Selasa, 03 Maret 2020

Healing Me ~ Part 11

Hai3x eike balik lagi nih dengan Dave dan Fania setelah beberapa bulan ini irit kuota plus bocil masuk rumah sakit en yang terakhir eike bapil... Oke ga usah lama curcol nya, yuk mari  voment nya ya biar eike makin semangat lagi..


Part 11 ~   Satya kembali ? Mimpi buruk untuk Fania.

Tak terasa kehamilan Fania sudah memasuki 7 bulan.  Dan minggu kemarin mereka baru saja mengadakan acara 7 bulan dan senin nya baby shower khusus untuk wanita, maksud nya biar Fania tidak merasa stress menjelang persalinan nya.

Dan untuk mencegah kejadian penyerangan waktu itu, wanita Ferdinand selalu mendapat pengawalan jika berpergian.  Ivanka dan Fania juga tidak keberatan privacy nya sedikit terganggu dengan hadir nya beberapa bodyguard di samping mereka.  

" Kak Dave, mau makan bakso beranak." Fania langsung memeluk dan menggosokkan kepala nya ke dada bidang Dave layak nya seekor kucing yang haus belaian tuan nya.  Otomatis Dave mengesampingkan laptop nya ke meja di samping tempat tidur mereka.

" Ya uda mau ganti baju apa pake jaket aja?" Dave langsung meng-iya-kan permintaan Fania karena masih jam 7 malam. Pria itu langsung meraih iPhone nya dan mencari kedai bakso yang terdekat dari rumah mereka.

" Pake jaket aja. Dimas dan Cynthia harus ikut juga." Titah Fania. Dave hanya mengangguk

Di kedai bakso

" Mau yang isian keju ama original." Ucap Fania sambil menunjuk gambar di menu dan air liur Fania hampir menetes membuat Dave mengelap bibir sang istri dengan tangan nya.

" Iya sabar ya sweety.  Kamu ini sekarang gampang ngiler yah kalau mau makan sesuatu."

" Ya kan non Fania lagi hamil Tuan.  Jadi maklumin aja kalo gampang ngeces kalo ngidam. Adauuu, Cyn. Koq aku di jitak." Dimas meringis tepat Cyntia melakukan tindakan anarkis pada nya.

" Lagian mulut kamu itu ya. Dim.. di rem dikit napa? Uda kayak ember bocor aja." Cyntia menyahut kesal.

" Sudah kalian berdua jangan ribut. Kita ke sini buat makan." Dave menengahi kedua nya dan tak lama pesanan mereka datang.

" Gede juga ya bakso nya." Fania terkejut saat melihat bakso beranak pesanan nya. " Ih , kalian koq pada pesen bakso biasa?" Fania merajuk pada ketiga nya.

" Sweety.  Kakak uda cek review orang yang datang kemari Dan rata-rata bilang porsi nya besar bisa untuk 2 3 orang.   Jadi pesen nya 1 aja ya? Ntar kalo ga abis kakak yang abisin. " Jelas Dave

" Aku mau kak Dave juga pesen jadi kita samaan gitu ." Doenggg permintaan Fania membuat Dave meringis.

" Kan itu bisa di bagi dua sweety. Sama juga kan kakak makan nya." Dave mencoba membujuk Fania namun wanita hamil itu tetap menginginkan 1 porsi bakso beranak lagi untuk Dave dan mau tak mau Dave harus menuruti nya.

Fania mulai memakan bakso nya dengan semangat namun baru habis seperempat wanita hamil itu sudah merasakan begah.. Ya dia hanya ingin mencicipi saja ternyata.   Dave yang melihat speed makan Fania yang mulai berkurang langsung menoleh ke istri nya dan berkata " Kalau ga habis ga usah di paksa."

" Kata siapa ga abis, aku sanggup koq." Entah mengapa mood dan gengsi Fania langsung muncul setelah perkataan Dave barusan.  Dengan terpaksa akhir nya wanita itu menghabiskan bakso nya.

" Mau pulang sekarang ga?" Tanya Dave pada istri nya.

" Eh apa? Kakak nanya apaan?" Dimas dan Cynthia menahan tawa nya saat melihat nona nya ga nyambung.  Ya kalo kata orang kebanyakan sih.  Laper galak kenyang bego.

Fania merasa mual saat mobil  mulai melaju membuat Dimas menghentikan mobil di tepi jalan yang sepi.  Cyntia memijit tengkuk Fania saat wanita itu memuntahkan isi perut nya. Dave sedang mencari air mineral di minimarket terdekat.

" Eh tuan Dave, liat ke depan itu bukan nya Arnold?" Tanya Dimas saat akan menyalakan kembali mobil nya.

" Iya itu Arnold. Sama siapa dia? Fani, kamu bisa tunggu sebentar kan? Kakak mau telepon informan kita buat ikutin Arnold.  Jangan sampai kita kehilangan jejak nya ."

" Iya aku masih bisa tahan koq.. Yang penting target kita ga hilang kak." Setelah mengatakan itu Fania tertidur, membuat Dave membaringkan perlahan tubuh istri nya dan meletakkan bantal  di kepala Fania.

Dimas menyalakan mesin mobil setelah informan Dave sudah mulai mengikuti Arnold.

" Kakak bilang juga apa Fan..pesen nya 1 mangkok aja. " Ucap Dave sembari memakaikan minyak kayu putih ke jidat Dan tengkuk Fania.

" Ih kak Dave .... Aku kan mau nya kita pesen bareng biar kayak couple gitu."  Sahut Fania sembari memajukan bibir nya.

Dave hanya dapat menghela nafas kalau Fania sudah memasang muka ngambek nya.  Pasal nya sulit menenangkan mood Fania selama kehamilan nya.

Nada pesan dari iPhone Fania menyela pembicaraan mereka. Beberapa detik kemudian Fania memberitahu Dave isi pesan yang ternyata dari ibu pengurus panti asuhan. Ibu panti menanyakan kapan kedatangan Fania ke panti karena anak-anak sudah rindu pada nya.  Dave pun antusias ingin ikut ke panti, jadi lah akhir pekan ini mereka ke sana.

Keesokan hari nya informan Dave membawa berita jika   Arnold sering keluar masuk club dan yang mengejutkan pria itu berkencan dengan pria dan wanita yang berbeda setiap malam nya.  Selain itu informan Dave juga memberi 4 foto pria yang keliatan nya mencurigakan.

Dave terbelalak saat foto Satya termasuk di dalam nya.. Jadi Arnold dan Satya memang saling terkait satu dengan yang lain nya.

" BANGSAT !!!!. " Teriakkan Dave mengejutkan sang informan dan Leo yang baru memasuki kantor anak nya.

" Ada apa Dave? Kenapa kamu mengumpat ?" Tanya Leo setelah meletakkan bokong nya di sofa.

" Satya pa. Dia ternyata bekerja Sama dengan Arnold.  Dave khawatir kalau dia macam-macam dengan Fania."

" Tenang Dave, kita tambah lagi penjagaan untuk Fania.  Mungkin lebih aman sementara kalian tinggal bersama kami, nak. Lagipula dua bulan lagi istri mu melahirkan.  Biar kamu juga tidak terlalu repot ." Dave mengangguk saat mendengar perkataan Leo.

Malam hari di kamar Dave dan Fania.

"  Sweety.. kakak punya kabar buruk .  Kamu siap denger nya?" Setelah Fania mengangguk, Dave meneruskan kalimat nya. " Satya kembali dan Arnold ada hubungan dengan dia.  Kamu ga keberatan kalo sementara kita tinggal dengan Papa dan Mama?"

" Kak. Kalau itu demi kebaikan kenapa tidak." Fania mengucapkan nya dengan suara bergetar menahan takut dan Dave langsung memeluk istri nya menenangkan hingga wanita hamil itu tertidur.

Beberapa kali Fania mengigau dalam tidur nya membuat Dave tidak melepaskan pelukan nya sembari terus mengusap punggung serta sesekali mengecup kening Fania agar istri nya merasa aman. Dave baru tertidur saat pukul menunjukkan angka 3. Seperti nya dia tidak akan masuk kerja untuk hari ini.

********************

Sudah 3 hari Dave dan Fania tinggal dengan orang tua Dave, tidak lupa Dimas Dan Cyntia ikut serta.  Rumah mereka di tempati bodyguard untuk sekedar berjaga-jaga.

Sore itu Ivanka , Fania dan Cynthia sedang bersantai.  Cyntia sedang curhat tentang Dimas sembari memijit kaki Fania yang sudah membengkak.

" Non. Dimas sekarang makin aneh.  Sering ilang-ilangan ga jelas, sekali nya di tanyain. Jawab nya ngeselin, kayak ' Aku pergi ke hati mu' atau kalo ga ' Jual gorengan di laut'. Aku curiga Dimas macem-macem non. Soal nya aku pernah pergokin punggung nya penuh memar."

" Koq kamu bisa tau punggung nya memar dari mana? Kamu ngintip ya pas Dimas ganti baju. Ohhh Cynthia, kamu genit juga ternyata." Fania meledek Cynthia abis-abisan , cerita nya balaas dendam gitu karena gadis itu sering meledek diri nya.

" Non. Aku ga semesum itu, Noh Dimas aja yang ga tau tempat masa buka baju di dapur, gimana ga keliatan itu punggung bekas memar dan tanda lahir nya." Ivanka sedikit terkejut saat mendengar tanda lahir. Soal nya dari tadi wanita itu sibuk membaca majalah fashion nya. 

" Nyonya kenapa? Koq tiba-tiba bengong gitu?" Cynthia yang tidak sengaja melihat Ivanka langsung bertanya .

" Ga apa-apa Cyn. Mungkin saya kecapean. Ya uda kalian terusin ngobrol nya. Saya mau istirahat dulu." Jawab Ivanka sedikit kikuk.

Sepeninggal Ivanka , Fania dan Cynthia larut dalam kegiatan  masing-masing. Hingga terdengar suara teriakkan dari Fania mengejutkan seisi rumah" TIDAKKKKK..AKU BENCI DIA "

Tbc

Oke kelar juga part hari ini.  Sekali lagi eike minta maaf ya karena ngilang lama.. masih ada ga sih yang nunggu cerita ini? Kalau masih eike mau bilang cerita itu bakal tergantung mood eike mudah2xan bisa fast update ya?... Ya uda see you in next chapter.  Bye bye










Tidak ada komentar:

Posting Komentar