Hai3x ketemu dengan author gaje mumpung ide nya lagi ada cuma males nulis Halah alasan apa itu.😅😅😅. Ingat rate 17++++ mohon kebijaksanaan nya. Part ini mungkin pendek di banding part yang lain. So enjoy it.
Part 6~ Sweet honeymoon
Author POV
Papa Leo memberikan Dave cuti seminggu untuk pergi honeymoon. Cuma karena kandungan Fania masih terlalu muda untuk bepergian dengan pesawat. Akhir nya Dave memutuskan untuk honeymoon ke Jogja dengan naik kereta eksekutif.
Ada seorang dari perusahaan Ferdinand yang mengantar kedua nya karena kebetulan perusahaan Ferdinand akan melakukan meeting di Jogja dengan perusahaan setempat. Mereka akan berpisah saat sudah tiba di hotel.
" Sweety. Mau tidur dulu apa kita jalan-jalan?" Tanya Dave saat kedua nya di kamar hotel.
" Mau makan gudeg. Ah mandi dulu deh." Sahut Fania sambil membuka koper mereka dan meletakkan baju ke lemari yang tersedia. " Eh. Kapan kakak beli ini?" Sahut Fania saat melihat bra dan cd hamil yang berwarna warni.
" Ada deh. Semoga kamu suka. Kakak ga tega liat kamu sesak pas pake bra kawat kamu kemarin-kemarin." Sahut Dave sambil mengelus dan mengecup perut istri nya. Sedetik kemudian tangan Dave merayap menuju payudara Fania dan meremas nya.
KRIUKKKK. Bunyi perut Fania menyadarkan Dave bahwa istri dan anak kembar nya kelaparan. " Huuu.. Kalian sekongkol dengan mama kalian ya? Kalian ga kasihan apa 'adik' papa udah bangun. AUUU."
Fania mencubit lengan Dave karena perkataan mesum suami nya. " Kakak.. Jangan ajarin mereka yang ga baik." Omel Fania sambil menuju kamar mandi. 15 menit kemudian Fania keluar dengan hanya berbalut handuk di tubuh nya.
" Udah buruan mandi Papa nya kembar. Mama nya kembar udah lapar." Ucap Fania sambil mempelototi Dave membuat lelaki itu segera beranjak ke kamar mandi.
Dave memakai kemeja lengan pendek berwarna biru muda dengan jeans hitam panjang serta sendal gunung hitam. Simple namun masih memancarkan ketampanan Dave. Sementara Fania memakai dress santai berwarna coklat susu, sendal santai berwarna biru gelap serta memakai riasan yang aman untuk wanita hamil. Rambut panjang nya di kepang samping. Kedua nya terlihat serasi.
Setelah menghabiskan 2 piring gudeg 2 es jeruk. Fania masih merasa lapar saat melihat Dave yang sedang memakan mie Jawa nya. Dengan cepat Fania menyambar mangkok mi suami nya membuat Dave terkejut. " Eh. Sweety kamu belum kenyang?" Anggukkan Fania membuat Dave memanggil pelayan untuk memesan semangkok mi Jawa lagi untuk diri nya.
Mereka memutuskan untuk ke daerah keraton Jogjakarta dan pada malam hari ke alun-alun kidul. Karena tempat itu masih aman di datangi Fania. Sementara esok hari nya mereka memutuskan ke malioboro dan musium Affandi. Namun di hari ketiga mereka hanya berdiam diri di hotel karena Fania terus menerus muntah pada pagi hari nya. Setelah meminum obat anti mual Fania tertidur dengan Dave yang memeluk perut nya.
" Kak. Mau makan makaroni schotel." Ucap Fania sambil mengguncang bahu suami nya. Dave meringis mendengar nya bukan nya dia tidak mau dia tidak mau membelikan Fania makanan tersebut. Namun mereka sedang berlibur di hotel yang jauh dari kesan internasional. Setengah menghela nafas Dave mengecup dahi istri nya sebelum berkata. " Tunggu ya. Kakak tanya chef restoran ini."
" Tapi aku mau kakak yang masakin." Doenggg. Perkataan Fania yang selanjut nya membuat Dave kembali meringis. Dia kan tidak bisa memasak.
" Eh. Kakak minta tolong chef nya aja ya. Pasti jauh lebih enak dari buatan kakak."
" Ga mau..Mau nya kakak yang buatin." Fania mulai menangis membuat Dave bingung harus berbuat apa. Sedetik kemudian dia menghubungi Anto. Manager perusahaan yang berangkat dengan nya dan Fania. Untung lah pria 40 tahun itu belum pulang ke Jakarta. 30 menit kemudian Anto menghubungi Dave memberitahu bahwa dapur hotel ini dapat di gunakan oleh Dave.
" Sweety. Kamu mau tunggu di sini atau ikut kakak?" Tanpa menunggu lagi Fania langsung memakai bra dan mengancingkan dress nya serta menarik tangan Dave keluar dari kamar mereka.
" Tunggu di meja aja ya. Sweety." Fania menunggu sambil meminum susu hamil nya.
Sesampai nya di dapur sesuai petunjuk chef hotel. Dave mulai membuat makanan yang di minta istri nya. Hendra sang chef sebenar nya ingin membantu. Namun Dave dengan tegas menolak nya membuat sang chef melemparkan kekaguman nya. " Memang kalau istri ngidam kita sebagai suami harus turutin. Cuma saya salut sama bapak. Jelas-jelas bapak belum pernah memasak namun bapak mau susah payah turun ke dapur."
" Ya kan saya ga tau rasa nya hamil. Cuma melihat istri saya mual dan muntah terus menerus saya kasihan. Jadi kalau dia mau makan ya bagus buat bayi kami." Jawab Dave sambil memasukkan adonan ke microwave.
20 menit kemudian Dave menghampiri Fania yang mulai cemberut di meja nya menunggu Dave yang di dapur hampir 1 jam. Setelah melihat suami nya Fania berkomentar. " Lama."
" Ya maaf sweety. Ini udah jadi makaroni schotel nya. Di makan ya?" Ucap Dave sambil membawa hasil buatan nya.
Fania melihat dengan mata berbinar sebelum mulai melahap makanan itu. Dave tersenyum lega saat istri nya terlihat menikmati masakan nya. Pengunjung restoran yang kebetulan duduk di dekat pasangan itu memuji Dave yang rela memasak untuk istri nya yang sedang hamil. Bahkan ada yang diam-diam mengambil foto mereka dan memposting nya ke media sosial dengan caption Suami sayang istri. Cute couple. Suami idaman. Lucky woman.
Dan tentu saja itu semakin membuat saham perusahaan Ferdinand Corp dan Rico's Group meningkat. Karena jika nengurus Dave rela melakukan apapun untuk istri nya maka hal yang sama akan di lakukan nya untuk perusahaan.
" Kakak, mau minum jus stoberi pake madu." Ucap Fania sambil mengelus perut nya. Membawa dua nyawa dalam rahim nya membuat Fania merasa lapar jika tidak merasa mual. Dave mengangguk dan memanggil pelayan agar membuatkan nya segelas jus stoberi untuk Fania dan jus Alpukat dengan krimer kental coklat untuk nya.
" Udah kenyang?" Tanya Dave pada istri nya yang mulai mengantuk. Tanpa banyak kata Dave menggendong Fania dengan bridal style menuju kamar mereka.
Dave membuka kancing dress Fania dan mencopot bra istri nya agar Fania merasa nyaman. Setelah itu lelaki itu memijit betis Fania yang mengeras. Dave melakukan itu sampai istri nya tertidur.
" Ya uda tidur.. Boy. Puasa dulu kita." Gumam Dave pada diri nya saat melihat kejantanan nya yang menegang. Dave sudah 'berpuasa' dari seminggu yang lalu sehabis resepsi pernikahan mereka. Dengan mendesah lelaki itu beranjak ke kamar mandi.
Fania terbangun karena haus. Karena gelas dan teko air berada di sebelah Dave otomatis membuat Fania mengenai Dave saat mengambil gelas itu. Wanita itu malas beranjak dari kasur. Dave terbangun merasakan pergerakan dan sentuhan Fania.
" Kamu haus?" Fania mengangguk sembari meneguk minuman nya. Setelah memuaskan dahaga nya, Dave mengambil alih gelas dari tangan istri nya dan meletakkan di tempat semula.
" Kak.." Dave yang baru saja memejamkan mata menoleh ke arah istri nya.
" Apa?"
" Punggung ku pegal. Pijitin." Rajuk Fania sambil menyodorkan punggung nya.
" Sayang... Kakak kapan di pijit?" Dave bertanya sembari merapatkan tubuh pada punggung Fania seusai dia memijiti istri nya. Dia sengaja menggesekkan kejantanan nya yang mulai bangun ke bokong Fania membuat wanita itu terkekeh.
" Kakak... Sekarang juga boleh koq." Sahut Fania manja.
Dave segera membalikkan tubuh istri nya menghadap wajah nya. Pria itu memandang takjub Fania sebelum akhir nya mengecup kening istri nya lembut dan dalam. Fania merasakan cinta Dave yang besar pada diri nya saat pria itu mulai mengecupi seluruh wajah nya lalu mulai melumat bibir nya dengan nafsu . Dave mulai melucuti pakaian yang membungkus tubuh mereka berdua .
" Ready for new style? Haahh.. Kakak mau kita coba dengan gaya duduk..Haahh.. Kakak ga mau nindih perut kamu.." Kata Dave dengan terengah.
Dave mulai menarik Fania merapat saat wanita itu mengangguk. Peluh mulai menetes di tubuh telanjang mereka.
Dave mengalungkan tangan Fania ke leher nya. Mencari posisi yang nyaman bagi istri nya. Sementara tangan nya merangkul pinggang Fania.
" Ahhhhh." Desah Fania saat penyatuan itu di mulai. Agak terasa sakit bagi Fania mengingat kejantanan Dave yang besar dan mereka jarang melakukan nya semenjak Fania di nyatakan hamil.
" Yes. Dear. Peluk kakak erat. Biar kakak yang bergerak." Dave mulai menggerakkan pinggul Fania agar dapat menyesuaian irama percintaan mereka. Sesekali Dave memberi tanda kepemilikan di leher Fania.
" Kakak..Aku lelah.." Keluh Fania setelah dua kali orgasme di rasakan nya. Dave pun membaringkan tubuh mereka dengan Fania yang berada di atas nya. Tangan nya memegang pinggul Fania membantu wanita itu bergerak.
Setelah 40 menit percintaan lembut mereka. Dave membalik tubuh kedua nya sekaligus menjaga agar perut istri nya tidak tertindih. " Ahhhhh. Kakak ..Aku sampai... Ahhh.." Jerit Fania setelah orgasme ketiga nya. Semenit kemudian Dave mencabut kejantanan nya dan mengeluarkan pelepasan nya di perut Fania yang mulai membuncit.
" Cape?" Tanya Dave yang masih berada di atas tubuh Fania. Wanita itu hanya mengangguk. Dave membopong Fania ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh mereka.
" Kak. Aku mau potong rambut nanti pas balik Jakarta. Gerah banget kak." Sahut Fania saat Dave mulai mengusapkan sabun ke tubuh nya.
" Ya udah. Senyaman nya kamu aja. Sweety. Lagipula kita bakal punya twins biar kamu ga ribet." Kata Dave sambil menyabuni tubuh nya. Dave sebenar nya ingin memasuki tubuh Fania di kamar mandi, namun dia sadar tidak boleh egois kesehatan Fania lebih dari segala nya.
Seusai mandi Dave membalutkan handuk ke Fania dan kembali membopong istri nya ke tempat tidur.
" Kakak. Kalau nanti kebangun dan mau lagi. Bangunin aku aja. Sekarang tidur yuk. " Ucap Fania sembari mengecup pipi kiri Dave.
" Eh. Oke Sweety. Jangan menyesal ya sudah mengatakan itu." Balas Dave sembari menyunggingkan senyum mesum nya.
Sesuai perkataan Fania. Dave terbangun pada pukul 2 dini hari dan langsung membangunkan Fania untuk ronde kedua permainan mereka. Kali ini mereka bermain cepat dengan Fania di atas tubuh Dave. Erangan dan desahan bersahutan dari mulut kedua nya. Kalau saja ini bukan hari terakhir liburan mereka, Dave ingin terus menerus memasuki Fania. Pria itu berhenti saat pukul 5. Saat Fania orgasme 6 x dan dia orgasme 3 x.
Tbc
Author POV
Papa Leo memberikan Dave cuti seminggu untuk pergi honeymoon. Cuma karena kandungan Fania masih terlalu muda untuk bepergian dengan pesawat. Akhir nya Dave memutuskan untuk honeymoon ke Jogja dengan naik kereta eksekutif.
Ada seorang dari perusahaan Ferdinand yang mengantar kedua nya karena kebetulan perusahaan Ferdinand akan melakukan meeting di Jogja dengan perusahaan setempat. Mereka akan berpisah saat sudah tiba di hotel.
" Sweety. Mau tidur dulu apa kita jalan-jalan?" Tanya Dave saat kedua nya di kamar hotel.
" Mau makan gudeg. Ah mandi dulu deh." Sahut Fania sambil membuka koper mereka dan meletakkan baju ke lemari yang tersedia. " Eh. Kapan kakak beli ini?" Sahut Fania saat melihat bra dan cd hamil yang berwarna warni.
" Ada deh. Semoga kamu suka. Kakak ga tega liat kamu sesak pas pake bra kawat kamu kemarin-kemarin." Sahut Dave sambil mengelus dan mengecup perut istri nya. Sedetik kemudian tangan Dave merayap menuju payudara Fania dan meremas nya.
KRIUKKKK. Bunyi perut Fania menyadarkan Dave bahwa istri dan anak kembar nya kelaparan. " Huuu.. Kalian sekongkol dengan mama kalian ya? Kalian ga kasihan apa 'adik' papa udah bangun. AUUU."
Fania mencubit lengan Dave karena perkataan mesum suami nya. " Kakak.. Jangan ajarin mereka yang ga baik." Omel Fania sambil menuju kamar mandi. 15 menit kemudian Fania keluar dengan hanya berbalut handuk di tubuh nya.
" Udah buruan mandi Papa nya kembar. Mama nya kembar udah lapar." Ucap Fania sambil mempelototi Dave membuat lelaki itu segera beranjak ke kamar mandi.
Dave memakai kemeja lengan pendek berwarna biru muda dengan jeans hitam panjang serta sendal gunung hitam. Simple namun masih memancarkan ketampanan Dave. Sementara Fania memakai dress santai berwarna coklat susu, sendal santai berwarna biru gelap serta memakai riasan yang aman untuk wanita hamil. Rambut panjang nya di kepang samping. Kedua nya terlihat serasi.
Setelah menghabiskan 2 piring gudeg 2 es jeruk. Fania masih merasa lapar saat melihat Dave yang sedang memakan mie Jawa nya. Dengan cepat Fania menyambar mangkok mi suami nya membuat Dave terkejut. " Eh. Sweety kamu belum kenyang?" Anggukkan Fania membuat Dave memanggil pelayan untuk memesan semangkok mi Jawa lagi untuk diri nya.
Mereka memutuskan untuk ke daerah keraton Jogjakarta dan pada malam hari ke alun-alun kidul. Karena tempat itu masih aman di datangi Fania. Sementara esok hari nya mereka memutuskan ke malioboro dan musium Affandi. Namun di hari ketiga mereka hanya berdiam diri di hotel karena Fania terus menerus muntah pada pagi hari nya. Setelah meminum obat anti mual Fania tertidur dengan Dave yang memeluk perut nya.
" Kak. Mau makan makaroni schotel." Ucap Fania sambil mengguncang bahu suami nya. Dave meringis mendengar nya bukan nya dia tidak mau dia tidak mau membelikan Fania makanan tersebut. Namun mereka sedang berlibur di hotel yang jauh dari kesan internasional. Setengah menghela nafas Dave mengecup dahi istri nya sebelum berkata. " Tunggu ya. Kakak tanya chef restoran ini."
" Tapi aku mau kakak yang masakin." Doenggg. Perkataan Fania yang selanjut nya membuat Dave kembali meringis. Dia kan tidak bisa memasak.
" Eh. Kakak minta tolong chef nya aja ya. Pasti jauh lebih enak dari buatan kakak."
" Ga mau..Mau nya kakak yang buatin." Fania mulai menangis membuat Dave bingung harus berbuat apa. Sedetik kemudian dia menghubungi Anto. Manager perusahaan yang berangkat dengan nya dan Fania. Untung lah pria 40 tahun itu belum pulang ke Jakarta. 30 menit kemudian Anto menghubungi Dave memberitahu bahwa dapur hotel ini dapat di gunakan oleh Dave.
" Sweety. Kamu mau tunggu di sini atau ikut kakak?" Tanpa menunggu lagi Fania langsung memakai bra dan mengancingkan dress nya serta menarik tangan Dave keluar dari kamar mereka.
" Tunggu di meja aja ya. Sweety." Fania menunggu sambil meminum susu hamil nya.
Sesampai nya di dapur sesuai petunjuk chef hotel. Dave mulai membuat makanan yang di minta istri nya. Hendra sang chef sebenar nya ingin membantu. Namun Dave dengan tegas menolak nya membuat sang chef melemparkan kekaguman nya. " Memang kalau istri ngidam kita sebagai suami harus turutin. Cuma saya salut sama bapak. Jelas-jelas bapak belum pernah memasak namun bapak mau susah payah turun ke dapur."
" Ya kan saya ga tau rasa nya hamil. Cuma melihat istri saya mual dan muntah terus menerus saya kasihan. Jadi kalau dia mau makan ya bagus buat bayi kami." Jawab Dave sambil memasukkan adonan ke microwave.
20 menit kemudian Dave menghampiri Fania yang mulai cemberut di meja nya menunggu Dave yang di dapur hampir 1 jam. Setelah melihat suami nya Fania berkomentar. " Lama."
" Ya maaf sweety. Ini udah jadi makaroni schotel nya. Di makan ya?" Ucap Dave sambil membawa hasil buatan nya.
Fania melihat dengan mata berbinar sebelum mulai melahap makanan itu. Dave tersenyum lega saat istri nya terlihat menikmati masakan nya. Pengunjung restoran yang kebetulan duduk di dekat pasangan itu memuji Dave yang rela memasak untuk istri nya yang sedang hamil. Bahkan ada yang diam-diam mengambil foto mereka dan memposting nya ke media sosial dengan caption Suami sayang istri. Cute couple. Suami idaman. Lucky woman.
Dan tentu saja itu semakin membuat saham perusahaan Ferdinand Corp dan Rico's Group meningkat. Karena jika nengurus Dave rela melakukan apapun untuk istri nya maka hal yang sama akan di lakukan nya untuk perusahaan.
" Kakak, mau minum jus stoberi pake madu." Ucap Fania sambil mengelus perut nya. Membawa dua nyawa dalam rahim nya membuat Fania merasa lapar jika tidak merasa mual. Dave mengangguk dan memanggil pelayan agar membuatkan nya segelas jus stoberi untuk Fania dan jus Alpukat dengan krimer kental coklat untuk nya.
" Udah kenyang?" Tanya Dave pada istri nya yang mulai mengantuk. Tanpa banyak kata Dave menggendong Fania dengan bridal style menuju kamar mereka.
Dave membuka kancing dress Fania dan mencopot bra istri nya agar Fania merasa nyaman. Setelah itu lelaki itu memijit betis Fania yang mengeras. Dave melakukan itu sampai istri nya tertidur.
" Ya uda tidur.. Boy. Puasa dulu kita." Gumam Dave pada diri nya saat melihat kejantanan nya yang menegang. Dave sudah 'berpuasa' dari seminggu yang lalu sehabis resepsi pernikahan mereka. Dengan mendesah lelaki itu beranjak ke kamar mandi.
Fania terbangun karena haus. Karena gelas dan teko air berada di sebelah Dave otomatis membuat Fania mengenai Dave saat mengambil gelas itu. Wanita itu malas beranjak dari kasur. Dave terbangun merasakan pergerakan dan sentuhan Fania.
" Kamu haus?" Fania mengangguk sembari meneguk minuman nya. Setelah memuaskan dahaga nya, Dave mengambil alih gelas dari tangan istri nya dan meletakkan di tempat semula.
" Kak.." Dave yang baru saja memejamkan mata menoleh ke arah istri nya.
" Apa?"
" Punggung ku pegal. Pijitin." Rajuk Fania sambil menyodorkan punggung nya.
" Sayang... Kakak kapan di pijit?" Dave bertanya sembari merapatkan tubuh pada punggung Fania seusai dia memijiti istri nya. Dia sengaja menggesekkan kejantanan nya yang mulai bangun ke bokong Fania membuat wanita itu terkekeh.
" Kakak... Sekarang juga boleh koq." Sahut Fania manja.
Dave segera membalikkan tubuh istri nya menghadap wajah nya. Pria itu memandang takjub Fania sebelum akhir nya mengecup kening istri nya lembut dan dalam. Fania merasakan cinta Dave yang besar pada diri nya saat pria itu mulai mengecupi seluruh wajah nya lalu mulai melumat bibir nya dengan nafsu . Dave mulai melucuti pakaian yang membungkus tubuh mereka berdua .
" Ready for new style? Haahh.. Kakak mau kita coba dengan gaya duduk..Haahh.. Kakak ga mau nindih perut kamu.." Kata Dave dengan terengah.
Dave mulai menarik Fania merapat saat wanita itu mengangguk. Peluh mulai menetes di tubuh telanjang mereka.
Dave mengalungkan tangan Fania ke leher nya. Mencari posisi yang nyaman bagi istri nya. Sementara tangan nya merangkul pinggang Fania.
" Ahhhhh." Desah Fania saat penyatuan itu di mulai. Agak terasa sakit bagi Fania mengingat kejantanan Dave yang besar dan mereka jarang melakukan nya semenjak Fania di nyatakan hamil.
" Yes. Dear. Peluk kakak erat. Biar kakak yang bergerak." Dave mulai menggerakkan pinggul Fania agar dapat menyesuaian irama percintaan mereka. Sesekali Dave memberi tanda kepemilikan di leher Fania.
" Kakak..Aku lelah.." Keluh Fania setelah dua kali orgasme di rasakan nya. Dave pun membaringkan tubuh mereka dengan Fania yang berada di atas nya. Tangan nya memegang pinggul Fania membantu wanita itu bergerak.
Setelah 40 menit percintaan lembut mereka. Dave membalik tubuh kedua nya sekaligus menjaga agar perut istri nya tidak tertindih. " Ahhhhh. Kakak ..Aku sampai... Ahhh.." Jerit Fania setelah orgasme ketiga nya. Semenit kemudian Dave mencabut kejantanan nya dan mengeluarkan pelepasan nya di perut Fania yang mulai membuncit.
" Cape?" Tanya Dave yang masih berada di atas tubuh Fania. Wanita itu hanya mengangguk. Dave membopong Fania ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh mereka.
" Kak. Aku mau potong rambut nanti pas balik Jakarta. Gerah banget kak." Sahut Fania saat Dave mulai mengusapkan sabun ke tubuh nya.
" Ya udah. Senyaman nya kamu aja. Sweety. Lagipula kita bakal punya twins biar kamu ga ribet." Kata Dave sambil menyabuni tubuh nya. Dave sebenar nya ingin memasuki tubuh Fania di kamar mandi, namun dia sadar tidak boleh egois kesehatan Fania lebih dari segala nya.
Seusai mandi Dave membalutkan handuk ke Fania dan kembali membopong istri nya ke tempat tidur.
" Kakak. Kalau nanti kebangun dan mau lagi. Bangunin aku aja. Sekarang tidur yuk. " Ucap Fania sembari mengecup pipi kiri Dave.
" Eh. Oke Sweety. Jangan menyesal ya sudah mengatakan itu." Balas Dave sembari menyunggingkan senyum mesum nya.
Sesuai perkataan Fania. Dave terbangun pada pukul 2 dini hari dan langsung membangunkan Fania untuk ronde kedua permainan mereka. Kali ini mereka bermain cepat dengan Fania di atas tubuh Dave. Erangan dan desahan bersahutan dari mulut kedua nya. Kalau saja ini bukan hari terakhir liburan mereka, Dave ingin terus menerus memasuki Fania. Pria itu berhenti saat pukul 5. Saat Fania orgasme 6 x dan dia orgasme 3 x.
Tbc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar