Senin, 16 Desember 2019

Balita on Action 1 ~ Rajendra Winaryo

Hai2x.. apa kabar semua nya.  Kali ini eike bawa cerita baru selingan dari Healing Me.  Sesuai judul nya cerita ini tentang keseharian  Jendra. Penasaran dengan cerita Jendra dengan segala ocehan bocah nya.  Yuk mari merapat.

Rasa nya tidak ada yang tidak mengenal Jendra, panggilan balita 4 tahun yang bernama lengkap Rajendra Winaryo. Balita super aktif dan tidak mengenal rasa malu, malah cenderung malu-maluin. Itu menurut kata sang mama. Apalagi si papa Nasirun, adalah kepala mandor yang kerap di percaya orang Pelita Indah untuk membangun atau sekedar memperbaiki rumah.

Jendra dan keluarga nya tinggal di kontrakan ibu cina, panggilan untuk Regina yang sudah mualaf sejak gadis. Ssstt, jangan bilang siapa2x, papa Jendra mendapat keringanan bayaran kontrakan sebesar Rp. 500.000,- dari harga Rp 1.200.000,- karena kontribusi nya membangun rumah milik si juragan kontrakan dan pemilik waserba ( warung serba ada ) ini.

" MAMAAA. Laper." Teriak Jendra  di suatu pagi , Nina sang mama yang sedang memencet tombol mesin cuci mendiamkan nya. Karena belum  ada satu jam dari bocah itu memakan nasi uduk .

" MAMAAA.. LAPERRRRR." Jendra Makin mengencangkan suara nya saat terdengar suara dentingan khas dari tukang bubur.

" Tulang, bubur ga?" Tukang bubur berhenti di depan rumah Madison , orang batak yang percis berhadapan dengan kontrakan Jendra . Madison pun menjawab iya dan itu membuat Jendra semakin menjadi.  

" MAMAAA..Laper.." Jendra berteriak sambil membuka pintu untuk menghampiri Kodir, sang tukang bubur .

" Bang. Bubur."

" Jendra uda ga usa bubur baru makan juga lu." Nina setengah berteriak memberitahu Jendra.

" Ma...Laper.. Laper .Huaaaa. MAMA JAHAT."  Jendra langsung menangis mendengar sang mama nenolak keinginan nya.

" Udalah kasih aja. Siapa tau memang lapar." Sondang istri Madison angkat bicara.

" Bukan nya ga ngasih ,Pung. Jendra makan nasi uduk seporsi orang gede. Cuma laper mata dia." Nina masih mengabaikan Jendra yang makin menangis kencang.

" Nama nya juga bocah kadang mau makan kadang malas makan. Udalah kasih aja." Kata Sondang akhirnya.

" Jendra bangun ga? Kotor itu. Gua itung sampe 3 kalo ga bangun awas lu." Nina berteriak kencang saat Jendra duduk di jalan yang becek bekas orang kontrakan atas mencuci motor nya.

" Laper ma. Huaaaa." Jendra masih menangis sambil bangun dari duduk nya.

"Uuuuhhh. Malu-maluin lu teriak laper laper , di kira nya ga di kasih makan.  Ya uda bang goceng aja pakein bumbu kuning ama kecap.  Jendra mau sate apa?" Nina akhir nya mengikuti keinginan Jendra.

" Sate hati." 

" Ya uda makan di dalem. Jangan berantakan , mama mau nerusin nyuci nya ."  Jendra masuk ke dalam sambil memeluk mangkok bubur milik Kodir.

Ternyata Jendra memang hanya mau mengerjai sang mama karena setiap tukang makanan lewat , bocah itu langsung berteriak lapar membuat Nina akhir nya menjewer sang anak.  

Entah ngidam apa dulu Nina, Jendra itu kadang menggemaskan namun lebih banyak ngeselin nya.   Namun sebandel nya Jendra ,Nina Dan Nasirun tetap memanjakan bocah itu.  


*****

Yups eike dari kapan kepikiran untuk nulis cerita ini.  Ini cerita lepas sebebas ide eike yang muncul tiba-tiba.  Jendra itu nyata yah, cuma eike bakal modif sifat nya yang kayak nano-nano kadang ngeselin , kadang gemesin fan kadang ngangenin. Voment nya di tunggu.  Healing Me bakal eike lanjut sampai kelar.  So see ya dalam dunia Jendra dan sekitar nya.  Bye2x 😘 n hug dari baby Shiley yang Hari ini pas 11 Bulan.



Sabtu, 14 Desember 2019

Healing Me ~ Part 10


Sebelum nya eike minta maaf banget ya lama ga muncul.  Bulan-bulan kemarin benar sibuk banget. Baby Shiley masuk RS karena kelakuan mommy yang lalai ninggalin baby sendiri di ranjang akhir nya jatoh 😭😭😭.  Thanks God ga kenapa2x dan si princess  sekarang sudah semakin aktif dan gemesin.

Oke deh cukup curcol ny dan saat ny ketemu Dave dan Fania 😚😘

Part 10 ~ Deva, it's that you?

Damar mulai ikut menyelidiki perihal kecelakaan mobil yang menimpa orang tua nya semenjak pembicaraan tempo hari dengan Leo dan Dave.  Dia mengerenyit saat menemukan fakta yang mengerikan.  Ada orang dekat yang mengincar harta warisan mereka, untung lah sebelum kecelakaan itu orang tua Damar sudah membuat wasiat untuk mengamankan harta mereka ke tangan Damar dan Fania hanya karena umur Damar belum cukup perusahaan di kelola oleh pengacara dan orang pilihan Rico semasa hidup nya.

" Jayadi, nama ini ga asing apa kita pernah terlibat sesuatu dengan keluarga ini. Sam?" Tanya Damar pada Samuel asisten nya, pria cool berkacamata .  Sementara Damar sedang meminum capucino kesukaan nya.

" Seingat gue sih kita belum pernah terlibat bisnis dengan keluarga Jayadi, Dam.. Cuma emang bener kata lo kalau nama Jayadi ini ga asing." Jawab Sam sambil mengutak atik tab nya.  Damar dan Sam adalah teman semasa sma yang membantu Damar melawan masa sulit setelah orang tua nya meninggal.

Damar hanya mengangguk mendengar jawaban Sam , tak lama kedua orang itu hanyut dalam kegiatan masing2x hingga Sam tiba-tiba berteriak. "Shitt. Dam.. Satya bener udah lo kirim jauh dari benua ini kan?"

" Lah kan kita berdua yang mastiin kalo tuh bajingan uda keluar dari benua ini.  Kenapa sekarang lo bawa nama Satya , Sam?"

" Terus ini siapa dong? Kembaran nya Satya? Mereka ini geng perusuh Dam.. anak-anak manja yang berlindung di balik kekuasaan orang tua." Sam bertanya sambil menunjuk foto seorang pria  yang berada di antara pria borju lain nya.

" Koneksi siapa yang bisa buat bajingan ini balik ke negara ini?" Geram Damar.

" Yang pasti lo mesti kasih tau Dave dulu biar dia lebih waspada jagain Fania.  Jangan sampe deh tuh bajingan ganggu ade lo lagi."

********************************

Dave terkejut saat Damar memberitahu perihal Satya yang sudah kembali ke negara ini.  Semua campur aduk  dalam pikiran  nya, emosi , kesal.

" Kak. Kalau boleh tau dulu Satya bisa jebak Fania gimana?"

Flashback On

" Eh  Sat, liat Ada gebetan lo Fania disini." Sahut Reza tepat di kuping Satya yang sedang mengunyah mi ayam nya.

" Apa gue nyerah aja yah? Doi susah banget di deketin. "

" Cemen banget lo jadi cowo.  Masa gitu aja nyerah.  Lagian kita uda kelar ujian bentar lagi lulus bro. Kalo bukan sekarang ntar ga bakal ketemu lagi lo sama Fania " Dirga yang sedang meminum es jeruk nya ikut menimpali.

" Bener juga kata lo berdua ntar uda lulus gue ga bakal bisa ketemu Fania lagi."

" Tapi kakak cowo nya protektif banget loh.  Sejauh ini semua cowo yang deketin Fania gagal karena kelakuan Damar dan temen nya." Celetuk Rendra cowo yang paling pendiam di antara keempat nya.

" Jadi gue mesti gimana dong?" Tanya Satya lagi.

" Hmm gue sih punya ide bagus cuma kalo lo ga berani mending ga usah deh." Sahut Rendra lagi.

" Ide bagus nya apa? Di jamin ga kalo Fania bakal jadi pacar gue."

" Ya uda lo ga perlu tau ide gue. Cukup lo serahin semua nya sama gue." Rendra tersenyum licik saat mengatakan itu pada Satya.

' Bukan cuma jadi pacar lo Sat..Fania juga bakal jadi milik lo seutuh nya ' Kata Rendra dalam hati nya sembari mengirimkan pesan .

" Ya uda gue mau. Japan ide lo bisa di jalanin?"

" Tunggu kabar dari gue Yang pasti secepat nya." Setelah mengatakan itu Rendra memasukkan handphone nya ke dalam saku rompi nya.

' Fania dalam bahaya. Rendra itu anak musuh keluarga Gilbert.  Tidak cukupkah bagi mereka membuat kedua orang tua gadis itu meninggal. ' Suara hati seseorang yang menguping pembicaraan mereka berempat.

Seminggu kemudian

Rendra telah menyiapkan semua rencana untuk menjebak Fania.  Satya yang baru mengetahui ide Rendra berdecak kagum.

" Kalo gue kenapa- napa, lo mesti tanggung jawab . Ren."

" Tenang aja gue bakal back up lo.  Cuma ga terang-terangan, bro.  Jadi seandainya rencana gue gagal, lo harus jadi umpan biarin Damar lakuin apa aja ke lo.  Setelah situasi aman baru gue tolong lo."

Rendra membuat seolah-olah ada pesta perpisahan di taman yang tentu nya tidak ada orang lain.  Fania yang termakan jebakan pun pergi .

Di lain tempat

" SIALLLL...Gue ga berhasil cegah Fania untuk ga pergi.  Sekarang apa yang harus gue lakuin?" Teriak seseorang sambil memukul setir mobil nya.  Orang itu terus berteriak hingga sebuah ketukan menyadarkan nya.

" Ya. Ada apa mas?" Tanya orang itu sembari menurunkan kaca mobil nya.  Ternyata mobil orang itu menghalangi mobil orang yang barusan mengetuk kaca mobil nya.  Saat akan menjalankan mobil nya, orang itu melihat Dave dan sebuah rencana tiba-tiba terlintas.

BRUKKK.. Orang itu menyerempet Dave yang sedang menyebrang menuju mobil nya.

" Hei brengsek lo..Jangan kabur." Dave yang tersadar langsung berlari ke mobil nya dan mengejar orang yang menabrak nya.

" Tunggu Fania penyelamat lo bakal datang."  Ucap orang itu dengan penuh kelegaan saat melihat Dave mengejar nya.

Dave memang berhasil datang ke taman itu, namun terlambat menyelamatkan keperawanan Fania.


Flashback Off

" Dave, setelah kejadian itu Fania terus berusaha membunuh diri nya karena menganggap diri nya kotor  dan atas saran dari psikolog nya kami melakukan hipno therapy dan vaginoplasty pada nya. " Jelas Damar.

" Vaginoplasty? Oh maaf kak,
jadi membuat Fania seakan perawan lagi begitu maksud nya?" Tanya Dave hati2x. Begitu Damar menggangguk , Dave juga mengangguk paham kenapa ada bercak darah saat dia melakukan 'itu' pada Fania .

" Dave, jangan lengah kita ga tau apa yang di rencanain Satya dan beckingan nya.  Yang pasti kakak yakin semua ini berhubungan dengan kecelakaan orang tua kakak dan penculikan Deva."

Damar dan Dave sudah mengetahui perihal penculikan Deva seminggu sebelum Pernikahan Dave dan Fania.  Leo dan Ivanka sengaja memberitahu kedua pria muda itu.

" Kak Damar benar, apalagi sekarang Fania sedang hamil.  Aku harus lebih menjaga nya." Ucap Dave lebih ke diri nya sendiri.

********************************

Leo dan Dave sedang berbincang  di ruangan Leo, di tengah pembicaraan mereka tiba-tiba iPhone kedua nya berbunyi menandakan pesan masuk.

" Dave/Pa". Sahut kedua nya berbarengan.

" Pa. Ini serius ato cuma boongan ya?" Dave bertanya sambil menunjuk kan pesan itu.

" Papa juga dapat pesan yang sama.  Kita belum tau niat orang ini baik ato ga." Leo memijit pelipis nya dia mulai merasa lelah.

" Dave akan tanya informan kita semoga aja ini kabar baik.  Kita menemukan jejak Deva." Dave berbicara sembari memijit bahu Leo.

" Papa ga mau terlalu berharap Dave.  Cuma semua bukti ini seakan mengatakan Deva masih hidup dan menjaga kita. Cuma papa masih ga tau maksud Deva bersembunyi dari kita.  Apa dia ga kasihan liat mama my yang tiap hari mikirin dia." Keluh Leo.

" Mungkin Deva punya alasan nya sendiri.  Dan seandainya itu bukan Deva kita harus berterimakasih pada orang itu." Ucap Dave lagi.

Tbc

Yups akhir nya kelar juga ngetik nya.  Setelah mandek berbulan-bulan part ini kelar.  Eike bukan nya PHP.. cius deh.  Oh ya voment nya di tunggu .  Untuk part selanjut nya doakan semoga mood eike bagus dan si princess ga rewel saat mommy ny mulai ngetik.  Percaya deh saat baby mulai mengeluarkan suara cetar nya semua ide yang ada langsung  ambyar seambyar2x nya😆😆😆.  So see you in next part kiss n hug from baby Shiley  😘😘😘


Kamis, 05 September 2019

Healing Me~ 9

Hai eike balik lagi nih bersama Dave dan Fania.  Yuk ga usah basa basi langsung aja di cek.

Part 9 ~ Titik terang

Dave menghampiri Fania yang masih terdiam setelah kepergian para penyelamat nya.  Setidak nya itu sekarang yang dapat Fania terka saat ini.  Guncangan halus di bahu nya menyadarkan wanita itu kalau suami nya sedang merangkul nya.

" Ada yang sakit, sayang?" Tanya Dave sembari memindai tubuh mungil itu dari atas hingga bawah.

" Ga ada yang sakit. Kak. Cuma aku lapar aja." Jawaban Fania membuat Dave terkekeh.

" Pa. Dave mau bawa Fania makan. Mama uda ga syok lagi kan?" Tanya Dave pelan karena Ivanka tertidur di pelukan Leo setelah menangis hebat.

" Ya sudah pergilah. Istri mu dan si kembar butuh makan." Leo menyuruh putra nya pergi dari tempat kejadian yang berantakan akibat aksi tembakan antara orang-orang misterius dan para penjahat .

********************************

" Bego kalian semua.  Masa menculik dua wanita saja tidak mampu!" Bentak seorang pria berpenampilan necis sembari meninju perut seorang pria berbadan tegap yang sudah babak belur di sekujur tubuh nya. Sementara beberapa pria lain nya hanya melihat tanpa dapat menolong karena taruhan nya adalah nyawa mereka sendiri.  

" Ampun bos. Wanita keluarga Ferdinand ternyata di lindungi oleh pihak luar.  Kami tidak mengenal orang itu bos." Setelah beberapa lama akhir nya salah seorang pria itu berbicara karena tidak tahan melihat sang ketua babak belur.

Pria itu mengangkat sebelah alis nya sembari menatap orang yang barusan berbicara .

" Orang luar mana yang berani ikut campur.  Menyusahkan sekali.. Zio selidiki lagi keluarga Ferdinand dan Gilbert serta siapa yang berhubungan dengan mereka , jangan ada yang terlewat. " Perintah pria itu kepada seseorang yang membawa tab di tangan nya.

********************************

"Tadi hampir saja.  Kakak sudah panik dari tadi mendengar suara kamu dan mama yang teriak. " Ucap Dave sembari memotong daging dan menyodorkan nya ke mulut Fania .

Dave mengajak istri nya ke restoran cepat saji Karena perut Fania yang terus berbunyi.  Pilihan Dave jatuh ke sebuah gerai resto cepat saji yang memajang foto seorang lelaki tua berkacamata yang selalu tersenyum.

" Aku penasaran deh kak..siapa yah yang berani lakuin hal itu." Ucap Fania sambil mengaduk es krim nya.

" Besok kakak akan ngebahas masalah ini dengan papa dan kak Damar. Mudah-mudahan informan kita dapat sesuatu."

" Ya paling saingan bisnis atau ada yang dendam sama keluarga kita."

" Dendam yah? Kalau gitu besok ini juga bakal kakak bahas . Ekh ...Fani, ga salah kamu makan ayam goreng di campur es krim."  Tanya Dave sembari  menggelengkan kepala.

" Si kembar yang kepengen kak.. ish uda sih ga usah protes." Ucap Fania sambil memanyunkan bibir nya.

Dave hanya dapat pasrah kalau Fania sudah merajuk.

" Oke.. terserah kamu sweety Yang penting kamu dan si kembar kenyang."

Esok hari nya di kantor Damar

" Jadi gimana nak Damar ? Sudah ada info ?" Tanya Leo sambil membuka tab nya.

" Ya. Ada beberapa yang patut di curigai dan saya sedang menyelidiki mereka. Om."

" Udah berapa kali di bilang panggil papa, jangan panggil om  dan ga usah formal gitu. Biar gimana kita uda jadi satu kuarga nak." Ucapan tegas Leo membuat Damar meringis.

" Oke pa. Jadi mungkin beberapa hari lagi uda ada hasil nya."

" Pa. Kak Damar. Aku punya kandidat atas kejadian kemarin. Dan ini ada hubungan nya juga dengan kecelakaan yang menimpa orang tua kalian." Ujar Dave sambil membaca email yang masuk dalam tab nya.

Sontak saja kedua pria berbeda usia itu terbelalak dan sedetik kemudian mereka bicara secara bersamaan.

" Beneran Dave kamu ga boong. / Yang bener Dave.kalo kecelakaan orang tua kami itu di rekayasa?"

" Iya bener kak. Soal nya aku uda  lama curiga ama orang ini jadi ya aku selidiki aja. Ekh ternyata malah nemu info yang lebih Dan Aku masih terus mengintai orang ini pa."

" Siapa Dave?"

" Nanti pa.kalau semua uda lengkap baru ku kasih tau. Dan Aku curiga dia ada kerja sama juga dengan orang yang uda nyulik Deva."

" Info ini dapat di percaya tidak, Dave?" Tanya Leo dengan tidak percaya

" Maka nya papa...Dave bilang nanti ya nanti .." Balas Dave gemas.

Damar hanya tersenyum kecut melihat bapak anak itu berdebat.

Tbc

Author note :

Iya tau banget kalo lama banget update nya.  Pengen nya sih sering update namun apa daya  ide mampet dan baby Shiley sempet sakit minggu lalu.. Sedih hati mommy lihat bocah gembil panas dan mencret 2x 😭😭😭.











Kamis, 27 Juni 2019

Healing Me~8

Hai3x ketemu lagi ama author gaje. Jujur ya author stuck di part ini.. Writer block yang sangat ganggu, ya jadi nya author banyak baca karya author lain buat bahan inspirasi. Di tambah lelah hayati mengurus baby Shiley yang mulai banyak gaya , ngoceh ga jelas dan bisa protes kalo ga suka ato bosen..   So ga usah lama2x enjoy it.

Part 8 ~ Lawan atau kawan?

Flashback On

Leo dan Ivanka bersiap untuk pergi ke taman bermain dengan ketiga anak-anak nya .  Putri pertama mereka sudah berusia 8 tahun otomatis bisa ikut menjaga adik kembar nya yang berumur 3 tahun.

Di saat Ivanka sedang mengganti baju Dave tiba-tiba mbo Nami sang art berteriak. " Tuaaannn....Nyonyaa... Den Deva.."

Ivanka langsung menggendong Dave dan Leo menggandeng tangan Vero langsung menghampiri mba Nami.

" Ada apa mbok? Kenapa Deva?" Tanya Leo.

" Den Deva di culik tuan, nyonya. Maaf saya lengah." Dengan terisak mbok Nami menceritakan kronologi nya.  Rupa nya saat meninggalkan Deva yang sedang tertidur  ke kamar mandi, seseorang menculik Deva.

Leo segera memanggil seluruh pegawai yg ada di rumah nya dari art, tukang kebun supir hingga security.

" Tuan. Roger dan Asmi menghilang kami tidak menemukan keberadaan mereka." Lapor Rangga ketua security kepada Leo.  Roger adalah securtiy yang baru masuk 3 minggu yang lalu sementara Asmi adalah asisten yang bekerja 3 bulan.

Dan setelah di selidiki kedua nya merupakan komplotan penculik anak yang memang di bayah oleh salah satu pesaing bisnis Leo.

Segala upaya di kerahkan Leo untuk menemukan putra bungsu nya namun nihil.  Keberadaan Deva bagai di telan bumi.

Flashback Off

*****************************************

Ivanka geram setengah mati saat mendapat laporan mengenai Zahra, sekertaris Dave yang lebih pantas di sebut wanita penghibur di bandingkan sekertaris.

Jadi wanita rubah ini mata-mata pesaing bisnis keluarga nya. Ivanka menimbang apa yang harus di lakukan nya sembari membaca profil Zahra.

Suara ketukan menyadarkan nya tampak Fania di belakang pintu yang terlihat cantik dengan baby doll bermotif floral dan sendal berwarna cream.  Mereka berdua akan berbelanja untuk keperluan 7 bulanan Fania yang di adakan 2 bulan lagi.

Untuk keperluan baby twins baru akan di beli setelah acara 7 bulanan.  Pamali kalau kata orang tua dulu membeli sekarang.

" Ayo sayang, mama uda siap." Ujar Ivanka sembari menggenggam tangan menantu nya.

" Huft ac nya kurang berasa ato emang cuaca nya yang panas, ma?" Tanya Fania dengan tangan memegang kipas plastik bergambar katak hijau yang terkenal setelah beberapa jam berbelanja.

Wanita itu selalu membawa kipas itu semenjak 2 minggu yang lalu pertemuan terakhir nya dengan dosen pembimbingnya sebelum sidang skripsi nya tanggal 20 September mundur beberapa minggu dari rencana awal tanggal 28 Agustus di karenakan kehamilan Fania yang sangat menguras tenaga wanita itu.

" Itu biasa sayang soal nya badan kamu makin melar jadi nya kepanasan mulu bawaan nya.  Apalagi ini boy twins." Sahut Ivanka sembari menyodorkan sebotol air kepada Fania yang langsung menghabiskan setengah isi nya.

" Ma...Kangen kak Dave.." Rajuk Fania sembari mengelus perut nya yang membuncit dan di tanggapi kekehan oleh Ivanka.

" Ayo kita ke kantor Dave sekarang udah jam setengah 4.  Sebentar lagi waktu nya pulang." Sahut Ivanka setelah meminta supir nya ke kantor Dave.

" Ah jadi kepengen otak-otak ma." Sahut Fania spontan.

" Iya ntar kalo ada kita beli." Jawab Ivanka lembut.

Mereka tidak menyadari bahwa mobil mereka di kuntit oleh beberapa mobil dan ketika jalanan lenggang salah satu mobil itu menyalip mobil Ivanka membuat Ivanka menjerit sedangkan Fania langsung mengaktifkan GPS nya Dan mengirimkan nya kepada Dave, Damar, Dimas dan Cyintia.  Setelah itu Fania menenangkan ibu mertua nya dan meminta ponsel nya.

Setelah beberapa saat terdengar suara
" Ada apa ma?"
" Pa. Ini Fani..mobil kami di cegat beberapa mobil..Fani uda kirim lokasi ke kak Dave, kak Damar, Dimas dan Cyintia. Papa bisa langsung kordinasi dengan mereka.  Sekarang Fani cuma bisa mengulur waktu sampai kalian datang."
" Baik papa segera hubungi Damar dan ke ruangam Dave sekarang. Jangan matikan telepon nya."

Sementara itu di tempat lain seorang gadis sedang beradu argumen dengan seorang pria.  Muka sang gadis merah padam menahan marah dan tangis.

" Terserah kamu deh Dim.. kalo ga mau nyusul nona Fani.. Yang jelas aku mau ke sana sekarang.. Nona dalam bahaya."  Ucap sang gadis , Cyntia dengan terisak.

" Bukan nya aku ga mau nyusul non Fani.. liat kondisi kamu sekarang .. Kamu lagi panik yang ada bukan  bantuin malah bikin masalah.  Sekarang kamu tenangin diri dulu.. Baru kita telepon den Damar dan tuan Dave." Ucap Dimas sambil mengelus punggung Cyntia.   Setelah beberapa menit Dimas menyodorkan sebotol air mineral yang baru di ambil nya dari kulkas Dan langsung di tenggak habis oleh gadis itu.

" Sekarang aku mau nyusul non Fania.. terserah kamu mau ngapain." Putus gadis itu sambil menyambar kunci mobil Alphard milik Fania.

" Oke aku ikut.. Aku juga uda hubungi den Damar.." Sahut Dimas sambil merebut kunci yang berada di tangan Cyntia.

Ivanka semakin ketakutan saat beberapa orang berjas hitam keluar dari mobil masing-masing.

" Kita harus gimana nih non?" Tanya Pak Amri sembari memastikan mobil terkunci.

" Mobil ini kuat kan , Pak? Setara sama mobil yang di pakai pejabat kan?" Tanya Fania

" Eh iya ya bapak lupa. Bearti kita cuma harus nunggu bantuan datang ya?"

" Nah. Mama dengar kan..jangan takut ya. Papa pasti datang sebentar lagi." Ucap Fania sambil mengelus punggung Ivanka.

" OYYY. KELUAR !" Bentak seorang dari mereka sementara yang lain memukul kaca dan badan mobil dengan kayu.

"BOSS. Mobil nya ga bisa rusak. Gimana nih?" Lapor seorang pada orang yang membentak.

" Bawa pistol kan lu pada?"
Doorr bunyi tembakan mulai terdengar setelah sang pemimpin berbicara membuat ketiga orang yang berada di dalam mobil menjadi cemas.

Dan memang mobil itu sangat tangguh , meski sudah terkena tembakan berkali-kali tetap tidak berpangaruh apa-apa.

Sementara para pria berjas hitam yang menyerang mobil Ivanka mulai panik karena sebuah mobil berhenti mendadak dan tembakan bertubi-tubi di layangkan untuk menghentikan aksi komplotan penyerang.

Berhasil! Serangan terhenti dan si penyelamat turun dari mobil berwarna biru metalik.  Baik Ivanka maupun Fania tidak dapat mengenali sosok yang menyelamatkan mereka karena si penyelamat yang berjumlah 4 orang memakai topeng, namun dari postur tubuh sangat jelas bahwa dua orang adalah perempuan dan dua lagi lelaki.

Para penyerang pun kabur dengan mobil masing-masing.  Fania belum merasa tenang meski keadaan sudah berangsur normal.  Dalam hati dia bertanya .  Mereka ini lawan atau kawan?

Siapa sih yang tidak panik bila di hadapkan dengan posisi seperti itu.  Cuma doa yang dapat mereka bertiga lakukan sembari menunggu bantuan datang.   Sementara keempat orang bertopeng itu hanya berdiri diam di samping mobil Ivanka.

Thanks God. Setelah menunggu sekitar 20 menit mobil Dave datang di susul dengan mobil Damar serta Dimas dan Cyntia.  Belum lagi 2 mobil bodyguard milik Leo.

Ternyata Leo menumpang dengan Dave, karena lelaki paru baya itu turun berbarengan dengan putra nya dan langsung menghampiri istri nya yang masih berada di dalam mobil.

Bodyguard senior Leo berserta anak buah nya baru dapat bernafas lega setelah keempat orang bertopeng memasuki mobil dan pergi dari tempat itu.

Tbc

Iya eike tau koq kalo update nya lama banget. Maka nya eike updated dengan part pendek yang semoga aja memuaskan reader.  Hiks semoga di part selanjut nya ide mengalir lancar kyk jalan tol..  oke see ya ..kiss from baby Shiley .