Hai hai hai aku balik lagi nih dengan cerbung baru. Kali ini inspirasi nya dari webtoons, kdrama dan beberapa cerita dari novel. Hope you like it. Cekidot.
Part 1 : First Meet
Victoria terlihat culun dengan gaya kepang dua dan kacamata tebal yang bertengger di mata hitam nya. Rok seragam nya pun di buat longgar di tubuh nya yang memang tergolong kecil yakni 150 cm dan berat 41 kilo panjang rok nya pun 5 centi di bawah lutut , dia tidak bisa melakukan hal yang sama dengan kemeja nya karena itu terlihat aneh dengan rompi yang di kenakan nya. Ya seragam nya berwarna putih dengan rompi hitam beserta dengan bawahan berwarna kotak-kotak merah untuk perempuan memakai dasi kupu-kupu dan laki-laki dasi panjang yang senada dengan bawahan nya.
Jangan salah sebenarnya gadis itu memiliki wajah yang sangat cantik namun gadis itu sengaja menutupi nya karena dia sudah lelah dengan para lelaki yang berusaha untuk mendapatkan hati nya. Belum lagi tatapan iri dan benci yang di tujukan para gadis seakan dia adalah hama yang harus di musnahkan.
Minggu pertama di SMU Nuansa Bakti di lalui Victoria dengan belajar dan membaca buku sebanyak yang dia sanggup. Dia tidak memiliki banyak teman dan tidak juga berniat untuk mencari nya. Toh dia tidak membutuhkan nya. Memiliki otak di atas rata-rata dengan IQ 350 dan EQ 400 Victoria yakin dia bisa melalui masa sma ini dengan bersikap ansos.
Victoria menatap bosan Bu Adelia guru matematika dan termasuk guru terkiller di sekolah. Gadis itu bahkan sudah menguasai materi untuk kelas 12. Rico teman sebangku nya hanya menggelengkan kepala saat gadis itu mengeluarkan buku sketsa nya dan menggambar sesuatu dengan tangan lincah nya. Dia takut Vicky-panggilan Rico untuk gadis itu- mendapat hukuman dari guru yang berdandan agak menor itu karena tidak memperhatikan pelajaran. Rico memutuskan menyenggol siku gadis itu dengan siku nya untuk menyadarkan Vicky, berhasil gadis itu menoleh sekilas ke arah nya sebelum suara menggelegar itu menggaung di kelas 10-1 itu. " Victoria Christoper Jacobus , maju ke depan kerjakan 5 soal ini." Victoria melihat soal sekilas lalu menyeringai sebelum dia maju ke papan tulis. Nampak tatapan meremehkan dari seisi kelas saat gadis itu mengerjakan kecuali Rico karena cowo itu tau betapa jenius dan sableng nya gadis itu karena mereka sekelas waktu kelas 2 smp. Ya dia tau rupa asli gadis itu dan dia menghargai keputusan gadis itu untuk merubah penampilan nya.
Bu Adelia melotot tak percaya saat 10 menit kemudian Victoria selesai menulis jawaban dan menuju ke arah guru berusia 35tahun itu sembari berkata " Sudah bu. Ada lagi."
Guru itu tidak dapat berbuat apa-apa lagi karena jawaban nya tepat tidak ada alasan untuk menghukum gadis yang tidak memperhatikan nya. Dia menghela nafas dan berkata " Sudah kembali ke tempat duduk mu." Seisi kelas mendadak diam menatap Victoria yang berhasil membungkam guru killer itu.
" Ish Vicky lo buat gue jantungan aja." Dumel Rico saat gadis itu sudah kembali ke tempat duduk nya yang di jawab cengiran oleh gadis itu. Kedua nya menatap ke arah guru yang sedang memegang pelipis nya stress menghadapi kelakuan Victoria.
" Vicky, lo mau buat semua guru stress karena kelakuan sableng lo ini?" Bisik Rico dekat telinga Victoria.
" Ya jangan salahin gue kalo gue bosen ama materi nya." Sahut Victoria nyablak.
Sejujur nya dia tidak menyangka bakal sekelas lagi dengan orang yang sudah tau real nya dia luar dalam. Rico hanya satu-satu nya cowo yang tidak pernah mengejar diri nya karena cowo itu gay dan itu tidak masalah bagi Victoria karena gadis itu setidak nya memiliki satu teman yang terbaik.
Kring bunyi bel istirahat menjadi alunan yang merdu bagi sebagian murid dan itu juga berlaku bagi Rico yang menarik tangan Victoria menuju kantin.
" Ayo Vicky gue udah laper nih." Rajuk nya membuat gadis itu tertawa. Kelakuan Rico tidak menunjukkan ada sesuatu yang salah dengan cowo itu karena di lihat sepintas dia terlihat sebagai cowo pada umum nya. Banyak cewe yang mengejar nya dan ya Rico memacari 1 2 dari para gadis itu untuk menghilangkan kecurigaan keluarga dan sekolah bahwa dia gay sampai 2 tahun yang lalu Victoria memergoki nya sedang berciuman dengan panas dengan seorang cowo sma di ruangan musik gedung smp nya. Victoria terkejut lalu memaki kedua nya yang tidak mengenal tempat dan entah apa sebab nya Rico pun menjadi teman terdekat gadis itu hingga sekarang.
" Penuh Co...kita duduk di mana." Tanya Victoria sambil mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru kantin.
" Nah di situ aja. Lo duduk duluan biar gue yang pesenin. Yang biasa kan?" Balas Rico sambil menunjuk meja kosong yang memang strategis.
Setelah menunggu 5 menit Rico datang membawa pesanan mereka berdua.
" Vicky lo bisa ga sih ga gambar kalo guru lagi jelasin?" Tanya Rico sambil menyantap bakso nya.
" Gimana lagi Co..gue bosen banget." Jawab Victoria sambil meneguk es jeruk nya.
" Yeaahhh tau deh yang jenius." Sahut Rico sambil mencomot bakso yang ada di mangkok Victoria.
" Ricoooo.. bakso gue napa lo makan kampret...." Desis Victoria sebal.
" Bis lo makan nya lama ya udah gue bantuin abisin." Cengir Rico tanpa dosa membuat gadis itu buru-buru memakan bakso nya agar tidak beralih ke perut Rico.
Baru saja kedua nya menyelesaikan makan, seseorang menggebrak meja mereka.
" Anak baru udah berani ya duduk di tempat kakak kelas." Bentak seorang cowo di belakang nya ada 3 orang cowo yang berlaga sok cool di mata Victoria sekilas dia melirik Rico. Oh no nampak nya cowo itu tertarik dengan orang yang membentak mereka.
" Mang ada tulisan nya kak. Bukan nya ini meja punya umum. Dasar aneh." Sahut Victoria langsung mengkonfrontasi cowo itu sembari menendang Rico dari bawah meja untuk menyadarkan nya dari kekaguman nya dari cowo-cowo reseh ini.
" Eh cewe culun berani lo lawan kakak kelas." Sahut lelaki itu lagi udah mule ga nyante.
" Kakak kelas juga manusia kan. Pain gue takut sama manusia. Makanan nya sama juga." Ujar Victoria mulai nyolot, Rico meneguk saliva nya karena sifat devil yang muncul dari gadis itu.
" Heey yang sopan dong jadi junior." Bentak lelaki kedua yang berkulit putih juga.
" Oh jadi mau pake sistem senioritas nih. Mang masih jaman ya." Rico mendengus mendengar jawaban gadis itu. Dia tau kalo Victoria tidak akan mengalah dan selalu menang dalam setiap perdebatan.
Victoria sekarang berdebat dengan ketiga lelaki itu sedang Rico hanya terdiam tidak berani membantu.
" Udah lah lo ngapain ribut sama cewe kampung ini. Ga punya etika." Sahut seorang lelakiberkulit gelap khas terpapar matahari.
" Ckk etika itu kalo lo gebrak meja orang dan mengklaim meja itu milik lo padahal milik umum. Rico kita balik ke kelas." Maki Victoria sambil berdiri dan menarik tangan Rico agar bergegas keluar dari kantin.
" Ya begitulah kalo jadi orang kampung. Udik dan culun." Hina lelaki itu lagi yang masih terdengar jelas di telinga kedua nya. Ingin rasa nya Rico kembali dan menghajar keempat cowo yang menghina sahabat terbaik yang di miliki nya. Namun Vicki makin kuat menarik tangan nya.
Kembali ke 4 lelaki yang sekarang duduk di meja sengketa itu.
" Jo.lo kejem amat sih bilang itu cewe culun kampungan udik." Kata seorang lelaki yang berkulit hitam manis dan agak gemuk di banding keempat nya. Ethan
" Lah lo juga tadi juga ngatain dia jadi bukan gue aja dong. Dasar pea." Rutuk lelaki yang bernama Johanness Andreas Anthony sambil menjitak kepala Ethan Nugraha Gregory.
" Tuh cewe nyali nya besar juga ya meskipun badan nya kecil." Kata lelaki berkulit putih yang bernama Reynold Stevanus.
" Tapi tuh cowo yang sama tuh cewe koq diem aja ya cewe nya di hina?" Ujar lelakiyang bernama Lukas Hadikusuma.
" Lah tuh cowo bukan pacar nya. Dia baru putus sama sepupu gue beberapa hari yang lalu. Tuh cowo kayak nya play boy dah." Sahut Reynold bingung.
" Kayak lo juga bukan playboy aja." Desis Jo membuat Rey manyun sedangkan Lukas dan Ethan tertawa.
" Lo perhatiin ga ada yang aneh sama tuh cewe."Sahut Rey lagi jiwa playboy nya muncul kalo ada gadis cantik.
" Lo kalo cewe aja cepet dasar.." Ethan menimpuk Rey dengan sedotan.
" Ya udahlah ga penting juga bahas mereka. Buruan makan nya. Bentar lagi bel." Kata Joe menengahi mereka bertiga.
Di koridor or lorong sekolah (whatevet dah apa nama nya) Victoria masih menarik Rico.
" Vicky napa sih lo nekat banget ama kakak kelas. Akhir nya mereka jadi hina lo kan, Baby." Victoria melotot saat Rico memanggil nya baby.
" Lo panggil gue baby lagi. Gue tampol lo." Maki gadis itu sambil mengepalkan tangan nya.
" Kayak nyampe aja lo nampol gue." Goda Rico pada Victoria.
" Aishhhh Rico. Rico.. Untung gue sabar ya mau temenan ama lo." Decak gadis itu sambil meninggalkan Rico ke toilet cewe sebelum bel masuk berbunyi.
" Vicky semoga lo dapet cowo yang bisa lindungin lo." Gumam Rico sambil menatap punggung Victoria yang perlahan mengecil sebelum hilang di pantauan Rico.
Entah suatu keberuntungan atau kesialan dalam beberapa hari Victoria terus bertemu dengan Johanness dan the gank mau dia sendirian maupun bersama Rico. Dan puncak nya terjadi hari jumat.
Rico sedang menghampiri Victoria yang membawa dua gelas jus sirsak saat sebuah bola basket menghantam punggung nya dan gadis itu menjerit sedangkan kedua jus terlempar dari tangan nya dan dengan mulus mengenai baju olahraga Johanness.
" SIAPA YANG LEMPAR JUS KE GUE. SIAPA ORANG NYA." Bentak Johanness membuat para cewe yang keganjenan menunjuk Victoria yang jatuh terduduk meringis kesakitan. Belum sempat Rico membantu gadis itu berdiri Johanness menyambar lengan gadis itu memaksa nya berdiri. Victoria memilih menahan sakit daripada di kasihani.
" LO PUNYA MATA GA. ATO KURANG TEBEL NIH KACAMATA LO JADI GUE SEGEDE INI LO SIREM JUS." Bentak Jo tanpa memperdulikan ringisan kesakitan Victoria. Gadis itu terdiam memikirkan cara meloloskan diri dari cowo yang tinggi nya 178 cm itu. Rico mulai panik melihat muka sahabat nya yang memucat dan keringat mengalir dari dahi nya.
" Maaf gue kena bola jadi jus yang gue bawa tumpah." Victoria memilih untuk meminta maaf dengan harapan Joe mau melepas nya.
" Kalau minta maaf menyelesaikan masalah untuk apa ada polisi?"sahut Joe sarkastik.
" Setidak nya gue udah berani mengakui gue salah dan meminta maaf." Jawab Victoria di tengah rasa sakit yang semakin menjadi. Rico yang tak tahan menghempaskan tangan Jo dan memapah tubuh Victoria yang semakin lemah sebelum akhir nya gadis itu pingsan. Ethan, Reynold dan Lukas terkejut melihat nya dan berteriak memanggil Johanness yang masih terpaku di tempat nya.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar