Kamis, 12 Januari 2017

Like Romeo & Juliet part 5


Hai3x ketemu lagi dengan authoe gaje.  Udah ga usah lama-lama yuk mari di cek.

Cakka menemani Agni pulang dengan berjalan kaki hitung-hitung olahraga.
" Makasih ya kak udah di temani." Sahut Agni.
" Oke sama-sama gue balik ya." Sahut Cakka. Ada berjalan 5 meter dia berbalik memandang rumah Agni dengan nanar dan bergumam." Gebetan gue ya lo Ag. Lo beda dari cewe lain yang rata-rata manja. Lo apa ada nya meskipun tomboy." Whooaa Cakka mengkonfirmasi perasaan nya pada Agni.

Keesokan hari nya CRAGI berkumpul di ruang osis karena memang ada kerjaan juga dan sekaligus membicarakan kecurigaan mereka.
" Via ga bakal ngomong karena udah janji ama Vivi. Dia bilang pastiin lo bisa dapetin hati Vivi " Kata Iyel menunjuk Iwan.
" Agni juga sama nih kaya Via. Dia juga bilang pastiin lo menangin hati Vivi." Sahut Cakka juga menunjuk Iwan.
" Gue juga punya keyakinan kalo Ify ga bakal buka suara." Kata Rio .
" Bearti satu-satu nya sekarang tinggal....." Iwan menghentikan ucapan nya lalu CRGI serempak melihat ke arah Alvin yang sedang memakan snack membuat Alvin jengah dan " Jangan bilang gue mesti dapet info dari Shilla." Sahut Alvin sewot. Dia ngeri bayangin pas di jewer dan tiket boyband yang belum di dapatkan nya.
" Satu-satu nya cewe yang belum bersuara Shilla dan kayak nya dia yang paling berpeluang untuk bicara." Kata Rio.
" Dari mana lo tau sok tau lo." Sembur Alvin.
" Cewe kaya Shilla itu tipe shopaholic dan pengemar k pop yang bakal lupa diri kalo lagi belanja atau lagi nonton korea-korean." Jawab Iwan.
" Hmm emang bener sih ya. Ya masa saingan gue yang oplasan gitu.  Gue kan ori." Sahut Alvin lemas.
" Hahahaha  Vin, Vin. Lo beneran suka ama Shilla ya." Sahut Cakka. Alvin hanya mengangguk lemas.
" Ya udah nih gue bantuin." Sahut Iwan sambil mengeluarkan 2 tiket konser boyband korea yang Shilla mau nonton.
" Wei dari mana lo dapet nih tiket dua pula." Sahut Alvin takjub.
" Jadi pas kemarin soso (koko punya istri) gue ke rumah. Gue tanya aja, kan koko nya soso gue promotor ada ga tiket boyband itu.  Pas di cek masih ada dua." Kata Iwan sambil menyeringai .
" Ish gue bener-bener ketolong punya temen kayak lo semua." Sahut Alvin dengan mata berbinar.
" Eits jangan kamsia aja lo. Tolongin gue dapetin Vivi." Sahut Iwan lagi. Membuat CRAG bengong. Gile si Iwan serius rupa nya. Kata hati Rio.

Tibalah hari H konser boyband korea. Alvin menjemput Shilla di rumah nya. Deg Shilla terpukau melihat Alvin dalam balutan baju kasual biasa nya liat pake seragam aja. Kaos berwarna hitam dengan list putih di tangan kiri jeans coklat serta sepatu kets berwarna hitam membuat Alvin keliatan ganteng. Alvin juga terpana melihat Shilla yang memakai dress hitam serta jeans selutut dan sneaker warna hitam. Kedua nya saling mengagumi hingga.
" Eh ayo jalan ntar macet." Kata Alvin menyadarkan situasi mereka.

@Tempat konser
Gila nih semua pengemar oplasan.rutuk Alvin dalam hati ketika melihat tempat konser full.
Shilla mulai bergoyang mengikuti irama saat boyband itu bernyanyi. Sekitar 40 menit kemudian Shilla mulai terbius sama bias nya.
" Shill lo suka banget ya ama kpop."  Alvin mulai melaksanakan strategi nya.
" Iya suka banget gue."
" Tau ga si Iwan yang dapetin tiket ini loh." Sahut Alvin memancing. " Tuh anak suka banget ama temen lo Vivi."
" Gue sih baru kenal Vivi pas masuk di sini. Via tuh yang kenal lama ama Vivi. Eh lucu deh ko. Masa si Ify waktu awal ketemu Vivi bilang gini Lo Vivianne Kho yang di ceritain Via yang perfect banget udah pinter cantik banget koq lo jadi gini sih." Sahut Shilla tanpa sadar menceritakan salah satu rahasia Vivi.. Alvin tersenyum aja dan dia pun ikut bergoyang menghilangkan kecurigaan Shilla.

@ caffe
Selesai konser masih penuh euforia. Shilla bercerita dengan antusias betapa ganteng dan bagus nya suara bias nya membuat Alvin sebal namun dia masih harus menahan nya.
" Eh ko tadi di dalam gue kayak bilang apa ya. Koq gue lupa apa yang gue bilang." Sahut Shilla heran+ bingung.
" Lo cuma bilang bias lo ganteng dan suara nya bagus koq." Sahut Alvin berbohong. Shilla berusaha memelototi nya untuk membuat Alvin jiper.
Siaul kalo bukan nolongin Iwan ga bakal mau gue di pelototin ama Shilla. Mana galak banget pula nih cewe. Kata hati Alvin dia berusaha tenang dalam intimidasi pelototan Shilla. Alvin menghela nafas lega saat nada dering smartphone Shilla berbunyi. Shilla menjauh sebentar dari Alvin. " Ko balik yuk udah di tanyain papa nih."
" Ya udah gue anterin lo terus minta maaf ke bokap lo deh." Ajak Alvin.

Muka Alvin yang di tekuk membuat heran satu kelas, berhubung bel masuk udah bunyi CRGI pun menunda untuk bertanya.
Sepanjang pelajaran Alvin hanya merengut membuat Cakka yang duduk di sebelah nya jengah. Untung lah guru sebelum istirahat berhalangan namun tetap meninggalkan tugas yang harus di kumpul kan besok. CRGI khusus nya Iwan memanfaatkan waktu ini untuk mengintrograsi Alvin.
" Jadi gimana kemarin sukses ga? Dapet info ga lo ? " tanya Iwan antusias. Alvin yang sedang kesal pun membentak Iwan.
" Iya gue sukses tapi tau ga lo gue di ceramahin bokap nya Shilla karena baru pulang jam 11 malem."
" Koq bisa?"tanya Rio namun Alvin masih ngambek maka nya dia diem aja
Ya elah pake ngambek pula nih anak. Kata hati Cakka.
Iyel yang sudah mendengar cerita dari Via pun ngakak abis.
" Eh lo gila ya pake ketawa keras banget." Sahut Iwan sebal, dia takut Alvin makin ngambek.
" Sori sori abis lucu banget sih denger cerita dari Via." Kata Iyel di sela tawa nya.
9Iwan pun terdiam lalu beranjak keluar sekitar 15 menit kemudian dia datang sambil membawa cemilan untuk mereka berlima.
" Vin sori ya karena bantuin gue lo ikut kena di omelin bokap nya Shilla."

Flashback on

" Shilla pulang pa ma." Sahut Shilla di sertai Alvin di belakang nya.
" Iya Shilla cepat ke atas papa mau ngomong sama teman kamu ini." Kata papa Shilla tegas namum membuat Alvin jiper.
" Siapa nama kamu?" Tanya Papa Shilla .
" Nama saya Alvin Tanubrata , suk." jawab Alvin grogi untung lah dia udah duduk di sofa.
" Kamu teman sekolah Shilla ya?"
" Saya kakak kelas Shilla kelas sebelas jurusan ipa."jawab Alvin.
" Oh jadi kakak kelas nya Shilla. Asuk cuma mau bilang kalau besok nya masih sekolah jangan pulang malam-malam. Bla...bla..bla." papa Shilla menceramahi Alvin selama hampir satu jam. Membuat Alvin merutuki Iwan yang membuat nya seperti ini. Meskipun sebenar nya dia juga suka ama Shilla..

Flashback off

" Iya gue maafin eh ya bener loh kata lo Yo. Shilla bakal buka suara. Jadi.." Alvin pun menceritakan yang di katakan Shilla kepada CRGI.
" Tuh kan insting gue bener kan kalo untuk urusan cewe cantik." Sahut Cakka narsis dan mendapat toyoran dari Iyel.
" Narsis aja lo. Kka , kalo seandai nya tuh cewe beneran cantik ngapain juga dia berubah jadi culun." Sahut Iyel bingung.
" Itu yang mesti kita cari tau. Gimana informan lo Kka ada hasil ga." Kata Rio ke Cakka.
" Harus nya sih dalam 2 hari udah dapat kabar nya tentang mereka." Sahut Cakka sambil mengecek tab nya.

Di kelas SISVA , Shilla benar-benar tidak ingat apa yang dia katakan pada Alvin.
" Napa lo Shil? Masih kesemsem ama bias lo ya?"tanya Agni yang duduk di samping nya.
" Ga lah. Gue agak ngantuk aja Ag malam sih pulang nya." Sahut Shilla sambil nguap.
Vivi yang duduk di depan mereka seperti biasa tidak memperhatikan guru. Malah guru killer pula yang ngajar bu Sisca guru biologi.
" Vivi coba kerjakan semua soal di depan." Sahut Bu Winda . Vivi melihat soal sekilas lalu maju dan mengerjakan 5 soal dalam waktu singkat membuat bu Sisca terdiam. Sekarang dia mengerti mengapa Vivi bisa dapat juara 1 paralel,  itu karena anak itu jenius.
" Sudah bu." Sahut Vivi lalu kembali ke bangku nya namun seperti kebiasaan dia selalu waspada sehingga bisa menghindari kaki yang menjegal nya dan tidak terjatuh. SISA melihat seringai kepuasan di muka gadis itu.
Lo tetep harus punya orang buat lindungin lo.Vi dan gue harap ko Iwan orang nya. Sahut batin SISA serempak.

Setelah dua hari Cakka memperoleh info tentang Rezky dan Via. Tidak ada yang aneh dengan Via namun saat melihat data tentang Rezky, Cakka pun tersenyum puas dan menunjukkan hasil temuan nya kepada RIGA. Mereka berkumpul di markas mereka selain ruang osis hanya mereka berlima yang tau tempat ini.
" Apa Rezky dan Doni satu sekolah waktu smp dulu?" Tanya Rio .
" Iya dan ini lo liat foto-foto mereka."sahut Cakka lagi.
" What mereka hopengan ternyata." Sahut Alvin saat melihat foto Rezky dan Doni.
" Bearti kemungkinan besar dia juga satu sekolah sama mereka." Sahut Iyel.
" Bagaimana cara kita buktiin kalo Vivi yang di maksud Rezky memang Vivi yang ini?" Tanya Iwan.
" Eh kalo ga salah kita besok praktek renang deh gue cek jadwal nya kelas mereka kita X-3, XI-IPS1. XII-IPA1 dan XII-IPS3." Sahut Rio sambil menyerahkan jadwal praktek renang perkelas tiap minggu nya. Sekolah mereka ga punya kolam renang maka nya nyewa kolam renang di gelanggang karena itu ga bisa semua kelas harus di bagi 6 kelas perminggu nya.

Vivi yang malas praktek renang menemui pak Yayan guru olahraga agar bisa absen aja untuk besok. Namun pak Yayan mengharuskan semua murid untuk datang dulu besok. Dia cemberut aja saat kembali kekelas.
" Gimana Vi?" Tanya Agni.
" Harus datang dulu." Sahut Vivi sebal.
" Lo udah bilang pak Yayan ga bisa renang?"tanya Via . Vivi mengangguk.
" Ya udah datang datang aja dulu ntar baru di pikirin lagi ." Sahut Shilla. Vivi lagi-lagi mengangguk.

Sementara itu di sudut lain 3 cewe sedang berbincang-bincang.
" Lo denger itu tuh cewe cupu ga bisa renang." Kata Dian pada Rara dan Laras.
" Iya gue denger. Ya udah sih." Sahut Rara tersenyum licik.

Esok hari nya Vivi dengan malas pergi ke gelanggang. Dia memakai mini dress berwarna salem berbahan kaus. Di padukan dengan tas hitam dan flat shoes hitam. Rambut nya dia gelung. Terakhir dia memakai kacamata yang membuat nya kelihatan cupu.

@ Kolam renang
CRAGI dan SISA sudah berganti baju renang karena ini termasuk sekolah mereka memakai baju renang yang masih sopan tidak terlalu terbuka.
" Vivi lo tunggu di sini ya?" Tanya Shilla sambil menarik Vivi ke bangku mereka.
" Jadi gue satpam tas lo pada nih." Jawab Vivi sambil becanda.
" Yaelah Vi..lo kan ga ikutan renang ya bantu jaga tas kita-kita lah." Timpal Ify.

Di bangku yang lain CRAGI melihat SISA yang sudah bersiap masuk kolam renang sementara Vivi hanya duduk saja.
" Eh tuh si Vivi ga ikut masuk kolam?" Tanya Cakka.
" Kayak nya sih iya dia anteng aja tuh di bangku." Sahut Alvin.

Shilla cukup mahir juga renang nya DEG Alvin memandang takjub Shilla yang keliatan cantik, Agni jangan di tanya jago banget malahan dia renang di tempat yang dalem tanding ama Cakka. Via harus di bantu Iyel. Sementara Ify yang renang di tepi yang dangkal di ledekin terus sama Rio.  Vivi tertawa melihat ulah semua nya. Iwan hanya memandangi Vivi sambil renang.

Setelah semua murid di ambil nilai nya, Vivi menghampiri Pak Yayan dan mengatakan dia tidak bisa berenang dan tak mau masuk ke kolam. Vivi berargumen dengan guru olahraga itu hingga dia yang menang . Pak Yayan setuju untuk memberi nilai bagus asal kan tiap minggu absen. Dalam hati Vivi meski pun merepotkan ga apa-apa asal ga berenang.

Vivi bersiap menuju tempat SISA karena dia meletakkan tas nya dekat tas mereka namun baru beberapa langkah dia berjalan. BYURRRRRR Vivi terdorong dan tercebur kekolam yang paling dalam. Kalau memang hari ini waktu nya aku siap Tuhan kata Vivi dalam hati. Dia mencoba mengapai tepi kolam namun sia-sia dia terlalu lemah untuk bergerak dan tak lama dia tak sadarkan diri.

CRAGI dan SISA yang berada jauh dari Vivi pun terkejut melihat nya. Iwan langsung berlari dan menceburkan diri ke kolam untuk menyelamatkan Vivi. Dia membawa tubuh Vivi yang sudah lemas , Rio dan Cakka mengangkat nya dari tepi kolam lalu Iwan pun naik ke tepi DEGGGG Semua mata terpana melihat wujud Vivi dengan rambut tergerai sepanggul dan tidak berkacamata Vivi sangat cantik tidak ada kesan culun dalam diri gadis itu. Via dan Ify mencelos antara antara khawatir Vivi yang tak sadarkan diri dan penyamaran nya yang udah kebongkar. Sementara Agni dan Shilla memandang takjub dengan kecantikan Vivi yang selama ini mereka bayangkan. Oh tidak mini dress Vivi yang basah mencetak bra dan cd Vivi yang berwarna hitam. Agni dengan sigap menutupi tubuh Vivi dengan handuk agar cowo-cowo tidak mupeng melihat nya.

Iwan langsung mengambil alih membuat pertolongan pertama. Pertama dia memukul dada gadis itu namun tidak ada reaksi malah bibir Vivi semakin membiru. 10 menit Iwan mencoba dan akhir nya dia memberikan nafas buatan (cpr) sambil berkata." Ayo sadarlah." Semua terkejut dengan tindakan Iwan, bibir ketemu bibir cuy.  Iwan terus berusaha hingga. Huk huk huk Vivi terbatuk dan mengeluarkan air dari mulut nya. Vivi melihat nada kelegaan di mata Iwan saat dia membuka mata nya.
" Jadi aku masih hidup?" Tanya Vivi kecewa membuat CRAGI dan SISA tersentak.
" Lo bisa berdiri ga Vi?"tanya Via sambil mengulurkan tangan, namun Vivi terlalu lemas untuk berdiri. Iwan yang menyadari itu pun menggendong Vivi ke bangku tempat tas mereka.
" Tunggu di sini gue ganti baju bentar ntar gue anter lo pulang." Sahut Iwan di susul CRAG.

@ruang ganti
" Lo liat tuh cewe cantik banget . Insting gue berarti ga salah kan." Sahut Cakka sambil bingung +takjub dengan Vivi.
" Pantes aja dia nyamar gitu. Terlalu cantik. Meski pun Via pacar gue tapi gue akuin Vivi emang cantik banget." Sahut Iyel bingung.
" Wau perfecto udah pintar cantik pula." Sahut Rio memuji.
" Perjuangan lo bakal berat Wan bakal banyak cowo yang jadi saingan lo." Sahut Alvin.
Iwan hanya terdiam sambil memakai kaus nya. Dia sudah mengganti celana nya yang basah dengan celana kering.
" Ayo mereka udah nungguin." kata Iwan singkat.

Tempat SISVA
" Vi, gue udah minta rekaman cctv nya. Paling kita aja ya yang liat lo pulang dulu ya ama ko Iwan." Sahut Shilla.
" Iya makasih ya.girls." sahut Vivi lemah.
" Vivi Kosasih liat diri lo." Sahut Via cemas dan jengkel.
" Lo ga bisa nutupin kecantikan lo lagi Vi." Sahut Ify tegas.
" Jadi ini muka lo yang sesungguh nya?" Tanya Agni.
" Maafin gue. Gue ga akan nutupin muka gue lagi meskipun muka gue bagai dua sisi mata uang. Anugerah dan kutukan." Sahut Vivi lagi. SISA pun kompak memeluk Vivi yang masih lemas.

" Ayo kita pulang." Sahut Iwan sambil menggendong Vivi. SISA kompak berkata. " So sweet." Membuat CRAG geleng-geleng kepala.
" Tunggu apa?" tanya Alvin pada SISA
" Rekaman cctv ." Sahut Shilla singkat.
Jadi pas Vivi udah di angkat dari kolam Shilla langsung ke bagian security untuk minta rekaman nya setelah berargumen akhir nya security mengantarkan nya ke operator kolam renang. Namun harus menunggu beberapa jam untuk dapetin nya.
" Berapa lama?" Tanya Rio.
" Lo ngerti kata beberapa jam ga sih ." Sahut Ify kesal .
" Ish behel gue nanya baik-baik koq lo jawab nya nyolot." Sahut Rio nyolot lagi.
" Eh pesek beberapa jam itu ga pasti ya. Lo masih nanya aja berapa lama." Jawab Ify nyolot juga.
Iyel yang kesal pun membentak Rify." Bisa diem kaga lo berdua. Mau gue ceburin ke kolam."
Tak lama ada seorang pria berumur 30 tahunan menghampiri mereka dan memberi Shilla flashdisk rekaman cctv
" Nona Shilla ini rekaman cctv nya mudah-mudah an bisa membantu."
" Terima kasih pak atas bantuan nya." kata Shilla ramah.
" Ayo ke rumah Ify kita liat rekaman ini sama-sama." Ajak Rio.

Beralih ke IVi. Iwan menggendong Vivi ke mobil nya. Setelah mendudukkan nya di kursi dan memakaikan sit belt . Mereka deg-degan karena jarak muka kedua nya terlalu dekat. Cantik nya batin Iwan.
Kenapa dia terlihat tampan. Batin Vivi.
Hatchiii . Suara bersin Vivi dan semburan nya ke muka Iwan menyadarkan mereka ke alam nyata. Iwan menuju kursi pengemudi dan memanaskan mobil. Shittt bra dan cd Vivi yang tercetak membuat nya agak pusing. Hatchi hatchi hatchi Vivi yang terus bersin membuat Iwan mengambil jaket dan memasangkan nya ke badan Vivi.
" Jangan pulang ke rumah gue dulu." Sahut Vivi di tengah perjalanan." Jangan banyak tanya ko."
" Oke kita ke rumah gue dulu baju lo bisa di jemur dulu sampe kering." Jawab Iwan.

" Nih pake ini dulu. Baju lo jemur dulu." Sahut Iwan menyerahkan kimono handuk.
Iwan langsung keluar kamar membiarkan Vivi sendiri.
15 menit kemudian dia masuk dan mendapati semua baju Vivi plus dalaman nya tergantung di kamar mandi. Muka nya memerah melihat tampilan Vivi yang seksi dengan kimono handuk. Nampak nya gadis itu membilas tubuh nya karena rambut nya yang tadi setengah kering sekarang basah kembali.
" Cantik." Gumam Iwan sambil mendekati Vivi yang duduk di tepi ranjang.  Vivi udah gelisah melihat Iwan yang mendekati nya.
Vivi menoleh ke arah lain menghindari tatapan mata cowo itu. Namun Iwan memegang muka nya dan menghadapkan nya hingga mereka saling menatap. Pipi kedua nya pun memerah karena jarak yang terlalu dekat. HATCHI Lagi-lagi Iwan di semprot dengan bersin Vivi.
" Gue bikinin coklat anget ya?" Ujar Iwan dengan nada lembut membuat pipi Vivi semakin memerah. 5 menit kemudian Iwan datang membawa dua gelas coklat hangat.
" Nih minum mudah-mudahan pilek nya sembuh." Kata Iwan seraya mengulurkan gelas ke Vivi.
" Makasih ko." Sahut Vivi lemah sambil mengambil gelas itu dengan kedua tangan nya.  Iwan yang melihat Vivi gemetaran memegang gelas nya pun segera meletakan gelas nya di meja belajar nya dan membantu gadis itu untuk memegang gelas.
" Tangan lo dingin banget." Kata Iwan setelah Vivi menghabiskan coklat nya.
Dia menggosokkan tangan nya dengan tangan Vivi untuk memberikan rasa hangat kepada gadis yang dia sayangi.
CHUPPPPPP.  Vivi tersentak saat Iwan mencium bibir nya dengan lembut awal nya gadis itu meronta namun perlahan dia mengalah dan menutup mata nya.  Ciuman mereka begitu lembut dan mesra , tidak ada niat salah satu dari mereka untuk menyudahi nya . Tangan Iwan sudah melingkari pinggang Vivi dan tangan Vivi sudah mengalungi leher Iwan.
" Maaf karena gue udah mencuri ciuman lo lagi. Gue ga bisa nahan diri gue untuk ga cium bibir lo." Sahut Iwan setelah melepaskan ciuman nya. Vivi hanya terdiam sambil menunduk dia tidak mau melihat mata Iwan bukan karena benci namun dia takut untuk jatuh cinta kepada cowo ini.
" Gue suka ama lo apa ada nya mau lo culun atau cantik. Namun harus gue akuin lo cantik banget. Gue ga maksa lo untuk suka ama gue karena gue bakal berjuang buat dapetin hati lo." Kata Iwan tegas Vivi pun mendongak dan melihat ke dalam mata cowo itu . DAMN dia serius. Batin Vivi. Sedetik kemudian Vivi terisak.
" Kenapa lo nangis?" Tanya Iwan sambil menghapus air mata Vivi.
" Gue juga ga tau kenapa gue nangis." Sahut Vivi di sela tangis nya. Ya dia memang tidak tahu mengapa air mata nya tiba-tiba keluar.
Lagi-lagi Iwan mencium bibir nya  dan membuat Vivi terbuai oleh ciuman Iwan yang lembut dan mesra.

Sementara itu di rumah Defy ( Deva dan Ify) CRAG dan SISA melihat rekaman cctv di kolam renang saat Vivi tercebur di dalam kolam. Terlihat Vivi yang sedang menghampiri pak Yayan dan membicarakan sesuatu, cukup lama juga ada 15 menit.
" Buset tuh Vivi kayak lagi adu argumen ama pak Yayan." Sahut Cakka spontan yang mendapat jitakan dari Rio Alvin dan Iyel.
" Bawel aja lo." Sahut mereka ber7 kompak
Rekaman berlanjut saat Vivi akan menuju tempat mereka ada 3 orang di belakang nya dan mendorong Vivi hingga tercebur.
" Bisa gedein muka nya ga Fy? Gue kayak kenal tuh cewe 3." Sahut Agni.
Ify pun menggeleng menandakan bahwa dia tidak mengerti caranya.
" Ish lo ya behel masa gini aja ga bisa." Sahut Rio sambil mengambil alih laptop Ify
" Buktiin kalo lo bisa pesek...Jangan omdo." Balas Ify.
" Lah itu kan trio reseh di kelas kita." Sahut Shilla setelah rekaman di perbesar.
" Trio reseh?" Tanya Cakka
" Iya kak nama nya Dian, Laras sama Rara. " jawab Agni sambil menunjuk muka satu-satu.
" Nyamar culun aja ada yang benci apa lagi sekarang makin banyak aja musuh sama cowo yang ngejar-ngejar." Ujar Via mendesah, sesaat kemudian dia memijit-mijit kepala nya.  CRAG memandang Via penasaran .
" Apa lo liat-liat gue naksir lo pada." Sahut Via kesal karena CRAG terus liatin Via.
" Jadi lo mau cerita ga tentang temen lo yang SUPER cantik itu?" Tanya Cakka menekankan kata cantik nya.
" Harus ya gue cerita?" Desis Via.
" Via, sekarang Vivi udah ga bisa ngelak lagi. Besok satu sekolah pasti heboh. Ada baik nya kamu cerita biar kita semua bisa nolongin dia kalo ada cowo yang iseng ama dia." Bujuk Iyel.
" Iya jadi kita juga bisa tolongin Iwan dapetin Vivi." Sahut Rio.
Via mendesah sebelum memulai cerita nya.  CRAG mengangguk paham setelah Via menceritakan semua tentang Vivi yang dia tau.
" Oh pantes aja dia nyamar fans en hater nya pada sarap semua." Sahut Cakka.
" Iya apalagi dia cantik banget mudah-mudahan Iwan bisa dapetin Vivi." Sahut Rio.
" Terus trio reseh ini mau kita apain?" Tanya Agni.
" Ya kita laporin ini udah tindak kriminal. Untung si Iwan tadi bisa nyelamatin Vivi kalo ga..." ujar Alvin mengantungkan ucapan nya.
PLETAK..Shilla menjitak kepala Alvin dan memeloti nya membuat Alvin jiper.
CRG san SIA pun tertawa melihatnya.

Keesokan nya dari subuh hujan sudah turun meski dalam intensitas sedang. Vito mengantarkan Vivi dengan mobil karena tak ingin adik nya sakit.( padahal udah sakit)
" Dede masuk sekolah dulu ya." Kata Vivi sambil membuka payung nya.
" Ya hati-hati sama cowo nakal ya." Sahut Vito soal nya Vivi mengerai rambut nya yang agak basah karena dia keramas tadi saat mandi dia juga ga pake kacamata culun nya.  Ntar sepulang sekolah dia berencana ke optik untuk membeli kacamata baru.  Vivi lebih nyaman menggunakan kacamata ketimbang softlens.  Benar saja satu sekolah terutama kaum adam heboh melihat tampilan Vivi, apalagi gadis itu sedang memakai payung yang membuatnya keliatan errr seperti dewi khayangan.

Kasak kasuk seantero sekolah membayangi Vivi menuju kelas nya. CANTIK GILA.
UDAH PINTER CANTIK PULA. Itu lah yang di bicarakan kaum adam.  Sementara kaum hawa nya mencelos karena tidak bisa menandingi Vivi baik itu pintar nya maupun kecantikan nya.

" Hah si culun koq cantik banget sih kalo gini semua cowo pasti naksir dia." Geram Bella.
" Ternyata saingan lo perfect udah pinter cantik pula." Sahut Tania memanas-manasi Pinkan yang sedari tadi terdiam kesal melihat Vivi.
" Kayak nya kita mesti kasih peringatan biar dia ga merasa sok kecantikan." Sahut Lidya.

" Eh gara-gara lo nih si culun jadi terkenal gini. Gue ga nyangka dia cantik banget." Sahut Dian pada Rara dan Laras.
" Kira-kira ga ada yang liat kita dorong dia ke kolam kan." Tanya Laras memastikan.
" Gue udah cek aman koq kemarin ga ada saksi mata."sahut Rara yakin (dia ga tau kalo ada cctv😆😆😆😆😆).  Ketiga nya sedang berada di kantin.

" Tuh liat gebetan lo Wan semua cowo mupeng liat muka nya." Sahut Cakka dari teralis lantai 2 depan kelas mereka, karena kelas XI ada di lantai itu.
Alvin dan semua cowo yang suka fotografi mengarahkan kamera nya ke arah Vivi dan memoto nya.
" Sori Wan, objek bagus nih lagi ujan terus Vivi megang payung dapet banget angle nya." Sahut Alvin sambil terus memoto Vivi membuat Iwan dongkol dalam hati sementara Rio Cakka dan Iyel hanya tertawa melihat kedua nya.

Semua mata memandang saat Vivi memasuki kelas bahkan Tommy sampe bengong liat teman sebangku nya.  Karena masih hujan maka yang seharus nya upacara pun jadi jam kosong sebelum jam pertama masuk.
" Buset lo pagi-pagi udah keramas aja." Celetuk Shilla.
" Hmm siapa nih yang makan coklat?" Tanya Agni sambil mengendus wangi coklat.
" Vi kita udah liat rekaman nya dan udah di tangan pak Nurdin( kepsek)." Kata Ify.
" Jangan kasihan lo ama mereka, mereka aja ga kasihan ama lo." Desis Via.
" Bis kemarin habis nyebur rasa nya rambut gue rada gimana gitu padahal sampe rumah gue udah keramas jadi tadi keramas lagi pake maka*ri*o yang coklat.  Iya lo atur aja gue ga bakal kasihan ama orang yang udah jahatin gue."
Tuingg mata Shilla langsung berbinar saat Vivi menyebut produk yang dia pake apalagi rambut Vivi yang ikal terlihat sehat dan hitam legam.
" Eh lo beli di mana tuh produk gue baru denger."
" Koko gue tuh yang kasih. Masih ada yang belum kebuka yang paketan stoberi lo mau ga?" Tawar Vivi.
" Ga deh gue suka nya yang coklat." Tolak Shilla.
" Emhh coba kita cari di salon training siapa tau ada?" Tawar Vivi.
" Lah lo kan tinggal ama koko lo kan tanya aja?"tanya Shilla bingung

" Emang gue tinggal ama koko gue tapi yang ngasih koko gue yang lain yang tinggal nya jauh dari sini meski satu jakarta." Jelas Vivi.
" Oh ya udah kebetulan hari ini ga ada latihan cheer dan basket kan. Gimana kalo kita jalan ntar." Usul Shilla.
" Gue juga mau beli kacamata Shill..tenang aja girls ga bakal yang culun lo semua boleh pilihin koq." Kata Vivi setelah di pelototin SISA.

Skip sesaat sebelum istirahat Vivi menuju kelas XI-IPS1 kelas Rezky berada.
" Kak Rezky. Gue mau ngomong sama lo
" sahut Vivi di depan kelas cowo itu.  Rezky pun mengikuti gadis itu.
Di luar kelas.
" Maafin gue kak. Karena ga nyapa lo awal kita ketemu kemarin-kemarin." Sahut Vivi tegas.
" Gue paham alasan lo ga nyapa gue itu semua buat keselamatan lo.  Tapi sekarang semua nya udah jelas. Ferdy pasti bakal nemuin lo.Vi. lo mesti bersiap." Kata Rezky lagi.
" Maaf karena kehadiran gue buat lo kehilangan sahabat lo dari tk kak." Ucap Vivi lirih.
" Itu bukan salah lo itu salah Ferdy yang buat Doni seperti itu. Jadi jangan bebanin diri lo.  Lo mesti liat juga orang yang sayang sama lo." Kata Rezky lagi. Vivi hanya terdiam.
" Gue turun dulu sebentar lagi istirahat
Thanks ya kak." Sahut Vivi sambil berlalu.
" Vivi lo ga bisa bohongin diri lo hanya karena Ferdy lo nutup hati lo buat orang lain. Itu ga adil." Seru Rezky setelah Vivi berjalan beberapa langkah. Namun Vivi tetap melangkah tidak menoleh meskipun dia mendengar nya. CRAGI yang akan turun juga mendengar percakapan Rezky dan Vivi.

Selesai juga part ini makin ngaco aja  ðŸ˜†ðŸ˜†ðŸ˜†ðŸ˜†ðŸ˜†ðŸ˜†. Mudah-mudahan part selanjut nya ga akan ngaco author juga belum.tau kapan si Ferdy akan muncul tunggu inspirasi..oke sampai jumpa di part selanjut nya.  Muah3x.  Dadah...















Tidak ada komentar:

Posting Komentar