Hai eike balik lagi nih bersama Dave dan Fania. Yuk ga usah basa basi langsung aja di cek.
Part 9 ~ Titik terang
Dave menghampiri Fania yang masih terdiam setelah kepergian para penyelamat nya. Setidak nya itu sekarang yang dapat Fania terka saat ini. Guncangan halus di bahu nya menyadarkan wanita itu kalau suami nya sedang merangkul nya.
" Ada yang sakit, sayang?" Tanya Dave sembari memindai tubuh mungil itu dari atas hingga bawah.
" Ga ada yang sakit. Kak. Cuma aku lapar aja." Jawaban Fania membuat Dave terkekeh.
" Pa. Dave mau bawa Fania makan. Mama uda ga syok lagi kan?" Tanya Dave pelan karena Ivanka tertidur di pelukan Leo setelah menangis hebat.
" Ya sudah pergilah. Istri mu dan si kembar butuh makan." Leo menyuruh putra nya pergi dari tempat kejadian yang berantakan akibat aksi tembakan antara orang-orang misterius dan para penjahat .
********************************
********************************
" Bego kalian semua. Masa menculik dua wanita saja tidak mampu!" Bentak seorang pria berpenampilan necis sembari meninju perut seorang pria berbadan tegap yang sudah babak belur di sekujur tubuh nya. Sementara beberapa pria lain nya hanya melihat tanpa dapat menolong karena taruhan nya adalah nyawa mereka sendiri.
" Ampun bos. Wanita keluarga Ferdinand ternyata di lindungi oleh pihak luar. Kami tidak mengenal orang itu bos." Setelah beberapa lama akhir nya salah seorang pria itu berbicara karena tidak tahan melihat sang ketua babak belur.
Pria itu mengangkat sebelah alis nya sembari menatap orang yang barusan berbicara .
" Orang luar mana yang berani ikut campur. Menyusahkan sekali.. Zio selidiki lagi keluarga Ferdinand dan Gilbert serta siapa yang berhubungan dengan mereka , jangan ada yang terlewat. " Perintah pria itu kepada seseorang yang membawa tab di tangan nya.
********************************
"Tadi hampir saja. Kakak sudah panik dari tadi mendengar suara kamu dan mama yang teriak. " Ucap Dave sembari memotong daging dan menyodorkan nya ke mulut Fania .
Dave mengajak istri nya ke restoran cepat saji Karena perut Fania yang terus berbunyi. Pilihan Dave jatuh ke sebuah gerai resto cepat saji yang memajang foto seorang lelaki tua berkacamata yang selalu tersenyum.
" Aku penasaran deh kak..siapa yah yang berani lakuin hal itu." Ucap Fania sambil mengaduk es krim nya.
" Besok kakak akan ngebahas masalah ini dengan papa dan kak Damar. Mudah-mudahan informan kita dapat sesuatu."
" Ya paling saingan bisnis atau ada yang dendam sama keluarga kita."
" Dendam yah? Kalau gitu besok ini juga bakal kakak bahas . Ekh ...Fani, ga salah kamu makan ayam goreng di campur es krim." Tanya Dave sembari menggelengkan kepala.
" Si kembar yang kepengen kak.. ish uda sih ga usah protes." Ucap Fania sambil memanyunkan bibir nya.
Dave hanya dapat pasrah kalau Fania sudah merajuk.
" Oke.. terserah kamu sweety Yang penting kamu dan si kembar kenyang."
Esok hari nya di kantor Damar
" Jadi gimana nak Damar ? Sudah ada info ?" Tanya Leo sambil membuka tab nya.
" Ya. Ada beberapa yang patut di curigai dan saya sedang menyelidiki mereka. Om."
" Udah berapa kali di bilang panggil papa, jangan panggil om dan ga usah formal gitu. Biar gimana kita uda jadi satu kuarga nak." Ucapan tegas Leo membuat Damar meringis.
" Oke pa. Jadi mungkin beberapa hari lagi uda ada hasil nya."
" Pa. Kak Damar. Aku punya kandidat atas kejadian kemarin. Dan ini ada hubungan nya juga dengan kecelakaan yang menimpa orang tua kalian." Ujar Dave sambil membaca email yang masuk dalam tab nya.
Sontak saja kedua pria berbeda usia itu terbelalak dan sedetik kemudian mereka bicara secara bersamaan.
" Beneran Dave kamu ga boong. / Yang bener Dave.kalo kecelakaan orang tua kami itu di rekayasa?"
" Iya bener kak. Soal nya aku uda lama curiga ama orang ini jadi ya aku selidiki aja. Ekh ternyata malah nemu info yang lebih Dan Aku masih terus mengintai orang ini pa."
" Siapa Dave?"
" Nanti pa.kalau semua uda lengkap baru ku kasih tau. Dan Aku curiga dia ada kerja sama juga dengan orang yang uda nyulik Deva."
" Info ini dapat di percaya tidak, Dave?" Tanya Leo dengan tidak percaya
" Maka nya papa...Dave bilang nanti ya nanti .." Balas Dave gemas.
Damar hanya tersenyum kecut melihat bapak anak itu berdebat.
Tbc
Author note :
Iya tau banget kalo lama banget update nya. Pengen nya sih sering update namun apa daya ide mampet dan baby Shiley sempet sakit minggu lalu.. Sedih hati mommy lihat bocah gembil panas dan mencret 2x ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜.
Pria itu mengangkat sebelah alis nya sembari menatap orang yang barusan berbicara .
" Orang luar mana yang berani ikut campur. Menyusahkan sekali.. Zio selidiki lagi keluarga Ferdinand dan Gilbert serta siapa yang berhubungan dengan mereka , jangan ada yang terlewat. " Perintah pria itu kepada seseorang yang membawa tab di tangan nya.
********************************
"Tadi hampir saja. Kakak sudah panik dari tadi mendengar suara kamu dan mama yang teriak. " Ucap Dave sembari memotong daging dan menyodorkan nya ke mulut Fania .
Dave mengajak istri nya ke restoran cepat saji Karena perut Fania yang terus berbunyi. Pilihan Dave jatuh ke sebuah gerai resto cepat saji yang memajang foto seorang lelaki tua berkacamata yang selalu tersenyum.
" Aku penasaran deh kak..siapa yah yang berani lakuin hal itu." Ucap Fania sambil mengaduk es krim nya.
" Besok kakak akan ngebahas masalah ini dengan papa dan kak Damar. Mudah-mudahan informan kita dapat sesuatu."
" Ya paling saingan bisnis atau ada yang dendam sama keluarga kita."
" Dendam yah? Kalau gitu besok ini juga bakal kakak bahas . Ekh ...Fani, ga salah kamu makan ayam goreng di campur es krim." Tanya Dave sembari menggelengkan kepala.
" Si kembar yang kepengen kak.. ish uda sih ga usah protes." Ucap Fania sambil memanyunkan bibir nya.
Dave hanya dapat pasrah kalau Fania sudah merajuk.
" Oke.. terserah kamu sweety Yang penting kamu dan si kembar kenyang."
Esok hari nya di kantor Damar
" Jadi gimana nak Damar ? Sudah ada info ?" Tanya Leo sambil membuka tab nya.
" Ya. Ada beberapa yang patut di curigai dan saya sedang menyelidiki mereka. Om."
" Udah berapa kali di bilang panggil papa, jangan panggil om dan ga usah formal gitu. Biar gimana kita uda jadi satu kuarga nak." Ucapan tegas Leo membuat Damar meringis.
" Oke pa. Jadi mungkin beberapa hari lagi uda ada hasil nya."
" Pa. Kak Damar. Aku punya kandidat atas kejadian kemarin. Dan ini ada hubungan nya juga dengan kecelakaan yang menimpa orang tua kalian." Ujar Dave sambil membaca email yang masuk dalam tab nya.
Sontak saja kedua pria berbeda usia itu terbelalak dan sedetik kemudian mereka bicara secara bersamaan.
" Beneran Dave kamu ga boong. / Yang bener Dave.kalo kecelakaan orang tua kami itu di rekayasa?"
" Iya bener kak. Soal nya aku uda lama curiga ama orang ini jadi ya aku selidiki aja. Ekh ternyata malah nemu info yang lebih Dan Aku masih terus mengintai orang ini pa."
" Siapa Dave?"
" Nanti pa.kalau semua uda lengkap baru ku kasih tau. Dan Aku curiga dia ada kerja sama juga dengan orang yang uda nyulik Deva."
" Info ini dapat di percaya tidak, Dave?" Tanya Leo dengan tidak percaya
" Maka nya papa...Dave bilang nanti ya nanti .." Balas Dave gemas.
Damar hanya tersenyum kecut melihat bapak anak itu berdebat.
Tbc
Author note :
Iya tau banget kalo lama banget update nya. Pengen nya sih sering update namun apa daya ide mampet dan baby Shiley sempet sakit minggu lalu.. Sedih hati mommy lihat bocah gembil panas dan mencret 2x ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜.