" Minggu ini ikut gambar ga?" Tanya Joe pada Victoria.
" Ikut lah ko sekalian kita izin dulu kan sampai kelar lomba." Ucap gadis itu sambil mengunyah batagor nya.
" Eh ko kasih hadiah yuk ama kakak-kakak itu." Usul Victoria yang mendapat tatapan bingung dari Joe. " Ya kan kita bisa keluar tiap minggu dan makin deket juga karena komunitas gambar ko. Pengen aja kasih kado."
" Ya udah ntar pulang ya."Flashback on
Johanness dan Victoria baru jadian beberapa hari saat lelaki mengajak gadis nya untuk ke suatu tempat.
" Vivi, mereka baik-baik koq ga usah takut ya." Ucap nya menenangkan Vicky.
" Iya koko...ga usah cemas gitu ya." Ucap gadis itu sambil tersenyum.
Joe menuntun gadis nya ke sebuah ruangan dan membuka handle pintu.
" Selamat datang Joe..Eh si cantik Victoria loh koq kalian bisa barengan." Sambut seorang pria yang berkacamata. Membuat Joe reflek mengetatkan genggaman nya di jari gadis itu.
" Iya kak. Kenalin semua ini Victoria . Dia pacar aku." Sahut Joe memproklamirkan Victoria membuat gadis itu tersipu dan semua yang ada di ruangan itu tertawa.
" Oh gitu. Eh iya kamu koq ga telepon kakak sih setelah itu. Padahal kita mau ketemu kamu lagi loh." Kata lelaki itu membuat Joe kaget. Setelah memberitahu nama masing-masing dan menjelaskan tentang pertemuan di taman musik Joe pun mengangguk paham.
" Nurbianto." Lelaki berkacamata dan bertubuh tinggi. Mahasiswa Senirupa
" Aurin." Wanita yang di cat pirang dan tinggi untuk ukuran wanita. Mahasiswi Senirupa.
" Raditya." Lelaki berpipi chubby dan cukup tinggi. Pekerja kantoran.
" Karenina." Wanita nyentrik berkacamata manager toko pakaian.
" Gilang." Mahasiswa hukum dan pekerja part time.
" Kayla." Anak pemilik toko barang antik.
" Maaf kak belum sempat ngabarin padahal aku mau loh ikut komunitas ini." Kata Victoria lagi. Mereka udah duduk di sebuah meja panjang.
Flashback off
Joe melihat Vicky duduk nya gelisah sesekali memegang kepala nya.
" Kenapa Vi?" Tanya Joe berbisik di kuping Vicky.
" Shhh.. Geli ah ko." Sahut nya sambil mengigit bibir bawah nya. Ga lama 'gadis' itu berdiri meninggalkan kantin.
" Eh mau ke mana?" Sahut Joe menyusul gadis nya.
" Kepala ku pusing ko." Rajuk Vicky pada Joe. Mereka lagi di perpus perlahan Joe memijit bahu 'gadis' itu. Namun itu malah membuat Vicky semakin gelisah.
" Ah ke kantin lagi aja lah beli yang dingin-dingin." Ucap Vicky beranjak dari duduk nya meninggalkan Joe dalam kebingungan.
" Vi tunggu..." Kejar Joe.
" Kamu kenapa sih?" Tanya Joe begitu 'gadis' itu mengambil dua botol minuman ion dingin dari mba kantin.
" Ga tau ko. Pusing bawaan nya dan gerah.." Sahut Vicky sambil membuka tutup botol dan meminum isi nya. " Ish jangan deket-deket. Geli nih." Usir Vicky saat Joe akan merangkul nya yang membuat lelaki itu heran.
" Kenapa sih?" Tanya Joe yang di jawab gelengan kepala 'gadis' itu.
" Ya udah besok kan libur ini kita jalan aja ntar pulang sekolah sekalian beli kado." Bujuk Joe namun Vicky masih merasa gerah dan pusing.
" Ya udah sekalian beli buku ya?" Tanya Vicky lagi yang di jawab anggukan oleh Joe.Skip pulang sekolah dan di mall saat sedang memilih baju iphone iphone Vicky bergetar pertanda ada pesan masuk.
From Ko Viko
De..kamu nginep di rumah temen aja ya lusa sore sebelum magrib baru balik.
To Ko Viko
Iya ko.dede ngerti lusa sebelum magrib dede udah di rumah.
Vicky mendesah saat memasukkan iphone nya kembali ke saku rompi.
" Ada apa?" Tanya Joe pada gadis nya.
" Ntar anterin ke rumah Rico ya ko. Aku nginep di sana sampe lusa." Ucap Vicky lirih.
Joe POV
What dia mau nginep di tempat Rico. Ish apa dia ga tau kalo aku cemburu. Gadis ini benar-benar deh sekarang dia menuju stand produk perawatan tubuh dia melihat ada diskon 50% perpaket setelah membeli 2 paket yang berbeda di tambah sebotol minyak yang aku tidak tahu apa nama nya dia melirik stand produk perawatan rambut di sebrang ah rupa nya di mall ini ada ada bazzar dan diskon berbagai produk.
Ternyata meski dia terlahir di keluarga super tajir, dia tidak segan untuk membeli produk yang tidak terlalu mahal, sesuai lah dengan kemampuan ku bila ingin membelikan nya. Tadi nya aku mau membayar belanjaan nya namun dia sudah menyodorkan kartu gold milik nya ke kasir. Ya sudahlah next time aku akan membelikan nya sesuatu.
" Koko.. makan dulu yuk. Laper." Ucap nya sambil menarik tangan ku yang penuh barang. Untung lah aku membawa mobil jadi tidak ada kesulitan untuk membawa semua belanjaan kami.
Rico's House
" Vi. Perasaan Rico ga punya moge kayak gini deh?"Tanya ku saat melihat motor ninja hijau yang nangkring di parkiran rumah nya.
" Oh punya kak Kenzo." Sahut nya datar ada apa ya koq tiba-tiba aku jadi merinding.
Aku menajam kan telinga saat mendengar sesuatu dari atas. Kami menaiki tangga dengan pelan-pelan . Oh shit gilaaaaaa. Rico berciuman di bibir dengan seorang lelaki dan gila nya mereka saling meraba tubuh pasangan nya. Tubuh atas mereka sudah naked pria itu atletis juga Rico mah kurus gitu. Gadis ku berdecak pelan lalu menutup pintu kamar Rico dengan pelan dan menarikku keluar dari rumah Rico.
" Sekarang koko tau kan. Rico kayak apa. Jangan cemburu lagi. Please diem aja ya ko." Sahut Vivi saat kami di mobil dan sempat terdiam beberapa saat. Jujur aku masih syok dan merasa merinding melihat pemandangan tadi. Chupp aku menoleh saat dia mengecup pipi kiri ku. Wajah nya memerah oh rasa nya aku mengerti mengapa dia mengeluh panas dan pusing.
" Iya Sweety koko ga bakal bilang siapa-siapa. Cuma kalo mereka kayak gitu terus ya lama-lama ketauan lah." Sahut ku sambil menangkup wajah nya yang mulai memerah. Aku mencium lembut bibir nya yang di balas lumatan penuh nafsu oleh nya, oke aku mulai ga tahan ku gigit bibir bawah nya dan dia mendesah. Bibir nya yang manis dan aroma tubuh nya yang manis memabukkan ku. Tangan ku turun ke bawah dan meremas payudara nya. Dia mendesah di sela ciuman panas kami. Tangan nya meremas junior ku.
" Jangan bangunin singa tidur." Ucap ku sambil melepas pagutan bibir kami. Bibir nya sudah membengkak dan makin memerah.
" Jadi aku nginep di mana?" Tanya nya sambil mengambil nafas.
" Rumah koko aja. Tenang orang tua koko lagi di London dan mbo Mirna (art ku) lagi izin 3 hari. Cuma ada security kampret." Ucapku yang di tanggapi tawa oleh dia.
" Kira-kira lusa udah ada belum ya pembagian tim nya?" Tanya nya sambil memainkan rambut mata nya fokus ke depan. Aku jadi ingin menyatukan tubuh kami berdua lagipula ini sudah 2 bulan lebih kami tidak melakukan nya.
" Udah. Tenang aja kita pasti satu tim koq." Kata ku sambil mengelus rambut nya. Wow halus banget di tangan ku.
" Ko, ngantuk." Ucap nya manja.
" Tidur aja ntar koko bangunin." Kata ku sambil menghidupkan mesin mobil.
Aku sudah sampai rumah tadi nya ingin ku bangunkan cuma melihat wajah lelah nya aku tidak tega. Akhir nya ku gendong dia kekamarku dia begitu ringan dan kecil dalam gendongan ku. Aku mencopot sepatu dan kaus kaki nya setelah meletakkan nya di kasur, iphone nya juga sudah kukeluarkan dari saku rompi nya. Aku harus ke mobil ku lagi untuk mengambil barang-barang kami.
Setelah kembali kekamar aku melihat paha nya tersingkap karena dia bergerak dalam tidur nya. Glekk adik ku yang dari tadi mulai ereksi semakin terasa sesak saja. Oke ku kunci pintu kamar ku dan ku hampiri dia. 'Cantik' batin ku berkata aku ga sabar untuk meminum susu nya. Aku merebahkan tubuhku di samping nya dan mulai menciumi wajah nya berhasil dia membuka mata nya dan mulai menggeliat kegelian.
" Kokoooo." Rengek nya pada ku saat tangan ku mulai membuka seluruh baju nya.
" Koko tau kamu pusing dan gerah karena kepengen kan?" Tanyaku sambil meremas payudara nya. Dia mulai mendesah dan mengerang karena sentuhan tanganku.
Setelah kami berdua full naked aku menindih tubuh nya dan melumat bibir nya dengan nafsu. Aku menurunkan bibir ku ke tulang selangka nya dan membuat kissmark di sana. Erangan dan desahan nya membuat junior ku makin menegang. Susu nya keluar saat ku isap kuat. Dia semakin menggila di bawah ku, setelah puas menyusu di kedua payudara nya aku menuju vagina nya sudah sangat basah rupa nya, aroma khas nya membuat ku ingin mencicipi nya.
" Ahhh koko..ahh koko.." Dia menekan kepala ku untuk memperdalam jilatan ku di klitoris nya. Lidahku terjepit saat dia mencapai puncak nya.
" Hey sweety. Giliran mu untuk memuaskan ku." Dengan rambut acak-acakan dia mendorong tubuh ku dan mulai dia mulai merangkak ke arah junior ku. Awal nya dia hanya menyentuh dengan bibir nya lalu dia mulai memasukkan dan mengulum junior ku.
" Babe jangan pake sshhh gigi. yes begitu sweety." Ucapku sambil mendorong tengkuk nya memperdalam kuluman nya di milikku. Crott dia berhasil melepaskan junior ku sehingga air mani ku mengenai sprei. Oh aku harus memasukkan nya ke mesin cuci nanti.
" Sudah siap sayang?" Tanya ku sambil memegang junior ku agar kembali ereksi. Dia mengangguk sekarang ku rebahkan tubuh nya dan mulai menciumi tubuh nya memberi tanda kiss mark di tempat tersembunyi.
" Koko...please udah ga tahan lagi." Kata nya sambil menggesekkan juniorku ke vagina nya. " Ahhh...Sakitt.." Dia menjerit saat punya ku baru setengah memasuki nya. Ku cium bibir nya agar dia merasakan rileks, memang sempit banget vagina nya. Bless " Ahhhhh." Dia menjerit dan meneteskan air mata saat aku berhasil menancapkan seluruh junior ku. Ku kecup pipi nya lembut dan setelah beberapa saat aku mulai menggerakan pinggul ku.
" Vi....Kamu sempit banget oh nikmat banget." Aku merasakan vagina nya berkedut dan sesuatu yang hangat menyiram junior ku. Udah orgasme rupa nya. " Cape?" Tanya ku sambil membelai wajah nya, dia hanya mengangguk. " Biar koko yang goyang aja kamu cukup diam aja." Kata ku sambil mengenjot junior ku ke dalam vagina nya dengan cepat yang membuat nya semakin mengerang dan meracau tak jelas.
Tangan nya menarik kepala ku ke leher nya. Oh minta di cium di leher rupa nya. Desahan rintihan jeritan terus keluar dari mulut nya, gairah nya memuncak kembali di sertai goyangan pinggul nya yang kencang. Ah sebentar lagi aku ingin keluar. " Sweety..Vi... Ahhh kamu nikmat banget. Aaaahhhhhhh" Setelah itu kami berdua mengerang bersamaan dan aku ambruk di tubuh nya.
" Koko. Aku mau rileksasi jadi jangan gedor-gedor pintu kamar mandi kalo 1 jam aku belum kelar." Kata nya sambil membawa seplastik produk yang tadi dia beli. Oke sekarang aku harus membersihkan bukti pertempuran kami di sprei. Segera ku copot sprei beserta sarung bantal dan mengganti nya dengan sprei dan sarung bantal bersih yang memang ada beberapa di lemari pakaian ku. Setelah itu aku membawa nya ke ruang cuci yang berada di samping dapur. Aku memang terbiasa mencuci sendiri sprei dan sarung bantal ku toh pakai mesin cuci ini.
Setelah membilas dan memasukkan pewangi aku merasa lapar sambil menunggu mesin pengering nya bekerja aku menuju dapur. Hanya ada sosis nugget dan telur yang bisa ku masak di antara bahan yang lain. Ya sudahlah aku buat telur ceplok saja.
Aku sudah menjemur sprei dan sarung bantal yang setengah kering itu. Waktu nya makan sekarang. Oke Joe kita lihat apa dia udah kelar mandi. Aku membuka pintu kamar ku dan melihat dia sedang kesulitan menyisir rambut panjang nya. Akhir nya dia memakai jari nya, aku tertawa kencang.
" Ih koko mah ketawa nya kayak gitu." Rajuk nya yang membuat dia terlihat manis. " Abis kamu lucu banget. Makan yuk koko udah lapar nih." Sahut ku menarik nya berdiri. Wangi tubuh nya beraroma lembut.
Dia hanya bengong saat melihat telur ceplok di piring kami. " Kaga salah ko. Ini yang koko bilang masak?" Tanya nya sambil membuka isi kulkas. Aku mengajak nya makan di dapur karena praktis ada dispenser dan minuman ringan serta cemilan di kulkas . Aku memperhatikan Vivi yang sedang berkutat di kompor. Rasa nya aku makin sayang saja udah cantik bisa masak pula.
" Koko..Makan yuk. Spageti nya udah mateng." Sahut nya membuyarkan lamunan ku.
" Enak banget." Wau aku ga nyangka deh ternyata masakan nya enak sekali tadi nya ku pikir cuma sekedar bisa. Ah calon istri banget ini mah. " Vi. Mau dong sering di masakin sama kamu."
" Iya gampang. Ntar aku masakin macem-macem. Hoamm." Setelah mengatakan itu dia menguap.
" Ngantuk? Ya udah makan dulu dikit ntar koko yang cuci semua ya. Kamu tidur aja dulu ntar koko nyusul."
" Iya. Ko mana teko ama gelas?" Tanya nya lagi aku menunjuk dengan jari ku. Dia mengambil nya dan mengisi teko hingga hampir penuh. " Buat jaga-jaga kalo ntar malem haus." Kata nya lagi.
Setelah makan aku mencuci piring dan menyusul Vivi di kamar ku. Dia sedang membaca hingga tidak menyadari kehadiran ku. "Vi." Panggilku lembut dia menoleh dan meletakkan buku di meja. " Kata nya ngantuk koq belum tidur?" Tanya nya lembut.
" Masih jam 8 kurang 15 ntar kebangun tengah malam kalo tidur sekarang." Jelas nya sambil membaca buku filsafat yang baru ku beli kemarin. Ah jadi dia yang baca duluan, aku beruntung memiliki pacar yang minat dan hobi nya sama setidak nya tidak susah untuk di ajak diskusi.
" Hmm Vi..Tadi saat di rumah Rico.. emmhh..sudah lama kamu tahu dia 'beda'? " Tanya ku hati-hati, takut nya menyinggung perasaan nya.
Dia tampak terkejut dan melihat ke arah ku. " Udah dari 2 tahun yang lalu ko. Awalnya juga kayak gitu dia ciuman ama cowo. Aku maki-maki aja abis nya mereka ciuman di sekolah dan cowo itu bukan kak Kenzo. "
Dia mulai menceritakan tentang Rico, pantas saja mereka berdua terlihat kompak dan saling melindungi. Ternyata cowo pertama Rico bajingan dan untung nya Vivi bisa membuka kedok nya. Dan sebagai ganti nya cowo itu melindungi Vivi dari semua bahaya.
" Cuma ko. Aku ga tau kalo mereka sejauh ini. Mereka udah kebablasan.." Lanjut nya lagi.
" Kayak kita ga aja..." Ucapku memotong perkataan nya.
" Kan awal nya koko yang perkosa aku.. Koko tau ga sakit nya masih berasa sampai besokan hari nya." Ucap nya sambil merenggut. Oh dia sungguh manis banget.
CHUPPPP. Ah bibir nya sungguh manis dan lembut
" Koko.." Dia hendak protes namun tanganku kembali meremas payudara nya dan dia mendesah, aku memanfaatkan itu untuk memperdalam ciumanku dan melucuti baju nya. Aku tidak tahu siapa yang membuka baju ku yang jelas sekarang kami sudah sama-sama naked dan milik ku sudah siap masuk ke sarang nya. Butuh usaha extra karena vagina nya yang masih terasa sempit bagiku bahkan Vivi saja sampai kesakitan awal nya. Kami melakukan nya sebanyak emhh 4 atau 5 ronde , niatku yang ingin tidur di kamar tamu gagal karena aku sudah kelelahan akibat pertempuran kami.
Victoria POV
Kenapa koko Joe tau aku pusing karena kepengen, apalagi kami sudah 2 bulan tidak melakukan 'itu' . Bibir nya lembut dan terasa geli saat kami berciuman, eh tangan nya meremas payudara ku yang ku rasakan makin montok saat aku bercermin. Apa ini efek sering di remas ya?
Bibir nya makin turun ke leher ku dan aku tidak tahan dengan rasa geli dan nikmat yang kurasakan. Terkutuklah mulut sialan yang terus mendesah dan mengerang saat bibir dan tangan nya menggeranyangi tubuh ku. " Ahhh...ahhhh.." Semakin kuat aku mengerang semakin kuat dia menyusu pada ku dan sebelah tangan nya mengocok vagina ku. Oh shit , lidah nya sekarang yang berada di vagina ku, lihai sekali lidah dan tangan nya mempermainkan inti diri ku. Aku tidak tahu berapa banyak desahan dan erangan yang keluar dari mulut ku yang terpenting ini nikmat banget. Setelah sekian lama aku merasa ada yang mendesak keluar, koko Joe semakin intens saja menjilati vagina ku. " Arggghhhhhh!" Teriakan panjang akhir nya keluar dan aku merasa lemas sekarang.
" Hey sweety, giliranmu untuk memuaskan ku." Aku tau maksud nya apa, dengan sisa-sisa kekuatan aku dorong tubuh nya agar tiduran untunglah kasur milik nya berukuran king size sehingga kami leluasa melakukan olahraga ranjang kami. Setelah aku merangkak ke arah junior nya, aku pernah mencari artikel tentang ukuran standar pria dan ya aku cukup tercengang karena milik nya termasuk jumbo di usia nya yang masih remaja, aku tak tahu apa milik nya bisa berkembang lagi tapi yang ku tahu aku mulai ketagihan untuk bercinta apalagi rasa nya nikmat saat kedua kali kami melakukan nya. Oh sudah lah aku mulai memegang dan memasukkan miliknya ke mulut ku, agak aneh awalnya namun koko Joe sudah memuaskan ku kenapa aku tidak mau melakukan yang sama dengan nya.
" Babe jangan pake sshhh gigi, yes begitu sweety." Ucap nya parau sambil memegang tengkuk ku, aku masih asyik mengulum batang nya seperti aku mengulum loli pop. Eh seperti nya dia akan keluar, dari tanda-tanda yang ku baca dari berbagai sumber. Segera ku tarik mulut ku dari batang nya, aku tidak ingin menelan air mani nya. Dan benar saja dia segera menyemprotkan milik nya di kasur, astaga banyak nya ga kebayang kalo sampe ketelen bisa-bisa muntah aku.
" Sudah siap sayang?" Tanya nya sambil memegang milik nya yang sudah menegang. Aku selalu merasa gugup saat akan memulai nya. Dia menindih tubuh ku dan menggodaku dengan menempelkan lalu menjauhkan milik nya ke vagina ku.
" Please ko..aku udah ga tahan lagi." Aku memohon sambil memegang milik nya dan menggesekkan nya ke vagina ku. Ah rasa nya enak dan nikmat sekali.
" Ahh..Sakittt..." Aku menjerit saat milik koko Joe mulai menembus vagina ku. Tidak sia-sia aku rutin meminum ramuan untuk merapatkan vagina dan mengencangkan payudara yang ku lihat dari buku resep herbal yang iseng ku beli sejak perawan ku jebol 2 bulan yang lalu terbukti punya ku masih terasa sempit saat kejantanan nya mencoba masuk ke liang kenikmatan ku. Rupa nya koko Joe sudah tidak sabar lagi jadi dia menghentakkan pinggulnya dengan keras. Bless, berhasil milik nya sudah tertancap di vagina ku yang masih terasa nyeri. Dia mencium bibir ku dengan lembut untuk mengurangi nyeri yang ku rasa.
" Vi...kamu sempit banget." Racau nya mulai menggoyang pinggul nya. Koko Joe sangat lembut dalam bercinta, tidak saat pertama kali ah tepat nya dia memperkosa ku. Sekarang dia sangat tahu kapan harus menggerakkan junior nya dan wow genjotan nya membuatku meracau dan bergerak liar di bawah nya akhir nya aku merasa sesuatu di bawah ku siap meledak.
" Argggghhhh.." Teriakku sambil memegang bokong nya dengan kedua tangan ku.
Aku merasa kepala ku di penuhi dengan bintang-bintang dan nafasku tersenggal-senggal. " Cape?" Tanya nya dan aku hanya mengangguk pelan, terserahlah dia mau ngapain yang penting aku udah puas.
"Biar koko yang goyang kamu diam aja." Oh shit goyangan dan tusukkan nya makin gila aja tenaga nya kuat juga. Aku melirik jam dinding sudah 30 menit dia menyetubuhi ku dan 15 menit sejak aku orgasme tadi dan dia masih kuat aja sementara aku merasa gairah ku mulai bangkit lagi aku mulai menggoyang kembali pinggul ku sambil sesekali melakukan gerakan kegel berhasil koko Joe merem melek akibat tindakan ku. Kami bergoyang dengan liar dan cepat hingga kami berdua mengerang bersamaan dan aku merasa dia memuncratkan sperma sekitar 9 x di dalam rahim ku setelah itu dia ambruk di tubuhku.
Tbc
" Kira-kira lusa udah ada belum ya pembagian tim nya?" Tanya nya sambil memainkan rambut mata nya fokus ke depan. Aku jadi ingin menyatukan tubuh kami berdua lagipula ini sudah 2 bulan lebih kami tidak melakukan nya.
" Udah. Tenang aja kita pasti satu tim koq." Kata ku sambil mengelus rambut nya. Wow halus banget di tangan ku.
" Ko, ngantuk." Ucap nya manja.
" Tidur aja ntar koko bangunin." Kata ku sambil menghidupkan mesin mobil.
Aku sudah sampai rumah tadi nya ingin ku bangunkan cuma melihat wajah lelah nya aku tidak tega. Akhir nya ku gendong dia kekamarku dia begitu ringan dan kecil dalam gendongan ku. Aku mencopot sepatu dan kaus kaki nya setelah meletakkan nya di kasur, iphone nya juga sudah kukeluarkan dari saku rompi nya. Aku harus ke mobil ku lagi untuk mengambil barang-barang kami.
Setelah kembali kekamar aku melihat paha nya tersingkap karena dia bergerak dalam tidur nya. Glekk adik ku yang dari tadi mulai ereksi semakin terasa sesak saja. Oke ku kunci pintu kamar ku dan ku hampiri dia. 'Cantik' batin ku berkata aku ga sabar untuk meminum susu nya. Aku merebahkan tubuhku di samping nya dan mulai menciumi wajah nya berhasil dia membuka mata nya dan mulai menggeliat kegelian.
" Kokoooo." Rengek nya pada ku saat tangan ku mulai membuka seluruh baju nya.
" Koko tau kamu pusing dan gerah karena kepengen kan?" Tanyaku sambil meremas payudara nya. Dia mulai mendesah dan mengerang karena sentuhan tanganku.
Setelah kami berdua full naked aku menindih tubuh nya dan melumat bibir nya dengan nafsu. Aku menurunkan bibir ku ke tulang selangka nya dan membuat kissmark di sana. Erangan dan desahan nya membuat junior ku makin menegang. Susu nya keluar saat ku isap kuat. Dia semakin menggila di bawah ku, setelah puas menyusu di kedua payudara nya aku menuju vagina nya sudah sangat basah rupa nya, aroma khas nya membuat ku ingin mencicipi nya.
" Ahhh koko..ahh koko.." Dia menekan kepala ku untuk memperdalam jilatan ku di klitoris nya. Lidahku terjepit saat dia mencapai puncak nya.
" Hey sweety. Giliran mu untuk memuaskan ku." Dengan rambut acak-acakan dia mendorong tubuh ku dan mulai dia mulai merangkak ke arah junior ku. Awal nya dia hanya menyentuh dengan bibir nya lalu dia mulai memasukkan dan mengulum junior ku.
" Babe jangan pake sshhh gigi. yes begitu sweety." Ucapku sambil mendorong tengkuk nya memperdalam kuluman nya di milikku. Crott dia berhasil melepaskan junior ku sehingga air mani ku mengenai sprei. Oh aku harus memasukkan nya ke mesin cuci nanti.
" Sudah siap sayang?" Tanya ku sambil memegang junior ku agar kembali ereksi. Dia mengangguk sekarang ku rebahkan tubuh nya dan mulai menciumi tubuh nya memberi tanda kiss mark di tempat tersembunyi.
" Koko...please udah ga tahan lagi." Kata nya sambil menggesekkan juniorku ke vagina nya. " Ahhh...Sakitt.." Dia menjerit saat punya ku baru setengah memasuki nya. Ku cium bibir nya agar dia merasakan rileks, memang sempit banget vagina nya. Bless " Ahhhhh." Dia menjerit dan meneteskan air mata saat aku berhasil menancapkan seluruh junior ku. Ku kecup pipi nya lembut dan setelah beberapa saat aku mulai menggerakan pinggul ku.
" Vi....Kamu sempit banget oh nikmat banget." Aku merasakan vagina nya berkedut dan sesuatu yang hangat menyiram junior ku. Udah orgasme rupa nya. " Cape?" Tanya ku sambil membelai wajah nya, dia hanya mengangguk. " Biar koko yang goyang aja kamu cukup diam aja." Kata ku sambil mengenjot junior ku ke dalam vagina nya dengan cepat yang membuat nya semakin mengerang dan meracau tak jelas.
Tangan nya menarik kepala ku ke leher nya. Oh minta di cium di leher rupa nya. Desahan rintihan jeritan terus keluar dari mulut nya, gairah nya memuncak kembali di sertai goyangan pinggul nya yang kencang. Ah sebentar lagi aku ingin keluar. " Sweety..Vi... Ahhh kamu nikmat banget. Aaaahhhhhhh" Setelah itu kami berdua mengerang bersamaan dan aku ambruk di tubuh nya.
" Koko. Aku mau rileksasi jadi jangan gedor-gedor pintu kamar mandi kalo 1 jam aku belum kelar." Kata nya sambil membawa seplastik produk yang tadi dia beli. Oke sekarang aku harus membersihkan bukti pertempuran kami di sprei. Segera ku copot sprei beserta sarung bantal dan mengganti nya dengan sprei dan sarung bantal bersih yang memang ada beberapa di lemari pakaian ku. Setelah itu aku membawa nya ke ruang cuci yang berada di samping dapur. Aku memang terbiasa mencuci sendiri sprei dan sarung bantal ku toh pakai mesin cuci ini.
Setelah membilas dan memasukkan pewangi aku merasa lapar sambil menunggu mesin pengering nya bekerja aku menuju dapur. Hanya ada sosis nugget dan telur yang bisa ku masak di antara bahan yang lain. Ya sudahlah aku buat telur ceplok saja.
Aku sudah menjemur sprei dan sarung bantal yang setengah kering itu. Waktu nya makan sekarang. Oke Joe kita lihat apa dia udah kelar mandi. Aku membuka pintu kamar ku dan melihat dia sedang kesulitan menyisir rambut panjang nya. Akhir nya dia memakai jari nya, aku tertawa kencang.
" Ih koko mah ketawa nya kayak gitu." Rajuk nya yang membuat dia terlihat manis. " Abis kamu lucu banget. Makan yuk koko udah lapar nih." Sahut ku menarik nya berdiri. Wangi tubuh nya beraroma lembut.
Dia hanya bengong saat melihat telur ceplok di piring kami. " Kaga salah ko. Ini yang koko bilang masak?" Tanya nya sambil membuka isi kulkas. Aku mengajak nya makan di dapur karena praktis ada dispenser dan minuman ringan serta cemilan di kulkas . Aku memperhatikan Vivi yang sedang berkutat di kompor. Rasa nya aku makin sayang saja udah cantik bisa masak pula.
" Koko..Makan yuk. Spageti nya udah mateng." Sahut nya membuyarkan lamunan ku.
" Enak banget." Wau aku ga nyangka deh ternyata masakan nya enak sekali tadi nya ku pikir cuma sekedar bisa. Ah calon istri banget ini mah. " Vi. Mau dong sering di masakin sama kamu."
" Iya gampang. Ntar aku masakin macem-macem. Hoamm." Setelah mengatakan itu dia menguap.
" Ngantuk? Ya udah makan dulu dikit ntar koko yang cuci semua ya. Kamu tidur aja dulu ntar koko nyusul."
" Iya. Ko mana teko ama gelas?" Tanya nya lagi aku menunjuk dengan jari ku. Dia mengambil nya dan mengisi teko hingga hampir penuh. " Buat jaga-jaga kalo ntar malem haus." Kata nya lagi.
Setelah makan aku mencuci piring dan menyusul Vivi di kamar ku. Dia sedang membaca hingga tidak menyadari kehadiran ku. "Vi." Panggilku lembut dia menoleh dan meletakkan buku di meja. " Kata nya ngantuk koq belum tidur?" Tanya nya lembut.
" Masih jam 8 kurang 15 ntar kebangun tengah malam kalo tidur sekarang." Jelas nya sambil membaca buku filsafat yang baru ku beli kemarin. Ah jadi dia yang baca duluan, aku beruntung memiliki pacar yang minat dan hobi nya sama setidak nya tidak susah untuk di ajak diskusi.
" Hmm Vi..Tadi saat di rumah Rico.. emmhh..sudah lama kamu tahu dia 'beda'? " Tanya ku hati-hati, takut nya menyinggung perasaan nya.
Dia tampak terkejut dan melihat ke arah ku. " Udah dari 2 tahun yang lalu ko. Awalnya juga kayak gitu dia ciuman ama cowo. Aku maki-maki aja abis nya mereka ciuman di sekolah dan cowo itu bukan kak Kenzo. "
Dia mulai menceritakan tentang Rico, pantas saja mereka berdua terlihat kompak dan saling melindungi. Ternyata cowo pertama Rico bajingan dan untung nya Vivi bisa membuka kedok nya. Dan sebagai ganti nya cowo itu melindungi Vivi dari semua bahaya.
" Cuma ko. Aku ga tau kalo mereka sejauh ini. Mereka udah kebablasan.." Lanjut nya lagi.
" Kayak kita ga aja..." Ucapku memotong perkataan nya.
" Kan awal nya koko yang perkosa aku.. Koko tau ga sakit nya masih berasa sampai besokan hari nya." Ucap nya sambil merenggut. Oh dia sungguh manis banget.
CHUPPPP. Ah bibir nya sungguh manis dan lembut
" Koko.." Dia hendak protes namun tanganku kembali meremas payudara nya dan dia mendesah, aku memanfaatkan itu untuk memperdalam ciumanku dan melucuti baju nya. Aku tidak tahu siapa yang membuka baju ku yang jelas sekarang kami sudah sama-sama naked dan milik ku sudah siap masuk ke sarang nya. Butuh usaha extra karena vagina nya yang masih terasa sempit bagiku bahkan Vivi saja sampai kesakitan awal nya. Kami melakukan nya sebanyak emhh 4 atau 5 ronde , niatku yang ingin tidur di kamar tamu gagal karena aku sudah kelelahan akibat pertempuran kami.
Victoria POV
Kenapa koko Joe tau aku pusing karena kepengen, apalagi kami sudah 2 bulan tidak melakukan 'itu' . Bibir nya lembut dan terasa geli saat kami berciuman, eh tangan nya meremas payudara ku yang ku rasakan makin montok saat aku bercermin. Apa ini efek sering di remas ya?
Bibir nya makin turun ke leher ku dan aku tidak tahan dengan rasa geli dan nikmat yang kurasakan. Terkutuklah mulut sialan yang terus mendesah dan mengerang saat bibir dan tangan nya menggeranyangi tubuh ku. " Ahhh...ahhhh.." Semakin kuat aku mengerang semakin kuat dia menyusu pada ku dan sebelah tangan nya mengocok vagina ku. Oh shit , lidah nya sekarang yang berada di vagina ku, lihai sekali lidah dan tangan nya mempermainkan inti diri ku. Aku tidak tahu berapa banyak desahan dan erangan yang keluar dari mulut ku yang terpenting ini nikmat banget. Setelah sekian lama aku merasa ada yang mendesak keluar, koko Joe semakin intens saja menjilati vagina ku. " Arggghhhhhh!" Teriakan panjang akhir nya keluar dan aku merasa lemas sekarang.
" Hey sweety, giliranmu untuk memuaskan ku." Aku tau maksud nya apa, dengan sisa-sisa kekuatan aku dorong tubuh nya agar tiduran untunglah kasur milik nya berukuran king size sehingga kami leluasa melakukan olahraga ranjang kami. Setelah aku merangkak ke arah junior nya, aku pernah mencari artikel tentang ukuran standar pria dan ya aku cukup tercengang karena milik nya termasuk jumbo di usia nya yang masih remaja, aku tak tahu apa milik nya bisa berkembang lagi tapi yang ku tahu aku mulai ketagihan untuk bercinta apalagi rasa nya nikmat saat kedua kali kami melakukan nya. Oh sudah lah aku mulai memegang dan memasukkan miliknya ke mulut ku, agak aneh awalnya namun koko Joe sudah memuaskan ku kenapa aku tidak mau melakukan yang sama dengan nya.
" Babe jangan pake sshhh gigi, yes begitu sweety." Ucap nya parau sambil memegang tengkuk ku, aku masih asyik mengulum batang nya seperti aku mengulum loli pop. Eh seperti nya dia akan keluar, dari tanda-tanda yang ku baca dari berbagai sumber. Segera ku tarik mulut ku dari batang nya, aku tidak ingin menelan air mani nya. Dan benar saja dia segera menyemprotkan milik nya di kasur, astaga banyak nya ga kebayang kalo sampe ketelen bisa-bisa muntah aku.
" Sudah siap sayang?" Tanya nya sambil memegang milik nya yang sudah menegang. Aku selalu merasa gugup saat akan memulai nya. Dia menindih tubuh ku dan menggodaku dengan menempelkan lalu menjauhkan milik nya ke vagina ku.
" Please ko..aku udah ga tahan lagi." Aku memohon sambil memegang milik nya dan menggesekkan nya ke vagina ku. Ah rasa nya enak dan nikmat sekali.
" Ahh..Sakittt..." Aku menjerit saat milik koko Joe mulai menembus vagina ku. Tidak sia-sia aku rutin meminum ramuan untuk merapatkan vagina dan mengencangkan payudara yang ku lihat dari buku resep herbal yang iseng ku beli sejak perawan ku jebol 2 bulan yang lalu terbukti punya ku masih terasa sempit saat kejantanan nya mencoba masuk ke liang kenikmatan ku. Rupa nya koko Joe sudah tidak sabar lagi jadi dia menghentakkan pinggulnya dengan keras. Bless, berhasil milik nya sudah tertancap di vagina ku yang masih terasa nyeri. Dia mencium bibir ku dengan lembut untuk mengurangi nyeri yang ku rasa.
" Vi...kamu sempit banget." Racau nya mulai menggoyang pinggul nya. Koko Joe sangat lembut dalam bercinta, tidak saat pertama kali ah tepat nya dia memperkosa ku. Sekarang dia sangat tahu kapan harus menggerakkan junior nya dan wow genjotan nya membuatku meracau dan bergerak liar di bawah nya akhir nya aku merasa sesuatu di bawah ku siap meledak.
" Argggghhhh.." Teriakku sambil memegang bokong nya dengan kedua tangan ku.
Aku merasa kepala ku di penuhi dengan bintang-bintang dan nafasku tersenggal-senggal. " Cape?" Tanya nya dan aku hanya mengangguk pelan, terserahlah dia mau ngapain yang penting aku udah puas.
"Biar koko yang goyang kamu diam aja." Oh shit goyangan dan tusukkan nya makin gila aja tenaga nya kuat juga. Aku melirik jam dinding sudah 30 menit dia menyetubuhi ku dan 15 menit sejak aku orgasme tadi dan dia masih kuat aja sementara aku merasa gairah ku mulai bangkit lagi aku mulai menggoyang kembali pinggul ku sambil sesekali melakukan gerakan kegel berhasil koko Joe merem melek akibat tindakan ku. Kami bergoyang dengan liar dan cepat hingga kami berdua mengerang bersamaan dan aku merasa dia memuncratkan sperma sekitar 9 x di dalam rahim ku setelah itu dia ambruk di tubuhku.
Tbc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar