Rabu, 28 Desember 2016

Like Romeo & Juliet part 3


Hai3x ketemu lagi dengan author gaje . Kali ini part 3 nya. Entah kenapa author ga suka cerita yang berliku-liku.  Eallah. Yah udah ga usah lama-lama mari di cek.

Iyel memantapkan hati nya untuk menembak Via sang pujaan hati.
Awal nya dia mau minta bantuan CARI dan SIVA cuma karena IVi yang lagi perang dingin maka nya dia membatalkan niat nya. Lebih baik berperang sendiri ( Author: Laga lo Yel perang. Iyel : iya perang memenangkan hati Via. Eaaaaa. Author : sakarapmu lah Yel... Iyel : Author ganggu mulu nih pergi ga sebelum gue timpuk vas .  Author : kalo di timpuk bunga nya sih author mau..Iyel : AUTHORRRRR..HUSSSHHH SANA PERGI. Author : *kicep langsung*)

Iyel mengajak Via untuk pergi ke sebuah taman .
" Kak koq mata aku di tutup sih." Kata Via.
" Kalo ga gitu ga surprise dong ." Sahut Iyel.  Setelah menunggu kurleb 5 menit Iyel membuka kain yang menutup mata Via.
Via speechless karena di taman itu udah di sulap sedemikian rupa. Bunga mawar di rumput yang membentuk hati di mana dia sedang berdiri. Belum hilang rasa kaget Via Iyel berlutut dan menyanyikan lagu sempurna.

kau begitu sempurna 
di mataku kau begitu indah
kau membuatku selalu memujimu
di setiap langkahku
ku kan memikirkan dirimu
tak bisa ku bayangkan 
hidupku tanpa cintamu
janganlah kau tinggalkab diriku
takkan menghadapi semua
hanya bersamamu ku akan bisa
* kau adalah darahku
   kau adalah jantungku
   kau adalah hidupku
   lengkapi diriku. oh sayangku
   kau begitu sempurna..sempurna
kau genggam tanganku
saat diriku lemah dan terjatuh
kau bisikkan kata
dan hapus semua sesalku
back to *

Via terharu saat Iyel menyanyikan lagu itu dan saat selesai Tes.Tes.Tes.  Air mata nya mengalir Iyel yang bingung langsung berdiri dan memeluk nya.
" Via kamu kenapa ga suka ya?" Tanya Iyel bingung.
" Kak Iyel ini romantis banget." Sahut Via.
" Jadi Vi...would you be my girl?" Tanya Iyel sambil menatap mata Via.
Saking kaget nya Via sampe bengong.  Sampe-sampe Iyel harus menguncang perlahan bahu nya. " Jadi gimana Via kamu mau terima aku jadi pacar kamu?"
" Eh ka Iyel aku mau koq jadi pacar kakak " ucap Via setelah sadar dari lamunan nya.
" Makasih Via karena udah nerima aku..Jujur awal nya aku sempet ragu kalau kamu bakal nolak aku karena Iwan udah kurang ajar ama Vivi." Kata Iyel sambil memeluk Via.
" Vivi udah bilang urusan nya itu sama ko Iwan bukan sama kak Iyel jadi dia ga berhak larang aku untuk suka ama kakak. Vivi punya hati yang baik kak.  Dia bakal ngelakuin apapun buat kebahagian orang lain.  Sementara dia mengabaikan kebahagiaan nya." Jawab Via lagi.
" Ya udah sekarang kita balik yuk atau kita jalan-jalan aja ajak mereka mumpung masih jam 10 nih." Usul Iyel.
" Oke kak aku kirim pesan grup dulu ke mereka." Sahut Via sambil mengambil smartphone nya.
" Ya udah aku kirim pesan juga ke mereka." Sahut Iyel sambil menekan jari-jari nya di smartphone nya.
" Eh Shilla Agni Ify bisa kak. Cuma Vivi nya ga ada respon." Kata Via setelah 10 menit.
" Hmmm Alvin Cakka Rio juga bisa cuma Iwan nya yang respon. Koq bisa samaan ya?" Tanya Iyel lagi.

Di tempat terpisah sebenar nya Iwan maupun Vivi sudah melihat pesan itu namun ragu mau pergi atau ga.  Maka nya mereka mendiamkan saja.

Di cafe BLINKIN PINK, CRAG dan SISA udah berkumpul .
" Jadi mereka ga datang ya?"tanya Via sedih.
" Ga tau juga deh soal nya mereka ga respon, siapa tau ga megang hp mereka." Sahut Iyel menenangkan.
Namun tetap aja Via sedih hingga sebuah suara mengejutkan mereka.
" Maaf gue lama Via/ Maaf gue lama Yel." Ternyata IVi datang berbarengan namun masuk dari pintu yang berbeda dan sekarang mereka bersandingan.
Mereka melihat Iwan yang memakai kemeja marron serta celana jeans hitam panjang dengan sepatu sneaker hitam dan kacamata yang membuat tampilan nya terlihat dewasa. Sementara Vivi memakai mini dress berwarna maroon berbahan kaus tanpa tangan dengan flat shoes senada dan tas selempang hitam.  Vivi mengepang dua rambut nya .
Segitu takut nya lo akan kecantikan lo sampai-sampai harus di sembunyikan. Kata hati Via.
Sebenar nya Cakka mau menggoda IVi namun gerak gerik nya terbaca oleh Agni hingga DUAAAAK. Cakka meringis saat di tendang oleh Agni yang memandangnya garang.
" Gue kira lo ga datang Wan." Sahut Iyel saat IVi duduk.  IVi duduk berhadapan Vivi memilih untuk membuang muka dan tidak menatap Iwan.
Iwan mendesah melihat nya.  Dalam hati dia merutuki kenapa harus mencium cewe culun bin cupu itu hingga membuat nya lepas kendali.
" Masa gue ga dateng sih.  Tadi ada kerjaan dikit pas gue liat hp langsung gue buru-buru kemari." Sahut Iwan berbohong.
Via yang melihat Vivi masih marah pun tidak berani bertanya.
" Eh ayo pesen udah lapar gue." Sahut Iyel mencairkan suasana canggung antara IVi.
" Vi lo ga pesen?" Tanya Via. Vivi hanya diam.
" Wan lo ga pesen?" Tanya Iyel.
" Ada yang paket vegetarian ga?" Tanya IVi barengan dan kedua nya tersentak.
" Perasaan lo kmren-kemaren makan daging koq sekarang vegetarian."tanya Cagni kompakan namun mereka ga berani untuk berdebat di tengah suasana canggung ini.
" Just for today karena bulan purnama." Sahut Vivi.
CRAG SISA hanya mengangguk paham.

DEG lagi-lagi Rio melihat sekelebat lebam kali ini dekat pundak yang terbuka karena Vivi menggerakan tangan nya sebelum gadis itu memutuskan untuk memakai sweter hitam nya.
Ada apa dengan gadis ini. Batin Rio tak sadar dia melamun hingga Cakka mengejutkan nya. " Yo lo kenapa ngelamun aja?"
" Eh ga kenapa-napa gue cuma meresapi makanan ." Ujar Rio berbohong.
" Lah tumben lo. Biasa nya makan makan aja." Celetuk Alvin.

Nada dering  smartphone Vivi yang berbunyi Because you love me dari Celine Dion memecah kosentrasi mereka . Vivi mengambil nya dari tas dan mengusap layar nya.
" Ya Dino ada apa?"
..... Vivi mendengarkan dengan serius ga lama dia berteriak sambil menggebrak meja CRAGI dan SISA pun terkejut dengan luapan amarah Vivi "ARYA OD... LO BERDUA GILA YA SAMPE PAKE BARANG LAKNAT ITU GA KASIHAN APA AMA ORANG TUA LO ....ARRGGHHH TUNGGU CICI KE SANA SEKARANG."
Vivi memandang tanpa ekspresi sedetik kemudian dia berdiri sambil berkata." Sori Via gue ada urusan penting."
" Lo mau kemana dengan keadaan kacau seperti ini." Tanya Iwan dingin sambil mencekal tangan Vivi.
" Bukan urusan lo. Lepas." Sahut Vivi dingin.
CRAG dan SISA hanya bisa menelan ludah pasal nya sekarang mereka jadi pusat perhatian seluruh pengunjung cafe.
" Ga bakal gue lepas sebelum lo bilang mau kemana." Sahut Iwan lagi.  Vivi yang lagi marah pun hanya terdiam.  Iwan tidak kurang akal dia mengambil smartphone yang ada di tangan Vivi yang tidak di cekal nya dan menghubungi lagi contact yang barusan menelepon Vivi.  Gadis itu hanya diam menahan amarah saat Iwan menyeringai menang.
" Oke gue anter lo." Sahut Iwan sambil menarik Vivi. " Kalian kalo mau ikut ntar gue wa alamat nya." Sambung Iwan lagi.

@RSKO CAGI dan SISA memutuskan untuk menyusul IVi karena takut terjadi apa-apa.
Vivi menghampiri seorang cowo seumur smp yang tak sadarkan diri.  CRAGI dan SISA hanya melihat dari kejauhan.
" Cici Vivi..hiks..hiks.." sahut seorang bocah smp yang kurus kering mata nya tidak bercahaya.
" Lo ga takut apa pas liat koko lo meninggal karena OD." Sahut Vivi dingin.
" Maaf Ci, Dino sama Arya di jebak . Hiks.3x" sahut Dino sambil terisak.
Vivi menghela nafas kemudian berbicara. " Cukup koko lo yang meninggalkan dunia dengan cara konyol.  Lo harus serius di rehab kalau perlu di luar negeri.  Orang tua lo cuma punya lo doang sekarang. Din." Sahut Vivi lagi.
" Kenapa Dino harus berobat ke luar negeri ci?" tanya bocah itu polos.
" Kalau lo masih di sini mereka bakal ganggu proses rehab lo. Lo tau siapa yang jebak lo." Nada suara nya udah merendah walau masih ada kemarahan di sana.
Dino menggangguk sembari menyerahkan smartphone nya ke tangan Vivi.  Vivi terkejut sampai menjatuhkan smart phone Dino, untunglah ada Ify yang sudah berada di dekat Vivi dia penasaran dan ikut melihat foto orang di maksud Dino.  Rio ikut melihat karena posisi nya dekat dan dia terkejut saat melihat cowo berwajah oriental plus bule itu.  Rio merebut smartphone nya dan memastikan sebuah nama Ferdy Wijaya, CAGI pun tersentak saat Rio menyebut nama itu, mereka bergantian melihat foto cowo yang notabene nya musuh mereka dari Smu Ananda ( ngarang.com nama nya).  Vivi kembali ke alam sadar karena CRAGI begitu ribut.  Ah mereka ternyata musuh nya si Ferdy gue mesti dobel waspada nih. Kata hati Vivi.
" Dino mulai sekarang kamu hapus kontak cici. " perintah Vivi.
" Kenapa ci? Cici ga sayang Dino lagi." Rengek Dino.
Vivi menghela nafas kemudian berkata sambil memegang pundak Dino.
" Dino dengerin cici, justru karena cici sayang maka nya cici lakuin ini.  Target nya cici , kamu hanya umpan . Maka itu kamu harus mau di rehab di luar negeri . Nanti pas Arya udah sadar suruh dia rehab sama-sama kamu." Sahut Vivi.  CRAGI pun tersentak sementara Via hanya menghela nafas. SIA yang ga ngerti apa-apa cuma diam.
" Cici? Apa cici masih sayang koko Doni?" Pertanyaan polos Dino membuat Vivi tersentak sedang Iwan merasakan sesak di dada nya. CRAG SISA hanya terdiam melihat 3 orang itu.
" Dino..Selama nya koko kamu ada di sini." Jawab Vivi sambil meletakan tangan kanan nya di dada nya sendiri dan tangan kirinya di dada Dino.  " Namun cici tetap harus merelakan koko kamu agar dia ga berat di sana . Dan cici pun harus melanjutkan hidup cici ."
" Apa cici menyesal karena ko Dino pergi meninggalkan cici?" Tanya Dino lagi.
" Koko kamu adalah salah satu hal terbaik yang ada di hidup cici.  Tidak ada yang perlu cici sesali.  Sekarang cici minta menjauh lah dari cici sebelum kamu bernasib sama dengan koko mu. "
" Kenapa dunia ini tidak adil ci, padahal kalian berdua saling sayang. Hanya karena cici lebih milih ko Doni di banding kan ko Ferdy.  Dia harus menghancurkan semua yang berhubungan sama cici." Raung Dino sambil memeluk Vivi.
Vivi melepaskan pelukan Dino dan melangkah mundur lalu berkata. " Dino dengerin cici.  Jodoh antara cici dan koko mu sudah berakhir di dunia ini. Dan masalah Ferdy biarlah dia menuai apa yang di tabur nya. Sekarang kamu harus sembuh buat orang tua kamu. Dan ingat jangan mudah percaya dengan orang yang kelihatan nya baik. Banyak lah berdoa agar kamu di beri perlindungan. Kita harus berpisah  sekarang. Jaga diri mu baik-baik anak cowo harus kuat jangan menunjukkan air mata di depan orang banyak."  Setelah mengatakan itu Vivi berbalik dan melangkah keluar tanpa memperdulikan raungan dan isakan Dino yang memanggil nama nya.
SISA yang denger nya agak nyesek karena kisah cinta Vivi tragis banget. CRAG pun mengagumi kebesaran hati Vivi. Iwan pun hanya terdiam . Dia cemburu sama orang yang udah meninggal. Tak lama kemudian mereka menyusul Vivi meninggalkan rsko.

Di taman rumah sakit Rio bertanya perihal hubungan nya dengan Ferdy.
" Jangan pernah beritahu dia kalau kalian kenal gue."
" Kenapa?" Tanya Iwan
" Haruskah?" Vivi balik bertanya.
Rio yang merasa atsmofir nya ga enak langsung menyikut Iwan untuk diam.
" Oke kita pulang yuk udah sore. Ntar kemaleman nyampe nya."
Via pun mengerti alasan kuat mengapa gadis ini menyembunyikan kecantikan nya dan bergaya cupu itu semua untuk menghindari cowo yang mengejar nya.  Iyel yang melihat Via menghela nafas saat memandang Vivi hanya diam dia tau tidak berhak bertanya pada Via mengenai Vivi.
Vivi melamun sepanjang perjalanan mengingat awal pertemuan nya dengan Doni dan keluarga nya.

Flasback on

Vivi dan ketiga koko kembar nya serta mama sisca ( mama mereka) membeli rumah yang sederhana di daerah xxxxx, alasan nya untuk menghindari papa mereka yang sering memukul Vivi.  Mama Sisca juga berencana membuka butik di dekat situ, dia tidak mau bergantung dengan harta suami nya.  Lagi sibuk-sibuk nya menurunkan barang dari pick up mama Sisca di panggil oleh seorang wanita sebaya nya.
" Butuh bantuan ga ci ? Kebetulan suami saya lagi ada di rumah."
Proses perkenalan selesai , wanita yang menyapa mama Sisca adalah mama Vera( mama Doni dan Dino) dan papa Leo(papa Doni dan Dino) pun membantu mama Sisca membereskan rumah.
" Mama, dede udah bisa di tidurin di kamar belum?" Tanya seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun sambil menggendong belakang gadis kecil yang tertidur di susul dua saudara kembar nya.
" Wah jeng Sisca punya anak yang ganteng-ganteng dan putri nya cantik sekali." Ucap mama Vera antusias soal nya dia ga punya anak perempuan jadi pas liat Vivi dia udah terpikat.
" Eh iya kenalin dulu ini si kembar tiga. Viko sulung, Vino tengah , Vito dan Vivi si bungsu yang paling di sayang koko koko nya.
" Vito kamu bangunin dede kita mau makan kan." Suruh mama Sisca.
" Eh jeng Sisca gimana kalau ikut kita makan aja sebentar lagi anak-anak saya pulang sekolah. " ajak mama Vera.
" Panjang umur itu anak nya. " kata papa Leo sambil menunjuk dua bocah yang sedang bersepeda.
" Doni ,Dino kenalin ini tetangga baru kita . Ii Sisca dan anak-anak nya Viko Vino Vito dan Vivi." Ujar mama Vera ke kedua anak nya. Dino menatap bingung trio kembar karena baru sekali ini liat orang kembar.
" Jeng Sisca ini anak sulung saya Doni dan Dino anak bungsu saya." Ucap mama Vera ke mama Sisca.
" Doni, Dino cepat ganti baju kita mau makan sama keluarga ii Sisca." perintah mama Vera saat acara perkenalan kelar .

@ Resto
" Jeng Sisca anak nya sekolah di mana ?" Tanya mama Vera.
" Belum kepikiran mau di mana." Jawab mama Sisca.
8" Kalau gitu si bungsu sekolah nya samaan aja ama Doni dan Dino, Vivi kelas berapa?" Tanya mama Vera.
" Baru  kelas 3. Oh ya udah biar anak saya ada yang jagain." Sahut mama Sisca.
Doni yang memang semenjak awal ga berkedip melihat Vivi langsung sumringah sementara Dino yang baru kelas 1 sd langsung berucap. " Ko Doni koq muka nya merah sih pas tau mau satu sekolahan ama ci Vivi." BLUSHHHH makin merahlah muka Doni karena Vivi ternyata juga melihat nya dan tersenyum sangat manis menurut mata Doni( bukan hanya Doni yang liat namun seluruh pengunjung resto menatap kagum dan gemes dengan kecantikan Vivi meskipun masih kecil sudah terlihat)
" Sudah sudah Dino koko nya jangan di ledekin." Kata papa Leo menahan tawa, sementara trio kembar terutama Vito menatap Doni dengan tatapan. Mau apa lo ama dede gue.  Doni hanya bisa meneguk air untuk menghilangkan nervous nya.
" Ya udah kalian pisah ama dede kalian sekolah nya. Kan udah smp , dede kalian masih sd." Ujar mama Sisca yang mendapat pelototan dari trio kembar.

Doni selalu membonceng Vivi ke sekolah dan karena sama-sama pintar mereka pun dapat juara umum di sekolah mereka.

Beberapa tahun terlewati dengan damai hingga suatu hari waktu Vivi pulang sekolah dia melihat ada sebuah mobil sedan terparkir setelah mengenali orang yang di dalam ny Vivi terkejut dan langsung mendorong agar Doni masuk ke dalam rumah nya lalu dia melangkah masuk ke rumah nya sendiri.
" Dede koq mencurigakan sih?" Gumam Doni setelah meletakan sepeda nya.  Lalu dia mengendap-endap agar tidak menimbulkan suara gaduh.. Mama Sisca sedang berada di butik sementara trio kembar masih belum pulang dari sekolah.
Dia terkejut saat melihat gadis yang dia sayangin di pukuli namun Vivi tidak berteriak ataupun merintih.
" Jangan kira lo semua bisa sembunyi dari gue. " bentak pria berumur 40an tahun itu saat selesai memukuli Vivi setelah itu papa Argan keluar .  Mang Sapri pun memberikan seplastik obat kepada nona nya.
Dino pun masuk dan menggendong gadis yang berseragam smp itu ke kamar setelah memastikan pintu terkunci.
" Dede siapa asuk itu?" Tanya Doni sambil mengobati luka Vivi.
" Papa ." Sahut Vivi sambil meringis sekujur tubuh nya sakit semua.
Doni pun memeluk Vivi untuk menenangkan gadis itu dan Vivi terisak dalam pelukan Doni.
" Dede sst koko di sini." Sahut Doni sambil mengecup dahi Vivi dan kedua nya tersentak." Maaf koko kelepasan."
" Koko pasti kelepasan sama semua cewe." Rajuk Vivi.
" Ga koq koko juga baru pertama kali cium dahi cewe dan itu dede." Sahut Doni dengan pipi memerah." Jadi mau ga dede jadi pacar koko." DEGGG...Degub jantung Vivi berdetak keras saat mendengar pernyataan cinta Doni.
" Iya, dede mau jadi pacar koko." Jawab Vivi dengan pipi memerah juga.

Flashback off

" Rumah lo no berapa?" Tanya Iwan membuyarkan lamunan Vivi.
" Udah deket di depan sana yang pagar biru tua." Sahut Vivi dingin.

Iwan memulai lagi aksi nya untuk mengejar Vivi membuat gadis itu jengah dan terus menghindari nya.  Banyak siswi yang mencibir melihat Vivi koq bisa-bisa nya cewe culun ga ada cantik-cantik nya di kejar sama cowo perfect .

Tak terasa uts udah kelar  semua siswa melihat pengumuman siapa yang menjadi juara 1 - 10 palarel tiap tingkat.  Semua memandang takjub dua nama Vivianne Kho dan Iwan Tjajadi  yang mendapat juara 1 palarel dengan nilai sempurna untuk semua mapel. Padahal juara 1 tingkat XII yakni Ardiansyah Putranto cuma mendapat nilai rata-rata 9.7 untuk semua mapel.

8Namun banyak juga yang mencibir dan iri dengan Vivi.  Banyak desas desus yang menjelekkan dia namun Vivi hanya mengacuhkan nya.  SISA sebagai teman ingin rasa nya memaki cewe-cewe ganjen yang bergosip tentang Vivi namun gadis itu hanya berkata. " Dosa gue di limpahin ke mereka kalau gue di jelekin. Lagipula mereka hanya sekumpulan orang yang hati nya penuh kebencian." SISA memandang takjub dengan Vivi.

Seperti biasa nya istirahat mereka ke kantin karena pasangan Siviel maka CRAGI dan SISVA pun duduk satu meja. Lagi asyik-asyik nya makan entah sengaja atau tidak para cewe yang duduk di sebelah mereka berbicara dengan volume kencang.
" Duh bisa-bisa nya satu orang merusak pemandangan." Kata cewe 1.
" Ga nyadar apa muka nya culun gitu. Koq bisa-bisa nya sih mereka mau temenan ama CEWE CUPU." kata cewe 2 lalu 4 orang cewe ikut tertawa dengan keras.
Agni yang mendengar nya pun panas dan berniat melabrak para cewe ganjen itu. Namun Vivi menahan nya dengan berkata." Apa yang keluar dari mulutmu itu mencerminkan hati mu. " CRAG dan SISA pun tambah mengagumi Vivi yang sabar menghadapi semua gunjingan.  Iwan hanya memandangi Vivi dengan tatapan penuh cinta.  Vivi tidak mau membuat keributan yang berakibat fatal untuk nya.  Dia masih harus bersembunyi dengan kedok keculunan nya dari orang banyak. Via dan Ify yang sudah melihat wajah asli Vivi hanya bisa menghela nafas.  Rio dan Iyel yang melihat kedua gadis itu melihat Vivi dengan raut khawatir pun bertanya-tanya dalam pikiran masing-masing.

Vivi merasa kan udara memanas akibat para cewe ganjen yang bergosip tentang nya pun berdiri.  Vivi yang memang waspada dan curiga dengan cewe yang ada meja di samping nya pun refleks menghindar saat gelas yang berisi es jeruk tersenggol oleh tangan jahat itu sehingga mengenai udara kosong.  Tanpa banyak kata Vivi pun berlalu meninggalkan para cewe itu dengan keheranan.
Sekilas CRAG melihat seringai kepuasan di wajah Vivi sedang Iwan makin terpesona ama gadis itu.
" Wau temen kamu hebat banget, yang." Sahut Iyel ke Via.  Via hanya tersenyum kecut karena dia tau Vivi bisa berbuat lebih dari itu.
" Cewe yang misterius." Sahut Rio membuat Via dan Ify pun waspada.
" Kebanyakan nonton film detektif lo kak." Sahut Ify galak menutupi kecemasan nya.
Cakka dan Alvin yang melihat Iwan bengong pun mengagetkan nya.
" Vivi ." Teriak Iwan kaget.
" Eciecie Iwan suka nih ama Vivi." Sahut Cakka usil.
" Eh apaan. Lah Vivi mana?" Sahut Iwan sambil berlalu keluar dari kantin.
" Ikutin mereka ga?" Tanya Alvin.
" Ga usa deh. Lagian Iwan suka tuh ama Vivi biarin mereka sendiri. Siapa tau mereka bisa baikan." Kata Rio.
" Tapi awas kalo temen lo buat Vivi nangis lagi." Sahut SISA kompak sambil mengangkat garpu yang di pegang membuat CRAG berdoa mudah-mudahan Iwan ga ngapa-ngapain Vivi mereka ngeri liat ekspresi marah SISA.
Koq Shilla kalo lagi marah gini keliatan cantik ya? Batin Alvin. Tuing3x Sign for Alshill.

Yups kelaf juga part 3 nya. Mungkin banyak ada flashback di part selanjutnya.  Oke author akui ada inspirasi dari kdrama atau ftv untuk membuat setiap part nya. Sampai ketemu di part selanjut nya πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹













Tidak ada komentar:

Posting Komentar