Selasa, 03 Maret 2020

Healing Me ~ Part 11

Hai3x eike balik lagi nih dengan Dave dan Fania setelah beberapa bulan ini irit kuota plus bocil masuk rumah sakit en yang terakhir eike bapil... Oke ga usah lama curcol nya, yuk mari  voment nya ya biar eike makin semangat lagi..


Part 11 ~   Satya kembali ? Mimpi buruk untuk Fania.

Tak terasa kehamilan Fania sudah memasuki 7 bulan.  Dan minggu kemarin mereka baru saja mengadakan acara 7 bulan dan senin nya baby shower khusus untuk wanita, maksud nya biar Fania tidak merasa stress menjelang persalinan nya.

Dan untuk mencegah kejadian penyerangan waktu itu, wanita Ferdinand selalu mendapat pengawalan jika berpergian.  Ivanka dan Fania juga tidak keberatan privacy nya sedikit terganggu dengan hadir nya beberapa bodyguard di samping mereka.  

" Kak Dave, mau makan bakso beranak." Fania langsung memeluk dan menggosokkan kepala nya ke dada bidang Dave layak nya seekor kucing yang haus belaian tuan nya.  Otomatis Dave mengesampingkan laptop nya ke meja di samping tempat tidur mereka.

" Ya uda mau ganti baju apa pake jaket aja?" Dave langsung meng-iya-kan permintaan Fania karena masih jam 7 malam. Pria itu langsung meraih iPhone nya dan mencari kedai bakso yang terdekat dari rumah mereka.

" Pake jaket aja. Dimas dan Cynthia harus ikut juga." Titah Fania. Dave hanya mengangguk

Di kedai bakso

" Mau yang isian keju ama original." Ucap Fania sambil menunjuk gambar di menu dan air liur Fania hampir menetes membuat Dave mengelap bibir sang istri dengan tangan nya.

" Iya sabar ya sweety.  Kamu ini sekarang gampang ngiler yah kalau mau makan sesuatu."

" Ya kan non Fania lagi hamil Tuan.  Jadi maklumin aja kalo gampang ngeces kalo ngidam. Adauuu, Cyn. Koq aku di jitak." Dimas meringis tepat Cyntia melakukan tindakan anarkis pada nya.

" Lagian mulut kamu itu ya. Dim.. di rem dikit napa? Uda kayak ember bocor aja." Cyntia menyahut kesal.

" Sudah kalian berdua jangan ribut. Kita ke sini buat makan." Dave menengahi kedua nya dan tak lama pesanan mereka datang.

" Gede juga ya bakso nya." Fania terkejut saat melihat bakso beranak pesanan nya. " Ih , kalian koq pada pesen bakso biasa?" Fania merajuk pada ketiga nya.

" Sweety.  Kakak uda cek review orang yang datang kemari Dan rata-rata bilang porsi nya besar bisa untuk 2 3 orang.   Jadi pesen nya 1 aja ya? Ntar kalo ga abis kakak yang abisin. " Jelas Dave

" Aku mau kak Dave juga pesen jadi kita samaan gitu ." Doenggg permintaan Fania membuat Dave meringis.

" Kan itu bisa di bagi dua sweety. Sama juga kan kakak makan nya." Dave mencoba membujuk Fania namun wanita hamil itu tetap menginginkan 1 porsi bakso beranak lagi untuk Dave dan mau tak mau Dave harus menuruti nya.

Fania mulai memakan bakso nya dengan semangat namun baru habis seperempat wanita hamil itu sudah merasakan begah.. Ya dia hanya ingin mencicipi saja ternyata.   Dave yang melihat speed makan Fania yang mulai berkurang langsung menoleh ke istri nya dan berkata " Kalau ga habis ga usah di paksa."

" Kata siapa ga abis, aku sanggup koq." Entah mengapa mood dan gengsi Fania langsung muncul setelah perkataan Dave barusan.  Dengan terpaksa akhir nya wanita itu menghabiskan bakso nya.

" Mau pulang sekarang ga?" Tanya Dave pada istri nya.

" Eh apa? Kakak nanya apaan?" Dimas dan Cynthia menahan tawa nya saat melihat nona nya ga nyambung.  Ya kalo kata orang kebanyakan sih.  Laper galak kenyang bego.

Fania merasa mual saat mobil  mulai melaju membuat Dimas menghentikan mobil di tepi jalan yang sepi.  Cyntia memijit tengkuk Fania saat wanita itu memuntahkan isi perut nya. Dave sedang mencari air mineral di minimarket terdekat.

" Eh tuan Dave, liat ke depan itu bukan nya Arnold?" Tanya Dimas saat akan menyalakan kembali mobil nya.

" Iya itu Arnold. Sama siapa dia? Fani, kamu bisa tunggu sebentar kan? Kakak mau telepon informan kita buat ikutin Arnold.  Jangan sampai kita kehilangan jejak nya ."

" Iya aku masih bisa tahan koq.. Yang penting target kita ga hilang kak." Setelah mengatakan itu Fania tertidur, membuat Dave membaringkan perlahan tubuh istri nya dan meletakkan bantal  di kepala Fania.

Dimas menyalakan mesin mobil setelah informan Dave sudah mulai mengikuti Arnold.

" Kakak bilang juga apa Fan..pesen nya 1 mangkok aja. " Ucap Dave sembari memakaikan minyak kayu putih ke jidat Dan tengkuk Fania.

" Ih kak Dave .... Aku kan mau nya kita pesen bareng biar kayak couple gitu."  Sahut Fania sembari memajukan bibir nya.

Dave hanya dapat menghela nafas kalau Fania sudah memasang muka ngambek nya.  Pasal nya sulit menenangkan mood Fania selama kehamilan nya.

Nada pesan dari iPhone Fania menyela pembicaraan mereka. Beberapa detik kemudian Fania memberitahu Dave isi pesan yang ternyata dari ibu pengurus panti asuhan. Ibu panti menanyakan kapan kedatangan Fania ke panti karena anak-anak sudah rindu pada nya.  Dave pun antusias ingin ikut ke panti, jadi lah akhir pekan ini mereka ke sana.

Keesokan hari nya informan Dave membawa berita jika   Arnold sering keluar masuk club dan yang mengejutkan pria itu berkencan dengan pria dan wanita yang berbeda setiap malam nya.  Selain itu informan Dave juga memberi 4 foto pria yang keliatan nya mencurigakan.

Dave terbelalak saat foto Satya termasuk di dalam nya.. Jadi Arnold dan Satya memang saling terkait satu dengan yang lain nya.

" BANGSAT !!!!. " Teriakkan Dave mengejutkan sang informan dan Leo yang baru memasuki kantor anak nya.

" Ada apa Dave? Kenapa kamu mengumpat ?" Tanya Leo setelah meletakkan bokong nya di sofa.

" Satya pa. Dia ternyata bekerja Sama dengan Arnold.  Dave khawatir kalau dia macam-macam dengan Fania."

" Tenang Dave, kita tambah lagi penjagaan untuk Fania.  Mungkin lebih aman sementara kalian tinggal bersama kami, nak. Lagipula dua bulan lagi istri mu melahirkan.  Biar kamu juga tidak terlalu repot ." Dave mengangguk saat mendengar perkataan Leo.

Malam hari di kamar Dave dan Fania.

"  Sweety.. kakak punya kabar buruk .  Kamu siap denger nya?" Setelah Fania mengangguk, Dave meneruskan kalimat nya. " Satya kembali dan Arnold ada hubungan dengan dia.  Kamu ga keberatan kalo sementara kita tinggal dengan Papa dan Mama?"

" Kak. Kalau itu demi kebaikan kenapa tidak." Fania mengucapkan nya dengan suara bergetar menahan takut dan Dave langsung memeluk istri nya menenangkan hingga wanita hamil itu tertidur.

Beberapa kali Fania mengigau dalam tidur nya membuat Dave tidak melepaskan pelukan nya sembari terus mengusap punggung serta sesekali mengecup kening Fania agar istri nya merasa aman. Dave baru tertidur saat pukul menunjukkan angka 3. Seperti nya dia tidak akan masuk kerja untuk hari ini.

********************

Sudah 3 hari Dave dan Fania tinggal dengan orang tua Dave, tidak lupa Dimas Dan Cyntia ikut serta.  Rumah mereka di tempati bodyguard untuk sekedar berjaga-jaga.

Sore itu Ivanka , Fania dan Cynthia sedang bersantai.  Cyntia sedang curhat tentang Dimas sembari memijit kaki Fania yang sudah membengkak.

" Non. Dimas sekarang makin aneh.  Sering ilang-ilangan ga jelas, sekali nya di tanyain. Jawab nya ngeselin, kayak ' Aku pergi ke hati mu' atau kalo ga ' Jual gorengan di laut'. Aku curiga Dimas macem-macem non. Soal nya aku pernah pergokin punggung nya penuh memar."

" Koq kamu bisa tau punggung nya memar dari mana? Kamu ngintip ya pas Dimas ganti baju. Ohhh Cynthia, kamu genit juga ternyata." Fania meledek Cynthia abis-abisan , cerita nya balaas dendam gitu karena gadis itu sering meledek diri nya.

" Non. Aku ga semesum itu, Noh Dimas aja yang ga tau tempat masa buka baju di dapur, gimana ga keliatan itu punggung bekas memar dan tanda lahir nya." Ivanka sedikit terkejut saat mendengar tanda lahir. Soal nya dari tadi wanita itu sibuk membaca majalah fashion nya. 

" Nyonya kenapa? Koq tiba-tiba bengong gitu?" Cynthia yang tidak sengaja melihat Ivanka langsung bertanya .

" Ga apa-apa Cyn. Mungkin saya kecapean. Ya uda kalian terusin ngobrol nya. Saya mau istirahat dulu." Jawab Ivanka sedikit kikuk.

Sepeninggal Ivanka , Fania dan Cynthia larut dalam kegiatan  masing-masing. Hingga terdengar suara teriakkan dari Fania mengejutkan seisi rumah" TIDAKKKKK..AKU BENCI DIA "

Tbc

Oke kelar juga part hari ini.  Sekali lagi eike minta maaf ya karena ngilang lama.. masih ada ga sih yang nunggu cerita ini? Kalau masih eike mau bilang cerita itu bakal tergantung mood eike mudah2xan bisa fast update ya?... Ya uda see you in next chapter.  Bye bye










Senin, 16 Desember 2019

Balita on Action 1 ~ Rajendra Winaryo

Hai2x.. apa kabar semua nya.  Kali ini eike bawa cerita baru selingan dari Healing Me.  Sesuai judul nya cerita ini tentang keseharian  Jendra. Penasaran dengan cerita Jendra dengan segala ocehan bocah nya.  Yuk mari merapat.

Rasa nya tidak ada yang tidak mengenal Jendra, panggilan balita 4 tahun yang bernama lengkap Rajendra Winaryo. Balita super aktif dan tidak mengenal rasa malu, malah cenderung malu-maluin. Itu menurut kata sang mama. Apalagi si papa Nasirun, adalah kepala mandor yang kerap di percaya orang Pelita Indah untuk membangun atau sekedar memperbaiki rumah.

Jendra dan keluarga nya tinggal di kontrakan ibu cina, panggilan untuk Regina yang sudah mualaf sejak gadis. Ssstt, jangan bilang siapa2x, papa Jendra mendapat keringanan bayaran kontrakan sebesar Rp. 500.000,- dari harga Rp 1.200.000,- karena kontribusi nya membangun rumah milik si juragan kontrakan dan pemilik waserba ( warung serba ada ) ini.

" MAMAAA. Laper." Teriak Jendra  di suatu pagi , Nina sang mama yang sedang memencet tombol mesin cuci mendiamkan nya. Karena belum  ada satu jam dari bocah itu memakan nasi uduk .

" MAMAAA.. LAPERRRRR." Jendra Makin mengencangkan suara nya saat terdengar suara dentingan khas dari tukang bubur.

" Tulang, bubur ga?" Tukang bubur berhenti di depan rumah Madison , orang batak yang percis berhadapan dengan kontrakan Jendra . Madison pun menjawab iya dan itu membuat Jendra semakin menjadi.  

" MAMAAA..Laper.." Jendra berteriak sambil membuka pintu untuk menghampiri Kodir, sang tukang bubur .

" Bang. Bubur."

" Jendra uda ga usa bubur baru makan juga lu." Nina setengah berteriak memberitahu Jendra.

" Ma...Laper.. Laper .Huaaaa. MAMA JAHAT."  Jendra langsung menangis mendengar sang mama nenolak keinginan nya.

" Udalah kasih aja. Siapa tau memang lapar." Sondang istri Madison angkat bicara.

" Bukan nya ga ngasih ,Pung. Jendra makan nasi uduk seporsi orang gede. Cuma laper mata dia." Nina masih mengabaikan Jendra yang makin menangis kencang.

" Nama nya juga bocah kadang mau makan kadang malas makan. Udalah kasih aja." Kata Sondang akhirnya.

" Jendra bangun ga? Kotor itu. Gua itung sampe 3 kalo ga bangun awas lu." Nina berteriak kencang saat Jendra duduk di jalan yang becek bekas orang kontrakan atas mencuci motor nya.

" Laper ma. Huaaaa." Jendra masih menangis sambil bangun dari duduk nya.

"Uuuuhhh. Malu-maluin lu teriak laper laper , di kira nya ga di kasih makan.  Ya uda bang goceng aja pakein bumbu kuning ama kecap.  Jendra mau sate apa?" Nina akhir nya mengikuti keinginan Jendra.

" Sate hati." 

" Ya uda makan di dalem. Jangan berantakan , mama mau nerusin nyuci nya ."  Jendra masuk ke dalam sambil memeluk mangkok bubur milik Kodir.

Ternyata Jendra memang hanya mau mengerjai sang mama karena setiap tukang makanan lewat , bocah itu langsung berteriak lapar membuat Nina akhir nya menjewer sang anak.  

Entah ngidam apa dulu Nina, Jendra itu kadang menggemaskan namun lebih banyak ngeselin nya.   Namun sebandel nya Jendra ,Nina Dan Nasirun tetap memanjakan bocah itu.  


*****

Yups eike dari kapan kepikiran untuk nulis cerita ini.  Ini cerita lepas sebebas ide eike yang muncul tiba-tiba.  Jendra itu nyata yah, cuma eike bakal modif sifat nya yang kayak nano-nano kadang ngeselin , kadang gemesin fan kadang ngangenin. Voment nya di tunggu.  Healing Me bakal eike lanjut sampai kelar.  So see ya dalam dunia Jendra dan sekitar nya.  Bye2x 😘 n hug dari baby Shiley yang Hari ini pas 11 Bulan.



Sabtu, 14 Desember 2019

Healing Me ~ Part 10


Sebelum nya eike minta maaf banget ya lama ga muncul.  Bulan-bulan kemarin benar sibuk banget. Baby Shiley masuk RS karena kelakuan mommy yang lalai ninggalin baby sendiri di ranjang akhir nya jatoh 😭😭😭.  Thanks God ga kenapa2x dan si princess  sekarang sudah semakin aktif dan gemesin.

Oke deh cukup curcol ny dan saat ny ketemu Dave dan Fania 😚😘

Part 10 ~ Deva, it's that you?

Damar mulai ikut menyelidiki perihal kecelakaan mobil yang menimpa orang tua nya semenjak pembicaraan tempo hari dengan Leo dan Dave.  Dia mengerenyit saat menemukan fakta yang mengerikan.  Ada orang dekat yang mengincar harta warisan mereka, untung lah sebelum kecelakaan itu orang tua Damar sudah membuat wasiat untuk mengamankan harta mereka ke tangan Damar dan Fania hanya karena umur Damar belum cukup perusahaan di kelola oleh pengacara dan orang pilihan Rico semasa hidup nya.

" Jayadi, nama ini ga asing apa kita pernah terlibat sesuatu dengan keluarga ini. Sam?" Tanya Damar pada Samuel asisten nya, pria cool berkacamata .  Sementara Damar sedang meminum capucino kesukaan nya.

" Seingat gue sih kita belum pernah terlibat bisnis dengan keluarga Jayadi, Dam.. Cuma emang bener kata lo kalau nama Jayadi ini ga asing." Jawab Sam sambil mengutak atik tab nya.  Damar dan Sam adalah teman semasa sma yang membantu Damar melawan masa sulit setelah orang tua nya meninggal.

Damar hanya mengangguk mendengar jawaban Sam , tak lama kedua orang itu hanyut dalam kegiatan masing2x hingga Sam tiba-tiba berteriak. "Shitt. Dam.. Satya bener udah lo kirim jauh dari benua ini kan?"

" Lah kan kita berdua yang mastiin kalo tuh bajingan uda keluar dari benua ini.  Kenapa sekarang lo bawa nama Satya , Sam?"

" Terus ini siapa dong? Kembaran nya Satya? Mereka ini geng perusuh Dam.. anak-anak manja yang berlindung di balik kekuasaan orang tua." Sam bertanya sambil menunjuk foto seorang pria  yang berada di antara pria borju lain nya.

" Koneksi siapa yang bisa buat bajingan ini balik ke negara ini?" Geram Damar.

" Yang pasti lo mesti kasih tau Dave dulu biar dia lebih waspada jagain Fania.  Jangan sampe deh tuh bajingan ganggu ade lo lagi."

********************************

Dave terkejut saat Damar memberitahu perihal Satya yang sudah kembali ke negara ini.  Semua campur aduk  dalam pikiran  nya, emosi , kesal.

" Kak. Kalau boleh tau dulu Satya bisa jebak Fania gimana?"

Flashback On

" Eh  Sat, liat Ada gebetan lo Fania disini." Sahut Reza tepat di kuping Satya yang sedang mengunyah mi ayam nya.

" Apa gue nyerah aja yah? Doi susah banget di deketin. "

" Cemen banget lo jadi cowo.  Masa gitu aja nyerah.  Lagian kita uda kelar ujian bentar lagi lulus bro. Kalo bukan sekarang ntar ga bakal ketemu lagi lo sama Fania " Dirga yang sedang meminum es jeruk nya ikut menimpali.

" Bener juga kata lo berdua ntar uda lulus gue ga bakal bisa ketemu Fania lagi."

" Tapi kakak cowo nya protektif banget loh.  Sejauh ini semua cowo yang deketin Fania gagal karena kelakuan Damar dan temen nya." Celetuk Rendra cowo yang paling pendiam di antara keempat nya.

" Jadi gue mesti gimana dong?" Tanya Satya lagi.

" Hmm gue sih punya ide bagus cuma kalo lo ga berani mending ga usah deh." Sahut Rendra lagi.

" Ide bagus nya apa? Di jamin ga kalo Fania bakal jadi pacar gue."

" Ya uda lo ga perlu tau ide gue. Cukup lo serahin semua nya sama gue." Rendra tersenyum licik saat mengatakan itu pada Satya.

' Bukan cuma jadi pacar lo Sat..Fania juga bakal jadi milik lo seutuh nya ' Kata Rendra dalam hati nya sembari mengirimkan pesan .

" Ya uda gue mau. Japan ide lo bisa di jalanin?"

" Tunggu kabar dari gue Yang pasti secepat nya." Setelah mengatakan itu Rendra memasukkan handphone nya ke dalam saku rompi nya.

' Fania dalam bahaya. Rendra itu anak musuh keluarga Gilbert.  Tidak cukupkah bagi mereka membuat kedua orang tua gadis itu meninggal. ' Suara hati seseorang yang menguping pembicaraan mereka berempat.

Seminggu kemudian

Rendra telah menyiapkan semua rencana untuk menjebak Fania.  Satya yang baru mengetahui ide Rendra berdecak kagum.

" Kalo gue kenapa- napa, lo mesti tanggung jawab . Ren."

" Tenang aja gue bakal back up lo.  Cuma ga terang-terangan, bro.  Jadi seandainya rencana gue gagal, lo harus jadi umpan biarin Damar lakuin apa aja ke lo.  Setelah situasi aman baru gue tolong lo."

Rendra membuat seolah-olah ada pesta perpisahan di taman yang tentu nya tidak ada orang lain.  Fania yang termakan jebakan pun pergi .

Di lain tempat

" SIALLLL...Gue ga berhasil cegah Fania untuk ga pergi.  Sekarang apa yang harus gue lakuin?" Teriak seseorang sambil memukul setir mobil nya.  Orang itu terus berteriak hingga sebuah ketukan menyadarkan nya.

" Ya. Ada apa mas?" Tanya orang itu sembari menurunkan kaca mobil nya.  Ternyata mobil orang itu menghalangi mobil orang yang barusan mengetuk kaca mobil nya.  Saat akan menjalankan mobil nya, orang itu melihat Dave dan sebuah rencana tiba-tiba terlintas.

BRUKKK.. Orang itu menyerempet Dave yang sedang menyebrang menuju mobil nya.

" Hei brengsek lo..Jangan kabur." Dave yang tersadar langsung berlari ke mobil nya dan mengejar orang yang menabrak nya.

" Tunggu Fania penyelamat lo bakal datang."  Ucap orang itu dengan penuh kelegaan saat melihat Dave mengejar nya.

Dave memang berhasil datang ke taman itu, namun terlambat menyelamatkan keperawanan Fania.


Flashback Off

" Dave, setelah kejadian itu Fania terus berusaha membunuh diri nya karena menganggap diri nya kotor  dan atas saran dari psikolog nya kami melakukan hipno therapy dan vaginoplasty pada nya. " Jelas Damar.

" Vaginoplasty? Oh maaf kak,
jadi membuat Fania seakan perawan lagi begitu maksud nya?" Tanya Dave hati2x. Begitu Damar menggangguk , Dave juga mengangguk paham kenapa ada bercak darah saat dia melakukan 'itu' pada Fania .

" Dave, jangan lengah kita ga tau apa yang di rencanain Satya dan beckingan nya.  Yang pasti kakak yakin semua ini berhubungan dengan kecelakaan orang tua kakak dan penculikan Deva."

Damar dan Dave sudah mengetahui perihal penculikan Deva seminggu sebelum Pernikahan Dave dan Fania.  Leo dan Ivanka sengaja memberitahu kedua pria muda itu.

" Kak Damar benar, apalagi sekarang Fania sedang hamil.  Aku harus lebih menjaga nya." Ucap Dave lebih ke diri nya sendiri.

********************************

Leo dan Dave sedang berbincang  di ruangan Leo, di tengah pembicaraan mereka tiba-tiba iPhone kedua nya berbunyi menandakan pesan masuk.

" Dave/Pa". Sahut kedua nya berbarengan.

" Pa. Ini serius ato cuma boongan ya?" Dave bertanya sambil menunjuk kan pesan itu.

" Papa juga dapat pesan yang sama.  Kita belum tau niat orang ini baik ato ga." Leo memijit pelipis nya dia mulai merasa lelah.

" Dave akan tanya informan kita semoga aja ini kabar baik.  Kita menemukan jejak Deva." Dave berbicara sembari memijit bahu Leo.

" Papa ga mau terlalu berharap Dave.  Cuma semua bukti ini seakan mengatakan Deva masih hidup dan menjaga kita. Cuma papa masih ga tau maksud Deva bersembunyi dari kita.  Apa dia ga kasihan liat mama my yang tiap hari mikirin dia." Keluh Leo.

" Mungkin Deva punya alasan nya sendiri.  Dan seandainya itu bukan Deva kita harus berterimakasih pada orang itu." Ucap Dave lagi.

Tbc

Yups akhir nya kelar juga ngetik nya.  Setelah mandek berbulan-bulan part ini kelar.  Eike bukan nya PHP.. cius deh.  Oh ya voment nya di tunggu .  Untuk part selanjut nya doakan semoga mood eike bagus dan si princess ga rewel saat mommy ny mulai ngetik.  Percaya deh saat baby mulai mengeluarkan suara cetar nya semua ide yang ada langsung  ambyar seambyar2x nya😆😆😆.  So see you in next part kiss n hug from baby Shiley  😘😘😘


Kamis, 05 September 2019

Healing Me~ 9

Hai eike balik lagi nih bersama Dave dan Fania.  Yuk ga usah basa basi langsung aja di cek.

Part 9 ~ Titik terang

Dave menghampiri Fania yang masih terdiam setelah kepergian para penyelamat nya.  Setidak nya itu sekarang yang dapat Fania terka saat ini.  Guncangan halus di bahu nya menyadarkan wanita itu kalau suami nya sedang merangkul nya.

" Ada yang sakit, sayang?" Tanya Dave sembari memindai tubuh mungil itu dari atas hingga bawah.

" Ga ada yang sakit. Kak. Cuma aku lapar aja." Jawaban Fania membuat Dave terkekeh.

" Pa. Dave mau bawa Fania makan. Mama uda ga syok lagi kan?" Tanya Dave pelan karena Ivanka tertidur di pelukan Leo setelah menangis hebat.

" Ya sudah pergilah. Istri mu dan si kembar butuh makan." Leo menyuruh putra nya pergi dari tempat kejadian yang berantakan akibat aksi tembakan antara orang-orang misterius dan para penjahat .

********************************

" Bego kalian semua.  Masa menculik dua wanita saja tidak mampu!" Bentak seorang pria berpenampilan necis sembari meninju perut seorang pria berbadan tegap yang sudah babak belur di sekujur tubuh nya. Sementara beberapa pria lain nya hanya melihat tanpa dapat menolong karena taruhan nya adalah nyawa mereka sendiri.  

" Ampun bos. Wanita keluarga Ferdinand ternyata di lindungi oleh pihak luar.  Kami tidak mengenal orang itu bos." Setelah beberapa lama akhir nya salah seorang pria itu berbicara karena tidak tahan melihat sang ketua babak belur.

Pria itu mengangkat sebelah alis nya sembari menatap orang yang barusan berbicara .

" Orang luar mana yang berani ikut campur.  Menyusahkan sekali.. Zio selidiki lagi keluarga Ferdinand dan Gilbert serta siapa yang berhubungan dengan mereka , jangan ada yang terlewat. " Perintah pria itu kepada seseorang yang membawa tab di tangan nya.

********************************

"Tadi hampir saja.  Kakak sudah panik dari tadi mendengar suara kamu dan mama yang teriak. " Ucap Dave sembari memotong daging dan menyodorkan nya ke mulut Fania .

Dave mengajak istri nya ke restoran cepat saji Karena perut Fania yang terus berbunyi.  Pilihan Dave jatuh ke sebuah gerai resto cepat saji yang memajang foto seorang lelaki tua berkacamata yang selalu tersenyum.

" Aku penasaran deh kak..siapa yah yang berani lakuin hal itu." Ucap Fania sambil mengaduk es krim nya.

" Besok kakak akan ngebahas masalah ini dengan papa dan kak Damar. Mudah-mudahan informan kita dapat sesuatu."

" Ya paling saingan bisnis atau ada yang dendam sama keluarga kita."

" Dendam yah? Kalau gitu besok ini juga bakal kakak bahas . Ekh ...Fani, ga salah kamu makan ayam goreng di campur es krim."  Tanya Dave sembari  menggelengkan kepala.

" Si kembar yang kepengen kak.. ish uda sih ga usah protes." Ucap Fania sambil memanyunkan bibir nya.

Dave hanya dapat pasrah kalau Fania sudah merajuk.

" Oke.. terserah kamu sweety Yang penting kamu dan si kembar kenyang."

Esok hari nya di kantor Damar

" Jadi gimana nak Damar ? Sudah ada info ?" Tanya Leo sambil membuka tab nya.

" Ya. Ada beberapa yang patut di curigai dan saya sedang menyelidiki mereka. Om."

" Udah berapa kali di bilang panggil papa, jangan panggil om  dan ga usah formal gitu. Biar gimana kita uda jadi satu kuarga nak." Ucapan tegas Leo membuat Damar meringis.

" Oke pa. Jadi mungkin beberapa hari lagi uda ada hasil nya."

" Pa. Kak Damar. Aku punya kandidat atas kejadian kemarin. Dan ini ada hubungan nya juga dengan kecelakaan yang menimpa orang tua kalian." Ujar Dave sambil membaca email yang masuk dalam tab nya.

Sontak saja kedua pria berbeda usia itu terbelalak dan sedetik kemudian mereka bicara secara bersamaan.

" Beneran Dave kamu ga boong. / Yang bener Dave.kalo kecelakaan orang tua kami itu di rekayasa?"

" Iya bener kak. Soal nya aku uda  lama curiga ama orang ini jadi ya aku selidiki aja. Ekh ternyata malah nemu info yang lebih Dan Aku masih terus mengintai orang ini pa."

" Siapa Dave?"

" Nanti pa.kalau semua uda lengkap baru ku kasih tau. Dan Aku curiga dia ada kerja sama juga dengan orang yang uda nyulik Deva."

" Info ini dapat di percaya tidak, Dave?" Tanya Leo dengan tidak percaya

" Maka nya papa...Dave bilang nanti ya nanti .." Balas Dave gemas.

Damar hanya tersenyum kecut melihat bapak anak itu berdebat.

Tbc

Author note :

Iya tau banget kalo lama banget update nya.  Pengen nya sih sering update namun apa daya  ide mampet dan baby Shiley sempet sakit minggu lalu.. Sedih hati mommy lihat bocah gembil panas dan mencret 2x 😭😭😭.











Kamis, 27 Juni 2019

Healing Me~8

Hai3x ketemu lagi ama author gaje. Jujur ya author stuck di part ini.. Writer block yang sangat ganggu, ya jadi nya author banyak baca karya author lain buat bahan inspirasi. Di tambah lelah hayati mengurus baby Shiley yang mulai banyak gaya , ngoceh ga jelas dan bisa protes kalo ga suka ato bosen..   So ga usah lama2x enjoy it.

Part 8 ~ Lawan atau kawan?

Flashback On

Leo dan Ivanka bersiap untuk pergi ke taman bermain dengan ketiga anak-anak nya .  Putri pertama mereka sudah berusia 8 tahun otomatis bisa ikut menjaga adik kembar nya yang berumur 3 tahun.

Di saat Ivanka sedang mengganti baju Dave tiba-tiba mbo Nami sang art berteriak. " Tuaaannn....Nyonyaa... Den Deva.."

Ivanka langsung menggendong Dave dan Leo menggandeng tangan Vero langsung menghampiri mba Nami.

" Ada apa mbok? Kenapa Deva?" Tanya Leo.

" Den Deva di culik tuan, nyonya. Maaf saya lengah." Dengan terisak mbok Nami menceritakan kronologi nya.  Rupa nya saat meninggalkan Deva yang sedang tertidur  ke kamar mandi, seseorang menculik Deva.

Leo segera memanggil seluruh pegawai yg ada di rumah nya dari art, tukang kebun supir hingga security.

" Tuan. Roger dan Asmi menghilang kami tidak menemukan keberadaan mereka." Lapor Rangga ketua security kepada Leo.  Roger adalah securtiy yang baru masuk 3 minggu yang lalu sementara Asmi adalah asisten yang bekerja 3 bulan.

Dan setelah di selidiki kedua nya merupakan komplotan penculik anak yang memang di bayah oleh salah satu pesaing bisnis Leo.

Segala upaya di kerahkan Leo untuk menemukan putra bungsu nya namun nihil.  Keberadaan Deva bagai di telan bumi.

Flashback Off

*****************************************

Ivanka geram setengah mati saat mendapat laporan mengenai Zahra, sekertaris Dave yang lebih pantas di sebut wanita penghibur di bandingkan sekertaris.

Jadi wanita rubah ini mata-mata pesaing bisnis keluarga nya. Ivanka menimbang apa yang harus di lakukan nya sembari membaca profil Zahra.

Suara ketukan menyadarkan nya tampak Fania di belakang pintu yang terlihat cantik dengan baby doll bermotif floral dan sendal berwarna cream.  Mereka berdua akan berbelanja untuk keperluan 7 bulanan Fania yang di adakan 2 bulan lagi.

Untuk keperluan baby twins baru akan di beli setelah acara 7 bulanan.  Pamali kalau kata orang tua dulu membeli sekarang.

" Ayo sayang, mama uda siap." Ujar Ivanka sembari menggenggam tangan menantu nya.

" Huft ac nya kurang berasa ato emang cuaca nya yang panas, ma?" Tanya Fania dengan tangan memegang kipas plastik bergambar katak hijau yang terkenal setelah beberapa jam berbelanja.

Wanita itu selalu membawa kipas itu semenjak 2 minggu yang lalu pertemuan terakhir nya dengan dosen pembimbingnya sebelum sidang skripsi nya tanggal 20 September mundur beberapa minggu dari rencana awal tanggal 28 Agustus di karenakan kehamilan Fania yang sangat menguras tenaga wanita itu.

" Itu biasa sayang soal nya badan kamu makin melar jadi nya kepanasan mulu bawaan nya.  Apalagi ini boy twins." Sahut Ivanka sembari menyodorkan sebotol air kepada Fania yang langsung menghabiskan setengah isi nya.

" Ma...Kangen kak Dave.." Rajuk Fania sembari mengelus perut nya yang membuncit dan di tanggapi kekehan oleh Ivanka.

" Ayo kita ke kantor Dave sekarang udah jam setengah 4.  Sebentar lagi waktu nya pulang." Sahut Ivanka setelah meminta supir nya ke kantor Dave.

" Ah jadi kepengen otak-otak ma." Sahut Fania spontan.

" Iya ntar kalo ada kita beli." Jawab Ivanka lembut.

Mereka tidak menyadari bahwa mobil mereka di kuntit oleh beberapa mobil dan ketika jalanan lenggang salah satu mobil itu menyalip mobil Ivanka membuat Ivanka menjerit sedangkan Fania langsung mengaktifkan GPS nya Dan mengirimkan nya kepada Dave, Damar, Dimas dan Cyintia.  Setelah itu Fania menenangkan ibu mertua nya dan meminta ponsel nya.

Setelah beberapa saat terdengar suara
" Ada apa ma?"
" Pa. Ini Fani..mobil kami di cegat beberapa mobil..Fani uda kirim lokasi ke kak Dave, kak Damar, Dimas dan Cyintia. Papa bisa langsung kordinasi dengan mereka.  Sekarang Fani cuma bisa mengulur waktu sampai kalian datang."
" Baik papa segera hubungi Damar dan ke ruangam Dave sekarang. Jangan matikan telepon nya."

Sementara itu di tempat lain seorang gadis sedang beradu argumen dengan seorang pria.  Muka sang gadis merah padam menahan marah dan tangis.

" Terserah kamu deh Dim.. kalo ga mau nyusul nona Fani.. Yang jelas aku mau ke sana sekarang.. Nona dalam bahaya."  Ucap sang gadis , Cyntia dengan terisak.

" Bukan nya aku ga mau nyusul non Fani.. liat kondisi kamu sekarang .. Kamu lagi panik yang ada bukan  bantuin malah bikin masalah.  Sekarang kamu tenangin diri dulu.. Baru kita telepon den Damar dan tuan Dave." Ucap Dimas sambil mengelus punggung Cyntia.   Setelah beberapa menit Dimas menyodorkan sebotol air mineral yang baru di ambil nya dari kulkas Dan langsung di tenggak habis oleh gadis itu.

" Sekarang aku mau nyusul non Fania.. terserah kamu mau ngapain." Putus gadis itu sambil menyambar kunci mobil Alphard milik Fania.

" Oke aku ikut.. Aku juga uda hubungi den Damar.." Sahut Dimas sambil merebut kunci yang berada di tangan Cyntia.

Ivanka semakin ketakutan saat beberapa orang berjas hitam keluar dari mobil masing-masing.

" Kita harus gimana nih non?" Tanya Pak Amri sembari memastikan mobil terkunci.

" Mobil ini kuat kan , Pak? Setara sama mobil yang di pakai pejabat kan?" Tanya Fania

" Eh iya ya bapak lupa. Bearti kita cuma harus nunggu bantuan datang ya?"

" Nah. Mama dengar kan..jangan takut ya. Papa pasti datang sebentar lagi." Ucap Fania sambil mengelus punggung Ivanka.

" OYYY. KELUAR !" Bentak seorang dari mereka sementara yang lain memukul kaca dan badan mobil dengan kayu.

"BOSS. Mobil nya ga bisa rusak. Gimana nih?" Lapor seorang pada orang yang membentak.

" Bawa pistol kan lu pada?"
Doorr bunyi tembakan mulai terdengar setelah sang pemimpin berbicara membuat ketiga orang yang berada di dalam mobil menjadi cemas.

Dan memang mobil itu sangat tangguh , meski sudah terkena tembakan berkali-kali tetap tidak berpangaruh apa-apa.

Sementara para pria berjas hitam yang menyerang mobil Ivanka mulai panik karena sebuah mobil berhenti mendadak dan tembakan bertubi-tubi di layangkan untuk menghentikan aksi komplotan penyerang.

Berhasil! Serangan terhenti dan si penyelamat turun dari mobil berwarna biru metalik.  Baik Ivanka maupun Fania tidak dapat mengenali sosok yang menyelamatkan mereka karena si penyelamat yang berjumlah 4 orang memakai topeng, namun dari postur tubuh sangat jelas bahwa dua orang adalah perempuan dan dua lagi lelaki.

Para penyerang pun kabur dengan mobil masing-masing.  Fania belum merasa tenang meski keadaan sudah berangsur normal.  Dalam hati dia bertanya .  Mereka ini lawan atau kawan?

Siapa sih yang tidak panik bila di hadapkan dengan posisi seperti itu.  Cuma doa yang dapat mereka bertiga lakukan sembari menunggu bantuan datang.   Sementara keempat orang bertopeng itu hanya berdiri diam di samping mobil Ivanka.

Thanks God. Setelah menunggu sekitar 20 menit mobil Dave datang di susul dengan mobil Damar serta Dimas dan Cyntia.  Belum lagi 2 mobil bodyguard milik Leo.

Ternyata Leo menumpang dengan Dave, karena lelaki paru baya itu turun berbarengan dengan putra nya dan langsung menghampiri istri nya yang masih berada di dalam mobil.

Bodyguard senior Leo berserta anak buah nya baru dapat bernafas lega setelah keempat orang bertopeng memasuki mobil dan pergi dari tempat itu.

Tbc

Iya eike tau koq kalo update nya lama banget. Maka nya eike updated dengan part pendek yang semoga aja memuaskan reader.  Hiks semoga di part selanjut nya ide mengalir lancar kyk jalan tol..  oke see ya ..kiss from baby Shiley .











Selasa, 17 April 2018

Healing Me ~7


Hai3x balik lagi dengan eik, author gaje dan mumpung ide ada langsung capcus nulis. Yuk mare di cek. Warning rate 17+++

Part 7~ Kebenaran yang mulai terungkap

Author POV

Fania sedang memanggang seekor ayam sembari mempersiapkan bekal untuk Dave dengan di bantu bi Sum.  Baru pertama kali nya Fania memasak untuk Dave setelah menikah karena diri nya selalu mual jika mencium bau masakan.  Jadi lah bi Sum yang memasak.  Bersyukurlah kali ini Fania tidak merasakan mual saat mulai menumis bawang merah dan putih.

" Non, biar bibi yang beresin dapur. Non mandi dulu. Ntar saya bilang Dimas buat anter non ke kantor den Dave."  Ucap bi Sumi saat semua masakan Fania matang.

Setelah menempuh jarak 30 menit akhir nya Fania sampai juga di Ferdinand Corp.  Dimas juga sudah  pulang setelah mengantar Fania.

" Maaf mba nya cari siapa?" Tanya resepsionis yang baru masuk seminggu yang lalu, maka tidak heran jika wanita ini tidak mengenal Fania.

Dandanan resepsionis itu terlalu tebal untuk ukuran seorang pegawai biasa dan sang resepsionis tambah meremehkan Fania, apalagi  saat ini dia sedang memakai dress berwarna coklat susu dan sendal jepit senada tanpa ada riasan maupun perhiasaan yang menempel di seluruh tubuh nya.  Namun tetap saja Fania memancarkan kecantikan alami nya.

" Saya mau ke kantor Dave Ferdinand." Jawab Fania sembari melihat name tag resepsionis itu.  Rini W.

" Sudah buat janji sebelum nya?" Tanya resepsionis itu tanpa menyembunyikan tatapan menghina nya.

" Saya Fania Gilbert istri Dave Ferdinand " Fania menjawab pertanyaan dengan tenang, padahal dia sudah merasa pegal  meski berdiri selama bermenit-menit.

" Ah ga mungkin, mba nya bercanda ya. Banyak perempuan yang ngaku-ngaku punya hubungan dengan Pak Dave." Jawab Rini mulai nyolot.  Fania hanya menghembuskan nafas punggung nya mulai terasa sakit dan dia merasa mual.

" Oek..oek." Fania menutup mulut nya menahan agar diri nya tidak memuntahkan isi perut nya.

" Loh. Fani..Kenapa kamu nak?" Ivanka langsung menghambur ke arah Fania meninggalkan suami  nya saat melihat menantu nya di depan meja resepsionis. " Ya Tuhan, papa panggil Dave. Nak, yang mana yang sakit." Teriak Ivanka pada suami nya sembari memijit tengkuk Fania, sementara Rini sang resepsionis memucat di tempat nya. Jadi wanita hamil ini memang menantu Ivanka nyonya besar Ferdinand. Habislah riwayat nya.

" Mual dan punggung ku sakit, ma." Ucap Fania lemah.

" Lagian kenapa ga langsung masuk aja sih." Cerocos Ivanka sambil mengambil alih rantang di tangan kiri Fania.

" Sweety, kamu kenapa?" Sahut Dave setelah mendapati istri dan mama nya di meja resepsionis.

" Istri kamu mual dan punggung nya sakit. Dave." Terang Ivanka pada putra nya.

" Kamu seharus nya banyak istirahat sweety. apalagi bawa si kembar." Ucap Dave sembari mengambil alih istri nya dari pelukan mama nya.  Sedetik kemudian lelaki itu menggendong Fania ala bridal yang membuat seluruh perhatian pegawai teralihkan kepada Dave.

" Pak Dave suami siaga ya."
" Pak Dave sayang banget sama istrinya."
" Pak Dave.."
" Pak Dave.."

Begitulah perkataan semua orang yang nemuji perlakuan Dave pada Fania.

" Kangen kakak. Rasa nya aku ga mau jauh sama kakak." Ucap Fania sembari menghirup aroma maskulin alami Dave.  Fania meminta Dave tidak memakai parfum apapun. " Aku juga mau makan mangga muda kak yang langsung dari pohon nya.  Aku mau liat kakak yang ambil." Perkataan Fania membuat Dave terkejut sementara Leo dan Ivanka tersenyum geli mendengar ngidam nya Fania.

" Eh. Ga bisa yang udah ada di tukang buah aja. " Dave mencoba menawarkan hal yang mudah.

" Ga mau. Aku mau liat kakak manjat pohon mangga." Sahut Fania mulai berkaca-kaca membuat Dave kebingungan.

" Sudahlah Dave ikuti permintaan istri mu.  Nanti papa tanya siapa yang punya pohon mangga di sini.  Kamu bawa Fania ke kantor mu. Sekalian makan siang, istri mu udah bawain makan tuh." Kata Leo menenangkan putra nya.

" Ya udah Dave. Fani. Kalian duluan yah. Mama masih ada urusan." Sahut Ivanka santai namun mata nya memandang tajam Rini sang resepsionis yang terus menundukkan kepala nya.

Sepeninggal Dave dan Fania. Ivanka mendekat ke arah resepsionis dan berkata. " Untung menantu saya tidak apa-apa. Dia hanya kelelahan karena kehamilan nya.  Dan saya akan minta suami saya untuk memutasi kamu keluar daerah."

" Tapi bu..keluarga saya semua ada di sini." Kata Rini sambil memelas.

" Harus nya kamu berfikir itu tadi saat berbicara dengan menantu saya." Desis Ivanka tajam kemudian berlalu menyusul anak dan menantu nya.

Ivanka mengerutkan dahi nya saat melihat Zahra bertingkah aneh.  Baiklah aku akan mencari tahu tentang sekertaris ganjen ini. Kata Ivanka dalam hati nya sebelum berdehem keras membuat Zahra gelagapan karena terpergok mengintip ruangan Dave.

" Fani sayang.. Gimana uda enakan belum?" Tanya Invanka pada Fania yang sedang memeluk Dave.

" Mual nya uda ilang pas deket papa nya.  Cuma punggung ku masih pegal. Ma." Sahut Fania sembari merasakan sentuhan Dave di punggung nya.

" Ah papa nya dapat dukungan si kembar ternyata." Ucap Ivanka sembari menyiapkan bekal yang di bawa Fania untuk Dave.

" Dave panggil papa mu biar kita makan sama-sama. Mama juga bawa makanan untuk papa.." Dave segera menuju meja nya dan memencet intercom ruangan Leo.

" Fani ayo makan, masa cuma diliatin aja?" Tanya Leo saat melihat Fania hanya meminum jus stoberi yang di pesan melalui Zahra.

" Mau makan sate padang cuma langsung di tempat gerobak abang nya." Jawab Fania sambil membayangkan makanan itu. Tanpa sadar dia mengecap. Membuat Leo dan Ivanka teringat saat Dave masih dikandungan.

" Mereka tidak menyusahkan kan?" Tanya Ivanka sembari mengelus perut Fania yang  sedikit membuncit.

" Meski menyusahkan Dave pasti akan mengusahakan nya pa ma. Dave masih tidak percaya akan menjadi papa." Ucap Dave sembari mengunyah ayam bakar nya. " Setelah ke dokter siang ini kita akan mencari nya, sweety."

Dave meminta izin Leo untuk pulang lagipula pekerjaan nya untuk hari ini sudah selesai.

Para ibu hamil menatap Dave dan Fania dengan tatapan kagum.  Pasangan serasi yang biasa nya terlihat di majalah, mereka temui secara langsung.

Tiba giliran Fania di panggil dan Dave menggandeng tangan istri nya. Setelah suster membubuhkan gel dingin di perut Fania dokter Bram melakukan usg.

" Mereka baik-baik saja. Udah mulai berbentuk embrio.  Saya resepkan penguat kandungan. Nanti kalau udah lewat trimester pertama akan saya kurangi dosis penguat nya." Ucap dokter 50 tahunan itu sambil tetap menatap monitor.

Sesuai janji Dave, lelaki itu memanjat pohon mangga setelah Leo memberi alamat salah satu pegawai nya Pandu divisi marketing.  Di rumah minimalis itu Pandu sudah menunggu dengan sang ibu yang menatap kedua nya dengan kagum.

 Lelaki berusia 22 tahun itu memang belum menikah.  Mereka berempat langsung menuju pekarangan di mana sudah tersedia tangga di bawah pohon mangga itu.

" Pak Dave. Biar saya yang ambilkan mangga nya." Ucap Pandu dengan setengah ngeri saat melihat bos nya mulai memanjat dengan susah payah.

" Istri saya yang ingin melihat saya langsung memanjat mengambil nya." Jawab Dave tegas membuat Pandu tidak dapat berkata-kata lagi.  Ya pantas lah dia menjadi bos, pria ini memiliki tekad sekeras baja.

Jadilah Fania Pandu dan Rieke nama ibu Pandu melihat Dave menaiki pohon mangga.  Tak lama kemudian Leo dan Ivanka menyusul ke rumah Pandu dan mendapati putra mereka sedang memakai kaus santai dan celana selutut yang mereka yakini adalah milik Pandu karena pakaian itu terlihat biasa.

Diam-diam Leo memperhatikan Pandu.  Dia menyadari bahwa penjualan meningkat drastis semenjak pemuda itu mulai bergabung dengan Ferdinand Corp beberapa bulan lalu. Ah ini pasti jalan Tuhan untuk menunjukkan padaku bahwa ada orang berbakat di perusahaan ku. Oke mulai besok aku akan lebih memperhatikan anak muda ini.

Setelah mengambil 20 mangga. Dave memutuskan untuk turun dan dia terkejut mendapati orang tua nya sudah berada di rumah Pandu.

" Dave sayang.  Kamu luar biasa nak. Terlihat gagah dan keren di atas. Mama pikir kamu cuma bisa bermain dengan alat fitness di gym." Celetukan Ivanka membuat Dave merenggut. Segitu tidak percaya kah mama nya kalau dia bisa memanjat pohon.  Gini-gini dia melakukan wall climbing seminggu sekali di akhir pekan.  Ah Dave jadi teringat bahwa dia belum melalukan olahraga itu ataupun ke gym setelah menikah.  Untung lah dia masih sempat jogging 30 menit setiap hari, kalau tidak bisa-bisa perut nya membuncit.

" Ya udah daddy kembar pulang yuk. Mommy kembar masih mau makan sate padang sebelum makan mangganya." Rajukan Fania membuat Dave tersadar bahwa istri nya belum makan semenjak di kantor jam 11 tadi sedang sekarang sudah jam 3 sore.

" Pa. Ma. Dave balik dulu. Pandu dan nyonya Rieke terima kasih atas mangga dan pinjaman baju nya." Pamit Dave sembari menggandeng Fania dengan tangan kanan nya semetara tangan kiri nya memegang plastik berisi mangga hasil petikan nya.

" Terima kasih nak Pandu. Si kembar memang hanya ingin merepotkan papanya." Sahut Leo saat mobil Dave mulai menjauh.

" Ga apa apa pak.  Nama nya ngidamya mesti di turuti.  Kalau saya liat seperti nya menantu bapak hamil anak lelaki." Jawab Rieke. Dia sudah berpengalaman melahirkan 5 anak, apalagi dia baru pensiun dari rs sebagai bidan saat Pandu anak terakhir nya mulai bekerja setengah tahun yang lalu.  Untunglah dia sudah di angkat menjadi pegawai negeri..jadi untuk makan sehari-hari tidak terlalu pusing karena uang pensiun yang teratur masuk ke rekening nya.

Suami nya sudah meninggal 8 tahun yang lalu membuat nya bekerja extra untuk menghidupi diri nya dan 3 anak yang masih bersekolah.  Anak pertama nya  bekerja di Arab Saudi selepas kuliah. Sementara kembaran nya juga sudah bekerja di perusahaan multinasional melalui rekomendasi dosen nya. Si kembar lah yang membantu ibu nya dalam finansial.

" Bu. Pak Leo dan Bu Vanka mau pulang." Kata Pandu membuyarkan lamunan ibu nya.

" Ya sudah nak Pandu. Istirahat lah saya tau divisi marketing sedang di kejar target.  Berusahalah ya saya percaya kamu bisa." Ucap Leo sambil menepuk bahu Pandu membuat sesaat lelaki itu merasakan perlakuan seorang ayah yang meyemangati nya.

" Terima kasih, saya akan berusaha semampu saya." Jawab Pandu saat rasa terkejut nya sirna.


******************************************

" Keparat sialan ini berhasil mengembalikan kepercayaan publik rupanya." Teriak seorang pria sambil membanting imac nya di sofa saat melihat foto Dave dan Fania yang semakin mesra.  Bahkan kedua nya beberapa kali masuk majalah bisnis sebagai pasangan  muda idaman.

" Tenanglah babe. Kita akan pikirkan bagaimana cara menghancurkan lelaki gay itu." Ucap seorang pria sembari memeluk perut rata kekasih nya dari belakang.

Arnold membalikkan kekasih nya lalu melumat bibir nya dengan nafsu.  Kedua nya saling membuka pakaian hingga kedua nya telanjang.  Arnold yang biasa submisive menjadi dominant semenjak tidak berhubungan dengan Dave yang terpenting, lelaki itu tidak memakai kondom saat mulai melakukan anal sex kepada pasangan nya.  Lelaki itu merasa lebih nikmat melakukan nya tanpa pengaman. Sementara Dave bersikeras menggunakan pengaman saat mereka dulu bersama.

" Oh shit. Karena berpura-pura menjadi gay agar aku dapat menjadi kekasih Dave keparat itu.  Sekarang aku menjadi omnivora dan si keparat itu sudah berubah normal.  Oh babe puaskan aku dengan mulut mu." Ucap pria yang ternyata Arnorld pada kekasih nya.  Pria itu menarik tubuh kedua nya menuju ranjang dan mulai membuka pakaian masing-masing.

Di lain tempat terdapat sepasang pria dan wanita yang saling mencumbu dengan panas nya.  Sang pria mengecup leher wanita nya dan meninggalkan bekas kemerahan.  Tangan kekar nya menurunkan lingeri sutra berwarna coklat tua, menampakan kedua payudara yang mulai membesar dan bertambah kekenyalan nya saat ini karena sedang mengandung.

" Kak. Ishh.. geli..ahh yes kakak..." Desah sang wanita, Dave.  Lelaki itu menyentuh istri nya lembut seakan takut menyakiti bayi mereka.  Bahkan Dave harus nenyangga tubuh nya dengan kedua tangan nya agar tidak menindih Fania saat penyatuan mereka berlangsung.  Dave benar-benar menahan nafsu nya untuk tidak bermain cepat.

Desahan bersahutan di kamar itu.  Dave mengeluarkan kejantanan nya dan memuncratkan benih nya ke atas perut Fania.

******************************************

" Pa. Sekertaris Dave seperti nya penyusup.  Mama sudah menyelidiki nya." Ucap Ivanka saat kedua nya sarapan.

" Jadi mama sudah mengetahui nya? Papa membiarkan karena wanita itu bisa menjadi umpan siapa yang berada di belakang nya." Sahut Leo sambil nenyeruput kopi nya.

" Ya uda kita biarkan dulu.  Sambil kita terus awasi pergerakan nya.  Mungkin setelah ini sekertaris Dave harus seorang pria.  Mama ga mau Fania merasa terganggu." Ucap Ivanka dengan nada protektif membuat Leo tersenyum.

" Papa ga nyangka kalo Fania dapat membuat Dave normal lagi.  Malahan dia tokcer juga langsung dapat anak kembar." Kata Leo sambil terkekeh.

" Like son like father. Dave kelakuan nya mirip papa waktu muda. Mesum. Protektif. " Sahut Ivanka sembari mengenang masa muda nya.

" Pa. Mama jadi kangen Deva." Kata Ivanka menahan tangis nya.

" Sabar ma. Kita masih berusaha mencari nya kan.  Penculik ini memang lihai dia berhasil menghapus jejak kejahatan nya." Ucap Leo sambil mengelus punggung istri nya memberi penghiburan.

Tbc




















Senin, 02 April 2018

Healing Me~6

Hai3x ketemu dengan author gaje mumpung ide nya lagi ada cuma males nulis Halah alasan apa itu.😅😅😅. Ingat rate 17++++ mohon kebijaksanaan nya. Part ini mungkin pendek di banding part yang lain. So enjoy it.

Part 6~ Sweet honeymoon

Author POV

Papa Leo memberikan Dave cuti seminggu untuk pergi honeymoon.  Cuma karena kandungan Fania masih terlalu muda untuk bepergian dengan pesawat.  Akhir nya Dave memutuskan untuk honeymoon ke Jogja dengan naik kereta eksekutif.

Ada seorang dari perusahaan Ferdinand yang mengantar kedua nya karena kebetulan perusahaan Ferdinand akan melakukan meeting di Jogja dengan perusahaan setempat. Mereka akan berpisah saat sudah tiba di hotel.

" Sweety. Mau tidur dulu apa kita jalan-jalan?" Tanya Dave saat kedua nya di kamar hotel.

" Mau makan gudeg. Ah mandi dulu deh." Sahut Fania sambil membuka koper mereka dan meletakkan baju ke lemari yang tersedia. " Eh. Kapan kakak beli ini?" Sahut Fania saat melihat bra dan cd hamil yang berwarna warni.

" Ada deh. Semoga kamu suka. Kakak ga tega liat kamu sesak pas pake bra kawat kamu kemarin-kemarin." Sahut Dave sambil mengelus dan mengecup perut istri nya. Sedetik kemudian tangan Dave merayap menuju payudara Fania dan meremas nya.

KRIUKKKK. Bunyi perut Fania menyadarkan Dave bahwa istri dan anak kembar nya kelaparan. " Huuu.. Kalian sekongkol dengan mama kalian ya? Kalian ga kasihan apa 'adik' papa udah bangun. AUUU."

Fania mencubit lengan Dave karena perkataan mesum suami nya. " Kakak.. Jangan ajarin mereka yang ga baik." Omel Fania sambil menuju kamar mandi. 15 menit kemudian Fania keluar dengan hanya berbalut handuk di tubuh nya.

" Udah buruan mandi Papa nya kembar.  Mama nya kembar udah lapar." Ucap Fania sambil mempelototi Dave membuat lelaki itu segera beranjak ke kamar mandi.

Dave memakai kemeja lengan pendek berwarna biru muda dengan jeans hitam panjang serta sendal gunung hitam. Simple namun masih memancarkan ketampanan Dave.  Sementara Fania memakai dress santai berwarna coklat susu, sendal santai berwarna biru gelap serta memakai riasan yang aman untuk wanita hamil.  Rambut panjang nya di kepang samping.  Kedua nya terlihat serasi.

Setelah menghabiskan 2 piring gudeg 2 es jeruk. Fania masih merasa lapar saat melihat Dave yang sedang memakan mie Jawa nya. Dengan cepat Fania menyambar mangkok mi suami nya membuat Dave terkejut. " Eh. Sweety kamu belum kenyang?" Anggukkan Fania membuat Dave memanggil pelayan untuk memesan semangkok mi Jawa lagi untuk diri nya.

Mereka memutuskan untuk ke daerah keraton Jogjakarta dan pada malam hari ke alun-alun kidul. Karena tempat itu masih aman di datangi Fania. Sementara esok hari nya mereka memutuskan ke malioboro dan musium Affandi.  Namun di hari ketiga mereka hanya berdiam diri di hotel karena Fania terus menerus muntah pada pagi hari nya.  Setelah meminum obat anti mual Fania tertidur dengan Dave yang memeluk perut nya.

" Kak. Mau makan makaroni schotel." Ucap Fania sambil mengguncang bahu suami nya.  Dave meringis mendengar nya bukan nya dia tidak mau dia tidak mau membelikan Fania makanan tersebut.  Namun mereka sedang berlibur di hotel yang jauh dari kesan internasional.  Setengah menghela nafas Dave mengecup dahi istri nya sebelum berkata. " Tunggu ya. Kakak tanya chef restoran ini."

" Tapi aku mau kakak yang masakin." Doenggg. Perkataan Fania yang selanjut nya membuat Dave kembali meringis.  Dia kan tidak bisa memasak.

" Eh. Kakak minta tolong chef nya aja ya. Pasti jauh lebih enak dari buatan kakak."

" Ga mau..Mau nya kakak yang buatin." Fania mulai menangis membuat Dave bingung harus berbuat apa.  Sedetik kemudian dia menghubungi Anto. Manager perusahaan yang berangkat dengan nya dan Fania.  Untung lah pria 40 tahun itu belum pulang ke Jakarta.  30 menit kemudian Anto menghubungi Dave memberitahu bahwa dapur hotel ini dapat di gunakan oleh Dave.

" Sweety. Kamu mau tunggu di sini atau ikut kakak?" Tanpa menunggu lagi Fania langsung memakai bra dan mengancingkan dress nya serta  menarik tangan Dave keluar dari kamar mereka.

" Tunggu di meja aja ya. Sweety." Fania menunggu sambil meminum susu hamil nya.

Sesampai nya di dapur sesuai petunjuk chef hotel. Dave mulai membuat makanan yang di minta istri nya. Hendra sang chef sebenar nya ingin membantu. Namun Dave dengan tegas menolak nya membuat sang chef melemparkan kekaguman nya. " Memang kalau istri ngidam kita sebagai suami harus turutin. Cuma saya salut sama bapak. Jelas-jelas bapak belum pernah memasak namun bapak mau susah payah turun ke dapur."

" Ya kan saya ga tau rasa nya hamil. Cuma melihat istri saya mual dan muntah terus menerus saya kasihan.  Jadi kalau dia mau makan ya bagus buat bayi kami." Jawab Dave sambil memasukkan adonan ke microwave.

20 menit kemudian Dave menghampiri Fania yang mulai cemberut di meja nya menunggu Dave yang di dapur hampir 1 jam.  Setelah melihat suami nya Fania berkomentar. " Lama."

" Ya maaf sweety. Ini udah jadi makaroni schotel nya. Di makan ya?" Ucap Dave sambil membawa hasil buatan nya.

Fania melihat dengan mata berbinar sebelum mulai melahap makanan itu.  Dave tersenyum lega saat istri nya terlihat menikmati masakan nya.  Pengunjung restoran yang kebetulan duduk di dekat pasangan itu memuji Dave yang rela memasak untuk istri nya yang sedang hamil. Bahkan ada yang diam-diam mengambil foto mereka dan memposting nya ke media sosial dengan caption Suami sayang istri. Cute couple. Suami idaman. Lucky woman.

Dan tentu saja itu semakin membuat saham perusahaan Ferdinand Corp dan Rico's Group meningkat.  Karena jika nengurus Dave rela melakukan apapun untuk istri nya maka hal yang sama akan di lakukan nya untuk perusahaan.

" Kakak, mau minum jus stoberi pake madu." Ucap Fania sambil mengelus perut nya.  Membawa dua nyawa dalam rahim nya membuat Fania merasa lapar jika tidak merasa mual. Dave mengangguk dan memanggil pelayan agar membuatkan nya segelas jus stoberi untuk Fania dan jus Alpukat dengan krimer kental coklat untuk nya.

" Udah kenyang?" Tanya Dave pada istri nya yang mulai mengantuk.  Tanpa banyak kata Dave menggendong Fania dengan bridal style menuju kamar mereka.

Dave membuka kancing dress Fania dan mencopot bra istri nya agar Fania merasa nyaman.  Setelah itu lelaki itu memijit betis Fania yang mengeras. Dave melakukan itu sampai istri nya tertidur.

" Ya uda tidur.. Boy. Puasa dulu kita." Gumam Dave pada diri nya saat melihat kejantanan nya yang menegang.  Dave sudah 'berpuasa' dari seminggu yang lalu sehabis resepsi pernikahan mereka.  Dengan mendesah lelaki itu beranjak ke kamar mandi.

Fania terbangun karena haus.  Karena gelas dan teko air berada di sebelah Dave otomatis membuat Fania mengenai Dave saat mengambil gelas itu.  Wanita itu malas beranjak dari kasur.  Dave terbangun merasakan pergerakan dan sentuhan Fania.

" Kamu haus?" Fania mengangguk sembari meneguk minuman nya.   Setelah memuaskan dahaga nya, Dave mengambil alih gelas dari tangan istri nya dan meletakkan di tempat semula.

" Kak.." Dave yang baru saja memejamkan mata menoleh ke arah istri nya.

" Apa?"

" Punggung ku pegal. Pijitin." Rajuk Fania sambil menyodorkan punggung nya.

" Sayang... Kakak kapan di pijit?" Dave bertanya sembari merapatkan tubuh pada punggung Fania seusai dia memijiti istri nya.  Dia sengaja menggesekkan kejantanan nya yang mulai bangun ke bokong Fania membuat wanita itu terkekeh.

" Kakak... Sekarang juga boleh koq." Sahut Fania manja.

Dave segera membalikkan tubuh istri nya menghadap wajah nya.   Pria itu memandang takjub Fania sebelum akhir nya mengecup kening istri nya lembut dan dalam.  Fania merasakan cinta Dave yang besar pada diri nya saat pria itu mulai mengecupi seluruh wajah nya lalu mulai melumat bibir nya dengan nafsu .  Dave mulai melucuti pakaian yang membungkus tubuh mereka berdua .

" Ready for new style? Haahh.. Kakak mau kita coba dengan gaya duduk..Haahh.. Kakak ga mau nindih perut kamu.." Kata Dave dengan terengah.

Dave mulai menarik Fania merapat  saat wanita itu mengangguk.  Peluh mulai menetes di tubuh telanjang mereka.

Dave mengalungkan tangan Fania ke leher nya.  Mencari posisi yang nyaman bagi istri nya.  Sementara tangan nya merangkul pinggang Fania.

" Ahhhhh." Desah Fania saat penyatuan itu di mulai.  Agak terasa sakit bagi Fania mengingat kejantanan Dave yang besar dan mereka jarang melakukan nya semenjak Fania di nyatakan hamil.

" Yes. Dear. Peluk kakak erat. Biar kakak yang bergerak." Dave mulai menggerakkan pinggul Fania agar dapat menyesuaian irama percintaan mereka.  Sesekali Dave memberi tanda kepemilikan di leher Fania.

" Kakak..Aku lelah.." Keluh Fania setelah dua kali orgasme di rasakan nya.  Dave pun membaringkan tubuh mereka dengan Fania yang berada di atas nya.  Tangan nya memegang pinggul Fania membantu wanita itu bergerak.

Setelah 40 menit percintaan lembut mereka.  Dave membalik tubuh kedua nya sekaligus menjaga agar perut istri nya tidak tertindih.  " Ahhhhh.  Kakak ..Aku sampai... Ahhh.." Jerit Fania setelah orgasme ketiga nya.  Semenit kemudian Dave mencabut kejantanan nya dan mengeluarkan pelepasan nya di perut Fania yang mulai membuncit.

" Cape?" Tanya Dave yang masih berada di atas tubuh Fania.  Wanita itu hanya mengangguk.  Dave membopong Fania ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh mereka.

" Kak. Aku mau potong rambut nanti pas balik Jakarta.  Gerah banget kak." Sahut Fania saat Dave mulai mengusapkan sabun ke tubuh nya.

" Ya udah.  Senyaman nya kamu aja. Sweety.  Lagipula kita bakal punya twins biar kamu ga ribet." Kata Dave sambil menyabuni tubuh nya.  Dave sebenar nya ingin memasuki tubuh Fania di kamar mandi, namun dia sadar tidak boleh egois kesehatan Fania lebih dari segala nya.

Seusai mandi Dave membalutkan handuk  ke Fania dan kembali membopong istri nya ke tempat tidur.

" Kakak.  Kalau nanti kebangun dan mau lagi. Bangunin aku aja. Sekarang tidur yuk. " Ucap Fania sembari mengecup pipi kiri Dave.

" Eh. Oke Sweety.  Jangan menyesal ya sudah mengatakan itu." Balas Dave sembari menyunggingkan senyum mesum nya.

Sesuai perkataan Fania.  Dave terbangun pada pukul 2 dini hari dan langsung membangunkan Fania untuk ronde kedua permainan mereka.  Kali ini mereka bermain cepat dengan Fania di atas tubuh Dave. Erangan dan desahan bersahutan dari mulut kedua nya.  Kalau saja ini bukan hari terakhir liburan mereka, Dave ingin terus menerus memasuki Fania.  Pria itu berhenti saat pukul 5.  Saat Fania orgasme 6 x dan dia orgasme 3 x.

Tbc