Senin, 31 Oktober 2016

Kenali aku cinta~part 2

Kenali aku cinta~part 2


Hai.3x balik lagi dengan cerbung gajebo ini(he.3x).  Penasaran ama lanjutan cerita nya? Ok mareeee...


Hari ketiga mos.

" Semua bawa yang udah di petunjuk kan?"
Kata Rio yang di sahut iya oleh seluruh peserta mos.

" Nah sekarang kalian boleh kasih surat cinta kalian sesuai dengan nama yang ada di kertas. Jangan lupa kumpulkan tanda tangan kakak mos termasuk saya" tutup Rio.

" Eh kalian berlima sini. " kata Cakka pada Vivi cs.

" Ada apa kak?" tanya Agni setengah malas. Dia tau alasan Cakka memanggil mereka

Vivi, dia  menggelung rambut nya  dan memakai kaos kaki putih padahal seharus nya di kuncir delapan dan kaos kaki belang kuning dan pink ( Wah seperti ny devil nya yang kumat).

Shilla dia tidak membawa bekal yang ada sesuai dengannpetunjuk.

Via dia tidak memakai pita warna kelas mereka yaitu merah.

Agni kemarin Agni tidak sengaja menendang botol dan mengenai kepala Cakka.

Ify memang ada masalah ama Rio maka nya kesalahan kecil di ributin seperti name tag yang dari karton sobek dikit.

" Kamu yang udah nendang botol kemarin sampe pala saya benjol. Jadi berkurang kan ganteng saya" kata Cakka narsis sementara Agni eneg dengan kenarsisan cowo  itu.

" Kamu saya hukum lari 10 kali keliling lapangan."

" Kamu rayu kakak yang itu" kata Cakka kepada Shilla sambil menunjuk Alvin dengan senyum jail nya.

" Kamu lari- lari sambil teriak Kak Gabriel aku suka kamu jangan berhenti sebelum Gabriel keluar ." Via bengong denger perintah Cakka.

" Kamu ketempat Rio sekarang. " Ify mendengus kesal.

" Dan kamu....." Cakka hanya geleng-geleng kepala liat Vivi " kenapa ga pakai atribut?"

" Kesiangan Kak." Cakka melotot  to the max mendengar jawaban santai Vivi.

" Terus selain itu saya tidak lihat kamu kasih surat cinta untuk kakak mos." Ucap Cakka lagi sambil memandang muka Vivi yang agak(?) memucat menurut nya.

" Emang saya ga buat kak." Cakka kembali melotot mendengar jawaban Vivi . Cantik sih iya cuma koplak batin Cakka.

" Wah  dobel nih hukuman lo." Kata Iwan yang memang ada di samping Cakka dari tadi.

" Biasa aja ngomong nya kali, ga usah nge gas juga.." ucap Vivi sambil melotot , fixed devil ny Vivi yang kumat.

" Emang surat nya buat siapa?" Cakka mencoba menengahi karena aura kedua orang itu membuat orang-orang sekitar ngeri.

" Buat orang yang ga punya otak." Sahut Vivi melotot ke Iwan.

" Apa ga punya otak? Bilang aja lo bisa buat nya, ga usah banyak alasan deh lo." Iwan balik melototin Vivi

" Emang ngaruh gitu ke nilai gue nanti kalau gue ga ngasih ke lo."

" HEEEEEIIIII KAMUUUUU, memang ga ngaruh dengan nilai tapi ngaruh ke ATTITUDE kamu." Iwan udah makin emosi denger jawaban nyolot Vivi..

" Attitude itu hanya berlaku bagi orang yang pantes mendapatkan nya." sahut Vivi kembali "  Cakka udah pusing plus cengo karena ga ngerti dengan apa yang di perdebatkan. Hanya mereka berdua yang ngerti. (Maklum jenius ketemu jenius).

" STOPPPPPP LO BERDUA" bentak Cakka " lo berdua pada ngomongin apa sih gue ga ngerti." Iwan dan Vivi langsung terdiam.

" Jadi kakak udah ga ada urusan sama saya lagi kan? Tanya Vivi sambil ngeloyor pergi.

" Eh siapa bilang udah kelar, sini lo ikut gue." Sahut Iwan sambil menarik tangan Vivi.

Oke mari kita beralih dulu ke 4 cewe itu.

Shilla " Emh, ko Alvin, koko tau apa kegunaan pulpen ini ?" Alvin bingung dan menggeleng " Pulpen ini untuk menulis masa depan kita ko." Shilla udah merah banget muka nya sementara Alvin hanya senyum-senyum gaje. " Oh ya, ini surat untuk kakak sekalian minta tangan kakak" Ucap Shilla malu-malu pipi nya makin merona sementara Alvin hanya tersenyum menerima surat Shilla.

" Oke mana buku kamu? Sini koko tandatangan."
Mission Completed for Shilla.

Di depan ruang OSIS " Kak Gabriel aku suka kakak." Sivia lari-lari sambil teriak. "Eh Yel itu kayak nya nama lo di panggil " Kata Yayan anggota OSIS " Eh iya, gue liat dulu ya." Gabriel membuka pintu di lihat nya Sivia lari-lari sambil teriak, membuat Gabriel terpana melihat Sivia yang terlihat cantik kalo di ilustrasikan ada angin yang berhembus dan bunga bunga disekitar Sivia ( EEAHHHHH). " Sivia, udah cukup, saya udah dengar." Kata Gabriel saat tersadar dari keterpanaan nya.

"Makasih ya kak , oh iya ini surat untuk kakak sekalian minta tanda tangan nya" Ya Tuhan kak Gabriel baik banget batin Sivia
Mission completed for Sivia.

Dua putaran lagi beres gue batin Agni ketika di lihatnya Cakka udah ngawasin dia, gadis itu merutuk dalam hati. Sialan, pain si cowo tengil ngawasin gue " Udah kelar kak lari nya." ucap Agni, cewe ini memang memiliki stamina yang kuat mau di suruh lari 20 kali juga sanggup." Oh iya ini surat untuk kakak dan sekalian minta tandangan nya." Cantik nya,  ha Cakka terpukau melihat Agni yang berkeringat dan sedikit ngos-ngosan. Tanpa pikir panjang Cakka langsung menerima dan menanda tangani buku note Agni.
Mission completed for Agni

Bagaimana dengan Ify dan Vivi, oke kita lihat Ify dulu." Gue mau lo lompat kodok sambil ngerayu pohon ini. Inget harus romantis." Kata Rio dengan senyum smirk nya.

"What rayu pohon! Gila aja lo kak rayu pohon." Dumel Ify yang dapat di dengar oleh Rio.

" Lo mau ga, ato ga gue kasih tandatangan." ancam Rio.

" Isshhh lo ya kak, pendendam amat." Cibir Ify ke lelaki itu.

" Salah lo sendiri jalan meleng makan eskrim pula, baju gue kena."

Flashback on

Minggu sore Ify sedang jjs santai sambil makan eskrim, saat melihat ke atas tiba-tiba.

BRRUKKKK

" Sorry ya...."

" Kalo jalan pake mata , nih liat baju gue kotor." Bentak Rio , cowo yang di tabrak Ify.

" EH GUE UDAH MINTA MAAF YA NAPA LO MALAH NYOLOT GINI." bentak Ify balik membuat kuping Rio pengeng.

" Buset lo, suara kayak nenek lampir aja." Rio balik teriak.

" Terserah lo mau maafin ato ga, yang penting gue udah minta maaf." ujar Ify sambil pergi.

Flashback off

" Gue ga mau kak." Ify masih berkeras hati dengan perintah Rio.

" Oke lo pilih joget dangdut atau rayu pohon" Ancam Rio dengan muka sok galak.
" Oke gue pilih rayu pohon." jawab Ify sambil merenggut.

Ify mengambil ancang-ancang untuk lompat kodok sambil ngerayu pohon.
" Oh pohon kamu begitu rindang ingin rasa nya aku terus bersama dengan mu. Aku tidak dapat hidup tanpa mu.  Jangan kau tinggalkan diriku."

Rio dan orang-orang yang melihatnya ketawa ngakak melihat Ify yang kayak orang stress.

" Udah cukup, sekarang mana buku lo, gue tanda tangan" Kata Rio setelah 15 menit kemudian.

" Ini buku nya, dan ini surat buat lo." Kata Ify jutek.

Mission completed for Ify meskipun dia harus malu di ketawain orang banyak.

Dan bagaimana dengan Vivi.

" Apaan sih lo narik-narik gue, lepas ga." Teriak Vivi sementara Iwan hanya diam saja.

Wah siaul gue di kacangin , oke lo liat aja nih ya. batin Vivi sambil menghitung jarak dia dan iwan serta berat dan tinggi cowo itu. (Untuk apa ya????).

Ok sekarang. Vivi membanting Iwan dengan sukses nampak nya perhitunganya tepat.  Vivi tidak bisa bela diri dia hanya belajar cara membanting musuh dengan memakai berat tubuh musuh tersebut.

BRUKKKKKK

Semua orang yang melihat itu syok ga nyangka cewe bertubuh mungil itu dapat membanting orang.

CRAG cengo ngeliat temen nya di banting cewe , SISA  yang ngeliat nya juga syok kecuali Shilla dia hanya kaget bentar. Lo makin sadis aja Vi. batin Shilla berucap
" Gue ga suka di tarik-tarik kayak gitu." sahut Vivi dingin.

Sakit pasti lah namun Iwan langsung bangun karena ga mau tambah malu. Oooo raut muka nya memerah karena marah tanpa ba bi bu lagi cowo itu memegang kedua tangan sambil menatap dengan penuh kebencian. " Eh lo ga punya sopan santun berani sama kakak kelas ."

" Gue ga bakal kasar kalo lo juga ga kasar." ucap Vivi sambil menginjak kaki Iwan dan membuat Iwan menjerit sembari melepaskan cengkraman nya.

" Kak Gabriel sebaik nya kita pisahkan mereka berdua, gue takut salah satu di antara mereka kenapa-kenapa." Shilla makin takut soal nya teman nya itu bakal nekat kalo terdesak.

" Kita liat dulu aja, lagipula temen lo ga apa-apa yang ada temen gue yang bonyok ." kata Gabriel sok tau.

" Ihhhh kakak jangan gitu,itu liat suasana nya udah makin mencekam ." Sahut Via ikut-ikutan.

Dan feeling Shilla tepat, cowo itu tiba-tiba menggendong Vivi dan sekuat apapun cewe itu meronta sia-sia karena tenaga Vivi kalah jauh dengan Iwan.

" Harus nya dari tadi gue bawa lo kayak gini."

CRAG dan SISA mengikuti mereka takut ada apa-apa dengan Vivi.

" Turunin gue, turunin gue, ishhhh lo awas aja ya." teriakan Vivi mengundang semua mata untuk melihat apa yang terjadi.

" Wah si Iwan udah kalap nih jangan sampe anak orang kenapa-kenapa." Rio udah mulai panik.

" Kak Cakka , itu temen gue gimana nasib nya?" Agni ikut-ikutan bertanya.

" Ishhh  lo semua diem dulu, kita juga lagi panik , jangan sampe temen lo kenapa-kenapa." Cakka menjawab pertanyaan Agni.  kedelapan nya masih terus mengikuti kedua nya.

Iwan masuk ke ruang musik dan mendudukan Vivi di bangku yang ada di dalam nya.

" Lo mau apa sekarang." Tanya Vivi, tidak ada ketakutan dalam nada suara nya.
Tiba-tiba Vivi memegangi perut nya . Aduh sakit banget perut gue, keringat dingin mulai mengucur dari dahi nya..

" Auuuu..." jerit Vivi , dia sudah tidak dapat menahan rasa sakit di perut nya yang sedari pagi di rasakan .

" Eh lo jangan pura-pura deh ga mempan." kata Iwan dingin meskipun hati nya tak tenang. Perasaan dia ga ngapa-ngapain cewe ini.

" Vi, yang mana yang sakit." Shilla langsung menghampiri Vivi yang sudah lemas di kursi nya.

" Shil...." Vivi langsung pingsan di pelukan Shilla...

" Vi...vi..vivi." SISA berusaha membangunkan Vivi .

" Eh pain lo pada bengong cepet angkat." teriak Alvin ketika di lihat nya temen-temen nya bengong karena syok.

Karena jarak Iwan yang paling dekat dia menggendong Vivi ke uks di ikuti CRAG dan SISA.

FLashback on pagi ini

" Aduh perut gue sakit banget kenapa sih harus sekarang pas mos." dumel Vivi sembari minum obat pereda sakit sambil melingkari tanggal dengan spidol merah.

" De, beneran kamu bisa ikut mos?" Tanya Vito cemas.

" Bisa ko, dede baru minum obat dan bentar lagi minum kira*ti, harus nya siang nanti berkurang sakit nya."

" Ya udah istirahat dulu bentar trus ganti baju, nanti koko antar sampai sekolah."

Vivi hanya mengangguk pelan sambil memegangi perut nya. Kalau tamu nya lagi datang itu siksaan berat bagi Vivi pernah dulu waktu SMP dia pingsan karena sakit nya tak tertahankan.

" Ya udah koko tinggal ya, kalo ga kuat bilang kakak yang nge mos, jangan di paksa." Setelah mengucapkan itu Vito langsung pergi.

" Vivi, itu siapa, koq dia bilang kalo ga kuat jangan di paksa emang lo lagi sakit." cerocos Agni ketika Vito udah ga keliatan, dia memang menunggu Vivi pas di lihat nya cewe itu turun dari motor,"

" Koko gue, iya nih "tamu" gue lagi dateng maka nya perut gue kram kalo lagi gini. Udah minum obat dan kiran*ti harus nya sih mendingan." jelas Vivi.

" Oh gitu. emang sakit banget ya." Vivi hanya tertawa atas pertanyaan Agni barusan.

Flashback off

Tbc

Oke segitu aja untuk part 2 nya. Maaf kalo banyak yang typo , ini proyek pertama saya menulis cerbung. Jadi bisa di bilang nekat hehehe...Di tunggu aja ya part 3 nya. Dadah mua.3x









Jumat, 21 Oktober 2016

Kenali aku cinta~Part 1

Kenali aku cinta~Part 1

Hai..3. Salam kenal ini pertama kali nya saya membuat cerbung.  Mudah2xan ga aneh cerita nya.  Enjoy it..Hope you like..

KRRRIIIIIIIIIINNNNNNNNGGGGGGGG... Bunyi alarm pagi itu memekakkan telinga dan membuat seorang gadis terbangun sembari bergumam " Hari ini mos gue mesti siap-siap." Setelah selesai mandi dan berganti baju terdengar ketukan di pintu dan sebuah suara " De, udah siap ? Ayo buruan koko (kakak laki-laki ) antar. " 
" Udah ko Vito. Ayo"  Sahut gadis itu..

Vito menghentikan motor nya yang berjarak 2 kilo dari sekolah karena ada peraturan kalo siswa/i yang ikut mos ga boleh di antar padahal dandanan Vivi sudah persis orang gila dengan rambut kuncir 8 dengan kaos kaki beda warna kuning dan pink..

" Oke ko.Dede ikut mos dulu." Sahut Vivi setelah turun dari motor.

" Eh bentar ga ada yang kelupaan kan?" tanya Vito pada adik nya. Sementara yang di tanya hanya diam kebingungan , melihat itu Vito langsung mengecup sayang kening adik nya itu yang mungkin bagi sebagian orang tidak wajar atau menganggap mereka berdua adalah sepasang kekasih.  Tapi Vito tak peduli dia tetap melakukan hal itu sebagai bentuk kasih sayang kepada adik nya. " Ya udah sana, ntar telat loh"

" Oke koko" sahut Vivi sembari lari karena sebentar lagi mos akan di mulai.

BRRRUKKKKK
Tabrakan antara Vivi dan sebuah motor pun tak terelakan. Bukan bearti Vivi meleng hanya saja motor itu yang salah ngebut di jalanan yang memang terdapat rambu anak-anak.  Sementara pengemudi motor yang memakai helm full face pun terjatuh dan Vivi mengamuk-ngamuk
" Wooiiiii, tanggung jawab lo...gue jadi lecet"

" Salah lo sendiri pake lari-lari di jalan.  Kalau jalan pake mata!" sahut si pengendara  itu  nyolot yang ternyata lelaki setelah helm nya di buka.

Deeeggggg, Vivi makin emosi dan balas memaki. " Eh bego.jalan ya pake kaki. Minta maaf ga lo udah buat gue luka."

" Ciiihhh. Ga ada guna nya gue ladenin lo ga guna" Balas suara yang agak ngebass untuk remaja seusia nya.

" What ? Ga guna kata lo." Selagi Vivi ngamuk si pengemudi tidak menggubris dan langsung menstarter motor nya untuk kabur(?)

" B1903TJA, Udah gue tandain tuh motor. Siap-siap aja kalau ketemu lagi" Lalu Vivi melanjutkan lari nya menuju sekolah. " 

Untung saja belum terlambat" ujar Vivi sembari ngos-ngosan.  Belum lagi jantung nya stabil, sebuah suara mengejutkan nya.
" Lo Vivianne Kho kan?"
" Shilla Tjong!"

" Wah Vivi sekolah di sini juga, kelas berapa?" tanya Shilla teman kursus bahasa Prancis ( waw keren) Vivi waktu smp, karena Vivi menyelesaikan kursus secara kilat, jadi nya mereka tidak bertemu selama 2 tahun.

" Belum tahu Shill, gue baru datang gara-gara orang gila nabrak gue" ucap Vivi masih penuh emosi.

" Seriusan lo, terus gimana luka ga?"

" Nih liat aja sendiri." ujar Vivi sembari melihat papan pengumuman kelas X.

" Wah ini mah lumanyan Vi, koq ga di obatin" Shilla menatap dengkul Vivi yang berdarah cukup banyak. Sementara yang di ajak ngomong masih asyik dengan dunia nya.

" VIVI..VIVIANNE KHO!" jerit Shilla karena kesal di cuekin. Sampai-sampai orang yang ada di dekat mereka pengeng mendengar teriakan Shilla yang menggegelar.

" Apaan sih lo teriak-teriak. Nih kita sekelas X-1. Lagian kalo gue obatin dulu bisa terlambat gue, Shill."

" Lagian lo gue tanyain cuek aja..." belum lagi Shilla menyelesaikan ucapannya. Ada yang memanggil nama nya.  Reflek kedua gadis itu menoleh ke arah sumber suara.

" Shillaaaaaaaa...Ya ampun lo Shilla kan?" tanya seorang gadis manis . Dia datang bersama dua orang gadis.

" Eh Sivia, eh kenalin ini teman gue Vivianne Kho."

" Hai gue Sivia Azharatiara gue temen sd Shilla."

" Hai gue Saufika Angelina Salim panggil aja Ify gue ama Sivia satu smp." ucap gadis bermuka manis namun super jutek. Ternyata cuma tampilan luar nya yang jutek asli nya sangat bersahabat.

" Hai gue Agni Rachman , gue baru kenal mereka barusan" ujar gadis itu ceplas ceplos.  Baik penampilan dan sifat tidak jauh berbeda apa ada nya.

Setelah acara perkenalan usai ternyata berlima satu kelas. Vivi menatap heran keempat teman nya yang  kompak menatap dengkul nya yang terluka hingga akhir nya Shilla bertanya" Vi, itu beneran ga mau di obatin nanti infeksi loh?"

" Emang keburu? Tuh bel udah bunyi." Sahut Vivi enteng sambil menuju lapangan tempat mos di adakan. Tak pelak tingkah Vivi membuat SISA geleng-geleng kepala.

" Dasar koplak." Celetuk Shilla udah hapal banget  tabiat Vivi.

Di lapangan, semua siswa/i baru sudah berkumpul untuk mengikuti mos yang di adakan selama 3 hari. Sementara menunggu kakak-kakak OSIS banyak siswi yang bergosip tentang The flower boy di SMU Harapan Indah (yaelah kyk boyband korea aja) yang terdiri dari 5 orang cogan.

" Selamat pagi ade-ade, udah siap untuk mos? " Kata seorang cowo di panggung beserta anggita OSIS lain nya.

Udah kak. Jawab semua murid baru serempak.

" Halo.  Nama Kakak Mario Gunawan ketua OSIS." ucap Rio sembari menyeringai ke arah Ify.  Maklum kelas X-1 berdiri paling depan di antara kelas-kelas lain.

What dia ketos, mampus gue! Ify mencelos dalam hati..Ada apa ya ?  (Sabar ya.Nanti akan terkuak di part 2)

" Halo nama kakak Gabriel Damanik Salim , wakil ketua OSIS." Ya Gabriel adalah kakak Ify maka nya punya nama belakang yang sama.

Oemje senyum nya kak Gabriel manis batin Sivia( ehm.3x)

" Halo nama kakak Cakka Nugraha, bendahara OSIS."

Songong n sok kecakepan amat nih cowo. Batin Agni.

" Halo nama kakak Alvin Tanubrata, sekertaris OSIS"

Ya Tuhan ko Alvin ganteng banget batin Shilla.

" Halo nama kakak Iwan Tjahjadi (baca Cahyadi). Humas OSIS." Ucap Iwan sembari menatap Vivi sementara yang di tatap menatap balik dengan tatapan dingin. Ketemu lo awas aja gue kerjain. Ya Iwan yang telah menabrak Vivi tadi dan langsung kabur. CRAG dan SISA melihat mereka berdua saling melotot bingung sampai Rio bertanya pada Vivi.

" Kamu yang kuncir delapan. Nama kamu siapa? Kenapa dengkul kamu berdarah?"

" Vivianne Kho kak. Di tabrak orang ga punya otak kak." jawab Vivi asal jeplak. Dan Iwan udah memerah  muka nya karena marah di katai orang ga punya otak sama Vivi.

" Emang siapa orang nya, Vi?" tanya Rio kembali .

" Itu kak yang di samping Kak Alvin. Yang Humas Osis." jawab Vivi enteng membuat SISA kaget mendengarnya, sementara anggota OSIS tertawa mendengar jawaban Vivi yang terkesan nantangin Iwan. Iwan? Dia hanya bisa menahan kesal, memang kalau di ingat-ingat memang kesalahan nya membawa motor dengan kecepatan tinggi karena takut telat.

" Wah Wan. Tanggung jawab tuh anak orang lecet darah nya lumanyan banyak." Celetuk Alvin sambil cengegesan yang membuat Iwan tambah kesal aja.

" Ok mos kita mulai sekarang. Vi, kamu ke uks sekarang kalau udah kelar langsung kemari. Wan lo anterin dan obatin luka Vivi, tanggung jawab lo."

Vivi hanya menggangguk dan langsung ngeloyor ke uks sendirian membuat cengo semua orang. Namun bukan Iwan nama nya kalau tidak sigap. Setengah melompat dia turun panggung dan menyambar tangan Vivi.  Vivi yang masih keki sama Iwan melanjutkan amukan nya yang terpotong tadi.

" Ga usa ko, gue bisa sendiri. "

" Isshhhh, udah jangan banyak bacot dulu,itu darah lo makin banyak yang keluar. "

" Be o de o. BODO AMAT, lagian lo juga ga punya otak, pake ngebut. Ketabrak gue jadi nya ." amuk Vivi

" Lo yang salah pake lari-lari sembarangan di jalan, emang lo pikir jalanan itu lintasan lari!" Jawab Iwan makin nyolot.

" lo yang salah!"

" lo yang salah!"

" lo!"

" lo,,,," Iwan melihat darah yang mengucur makin banyak di dengkul Vivi langsung menggendong Vivi seperti princess dunia dongeng tentu aja langsung di sorakin satu lapangan.

" Turunin gue , ko." Vivi meronta-ronta dalam gendongan Iwan cuman itu ga ngaruh bagi cowo itu,tinggi Vivi yang 152 cm berat 41 kilo kalah jauh dengan Iwan yang tinggi nya 178 cm berat 70 kilo. Mengangkat Vivi tidak ada apa-apa nya.  Iwan hanya diam sambil mengendong Vivi ke uks dan mendudukan nya ke kursi.

" Diem lo, mau gue obatin luka lo biar ga infeksi." Setelah mengambil kotak P3K, cowo berkaca mata itu mengobati Vivi, sesaat dia heran karena cewe yang juga berkacamata itu tidak meringis seperti kebanyakan orang. Bisa di bilang tanpa ekspresi. Cewe macam apa ini , batin Iwan.
Tidak ada yang berbicara selagi Iwan mengobati luka Vivi.

" Selesai."

" Ooh." ucap Vivi langsung ngeloyor ke lapangan melanjutkan mos nya dan membuat Iwan bingung bercampur kesal..

" Vi, bener kak Iwan yang nabrak kamu?" tanya Ify pas istirahat, Vivi hanya mengangguk.

" Gue tau lo jenius tapi jangan koplak juga dong , lo tadi kayak nantangin  ko Iwan." timpal Shilla, ya meskipun hanya setahun bertemu di tempat kursus Shilla sudah tahu betapa jenius n korslet nya Vivi.

Sementara itu di ruang OSIS

BUAHAHAHAHAHAHAHAHA

" Puas lo semua ketawa nya." 
PLETAKKKK...jitakan mendarat di kepala CRAG membuat mereka diam sejenak.

" Lagian lo juga pake nabrak segala untung aja masih bisa jalan tuh cewe." Kata Alvin sambil minum.

" Cantik pake banget pula tuh cewe.  Putih banget. Gue kira ga ada yang bakal ngalahin lo putih nya. Wan." ujar Cakka sambil ngemil potato chip. Memang Vivi memiliki wajah yang di bilang cantik nya kebangetan like A Angel tapi kelakuan setengah Angel dan setengah Devil. (Please jangan nimpukin author. Becanda hehehehehe..

Pletak , jitakan Rio mendarat di kepala Cakka.

" Lo ya Cakk.ga bisa liat cewe bening dikit. Wan, lo pain tadi pake gendong dia?" Huk...Iwan yang lagi minum pun keselek mendengar pertanyaan Rio.

" Iya Wan. Kayak nya tuh cewe sekelas ama ade gue." Kata Gabriel nyantai.

" Berasa di intrograsi gue nih." dengus iwan kesal.  Namun bel menyelamatkan dia dari kekepoan akut teman-teman nya.

Sepanjang mos hari itu Rio seperti sengaja mengerjai Ify dan menghukum dengan hukuman yang tidak masuk akal.  Ify udah kesal setengah mampus ama Rio hanya bisa sabar.

Iwan dan Vivi masih saling melempar tatapan apa lo liat-liat gue tanpa berbicara satu dengan yang lain.

CAG dan SAS hanya geleng-geleng kepala liat dua pasang itu.

Hari kedua mos Vivi cs mendapat tugas membuat surat cinta yang nama nya ada di kertas untuk di serahkan besok hari nya.
"Ok untuk hari ini cukup jangan lupa besok. Ingat yang tidak membawa bekal sesuai perintah di hukum." kata Rio mengakhiri mos hari kedua.

Di gerbang sekolah.

"Ok kita sama-sama buka kertas nya. " kata Via ketika di lihat nya semua enggan membuka kertas berisi nama kakak kelas yang menjadi tugas mereka besok. 
" Satu...Dua...Tiga.." ekspresi Via dan Shila hepi banget karena mendapat nama pujaan hati masing-masing. Shilla mendapat nama Alvin.  Via mendapat nama Gabriel.
Kalau  Agni merasa eneg dengan kelakuan Cakka justru mendapat nama itu, Ify dan Vivi kesal setengah mampus karena mendapat nama yang ga banget buat mereka. Ya Ify dapat Rio , Vivi dapat Iwan.

Tbc

Waduh gimana ya kelanjutan nya..ikutin terus. Terima kasih udah mau berkunjung ke blog ini (Kayak ada yang baca aja) Maaf kalau masih banyak yang typo n kurang feel ny..Saya ngetik nya pakai hape android Samsung J5. See u next time bye2x.. Muah3x..