Hai..3. Salam kenal ini pertama kali nya saya membuat cerbung. Mudah2xan ga aneh cerita nya. Enjoy it..Hope you like..
KRRRIIIIIIIIIINNNNNNNNGGGGGGGG... Bunyi alarm pagi itu memekakkan telinga dan membuat seorang gadis terbangun sembari bergumam " Hari ini mos gue mesti siap-siap." Setelah selesai mandi dan berganti baju terdengar ketukan di pintu dan sebuah suara " De, udah siap ? Ayo buruan koko (kakak laki-laki ) antar. "
" Udah ko Vito. Ayo" Sahut gadis itu..
Vito menghentikan motor nya yang berjarak 2 kilo dari sekolah karena ada peraturan kalo siswa/i yang ikut mos ga boleh di antar padahal dandanan Vivi sudah persis orang gila dengan rambut kuncir 8 dengan kaos kaki beda warna kuning dan pink..
" Oke ko.Dede ikut mos dulu." Sahut Vivi setelah turun dari motor.
" Eh bentar ga ada yang kelupaan kan?" tanya Vito pada adik nya. Sementara yang di tanya hanya diam kebingungan , melihat itu Vito langsung mengecup sayang kening adik nya itu yang mungkin bagi sebagian orang tidak wajar atau menganggap mereka berdua adalah sepasang kekasih. Tapi Vito tak peduli dia tetap melakukan hal itu sebagai bentuk kasih sayang kepada adik nya. " Ya udah sana, ntar telat loh"
" Oke koko" sahut Vivi sembari lari karena sebentar lagi mos akan di mulai.
BRRRUKKKKK
Tabrakan antara Vivi dan sebuah motor pun tak terelakan. Bukan bearti Vivi meleng hanya saja motor itu yang salah ngebut di jalanan yang memang terdapat rambu anak-anak. Sementara pengemudi motor yang memakai helm full face pun terjatuh dan Vivi mengamuk-ngamuk
" Wooiiiii, tanggung jawab lo...gue jadi lecet"
" Salah lo sendiri pake lari-lari di jalan. Kalau jalan pake mata!" sahut si pengendara itu nyolot yang ternyata lelaki setelah helm nya di buka.
Deeeggggg, Vivi makin emosi dan balas memaki. " Eh bego.jalan ya pake kaki. Minta maaf ga lo udah buat gue luka."
" Ciiihhh. Ga ada guna nya gue ladenin lo ga guna" Balas suara yang agak ngebass untuk remaja seusia nya.
" What ? Ga guna kata lo." Selagi Vivi ngamuk si pengemudi tidak menggubris dan langsung menstarter motor nya untuk kabur(?)
" B1903TJA, Udah gue tandain tuh motor. Siap-siap aja kalau ketemu lagi" Lalu Vivi melanjutkan lari nya menuju sekolah. "
Untung saja belum terlambat" ujar Vivi sembari ngos-ngosan. Belum lagi jantung nya stabil, sebuah suara mengejutkan nya.
" Lo Vivianne Kho kan?"
" Shilla Tjong!"
" Wah Vivi sekolah di sini juga, kelas berapa?" tanya Shilla teman kursus bahasa Prancis ( waw keren) Vivi waktu smp, karena Vivi menyelesaikan kursus secara kilat, jadi nya mereka tidak bertemu selama 2 tahun.
" Belum tahu Shill, gue baru datang gara-gara orang gila nabrak gue" ucap Vivi masih penuh emosi.
" Seriusan lo, terus gimana luka ga?"
" Nih liat aja sendiri." ujar Vivi sembari melihat papan pengumuman kelas X.
" Wah ini mah lumanyan Vi, koq ga di obatin" Shilla menatap dengkul Vivi yang berdarah cukup banyak. Sementara yang di ajak ngomong masih asyik dengan dunia nya.
" VIVI..VIVIANNE KHO!" jerit Shilla karena kesal di cuekin. Sampai-sampai orang yang ada di dekat mereka pengeng mendengar teriakan Shilla yang menggegelar.
" Apaan sih lo teriak-teriak. Nih kita sekelas X-1. Lagian kalo gue obatin dulu bisa terlambat gue, Shill."
" Lagian lo gue tanyain cuek aja..." belum lagi Shilla menyelesaikan ucapannya. Ada yang memanggil nama nya. Reflek kedua gadis itu menoleh ke arah sumber suara.
" Shillaaaaaaaa...Ya ampun lo Shilla kan?" tanya seorang gadis manis . Dia datang bersama dua orang gadis.
" Eh Sivia, eh kenalin ini teman gue Vivianne Kho."
" Hai gue Sivia Azharatiara gue temen sd Shilla."
" Hai gue Saufika Angelina Salim panggil aja Ify gue ama Sivia satu smp." ucap gadis bermuka manis namun super jutek. Ternyata cuma tampilan luar nya yang jutek asli nya sangat bersahabat.
" Hai gue Agni Rachman , gue baru kenal mereka barusan" ujar gadis itu ceplas ceplos. Baik penampilan dan sifat tidak jauh berbeda apa ada nya.
Setelah acara perkenalan usai ternyata berlima satu kelas. Vivi menatap heran keempat teman nya yang kompak menatap dengkul nya yang terluka hingga akhir nya Shilla bertanya" Vi, itu beneran ga mau di obatin nanti infeksi loh?"
" Emang keburu? Tuh bel udah bunyi." Sahut Vivi enteng sambil menuju lapangan tempat mos di adakan. Tak pelak tingkah Vivi membuat SISA geleng-geleng kepala.
" Dasar koplak." Celetuk Shilla udah hapal banget tabiat Vivi.
Di lapangan, semua siswa/i baru sudah berkumpul untuk mengikuti mos yang di adakan selama 3 hari. Sementara menunggu kakak-kakak OSIS banyak siswi yang bergosip tentang The flower boy di SMU Harapan Indah (yaelah kyk boyband korea aja) yang terdiri dari 5 orang cogan.
" Selamat pagi ade-ade, udah siap untuk mos? " Kata seorang cowo di panggung beserta anggita OSIS lain nya.
Udah kak. Jawab semua murid baru serempak.
" Halo. Nama Kakak Mario Gunawan ketua OSIS." ucap Rio sembari menyeringai ke arah Ify. Maklum kelas X-1 berdiri paling depan di antara kelas-kelas lain.
What dia ketos, mampus gue! Ify mencelos dalam hati..Ada apa ya ? (Sabar ya.Nanti akan terkuak di part 2)
" Halo nama kakak Gabriel Damanik Salim , wakil ketua OSIS." Ya Gabriel adalah kakak Ify maka nya punya nama belakang yang sama.
Oemje senyum nya kak Gabriel manis batin Sivia( ehm.3x)
" Halo nama kakak Cakka Nugraha, bendahara OSIS."
Songong n sok kecakepan amat nih cowo. Batin Agni.
" Halo nama kakak Alvin Tanubrata, sekertaris OSIS"
Ya Tuhan ko Alvin ganteng banget batin Shilla.
" Halo nama kakak Iwan Tjahjadi (baca Cahyadi). Humas OSIS." Ucap Iwan sembari menatap Vivi sementara yang di tatap menatap balik dengan tatapan dingin. Ketemu lo awas aja gue kerjain. Ya Iwan yang telah menabrak Vivi tadi dan langsung kabur. CRAG dan SISA melihat mereka berdua saling melotot bingung sampai Rio bertanya pada Vivi.
" Kamu yang kuncir delapan. Nama kamu siapa? Kenapa dengkul kamu berdarah?"
" Vivianne Kho kak. Di tabrak orang ga punya otak kak." jawab Vivi asal jeplak. Dan Iwan udah memerah muka nya karena marah di katai orang ga punya otak sama Vivi.
" Emang siapa orang nya, Vi?" tanya Rio kembali .
" Itu kak yang di samping Kak Alvin. Yang Humas Osis." jawab Vivi enteng membuat SISA kaget mendengarnya, sementara anggota OSIS tertawa mendengar jawaban Vivi yang terkesan nantangin Iwan. Iwan? Dia hanya bisa menahan kesal, memang kalau di ingat-ingat memang kesalahan nya membawa motor dengan kecepatan tinggi karena takut telat.
" Wah Wan. Tanggung jawab tuh anak orang lecet darah nya lumanyan banyak." Celetuk Alvin sambil cengegesan yang membuat Iwan tambah kesal aja.
" Ok mos kita mulai sekarang. Vi, kamu ke uks sekarang kalau udah kelar langsung kemari. Wan lo anterin dan obatin luka Vivi, tanggung jawab lo."
Vivi hanya menggangguk dan langsung ngeloyor ke uks sendirian membuat cengo semua orang. Namun bukan Iwan nama nya kalau tidak sigap. Setengah melompat dia turun panggung dan menyambar tangan Vivi. Vivi yang masih keki sama Iwan melanjutkan amukan nya yang terpotong tadi.
" Ga usa ko, gue bisa sendiri. "
" Isshhhh, udah jangan banyak bacot dulu,itu darah lo makin banyak yang keluar. "
" Be o de o. BODO AMAT, lagian lo juga ga punya otak, pake ngebut. Ketabrak gue jadi nya ." amuk Vivi
" Lo yang salah pake lari-lari sembarangan di jalan, emang lo pikir jalanan itu lintasan lari!" Jawab Iwan makin nyolot.
" lo yang salah!"
" lo yang salah!"
" lo!"
" lo,,,," Iwan melihat darah yang mengucur makin banyak di dengkul Vivi langsung menggendong Vivi seperti princess dunia dongeng tentu aja langsung di sorakin satu lapangan.
" Turunin gue , ko." Vivi meronta-ronta dalam gendongan Iwan cuman itu ga ngaruh bagi cowo itu,tinggi Vivi yang 152 cm berat 41 kilo kalah jauh dengan Iwan yang tinggi nya 178 cm berat 70 kilo. Mengangkat Vivi tidak ada apa-apa nya. Iwan hanya diam sambil mengendong Vivi ke uks dan mendudukan nya ke kursi.
" Diem lo, mau gue obatin luka lo biar ga infeksi." Setelah mengambil kotak P3K, cowo berkaca mata itu mengobati Vivi, sesaat dia heran karena cewe yang juga berkacamata itu tidak meringis seperti kebanyakan orang. Bisa di bilang tanpa ekspresi. Cewe macam apa ini , batin Iwan.
Tidak ada yang berbicara selagi Iwan mengobati luka Vivi.
" Selesai."
" Ooh." ucap Vivi langsung ngeloyor ke lapangan melanjutkan mos nya dan membuat Iwan bingung bercampur kesal..
" Vi, bener kak Iwan yang nabrak kamu?" tanya Ify pas istirahat, Vivi hanya mengangguk.
" Gue tau lo jenius tapi jangan koplak juga dong , lo tadi kayak nantangin ko Iwan." timpal Shilla, ya meskipun hanya setahun bertemu di tempat kursus Shilla sudah tahu betapa jenius n korslet nya Vivi.
Sementara itu di ruang OSIS
BUAHAHAHAHAHAHAHAHA
BUAHAHAHAHAHAHAHAHA
" Puas lo semua ketawa nya."
PLETAKKKK...jitakan mendarat di kepala CRAG membuat mereka diam sejenak.
" Lagian lo juga pake nabrak segala untung aja masih bisa jalan tuh cewe." Kata Alvin sambil minum.
" Cantik pake banget pula tuh cewe. Putih banget. Gue kira ga ada yang bakal ngalahin lo putih nya. Wan." ujar Cakka sambil ngemil potato chip. Memang Vivi memiliki wajah yang di bilang cantik nya kebangetan like A Angel tapi kelakuan setengah Angel dan setengah Devil. (Please jangan nimpukin author. Becanda hehehehehe..
Pletak , jitakan Rio mendarat di kepala Cakka.
" Lo ya Cakk.ga bisa liat cewe bening dikit. Wan, lo pain tadi pake gendong dia?" Huk...Iwan yang lagi minum pun keselek mendengar pertanyaan Rio.
" Iya Wan. Kayak nya tuh cewe sekelas ama ade gue." Kata Gabriel nyantai.
" Berasa di intrograsi gue nih." dengus iwan kesal. Namun bel menyelamatkan dia dari kekepoan akut teman-teman nya.
Sepanjang mos hari itu Rio seperti sengaja mengerjai Ify dan menghukum dengan hukuman yang tidak masuk akal. Ify udah kesal setengah mampus ama Rio hanya bisa sabar.
Iwan dan Vivi masih saling melempar tatapan apa lo liat-liat gue tanpa berbicara satu dengan yang lain.
CAG dan SAS hanya geleng-geleng kepala liat dua pasang itu.
Hari kedua mos Vivi cs mendapat tugas membuat surat cinta yang nama nya ada di kertas untuk di serahkan besok hari nya.
"Ok untuk hari ini cukup jangan lupa besok. Ingat yang tidak membawa bekal sesuai perintah di hukum." kata Rio mengakhiri mos hari kedua.
Di gerbang sekolah.
"Ok kita sama-sama buka kertas nya. " kata Via ketika di lihat nya semua enggan membuka kertas berisi nama kakak kelas yang menjadi tugas mereka besok.
" Satu...Dua...Tiga.." ekspresi Via dan Shila hepi banget karena mendapat nama pujaan hati masing-masing. Shilla mendapat nama Alvin. Via mendapat nama Gabriel.
Kalau Agni merasa eneg dengan kelakuan Cakka justru mendapat nama itu, Ify dan Vivi kesal setengah mampus karena mendapat nama yang ga banget buat mereka. Ya Ify dapat Rio , Vivi dapat Iwan.
Tbc
Tbc
Waduh gimana ya kelanjutan nya..ikutin terus. Terima kasih udah mau berkunjung ke blog ini (Kayak ada yang baca aja) Maaf kalau masih banyak yang typo n kurang feel ny..Saya ngetik nya pakai hape android Samsung J5. See u next time bye2x.. Muah3x..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar