Jumat, 29 September 2017

It's Start with A wrong way to love you~2


Part 2: Lost the virginity

Author POV

Rico menggendong tubuh Victoria ke uks dan bergegas ke kelas mereka mengambil tas gadis itu.  Rico membongkar tas berwarna marron itu dan mendapati tas kecil di dalam nya. Setelah mendapat kan yang di butuhkan , cowo itu mengusap dahi Victoria dan mencoba menyadarkan nya.  Dia bernafas lega saat gadis itu membuka mata nya perlahan.

" Vicky, lo minum ini ya." Kata Rico sembari membantu gadis itu duduk.

" Thanks ya, Co." Sahut Victoria tersenyum lirih.

" No problemo baby."

" Ish lo ya. Jijik gue denger nya." Sahut Victoria sebal membuat Rico tertawa namun sesaat kemudian muka nya berubah serius.

" Vicky. Kalo masih sakit kenapa masuk. Kan bisa di rumah." Tanya Rico cemas.
" Papa gue ke Belanda seminggu flight siang ini." Jawab Victoria singkat.

" Oh i see." Jawab Rico lirih sebelum melanjutkan kalimat nya " Gue bakal ambil kuliah hukum gue mau jadi jaksa."

" Dan lo harus yakin apa pilihan lo ini sesuai dengan hati bukan nya karena terpaksa." Sahut Victoria lagi.

" Gue serius memikirkan ini selama setahun. Baby." Jawab Rico lagi. PLAK Sebuah jitakan mengenai kepala Rico.

" Udah gue bilang lo panggil baby gue tampol lo." Sahut Victoria garang.

" Sakit ah Vicki. Lo kejem amat ama temen sendiri." Rajuk Rico.

" Sumpah Co muka lo minta gue bayar."  Sahut Victoria masih dengan nada marah.

" Vicky..lo tau kan kalo lo temen terbaik gue. Jadi jangan buat gue cemas."

" Oh ayolah Rico jangan manja. Bukan nya lo udah tau akibat nya dari awal. Kalo lo mau mundur sekarang silahkan gue ga masalah " Sahut Victoria dingin.

" Gue ga akan mundur. I promised you." Ucap Rico sambil menautkan kelingking mereka.

" Jadi simpan rengekan mu. Dude. Lo harus percaya ama gue kalo gue bisa." Ucap gadis itu mantap.

Tanpa di sadari ada beberapa pasang mata yang mendengar pembicaraan mereka di balik pintu uks yang terbuka sedikit.

" Mereka TTM ya?" Tanya Ethan kepo.

" Lo bisa denger ga mereka itu temenan aja. Bukan TTM an." Jawab Lukas mencoba positif thingking.

" Ga mungkin cowo dan cewe bisa bertemen. Udah pasti ada salah satu suka. Lo bisa denger juga kan mereka mesra gitu ngomong nya." Sahut Ethan makin sotoy..
Selagi mereka ber2 berdebat tiba-tiba Joe membuka pintu uks dengan kasar.

BLAM ( anggap bunyi pintu kebuka). Rey melotot melihat tindakan Jo yang gila.

" Woi cewe culun...Urusan kita belum kelar." Sahut Joe dengan nada nyolot membuat Rico terkejut dan langsung berdiri. Victoria menatap malas cowo itu sedetik kemudian dia merebahkan diri rasa sakit sekarang tergantikan oleh kantuk yang luar biasa.   Rico menahan Joe yang akan membangunkan gadis itu.

" Please kak. Biarkan dia tidur... Dia sudah terlalu lelah kak. Kakak tidak lihat wajah pucat nya." Ucap Rico memohon.

Joe mengamati wajah Victoria yang tertidur. Kulit putih nya semakin mempertegas muka nya yang memang pucat dan gurat kelelahan pun tampak jelas.  ' Memang nya bisa ya tidur pake kacamata.  Argggh sialan dasar cewe culun awas aja lo.' Batin Joe berkata kemudian dia berdecak sebelum meninggalkan uks di ikuti ke3 teman nya.

" Joe. lo kenapa sih ama cewe culun itu. Bukan nya tadi dia udah minta maaf dan memang bukan pure kesalahan dia." Ucap Lukas sambil menjelaskan kejadian tadi.

" Gue ga suka liat muka nya eh dia nambahin rasa ketidaksukaan gue sama dia. Puas lo." Joe berucap dengan kekesalan yang memuncak.  Sejak kejadian di kantin tempo hari Joe merasa benci ama gadis itu entah apa sebab nya dia juga tidak tahu.

Ketiga nya hanya mendesah mendengar perkataan Joe barusan, mereka sangat tau tabiat Joe yang tidak akan puas sebelum apa yang di inginkan terwujud.  Pikiran mereka tertuju ke satu nama, Victoria gadis culun yang bakal di usik terus oleh Joe.

Victoria terbangun karena haus, Rico yang masih setia menunggu nya di uks memanggil nya. " Lo mau minum kan. Tunggu gue bantu lo duduk." Setelah itu Rico memberikan gelas yang langsung di minum habis oleh gadis itu.

" Lo ga masuk kelas?" Tanya Victoria lembut.

" Pelajaran sejarah kan bisa gue baca di rumah. Lagipula gue serasa di dongengin ama pak Kantono." Jujur Rico.

" Terus lo mau di sini sampe kapan?"

" Pulang yuk. Gue anterin. Abis istirahat kedua juga di pulangin kita." Kata Rico sambil membantu Victoria duduk.

" Pacar lo ga marah lo pergi ama gue?" Tanya Victoria sambil memakai ransel nya.

" Justru gue butuh lo buat ketemu dia. Udah 2 bulanan ga ketemu. Sekarang lagi sempet dia." Jelas Rico sambil nyengir.

" Mang ketemu di mana?"

" Di Mall RIFY...Kita makan terus nonton ya. Lo ga masalah kan?" Tanya Rico lagi.

" Papa gue udah flight nih." Kata Victoria sambil memegang iphone nya." Ko Vito kirim pesan ." Lanjut Victoria lagi

De..papa udah flight ya. Kamu tenangin diri ya. Mudah-mudahan ke Belanda nya lamaan dikit. Koko ga bisa anter jemput kamu dulu. Take care ya dede. Muahhh 

Victoria tersenyum membaca isi pesan dari kakak pertama nya. Dia punya kakak kembar 3 cowo yang terpaut umur 5 tahun dengan nya.

Cafe di mall Rify

Rico sangat gembira melihat Kenzo kekasih gay nya yang 2 tahun lebih tua dari nya menghampiri meja mereka.

" Udah lama nunggu nya?" Tanya cowo memiliki badan atletis. Victoria merutuk dalam hati kenapa pria-pria gagah di hadapan nya bisa melenceng dari kodrat nya. Benar-benar penampilan bisa menipu mata.

" Kita baru sampe koq kak." Sahut Rico tersipu-sipu melihat Kenzo memberikan 2 buah hadiah 1 untuk Rico 1 untuk Victoria sebagai kamuflase.

" Boleh di buka?" Tanya Victoria memecahkan suasana semi romantis antara Rico-Ken. Pasal nya dia tidak ingin kedua sejoli ini manjadi pusat perhatian, bisa kacau dunia persilatan.  Ken mengangguk canggung tanda mengiyakan, tak salah Rico memilih gadis ini menjadi sahabat nya. Pikir kenzo.

" Terima kasih kak. Gue emang lagi cari buku ini. Eh ada pensil untuk gambar juga." Sahut Victoria tersenyum sebelum rasa sakit kembali menyerang nya.

" Vicky are you okay.dear?" Tanya Rico cemas.

" I'm okay dude. I'm okay." Sahut Victoria sambil meminum analgesik.

" Kita nonton di rumah aja ya?" Tanya Ken sambil menatap Victoria cemas.

" Yeah i need sleep." Jawab gadis itu lemah. Rico merangkul gadis itu membantu nya berjalan.

" Honey. Vicky Gue ke sana dulu bentar." Ucap Kenzo menuju apotik.

" Vicky gue beli makanan di pizza ya?"
 Rico meninggalkan Victoria karena dia tidak ingin gadis itu lelah. Victoria mengambil iphone nya mengecek beberapa pesan dan file yang masuk..

BRAKKK. Gadis itu terjatuh dan menimpa sesuatu yang lembut eh lembut perlahan Victoria membuka mata dan mata coklat hazel menatap nya dengan intens. Mereka saling bertatapan sebelum cowo itu membentak nya. " Hey cewe culun..Bangun dari badan gue."

Victoria juga mau bangkit namun dia terasa lemas kaki nya keram seluruh tubuh nya sakit semua. Hanya erangan kesakitan yang keluar sebelum akhir nya Kenzo mengangkat tubuh kecil nya dari tubuh Joe. Ken yang melihat Rico mengantri langsung menggendong Victoria ke arah kekasih nya. Meninggalkan Joe yang masih terbaring di bawah dan ketiga teman nya yang bingung.

" Ish tu cewe lagi kenapa tiap ketemu dia gue selalu sial." Maki Joe sembari bangun.

" Jangan-jangan jodoh kali lo berdua." Celetuk Rey asal yang mendapat jitakan keras dari Jo.

I believe i can fly I believe i can touch the sky. I think about it every night and day Spread my wings and fly away I believe i can soar

Lukas membungkuk mengambil iphone pink di lantai yang terus berbunyi dan berkata. "Eh punya siapa nih. Bunyi terus?"

" Mana sini liat." Tanya Joe sambil mengambil iphone itu dari tangan Lukas dan menekan tombol panggilan masuk.

" Halo nona Victoria kenapa nona tidak melanjutkan terapi nona?" Terdengar suara berat seorang pria di seberang sana. Jo mengerutkan dahi dan me low speaker panggilan itu dan mengisyaratkan agar ke3 teman nya tidak bersuara.

Nona sebagai dokter nona saya bertanggung jawab atas kesehatan nona.  Kapan nona ke rumah sakit untuk melanjutkan terapi nona.  Nona tidak bisa mengganggap ini sesuatu yang remeh.  Saya mohon nona Victoria ini demi hidup nona sendiri. 

Setelah di rasa cukup Joe membuka suara di sertai seringai licik dari bibir nya. Lukas menatap khawatir Joe yang terang-terangan berniat jahat pada Victoria.
" Maaf... saya pacar Victoria.. Pantas saja akhir-akhir ini dia seperti ada masalah.  Dan sekarang saya sudah tau penyebab nya."

Syukur lah nona Victoria sudah punya kekasih. Saya tidak bisa memantau diri nya 24jam sehari.  Untuk itu saya minta tolong jaga nona, pastikan agar dia merasa aman dan nyaman. Terima kasih tuan..."

" Johanness Andreas Anthony. Ya saya pasti akan menjaga Victoria."

" Terima kasih tuan Johanness. Sampaikan salam saya untuk nona Victoria. Semoga kita dapat bertemu secepat nya. Ah saya ada pasien . Sampai jumpa lagi bye."

Sambungan di matikan terlihat wajah Joe yang tersenyum, namun ketiga nya tau arti senyuman itu.

 " Ini kan iphone keluaran terbaru yang gue incer. Gile tuh cewe culun tajir juga ternyata." Ceplos Ethan sambil mengagumi iphone Victoria yang sedang di kutak kutik oleh Joe.

" Tuh cewe pasti bakal nyari iphone nya dan kesempatan tuk gue untuk ngerjain dia." Sahut Joe lagi.

Baru saja Victoria melangkahkan kaki di rumah Vino, kakak kedua nya memanggil nya.

" De, dari mana koq koko telepon ga angkat."

" Telepon? " Victoria meraba saku rompi tempat dia biasa menaruh iphone nya, dia tersentak mendapati saku nya kosong. Lantas kemana iphone nya. Ah dia ingat saat sedang menunggu Rico dan Kenzo dia sedang memainkan benda pipih berwarna pink itu setelah itu dia terjatuh dan menimpa kakak kelas nya yang reseh. Siapa ya nama nya? Rico sudah pernah bilang hanya dia yang tidak mendengarkan nya.
Iphone nya jatuh di mall tadi.

" Iphone dede jatuh di mall ko. Dede baru ingat pas koko nanyain barusan." Sahut Victoria lemas pasal nya di iphone nya banyak foto-foto bagus entah itu pemandangan maupun objek absurb lain nya. Dia sangat malas untuk selfie kalaupun ada itu beberapa dan berdua dengan Rico.

" Ya udah besok koko beliin lagi yang baru. Warna nya mau pink atau apa?" Tawar Vino sambil menarik Victoria duduk di sofa.

" Apa ga apa-apa ko?" Tanya Victoria pelan.

" Tenang de. Koko jamin besok sepulang sekolah, dede punya iphone baru. " Sahut Vino menenangkan adik nya.

" Ko. Dede mau warna marron kalo ada." Vino mengangguk sebelum akhir nya berkata" Ya udah sekarang dede istirahat ya. Udah jam 4 nih. Besok koko yang antar dan jemput kamu"

Victoria mengangguk dan menaiki tangga menuju kamar nya. Setidak nya dia akan tenang selama seminggu ini.

Setelah makan malam Victoria melanjutkan belajar nya setelah itu menggambar setelah mata nya mengantuk dia melirik alarm digital nya. Sudah pukul 10 malam. Dia menyalakan pc nya sebentar dan mengirim menyalakan sykpe nya.

VictoriaChristJac
Ric. Iphone gue jatoh di mall waktu gue di tabrak ama kakak kelas rese
RicoPermana
Oh pantes gue telepon lo ga angkat. Kata kak ken lo nindih cowo. Dari ciri-ciri yang di bilang kak ken itu johanness. Lo juga tatap-tatapan ama tuh co. Suka ya lo ama dia. Hahahahaha
VictoriaChristJac
Ketawa lagi si kampret. Suka dari hongkong. Tuh cowo super nyebelin. Ah udah lah. Gue ngantuk mau tidur. Lo juga buruan tidur besok ada ulangan fisika. Jangan sampe telat. Oke bye muahhh....Nite. JBU
RicoPermana
Oke. Bentar lagi gue tidur nite too Muahhh..JBU

Di tempat lain. Seorang cowo yang tidak lain adalah Joe sedang mengutak-atik iphone Victoria. Entah ide dari mana dia memindahkan semua data dari iphone ke usb milik nya. Setelah semua data tersave. Dia melihat-lihat galeri banyak sekali foto namun tidak ada foto gadis itu yang sedang sendirian selalu bersama seseorang itupun sangat sedikit jumlah nya. Hanya ada 20 foto di antara 600 an foto di galeri nya.

" Ck dasar cewe kampungan. " dengus Joe saat melihat foto gadis itu di apit 3 pria kembar.

" Kenapa yang foto sama dia cowo ganteng semua sih. Pada buta apa para cowo itu."

" Ish Jo lo kenapa sih marah-marah terus ama nih cewe culun"

" Tadi di mall caller id nya dokter David Albert. Sebener nya dia sakit apa sih. Kan lumanyan buat ngerjain tuh cewe."

" Ah gue kenapa jadi ngomong sendirian."
Tring bunyi sms iphone Joe menyadarkan nya dari lamunan.

Kak Nurbianto
Jo, hari minggu ini kita mau gambar di taman musik. Kamu bisa ikut ga?

To kak Nurbianto
Maaf kak minggu ini izin dulu. Lagi banyak tugas dan ulangan. Minggu depan aja ya. 

Kak Nurbianto
Ok. Ga masalah. See you next week.

Setelah membaca pesan terakhir Joe memejamkan mata dan ga lama dia terlelap.

Joe sedang berjalan ke kelas nya 11-IPA1 saat cewe-cewe menatap nya kagum. Dia sudah malas dengan gadis-gadis genit yang kecentilan di mata nya.
Joe udah makan belum
Joe ntar siang jalan yuk
Joe ajarin matematika fisika dong
Itu sebagian dari keseluruhan permintaan gadis-gadis itu.

" Woy Jo lo udah balikin iphone tuh anak belum?" Tanya Lukas saat cowo itu menaruh ransel nya di mejanya.

" Belom dan gue mau bermain-main dulu dengan ini." Sahut Joe sambil mengeluarkan iphone pink itu , untung lah cas an nya sama dengan iphone milik nya.

" Dan apa yang lo temukan?" Tanya Lukas dia ingin tahu rencana apa yang di pikirkan teman jenius somplak nya ini.

" Belum ada. Hanya beberapa foto cewe culun itu sama cowo ga ada yang sama cewe." Kata Joe lagi masih mengutak atik iphone nya. Namun tiba-tiba dia menjadi kesal dan menaruh iphone itu di meja.

" Ada apa?" Tanya Lukas kepo.

" Lo liat aja sendiri." Lukas mengambil iphone tersebut dan melihat isi nya. Sekilas tidak ada yang aneh hingga dia menemukan penyebab Jo merasa kesal reflek dia tertawa.

Di kelas X-1

" Jadi ko Vino bakal kasih iphone baru nih? Mang lo ga mau tau gitu iphone lo di mana?" Tanya Rico semangat, sebenar nya dia juga penasaran siapa yang mengambil iphone Vicky. Namun saat dia dengar ko Vino bakal beliin yang baru dia mengangga takjub. Iphone boo.. Bisa kebeli 3 4 hp china kali tuh 1 iphone. Cuma dia sadar Christoper corp memiliki peringkat 100 di dunia untuk total kekayaan. Mau beli iphone berapapun ga masalah bagi keluarga Victoria.

" Ya kalo kata ko Vino beli baru untuk apa gue nyari tuh iphone. Anggep aja sedekah lah.Co. Untung gue ga pernah nyimpen yang aneh-aneh di situ.." Sahut Victoria enteng membuat Rico menjadi cemas.

Sebener nya gue ada simpen 1 vidio Vicky. Mudah-mudahan orang yang nemuin iphone lo ga bisa buka pasword nya. Gue ga kebayang gimana nanti nya kalau vidio nya tersebar.  Maafin gue tapi setidak nya perlu ada 1 vidio itu.

Skip istirahat jam pertama

Rico menarik tangan Victoria ke kantin karena cacing-cacing di perut nya udah konser dari setengah jam yang lalu pas ulangan fisika. Untung lah kantin belum terlalu ramai. Setelah mendudukkan gadis itu di meja kosong Rico berlari ke tukang mi ayam 5 menit kemudian cowo itu kembali membawa pesanan mereka berdua.

" Vicky lo makan yang banyak gimana mau tinggi kalo lo makan nya dikit kayak kucing." Seru Rico sambil melahap mi ayam nya.

" Biar aja lah, Co. Biar yang gendong gue ga keberatan." Sahut Victoria becanda namun efek nya dasyat di diri Rico.

" Hahhhh.  Lo harus kuat ya Vicky. Tunggu gue oke." Lirih Rico

" Kalo gue ga kuat gue ga bakal ada di sini sekarang ama lo." Baru Rico mau menyaut .
4 orang cowo menuju meja mereka dan duduk. Ethan dan Reynald mengapit Victoria sementara Joe dan  Lukas mengapit Rico. Gadis itu memasang tanda bahaya dalam otak nya, sejenak dia berfikir apa yang harus dia lakukan.  Johanness menatap gadis itu dengan senyuman evil yang tak di gubris oleh Victoria.

Victoria menatap Rico sekilas kemudian melirik Ethan dan Rey dengan gerakan yang tak kentara sebelum akhirnya BRAAK Victoria menyenggol gelas berisi air es dan otomatis mengenai Ethan sontak saja membuat ke4 cowo itu kaget, kesempatan itu di gunakan gadis itu untuk kabur.

" Shit dia kabur pula." Umpat Joe sambil berlari menyusul Victoria. Rico yang berniat menyusul pun di tahan oleh Lukas.

" Kalau ada apa-apa sama Vicky gue pasti buat Johanness menyesal." Ucap Rico penuh kemarahan.

" Tenang boy temen lo ga bakal kenapa-napa koq." Ucap Lukas yakin ' Gue juga ga tau apa yang tuh anak lakuin.'Batin Lukas berkata.

Victoria berlari tanpa tujuan, dia harus menghindari 1 dari 4 cowo yang dia malas mengingat nama nya.  Dan pintu yang terbuka menuntun nya pada tangga ke atap sekolah. Setelah itu dia menutup pintu dengan harapan dapat mengecoh cowo itu.
Tidak ada siapapun di tempat ini kibaran rambut dari angin yang berhembus kencang menyadarkan nya bahwa gelungan rambut nya terlepas saat berlari tadi. Karena cape gadis itu memutuskan untuk duduk di karpet tua yang terletak di lantai. Perlahan dia merebahkan tubuh , melepas sepatu menyisakan kaus kaki merah muda dan terlelap karena kantuk yang tiba-tiba.

Joe yang kehilangan jejak Vicky pun memaki dalam hati. ' Ayo Johanness di mana lo bakal sembunyi kalo di kejar orang.' Batin Joe berbicara sambil melihat sekeliling dan mata nya menyipit saat melihat tangga ke atap sekolah.  Dia melangkahkan kaki ke tangga saat akan membuka pintu dia merasakan pintu itu berat. Dengan otak yang pintar tidak susah membuka pintu itu dan dia menyeringai saat melihat Vicky yang tertidur.  Perlahan Joe menuju ke arah gadis yang tertidur miring dan memperlihatkan paha mulus yang tertutupi hotpant marron.  Gadis itu terlihat gelisah dalam tidur nya keringat mengalir dari dahi nya.  Cowo itu tersentak melihat pergerakan Vicky yang menyebabkan paha gadis itu semakin terekspos.

' Putih mulus' batin Joe berkata saat melihat nya.  ' Aduh Joe jangan gila deh lo. Masa lo suka ama nih cewe. Cewe culun ini ga ada bagus-bagus nya.' Joe memaki pikiran nya sendiri.  Setelah melepas sepatu nya, dia memposisikan diri di atas tubuh Vicky dan membuat gadis itu terbangun.

" Mau ngapain lo. Minggir dari badan gue. Amuk Vicky sambil memukul dada Joe namun kekuatan gadis itu tidak ada apa-apa nya bagi Joe.

Joe semakin menyeringai membuat batin Vicky takut namun dia tidak menunjukkan nya di depan pria itu.

Gadis itu semakin berontak dan menggeliat di bawah tubuh Joe dan mengakibatkan lelaki itu turn on, kacamata gadis itu terlepas saat melakukan perlawanan. Joe terpana melihat wajah Vicky yang sangat cantik tanpa kacamata nya. Gadis yang ada di bawah nya membuat nya lupa diri.

" Lepasin gue lepasin ...Hemmphh..." Teriakan Vicky tertahan karena Joe mencium nya tepat di bibir, lidah Joe memasuki mulut Vicky dan membelit lidah mereka.  Kedua tangan gadis itu pun ditahan oleh kedua tangan nya. Mata Joe semakin menggelap di mata Vicky karena mereka berciuman dengan mata terbuka.  Vicky semakin ketakutan ketika bibir pria itu turun ke arah leher nya. " Aaahhhhh..." Gadis itu mendesah saat Joe menjilati dan mencium ceruk leher nya.
Wangi lembut yang tercium dari tubuh Vicky memabukkan Joe.  Ketika di rasa gadis itu tidak melawan lagi Joe perlahan melucuti pakaian Vicky sehingga gadis itu telanjang.

" Hiks...hiks...hiks..." Vicky terisak saat kesadaran nya kembali. Dia merasakan mulut dan tangan lelaki itu bergantian menghisap dan meremas kedua payudara nya.

" Koo...tolong lepasin saya hikķss..." Isak Vicky sambil memohon.  Namun Joe yang sudah gelap mata tidak memperdulikan isakan nya.  Dia semakin menurunkan bibir nya ke perut Vicky yang rata dan menjilati nya jari-jari Joe mulai meraba vagina Victoria yang semakin basah lalu menusuknya dengan jari telunjuk nya.

" Aaahhhhhh... jangan koko.. aaahhh.. jangan..ahhh..koko.." Vicky boleh berkata jangan namun tubuh nya bereaksi lain..  Dia merasakan geli dan nikmat saat lidah Joe mulai memainkan kembali puting kanan nya, sementara tangan Joe meremas  payudara  kirinya.

" AAAAHHHHHHHH..." Vicky menjerit saat pelepasan yang baru pertama kali di rasakan nya.

" Hhhh...hhhh."  gadis itu terengah-engah setelah nya, tubuh Vicky yang penuh keringat semakin terlihat seksi di mata Joe.  Dia segera melepaskan seluruh seragam nya hingga sama telanjang nya dengan gadis itu.  Joe mencium bibir gadis itu agar tidak berteriak saat kejantanan nya perlahan memasuki vagina Vicky dan merasakan sesuatu yang menghalangi kejantanan nya masuk, Joe yang sudah di liputi gairah menekan batang nya dalam sekali sentakan dan merobek penghalang Vicky.

Rasa sakit dan nyeri menyadarkan Vicky bahwa lelaki yang berada di atas nya telah merobek selaput darah nya. " Hiksss.... hiksss... hikss. " Air mata Vicky mengalir deras saat keperawanan nya terenggut paksa oleh orang yang tidak dia cintai.   Setelah mendiamkan milik nya beberapa saat Joe mulai menggerakkan pinggul nya.

" Ahhh Victoria, vagina lo menjepit punya gue. Oh punya lo nikmat banget." Racau Joe saat kenikmatan mulai melanda nya. Perlahan rasa sakit Vicky tergantikan dengan kenikmatan hingga tanpa sadar kedua nya mengerang bersautan di akhiri dengan Vicky yang menjerit di susul dengan Joe saat  lelaki menumpahkan benih nya ke rahim gadis itu dan ambruk di atas tubuh mungil itu.

" Maaf." Sesal Joe saat penyatuan mereka berakhir. Dia mengusap air mata gadis itu dengan ibu jari nya. Ahh Joe tidak tau apa yang di pikiran nya sehingga dia merusak seorang gadis dan melepas keperjakaan nya.  Joe mencari sapu tangan nya dan mengusapkan nya ke vagina Vicky terlihat bercak darah, tanda keperawanan Vicky tercetak di kain berwarna biru muda itu. Vicky hanya terbaring dengan lemas dengan rasa nyeri di vagina nya, air mata nya semakin deras.  Joe merasa sesak saat melihat gadis itu menangis pilu.

" Gue...Aku bakal tanggung jawab sama kamu. Victoria."  Joe berucap dengan lembut menangkup kedua pipi Vicky dan mengecup kening gadis itu dengan lembut. Vicky hanya terdiam mendengar perkataan lelaki itu.

 Joe baru saja memakai kaos dan celana panjang nya ketika ada yang mendobrak pintu lalu di susul ke4 lelaki masuk dan terkejut melihat keadaan Vicky yang sudah membelakangi mereka dengan seragam dan dalaman gadis itu yang berserakan. Untunglah rambut panjang nya menutupi punggung telanjang nya.  Salah seorang dari mereka menerjang Joe dan meninju nya. " Bangsat lo...." Baru saja Rico akan menghajar Joe, Lukas dan Ethan menahan nya sementara Rey membantu Joe untuk berdiri.

" EHHHH BEGOOOO!!!!!! KALIANN SEMUA BALIK BADAN....." Jerit Rico setelah sadar akan keadaan teman nya.  Lukas, Ethan dan Rey kompak membalikkan badan di ikuti Rico hanya Joe yang menghampiri gadis itu dan membantu nya memakai semua baju seragam nya.

" Vicky....Are you okay, dear?" Tanya Rico saat Vicky sudah selesai merapikan diri. Lukas, Ethan dan Rey terpana melihat kecantikan gadis itu. Sementara Joe sang pelaku hanya dapat berdiam diri.

" Katakan sesuatu jangan diam aja." Rico mulai cemas melihat tatapan Vicky yang kosong. Rico pun mengguncang tubuh mungil gadis itu. Berhasil gadis itu mulai sadar.

" Rico, ini cuma mimpi kan?" Tanya Vicky lirih membuat ke4 lelaki itu menatap tajam Joe.  Tak lama gadis itu berdiri mengabaikan rasa sakit di vagina nya. Vicky mencengkram baju Joe dan berkata." Puas koko sekarang. Salah aku apa ko? Salah aku apa....." Suara Vicky semakin melemah pandangan nya kabur. Joe dengan cepat menangkap tubuh mungil itu dan membawa nya ala bridal style.

" Jangan sentuh Vicky dasar  bajingan." Rico siap menghadang Joe yang membawa sahabat nya. Namun sorotan mata lelaki itu membuat nya ngeri. " Gue yang udah buat dia kayak gini jadi mulai sekarang dia tanggung jawab gue."

Tbc



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar