Senin, 09 Januari 2017

Like Romeo & Juliet part 4


Hai3x balik lagi dengan author gaje. Di paksain nulis meski lagi miskin inspirasi. Oke mudah2xan part ini ga mengecewakan. Ga berani janji mau fokus ke pasangan siapa coz bisa lain antara ide dan eksekusi penulisan nya.  Ga usah lama2x yuk mari di cek.

Alvin mulai merasa kan kalau Shilla itu cantik kalau sedang marah. Maka itu dia punya ide untuk menjaili nya.
" Kalo makan tuh yang rapi masa belepotan." Ucap Alvin jail.
Shilla langsung tersedak karena perkataan Alvin pun mengambil smartphone nya dan membuka aplikasi kamera untuk melihat muka nya. Seketika muka nya memerah dan DUUUUUUUKKK. " ADAAU.." Alvin meringis sambil memegang kaki nya yang di tendang Shilla.
" Rasain tuh maka nya iseng aja lo, ko." Desis Shilla sinis sambil melotot. Alvin hanya terdiam karena sakit + terpesona. What ? Terpesona ama cewe galak ini.hiyyy Alvin berkata sambil mengedikkan bahu nya.
" Jadi kita mau susul mereka ga?" Tanya Agni (sebelum nya Alvin yang nanya di akhir part sebelum nya) mengalihkan konsentrasi mereka pada diri nya.
" Susul aja deh." Sahut Cakka ngeri sebab Agni terus melotot kepada nya saat dia bertanya pada semua nya.
" Ya udah kita bagi 4 kelompok. Gue ama Via. Alvin sama Shilla. Cakka ama Agni terakhir Rio ama Ify." Sahut Iyel sambil mengedipkan mata ke Via sementara keenam orang itu histeris.
" Ga ada tapi-tapian. Kalo cewe sama cewe ga bakal bisa ngadepin Iwan kalau...." Rio membekap mulut Iyel sebelum cowo itu meneruskan omongan nya.
" Eh pea nyablak amat sih lo.  Ya udah kita pencar aja." Sahut Rio setelah itu dia melepaskan bekapan nya dan menarik tangan Ify.  DEG.. Jantung kedua nya berdetak kencang saat Rio memegang tangan Ify.

" Sialan tuh cewe cupu bisa-bisa nya dia ngindar sahut cewe 1
" Tenang dulu Kan. Nanti kita kerjain abis-abisan tuh cewe." Sahut cewe 2 ke teman nya yang di panggil Kan.
" Apa bagus nya sih tuh cewe cupu. Masih cantikan gue Pinkan kemana-mana." Sahut cewe 1 yang ternyata bernama Pinkan.
" Iya lah gue juga ga rela tuh Iwan sampe ngejar-ngejar cewe cupu itu." Sahut cewe 2.
" Terus lo ngarep Iwan bakal ngejar-ngejar lo. Jangan mimpi deh Bella, Tuh cewe meski pun cupu pinter loh." Sahut cewe 3 kepada Bella.
" Tania lo temen gue ato temen cewe cupu itu sih." Sahut Bella sebal.
" Eh lo bertiga bisa diem ga. Ato gue sirem lo pada." Sahut cewe 4 garang.
" Eh Lidya kita cuma sebel aja ama cewe cupu itu. Gara-gara dia dan temen-temen nya gebetan kita semua di ambil sahut Pinkan.
" Iya nanti kita pikirin cara nya buat ngerjain dia." Sahut Lidya lagi.

Vivi berlari keluar kantin untuk menghindari ketegangan dan aura suram dari cewe-cewe yang melihat ke meja mereka . " Dasar cewe-cewe aneh bukan nya sekolah yang bener malah ngebuly orang." Geram Vivi , dia ga sadar Iwan mengikuti nya dari belakang dan mendengar semua keluhan nya. " Eh perpus? Mending gue baca-baca aja lah." Sahut Vivi sambil melangkahkan kaki ke dalam.

Setelah menuju rak buku yang di inginkan, Vivi mencari-cari buku yang di maksud dan dia berdecak. Sebegitu dikit nya orang yang minat ama filsafat sampe tuh buku harus di atas banget. Dumel Vivi dalam hati sambil terus memandangi buku yang dia mau baca.
" Nih lo mau baca buku ini kan?" Tanya seorang cowo di belakang Vivi maksud nya Iwan sih baik cuma posisi nya mereka kayak orang pelukan ( ngerti kan ya).
Vivi terdiam saat puncak kepala nya menyentuh dagu cowo itu. Tangan nya diam tidak menyambut buku yang di ulurkan.
Shit wangi rambut nya buat gue gagal fokus. Ucap Iwan dalam hati tak sadar tangan kiri nya merangkul pinggang Vivi. Vivi pun terbuai dengan nafas Iwan yang berhembus di leher nya. Mereka terdiam dalam posisi tersebut hingga SREEETTT Vivi mengambil buku dari tangan Iwan dan membawa nya menuju meja yang terdekat dari rak itu. Iwan yang menyadari Vivi berlalu pun menyusul gadis itu.
Author bukan anak sastra or filsafat jadi ga bisa mendeksripsikan. Inti nya Iwan memulai pembicaraan tentang buku yang Vivi baca, gayung pun bersambut dan mereka berdua terlibat pembicaraan serius. Sampe-sampe orang-orang memandang takjub akan kejeniusan mereka berdua.  Sementara dua orang yang mengawasi mereka dari kejauhan pun bernafas lega. Alvin dan Shilla sampai di depan perpus saat siswa/i membicarakan duet IVi di perpus. Mereka kagum dengan kepintaran kedua nya. Alvin mengambil smartphone nya untuk menfoto IVi dan mengirimkan ny ke CRG.

Sementara itu di tempat yang lain CRG dan ISA sedang berbincang.  Smartphone Cakka bergetar dan dia mengangkat nya.
" Jadi gimana bro? ....Ok gue buka file nya di email gue. Thanks banget bantuan nya."
" Ada apaan Kka?" Tanya Iyel pada Cakka yang sekarang asyik membuka tab nya. Guru-guru sedang rapat untuk 1 jam kedepan setelah istirahat maka nya Cakka memanfaatkan benar waktu luang itu. Cakka termasuk yang paling banyak informan nya baik itu di dalam sekolah ataupun luar sekolah.
" Nih lo pada liat aja sendiri." Sahut Cakka sambil menyerahkan tab nya.
ISA yang tidak mau mendengarkan pembicaraan cowo pun memilih mendengarkan lagu dari ipod masing-masing.
Rio dan Iyel perlahan membaca file yang di maksud dan mereka terkejut.
Cakka mengumpulkan informasi mengenai Dino dan keluarga nya serta keterkaitan antata musuh mereka Ferdy Wijaya. Kakak Dino yang bernama Doni memang meninggal karena overdosis.

Flashback on

Doni yang baru naik kelas 2 di SLTP di Taman Nusa Indah ( ngarang.com nama sekolah nya) pun sedang mempersiapkan diri untuk lomba fisika dan matematika. Hampir sebulan dia belajar dengan tim nya di sekolah dan di rumah dia di temani Vivi. Gadis itu belum mengikuti lomba dalam waktu 4 bulan ke depan karena baru naik kelas 1 SLTP.  Tiba hari H lomba. Doni yang masuk babak final berhadapan dengan Ferdy Wijaya dari SLTP Andromeda ( ngarang lagi).  Setelah menang dengan selisih poin yang lumanyan banyak 60 poin Doni  dan tim nya membawa piala untuk sekolah mereka dan saat itulah Ferdy melihat Vivi dia terpesona akan kecantikan gadis itu. Namun saat melihat Doni menghampiri dan mengandeng tangan Vivi, Ferdy berniat untuk menghancurkan Doni dan menjadikan Vivi pacar nya.

" Ah gue tau cara ngancurin lo, Don." Ucap Ferdy dengan senyum licik nya  sambil memegang bungkus berisi serbuk putih. Ferdy merencanakan untuk menjebak Doni agar menjadi pencandu narkoba dan berhasil. Saat selesai latihan basket Ferdy sudah membayar orang agar mencampurkan minuman Doni dengan narkoba semenjak saat itu Doni mulai berubah dan tidak butuh waktu lama 6 bulan kemudian Doni pun meninggal karena OD.

Semenjak itu Ferdy memulai aksi nya untuk mendekati Vivi, namun dia tidak sadar bahwa gadis jenius yang di hadapi nya.  Dengan taktik dan strategi tepat Vivi selalu berhasil menghindari Ferdy dan puncak nya adalah dia mengetahui bahwa cowo itu yang menjebak Doni hingga OD.  Mulai saat itu Vivi pindah sekolah menghindari Ferdy . Koko Viko memang ahli nya untuk menghilangkan jejak dan itu membantu Vivi sementara.  Gadis itu baru merubah penampilan nya saat masuk SMU.

Flashback off

Informasi yang di terima Cakka hanya terbatas persaingan antara Doni dan Ferdy di bidang pelajaran. Nampak nya informasi tentang Vivi benar-benar di manupulasi oleh Viko.
" Lo percaya Ferdy jebak Doni karena bersaing di bidang pelajaran?" Tanya Rio memastikan.
" Kayak nya kita mesti selidikin lagi si Ferdy." Usul Iyel.
" Gue paling males berhubungan ama tuh orang. " sahut Cakka.
" Terus gimana? Kita ga mungkin tanya Vivi kan." Sahut Rio.
Degggg sebenar nya Via dari awal tidak benar-benar mendengar lagu. Dia mendengarkan dengan cermat setiap kata dari 3 cowo itu. Via sedikit banyak paham kaitan Vivi dengan Ferdy namun dia bingung antara mau jujur sama Iyel atau tetap menjaga rahasia nya tak sadar dia mendesah.
" Lo napa bakpia?" Tanya Agni. Via hanya diam dan itu menimbulkan kecurigaan Ify dan Agni karena gadis itu biasa nya akan ngambek jika di panggil bakpia nah sekarang hanya diam.
" Gue mau ke toilet kebelet." Sahut Via dingin sambil berlalu dari CRG dan Ify Agni menimbulkan keheranan bagi 5 orang itu.

Skip pulang sekolah , hari ini ada ekskul cheer dan basket. SISA pengen ngajakin Vivi untuk nonton mereka latihan lagipula sekarang sedang hujan jadi mereka latihan nya di lapangan indoor.
" Vi sekali-kali lo liat kita latihan dong , jangan ngabur mulu pas pulang sekolah." Ujar Agni sambil manyun membuat Vivi tertawa.
" Iya lagian ujan nya masih deres , biasa nya ada petir bahaya tuh." Sahut Via.
Belum lagi Vivi menjawab smartphone nya bergetar dan dia mengangkat nya.
" Iya kak Lita ada apa. Oh ga masalah . Iya iya. Oh oke see ya."
Vivi memandang ke arah SISA kemudian berkata. " Ayo gue juga penasaran dengan latihan kalian."
" Ya udah tunggu apa lagi ayo." Sahut Ify sambil menarik tangan Vivi.

Di lapangan indoor
CRAGI plus satu orang berwajah timur tengah sudah bersiap di lapangan. Sebenar nya Iwan sedang malas untuk latihan namun berhubung sedang hujan ya mau ga mau dia latihan juga daripada keujanan.  Rio yang melihat SISVA masuk ke lapangan otomatis menyenggol Iwan." Tuh gebetan lo datang." Iwan otomatis menoleh dan jantung nya seketika berdebar-debar. Fixed dia suka sama cewe culun bin cupu yang awal nya dia remehkan. DUAKKK " Adaauu." Jerit Iwan karena kepala nya kebentur bola basket karena ngeliatin Vivi terus sementara yang di lihat malahan cuek aja sambil memainkan smartphone nya.
" Woii lagian napa lo ga fokus." Sahut Alvin sambil ketawa.
" Tuh dia liatin itu tuh." Jawab Rio sambil menunjuk dengan dagu nya.
" Ha.. lo liatin siapa?" Sahut cowo timur tengah itu.
" Aduh Rezky lo kudet banget ga tau apa kalo juara umum kita lagi emhh emhh sama juara satu umum kelas sepuluh." Sahut Cakka sambil menunjuk Vivi dengan tangan nya.
" Ha masa sih. Mana cewe nya...." Rezky menghentikan ucapan nya karena dia merasa pernah melihat Vivi tapi di mana ya?
" Heiii napa lo jadi ikut bengong? Kesambet lo." Tanya Iyel.
" Eh  sori gue kayak nya pernah liat cewe itu tapi di mana ya?" Jawab Rezky lagi.
" Lah dia kan sekolah di sini jadi pasti ketemu lah apalagi ga ada lagi yang tampang nya culun gitu ." Sahut Cakka enteng dan mendapat toyoran dari Iwan. ( emh emmh Iwan belain nih.)
" Eh kepala nih bukan kelapa main toyor aja." Sahut Cakka Sewot.
" Lagian lo ngomong nya enteng banget." Balas Iwan sewot.
" Tapi kan kenyataan kalo tuh cewe..." Cakka tidak melanjutkan omongan nya karena di bekap Rio .
" Tuh cewe yang di omongin liat arah sini." Sahut Rio lagi. Yups Vivi menoleh karena merasa di perhatikan oleh seseorang.
" Eh udah dong. Maksud gue bukan di sekolah ini tapi di tempat lain. Dia juara umum ya. Siapa sih nama nya coz ga perhatiin sih." Lerai Rezky.
" Nama nya Vivianne Kho. Ya jelas lo ga perhatiin tuh cewe kan cupu." Sahut Alvin.
" Apa lo bilang nama nya Vivianne Kho. Ah ga mungkin pasti cuma kebetulan doang." Sahut Rezky sambil menggelengkan kepala nya.
"  Lo kenapa Ky, geleng-geleng kepala gitu?" Tanya Iyel.
" Ga apa-apa mungkin kebetulan aja kali." Jawab Rezky lagi.
" Kebetulan apa?" Tanya Rio.
" Gue punya ade kelas waktu sd ampe smp juara umum mulu tapi waktu mejelang kenaikan kelas. Dia tiba-tiba pindah dan ga ada yang tau kemana pindah nya.  Nama nya juga sama. Vivianne kho." Jawab Rezky.
Tuing3x Rio Cakka Iwan seperti punya pikiran yang sama.
" Eh Ky, lo punya foto nya ga? Terus lo tau alasan nya kenapa dia pindah?" Tanya Rio,sementara Cakka membekap mulut Iwan yang akan bicara.
" Foto ya? Harus nya teman-teman gue ada secara dia cantik banget jadi pada ada yang foto dia diem-diem ya jadi kesan nya kayak stalking gitu temen gue." Sahut Rezky lagi.
" Terus lo tau ga alasan nya pindah kenapa?" Tanya Iwan.
" Eh ..gue gue ga tau." Sahut Rezky gugup padahal satu sekolah tahu alasan nya. Rezky merutuki keceplosan nya dalam hati . Masa-masa itu benar-benar suram bagi sahabat dan adik kelas nya itu.
Rio memandag curiga dengan kegugupan Rezky.

FLASHBACK ON

Vivi yang merasakan Doni berubah pun bertanya pada Rezky sahabat pacar nya.
" Kak Rezky. Kaka tau ga kenapa koko Doni berubah?"
" Ga tau Vi, gue juga bingung dengan perubahan Doni. Dia kayak seorang..."
" Pecandu?" Vivi memotong ucapan Rezky dengan pertanyaan
" Dari gelagat nya sih iya Vi. Gue bakal selidikin ini." Kata Rezky lagi.
Hasil penyeledikian Rezky memang akurat. Doni memang pecandu narkoba dan dia di jebak oleh seseorang.  Ferdy Wijaya. Rezky dan Vivi berusaha untuk menyembuhkan Doni namun Ferdy begitu licik bisa mempengaruhi Doni dan akhir nya OD.

" Vi sudahlah jangan di tangisi lagi nanti Doni berat di sana." Kata Rezky menghibur.
" Kak padahal dia udah janji bakal jagain gue tapi dia...." Vivi tak sanggup melanjutkam omongan nya lebih memilih untuk berdiam diri.

Sebulan setelah kematian Doni, Ferdy mulai melancarkan aksi nya untuk mendekati Vivi .  Namun dengan bantuan Rezky, gadis itu bisa menghindar namun Vivi yang tau Ferdy akan menghancurkan Rezky memilih untuk pindah sekolah tiba-tiba dan menghilangkan jejak.

Flashback off

Di tempat SISVA, Vivi yang merasa di perhatikan pun menoleh dan dia terkejut karena mengenali Rezky, namum dia cepat-cepat menoleh ke arah Shilla dan Via yang sedang latihan cheer sambil meraih kaleng minuman dan meneguk isi nya. Kak Rezky sekolah di sini juga, mudah-mudahan dia ga ngeh sama gue. Ucap Vivi dalam hati. Ify dan Agni latihan basket di tempat yang agak jauh.

Iwan mendesah saat Vivi seakan acuh dengan diri nya.
" Kenapa bro? Suka ya ama Vivi kualat lo." Sahut Rio sambil tertawa. Iwan hanya manyun, namun pas dia noleh ke Alvin cowo itu hanya bengong sambil mesem-mesem. Iwan menyikut Rio untuk ikut melihat Alvin. Timbul ide iseng Cakka untuk ngagetin Alvin.
DUAKKK Cakka melempar bola basket dan mengenai jidat Alvin.
" Adaaaauuu siapa yang lempar bola basket."tanya Alvin galak sambil melotot.
" Eh sipit percuma lo melotot ga ngaruh. Sipit mah sipit aja. Gue yang lempar."Sahut Cakka sambil ngeledek.
" Dasar cicak reseh nih terima" ujar Alvin sambil melempar bola basket ke arah Cakka namun bisa di tangkis. Mereka berdua pun saling lempar-lemparan hingga.
DUUUUKKKKK " Adaaaaaaaauuuuu sialan yang lempar bola basket." Bentak Shilla karena jidat nya cium bola basket.
" Mampus lo berdua, kata Via, Shilla galak banget loh." Sahut Iyel sambil ngomporin Alvin Cakka.
Ga lama Shilla cs pun nyamperin pelaku pelemparan dan  melabrak nya. Agni yang dari tadi melihat Alvin dan Cakka bermain lempar bola memberitahu Shilla.
" Eh lo berdua main lempar ga liat-liat apa nih jidat gue benjol. Tanggung jawab ga lo." Cakka udah serem liat Shilla ngamuk kayak ada tanduk nya, eh Alvin malah senyum gajelas karena bagi Alvin , Shilla keliatan cantik.( author : Sehat lo Vin tuh cewe lagi marah napa lo yang senyum. Alvin : kan lo yang buat cerita nya thor malah nanya gue lagi. Shilla : author jidat gue sakit kena bola lo tega amat sih bikin cerita nya. Author : 😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆 Alshill : author sedeng hush pergi. Author : ( lenyap) Alvin: ayo kita lanjutin cerita nya,author sedeng udah pergi Shilla : yuk mari).
" Eh itu sori Shill gue ama Alvin ga sengaja." Ucap Cakka melas eh pas dia noleh ke Alvin eh malah senyum kayak orang gila dia mencelos antara kesal sama Alvin yang cengengesan kayak orang gila dan takut sama Shilla yang sedang marah.
" Satu." Rio menghitung.
" Dua." sambung Iyel.
" Tiga." Tutup Iwan.
" Adaaauuu." Jerit Cakka dan Alvin bersamaan karena di jewer Shilla. Cakka di jewer di kuping kiri Alvin di kuping kanan. Shilla menjewer kedua nya dengan sadis.
SIVA dan RGI pun mendiamkan ketiga nya.
Sementara Rezky terus memandang ke arah Vivi yang memandang ke arah lain.
" Ampun Shill, sakit banget nih lepasin dong." Sahut Alvin .
" Lo pikir ga sakit apa kena bola basket." Ucap Shilla sambil mengencangkan jeweran nya ke Alvin dan melepaskan jeweran nya ke Cakka. Cakka mengusap telinga nya yang sakit dan panas karena jeweran Shilla. Dia meringis karena Shilla belum mereda marah nya.
" Shilla lepasin dong sakit nih. Shilla cantik deh mau apaan ntar gue beliin.." rayu Alvin di tengah rasa sakit nya.
TRING Mata Shilla berbinar saat Alvin bilang mau membelikan sesuatu yang dia inginkan. " Beneran lo mau beliin yang gue mau?" Tanya Shilla sambil tersenyum. Alvin tersenyum kecut asal jangan yang mahal aja nih cewe minta nya. Kata hati Alvin. SIVA pun geleng-geleng liat kelakuan Shilla.
" Duluan ya. Gue ada janji jam 4." Sahut Vivi sambil melangkah keluar lapangan.
" Naek apaan lo?" Tanya Via setengah teriak.
" Ojek online." Jawab Vivi teriak juga.
DEG...Rezky terkejut mendengar suara dan gerak-gerik Vivi, namun saat menoleh Vivi sudah menghilang.
" Masa ada kebetulan yang sebanyak ini." Sahut Rezky lirih namun sempat di dengar Rio dan Cakka. Kedua nya lalu berpandangan dan saling mengangguk.

Vivi menghampiri driver ojek online dan menuju sanggar ballet tempat dia latihan. Jadi kak Thalita, coach di sanggar telepon mengabarkan latihan di tunda sampai jam 4.  Vivi segera mengganti seragam nya dengan baju untuk latihan dan sepatu balet( author ga tau nama nya). Setelah pemanasan Vivi dan yang lain nya pun latihan balet hingga pukul 18:00 .
" Vi mau ikut kompetisi balet ga?"tanya kak Lita.
" Ga deh kak. Percuma aja aku dandan nya culun kalo ketauan. Nanti-nanti dulu deh." Tolak Vivi halus kemudian mengganti baju nya.
" Ya udah kalo udah siap kasih tau kakak ya." Sahut Kak Lita lagi.

" Duh jaringan malah ko pula. Gimana gue pulang nya nih." Sahut Vivi sambil memegang smartphone nya dengan kesal. Hari sudah semakin gelap dan tidak ada taksi atau pun angkot yang lewat.
TIN TIN Suara klakson menyadarkan nya dari lamunan, seseorang memakai helm full face namun dia mengenali motor nya. Vivi mendengus kesal kenapa harus ketemu cowo itu di sini.
" Lo belum pulang udah sore nih." Sahut Iwan sambil membuka helm full face nya.
Entah mengapa sehabis latihan basket tadi dia ingin ngiter-ngiter ke daerah sini bukan nya langsung pulang ternyata dia ketemu Vivi. Cewe itu sedang ngedumel ga jelas sambil memegang smartphone nya. Pasti gadis itu tidak dapat sinyal untuk memesan ojek online.  Karena ga dapat respone dari Vivi, Iwan pun turun dari motor nya dan menggendong gadis membuat Vivi meronta namun tenaga nya kalah jauh dari Iwan yang keliatan senang. Iwan mendudukkan nya di motor kemudian dia ikut naik." Udah makin malem mending gue anter lo pulang." Sahut Iwan kemudian menstarter motor nya.
" Turun udah sampe nih." Ujar Iwan sambil melepas helm full face nya setelah sampai rumah Vivi.
" Terima kasih." Sahut Vivi datar.
" Eh iya. Gue balik dulu.." sahut Iwan sambil memakai kembali helm nya.
" Jangan lupa makan yang banyak. Lo kurus banget." Sahut Iwan sambil men gas motor nya dan meninggalkan Vivi yang kesal dengan ucapan Iwan.

Skip keesokan hari nya di kelas CRAGI.
CRGI menertawakan nasib Alvin yang ngenes menurut mereka.  Shilla minta di beliin tiket boy band korea yang bakal dateng ke Jakarta belum lagi harus beliin makanan buat Shilla cs seminggu penuh.
Itu sih pemerasan. Kata hati Alvin. Alvin menjedotkan kepala nya ke meja bingung bagaimana cara membeli tiket itu karena setau dia susah banget dapet nya.  Kalau makanan sih masih bisa di cari.

Di kelas SISVA. Via geleng-geleng kepala denger cerita Shilla. Beli tiket boyband dan makanan. " Lo itu meres nama nya beliin makanan buat kita juga."
" Hala..gaya lo Via,  ntar juga lo makan juga tuh." Sahut Shilla meremehkan.
" Shill, kayak nya ko Alvin suka ama lo dah." Lerai Vivi.
" Heeee.. seriusan tuh cowo reseh suka ama gue." Tanya Shilla.
" Feeling aja soal nya dia malah senyum fa jelas pas lo marah." Sahut Vivi lagi.
" Ya udah kita bantuin deh Shill kalo bener ko Alvin suka ama lo." Sahut Ify kompor.
" Ya kita juga bakal bantu kalo kak Rio suka ama lo." Sahut Shilla sinis membuat Ify manyun. Mana mungkin dia suka ama cowo rese item pesek itu. SVA hanya tertawa melihatnya.

Skip istirahat Vivi menolak saat SISA mengajak nya ke kantin dia tidak mau bertemu dengan Iwan atau Rezky, lebih baik mendem di kelas lebih aman.
" Halo ko Alvin beliin gue makan buat gue ama temen-temen gue." Sahut Shilla saat duduk di meja kantin. RGCI dan SIA pun tertawa tertahan melihat Alvin yang menahan kesal.  Iwan celingak celinguk mencari Vivi hingga. " Percuma lo cari ko. anak nya di kelas ga mau ikut ke kantin." Sahut Ify santai.
" Mood nya lagi ga bagus ko. Jangan di ganggu dulu." Sambung Agni ketika di lihat nya Iwan hanya diam.
" Tuh anak susah di tebak . Apalagi dari dulu banyak cowo yang ngejar dia." Sahut Via namun ga lama dia menutup mulut nya karena keceplosan. Aduh Via lo bego banget.
" Iya kan dia pinter maka nya banyak yang ngejar buat minta di ajarin." Sahut Ify memotong soal nya dia liat Via keceplosan.
" Iii.. iiya dia kan pinter banget."sahut Via sambil minum ngilangin gugup nya. Iyel ga bisa di bohongi namum dia tau pasti ada alasan Via melakukan itu.  Namun Rio dan Cakka yang dari kemarin udah curiga saling melirik. Drrt Rio membuka pesan wa dan membuka nya dari Cakka.
Gue akan selidikin via dan rezky. Mereka kayak nya saling terkait sama vivi.
Rio pun membalas nya
Oke gue setuju mereka mencurigakan.
Alvin ga konsen karena mikirin uang nya yang akan ludes karena harus beli tiket boyband korea . Iwan sedang melamun bagaimana cara mendapatkan Vivi karena gadis itu selalu menjauh bila dia mendekati nya.
Alvin dan Iwan mendesah berbarengan, ga lama Iwan beranjak dari kantin.
" Kayak nya tuh anak kemakan omongan nya. " sahut Iyel.
" Iya kualat dia ama Vivi. Sekarang dia suka beneran tuh ama Vivi." Sahut Rio lagi.
Via dan Ify yang sekarang mendesah. Via yang sudah melihat real nya Vivi pun gelisah, dia pun beranjak dari kantin. " Gue mau beliin minuman buat Vivi." Sahut Via lagi.
Lagi-lagi Iyel curiga dengan gadis nya mengapa secemas ini mengenai Vivi.

Skip pulang sekolah Iyel mengajak Via ke sebuah danau.
" Indah yah pemandangan nya?" Tanya Iyel mengejutkan Via yang melamun.
" Eh iya kak ini indah banget." Sahut Via gugup.
"  Vi kamu ga ada bakat bohong coba kamu cerita ada apa?" Tanya Iyel.
" Kak, semisal kak Rio ka Cakka Ko Alvin atau ko Iwan punya rahasia dan dia minta kakak untuk tidak cerita sama siapa siapa. Kakak bakal diem untuk jaga rahasia itu atau cerita ke orang lain?"tanya Via menganalogikan kondisi nya dengan Iyel.
" Tentu aja kaka bakal diem jaga rahasia mereka." Jawab Iyel.
" Begitupun dengan aku ka.aku udah janji sama Vivi karena dia yang minta. Jadi maaf aku ga bisa cerita biar semua nya Vivi yang jelasin." Jawab Via.
" Tapi kalau ternyata kita bisa bantu Vivi gimana?" Tanya Iyel lagi.
" Pastikan aja ko Iwan bisa dapetin hati Vivi." Jawab Via lagi.
" Oke kalau itu mau kamu kaka ga akan maksa kamu lagi. Sebaiknya kita sebagai teman pasti bantu Iwan kalo dia emang serius." Jawab Iyel lagi kemudian mereka pulang karena udah sore.

Di tempat lain Cakka sedang bermain basket dengan Agni. Kedudukan sama hingga Tes tes rintik hujan turun dan Cakka menarik Agni ke rumah nya yang memang dekat dengan lapangan komplek tempat tinggal mereka. ( Cakka dan Agni tinggal satu komplek cuma beda blok).
" Nih minum dulu teh manis anget biar ga dingin lo." Sahut Cakka menyodorkan gelas dan langsung di sambar Agni.
" Temen lo si cupu gimana orang nya?" Tanya Cakka yang mendapat injakan dari Agni.
" Seenak nya lo ngatain temen gue cupu, dia punya nama kali ka." Sahut Agni sewot.
" Iya sori eh gimana temen lo si Vivi ?"tanya Cakka.
" Lo kepo aja jadi orang. Atau lo naksir ya ama Vivi." Sahut Agni sebal.
" Lah Vivi kan gebetan nya Iwan. Bisa di gebok gue ama Iwan. Lagi pula gue udah punya gebetan koq." Sahut Cakka sambil meringis kesakitan.
" Oh ko Iwan suka sama Vivi. Pastiin aja dia bisa menangin hati Vivi." Sahut Agni dingin, dia menangkap cerita Via tentang Vivi yang di kejar cowo dan Ify yang keceplosan awal pertemuan mereka kalau Vivi sangat cantik dulu nya.  Cakka yang sadar kalau dia tidak bisa mencari info dari Agni pun berfikir keras sampai. " Kak Cakka gue pulang dulu ya. Ujan nya udah reda."
" Eh gue anter yuk udah malam nih." Sahut Cakka.


Akhir nya kelar juga part ini bener-bener ga sesuai harapan.  Eh mana tuh tokoh Rezky tiba-tiba nongol pula. Ya udah see you di next part ya. Peluk dan cium dari author gaje. Muah 3x dadah.

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar