Senin, 31 Oktober 2016

Kenali aku cinta~part 2

Kenali aku cinta~part 2


Hai.3x balik lagi dengan cerbung gajebo ini(he.3x).  Penasaran ama lanjutan cerita nya? Ok mareeee...


Hari ketiga mos.

" Semua bawa yang udah di petunjuk kan?"
Kata Rio yang di sahut iya oleh seluruh peserta mos.

" Nah sekarang kalian boleh kasih surat cinta kalian sesuai dengan nama yang ada di kertas. Jangan lupa kumpulkan tanda tangan kakak mos termasuk saya" tutup Rio.

" Eh kalian berlima sini. " kata Cakka pada Vivi cs.

" Ada apa kak?" tanya Agni setengah malas. Dia tau alasan Cakka memanggil mereka

Vivi, dia  menggelung rambut nya  dan memakai kaos kaki putih padahal seharus nya di kuncir delapan dan kaos kaki belang kuning dan pink ( Wah seperti ny devil nya yang kumat).

Shilla dia tidak membawa bekal yang ada sesuai dengannpetunjuk.

Via dia tidak memakai pita warna kelas mereka yaitu merah.

Agni kemarin Agni tidak sengaja menendang botol dan mengenai kepala Cakka.

Ify memang ada masalah ama Rio maka nya kesalahan kecil di ributin seperti name tag yang dari karton sobek dikit.

" Kamu yang udah nendang botol kemarin sampe pala saya benjol. Jadi berkurang kan ganteng saya" kata Cakka narsis sementara Agni eneg dengan kenarsisan cowo  itu.

" Kamu saya hukum lari 10 kali keliling lapangan."

" Kamu rayu kakak yang itu" kata Cakka kepada Shilla sambil menunjuk Alvin dengan senyum jail nya.

" Kamu lari- lari sambil teriak Kak Gabriel aku suka kamu jangan berhenti sebelum Gabriel keluar ." Via bengong denger perintah Cakka.

" Kamu ketempat Rio sekarang. " Ify mendengus kesal.

" Dan kamu....." Cakka hanya geleng-geleng kepala liat Vivi " kenapa ga pakai atribut?"

" Kesiangan Kak." Cakka melotot  to the max mendengar jawaban santai Vivi.

" Terus selain itu saya tidak lihat kamu kasih surat cinta untuk kakak mos." Ucap Cakka lagi sambil memandang muka Vivi yang agak(?) memucat menurut nya.

" Emang saya ga buat kak." Cakka kembali melotot mendengar jawaban Vivi . Cantik sih iya cuma koplak batin Cakka.

" Wah  dobel nih hukuman lo." Kata Iwan yang memang ada di samping Cakka dari tadi.

" Biasa aja ngomong nya kali, ga usah nge gas juga.." ucap Vivi sambil melotot , fixed devil ny Vivi yang kumat.

" Emang surat nya buat siapa?" Cakka mencoba menengahi karena aura kedua orang itu membuat orang-orang sekitar ngeri.

" Buat orang yang ga punya otak." Sahut Vivi melotot ke Iwan.

" Apa ga punya otak? Bilang aja lo bisa buat nya, ga usah banyak alasan deh lo." Iwan balik melototin Vivi

" Emang ngaruh gitu ke nilai gue nanti kalau gue ga ngasih ke lo."

" HEEEEEIIIII KAMUUUUU, memang ga ngaruh dengan nilai tapi ngaruh ke ATTITUDE kamu." Iwan udah makin emosi denger jawaban nyolot Vivi..

" Attitude itu hanya berlaku bagi orang yang pantes mendapatkan nya." sahut Vivi kembali "  Cakka udah pusing plus cengo karena ga ngerti dengan apa yang di perdebatkan. Hanya mereka berdua yang ngerti. (Maklum jenius ketemu jenius).

" STOPPPPPP LO BERDUA" bentak Cakka " lo berdua pada ngomongin apa sih gue ga ngerti." Iwan dan Vivi langsung terdiam.

" Jadi kakak udah ga ada urusan sama saya lagi kan? Tanya Vivi sambil ngeloyor pergi.

" Eh siapa bilang udah kelar, sini lo ikut gue." Sahut Iwan sambil menarik tangan Vivi.

Oke mari kita beralih dulu ke 4 cewe itu.

Shilla " Emh, ko Alvin, koko tau apa kegunaan pulpen ini ?" Alvin bingung dan menggeleng " Pulpen ini untuk menulis masa depan kita ko." Shilla udah merah banget muka nya sementara Alvin hanya senyum-senyum gaje. " Oh ya, ini surat untuk kakak sekalian minta tangan kakak" Ucap Shilla malu-malu pipi nya makin merona sementara Alvin hanya tersenyum menerima surat Shilla.

" Oke mana buku kamu? Sini koko tandatangan."
Mission Completed for Shilla.

Di depan ruang OSIS " Kak Gabriel aku suka kakak." Sivia lari-lari sambil teriak. "Eh Yel itu kayak nya nama lo di panggil " Kata Yayan anggota OSIS " Eh iya, gue liat dulu ya." Gabriel membuka pintu di lihat nya Sivia lari-lari sambil teriak, membuat Gabriel terpana melihat Sivia yang terlihat cantik kalo di ilustrasikan ada angin yang berhembus dan bunga bunga disekitar Sivia ( EEAHHHHH). " Sivia, udah cukup, saya udah dengar." Kata Gabriel saat tersadar dari keterpanaan nya.

"Makasih ya kak , oh iya ini surat untuk kakak sekalian minta tanda tangan nya" Ya Tuhan kak Gabriel baik banget batin Sivia
Mission completed for Sivia.

Dua putaran lagi beres gue batin Agni ketika di lihatnya Cakka udah ngawasin dia, gadis itu merutuk dalam hati. Sialan, pain si cowo tengil ngawasin gue " Udah kelar kak lari nya." ucap Agni, cewe ini memang memiliki stamina yang kuat mau di suruh lari 20 kali juga sanggup." Oh iya ini surat untuk kakak dan sekalian minta tandangan nya." Cantik nya,  ha Cakka terpukau melihat Agni yang berkeringat dan sedikit ngos-ngosan. Tanpa pikir panjang Cakka langsung menerima dan menanda tangani buku note Agni.
Mission completed for Agni

Bagaimana dengan Ify dan Vivi, oke kita lihat Ify dulu." Gue mau lo lompat kodok sambil ngerayu pohon ini. Inget harus romantis." Kata Rio dengan senyum smirk nya.

"What rayu pohon! Gila aja lo kak rayu pohon." Dumel Ify yang dapat di dengar oleh Rio.

" Lo mau ga, ato ga gue kasih tandatangan." ancam Rio.

" Isshhh lo ya kak, pendendam amat." Cibir Ify ke lelaki itu.

" Salah lo sendiri jalan meleng makan eskrim pula, baju gue kena."

Flashback on

Minggu sore Ify sedang jjs santai sambil makan eskrim, saat melihat ke atas tiba-tiba.

BRRUKKKK

" Sorry ya...."

" Kalo jalan pake mata , nih liat baju gue kotor." Bentak Rio , cowo yang di tabrak Ify.

" EH GUE UDAH MINTA MAAF YA NAPA LO MALAH NYOLOT GINI." bentak Ify balik membuat kuping Rio pengeng.

" Buset lo, suara kayak nenek lampir aja." Rio balik teriak.

" Terserah lo mau maafin ato ga, yang penting gue udah minta maaf." ujar Ify sambil pergi.

Flashback off

" Gue ga mau kak." Ify masih berkeras hati dengan perintah Rio.

" Oke lo pilih joget dangdut atau rayu pohon" Ancam Rio dengan muka sok galak.
" Oke gue pilih rayu pohon." jawab Ify sambil merenggut.

Ify mengambil ancang-ancang untuk lompat kodok sambil ngerayu pohon.
" Oh pohon kamu begitu rindang ingin rasa nya aku terus bersama dengan mu. Aku tidak dapat hidup tanpa mu.  Jangan kau tinggalkan diriku."

Rio dan orang-orang yang melihatnya ketawa ngakak melihat Ify yang kayak orang stress.

" Udah cukup, sekarang mana buku lo, gue tanda tangan" Kata Rio setelah 15 menit kemudian.

" Ini buku nya, dan ini surat buat lo." Kata Ify jutek.

Mission completed for Ify meskipun dia harus malu di ketawain orang banyak.

Dan bagaimana dengan Vivi.

" Apaan sih lo narik-narik gue, lepas ga." Teriak Vivi sementara Iwan hanya diam saja.

Wah siaul gue di kacangin , oke lo liat aja nih ya. batin Vivi sambil menghitung jarak dia dan iwan serta berat dan tinggi cowo itu. (Untuk apa ya????).

Ok sekarang. Vivi membanting Iwan dengan sukses nampak nya perhitunganya tepat.  Vivi tidak bisa bela diri dia hanya belajar cara membanting musuh dengan memakai berat tubuh musuh tersebut.

BRUKKKKKK

Semua orang yang melihat itu syok ga nyangka cewe bertubuh mungil itu dapat membanting orang.

CRAG cengo ngeliat temen nya di banting cewe , SISA  yang ngeliat nya juga syok kecuali Shilla dia hanya kaget bentar. Lo makin sadis aja Vi. batin Shilla berucap
" Gue ga suka di tarik-tarik kayak gitu." sahut Vivi dingin.

Sakit pasti lah namun Iwan langsung bangun karena ga mau tambah malu. Oooo raut muka nya memerah karena marah tanpa ba bi bu lagi cowo itu memegang kedua tangan sambil menatap dengan penuh kebencian. " Eh lo ga punya sopan santun berani sama kakak kelas ."

" Gue ga bakal kasar kalo lo juga ga kasar." ucap Vivi sambil menginjak kaki Iwan dan membuat Iwan menjerit sembari melepaskan cengkraman nya.

" Kak Gabriel sebaik nya kita pisahkan mereka berdua, gue takut salah satu di antara mereka kenapa-kenapa." Shilla makin takut soal nya teman nya itu bakal nekat kalo terdesak.

" Kita liat dulu aja, lagipula temen lo ga apa-apa yang ada temen gue yang bonyok ." kata Gabriel sok tau.

" Ihhhh kakak jangan gitu,itu liat suasana nya udah makin mencekam ." Sahut Via ikut-ikutan.

Dan feeling Shilla tepat, cowo itu tiba-tiba menggendong Vivi dan sekuat apapun cewe itu meronta sia-sia karena tenaga Vivi kalah jauh dengan Iwan.

" Harus nya dari tadi gue bawa lo kayak gini."

CRAG dan SISA mengikuti mereka takut ada apa-apa dengan Vivi.

" Turunin gue, turunin gue, ishhhh lo awas aja ya." teriakan Vivi mengundang semua mata untuk melihat apa yang terjadi.

" Wah si Iwan udah kalap nih jangan sampe anak orang kenapa-kenapa." Rio udah mulai panik.

" Kak Cakka , itu temen gue gimana nasib nya?" Agni ikut-ikutan bertanya.

" Ishhh  lo semua diem dulu, kita juga lagi panik , jangan sampe temen lo kenapa-kenapa." Cakka menjawab pertanyaan Agni.  kedelapan nya masih terus mengikuti kedua nya.

Iwan masuk ke ruang musik dan mendudukan Vivi di bangku yang ada di dalam nya.

" Lo mau apa sekarang." Tanya Vivi, tidak ada ketakutan dalam nada suara nya.
Tiba-tiba Vivi memegangi perut nya . Aduh sakit banget perut gue, keringat dingin mulai mengucur dari dahi nya..

" Auuuu..." jerit Vivi , dia sudah tidak dapat menahan rasa sakit di perut nya yang sedari pagi di rasakan .

" Eh lo jangan pura-pura deh ga mempan." kata Iwan dingin meskipun hati nya tak tenang. Perasaan dia ga ngapa-ngapain cewe ini.

" Vi, yang mana yang sakit." Shilla langsung menghampiri Vivi yang sudah lemas di kursi nya.

" Shil...." Vivi langsung pingsan di pelukan Shilla...

" Vi...vi..vivi." SISA berusaha membangunkan Vivi .

" Eh pain lo pada bengong cepet angkat." teriak Alvin ketika di lihat nya temen-temen nya bengong karena syok.

Karena jarak Iwan yang paling dekat dia menggendong Vivi ke uks di ikuti CRAG dan SISA.

FLashback on pagi ini

" Aduh perut gue sakit banget kenapa sih harus sekarang pas mos." dumel Vivi sembari minum obat pereda sakit sambil melingkari tanggal dengan spidol merah.

" De, beneran kamu bisa ikut mos?" Tanya Vito cemas.

" Bisa ko, dede baru minum obat dan bentar lagi minum kira*ti, harus nya siang nanti berkurang sakit nya."

" Ya udah istirahat dulu bentar trus ganti baju, nanti koko antar sampai sekolah."

Vivi hanya mengangguk pelan sambil memegangi perut nya. Kalau tamu nya lagi datang itu siksaan berat bagi Vivi pernah dulu waktu SMP dia pingsan karena sakit nya tak tertahankan.

" Ya udah koko tinggal ya, kalo ga kuat bilang kakak yang nge mos, jangan di paksa." Setelah mengucapkan itu Vito langsung pergi.

" Vivi, itu siapa, koq dia bilang kalo ga kuat jangan di paksa emang lo lagi sakit." cerocos Agni ketika Vito udah ga keliatan, dia memang menunggu Vivi pas di lihat nya cewe itu turun dari motor,"

" Koko gue, iya nih "tamu" gue lagi dateng maka nya perut gue kram kalo lagi gini. Udah minum obat dan kiran*ti harus nya sih mendingan." jelas Vivi.

" Oh gitu. emang sakit banget ya." Vivi hanya tertawa atas pertanyaan Agni barusan.

Flashback off

Tbc

Oke segitu aja untuk part 2 nya. Maaf kalo banyak yang typo , ini proyek pertama saya menulis cerbung. Jadi bisa di bilang nekat hehehe...Di tunggu aja ya part 3 nya. Dadah mua.3x









Tidak ada komentar:

Posting Komentar