Kamis, 03 November 2016

Kenali aku cinta~part 3

Kenali aku cinta~part 3



Hai..3x balik lagi dengan penulis amatir.  Ternyata susah juga menulis kalo lagi kena writer block.  Oke ga usah lama-lama yuk mari cap cus ke tekape.


Di ruang uks, Vivi masih belum sadarkan diri keringat dingin masih mengucur dari dahi nya.

" Wah Wan anak orang lo apain." tanya Rio panik, maklum dia ketos jadi kalau sampe ada apa-apa otomatis dia yang kena sanksi.

" Perasaan gue yang di apa-apain deh ama nih cewe, tapi koq dia yang pingsan." Jawab Iwan kesal, punggung nya baru berasa sakit akibat bantingan Vivi tadi.

" Lo berdua juga tadi ngomong apaan sih gue ga ngerti." ha Cakka ikut-ikutan.

" Wah bearti Iwan ada tandingan nya nih sama jenius nya." Alvin juga ikut recokin.
SISA minus Agni pusing mendengar obrolan ke lima cowo itu.

" Maaf ya kaka-kaka, kalo mau ngomong di luar aja ini uks, dan Vivi memang jenius koq." ucap Shilla agak membentak.

Sivia sibuk mengoleskan minyak angin sembari sesekali mengelap keringat Vivi. Gabriel yang melihat Sivia begitu telaten merawat  Vivi pun terpukau. Ah dia begitu cantik dan sabar .kata hati Gabriel. (It's a sign for Siviel.

" Gimana Vivi udah sadar belum?" Tanya Agni begitu masuk uks senbari membawa plastik hitam.

" Belum Ag, mana keringet nya ngucur terus pula...." jawab Sivia " Eh..dia sadar." kata Sivia kembali , reflek semua menoleh ke arah Vivi.

" Vi, masih sakit ?" Tanya Agni. Vivi hanya mengangguk lemah ." Ok, Via lo bantu gue dudukin Vivi ,ya?"

Sivia pun mengangguk, setelah duduk Agni membuka plastik yang ternyata obat pereda sakit yang bergambar perempuan memegangi perut nya dan membantu Vivi meminum nya. SISA minus Agni mengangguk mengerti alasan Vivi pingsan tadi. Sementara kelima cowo itu bengong pikiran mereka serempak bertanya dalam hati . Obat apaan tuh?.

" Gimana mendingan sakit nya.Vi?" Tanya Sivia lembut.

" Iya mendingan, gue kira ga bakal pingsan lagi ... ."

" Iya lo pernah pingsan 2 tahun yang lalu..lo napa ga periksa dokter sih Vi, lagipula masa tiap bulan lo mau sakit sampe pingsan gitu." Ucap Shilla sengit ,dia sangat cemas dengan Vivi.

Tuing3x... 5 cowo itu akhir nya paham kenapa Vivi pingsan . Namun mereka hanya diam saja.

Vivi hanya diam sambil meneguk kembali minuman nya.

" Shilla gue udah mendingan, sori karena udah buat kalian panik dan terima kasih atas bantuan nya." ujar Vivi sambil bangun dari tempat tidur

" Kaca mata gue mana?" Sivia mengulurkan benda yang di minta Vivi.

" Eh lo mau ngapain?" tanya Iwan dingin padahal dalam hati nya dia merasa lega sekaligus cemas melihat cewe itu bangun padahal muka nya masih pucat.

" Mau balik mos lah , ngapain lagi emang?" jawab Vivi ketus. Sementara 8 orang itu udah cemas kalo mereka berdua bakal ribut lagi.

" Stop lo berdua. Vivi lo yakin udah mendingan, muka lo masih pucet juga."

" Yakin kak." jawab Vivi mantap. Hemmmm cewe macam apa ini? batin Iwan berbicara.
" Oke kamu boleh ikut lagi cuma kamu duduk aja di bangku ya, minum yang banyak." kata Rio kembali.

Akhir nya mereka semua kembali ke lapangan untuk melanjut kan mos nya.

Tak terasa kegiatan mos berakhir dan mereka bersiap untuk pulang.

Drttt drtt Vivi merasakan hape nya bergetar  dari saku rok langsung mengambil dan megusap tombol hijau.

" Iya ko ada apa."

......

" Oh ya udah dede pulang sendiri, dah ."

" Kenapa Vi ? Koko lo ga jemput ya?" Tanya Ify begitu Vivi mematikan sambungan telepon nya.

" Iya koko gue masih sibuk di kampus nya. Ya udah gue pulang sendiri aja."

" Ha yakin lo mau pulang sendiri, muka lo aja masih pucet gitu." Shilla menyambar omongan Vivi, dia masih cemas dengan teman nya ini.

" Eh tunggu bentar lo pada jangan kemana-mana." kata Ify lalu meninggalkan keempat teman nya.

" Iya Vi, muka lo masih pucet n tangan lo dingin gini." kata Sivia , dia memang memegangi Vivi karena takut cewe itu lemas kembali.

" Eh itu Ify kemari." kata Agni.
" Vi, masih lemes? " tanya Rio basa basi ( lama-lama basi beneran.he.3x)
" Ya udah, Wan lo boncengin Vivi , ntar kita ikutin dari belakang." kata Gabriel akhirnya.

Iwan dan Vivi kaget, cuma karena masih lemes ya Vivi hanya diam aja.

" Whaaat? Koq gue yang boncengin nih cewe. Ogah gue."

Dan akhir ny ke 9 orang itu berdebat, Vivi yang emang lemes jadi pusing maka nya dia jalan aja. Toh ga ada yang sadar ini.. Ada 2 meter Vivi jalan, Cakka menyadari kalau Vivi udah di depan gerbang.

" WOIIIIII DIEM LO PADA..ITU LIAT VIVI UDAH DI DEPAN GERBANG." Setelah Cakka menyelesaikan teriakan nya. Iwan langsung berlari menyusul Vivi ( emh 3x). Ga butuh waktu lama karena Iwan memang errrr? pelari yang cepat. Dia langsung menyambar tangan gadis itu . Dan sedetik kemudian Iwan menggendong Vivi menuju CRAG dan SISA (author demen banget adegan ini maka nya bakal banyak adegan ini.peace he.3x).

Dan pastilah yang melihat ini kaget ga nyangka temen mereka yang notabene nya cuek ama cewe bisa juga care ama yang nama nya cewe.

" Udah jangan banyak nanya lo pada." Ujar Iwan dengan nada dingin nya.

Vivi lagi-lagi hanya terdiam dalam gendongan Iwan dalam hati nya dia berkata . Nyaman banget. Kenapa rasa nya gue pernah cium aroma tubuh ini? Tapi di mana?

"Rumah lo di mana?" kata Iwan setelah kedua nya naik di atas motor.

Setelah Vivi menyebutkan alamat nya , Iwan pun mengangguk dan berkata " Pegangan yang kuat."

" Eh ko, mampir bentar ke mini market ada yang mesti gue beli ini PENTING." Vivi menekankan kata penting jadi mau ga dia berhenti di mini market.

" Eh itu koq ngapain ke mini market?" Kata Alvin kepada Shilla. yups mereka boncengan ikutin motor Iwan.

Cakka yang di belakang Alvin ikut-ikutan berhenti setelah motor nya sejajar dengan motor Alvin ." Eh Vin itu pain mereka ke mini market?"

" Kita juga ga tau ka Cakka, Ag,napa muka lo di tekuk gitu?" tanya Shilla pada Cagni.

" Ini kak Cakka kampret banget ngerem- ngerem mulu." sahut Agni yups dia bete banget harus di bonceng Cakka entah kebetulan ato apes supir nya tidak bisa menjemput nya. Kalo Shilla sih malah seneng aja harus bareng Alvin secara pujaan hati nya yang bonceng.

Ga lama motor Gabriel n motor Rio pun berhenti. Formasi nya? Tadi nya Ify pengen ikut Gabriel cuma karena dia mau pdkt ama Via ( hm.3x) ya Ify di suruh boncengan ama Rio.

Di dalam mini market Vivi mengambil 6 buah botol kira*ti dan sekotak pembalut, dia cuek aja padahal Iwan yang ngeliat nya risih, Setelah menaruh di keranjang Vivi bertanya " Mereka masih ikutin kita?"

" Masih." jawab Iwan singkat ,dia udah bete banget.

Vivi mengganguk paham dan mengambil 9 botol pocari dan 9 batang coklat lalu ke kasir untuk membayar.

" Mba, voucher ini bisa di pakai?" tanya Vivi seraya menyerahkan voucher senilai dua ratus ribu ke mba kasir.
Setelah mba kasir menscanning kode voucher " Bisa Ci , jadi total nya...........nci tinggal nambahin ........saja."

Setelah mereka keluar dari mini market Shilla langsung berkata " Vi, belanjaan lo banyak,koq lo yang bawa lo kan masih lemes,dasar jadi cowo koq ga peka ya." Jleb perkataan Shilla langsung membuat Iwan tersindir dan langsung mengambil satu plastik di tangan Vivi."

" Lah itu kan belanjaan gue pain juga di pegangin."

" Cepetan naek ato gue tinggal lo." kata Iwan cuek padahal hati nya gondok. CRAG hanya mesem-mesem gaje aja liat temen nya di sindir.

Nih cewe galak-galak perhatian juga kata hati Alvin ( huk..3x. napa lo thor? Keselek cinta author nya he.3x)

Akhir nya sampai juga di rumah, batin Vivi
" Vi, gue masuk bentar ya? udah grimis nih." kata Sivia turun dari motor, Vivi pun melihat ke atas benar juga langit mendung dan sudah turun rintik hujan padahal tadi panas, cuaca udah gila bisa berubah hitungan detik.

" Ok, motor kalian bawa masuk taro di garasi, koko gue masih lama pulang nya."

Kelima cowo itu pun memasukkan motor nya, di ikuti SISA, ga lama hujan pun turun dengan deras.

" Silahkan masuk, ya begini lah rumah gue sederhana, duduk kalian, gue ganti baju dulu." Ucap Vivi sambil masuk ke kamar nya.

Rumah Vivi memang tidak semewah rumah siswa/i yang rata-rata bersekolah di SMU Harapan Indah, sekolah mahal dengan fasilitas lengkap. Sekolah elit? bisa di bilang , namun untuk prestasi sekolah ini tidak di ragukan hampir tiap tahun memenangkan turnamen baik itu akademik maupun akademik.  Vivi masuk dengan beasiswa penuh.

" Vi, rumah lo nyaman banget." kata Cakka begitu Vivi keluar kamar.

" Iya its homie." kata Ify.

" Oh iya , ko mana plastik nya?" Setelah Iwan menyerahkan bungkusan itu Vivi membuka dan menyerahkan nya ke 9 orang itu.

" Gue ga tau lo pada suka apa jadi gue beli pocari en coklat."

" Wah, ngerepotin lo aja."

" Cakk, sejak kapan lo basa basi ,biasa nya langsung sikat aja." ujar Gabriel semua pun tertawa mendengarnya.

" Eh Vi ,lo suka baca ya?" Kata Iwan setelah di lihat nya ada rak buku dan beberapa buku tergeletak di meja ruang tamu.

" Suka banget, dan gue lebih suka buku daripada shopping."

" Nyindir gue nih Vi, mentang-mentang gue suka shopping." Dengus Shilla.

" Lah mang kenyataan nya gitu . " Sahut Vivi santai.

" Vi, siapa yang suka karaoke?" Tanya Gabriel ketika di lihat nya ada seperangkat alat errrr apa ya nama nya, author juga ga tau, pokok nya buat karaoke..

" Koko gue, biasa kita berempat atau koko gue ama temen nya yang karaoke."jelas Vivi
" Boleh kapan-kapan kita karaoke bareng di sini?" tanya Gabriel lagi, ha dia punya rencana buat jodohin Vivi dengan Iwan ketika di lihat nya mereka sama jenius nya.

Vivi hanya mengangguk, mereka ber10 pun mengobrol sampai hujan reda. Nampak nya ga ada yang risih dengan keadaan rumah Vivi yang di bilang tidak semewah rumah mereka, namun di bilang sederhana juga enggak.

********************

Keesokan hari nya di sekolah.

" Gimana Vi , udah mendingan ." Tanya Agni dia memutar kursi nya menghadap Vivi karena dia dan Sivia duduk di depan Vivi sementara Vivi duduk dengan seorang cowo ( pssssttt author blom kepikir nama yang greget jadi nanti-nanti aja ya. he.3x).

" Udah ga sakit kemarin malam udah kelar." jawab Vivi santai.

Ga lama bel masuk berbunyi dan pelajaran di mulai. Skip dan ga terasa bel istirahat pun berbunyi.

" Eh girls ke kantin yuk." ajak Ify , awal nya Vivi ga nyadar karena sibuk gambar (ha) jadi tadi sepanjang pelajaran Vivi udah bosan setengah mati karena materi yang di ajarkan udah dia kuasai Vivi membuat catatan sendiri dan lalu menggambar. Sampai teman sebangku nya geleng-geleng kepala liat kelakuan Vivi ( belum tau dia duduk ama orang jenius yang koplak.ha.3x).

Karena ga ada respon dari Vivi, Ify langsung menarik tangan cewe itu hingga berdiri lalu berkata." Lo ya kita ajakin ke kantin ga nyaut,ayo keburu rame ga ada tapi-tapian." Vivi pun pasrah dan menjawab " Ayo."

Di kantin semua meja sudah penuh setelah mengedarkan pandangan ke penjuru kantin Ify pun mengajak teman-teman nya ke satu meja yang separuh kosong tempat The flowers boys sedang makan.

" Ka Iyel , gue ama temen-temen gue boleh kan duduk di sini?"

" Ga boleh, ga sudi gue duduk bareng lo, behel." Jawab Rio ketus.

" Gue ga tanya lo ya.  Gue tanya kaka gue." Sahut Ify lebih ketus.

" Ya udah sih ga apa-apa lagi pula masih bisa lah buat 5 orang lagi."  Kata Gabriel, dia sih oke-oke aja karena mau PDKT ama Sivia. Alvin ikut mengangguk karena terpukau dengan Shilla.

" Kalo ga boleh duduk ya udah gue ke perpus aja." sahut Vivi tegas semua nya menoleh ke arah nya.

Belum lagi sempat jalan Agni memegang tangan Vivi dan berkata. " Baru juga enakan lo jangan cape-cape." Vivi hanya bisa memejamkan mata dan menarik nafas lalu duduk karena teman-teman nya udah pada duduk.

" Nih karena kaka lo dan temen-temen lo.  kalo ga. ga sudi gue duduk ama lo."

" Ih nyebelin lo. dasar item jelek cungkring  pesek."

" Dasar nenek lampir , maling gigi, behel cungkring."

" Pesek."

" Behel."

" Pesek."

" Behel."

" STOP LO BERDUA. Ini kantin tempat makan bukan berantem. Buruan lo pada pesen keburu bel." Potong Gabriel menghentikan debat Rify.

" Ya udah gue ama Shilla yang pesen." Ujar Sivia.

" Gue bakso ama lemon tea." Kata Ify.

" Gue samain Ify aja." Sahut Agni.

" Lo pesen apaan Vi?" Tanya Sivia karena cewe itu hanya diam.

" Jus stoberi ama air anget aja." Ke 8  orang itu menatap Vivi heran. Iwan menatap ke arah lain.  Seakan tau di tatap Vivi menjawab " Gue pagi udah makan."

Ga lama pesanan mereka pun datang. Cakka yang kumat jail nya menggoda Agni.
" Pantes aja badan lo gemuk...." Cakka sengaja mengantungkan kalimat nya.

" Kayak lo juga ga gendut. Apes banget gue duduk ama lo."

" Lah semua cewe pengen duduk ama gue secara Cakka Nugraha ganteng gini..."

DUKKKKKK
" Adaaau..." Jerit Cakka.

" Rasain lo kak.narsis gila sih lo." Ujar Agni setelah menendang kaki Cakka.

" Lo rese banget sih pake nendang kaki gue." Sahut Cakka emosi.

" Kalo lo ga narsis gila gue juga ga bakal nendang lo." Sahut Agni sewot.

" NAPA JADI LO BERDUA YANG RIBUT.  DIEM DAN MAKAN." teriak Alvin. Cagni hanya bisa nunduk di omelin.." Jangan bilang lo berdua juga mau ikut juga beramtem." Kata Alvin kembali sambil menunjuk Iwan Vivi..

" Ko, gue dari tadi diem ya, ga tau nih temen lo." Sahut Vivi enteng.

" Eh apaan tuh maksud nya.." Dan ga lama mereka dan 8 orang itu cengo karena ga ngerti apa yang IVi ributin.

" Stop lo berdua jangan pake bahasa planet.Diem lo berenam jangan ada yang ngomong." bentak Gabriel menunjuk Rify, Cagni dan IVi.

Tbc

Yakkk,,cukup sekian part 3 nya...makin gaje ya. maafin author deh ya. Soal nya kalo ga di paksa nulis ide-ide yang ada di otak bakal nguap gitu aja. See u at part 4, waktu nya ga bisa janji tergantung ide nya. Dada Muah.3x













Tidak ada komentar:

Posting Komentar