Rabu, 28 Desember 2016

Like Romeo & Juliet part 3


Hai3x ketemu lagi dengan author gaje . Kali ini part 3 nya. Entah kenapa author ga suka cerita yang berliku-liku.  Eallah. Yah udah ga usah lama-lama mari di cek.

Iyel memantapkan hati nya untuk menembak Via sang pujaan hati.
Awal nya dia mau minta bantuan CARI dan SIVA cuma karena IVi yang lagi perang dingin maka nya dia membatalkan niat nya. Lebih baik berperang sendiri ( Author: Laga lo Yel perang. Iyel : iya perang memenangkan hati Via. Eaaaaa. Author : sakarapmu lah Yel... Iyel : Author ganggu mulu nih pergi ga sebelum gue timpuk vas .  Author : kalo di timpuk bunga nya sih author mau..Iyel : AUTHORRRRR..HUSSSHHH SANA PERGI. Author : *kicep langsung*)

Iyel mengajak Via untuk pergi ke sebuah taman .
" Kak koq mata aku di tutup sih." Kata Via.
" Kalo ga gitu ga surprise dong ." Sahut Iyel.  Setelah menunggu kurleb 5 menit Iyel membuka kain yang menutup mata Via.
Via speechless karena di taman itu udah di sulap sedemikian rupa. Bunga mawar di rumput yang membentuk hati di mana dia sedang berdiri. Belum hilang rasa kaget Via Iyel berlutut dan menyanyikan lagu sempurna.

kau begitu sempurna 
di mataku kau begitu indah
kau membuatku selalu memujimu
di setiap langkahku
ku kan memikirkan dirimu
tak bisa ku bayangkan 
hidupku tanpa cintamu
janganlah kau tinggalkab diriku
takkan menghadapi semua
hanya bersamamu ku akan bisa
* kau adalah darahku
   kau adalah jantungku
   kau adalah hidupku
   lengkapi diriku. oh sayangku
   kau begitu sempurna..sempurna
kau genggam tanganku
saat diriku lemah dan terjatuh
kau bisikkan kata
dan hapus semua sesalku
back to *

Via terharu saat Iyel menyanyikan lagu itu dan saat selesai Tes.Tes.Tes.  Air mata nya mengalir Iyel yang bingung langsung berdiri dan memeluk nya.
" Via kamu kenapa ga suka ya?" Tanya Iyel bingung.
" Kak Iyel ini romantis banget." Sahut Via.
" Jadi Vi...would you be my girl?" Tanya Iyel sambil menatap mata Via.
Saking kaget nya Via sampe bengong.  Sampe-sampe Iyel harus menguncang perlahan bahu nya. " Jadi gimana Via kamu mau terima aku jadi pacar kamu?"
" Eh ka Iyel aku mau koq jadi pacar kakak " ucap Via setelah sadar dari lamunan nya.
" Makasih Via karena udah nerima aku..Jujur awal nya aku sempet ragu kalau kamu bakal nolak aku karena Iwan udah kurang ajar ama Vivi." Kata Iyel sambil memeluk Via.
" Vivi udah bilang urusan nya itu sama ko Iwan bukan sama kak Iyel jadi dia ga berhak larang aku untuk suka ama kakak. Vivi punya hati yang baik kak.  Dia bakal ngelakuin apapun buat kebahagian orang lain.  Sementara dia mengabaikan kebahagiaan nya." Jawab Via lagi.
" Ya udah sekarang kita balik yuk atau kita jalan-jalan aja ajak mereka mumpung masih jam 10 nih." Usul Iyel.
" Oke kak aku kirim pesan grup dulu ke mereka." Sahut Via sambil mengambil smartphone nya.
" Ya udah aku kirim pesan juga ke mereka." Sahut Iyel sambil menekan jari-jari nya di smartphone nya.
" Eh Shilla Agni Ify bisa kak. Cuma Vivi nya ga ada respon." Kata Via setelah 10 menit.
" Hmmm Alvin Cakka Rio juga bisa cuma Iwan nya yang respon. Koq bisa samaan ya?" Tanya Iyel lagi.

Di tempat terpisah sebenar nya Iwan maupun Vivi sudah melihat pesan itu namun ragu mau pergi atau ga.  Maka nya mereka mendiamkan saja.

Di cafe BLINKIN PINK, CRAG dan SISA udah berkumpul .
" Jadi mereka ga datang ya?"tanya Via sedih.
" Ga tau juga deh soal nya mereka ga respon, siapa tau ga megang hp mereka." Sahut Iyel menenangkan.
Namun tetap aja Via sedih hingga sebuah suara mengejutkan mereka.
" Maaf gue lama Via/ Maaf gue lama Yel." Ternyata IVi datang berbarengan namun masuk dari pintu yang berbeda dan sekarang mereka bersandingan.
Mereka melihat Iwan yang memakai kemeja marron serta celana jeans hitam panjang dengan sepatu sneaker hitam dan kacamata yang membuat tampilan nya terlihat dewasa. Sementara Vivi memakai mini dress berwarna maroon berbahan kaus tanpa tangan dengan flat shoes senada dan tas selempang hitam.  Vivi mengepang dua rambut nya .
Segitu takut nya lo akan kecantikan lo sampai-sampai harus di sembunyikan. Kata hati Via.
Sebenar nya Cakka mau menggoda IVi namun gerak gerik nya terbaca oleh Agni hingga DUAAAAK. Cakka meringis saat di tendang oleh Agni yang memandangnya garang.
" Gue kira lo ga datang Wan." Sahut Iyel saat IVi duduk.  IVi duduk berhadapan Vivi memilih untuk membuang muka dan tidak menatap Iwan.
Iwan mendesah melihat nya.  Dalam hati dia merutuki kenapa harus mencium cewe culun bin cupu itu hingga membuat nya lepas kendali.
" Masa gue ga dateng sih.  Tadi ada kerjaan dikit pas gue liat hp langsung gue buru-buru kemari." Sahut Iwan berbohong.
Via yang melihat Vivi masih marah pun tidak berani bertanya.
" Eh ayo pesen udah lapar gue." Sahut Iyel mencairkan suasana canggung antara IVi.
" Vi lo ga pesen?" Tanya Via. Vivi hanya diam.
" Wan lo ga pesen?" Tanya Iyel.
" Ada yang paket vegetarian ga?" Tanya IVi barengan dan kedua nya tersentak.
" Perasaan lo kmren-kemaren makan daging koq sekarang vegetarian."tanya Cagni kompakan namun mereka ga berani untuk berdebat di tengah suasana canggung ini.
" Just for today karena bulan purnama." Sahut Vivi.
CRAG SISA hanya mengangguk paham.

DEG lagi-lagi Rio melihat sekelebat lebam kali ini dekat pundak yang terbuka karena Vivi menggerakan tangan nya sebelum gadis itu memutuskan untuk memakai sweter hitam nya.
Ada apa dengan gadis ini. Batin Rio tak sadar dia melamun hingga Cakka mengejutkan nya. " Yo lo kenapa ngelamun aja?"
" Eh ga kenapa-napa gue cuma meresapi makanan ." Ujar Rio berbohong.
" Lah tumben lo. Biasa nya makan makan aja." Celetuk Alvin.

Nada dering  smartphone Vivi yang berbunyi Because you love me dari Celine Dion memecah kosentrasi mereka . Vivi mengambil nya dari tas dan mengusap layar nya.
" Ya Dino ada apa?"
..... Vivi mendengarkan dengan serius ga lama dia berteriak sambil menggebrak meja CRAGI dan SISA pun terkejut dengan luapan amarah Vivi "ARYA OD... LO BERDUA GILA YA SAMPE PAKE BARANG LAKNAT ITU GA KASIHAN APA AMA ORANG TUA LO ....ARRGGHHH TUNGGU CICI KE SANA SEKARANG."
Vivi memandang tanpa ekspresi sedetik kemudian dia berdiri sambil berkata." Sori Via gue ada urusan penting."
" Lo mau kemana dengan keadaan kacau seperti ini." Tanya Iwan dingin sambil mencekal tangan Vivi.
" Bukan urusan lo. Lepas." Sahut Vivi dingin.
CRAG dan SISA hanya bisa menelan ludah pasal nya sekarang mereka jadi pusat perhatian seluruh pengunjung cafe.
" Ga bakal gue lepas sebelum lo bilang mau kemana." Sahut Iwan lagi.  Vivi yang lagi marah pun hanya terdiam.  Iwan tidak kurang akal dia mengambil smartphone yang ada di tangan Vivi yang tidak di cekal nya dan menghubungi lagi contact yang barusan menelepon Vivi.  Gadis itu hanya diam menahan amarah saat Iwan menyeringai menang.
" Oke gue anter lo." Sahut Iwan sambil menarik Vivi. " Kalian kalo mau ikut ntar gue wa alamat nya." Sambung Iwan lagi.

@RSKO CAGI dan SISA memutuskan untuk menyusul IVi karena takut terjadi apa-apa.
Vivi menghampiri seorang cowo seumur smp yang tak sadarkan diri.  CRAGI dan SISA hanya melihat dari kejauhan.
" Cici Vivi..hiks..hiks.." sahut seorang bocah smp yang kurus kering mata nya tidak bercahaya.
" Lo ga takut apa pas liat koko lo meninggal karena OD." Sahut Vivi dingin.
" Maaf Ci, Dino sama Arya di jebak . Hiks.3x" sahut Dino sambil terisak.
Vivi menghela nafas kemudian berbicara. " Cukup koko lo yang meninggalkan dunia dengan cara konyol.  Lo harus serius di rehab kalau perlu di luar negeri.  Orang tua lo cuma punya lo doang sekarang. Din." Sahut Vivi lagi.
" Kenapa Dino harus berobat ke luar negeri ci?" tanya bocah itu polos.
" Kalau lo masih di sini mereka bakal ganggu proses rehab lo. Lo tau siapa yang jebak lo." Nada suara nya udah merendah walau masih ada kemarahan di sana.
Dino menggangguk sembari menyerahkan smartphone nya ke tangan Vivi.  Vivi terkejut sampai menjatuhkan smart phone Dino, untunglah ada Ify yang sudah berada di dekat Vivi dia penasaran dan ikut melihat foto orang di maksud Dino.  Rio ikut melihat karena posisi nya dekat dan dia terkejut saat melihat cowo berwajah oriental plus bule itu.  Rio merebut smartphone nya dan memastikan sebuah nama Ferdy Wijaya, CAGI pun tersentak saat Rio menyebut nama itu, mereka bergantian melihat foto cowo yang notabene nya musuh mereka dari Smu Ananda ( ngarang.com nama nya).  Vivi kembali ke alam sadar karena CRAGI begitu ribut.  Ah mereka ternyata musuh nya si Ferdy gue mesti dobel waspada nih. Kata hati Vivi.
" Dino mulai sekarang kamu hapus kontak cici. " perintah Vivi.
" Kenapa ci? Cici ga sayang Dino lagi." Rengek Dino.
Vivi menghela nafas kemudian berkata sambil memegang pundak Dino.
" Dino dengerin cici, justru karena cici sayang maka nya cici lakuin ini.  Target nya cici , kamu hanya umpan . Maka itu kamu harus mau di rehab di luar negeri . Nanti pas Arya udah sadar suruh dia rehab sama-sama kamu." Sahut Vivi.  CRAGI pun tersentak sementara Via hanya menghela nafas. SIA yang ga ngerti apa-apa cuma diam.
" Cici? Apa cici masih sayang koko Doni?" Pertanyaan polos Dino membuat Vivi tersentak sedang Iwan merasakan sesak di dada nya. CRAG SISA hanya terdiam melihat 3 orang itu.
" Dino..Selama nya koko kamu ada di sini." Jawab Vivi sambil meletakan tangan kanan nya di dada nya sendiri dan tangan kirinya di dada Dino.  " Namun cici tetap harus merelakan koko kamu agar dia ga berat di sana . Dan cici pun harus melanjutkan hidup cici ."
" Apa cici menyesal karena ko Dino pergi meninggalkan cici?" Tanya Dino lagi.
" Koko kamu adalah salah satu hal terbaik yang ada di hidup cici.  Tidak ada yang perlu cici sesali.  Sekarang cici minta menjauh lah dari cici sebelum kamu bernasib sama dengan koko mu. "
" Kenapa dunia ini tidak adil ci, padahal kalian berdua saling sayang. Hanya karena cici lebih milih ko Doni di banding kan ko Ferdy.  Dia harus menghancurkan semua yang berhubungan sama cici." Raung Dino sambil memeluk Vivi.
Vivi melepaskan pelukan Dino dan melangkah mundur lalu berkata. " Dino dengerin cici.  Jodoh antara cici dan koko mu sudah berakhir di dunia ini. Dan masalah Ferdy biarlah dia menuai apa yang di tabur nya. Sekarang kamu harus sembuh buat orang tua kamu. Dan ingat jangan mudah percaya dengan orang yang kelihatan nya baik. Banyak lah berdoa agar kamu di beri perlindungan. Kita harus berpisah  sekarang. Jaga diri mu baik-baik anak cowo harus kuat jangan menunjukkan air mata di depan orang banyak."  Setelah mengatakan itu Vivi berbalik dan melangkah keluar tanpa memperdulikan raungan dan isakan Dino yang memanggil nama nya.
SISA yang denger nya agak nyesek karena kisah cinta Vivi tragis banget. CRAG pun mengagumi kebesaran hati Vivi. Iwan pun hanya terdiam . Dia cemburu sama orang yang udah meninggal. Tak lama kemudian mereka menyusul Vivi meninggalkan rsko.

Di taman rumah sakit Rio bertanya perihal hubungan nya dengan Ferdy.
" Jangan pernah beritahu dia kalau kalian kenal gue."
" Kenapa?" Tanya Iwan
" Haruskah?" Vivi balik bertanya.
Rio yang merasa atsmofir nya ga enak langsung menyikut Iwan untuk diam.
" Oke kita pulang yuk udah sore. Ntar kemaleman nyampe nya."
Via pun mengerti alasan kuat mengapa gadis ini menyembunyikan kecantikan nya dan bergaya cupu itu semua untuk menghindari cowo yang mengejar nya.  Iyel yang melihat Via menghela nafas saat memandang Vivi hanya diam dia tau tidak berhak bertanya pada Via mengenai Vivi.
Vivi melamun sepanjang perjalanan mengingat awal pertemuan nya dengan Doni dan keluarga nya.

Flasback on

Vivi dan ketiga koko kembar nya serta mama sisca ( mama mereka) membeli rumah yang sederhana di daerah xxxxx, alasan nya untuk menghindari papa mereka yang sering memukul Vivi.  Mama Sisca juga berencana membuka butik di dekat situ, dia tidak mau bergantung dengan harta suami nya.  Lagi sibuk-sibuk nya menurunkan barang dari pick up mama Sisca di panggil oleh seorang wanita sebaya nya.
" Butuh bantuan ga ci ? Kebetulan suami saya lagi ada di rumah."
Proses perkenalan selesai , wanita yang menyapa mama Sisca adalah mama Vera( mama Doni dan Dino) dan papa Leo(papa Doni dan Dino) pun membantu mama Sisca membereskan rumah.
" Mama, dede udah bisa di tidurin di kamar belum?" Tanya seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun sambil menggendong belakang gadis kecil yang tertidur di susul dua saudara kembar nya.
" Wah jeng Sisca punya anak yang ganteng-ganteng dan putri nya cantik sekali." Ucap mama Vera antusias soal nya dia ga punya anak perempuan jadi pas liat Vivi dia udah terpikat.
" Eh iya kenalin dulu ini si kembar tiga. Viko sulung, Vino tengah , Vito dan Vivi si bungsu yang paling di sayang koko koko nya.
" Vito kamu bangunin dede kita mau makan kan." Suruh mama Sisca.
" Eh jeng Sisca gimana kalau ikut kita makan aja sebentar lagi anak-anak saya pulang sekolah. " ajak mama Vera.
" Panjang umur itu anak nya. " kata papa Leo sambil menunjuk dua bocah yang sedang bersepeda.
" Doni ,Dino kenalin ini tetangga baru kita . Ii Sisca dan anak-anak nya Viko Vino Vito dan Vivi." Ujar mama Vera ke kedua anak nya. Dino menatap bingung trio kembar karena baru sekali ini liat orang kembar.
" Jeng Sisca ini anak sulung saya Doni dan Dino anak bungsu saya." Ucap mama Vera ke mama Sisca.
" Doni, Dino cepat ganti baju kita mau makan sama keluarga ii Sisca." perintah mama Vera saat acara perkenalan kelar .

@ Resto
" Jeng Sisca anak nya sekolah di mana ?" Tanya mama Vera.
" Belum kepikiran mau di mana." Jawab mama Sisca.
8" Kalau gitu si bungsu sekolah nya samaan aja ama Doni dan Dino, Vivi kelas berapa?" Tanya mama Vera.
" Baru  kelas 3. Oh ya udah biar anak saya ada yang jagain." Sahut mama Sisca.
Doni yang memang semenjak awal ga berkedip melihat Vivi langsung sumringah sementara Dino yang baru kelas 1 sd langsung berucap. " Ko Doni koq muka nya merah sih pas tau mau satu sekolahan ama ci Vivi." BLUSHHHH makin merahlah muka Doni karena Vivi ternyata juga melihat nya dan tersenyum sangat manis menurut mata Doni( bukan hanya Doni yang liat namun seluruh pengunjung resto menatap kagum dan gemes dengan kecantikan Vivi meskipun masih kecil sudah terlihat)
" Sudah sudah Dino koko nya jangan di ledekin." Kata papa Leo menahan tawa, sementara trio kembar terutama Vito menatap Doni dengan tatapan. Mau apa lo ama dede gue.  Doni hanya bisa meneguk air untuk menghilangkan nervous nya.
" Ya udah kalian pisah ama dede kalian sekolah nya. Kan udah smp , dede kalian masih sd." Ujar mama Sisca yang mendapat pelototan dari trio kembar.

Doni selalu membonceng Vivi ke sekolah dan karena sama-sama pintar mereka pun dapat juara umum di sekolah mereka.

Beberapa tahun terlewati dengan damai hingga suatu hari waktu Vivi pulang sekolah dia melihat ada sebuah mobil sedan terparkir setelah mengenali orang yang di dalam ny Vivi terkejut dan langsung mendorong agar Doni masuk ke dalam rumah nya lalu dia melangkah masuk ke rumah nya sendiri.
" Dede koq mencurigakan sih?" Gumam Doni setelah meletakan sepeda nya.  Lalu dia mengendap-endap agar tidak menimbulkan suara gaduh.. Mama Sisca sedang berada di butik sementara trio kembar masih belum pulang dari sekolah.
Dia terkejut saat melihat gadis yang dia sayangin di pukuli namun Vivi tidak berteriak ataupun merintih.
" Jangan kira lo semua bisa sembunyi dari gue. " bentak pria berumur 40an tahun itu saat selesai memukuli Vivi setelah itu papa Argan keluar .  Mang Sapri pun memberikan seplastik obat kepada nona nya.
Dino pun masuk dan menggendong gadis yang berseragam smp itu ke kamar setelah memastikan pintu terkunci.
" Dede siapa asuk itu?" Tanya Doni sambil mengobati luka Vivi.
" Papa ." Sahut Vivi sambil meringis sekujur tubuh nya sakit semua.
Doni pun memeluk Vivi untuk menenangkan gadis itu dan Vivi terisak dalam pelukan Doni.
" Dede sst koko di sini." Sahut Doni sambil mengecup dahi Vivi dan kedua nya tersentak." Maaf koko kelepasan."
" Koko pasti kelepasan sama semua cewe." Rajuk Vivi.
" Ga koq koko juga baru pertama kali cium dahi cewe dan itu dede." Sahut Doni dengan pipi memerah." Jadi mau ga dede jadi pacar koko." DEGGG...Degub jantung Vivi berdetak keras saat mendengar pernyataan cinta Doni.
" Iya, dede mau jadi pacar koko." Jawab Vivi dengan pipi memerah juga.

Flashback off

" Rumah lo no berapa?" Tanya Iwan membuyarkan lamunan Vivi.
" Udah deket di depan sana yang pagar biru tua." Sahut Vivi dingin.

Iwan memulai lagi aksi nya untuk mengejar Vivi membuat gadis itu jengah dan terus menghindari nya.  Banyak siswi yang mencibir melihat Vivi koq bisa-bisa nya cewe culun ga ada cantik-cantik nya di kejar sama cowo perfect .

Tak terasa uts udah kelar  semua siswa melihat pengumuman siapa yang menjadi juara 1 - 10 palarel tiap tingkat.  Semua memandang takjub dua nama Vivianne Kho dan Iwan Tjajadi  yang mendapat juara 1 palarel dengan nilai sempurna untuk semua mapel. Padahal juara 1 tingkat XII yakni Ardiansyah Putranto cuma mendapat nilai rata-rata 9.7 untuk semua mapel.

8Namun banyak juga yang mencibir dan iri dengan Vivi.  Banyak desas desus yang menjelekkan dia namun Vivi hanya mengacuhkan nya.  SISA sebagai teman ingin rasa nya memaki cewe-cewe ganjen yang bergosip tentang Vivi namun gadis itu hanya berkata. " Dosa gue di limpahin ke mereka kalau gue di jelekin. Lagipula mereka hanya sekumpulan orang yang hati nya penuh kebencian." SISA memandang takjub dengan Vivi.

Seperti biasa nya istirahat mereka ke kantin karena pasangan Siviel maka CRAGI dan SISVA pun duduk satu meja. Lagi asyik-asyik nya makan entah sengaja atau tidak para cewe yang duduk di sebelah mereka berbicara dengan volume kencang.
" Duh bisa-bisa nya satu orang merusak pemandangan." Kata cewe 1.
" Ga nyadar apa muka nya culun gitu. Koq bisa-bisa nya sih mereka mau temenan ama CEWE CUPU." kata cewe 2 lalu 4 orang cewe ikut tertawa dengan keras.
Agni yang mendengar nya pun panas dan berniat melabrak para cewe ganjen itu. Namun Vivi menahan nya dengan berkata." Apa yang keluar dari mulutmu itu mencerminkan hati mu. " CRAG dan SISA pun tambah mengagumi Vivi yang sabar menghadapi semua gunjingan.  Iwan hanya memandangi Vivi dengan tatapan penuh cinta.  Vivi tidak mau membuat keributan yang berakibat fatal untuk nya.  Dia masih harus bersembunyi dengan kedok keculunan nya dari orang banyak. Via dan Ify yang sudah melihat wajah asli Vivi hanya bisa menghela nafas.  Rio dan Iyel yang melihat kedua gadis itu melihat Vivi dengan raut khawatir pun bertanya-tanya dalam pikiran masing-masing.

Vivi merasa kan udara memanas akibat para cewe ganjen yang bergosip tentang nya pun berdiri.  Vivi yang memang waspada dan curiga dengan cewe yang ada meja di samping nya pun refleks menghindar saat gelas yang berisi es jeruk tersenggol oleh tangan jahat itu sehingga mengenai udara kosong.  Tanpa banyak kata Vivi pun berlalu meninggalkan para cewe itu dengan keheranan.
Sekilas CRAG melihat seringai kepuasan di wajah Vivi sedang Iwan makin terpesona ama gadis itu.
" Wau temen kamu hebat banget, yang." Sahut Iyel ke Via.  Via hanya tersenyum kecut karena dia tau Vivi bisa berbuat lebih dari itu.
" Cewe yang misterius." Sahut Rio membuat Via dan Ify pun waspada.
" Kebanyakan nonton film detektif lo kak." Sahut Ify galak menutupi kecemasan nya.
Cakka dan Alvin yang melihat Iwan bengong pun mengagetkan nya.
" Vivi ." Teriak Iwan kaget.
" Eciecie Iwan suka nih ama Vivi." Sahut Cakka usil.
" Eh apaan. Lah Vivi mana?" Sahut Iwan sambil berlalu keluar dari kantin.
" Ikutin mereka ga?" Tanya Alvin.
" Ga usa deh. Lagian Iwan suka tuh ama Vivi biarin mereka sendiri. Siapa tau mereka bisa baikan." Kata Rio.
" Tapi awas kalo temen lo buat Vivi nangis lagi." Sahut SISA kompak sambil mengangkat garpu yang di pegang membuat CRAG berdoa mudah-mudahan Iwan ga ngapa-ngapain Vivi mereka ngeri liat ekspresi marah SISA.
Koq Shilla kalo lagi marah gini keliatan cantik ya? Batin Alvin. Tuing3x Sign for Alshill.

Yups kelaf juga part 3 nya. Mungkin banyak ada flashback di part selanjutnya.  Oke author akui ada inspirasi dari kdrama atau ftv untuk membuat setiap part nya. Sampai ketemu di part selanjut nya πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹













Jumat, 23 Desember 2016

Like Romeo and Juliet ~ part 2


Hai3x balik lagi dengan author gaje ini. Mudah-mudahan banyak inspirasi yang keluar saat menulis.  Ga usah lama-lama kita lanjut part 2 nya yuk mari di cek.

CRAG cengo saat Iwan mengatakan akan mengejar Vivi sampe-sampe Alvin memegang dahi Iwan dan berkomentar. " Otak lo beneran udah geser ya karena di gampar cewe cupu itu."
" Ish kodok apaan sih , gue ga sakit malahan gue serius . Kan udah gue bilang gue punya mainan baru." Sahut Iwan lagi.
Gue harap nanti nya lo ga bakal nyesel Wan. Batin Rio dia bener-bener curiga sama Vivi

Skip pulang sekolah karena ada perekrutan anggota ekskul baru maka lapangan pun penuh dengan ketua dan anggota ekskull serta anak kelas X. SISA pun ingin mendaftar maka nya ikut ke lapangan sementara Vivi mau pulang aja eh ternyata pintu gerbang masih di kunci jadi mau ga mau dia ikut melihat seleksi anggota ekskul,  mau ke perpustakaan juga udah sepi banget.

" Ya ade-ade siapa yang mau ikut cheer?" tanya seorang cewe yang pake seragam cheers.
Shilla pun ikut menarik SIVA untuk menemani nya. " Eh saya mau ikut kak."
" Panggil kak Zahra aja kakak ketua cheer di sini kamu sendiri ato gimana."
" Eh saya juga mau ikut kak. " sahut Via.
" Oke kamu berdua siapa nama kamu? Kita tes dulu ya kemampuan dasar kamu."
" Shilla Tjoeng/ Sivia Estherina." Jawab mereka kompakan
" Oke Shilla Sivia ada lagi ga teman kamu yang mau ikut.  Kamu yang pakai kacamata postur tubuh kamu bagus meski pun kamu kurus. Mau ikutan cheer ga?" Tanya Zahra pada Vivi. Vivi memang sampai sekarang latihan balet meskipun seminggu 3 kali. Mata orang yang terbiasa melakukan gerakan cheers atau sejenis nya memang ga bisa di bohongi.
" Saya ga ada waktu kak . pulang sekolah masih harus belajar." Sahut Vivi beralasan.
" Oh ya udah kalo gitu padahal saya yakin kamu bisa loh." Sahut Zahra lagi.
Shilla dan Via pun mengganti rok dengan celana olahraga agar leluasa bergerak .  Mereka berdua memukau dengan gerakan cheer yang lumanyan sulit.

Setelah rekrut untuk cheer selesai saat nya Agni dan Ify yang menarik SSV ke lapangan tengah karena rekrut tim putra basket udah kelar dan sekarang waktu nya untuk tim putri.
CRAGI khusus nya Rio Cakka menyeringai saat melihat Ify Agni.  Mereka mau ngerjain 2 cewe itu.  Alshill saling melotot sementara Iyel memandang Via dengan tatapan cinta padahal Via udah risih dengan tatapan Iyel.  Vivi memilih untuk menggambar di buku skesta nya sambil menunggu perekrutan kelar.  Iwan yang melihat 'mainan nya' tidak melihat diri nya hanya mendengus pelan.
Saat nya Agni dan Ify menunjukkan kemampuan bermain basket nya meskipun Cakka dan Rio selalu mengerjai mereka namun mereka bisa mengimbangi dua cowo reseh hingga DUKKKK bola terpental menuju arah Vivi yang memang tidak lagi menggambar saat Ify dan Agni main.  Maka dalam hitungan detik dia menghindar dengan berjongkok akhir nya bola itu di tangkap oleh seseorang di belakang Vivi yang ternyata Tommy.  Semua orang terpukau dengan reaksi cepat Vivi, Iwan malahan cuma bengong aja.
Via yang berada di samping Vivi langsung membangunkan nya.
" Udah kelar belom rekrut nya ? Gue mau pulang sekarang dan gue ga mau ikut ekskull apapun." Tegas Vivi.
" Seperti nya masih lama deh Vi." Sahut Shilla.
" Ish bener-bener pemaksaan banget sih ga semua orang mau ikut ekskul kan.  Gue balik sekarang." Ujar Vivi sambil memesan ojek online.
" Terus gimana cara nya lo keluar?" Tanya Via lagi.
" Vi lo ga apa-apa kan?" Tanya Agni setelah mereka kelar main basket.
" Ga apa-apa gue balik sekarang ya?" Sahut Vivi.
" Hmm ya udah kalo lo mau balik cuma gimana lo keluar dari sini gerbang masih di kunci? " tanya Ify .
" Wait and see." Sahut Vivi ke arah gerbang , Via yang melihat tali di tangan Vivi pun menggelengkan kepala nya. " Jangan bilang...jangan bilang."
CRAGI yang sedang berbincang pun kaget saat Vivi melemparkan tali ke atas lalu memanjat bak film action( tau kan ya yang sering ada di film itu loh maksud nya), emh satu lapangan pun cengo melihat Vivi yang luwes memanjat pagar . Vivi melambaikan tangan ke arah SISA.  Ga lama driver ojek online pun datang dan mengantarkan Vivi pulang.
" Udah gue duga dia bakal manjat.  Dasar anak sableng." Sahut Via dia ga kaget karena udah pernah liat Vivi manjat karena menghindari cowo yang mengejar nya.  Via pun menceritakan pengalaman Vivi yang di kejar-kejar cowo yang membuat SIA mengangguk paham dengan skill lompat Vivi.

Di tempat lain CRAGI yang masih bengong dengan aksi Vivi pun berbicara.
" Itu cewe bin cupu yang mau lo kejar kan Wan?" Tanya Iyel.
" Lincah juga tuh cewe culun bin cupu meski pun kecil badan nya." Komentar Alvin.
" Tuh cewe bin cupu beneran ajaib." Kata Cakka
" Wan, lo yakin mau ngejar tuh anak?" Tanya Rio memastikan.
Iwan yang masih bengong pun tidak memperhatikan CRAG hingga PLETAKKK
" ADAUUUU. Siapa yang jitak gue?" Tanya Iwan sambil meringis.
" Gue yang jitak lo. Habis nya lo bengong aja di ajak ngomong." Sahut Alvin melotot namun RCI meledek nya.
" Vin , percuma lo melotot mata lo ga bakal belo." Sahut Cakka enteng.
" Hemmm oke gue bakal terus kejar tuh cewe culun bin cupu." Sahut Iwan mantap.
" Lo yakin Wan. Emang lo suka ama tuh anak? " tanya Rio lagi.
" Kalo gue kejar emang nya gue harus suka gitu ama dia di bilang gue punya mainan baru." Sahut Iwan lagi.
" Terserah lo lah kalo udah kena batu nya tau rasa lo.".sahut Rio sewot.

Semenjak itu Iwan selalu mengejar dan berusaha mengerjai Vivi.  Untung lah dia selalu lolos dari perangkap Iwan.  Hari itu Vivi yang sudah kelar mengerjakan ulangan Fisika dalam waktu 15 menit pun mengumpulkan nya ke Pak Dana.  Awal nya Pak Dana ga percaya namun setelah dia memeriksa sekilas jawaban Vivi. Guru Fisika yang terkenal killer pun tersentak karena benar semua jawaban nya. Dalam hati dia berkata nambah lagi stok anak jenius di sekolah ini.
Vivi berjalan menuju kantin untuk makan mumpung ada waktu senggang lagi asyik-asyik nya dia makan soto, Iwan duduk di hadapan nya membuat Vivi menghentikan makan nya.  Dia meminum es teh nya untuk menenangkan diri.
" Koq udahan makan nya?" Tanya Iwan dengan nada menggoda.  Vivi memilih untuk mendiamkan nya sambil berfikir cara untuk kabur dari Iwan.
" Hmm gue tau mending lo ikut gue aja dan kita bisa ngulangin itu lagi." Kata Iwan menggoda.  Vivi yang tau Iwan mau mengerjai nya pun langsung berdiri dan berjalan keluar kantin namun tangan nya di tarik Iwan.
" Saya mau ke perpus ko." Sahut Vivi dingin dan formal.
" Oke kita pergi sama-sama." Kata Iwan sambil menarik Vivi ke perpus.

Di perpus Vivi yang memang mau membaca buku karangan Shakespeare pun langsung menuju rak sastra, dia mendesah karena buku yang dia mau baca di taro di bagian yang tinggi banget.  Setelah melihat sekitar Vivi mengambil bangku dan naik untuk mengambil nya, namun buku nya terjepit di antara buku lain nya sehingga Vivi berusaha menarik nya hingga BRAKKKK Bangku yang Vivi pakai jatuh untung Iwan sigap jadi langsung menangkap tubuh Vivi.  Jarak muka mereka lagi-lagi dekat hingga Iwan mendudukan Vivi ke kursi yang ada di dekat mereka dan mengambil buku yang di maksud. " Lain kali minta bantuan kalo ga bisa udah tau badan nya kecil." Sahut Iwan menasehati.
" Lo suka karya Shakespeare ya?" Tanya Iwan.  Mereka pun terlibat perbincangan mengenai semua karya Shakespeare.  Mereka sejenak melupakan permusuhan mereka berdua, meskipun Vivi belum mau banyak berbicara di luar konteks Shakespeare.

Tak terasa udah 3 minggu mereka sekolah di smu Harapan Indah.  Minggu sore Via sedang berjalan-jalan di taman untuk menikmati suasana namun dia di hadang oleh dua orang preman . " Aduh neng sendirian aja.  Ikut kita main yuk."
" Ih apaan sih pake pegang-pegang . " sahut Via sambil menepis tangan preman yang mulai kurang ajar itu.
" Aduh neng, ga usah jual mahal deh kita jamin lo bakal ketagihan ." sahut Preman yang satu lagi sambil menarik tangan Via.
" Dasar cowo kurang ajar ga usah pegang-pegang." Jerit Via.
" Wah lo di ajak baik-baik ga mau . Terpaksa kita kasarin." Kata preman 1
" TOLONGGGGG...TOLONGGGGG.." Jerit Via dia udah takut sampe-sampe nangis terisak.
" Percuma aja lo teriak ga bakal ada yang nolongin lo." Kata preman 2.
Tiba-tiba BUKKKK BUKKKK BUKKK Seseorang memukul kedua preman itu hingga tersungkur lalu meneriaki nya.
" JANGAN MACEM-MACEM AMA CEWE GUE." Ternyata itu Iyel setelah itu Iyel menarik tangan Via menuju mobil nya.
" Via. Kamu ga apa-apa?" Tanya Iyel lembut saat mereka di mobil.
" Makasih kak. hiks .kalo aja hiks ga ada kakak hiks . Saya ga tau lagi hiks.." sahut Via terbata dan terisak. Iyel pun langsung memeluk Via dan menenangkan nya.
" Sssttt.  Udah jangan nangis lagi ya. Kan ada aku. Yuk aku antar pulang udah sore nih."

Skip malam hari nya saat mau tidur Via yang teringat saat Iyel menolong dan mengklaim kalo dia adalah cewe Iyel pun guling-guling di kasur.
" Tadi kak Gabriel bilang gue cewe nya.  Apa mungkin dia suka gue. Emmhh di bandingkan 5 cowo yang super nyebelin kak Iyel betteran lah.  Dan omenji gue baru sadar senyum nya manis banget. What gue muji dia apa jangan-jangan gue suka ama dia.  Tau ah gue tidur aja udah malem." Setelah puas ngoceh sendiri Via pun tertidur.

Sementara di tempat lain seorang cowo juga lagi senyum-senyum sendiri di kasur nya. " Ah Via lo meski cubby tapi cantik banget..Gue jatuh cinta nih ama lo.  Pokok nya mulai besok gue harus pdkt ama dia." Sahut seorang cowo yang ternyata Iyel.  Setelah puas ngomong sendiri Iyel pun tertidur.

Keesokan hari nya smu Harapan Indah di kejutkan dengan Gabriel dan Sivia yang barengan ke sekolah , padahal CRAGI dan SISVA ga pernah akur. Malahan Iyel mengantar Via sampe ke kelas.
" Bakpia cubby. Lo koq bisa barengan ama cowo rese itu." Kata Ify sewot.
" Eh itu..itu Kak Gabriel yang jemput gue." Jawab Via.
" Loh koq bisa? Yakin lo ga di kerjain Via." Tanya Shilla memastikan.
" Eh kemarin kak Gabriel nolongin gue dari preman-preman pas gue lagi jalan-jalan di taman. " sahut Via lagi.
" Ya udah kita liatin dulu aja.  Kalo si cowo rese ngerjain lo . Awas aja." Sahut Agni berapi-api.
" Iya Agni bener kita liatin dulu aja kak Gabriel mau apa." Sahut Vivi menguatkan perkataan Agni.

Di kelas XI-IPA 2 kelas CRAGI.  CARI mengintrograsi Iyel yang berjalan berdua dengan Via. Cewe yang notabene nya musuh mereka.
" Yel, koq lo bisa bareng ama cewe cubby rese itu?" Tanya Alvin.
" Gue yang jemput Via." Jawab Iyel singkat.
" Ha koq bisa lo jemput dia?" tanya Cakka.
" Gue kayak nya suka deh ama tuh cewe." Sahut Iyel sambil mesem-mesem. Dia kayak ngeliat ada Via di sana lengkap dengan efek bunga-bunga tentu nya.
" HAAAAA.  LO SUKA AMA CEWE ITU YANG JELAS-JELAS MUSUH KITA." Jerit Rio untung belum banyak yang masuk.
" Ssttt  Lo apaan sih teriak iya gue suka ama Sivia. Puas lo." Sahut Iyel sambil membekap mulut Rio.
" Ya udah kalo beneran suka ama dia, kita ..." Iwan menggantungkan kalimat nya sampe-sampe Iyel deg-degan. " Kita ga bakal larang lo koq. Perasaan lo ya hak lo." Sambung Iwan yang membuat Iyel lega.
" Beneran nih gue boleh pdkt nih ama Via?" Tanya Iyel yang di jawab anggukan oleh CARI.

Skip istirahat SISA menarik Vivi kekantin karena bunyi perut Vivi yang konser.  Untung kantin masih sepi dan mereka duduk di meja yang bukan tempat biasa CRAGI duduk.
" Lo mau makan apa Vi?" Tanya Via.
" Gue ikut lo pesen aja Via." Sahut Vivi.
" Via gue Shilla Agni baso ama es jeruk" teriak Ify.
Ga lama Via dan Vivi balik dengan membawa pesanan.
" Pantesan lo ikut pesen.  Abang nya aja ampe stress denger request lo. Jangan pake micin bawang goreng daun bawang cabe 3 sendok. Mie nya mau mateng banget lah." Sahut Via saat mereka balik ke meja.  Vivi hanya tertawa kemudian memakan mi nya dengan speed kenceng karena lapar ga sampe 7 menit Vivi udah kelar bertepatan dengan CRAGI yang duduk di meja mereka.
SIA saling melotot dengan ARC. Lain hal nya dengan Iwan yang menatap  Vivi dengan tatapan usil yang di balas dengan tatapan sedingin es dari Vivi.  Sementara Siviel saling menatap dengan tatapan kagum, pokok nya dunia milik berdua yang lain ngontrak.
 Iwan menunduk bibir nya mendekati telinga Vivi sambil berbisik. " Jangan malu-malu ama gue.  Lo harus nya seneng karena udah gue cium." Dan ga lama CHUPPP Iwan mencium belakang telinga Vivi.  PLAKKKKKK Vivi menampar Iwan dan berlalu dari kantin. Iwan dengan cepat menyusul nya.
Adegan yang terjadi antara IVi menimbulkan kehebohan di kantin.
CRAG cengo melihat teman nya mencium cewe bin cupu dan di tampar pula. DUKKKKK. Ify menendang kaki Rio dan mengancam nya. " Awas temen lo buat temen gue kenapa-napa."
" Auuuuu..Lo jadi cewe yang lembut dikit kenapa?" Ringis Rio.
" Eh kita susul mereka ga?" Tanya Iyel.
" Gue lapar banget Yel mending ga usa di susul.  Gue yakin Iwan ga bakal ngapa-ngapain Vivi koq." Sahut Cakka melas. PLETAKKKKK.. Cakka meringis karena di jitak Agni. " Kalau temen gue kenapa-napa. Lo semua tanggung jawab."
Dalam hati Iyel merutuki tindakan nekat Iwan yang membuat pdkt sama Via terancam gatot.
Via pun mencelos antara marah dengan perlakuan Iwan kepada Vivi dan rasa suka nya pada Iyel.
Alshill pun saling melemparkan pandangan marah.

Back to IVi, Vivi berlari tak tentu arah hingga tiba ke tangga menuju atap sekolah.  Dia duduk selonjor di semen menikmati angin sepoi-sepoi hingga dia merasa ngantuk dan tertidur.  Iwan yang sempat kehilangan jejak Vivi melihat ke arah tangga yang sama  dan dia melangkahkan kaki menuju atap.  Dia menyeringai melihat 'mainan nya' sedang tertidur perlahan dia menghampiri Vivi dan duduk di sebelah Vivi.  Iwan tersentak saatt melihat dahi Vivi berkerut dan Vivi gelisah dalam tidur nya. Apa dia sedang bermimpi buruk. Kata hati Iwan. Dia pun memeluk gadis itu dan menyandarkan kepala Vivi di bahu nya. Kedua tangan nya menggengam kedua tangan gadis itu tak lama Vivi pun tenang dalam tidurnya.  Bel masuk juga udah berbunyi sejak tadi namun Iwan tidak berniat untuk membangunkan Vivi malahan dia semakin erat memeluk gadis itu.  Vivi yang merasakan ada sesuatu yang menjaga diri nya perlahan membuka mata nya dan dia terkejut karena sedang di peluk Iwan sedetik kemudian dia meronta-ronta untuk melepaskan diri.
" Percuma aja lo ngelawan tenaga lo bakal abis." Sahut Iwan mengetatkan pelukan nya. Dia menempelkan hidung nya ke leher Vivi untuk menghirup aroma tubuh gadis itu lalu CHUPPPP Iwan menciumi leher Vivi dan membuat Vivi kegelian namun dia tetap harus mengontrol emosi nya.  Vivi terus meronta hingga Iwan mendorong tubuh nya kebawah dan memposisikan tubuh nya di atas tubuh mungil Vivi.  Fixed Vivi takut namun dia tidak boleh memperlihatkan nya di depan Iwan maka dari itu dia memasang ekspresi galak dan tatapan marah dengan harapan Iwan akan takut.  Iwan tersenyum penuh kemenangan melihat 'mainan nya' bereaksi marah bukan nya tanpa ekspresi seperti kemarin-kemarin.  Dia bertekad untuk membuat gadis itu takluk pada nya.
8CHUPPPP Lagi-lagi Iwan mencuri ciuman dari nya.  Kali ini Iwan mencium bibir nya dengan lembut dan mesra.  Vivi yang awal nya meronta pun perlahan menyerah dan tes tes tes air mata nya mengalir saat ciuman mereka berlangsung yang mengakibatkan rasa asin namun Iwan tidak memperdulikan nya dan terus mencium Vivi hingga 30 menit kemudian dia melepaskan ciuman nya. Oooo tidak,  hanya tersisa bra dan celana dalam berwarna marron, namun bra nya pun sudah setengah merosot dan kedua tangan Iwan meremas payudara nya.  Keadaan Iwan juga sama berantakan kancing seragam nya terbuka menampilkan kulit dada lelaki itu yang mulai bertumbuh di sela kaus oblong putih yang masih menempel di tubuh nya. Vivi yang merasa marah dan terhina pun memukuli dada Iwan dan berteriak.
" Belum puas lo udah nyuri first kiss gue sekarang lo mau apa lagi ha." Vivi terisak sambil memakai seragam sekolah nya.  Setelah itu dia berlari menuju kelas nya.  Meninggalkan Iwan yang terdiam mematung  karena ledakan amarah Vivi.
" Apa gue udah keterlaluan? Habis nya cewe culun bin cupu itu punya daya tarik yang berbeda dengan yang lain. " Iwan berbicara sendiri tidak percaya dia bisa berbuat kurang ajar pada seorang gadis.
Untung lah guru yang mengajar sedang berhalangan. BRAAKKKKK Semua nya kaget saat Vivi mendobrak pintu kelas dengan keras dan ada bekas air mata yang tidak bisa di sembunyikan . Vivi menuju bangku nya dan mengambil buku skesta yang ada di tas nya dan mulai menggambar.  Tommy plus SISA pun tidak berani menanyai Vivi karena gadis itu sedang kalut.
Via pun makin bingung dengan status hubungan nya dengan Gabriel.  Hmm baru aja mulai pdkt udah ada masalah.  Batin Via mendesah.

Sementara itu di sisi lain kelas ada 3 orang yang senang melihat Vivi seperti ini mereka tidak lain adalah Dian, Rara dan Laras.
" Rasain tuh cewe cupu. Salah sendiri pake sok gampar salah satu the flower boys." Sahut Dian sinis.
" Iya biar cewe cupu itu ga usah sok ganjen pake deket-deket ama Iwan." Sahut Rara.
" Tapi kasihan tuh cewe sampe nangis gitu." Sahut Laras agak lola kalo 2 temen nya ga suka ama Vivi.

Skip pulang sekolah Vivi udah tenang dan mengatakan pada Via tidak apa-apa kalau mau pdkt dengan Iyel. Urusan dia itu sama Iwan bukan Iyel jadi dia ga mau membuat teman nya galau. Via pun memeluk Vivi sebagai ucapan terima kasih.
" Lo di apain sama ko Iwan?" tanya Ify saat mereka sedang menunggu jemputan.  Ify mau nganterin Vivi pulang karena cemas.
" Lo cerita aja Vi. Gimana kita bisa bantu lo kalo lo diem aja." Bujuk Agni. Vivi menghela nafas namun sebelum dia bercerita 5 motor  berbeda warna menghampiri mereka yang pengendaranya CRAGI.  Vivi yang tidak mau menatap Iwan membuang muka ke arah lain.
" Urusan kita berdua belum kelar." Sahut Iwan sambil turun dari motor.  Vivi menoleh ke arah Iwan yang menghampiri diri nya  kemudian memukuli Iwan dengan tas nya.  Dia meledak karena perlakuan Iwan yang seenak nya.
" SALAH APA GUE AMA LO.  LO ANGGAP GUE APA? PELACUR AJA ADA HARGA NYA .  LO SEENAK NYA AJA CIUM GUE DAN TADI LO MAU PERKOSA GUE ."  Vivi teriak sambil terus memukuli Iwan.  CRAG dan SISA pun terkejut mendengar pengakuan Vivi.  Untunglah tidak ada murid lain kalau tidak posisi Iwan sebagai humas osis jadi taruhan nya.  Iwan pun terdiam menerima pukulan Vivi yang tidak ada apa-apa nya buat dia.  Rio memegang kepala nya tanda dia sakit kepala akan perbuatan Iwan. CAG SISA pun terdiam karena bingung melihat ledakan amarah Vivi.  SISA menarik Vivi menjauh karena supir Ify sudah datang.

Sepeninggal SISVA.  CRAG mengintrograsi Iwan.
" Wan, lo udah gila ya itu anak orang jangan lo rusakin." Sahut Rio kesal + jengkel.
" Lo suka kan ama tuh cewe bin cupu." Kata Alvin menyudutkan.
" Wan. Lo salah-salah jabatan humas osis lo jadi taruhan nya." Sahut Cakka.
" Wan. Gue udah mulai pdkt ama Via lo kacauin. " sahut Iyel sewot
" Gue juga ga tau gue suka ama tuh cewe culun bin cupu.  Yang pasti dia beda banget ama cewe kebanyakan.  Dan yang tadi oke gue akuin gue ga bisa kontrol tangan gue untuk buka seragam nya pas gue cium bibir nya." Kata Iwan mengakui dosa nya.
" Wadefak! Pantes aja lo di gampar. Lo mulai sekarang jangan deket-deket dia kalo lo ga yakin lo suka ama dia. " Saran Rio.
" Masalah nya gue seneng banget pas deket dia.  Liat dia marah daripada harus diam tanpa ekspresi." Keluh Iwan.
" Itu arti nya lo suka ama Vivi Wan. Gue saranin jangan mainin anak orang." Kata Rio lagi.  CAG pun hanya mengangguk.

Skip malam hari nya di rumah Ify. Deva adik Ify yang sedang melihat kakak nya melamun di balkon pun mengagetkan nya.
" HEEEYYYYY JANGAN MENTANG-MENTANG TEMEN GUE BADAN NYA KECIL LO BISA SEENAKNYA AJA MAININ DIA." teriak Ify membuat Deva harus menutup kuping nya karena pengeng . Bahkan Rio pun langsung menuju balkon yang menghadap ke rumah Ify.
" Eh nenek lampir ini udah malem lo pake teriak-teriak ." Balas Rio.
" Eh pesek hitem karena siapa gue teriak.  Temen lo tuh yang udah nyakitin temen gue." Sahut Ify lagi.
" Emm Fy. Gue ke sana sekarang. Ada yang mau gue omongin tentang mereka." Sahut Rio sambil menutup jendela.
" Buset kak teriakan lo buat kuping gue sakit." Sahut Deva setelah kaget nya ilang.
" Lagian lo dedep iseng aja ngagetin gue." Sahut Ify lagi.
" Ih kak nama gue Deva bukan dedep." Kata Deva lagi.
" Non Ify ada den Rio di bawah." Kata mba Surti di depan pintu Ify.
" Eh pesek item buruan ngomong." Sahut Ify jutek.
" Eh behel cungkring. Nih kalo bukan karena mereka ogah gue dateng ke mari." Sahut Rio.  Dan ga lama pun Rify mendiskusikan tentang IVi . Rio pun menceritakan tentang lebam di leher Vivi dan Iwan yang keliatan nya suka ama Vivi tapi gengsi.  Ify menceritakan tentang Vivi yang sering menggambar malaikat dan iblis serta Vivi yang tak mempermasalahkan Siviel untuk pdkt.  Mereka berdua menghela nafas bersamaan.
" Ya udah kita liatin aja dulu mereka." Usul Rio.
" Iya kak. Pokok nya kalo temen lo macem-macem awas aja." Ancam Ify

Besok nya Rio mendiskusikan apa yang dia omongin dengan Ify ke CAGI namun Rio tidak mengatakan luka lebam Vivi.
" Yel. Lo masih aman tuk pdkt ama Via. Tapi lo Wan jangan ganggu Vivi dulu. Jangan deketin dia. Ok" Saran Rio pada Iyel dan kepada Iwan berupa perintah .  Iyel pun langsung bersemangat mendengar nya tidak dengan Iwan yang manyun karena ga bisa deket-deket ama 'mainan nya'.

Ify pun mengatakan pada Vivi untuk tenang karena Iwan ga bakal ganggu dia lagi, setidak nya sekarang. Dia masih ga berani tanya tentang luka lebam yang ada di leher Vivi.

Dua minggu sudah Iyel melakukan pdkt kepada Via.  Antar jemput sekolah. Chatingan di malam hari atau pun berduaan di sekolah. Iyel mantap akan menjadikan Via pacar nya.

Akhir nya part 2 kelar juga.  Tetep ada kesan omes nya tuk pasangan IVi πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚.  Di tunggu aja part 3 nya Iyel akan menembak Sivia yang arti nya author harus ngayal tingkat tinggi or liat referensi drakor agar dapat inspirasi nya.  Ok sampai jumpa πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹.










Rabu, 21 Desember 2016

Like Romeo & Juliet ~ part 1


Hai3x ketemu lagi dengan author gaje dengan cerbung baru, mudah-mudahan ga banyak yang typo. hope you all enjoy.

Pagi itu seorang gadis sedang bersiap-siap untuk mos di smu Harapan Indah.  Sedang asyik-asyik nya menguncir 8 rambut nya seorang cowo memanggil nya.
" De, udah siap belum?"
" Udah ko Vito. Eh mana kacamata dede ya?" Sahut cewe yang di panggil dede sambil mencari-cari di laci meja rias nya.
" Yang ini de." Sahut Vito sambil menyodorkan benda yang di maksud.
" Iya makasih ya ko." Sahut gadis itu lagi.
" Ga salah mau pake kacamata itu. Dede keliatan cupu culun loh ntar." Sahut Vito heran.
" Justru bagus lah ko, biar cowo-cowo ga keganjenan karena dede nya culun.  Dede pusing ngadepin nya." Yups bukan alasan yang mengada-ngada sebab dari smp para cowo di sekolah nya dan lain sekolah selalu mengejar nya karena dia terlalu cantik dengan wajah oriental dan kulit super putih nya , belum lagi dengan iq 350 dan eq 325 membuat dia menjadi idaman banyak cowo.  Dan saat lulus smp dia memutuskan untuk merubah penampilan nya menjadi cupu dan culun agar dia dapat tenang belajar apalagi dia masuk dengan beasiswa full.
" Ya udah kalo gitu mau nya dede." Sahut Vito sambil mengelus puncak kepala adik nya.

Skip di smu Harapan Indah, seorang gadis berpipi cubby sedang melihat-lihat pengumuman hingga sebuah suara mengejut kan nya.
" Lo Sivia Estherina kan..."
" Iya gue Sivia Estherina..Lo siapa?" tanya Cewe yang bernama Sivia.
" Bakpia cubby lo ga ngenalin gue ya.  Bearti gue sukses nih." Sahut cewe yang berkuncir 8 itu.
" Eh tunggu yang manggil gue bakpia cubby cuma ada 2 orang. Ify ama ya ampun lo Vivianne Kho kan." Sahut Via.
" Betul sekali gue Vivianne kho.  Gimana penampilan gue."  tanya cewe yang ternyata bernama Vivi .
" Elo ga salah Vi, koq lo jadi culun cupu gini.." sahut Via sambil melihat Vivi dari atas ke bawah. Karena mos mereka di wajibkan untuk di kuncir sesuai tanggal lahir untuk perempuan memakai seragam smp , name tag dari karton serta kaos kaki belang kiri kuning kanan pink .  Via melihat kacamata Vivi yang aneh sekali model nya.  Ga ada cantik-cantik nya si Vivi padahal dia tau banget kalo temen kursus mandarin nya ini sangat cantik.
" Bagus lah Via gue udah cape ngadepin cowo gila dan para cewe irian.  Gue mau tenang belajar nya.  Lo juga ga usah tunjukin foto lama gue oke." tegas Vivi sementara Via hanya diam mengangguk. Lagi asyik nya mereka berbincang sebuah suara mengejutkan mereka.
" Bakpia cubby, udah lama lo nunggu nya?" Tanya seorang cewe berbehel dengan tinggi 165 cm itu.
" Ga juga soal nya ada temen kursus mandarin gue Fy.  Nih kenalin temen gue Vivianne Kho."
" Oh kayak nya gue pernah denger tentang lo de Vi dari Via.  Nama gue Ifanka Angelina Salim panggil Ify aja." Sahut Ify.
" Oh emang Via cerita apaan tentang gue. Pasti yang jelek-jelek ya." Sahut Vivi tersenyum.
" Via bilang lo perfect banget udah pinter cantik banget ah gue pernah liat foto lo berdua..  Koq lo sekarang kayak gini." Tanya Ify ceplos yang mendapat toyoran dari dua teman nya. " Adauuuu Shill. Ag kira-kira dong ini kepala nih."
" Lagian lo ngomong ga di pikir dulu." Kata gadis yang agak tomboi itu.
" Iya kapan sih lo bisa berubah udah sma nih kita." Kata cewe yang satu lagi.
" Hu dasar lo berdua eh kenalin nih Sivia Estherina ini Vivianne Kho." Kata Ify memperkenalkan Vivi dan Via.
" Ga apa-apa koq Fy, lagian ada alasan nya koq gue kayak gini." Sahut Vivi lagi.
" Oh gitu eh kenalin Ini Shilla Tjoeng Ini Agni Rachman." Sahut Ify lagi sambil memperkenalkan dua cewe di sebelah nya. Dan mereka berlima ternyata sekelas di kelas X-1.

PENGUMUMAN SELURUH PESERTA MOS DI HARAPKAN KUMPUL SEKARANG DI LAPANGAN KARENA MOS AKAN SEGERA DI LAKSANAKAN
" Eh udah mulai tuh yuk ke lapangan." Ajak Agni ke SVIS.

Di lapangan semua siswi berdesas desus tentang the flowers boys yang terdiri dari 5 orang .  Ada sekitar 1 menit para kakak osis memperkenalkan diri.
" Selamat pagi ade-ade kenalkan nama kakak Mario Gunawan ketua mos." Kata seorang lelaki berkulit hitam manis.  Tinggi nya sekitar 176 cm.
Ih ga di rumah ga di sekolah ketemu terus ama si pesek. Dumel Ify ketika liat Rio. Soal nya mereka tetanggaan dan ga pernah akur kayak Tom dan Jerry.
" Nama kakak Gabriel Samuel Damanik.  Wakil ketua osis." Sahut seorang lelaki berkulit putih tinggi nya sekitar 175 cm.
Napa gaya nya kayak songong gitu ya. Kata hati Via.
" Nama kakak Alvin Tanubrata, ketua pelaksana mos." Sahut seorang lelaki berwajah oriental dan bermata sipit tinggi nya sekitar 176 cm.
Sok kegantengan amat sih. Batin Shilla. Dia kesel ama Alvin karena ga sengaja ketemu di mall mereka rebutan  syall,  Shilla udah ngincer lama syal itu dan pas ada tinggal 1 eh malah di ambil ama Alvin sejak itu dia benci banget ama Alvin.
" Nama kakak Cakka Febrianto ketua ekskul."  Sahut lelaki berkulit putih bergaya harajuku.
Dasar playboy cap cicak. Batin Agni.  Agni udah kenal Cakka dari smp karena satu smp dulu nya dan beuhhhh playboy ny ga ketulungan. Mereka juga ga pernah akur.
" Nama kakak Iwan Tjajadi humas osis." Sahut seorang lelaki berwajah oriental dan berkulit putih dia pakai kacamata dan tinggi nya sekitar 178 cm.
Vivi memandang tanpa ekpresi melihat ke5 lelaki itu.
Cakka yang memang insting nya kuat kalau ada gadis cantik ( hehehe sori ya Cakka just story ) pun menoleh ke arah Vivi.  Namun dia terkejut melihat tampilan Vivi yang super culun dan cupu dalam hati dia berkata. Sejak kapan insting gue salah. Alvin yang melihat Cakka bengong melihat objek yang di liat Cakka dan dia tertawa mengejek melihat tampilan Vivi yang tidak ada bagus-bagus nya amat.  Udah gitu pendek pula mungkin sekitar 150 cm , kurus juga.
Dia berbisik di telinga Cakka." Insting lo ternyata bisa salah juga ya.  Tuh cewe ga ada cantik-cantik nya ." Kontan aja Cakka langsung menoyor kepala Alvin. Iyel dan Iwan yang ada di samping mereka sampe harus bentak buat nenangin mereka yang mulai rusuh.
" Pembagian kelompok nya 4 orang ya." Sahut Rio.
Vivi yang tau kalau tidak akan ada yang mau satu kelompok dengan nya tenang-tenang aja.
" Vi lo kelompok ama siapa aja?" Tanya Via.
" Sendiri aja gue. Udah lo berempat aja ya.  Tenang gue bisa sendiri." Jawab Vivi lagi.
" Tapi kan satu kelompok 4 orang Vi." Sahut Shilla lagi.
" Ah rempong lo pada." Sahut Vivi sambil berlalu dan membuat SISA geleng-geleng kepala.
" Lo yakin si Vivi bisa sendiri ?" Tanya Agni yang di jawab gelengan kepala oleh SSI.

Acara pun di mulai.  Vivi yang sendiri pun tidak menunjukkan kegentaran malahan dia yang berhasil menyelesaikan pertama kali tantangan yang di berikan .
" Eh kamu.... Vivianne Kho, kan di suruh nya perkelompok 4 orang kenapa kamu sendiri?" Tanya Rio sambil melihat name tag Vivi
" Ya kalau bisa sendiri ngapain perkelompok. " jawab Vivi agak jutek dia ga mau bilang kalau ga ada mau sekelompok ama dia.
" Hei kamu di tanyain baik-baik kenapa jawab nya nyolot." Sahut Iwan yang emang ada di samping Rio.
" Yang penting saya udah kelarin tantangan nya kan." Sahut Vivi dingin dan nyolot yang membuat Iwan naik darah akan kelakuan Vivi yang ngeyel abis.
" HEYYYYYYY LO BERASA JAGO YA BISA SENDIRI.  OKE LO IKUT GUE..GUE KASIH TANTANGAN YANG LEBIH BERAT DARI INI." Bentak Iwan sambil menarik paksa tangan Vivi.  SISA cuma bisa berdoa semoga Vivi ga kenapa-napa, sementara CRAG dan anggota osis juga ga bisa meninggalkan peserta mos sembarangan.

Kelompok yang terdiri dari 3 orang yang emang ga mau ngajak Vivi cuma tertawa mengejek.  Mereka Dian Rara dan Laras.
" Rasain tuh sih cupu..Mang enak ga ada yang mau satu kelompok ama dia." Sahut Dian yang laga nya centil banget.
" Iya Dian gue juga ga mau sekelompok ama si cupu." Sahut Rara.
" Tapi Ra, si cupu hebat juga berhasil ngerjain tantangan sendirian." sahut Laras yang better di banding kedua teman nya.

Back to IVi, Iwan yang menarik paksa tangan Vivi merasakan sakit saat kaki nya di tendang oleh Vivi.
" ADAAAAUUUUU...nih cewe bener-bener ya." Sahut Iwan sambil mengelus kaki nya yang sakit. Vivi memanfaatkan itu untuk kabur namun dia kalah cepat dengan Iwan yang udah menarik tangan nya kembali, Vivi berusaha untuk meronta-ronta sampai dia menggigit tangan Iwan.  Iwan yang ga mau kalah menjatuhkan tubuh nya ke atas tubuh Vivi tangan nya memegangi kedua tangan Vivi , pose yang menimbulkan salah paham bagi orang yang melihat nya. Untung lah mereka ada di sebuah ruangan yang kosong.( wow mainan nya tempat sepi ya Iwan πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†)
" Hmm jadi cuma cara ini yang buat lo diem." Sahut Iwan sambil mendekatkan muka nya.  Vivi masih terus menatap mata Iwan tanpa ekpresi dia mau lihat apa yang akan lelaki ini lakukan.  Iwan benar-benar menipiskan jarak antara wajah mereka tatapannya seakan seperti elang yang memburu mangsa nya dan Vivi menatap balik Iwan dengan tatapan sedingin es.
Sedetik kemudian CHUPPP Iwan mencium bibir nya. Vivi meronta namun Iwan terus mencium paksa dirinya. PLAKKKKK Vivi menampar dan menatap Iwan dengan penuh kebencian.  Dia lari ke arah lapangan di susul Iwan di belakang nya.
" Wan pipi lo napa koq merah gitu." Tanya Alvin saat Iwan di tempat mereka.
" Ini kayak bekas tangan.  Astaga lo apain tuh cewe ampe lo di tampar gini?" Tanya Rio lagi.
" Hmm gue punya mainan baru nih." Sahut Iwan sambil tersenyum sambil memegang bibir nya.  Dia juga kaget kenapa bisa-bisa nya dia mencium gadis cupu bin culun itu.  Padahal niat awal nya cuma mau gertak aja namun dia melihat kalo gadis itu ga punya rasa takut dan itu menimbulkan rasa penasaran dalam diri nya.
" Ha mainan apaan. Jangan bilang lo suka ama cewe culun itu. Otak lo geser ya karena di tampar Vivi." Sahut Iyel.
" Cewe cupu itu mencurigakan deh." Sahut Cakka sambil menunjuk Vivi yang memandang dengan tatapan kosong ke langit.  Vivi sedang duduk lesehan di bawah.  RAGI pun ikut melihat Vivi yang sedang melamun.

Skip istirahat SISVA memakan bekal nya Via membuka pembicaraan karena aura Vivi sangat nyeremin.
" Vi lo di apain ama ko Iwan."
" Gue ga mau bahas itu Via. Please." Sahut Vivi dingin yang membuat Via mendesah.
" Ya udah kalo gitu Vi lo makan yang banyak gih. Ini bekal gue kebanyakan daging ayam nya. Masih bersih koq." Sahut Ify sambil menyuapkan daging ke mulut Vivi.
" Thanks ya Fy. Gue emang kurang suka makan daging sih maka nya pendek kurus pula." sahut Vivi sambil tertawa mood nya udah membaik.
" Ya udah nih makan juga punya gue."sahut Agni dan Shilla sambil juga nyuapin daging ayam ke Vivi.
" Vi gue masih laper jadi punya gue ga usah buat lo ya." sahut Via polos yang mendapat 3 toyoran dari SIA, Vivi terkekeh melihat kelakuan SISA.

Mos hari pertama udah berakhir dan semua bersiap pulang.  Vivi pulang sendiri karena Vito masih sibuk di kampus nya.  Dia berjalan kaki menuju halte.  Saat sedang menunggu bis dia melihat mobil sedan hitam berhenti dimana seorang pria paruh baya turun dan langsung menarik nya masuk.
" Dasar anak kurang ajar.  Lo pikir gue ga bisa nemuin lo.  Ikut gue." sahut papa Argan papa nya Vivi.  Mang Sapri sang supir keluarga  hanya bisa memandang kasihan nona nya. Dia tidak bisa berbuat apa-apa karena Argan adalah pebisnis sukses yang tentu nya punya uang dan kekuasaan yang besar. Argan membawa Vivi ke sebuah gudang tua lalu memukuli Vivi dengan ikat pinggang sambil meneriaki nya.  Vivi hanya diam menerima pukulan dari papa nya selama hampir 30 menit.
" Bilang ama mama lo jangan sembunyi lagi atau lo tau kan apa akibat nya." Ancam Argan saat pukulan nya selesai.  Mang Sapri menghampiri nona nya sembari memberi sekantong obat-obatan yang di taruh di tas pinggang nya.
" Non yang sabar ya."
" Mang Sapri buruan keluar nanti papa marah.." sahut Vivi lirih.
Setelah papa nya pergi Vivi meminum analgesik dan menyemprotkan obat ke bagian tubuh nya yang sakit. Untung lah papa nya tidak mengincar muka jadi tidak ada orang yang curiga.  Vivi berjalan tertatih menuju halte bis terdekat .  Vivi pun duduk sambil menahan sakit di sekujur tubuh nya.  15 menit . 30 menit tidak ada bis yang datang akhir nya Vivi memesan ojek online melalui aplikasi yang ada di smartphone nya. Sekitar 10 menit sang driver pun datang dan mengantarkan Vivi ke rumah.  Untung lah Vito belum pulang kalau koko nya melihat dia seperti ini Vito bisa marah dan sedih.  Marah karena papa mereka memukuli adik nya sedih karena tidak dapat berbuat apa-apa.
Setelah mandi Vivi pun menyemprotkan obat dan meminum analgesiknya kemudian dia tidur.  Sekitar jam 2 malam Vivi terbangun karena haus dan ingin ke toilet , nampak nya Vito udah pulang saat dia tidur tadi. Setelah melakukan panggilan alam dan minum analgesik Vivi kembali menyemprotkan obat dan kembali tidur.

*********

Esok nya jam 6.30 Vito membangunkan Vivi yang masih terlelap.
" Koko dede masih ngantuk.." rengek Vivi menutupi rasa sakit yang sudah berkurang.
" Udah setengah 7 de. Ntar telat loh kamu." Sahut Vito lagi.
" Ya udah dede mandi bentar ya." Sahut Vivi sambil menarik handuk yang di gantung di pintu kamar nya.
Vivi mandi koboi jadi 5 menit udah kelar.  Hari ini dia tidak sempat menguncir 8 rambut nya ya udah sekalian aja dia pake kaos kaki putih. Vivi mencepol rambut nya yang panjang namun meninggalkan ekor kuda sebahu (ngerti kan ya maksud nya).

Vivi datang bertepatan dengan bel masuk, semua kakak osis geleng-geleng kepala liat Vivi yang ga pake atribut mos. Iwan yang merasa punya mainan baru langsung bentak Vivi.
" HEYYYY CEWE CUPU BIN CULUN KENAPA LO GA PAKE ATRIBUT MOS."
" Kesiangan." Jawab Vivi sambil menatap balik Iwan dengan tatapan marah karena udah mencuri first kiss nya.
" Berasa jadi jagoan lo ya. Siapa lagi yang ga pake atribut yang ga sesuai.  SISA yang dari awal melihat Vivi langsung kompak mencopot nametag dan ikatan rambut mereka.  Ga lama SISA ikut maju menemani Vivi.
" Oke kalian lari keliling lapangan 15 kali." Sahut Cakka memotong Iwan yang akan ngomong.
" Kalian kenapa mau ikut di hukum?" tanya Vivi .
" Karena kita temen meskipun kita ga satu kelompok setidak nya kita nemenin lo biar ga di hukum sendirian." Ujar Agni dan ga lama SISVA pun memulai hukuman nya.
Agni dan Ify yang memang latihan basket punya stamina kuat. Mereka berdua lari mengimbangi ketiga teman nya.  Via dan Shilla yang jarang olahraga udah mulai ngos-ngosan pas putaran ke 5.  Vivi menahan sakit di badan nya sambil terus berlari  Mereka semua hampir menyelesaikan putaran terakhir hingga tes tes tes darah mengucur dari hidung Vivi. Via yang berada di belakang Vivi terkejut melihat darah yang ada di lapangan dia spontan menjerit.  " VIVI MIMISAN!"  SIA dan CRAGI pun ikut menoleh ke arah Vivi yang masih terus berlari dengan darah yang terus mengucur dari hidung nya.  Iwan pun berlari ke arah Vivi dan menggendong 'mainan nya' membuat semua nya geger.  Cowo ganteng gendong cewe cupu bin culun .  CRAG SISA mengikuti dari belakang.

Di uks Iwan mendudukan Vivi yang masih mimisan sebagian baju nya pun terkena darah.  Iwan mengambil baskom dan air dingin untuk mengompres hidung Vivi.
" Lo kalo lagi sakit kenapa ga bilang." Sahut Iwan sambil menekan hidung Vivi dengan lap basah dingin.
"  Emang ngaruh kalo gue bilang sakit." Sahut Vivi dingin.
" Ish lo ya bener-bener." Sahut Iwan lagi hati nya panik saat 'mainan nya' mimisan.
Rio yang menyadari sekilas ada  lebam di leher Vivi sebelum akhir nya gadis itu membenarkan baju nya pun tersentak.
" Eh Vivi kalo ga kuat lo boleh tidur di sini." Tawar Rio.
" Gue baik-baik aja kak." Sahut Vivi dingin.
" Hmmm ya udah lo duduk aja di pinggir ga usah ikut mos. Besok juga lo duduk aja." Kata Rio. Dia curiga akan lebam di leher Vivi nanti kalau ada waktu dia harus bertanya pada Ify di rumah.
CAGI dan SISA pun bingung dengan sikap Rio.

Mos hari terakhir udah selesai dan saat nya unjuk kehebatan ekskul basket , cheer dan musik.
Ekskul pertama basket penampilan pertama tim putri para siswa baru pun mupeng karena anggota nya cantik-cantik 3 lawan 3.   Setelah itu tim putra saat CRAGI plus seorang cowo yang tampang nya khas timur tengah ( ganteng pasti dong ah dan yang pasti original ga oplas πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚) giliran para siswi yang mupeng liat tim cowo itu main kecuali SISA, mereka memandang mengejek para cewe yang tergila-gila sama CRAGI.  Vivi hanya terdiam tanpa ekspresi.
Ekskull cheer ga kalah cantik dan hot baju yang di pakai lagi-lagi para siswa mupeng dan para siswi iri.com
Di ruang teater untuk ekskull musik lagi-lagi CRAGI yang unjuk kebolehan.
Iwan megang organ, Rio megang gitar , Alvin megang drum, Cakka dan Iyel megang bass. Mereka pake mic yang nempel (tau ya nama nya).  Ga lama mereka mulai bernyanyi.  Author cape nulis ny jadi judul lagu ama penyanyi nya aja nya.
1000 tahun lama nya Jikustik.
SISA sempat terpesona akan CRAGI namun ga lama mereka sadar.  Vivi memandang penuh kemarahan pada Iwan yang melempar pandangan mengejek.

CRAGI yang emang mau ngerjain SISVA pun sengaja mengatur agar mereka perform sendiri-sendiri plus dengan lagu yang berbeda.
" Mereka kayak ny sengaja deh." Kata Agni.
" Ya udah kita tunjukkin ke mereka pesona kita." Kata Shilla Narsis.
Via yang tau Vivi ga mau ketauan cantik nya pun berbisik pada SIVA " Vi, lo kalo ga mau perform juga ga apa-apa."
" Iya Vi lo diem aja ga usa perform ntar ketauan lagi lo." Sahut Ify sambil bisik-bisik dia ada di samping Via.
" Ga apa-apa Via. Fy mereka udah jelas mau ngerjain kita.  Ya kalo ada yang curiga lo berempat langsung buat kegaduhan untuk ngalihin perhatian aja." Kata Vivi pada SISA.

Ify yang memulai perform.  Dia mendapat judul lagu Satu yang tak bisa lepas Reza Artamevia. CRAGI khusus nya Rio memandang takjub Ify yang bernyanyi sambil bermain organ .  Gila gue ga nyangka si behel bisa nyanyi suara nya bagus banget. Kata hati Rio .  Mission successes For Ify.

Sekarang giliran Via . Dia mendapat judul lagu Pernah Muda BCL. Karena Via ga bisa main alat musik dia nyanyi aja.  CRAGI khusus nya Iyel sampe mengangga melihat Via yang terlihat Cantik di mata nya plus ada efek bunga-bunga gitu deh.  Mission successes for Via.

Shilla menyanyi sambil main gitar dia mendapat lagu Side to side Ariana Grande. CRAGI khusus nya Alvin ampe terpesona gitu..Gila miss rese bawel bagus amat suara nya. Kata hati Alvin.  Mission successes for Shilla.

Agni menyanyi sambil main drum dia dapat lagu Shake it off Taylor Swift..CRAGI khusus nya Cakka memandang kagum ya ada bunga-bunga yang nampak di mata nya.  Gila si tomboy keren abis suara dan main drum nya.  Mission completed for Agni.

The last Vivi, semua memandang remeh pada diri nya.  Namun dia menghadapi nya dengan tenang. Dia dapat lagu Broken Vow versi Josh Groban . Vivi main organ setelah mengatur nada sebentar. Sengaja author tulis maupun cape.

tell me her name i want to know
the way she looks and where you go
i need to see her face 
i need i need to understand
why you and i came to an end
please tell me again i want to hear
who broke my faith in all these years
who lay with you at night
when i'm here all alone
rememberring when i was your own
* i let you go i let fly
   why do i keep on asking why
    i let you go now that i found
    a way to keep somehow 
    more than a broken vow
tell me the words that i never say
show me the tears you never seed
give me the touch
that one your promised to be mine
or it has vanished for all time
back *
i closed my eyes and dream of you and i
then i realize there's more to love
than only bitternies and lies
i close my eyes
i'd give my soul away to hold you once again
and never let this promised end
i let you go i let you fly
now that i know i'm asking why
i let you go now that i found
a way to keep somehow
more than a broken vow

DEGGGG.  Semua terpana terpukau terpesona pokok nya speechless akan suara Vivi yang tinggi ada seriosa nya..  Anjrit cewe cupu bin culun itu bagus banget main organ dan suara nya mantep banget.  Kata hati Iwan.

SISA menghampiri Vivi dan menarik nya agar tidak berlama-lama di atas panggung. SISA menatap penuh kemenangan kepada CRAG sedangkan Vivi memandang penuh kemarahan dan Iwan menatap Vivi dengan tatapan mengejek.

Tak terasa mos 3 hari udah kelar.  Hari ini pertama mereka masuk sekolah.  Shilla duduk dengan Agni.  Ify dengan Via dan Vivi duduk dengan seorang cowo bernama Tommy.  Tommy yang menghampiri Vivi duluan dan bertanya apa dia boleh duduk di sebelah Vivi padahal bangku-bangku masih banyak yang kosong.  Tommy memandang syok Vivi yang sudah membuat catatan sendiri dan cewe itu sedang menggambar di buku sketsa nya padahal pak Wahyudi guru matematika sedang menjelaskan.
Cewe macam apa ini? Kata hati Tommy.

Bel istirahat pun berbunyi SISA mengajak eh lebih tepat nya menarik Vivi ke kantin karena mereka udah lapar.  Untung nya masih ada satu meja kosong dan mereka lagi-lagi menarik Vivi .
" Mau pesen apa biar gue yang pesenin?" Tanya Shilla.
" Gue bakso ama es jeruk." Sahut Ify.
" Gue mi ayam ama es teh." Sahut Agni.
" Gue samain Ify aja Shill." Sahut Via.
" Lo ga pesen Vi?" Tanya Agni soal nya dia liat Vivi diem aja.
" Gue jus sirsak aja no sugar es nya dikit aja." Sahut Vivi.
" Ga mau makan lo Vi?"tanya Via yang di jawab gerakan tangan oleh Vivi.
Ga lama Via datang membawa pesanan mereka.  Lagi asyik-asyik nya mereka makan tiba-tiba seluruh kantin heboh meneriakan nama CRAG
MARIO...ALVIN...GABRIEL...IWAN...CAKKA I LOVE YOU..ARGHHHH..
Ya kira-kira seperti itu lah teriakan nya.  SISVA langsung memasang earphone dan mendengar musik dari smartphone mereka lalu melanjutkan makan hingga.  BRAAAKKKK CRAGI menggebrak meja mereka dan sekarang mereka berhadapan satu lawan satu.
" Kata siapa lo boleh duduk di sini." Bentak Alvin pada Shilla.
" Mang ada tulisan nya ini meja siapa." Balas Shilla lagi sambil melotot. Dan mereka lalu berdebat sendiri.
" Eh behel reseh ini meja the flower boys jadi ga ada yang boleh duduk di sini selain kita." Bentak Rio pada Ify.
" Eh pesek item flowers boys pale lo .. Ga ada aturan nya juga kan kita ga boleh duduk di sini." Balas Ify dan mereka lalu berdebat.
" Eh cewe jadi-jadian .  Bawa temen-temen lo keluar dari sini.  Ini meja orang-orang ganteng." Bentak Cakka pada Agni.
" Eh playboy cap cicak.  Lo ga punya hak ngatur-ngatur orang." Balas Agni dan mereka pun berdebat.
Gabriel yang melihat Via selalu ada bunga-bunga nya ( cie..cie..cie) pun cuma bisa diam aja menatap Via sementara yang di tatap menatap balik dengan garang meskipun agak susah buat Via karena sipit.
" Eh cewe culun bin cupu.  Gimana kalau lo ikut gue.  Kita lakukan lagi yang seperti kemarin." Bisik Iwan di telinga Vivi.  Vivi hanya diam dan memandang Iwan dengan tatapan sedingin es..  PLAAAAKKKKKKKK  Vivi menampar Iwan lalu keluar meninggalkan kantin.  CRAG dan SISA yang nelihat pun terkejut melihat nya .  SISA menyusul Vivi keluar kantin.  Seluruh penghuni kantin menganga tak percaya akan keberanian cewe culun itu .

Di kelas Vivi mengeluarkan buku sketsa nya dan menggambar .  Setiap gambaran nya berupa malaikat dan iblis yang saling berdampingan atau terpisah.  SISA yang mau bertanya pun mengurungkan niat nya karena Vivi begitu amat marah sekarang.  Tommy yang melihat kejadian di kantin pun langsung menyusul ke kelas.  Dia mengulurkan pocari yang dingin ke Vivi untuk di minum.  Setelah Vivi menghabiskan minuman nya Tommy berkata. " Iwan Tjajadi dari sd ampe sekarang peringkat 1 palarel di sekolah. Desas desus yang beredar IQ nya 365 jenius tampan dan kaya namun karena tes dan nilai nya sempurna dia masuk dengan beasiswa."  SISA pun menoleh mendengar penjelasan Tommy sementara Vivi menghentikan aktivitas namun pandangan nya ke arah buku sketsa nya.
" Mulai sekarang kalau tidak terpaksa jangan ajak gue ke kantin." Pinta Vivi sambil meremas ujung kepala nya. Dia harus menghindari Iwan yang notabene nya lebih jenius dari dia.8" Iya gue ngerti Vi tentang kecemasan lo, tenang aja kita ga bakal ninggalin lo sendirian." Sahut Via, dia tahu bagaimana teman nya ini harus menghindari para cowo yang mengejar-ngejar diri nya di tempat kursus mereka malah ada beberapa yang agak berani mengganggu Vivi untung lah teman nya selalu di antar jemput oleh koko-koko nya atau pun teman koko nya jadi masih aman.  Sekarang di sekolah tidak ada koko nya Vivi yang bisa melindungi nya maka dia harus menemani Vivi.
" Iya Vi tenang aja kita ada di sini." Sahut Ify. Shilla dan Agni malah langsung memeluk Vivi untuk memberi kekuatan pada gadis itu.

Back to CRAGI
" Ckckckck Iwan si juara 1 palarel di tampar cewe cupu bin culun." Ejek Iyel dia tertawa.
" Bearti lo dua kali di tampar dia emang lo apain dia sih." Tanya Alvin heran tapi dia ikut ketawa juga.
" Badan aja boleh kecil tapi gede juga tuh nyali si cupu bin culun." Ceplos Cakka ikut tertawa.  Hanya Rio yang diam dia ga berkomentar karena masih kepikiran ama lebam di leher Vivi.  Dia juga belum sempat bertanya sama Ify.
" Udah gue bilang gue punya mainan baru." Ucap Iwan sambil tersenyum smirk.
Cakka yang menyadari Rio hanya diam pun bertanya. " Yo lo kenapa diem aja?"
" Gue cuma curiga ama tuh cewe kayak ada yang di sembunyiin ama dia soal nya agak aneh aja tuh anak." Rio di sini ga mau nyebut Vivi culun cupu karena menghargai Vivi.(Author : what menghargai Vivi hellou Ify aja lo sebut behel . Rio: Itu beda thor kalo behel kan masih keliatan cantik nah kalo cupu? Author : alesan aje lo . Rio : lama-lama ngeselin lo thor hush sana pergi klo ga gue timpuk gelas nih. Author : Mario apa yang kamu lakukan sama saya itu jahat! Rio: wah bener minta di timpuk nih author HUSHH .Pergi juga author gaje kita lanjut lagi yuk cerita nya)
" Hmmmm iya sih agak mencurigakan masa insting gue yang bekerja saat ada cewe cantik ngarahin nya ke dia." Kata Cakka narsis yang mendapat toyoran dari RAGI
" Dasar lo Kka cewe mulu yang di pikirin." Sahut Iyel.
" Hmmm gue bakal ngejar tuh cewe cupu." Sahut Iwan akhir nya yang membuat CRAG cengo.

Yups kelar juga part 1 nya doakan saja moga-moga banyak inspirasi .  Author akui ada yang ngambil adegan dari kdrama yang jago nya romantis abis.  Sampai jumpa di part 2 muah2x dadah.







Senin, 12 Desember 2016

Kenali aku cinta~part 12 ending

Kenali aku cinta ~ part 12

Hai3x author gaje balik lagi (kayak ada yang baca aja ) Warning 18++
Ga usah lama-lama kita flasback dulu Vivi yang melihat papa Argan gelisah memilih bersembunyi di toilet , namun saat Ify nyusul ke toilet Vivi ga ada..Jadi kemana Vivi yuk mari di cek.

" Vivi ga ada di toilet..Ayo kita cari tapi inget jangan sampai kita ketauan ama orang itu." ujar Rio sambil menunjuk Argan dengan mata nya.
" Emang dia siapa kayak nya gue perna liat deh tapi di mana?" tanya Alvin.
" Udah itu ntar aja yang penting Vivi nya dulu ketemu gue mau nyusul Ify lo pada berpencar ntar kalo ketemu langsung kabarin." intruksi Rio, Iwan yang denger percakapan Rio di telepon langsung cabut dari resto.

Masih di seputar Ancol cuma author ga tau gimana deksripsi in nya mudah-mudahan ngerti ya.
Alshill di sekitar apartemen.
" Duh Vivi kemana ya ko.  Tapi asuk (paman) yang di tunjuk ka Rio siapa ya....Ah iya Argan Kosasih top 100 orang terkaya di dunia." Shilla yang dari tadi inget-inget langsung teriak.
" Argan Kho... Vivianne Kho. Shill dia papa nya Vivi astaga kita harus cepet temuin Vivi.." Sahut Alvin sambil menarik tangan Shilla. Mereka muter-muter ke arah apartemen.

Siviel di seputar pantai
" Aduh Vivi kemana ya..Mana lagi sakit pula." Via udah panik sendiri.
" Tenang Vi, Vivi pasti ketemu koq." ujar Iyel menenangkan.

Rify masih nyari di seputar restoran. Rio yang menyusul Ify mengelilingi seluruh resto yang ada.

Cagni malah nyari nya agak jauh di kampus U*M ( sensor takut nyebut merek).
" Ka Cakka lo yakin Vivi bakal kemari?" tanya Agni
" Ya kurang tau juga Ag, tuh anak kan ga bisa di tebak." sahut Cakka.

Iwan yang udah mulai frustasi karena Vivi nya belum ketemu.
" De kamu di mana sih, Ya Tuhan beri petunjuk Vivi di mana." ucap Iwan nyerocos sendiri hingga ada sebuah tepukan menyadarkan nya.
" Eh Wan lo koq masih di sini ga nyusul Vivi."
" Vivi kemana, Vin." ternyata orang yang manggil Iwan itu Kevin.
" Loh gue kira lo tau, ya udah tadi gue liat dia buru-buru gue tanya mau kemana. Dia bilang mau ke ...... " jawab Kevin( maaf ga ada ide lagi hahaha)
" Oke gue tau tempat nya, thanks ya." sahut Iwan lagi.
Setelah itu Iwan mengetik pesan di grup mereka tempat Vivi berada.

Iwan berlari menuju tempat yang di maksud ( ya lah ga bawa kendaraan ) raut kecemasan tergambar di wajah nya.
Jangan kemana-mana de koko datang. ucap Iwan dalam hati nya seolah Vivi dapat mendengarnya.  Sekitar errrr(?) 15 menit kemudian Iwan sampai ke tempat yang di maksud sebuah bangunan museum anggap aja lagi sepi karena weekend orang keluar kota (πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…).
" De...." panggil Iwan ketika melihat Vivi sedang memandangi objek lukisan.  Vivi menoleh dan terdiam tak tahu harus berbuat apa. Iwan menghampiri gadis nya perlahan , bertepatan dengan CRAG dan SISA yang memelihat mereka.
" Maaf ..." ucap Iwan sambil memegang tangan Vivi.
" Untuk.." tanya Vivi sambil menegadah karena Iwan ketinggian.
" Atas semua waktu yang hilang dari kita . Koko akan berusaha melindungi kamu de." sahut Iwan sambil berlutut dia ga mau leher Vivi pegal karena liat ke atas dan itu membuat mereka di liatin banyak orang.
" Ko bisa koko berdiri..?" Vivi risih akan tatapan orang-orang kepada mereka. Dan bisik-bisik orang ( bukan bisik-bisik tetangga ya..itu judul lagu..πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…)
Astaga ganteng dan cantik banget ya kurang lebih kayak gitu lah.
" Koko ga mau leher kamu pegal karena harus dongak , biar aja kita di liat." jawab Iwan yang membuat Vivi speechless muka nya memerah bahkan para cewe melted liat nya..
" Udah bisa gombal nih? Belajar dari ka Cakka ya?" tanya Vivi sambil tertawa sementara sang objek yang di sebut udah melotot siap mau marahin Vivi cuma di tahan ama RAG . IVi belum sadar ada mereka.
" Koko ga gombal koq sayang." ucap Iwan menggoda. Keheningan tercipta di antara mereka hingga Iwan mulai menyanyi lagu Sekali Ini Saja dari Gleen Fredly

*Bersamamu kulewati lebih dari seribu malam
  Bersamamu yang kumau namun kenyataan tak sejalan
**Tuhan bila masih kuberi kesempatan
    Ijinkan aku mencinta nya
    Namun bila waktuku telah habis dengan nya
   Biar cinta hidup sekali ini saja
Back *  **
Tak sanggup bila harus jujur
Hidup tanpa hembusan nafas nya
Tuhan bila waktu dapat kuputar kembali
Sekali lagi untuk mencinta nya
Namun bila waktu ku telah habis dengan nya
Biarkan cinta ini, biarkan cinta ini
Hidup sekali ini saja

Air mata Vivi yang memang udah keluar saat Iwan menyanyi makin mengalir deras.  Semua orang tertegun mendengar suara Iwan yang merdu dan ada bariton(?) seperti suara  Josh Groban.  Iwan pun berdiri dan mengusap air mata Vivi dengan ibu jari nya sementara Vivi masih terisak. Tangisan haru bahagia sekaligus hati nya takut akan meninggalkan semua yang di sayangi nya.
Iwan mengecup dahi Vivi dan merengkuh nya dalam pelukan. " Thanks to be an angel in my life."
" ECIECIECIEEEEEEE....  Iwan romantis gila lo." ucap CRAG kompakan.
" JADIAN JADIAN JADIAN.." teriak orang-orang dalam musium..Sotoy mode on orang-orang ....
Sorakan itu menyadarkan  IVi ke alam nyata kalau dunia bukan milik berdua muka kedua nya merah dan salting abiss...Tiba-tiba " HATCHI HATCHI HATCHI HATCHI HATCHI HATCHI HATCHI HATCHI.." Oooo Vivi bersin lagi dan kayak nya lebih lama dari yang tadi.  Iwan mendesah dan menggendong Vivi yang terus bersin.
" Ke dokter yuk mumpung masih sore besok minggu dokter ga ada" perintah Iwan, Vivi hanya diam aja nahanin bersin yang sangat ganggu.
Akhir nya semua nemenin Vivi ke dokter dan pas nimbang berat Vivi malah berkurang jadi 40 kilo ampe dia di ledekin abis-abisan.

********************************

Skip hari senin seminggu kemudian, untung lah Vivi melalui upacara bendera dengan sukses di selingi dengan bersin sesekali.  Guru pas mapel sebelum istirahat ga datang jadi kelas udah kayak pasar.  Tommy mendiskusikan temuan papa nya kepada Vivi, namun Vivi hanya tersenyum.
" Thanks Tom, bilang sama bokap lo kalo ga yakin ga usah di ambil, keluarga lo ga mau mati konyol kan."
" Tapi..."
" Gue udah bersyukur banget punya temen-temen kayak lo semua dan seandai nya gue pergi nanti gue ga menyesal udah jadi temen lo." sahut Vivi tersenyum.
" Ga lo ga bakal pergi kemana-mana Vi, lo sendiri yang bilang dulu bakal optimis kenapa sekarang lo pesimis." ujar Tommy menahan marah dan merendahkan suara nya agar tidak memancing keributan di kelas..Vivi hanya terdiam dan karena 15 menit lagi istirahat SISA  maksa Vivi ke kantin untuk memakan sesuatu biar ga nambah kurus sekaligus menyelamatkan situasi canggung antara Vivi dan Tommy.
" Vi makan ya gue pesenin ya?" tawar Via.
" Bubur aja deh ...HATCHII pake sate ati dan telur puyuh minum nya HATCHIII  teh anget tawar HATCHIII." jawab Vivi di selingi bersin membuat Agni dan Shilla terkekeh namun tidak untuk Ify dia cemas banget..Oke lah kalau orang sehat kayak dia bersin mah gapapa , lah ini Vivi sakit kanker malah kena pilek tanpa sadar dia menghela nafas.
" Via gue ama Agni bakso ama es teh." Sahut Shilla .
" Gue ikut lo pesen Via." ujar Ify.
Setelah mesen dan balik kemeja nya dan nunggu 10 menit pesanan mereka datang Vivi tersenyum kecut pas melihat bubur nya, ada bawang goreng dan daun bawang di toping nya.  Via yang menyadari Vivi bengong ikut melihat ke arah bubur nya dan dia tersentak lalu berkata." Astaga Vi si pak Udin (yang jual bubur) pasti lupa padahal gue udah bilang jangan pakein bawang bawangan."
" Ya udah gue pisahin aja bawang nya." sahut Vivi mendesah sambil misahin objek yang di maksud ke pinggir mangkok, serius banget sampe dia ga sadar CRAGI udah duduk nangkring dengan manis dan menimbulkan keheranan bagi mereka.  Iwan yang melihat kegiatan Vivi pun menghela nafas dan berdiri ga lama kemudian.
" De ga usah di pisahin, bubur nya buat koko aja. Ini koko udah beliin yang baru." sahut Iwan sambil menukar mangkok bubur mereka.
" Koko kapan dateng nya? Koq dede ga liat?" sahut Vivi kaget.
" Lo nya sih terlalu asyik misahin tuh bawang maka nya ga sadar koko lo dateng." sahut Alvin mencandai Vivi.
" Ih ko Alvin apaan sih.HATCHI HATCHI." ujar Vivi sambil bersin.
" Belom bae juga lo Vi?" tanya Rio sambil memakan soto mie nya.
" Ini sih udah mendingan ka.. Bersin nya Vivi sesekali aja." ujar Ify mewakili(?) Vivi menjawab soal nya Vivi menutup mulut nya.
" Kalau masih sakit kenapa masuk? Kan bisa istirahat di rumah?" tanya Iyel sambil ngunyah batagor.
" Dia mah bandel ga bakal mau denger siapa pun." jawab Iwan sembari meminum es teh nya.
Cakka yang merasa heran akan Rify dan Iwan pun nyeletuk.
" Lo bertiga sejak kapan jadi jubir ny Vivi ?"
PLETAKKKKK " ADAAAUUU Ag, koq gue di jitak?" ringis Cakka sambil mengelus kepala nya yang kena sasaran jitak Agni.
" Lagian lo juga ka, jubir jubir. bibir iya.Lo liat aja Vivi gimana mau ngomong masih bersin gitu." sewot Agni.
" BUAHAHAHAHAHAHAHA." tawa RAGI dan SSI pecah ngeliat kelakuan Cagni.
" Rasain lo Kka, kalo ngomong suka asal aja sih lo." kata Rio.
Vivi yang dari tadi udah celeng karena bersin makin celeng aja karena berisik.  Jadi nya ya dia diem aja sambil makan dikit-dikit padahal lidah nya pahit banget alhasil setelah beberapa suap. " Hoee..." Vivi langsung berdiri dan ngabur ke kamar mandi. SISA pun langsung menyusul Vivi meninggalkan CRAGI yang bengong.
Jangan bilang.... tapi masa iya secepat itu....batin Rio berkata sedetik kemudian dia menyenggol Iwan yang emang duduk di samping nya.
Iwan menatap Rio dengan tatapan Apa. Yang di balas Rio dengan tatapan itu Vivi muntah-muntah.
Iwan balas menatap juga masa secepat itu.
Rio membalas dengan tatapan ga ada yang mungkin lo berdua udah lakuin "itu"!
Tiba-tiba Iyel nyeletuk " Lo berdua udah beda haluan nih koq saling natap gitu."
PLETAKKKK Iwan dan Rio menjitak Iyel yang ngomong ngasal..
" Adaauuu lo berdua nih kepala nih bukan kelapa." ringis Iyel.
" Lo ngomong ga di pikir dulu gue normal lagi bukti nya ade lo jadi pacar gue." sahut Rio sewot.
Drtttt drtttt hape Alvin bergetar dia mengambil nya terlihat 1 message from ShillaSayang
Ko Alvin, Vivi muntah terus muka nya pucet banget badan nya juga lemes.buru ke toilet
" Woiii diem lo pada nih liat." ujar Alvin sambil menunjukkan layar smartphone nya.  Iwan langsung ngacir pas liat pesan itu. Di ikuti oleh CRAG di belakang nya.

Di toilet cewe Vivi terus muntah sambil di selingi bersin (bayangin sendiri lah gimana rasa nya πŸ˜₯πŸ˜₯πŸ˜₯πŸ˜₯) Via dan Agni menepuk-nepuk punggung Vivi sementara Ify megangin rambut Vivi supaya ga kena muntahan.  Shilla menunggu di luar toilet menghalangi siswi yang akan masuk.
" Gimana Vi enakan ga?" tanya Agni.
" Enakan kalo udah di keluarin, eh gue mau makan yang asem asem nih." jawab Vivi .
Deggg Ify seakan punya pikiran yang sama kayak Rio . Vivi mau makan yang asem tadi muntah tapi masa iya cepet banget udah jadi.
" Lo bisa jalan ga?" tanya Via.
" Bisa ayo keluar yuk." sahut Vivi sambil berjalan keluar dari toilet begitu baru beberapa langkah BRUKKKKKKKK
Vivi pingsan dan siswa/i yang ada di sekitar toilet mengerubungi Vivi.  SISA kompak memanggil nama Vivi .  Iwan yang melihat kerumuman banyak langsung meringsek masuk dan langsung menggendong Vivi ke uks di susul CRAG dan SISA.

Di uks Iwan membaringkan Vivi dan melepaskan sepatu gadis itu.  Ify mengoleskan minyak angin ke hidung Vivi sementara Via yang memegang tangan Vivi tersentak " Tangannya dingin banget."
Iwan langsung mengambil alih tugas Ify dan Via sambil sesekali berbisik di telinga Vivi " Bangun de koko di sini."
Ga lama Vivi terbangun dan berkata. " Maaf udah buat semua khawatir."
" Ga apa-apa yang penting dede udah sadar." kata Iwan lagi.
" Ko , dede udah cape..  Dan ga ada penyesalan lagi kalau dede pergi nanti." sahut Vivi lirih.
" Ga, dede ga akan pergi kemana pun tanpa koko.  Pasti ada harapan buat kita. Banyak yang udah sembuh dari kanker dan jadi survivor!" Iwan berteriak karena marah dan frustasi akan perkataan Vivi.
CAG dan SSA ikut terkejut mendengar nya.
" Vi lo sakit kanker dan selama ini nanggung sakit sendiri tega ya lo.lo kira kita bukan sahabat lo apa!" teriak Shilla histeris sampe Alvin harus nenangin.
" Maaf in gue. Gue ga mau jadi beban semua orang." ucap Vivi lirih.
" Vi , pantes aja lo sering ketiduran di kelas karena sakit." ucap Via sambil terisak.
Agni yang notabene nya tomboi juga ga bisa nahan tangis. " Vivi temen itu harus seneng dan susah bareng-bareng. Kita lawan sama-sama kanker lo Vi. Gue percaya lo pasti sembuh."
Akhir nya SISA memeluk Vivi sambil menangis sementara CRAG merangkul pundak Iwan untuk memberi kekuatan pada nya.(rangkulan cowo ya bukan kayak teletubies).  Ternyata ada rapat guru jadi pada kosong pelajaran cuma belum boleh di pulangin jadi ya mereka nongkrong di uks.  Tiba-tiba kriukkkkk bunyi perut Vivi mengejutkan semua nya.
" Mau makan apa, de?" Tanya Iwan sambil mengelus kepala Vivi.
" Makan rujak enak kali ya ko. Asem-asem pedes." sahut Vivi sekena nya.
Rify saling menatap dan ga lama menggelengkan kepala nya.
" Rujak...  Ga salah de nanti maag nya kambuh loh." tanya Iwan bingung.
" Pokok nya mau RUJAKK...Enak kalo lagi eneg gini." sahut Vivi menekankan kata Rujak nya.
CAG dan SSA yang ga ngerti apa-apa cuma bisa diam aja.
" Ya udah makan rujak. Tapi makan nasi dulu ya." bujuk Iwan lagi.
" GA MAU MAKAN NASI...RUJAAKKKK.." bentak Vivi membuat semua nya cengo ternyata Vivi manja dan keras kepala juga.
" Iya kita makan rujak cuma makan yang manis dulu ya kayak kue biar ga kaget perut nya." kata Iwan akhir nya nyerah juga dia.
" Masih lemes ga?" tanya Iwan lagi sambil membantu Vivi jalan.

Skip kantin mereka lanjutin makan yang sempet tertunda.  Yang buat cengo ternyata Vivi makan nya banyak juga meski cuma ngemil,  donat coklat keju, risoles sayur, pastel , tahu goreng isi dan rujak tentu nya. Eh pas abis makan rujak sempet-sempetnya nyomot siomay Iwan.
" Vi lo ternyata bisa makan banyak juga ya. Mudah-mudahan lo cepet gemuk dan tinggi ya." celetuk Cakka yang membuat Rio menyenggol Iwan lagi.
Masa sih udah jadi...batin Iwan.
" Makan dikit salah makan banyak komplen.." sahut Vivi jutek membuat Cakka jiper.
" Weii, Vi sensi amat lo tuh liat ka Cakka ampe diem gitu." sahut Agni menggoda.
" Maafin gue ka Cakka." sahut Vivi nyesel.
" De sifat dede udah balik kayak dulu..Ga mau kalah dan kadang jutek ama orang.  Kka lo mesti nyesuain diri.  Ini mah ga seberapa di banding dia jutekin 2 temen cowo gue yang godain dia." beber Iwan yang sukses buat Vivi manyun.
" Abis temen koko ganjen banget sih masa masih sd aja udah ngegombal  bukan nya belajar." sahut Vivi lagi.
" Ya lo kan cuma mau di gombalin ama Iwan aja kan." sahut Iyel sekena nya yang membuat pipi IVi merah.
" Lah tuh pipi lo berdua napa merah?" tanya Rio usil.
" Oh jadi de Vivi cuma mau di gombalin ama ko Iwan nih cerita nya." sahut Cakka menggoda.
" Gombalin lagi Wan lo kan paling jago tuh. Bukti nya cewe-cewe aja pada melted liat lo gombalin Vivi ."ya Alvin juga ikut-ikutan godain IVi.  Di tengah keceriaan itu ada beberapa pasang mata yang memandang mereka dengan tatapan yang sulit di artikan.  Vivi yang memang feeling nya kuat langsung waspada dan menyapu pandangan nya ke penjuru kantin dengan gerakan yang tidak terlalu kentara. Tatapan nya terkunci saat melihat beberapa orang yang melihat ke arah meja mereka.. Dan mereka sadar kalau gerak gerik mereka terbaca oleh Vivi karena Vivi melotot kearah mereka seakan berkata. Awas lo pada macem-macem lagi.  Ify yang menyadari Vivi diam ikut melihat ke arah pandang Vivi dan dia tersentak lalu menyenggol Shilla Via dan Agni.  SSA pun ikut kaget saat Vivi dan orang-orang itu saling melotot.
" Ishhhhh tuh cewe-cewe sinting ga ada kapok nya apa ya? " sahut Agni emosi sehingga CRAGI ikut menoleh.
Vivi yang ga tahan pun berjalan menghampiri Trio RaNuTi masih tetap saling melotot tepat nya dia dan Rara. Membuat semua menganga akan kenekatan Vivi.
" Jangan kira kita bakal lepasin lo." sahut Rara sinis..Tuing3x ga kapok ternyata dia.
" Masih punya nyali juga lo.." sahut Vivi dingin.
" Ya gue ga bakal berhenti sebelum Rio jadi pacar gue...Ga pantes Rio pacaran ama cewe centil itu. Dan lo juga bakal gue ancurin .Dasar rubah." sahut Rara agak bentak. Udah kalap dia ,Vivi cuma tenang aja.
" Terus lo mau apain gue?" tanya Vivi santai.
" Ih dasar rubah.." Rara mau melayangkan tamparan untuk Vivi namun sebuah suara mengejutkan nya.
" STOPPPPP...." ternyata itu Reno yang memang dari awal Vivi nyamperin Trio RaNuTi udah memperhatikan. Jadi saat Rara mau nampar Vivi dia memegang tangan Rara.
" EH LO MAU NGAPAIN DEDE HA....DASAR LO IKUT GUE...GUE BAKAL BUAT LO GA BAKAL GANGGUIN DEDE DAN TEMEN NYA LAGI." bentak Reno sambil menarik paksa Rara, sementara Nurul dan Yanti di tarik juga sama dua cowo temen Reno.  Muka mereka udah pucet banget.
" De, lo jangan ikutin gue." teriak Reno lagi.
Setelah itu CRAGI dan SISA menghampiri Vivi.
" Ka Rio lo bisa cegah ko Reno ga. Gue takut mereka bakal "abis" di tangan ko Reno." ucap Vivi.
" Gue juga ga yakin bisa Vi, Reno itu berandalan maka nya semua murid ga ada yang berani cari masalah ama Reno cs." sahut Rio.
" Lagian salah mereka juga napa cari masalah juga Vi." sahut Agni.
" Udah de tenang aja ya mudah-mudahan Reno ga kalap." sahut Iwan. " Emmm jadi selama koko ga ada Reno nih yang jadi bodyguard nya dede.. Koko cemburu ah." sambung Iwan lagi yang membuat Vivi melotot sempet-sempet nya becanda saat begini.
" Ish koko becanda mulu..Itu gimana nasib Rara cs ." sahut Vivi sambil memukul dada Iwan.
" Tapi suka kan." sahut Iwan ngeledek ..Vivi yang emang lagi kesel langsung pergi aja dari kantin lebih tepat nya lari sambil ngedumel. " Auhhh ah.."
" Wah Wan ngambek tuh anak orang."sahut Alvin jail.
" Ya udah gue kejar dulu ya.." Sahut Iwan sambil lari.
" Gue ga pernah liat Iwan sebahagia itu sejak kenal dia dari kelas 2 smp." Ujar Cakka.
" Iya Kka gue setuju ama lo . Kita berdoa aja buat mereka berdua ." kata Iyel.
Rify yang emang dari tadi saling melirik pun keluar kantin.
" Eh lo berdua mau kemana?"tanya Iyel.
" Pacaran.." jawaban Rio membuat Iyel melotot dan mencak-mencak." Yo awas lo macem-macem ama ade gue."

" Ka Rio masa sih udah jadi." tanya Ify saat mereka udah berdua.
" Ga ada yang ga mungkin Fy, mereka kan udah "itu" ." Timpal Rio . Ga lama kedua nya mendesah.

Kita ke IVi, Vivi lari menuju perpus namun sebelum masuk tangan nya ditarik sama  Iwan yang mengajak nya ke atap sekolah.
" De , angin nya sepoi-sepoi." kata Iwan sambil menarik Vivi untuk duduk .
" Iya jadi ngantuk." sahut Vivi sambil menyenderkan kepala nya di bahu Iwan.
" Tapi jangan tidur dong." timpal Iwan.
" Abis enak sih." jawab Vivi singkat.
" Apa nya yang enak de." goda Iwan jari telunjuk kanan nya melingkari bibir Vivi.
" Ah koko jangan mulai deh. Ga bisa liat tempat nih......." CHUUUPPPPPP Iwan membungkam mulut Vivi dengan bibir nya.
" Jadi kalau di kamar boleh nih." ucap Iwan di sela ciuman mereka.
" Koko hhh.....jangan di sini.hhh." sahut Vivi terengah-engah karena Iwan meremas payudara nya.
" Bener nih ya kalo ntar di kamar dede mau." sahut Iwan mesum dan mendapat cubitan di pinggang nya.
" Auuuuu..sakit de..Awas ntar ya..koko bales." sahut Iwan sambil meringis.
" Ih koko koq makin mesum aja sih." sahut Vivi frustasi.
" Tapi suka kan." ceplos Iwan membuat Vivi speechless.

Skip pulang sekolah mereka mampir ke warung bakso karena Vivi lapar lagi membuat semua nya cengo.( author juga πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…)
" Vi lo ga salah nih mau makan sebanyak ini." sahut Via kaget pas pesenan mereka dateng.
" Gue laper Via, HATCHIII..lagian ada koko ini kalo ga abis." sahut Vivi sekena nya membuat Iwan menggaruk kepala nya yang tidak gatal sementara CRAG SISA udah ngakak abis.

**************************(

Skip lagi beberapa hari semenjak kejadian dengan Trio RaNuTi, CRAGI yang kebetulan lagi mapel olahraga kaget pas liat 3 cewe rese itu nangis-nangis pas liat Vivi yang abis dari ruang guru.
" Wan itu cewe lo ga apa-apa ?" tanya Cakka
" Kka lo katarak yah.jelas-jelas tuh trio reseh yang nangis. Di apain ya ama Reno ?" celetuk Iyel.
" Reno di lawan ya mampus tuh anak."
Sahut Alvin.
" Lah Rara kan mau gampar Vivi maka nya Reno ngamuk."celetuk Cakka.
" Wah Wan lo jangan macem-macem bearti ama Vivi,  kalo ga abis lo ama Reno." celetuk Iyel yang sukses membuat Iwan keselek saat minum sampe Rio nepuk punggung nya.
" Kenapa lo Wan. Jangan bilang lo udah macem-macem ama Vivi." sahut Cakka yang membuat Iwan salting.
" Kka lo kalo udah urusan gini cepet aje lo." sahut Rio bantu Iwan ngomong soal nya masih keselek.
" Eh itu Vivi udah jalan lagi mau di samperin ga?" tanya Alvin.
" Kayak nya ga deh dia di panggil pak Dana tuh."sahut Rio. CRAGI pun melihat Vivi dan pak Dana ke ruang guru lagi.
10 menit kemudian .
" Weitssss ga salah tuh guru, masa orang nya kecil di suruh bawa buku banyak banget." sahut Cakka yang lagi-lagi ngeliat Vivi.  Vivi bawa buku banyak banget ga sesuai dengan badan nya.
" Bantuin tuh cewe lo, mumpung bebas nih." usul Rio yang kalah cepat dengan langkah kaki Iwan yang udah ke tempat Vivi.
" Buset cepet banget tuh anak." Alvin sampe geleng-geleng. CRAG tersenyum liat IVi yang jomplang Iwan tinggi banget, Vivi nya pendek ( ga pendek keles thor, gue mungil..lah Vivi nya baper..πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚author tega buat gue pendek gini..Vi ,.author juga pendek maka nya sengaja biar ada temen nya...ish itu sih derita lo thor, koq gue yang kena...ah author kabur deh sebelum di amuk Vivi πŸ‘£πŸ‘£πŸ‘£πŸ‘£πŸ‘£πŸ‘£πŸ‘£).

" De.."ucap Iwan sambil mengambil semua buku di tangan Vivi." Mau di bawa kemana?" tanya Iwan lagi.
" Ke kelas 12-ipa 3 ko." jawab Vivi singkat.
" Lah koq pak Dana bisa suruh dede?" tanya Iwan lagi.
" Ga tau juga ko. Mungkin karena dede kemarin ketiduran bentar.  Cuma pas di bangunin Tommy karena pak Dana suruh kerjain soal di papan tulis.dede bener koq jawab nya." jelas Vivi.
" Pengaruh obat ya pasti ngantuk de."sahut Iwan..Tanpa mereka sadari pas mereka jalan semua mata memandang mereka.  Ada yang iri ada yang mupeng ada yang bilang cocok karena sama-sama pinter, cantik dan ganteng pula. Yups satu sekolah udah tau kalo mereka pacaran.
" Tadi trio cewe itu kenapa de?" tanya Iwan saat mereka udah dari kelas XII-IPA3 .
" Minta maaf sama bilang ga bakal ganggu kita lagi." jawab Vivi.
" Oh gitu ya udah sana masuk ntar istirahat cerita ." ucap Iwan sambil mengusap puncak kepala Vivi.

Skip istirahat Vivi menceritakan kalo trio RaNuTi udah ga bakal gangguin mereka lagi..Semua lega sekaligus bingung dengan apa yang di lakuin Reno. Belom lagi hilang penasaran mereka, kantin di hebohkan dengan Reno cs yang gandeng trio RaNuTi.
" Eh itu Reno rangkul Rara kan?" tanya Alvin syok
" Itu juga Bayu rangkul Yanti." sahut Iyel.
" Lah Arman juga rangkul Nurul." timpal Cakka.
" Wah gue tau nih ternyata bener gosip Reno cs suka ama trio rese itu. Nah karena tempo hari Rara mau nampar Vivi maka nya...." Rio menggantungkan kalimat nya .
" Reno cs kerjain mereka ampe mereka kapok dan sekalian jadiin pacar." Iwan menyelesaikan kalimat Rio.
" Kira-kira ko Reno lakuin apa ya?" tanya Shilla bingung.
" Ya udah sih yang penting trio rese ga macem-macem lagi." sahut Agni.
" Ya gue setuju ama Agni." sahut Via.
Vivi yang merasa mual ( ooooooo) memilih untuk minum namun " Hoeee...hoeee" dia ga tahan lagi jadi tanpa ba bi bu Vivi langsung lari ke toilet.  Menimbulkan keheranan bagi CAG dan SSA, tapi tidak dengan Rify dan Iwan yang saling melempar pandangan.

Di toilet Vivi memuntahkan semua isi perut nya, Ify yang memang bilang mau nyusul sampe panik sendiri.  Setelah 10 menit Vivi kelar juga.
" Vi apa yang lo rasain sekarang?" tanya Ify sambil menyodorkan minyak kayu putih ke Vivi.
" Mual Fy perut gue rasa nya ngudek-ngudek ." jawab Vivi lemah.
" Ya udah lo mau makan apa biar enakan." tanya Ify.
" Kayak nya ngemil keju batangan enak nih. Ada asin nya gitu." jawab Vivi membuat Ify kaget.
" Lo yakin mau makan itu Vi." tanya Ify memastikan dan di jawab anggukan oleh Vivi.

**************************

Skip tak terasa udah 2 minggu dan kebiasaan aneh Vivi yang membuat Rify yakin kalau hasil perbuatan Iwan jadi. Keju batangan harus tersedia di tas belum lagi Vivi mual pas mencium wangi parfum CRAG yang bagi Vivi menyengat.
" Wan, si Vivi udah menstruasi belum?" tanya Rio saat dia main ke rumah Iwan.  Rio sengaja mau ngomong berdua.
" Ga tau juga gue...Astaga lo juga curiga dia hamil." sahut Iwan sambil nutup mulut nya.
" Ya gimana ga curiga gue Vivi mual muntah. Komplen ama wangi parfum nyengat, trus makan nya kadang minta yang aneh-aneh belum lagi tuh keju di cemilin ama dia." sahut Rio berapi-api.
" Ya kalo jadi bagus lah gue bisa nikahin dia." sahut Iwan enteng yang membuat Rio melotot.
" Aishh lo ya nikah yang lo pikirin. lo berdua masih sekolah ktp aja belum ada." Rio mencak-mencak.
" Sekarang mending gue harus pastiin dulu Vivi hamil ato ga." sahut Iwan mantap
" Gimana cara nya Wan?" tanya Rio.
" Dengan ini...." sahut Iwan sambil menunjukkan beberapa merek alat tes kehamilan dari yang murah sampe mahal.
" Ishhh gimana lo dapetin tuh barang ?" tanya Rio sambil geleng-geleng sementara Iwan hanya tersenyum jail. " Ya udah sekarang kita pastiin Vivi hamil ato ga." sahut Rio lagi.
" Emh gue jemput Vivi dulu kemari. Lo mau tetep di sini atau malmingan ama Ify." tanya Iwan.
" Gue jemput Ify kemari biar kita sama-sama tau hasil nya." kata Rio.
" Tapi lo jemput nya lamaan ya." sahut Iwan enteng.
" Jangan bilang lo mau...." sahut Rio menggantungkan kalimat nya karena dia tau maksud Iwan. " Dasar lo."

" Dede nginep ya di rumah koko. Lagian Ko Vito juga baru besok malem kan pulang camping nya." ajak Iwan saat dia sampai di rumah Vivi.
" Ya udah dede ganti baju dulu ya." sahut Vivi namun sebelum dia masuk kamar Iwan udah gendong dia.  Vivi melihat pintu gerbang dan pintu depan udah di kunci maka nya dia melotot.
" Kokoooooo, turunin dede koko mau apa?" sahut Vivi sambil meronta namun Iwan udah menidurkan nya di ranjang dan menindih tubuh nya. Ooooooo.
" Koko udah ga tahan sayang..." sahut Iwan sambil mencium leher Vivi dan itu sukses membuat Vivi mengerang.
" Koko hhh ..." CHUPPPPPPP..Iwan mencium bibir Vivi dengan ganas sambil meremas payudara gadis itu.  Vivi udah ga berkutik lagi saat bibir Iwan menjelajahi payudara nya dan dia mendesah saat puting nya di hisap bergantian dan kedua tangan nya pun  meremas adik kecil Iwan dan membuat Iwan mengerang.
" Aaahhhhh." Vivi menjerit saat Iwan menyatukan tubuh mereka dan itu membuat Iwan harus menutup mulut gadis itu dengan bibir nya. Ciuman yang penuh nafsu dan liar.
Gila masih sempit aja nih punya dede padahal sering gue masukin. kata hati Iwan.
" Koko sayang dede." sahut Iwan di sela aktivitas mereka.
" Dede juga sayang koko.ahhhh." sahut Vivi dengan mata sayu. " Ko masih lama ga?" tanya Vivi, dia udah lemas tapi keliatan nya Iwan masih kuat aja.
" Masih de. Lagian punya dede seret amat sih jadi koko ketagihan." Sahut Iwan menggoda.
" Koko aahhh.." Vivi tidak dapat meneruskan kalimat nya karena Iwan mencium serta menjilati leher nya. Dan ga lama kedua nya mengerang bersamaan yang arti nya permainan mereka udah kelar.

" De mau makan dulu ga?"tanya Iwan saat mereka di atas motor Iwan.
" Mau makan mie ayam bakso pangsit" sahut Vivi lagi.

Skip di rumah Iwan, belum ada tanda-tanda Rio dan Ify datang.
" Ko, hoek..hoek." Vivi langsung lari ke kamar mandi dan muntah -muntah, Iwan pun menyusul dan menepuk lembut punggung Vivi.  Setelah reda muntah nya , Iwan pun menggendong Vivi dan menidurkan nya di tepi ranjang.
" Bentar ya koko ambil air anget dulu." Sekitar 2 menit kemudian Iwan menyodorkan gelas berisi air hangat yang langsung Vivi minum.
" Mual banget ko..  Udah 3 kali dede muntah hari ini." Keluh Vivi yang membuat Iwan mengelus perut Vivi ga lama Vivi mengerang karena perut nya kram bertepatan dengan Rify yang masuk.
" Kenapa de?" Tanya Iwan panik.
" Perut dede kram ko." sahut Vivi lirih.
" Dede pipis trus tampung di sini yah." Kata Iwan sambil menyodorkan tabung kecil dari plastik.
" Buat apa ko?"tanya Vivi
" Ntar dede juga tau." jawab Iwan lagi.
" Yuk gue bantu Vi." Kata Ify sambil memegangi tangan Vivi jalan ke kamar mandi.
Iwan yang memegangi tabung itu lalu memasukkan semua alat tespek itu dan setelah menunggu 30 detik dia dan Rify melotot melihat hasil nya.
" Wan selamat." Kata Rio lemas dan syok sambil memegang salah satu hasil tespek tersebut. Dia mau memastikan.
" Ko Iwan ...Vivi.." Ify terbata-bata sambil ikut liatin tespek di tangan Rio.
Iwan yang bingung dan senang menghampiri Vivi yang tertidur karena ngantuk dan lelah . Dia mengelus dan mencium perut Vivi yang masih rata di mana calon anak nya berada sekarang.  Yups hasil nya garis dua meskipun yang satu agak samar yang arti nya Vivi positif hamil. Rify hanya bisa saling berpandangan sambil menghela nafas.  Belum lagi Rio mau ngomong, ga tau dari mana datang nya tiba-tiba CAG dan SSA udah ada di dalam kamar Iwan.  Cakka yang melihat benda aneh di tangan Rio langsung merebut nya dan dia pun ikut terkejut dan mejatuhkan nya. Alvin dan Iyel yang melihat benda yang di jatuhkan Cakka pun ikut terkejut.
" Ini punya siapa?" tanya Via polos, padahal kalau melihat Iwan yang mengelus-ngelus perut Vivi semua juga tau.. Shilla yang gemas ama Via langsung mencubit pipi chubby Via.
" Bakpia lo beneran ga tau ato gimana sih." Sahut Shilla sewot.
" Adauu sakit Shill, beneran gue ga tau." Jawab Via polos yang membuat CRAG SIA tepok jidat.
" Aduh bang Iyel kasih tau dong ama neng pia nya itu punya siapa." Sahut Alvin setelah kaget nya ilang.
Yups ada sekitar 5 menit mereka kaget dan saling mengoper tespek itu.
" Hoe..hoe..hoe." Vivi terbangun dan lari kekamar mandi untuk muntah membuat fokus semua nya teralih. Iwan pun menyusul ke kamar mandi dan menepuk pelan punggung Vivi untuk membantu nya.
" Hoee..hoe..hoe.." kali ini muntah Vivi sangat parah ada kali 5 menit baru reda.

RAG dan SSA pun mengintrograsi IVi akan hasil tespek yang bergaris dua itu.  Hanya Iwan yang menjawab karena Vivi merasa mabok dan puyeng, Ify membantu mengoleskan minyak angin ke leher Vivi.
Dan mumpung masih sabtu sore Iwan mengantarkan Vivi ke dokter sementara CRAG dan SISA menunggu di rumah.  Hasil nya Vivi hamil 2 minggu, setelah di beri vitamin penguat kandungan mereka balik.
" De jangan cape-cape ya.  Jaga anak kita." kata Iwan saat mereka di mobil.
" Iya terus gimana dengan pengobatan dede kalau dede hamil?"   tanya Vivi lagi.
" Sabtu depan lagi kita ke dokter nya. ya udah yuk.mereka udah nunggu."

****************************

Semenjak itu Vivi jadi super bawel.  CRAG SISA juga ikut-ikutan kena getah nya.  Yang Vivi mau mereka pake baju superhero.(ngidam yang anehπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚). Cakka batman  Rio spiderman Alvin aquaman. Gabriel superman.  Shilla  elektra Ify wonderwoman Via catwoman Agni storm.
Vivi mau foto mereka ber8 dengan berbagai pose.  Sementara si tersangka nya kewalahan karena Vivi mau makan mangga muda yang di petik langsung dari pohon nya.

*****************************

Hari ini pas lagi istirahat seperti biasa mereka di kantin Vivi menatap gelisah 4 cewe yang terus menatap ke meja mereka. Entah kenapa feeling nya ga enak. CRAGI belum gabung karena masih ada kesibukan.
" Itu cewe-cewe kenapa sih.ngeliatin kemari ampe segitu nya." Gumam Vivi yang di dengar Shilla. Shilla ikut melihat apa yang Vivi liat." Cewe rese lagi nih" sahut Shilla yang membuat SIA ikut nengok.
" Koq mereka kemari ." Ucap Via.
" Masa takut sih ama mereka.kita kan ga punya salah." Sahut Agni berapi-api.
"Kita liat mereka mau apa." Sahut Ify.
Mereka pun melanjutkan makan hingga.
BRAAAAAAKKKKK meja mereka di gebrak oleh 4 cewe itu, membuat semua nya menoleh ke mereka. Tommy yang kebetulan di kantin langsung menelepon Iwan.
" Eh lo jangan kecentilan deh ama Rio." Sahut cewe berambut panjang pada Ify.
" Lah gue kan pacar nya, jadi wajar dong gue deket ama dia."sahut Ify ketus.
" Lo juga jangan sok kecantikan juga deh di depan Iwan." bentak cewe yang di ikat ekor kuda.
Vivi yang malas meladeni hanya diam aja percuma juga lawan cewe yang otak nya kosong.
"Eh lo denger ga yang gue ngomong budek ya lo." Bentak cewe itu lagi.
Vivi memberi kode pada SISA untuk keluar dari kantin. Merasa ga di anggap cewe yang di ikat ekor kuda menjambak rambut Ify sementara cewe yang berambut panjang mendorong Vivi, Via dan Agni yang berusaha menolong gagal karena jarak mereka jauh dan di tahan oleh 2 cewe lain hanya Shilla yang bebas dari jagaan dan dia menghampiri Vivi yang udah tersungkur di lantai. Shilla mencoba menyadarkan Vivi yang pingsan. SIA mengamuk lalu menampar cewe yang jegal mereka Agni malah nampar juga cewe yang dorong Vivi.
CRAGI datang dan menghampiri gadis mereka. " STOPPP APA-APAAN INI."bentak Rio ke 4 cewe itu.
" Urusan kita belum beres ya."sahut Ify sinis.
" Urusan mereka biar gue yang urus.lo pada urus dede aja." sahut seorang cowo yang adalah Reno. Ekspresi muka nya dingin dan kejam membuat 4 cewe itu ketakutan dan memohon pada SISA untuk menyelamatkan mereka namun Reno cs udah menarik paksa mereka.
" Dede..."sahut Iwan sambil menggendong Vivi yang pingsan.  Rio yang melihat darah mengalir di kaki Vivi memberi kode pada yang lain nya.
" Wan kita bawa ke rs aja." Kata Iyel.
" Ya udah langsung ketemu di sana aja."sahut Iwan sambil berlari dengan menggendong Vivi.  CRAG SISA mengikuti dari belakang.

@ RS ternyata dorongan itu mengenai rahim Vivi dan mau ga mau Iwan harus merelakan anak nya pergi daripada Vivi kehilangan nyawa.
" Yang sabar bro. Nyawa Vivi yang terpenting lagipula kita masih sekolah." ucap Rio.
" Ya Wan Rio bener.  Kita fokus buat kesembuhan Vivi aja dulu." Sahut Alvin.
"  Iya Wan lagipula kalo Vivi udah sembuh lo kan bisa buat lagi." Ujar Cakka enteng  yang mendapat toyoran dari Iyel.
" Iya lo bisa buat lagi tapi lo harus nikahin Vivi dulu ." Sahut Iyel sewot.
" Iya thanks banget ya semua nya."ucap Iwan akhir nya.
Setelah 3 jam Vivi pun terbangun dia melihat CRAGI SISA di sekitar tempat tidur nya.
" Koko...dede di mana?"tanya Vivi lemah.
" Dede di rumah sakit..de..anak kita udah ga ada lagi.maafin koko ya ga bisa jagain anak kita." Sahut Iwan sambil memegang tangan Vivi.
" Ga mungkin koko bohong kan ama dede. Bilang kalo koko becanda." sahut Vivi histeris sambil  menangis dan memukuli dada Iwan. SISA ikut menangis melihat nya. Ga lama dia pingsan lagi.
" Ga perlu surat ijin sakit kan?"tanya Iwan setelah dia bisa menguasai diri.
" Kata dokter sih besok udah bisa pulang lagipula sesekali bolos nilai Vivi ga bakal jeblok."sahut Rio.
" Lagipula kalo ada surat ijin lo berdua bakal di DO karena ada keterangan nya." Sahut Iyel lagi.

******************************

Setelah keluar dari rs semua berjalan seperti biasa.  Para cewe yang mau ganggu mereka juga ga berani daripada habis di tangan Reno.  Iwan berusaha ga nyentuh Vivi meskipun sulit banget kalo dulu setiap hari sekarang seninggu sekali tentu nya pakai pengaman ( tetep aja judul nya mereka "itu" thor.. bawel amat sih yang buat cerita mang siapa sana hush.3x author mau lanjut lagi.).

Sabtu sore itu seperti biasa mereka ber10 berkumpul di rumah Iyel-Ify, smartphone Vivi berbunyi ternyata dari dokter Firman.
" Iya dok ada apa?..oh besok saya harus ke sana...ok baik dok..terima kasih sampai ketemu besok."
" Ada apa de?" tanya Iwan.
" Besok di suruh ke rs sama dokter Firman.." ucap Vivi menggantungkan kalimat nya.
" Ya uda koko antar ya?"tawar Iwan.
" Nyusul aja ko..Kayak nya dokter Firman mau ngomong juga ama ko Vito." sahut Vivi lagi.  Semenjak ingatan mereka berdua balik Iwan sering bertemu dengan Vito dan sesekali dengan Vino namun karena Viko kuliah di Bandung, jadi Iwan belum sempat ketemu.
" Ya udah kita semua nyusul aja ya?" usul Rio.

******************************

***Skip esok hari nya di Rs khusus kanker.  Semua nya udah pada ngumpul.
" Vivi, Vito ayo masuk." kata dok Firman.
Di dalam ruangan raut muka dok Firman sangat serius. Ada 1 menit dia terdiam sebelum bicara. " Menurut hasil pemeriksaan kemarin kanker kamu mengalami penurunan ke stadium 2 awal ini hal yang bagus dan lagi kita sudah menemukan donor sumsum yang cocok untuk kamu."
" Persentase kebehasilan nya berapa dok?" tanya Vivi lagi.
" Masih sama dengan awal 30% , namun sekarang kita punya dua opsi yaitu melanjutkan pengobatan karena kanker kamu menunjukkan penurunan stadium atau operasi.. Terserah dengan pilihan kalian.  Jika kamu memilih untuk pengobatan namun di tengah-tengah program kamu drop kita akan melakukan operasi dengan persentase yang 30% itu." Jelas dok Firman.
" Dok baik kami mengerti. Akan kami diskusikan dulu secepat nya akan saya kabari." kata Vito lagi.
" Iya baik lah saya mengerti." sahut dok Firman lagi.
Setelah Vivi dan Vito keluar dari ruangan mereka memberitahukan kedua opsi yang di berikan oleh dok Firman lebih tepat nya tim dokter rumah sakit.

Skip setelah berdiskusi beberapa hari Vivi memutuskan untuk melakukan pengobatan..Kemoterapi dan obat-obatan yang dosis nya lebih tinggi ternyata tidak membuat rontok rambut Vivi hanya membuat nafsu makan berkurang. Namun CRAGI dan SISA selalu menyemangati Vivi untuk makan. Malah Cakka sampai bilang. " Lo harus makan terserah deh lo mau makan apa yang penting perut lo keisi. Muntah ya makan lagi." kadang-kadang bisa lempeng juga tuh pikiran Cakka.
Vivi masih masuk sekolah dan pas uas dapat peringkat 1 dengan nilai sempurna untuk tingkat X ,sedang Iwan juga peringkat 1 dengan nilai sempurna untuk tingkat XI.

Ga kerasa udah beberapa bulan Vivi menjalani pengobatan namun tidak menunjukkan penurunan stadium meski stadium nya tidak bertambah juga bisa di bilang stabil.
Dan selama itu 5 pasang ini juga makin lengket aja dengan ciri khas masing-masing. IVi dengan couple perfecto.  Rify couple koplak. Cagni couple basket + ribut. Alshill couple romantis.  Siviel couple gombal.   Lagi-lagi uts Vivi dan Iwan dapat nilai sempurna mendapat kan juara umum di sekolah Harapan Indah.

Vivi juga udah ketemu dengan papa Yanto dan mama Mitha, orang tua Iwan.  Mereka senang bisa ketemu lagi dengan Vivi terutama mama Mitha karena dia ga punya anak perempuan.   Malahan mama Mitha ingin cepat-cepat melakukan upacara pertunangan buat Iwan dan Vivi.  Menerima dengan terbuka meski tau Vivi ada sakit.

Papa Yanto bertemu dengan papa Abner untuk membicarakan masalah Vivi.  Papa Yanto berfikir sejenak dan bercerita kalau dulu mereka memang tidak punya kekuasaan sebesar Argan namun sekarang dia pemilik Tjadi's corp dan peringkat nya top 88 orang terkaya di dunia yang arti nya kekuasaan nya jauh di atas Argan.  Bermodalkan itu para papa pun berani untuk melawan Argan apabila kasus ini sampai ke pengadilan.

Tibalah hari pertunangan Iwan dan Vivi yang di adakan di rumah Iwan.  Ketiga koko kembar Vivi ngumpul semua. Mama Sisca baru bisa ke Indonesia sekitar 2 tahun lagi  rencana awal mama Sisca mau ajak Vivi tinggal di Ausie sekalian kuliah juga di sana cuma karena Vivi udah ketemu Iwan itu di pending dulu rencana nya.
" De udah siap belum?"tanya Ko Viko saat masih di rumah.
" Vik masih  setengah 6 ini acara nya kan jam 8 tenang dikit napa?" sahut Vino.
" Iya gue tau ini masih setengah 6 cuma gue penasaran aja dede kita bakal secantik apa sih." Sahut Viko sambil mondar mandir.
" Viko..lo bisa diem ga.gue pusing liat lo kayak setrikaan." bentak Vito.
" Yang pasti dede kita cantik banget sampe Iwan kepincut ama dede."sahut Vino.
" Eh itu dede udah kelar dandan nya." sahut Viko.
" Wauuu cantik nya dede kita."sahut trio koko Vivi kompakan. Mereka terkesima.
" Koko dede malu nih. Ayo pergi udah di tunggu." kata Vivi menarik tangan Vito.

Di rumah Iwan waktu udah nunjukin angka 7 malam Iwan udah gelisah sampe CRAG harus menenangkan nya dan 15 menit kemudian yang di tunggu datang.  SISA memberi kode pada CRAGI.  Semua terkesima pas liat Vivi dia memakai gaun selutut berwarna maroon dengan flat shoes senada dengan makeup natural membuat Vivi seperti dewi yang turun dari kahyangan (author lebay.com timpuk aja nih. uh ganggu aja lo hush2x sana).
Iwan menghampiri Vivi mereka saling mengagumi melalui tatapan mata. Iwan yang memakai kemeja bewarna senada dengan Vivi dan memakai setelan jas serta sepatu pantopel dan jangan lupakan kacamata yang membuat kesan dewasa.
" Koko ganteng banget/dede cantik banget." kata IVi barengan.  Iwan memegang tangan Vivi dan menggandeng nya ke ruang utama tempat di adakan pesta pertunangan.  Hanya keluarga serta CRAG SISA yang datang dan dokter Firman tentu nya.

Tak terasa uas untuk kenaikan kelas udah berlalu lagi-lagi Iwan juara 1 palarel di tingkat XI dengan nilai sempurna dan Vivi juara 1 palarel di tingkat X dengan nilai sempurna arti nya mereka dapat beasiswa full lagi.
CRAGI juga udah naik ke tingkat XII sekelas lagi XII-IPA1 dan SISVA naik ke tingkat XI mereka sekelas lagi kelas XI-IPA1.
Tommy tidak sekelas mereka karena masuk jurusan IPS di kelas XI-IPS2, dia mau kuliah hukum dan menjadi jaksa.

Saat sedang mengerjakan soal di kelas Vivi merasa sesuatu mengalir dari hidung nya dan tak lama pandangan nya gelap.  Dia terjatuh dari kursi membuat Bella teman sebangku nya teriak .  Pak Dana yang sedang menulis di meja gurupun menghampiri Vivi dan menggendong nya ke uks di ikuti SISA.

Di uks Vivi sudah pingsan selama 30 menit badan nya semakin dingin.  Tak lama CRAGI pun masuk ke uks dan Iwan menggendong Vivi untuk membawa nya ke rs. CRAG dan SISA pun ikut menemani.

Di rs kanker . Iwan menggendong Vivi yang tak sadarkan diri.  Dokter Firman yang kebetulan ada di ruang igd pun kaget maka nya dia langsung menyuruh suster untuk mempersiapkan ruang icu.  Sekitar sejam kemudian di tubuh Vivi sudah terpasang alat medis dan detak jantung.

Keadaan Vivi ternyata memburuk udah 3 hari tidak sadarkan diri. Trio kembar gantian menjaga Vivi saat malam hari.  CRAGI dan SISA pun selalu menemani Vivi setelah pulang sekolah.  Mereka berbicara dengan maksud merangsang otak Vivi untuk merespon. Mereka berbincang biasa hingga Ify menyadari nafas Vivi tersengal-sengal dan dia berteriak." Vivi.."
Semua menoleh ke arah Vivi, Iwan langsung memegang tangan Vivi yang semakin dingin.  Rio berinisiatif untuk memanggil dokter.
" Adik-adik keluar dulu sebentar." Kata seorang dokter muda.
" Cakka dan Alvin menarik Iwan karena dia ga mau beranjak dari ruangan.
Trio kembar yang mendapat kabar langsung bergegas ke rs. CRAG yang menjawab pertanyaan trio kembar sementara SISA sibuk berdoa.
Rio melihat ke arah Iwan yang tertunduk dia melihat mata Iwan merah dan ada airmata.  Rio pun menyikut CAG yang ikut melihat ke arah Iwan.  Tatapan nya kosong dan dia menangis. Selama berteman dengan Iwan baru kali ini mereka melihat Iwan menangis.  SISA terharu melihat Iwan yang begitu mencintai Vivi.
" Tuhan jangan ambil nyawa nya." Doa Iwan dalam hati.

Beberapa jam kemudian dokter Firman pun keluar raut muka nya begitu serius.
" Maaf kami sudah berusaha semampu kami namun Tuhan berkehendak lain. Kami tidak dapat menyelamatkan nyawa Vivi."
JEDERRRRRRR .  Semua bagai di sambar petir mendengar berita itu dan Iwan langsung berlari ke ruangan icu dia menghampiri Vivi yang sudah tidak bernafas. Dia memeluk Vivi sembari memegang tangan Vivi.
" De jangan tinggalin koko sendiri...  Bagaimana koko bisa hidup tanpa dede. Dede bangun koko mencintai dede.." Iwan terus berbisik di telinga Vivi.  SISA pun ikut menangis melihat Vivi yang tidak bernafas lagi CRAG hanya bisa menenangkan mereka.  Trio kembar pun menangis melihat adik mereka yang sudah tertidur.

Sementara itu di alam lain roh Vivi yang memakai baju putih sedang berjalan menuju tempat gelap hingga ada suara yang memanggil nya.
" Sedang apa kamu di sini. Tempat mu bukan di sini ayo kembali lah.  Ikuti Aku." Kata sosok putih bersayap itu.
"  Kalau di sini bukan tempat ku terus di manakah tempatku." Kata Vivi kepada sosok yang ternyata adalah seorang wanita cantik seperti bidadari.
" Kamu belum waktu nya di sini kembali lah ke dunia.  Masih banyak yang membutuhkan mu.  Khusus nya dia."kata bidadari sambil menunjuk Iwan yang sedang berbisik di tubuh nyata nya.
" Koko.." sahut Vivi lirih.
" Cinta nya begitu besar kepada mu .  Masa kamu mau meninggalkan nya sekarang." kata bidadari itu lagi.
" Ayo ikutlah semua nya menunggu mu dan setelah kamu bangun penyakit mu sudah tidak ada lagi di tubuh mu. " Kata bidadari itu sambil mendorong roh Vivi untuk masuk kembali ke tubuh nya.

Iwan masih terus berbisik ditelinga Vivi tangan nya masih menggengam tangan Vivi.  Ada setengah jam Iwan seperti itu sampai CRAG berfikir untuk menyeretnya. Namun sebelum mereka melakukan nya Agni melihat tangan kiri Vivi yang tidak di genggam Iwan bergerak sedikit awal nya dia mengira salah lihat sampai dia mengucek mata nya namun gerakan tangan Vivi makin kuat hingga Vivi terbatuk dan semua memandang tak percaya kalau Vivi membuka mata nya dan terharu akan kejadian yang sulit di mengerti.  Alvin kali ini yang berinisiatif memanggil dokter.
" Dede ...Terima kasih udah sadar buat koko..Jangan tinggalin koko lagi."sahut Iwan sambil mengecup dahi Vivi.
" Koko...dede sayang koko.." sahut Vivi lemah.
Tak lama tim dokter pun masuk dan menyuruh semua keluar dari ruangan. Namun Vivi mengenggam tangan erat tangan Iwan. Mau ga mau dokter membolehkan Iwan untuk tetap berada di ruangan.

Di luar ruangan semua takjub akan besar nya kekuatan cinta Iwan dan keajaiban yang di terima Vivi.  Mereka menunggu sekitar 1 jam kemudian masuk ke ruangan icu.  Mereka melihat IVi masih saling mengenggam seakan takut terpisahkan.
Yang di katakan bidadari itu memang benar kanker Vivi sudah sembuh tetapi tetap harus kontrol 6 bulan sekali untuk pencegahan.

Ada sekitar 2 minggu Vivi di rumah sakit sebelum akhir nya di perbolehkan pulang.  Trio kembar udah balik beraktivitas seperti biasa.   Argan tidak berani untuk mendekati Vivi karena di ancam oleh papa Yanto dia tidak bisa berkutik karena kekuasaan nya jauh di bawah Yanto.

********************************************

8 tahun kemudian di hari pernikahan IVi.
Iwan sudah menjadi dokter spesialis penyakit dalam.  Vivi juga udah kelar S2 ekonomi konsentrasi pemasaran .  Mereka memang berniat menikah begitu Vivi lulus
Mereka yang terakhir menikah di banding CRAG SISA.  Cagni dan Siviel menikah sekitar 3 tahun yang lalu hanya beda bulan.  Allshill 2 tahun yang lalu sedang Rify setahun yang lalu .

Cagni udah punya 2 anak  yang berumur 2 tahun bernama Anggara Nugraha dan Ashanti Nugraha berumur 7 bulan ( wow mepet amat).

Siviel lagi dalam proses karena Via lagi hamil 7 bulan.

Rify juga lagi proses karena Ify lagi hamil 5 bulan.

Alshill udah punya 1 anak umur 8 bulan bernama Jonathan Tanubrata.

Back to IVi mereka udah pemberkatan nikah pagi tadi jadi sore ini resepsi nya.
Sepupu Iwan yang menjadi pengiring pengantin pria dan sepupu Vivi yang menjadi pengiring pengantin wanita yang megangin ekor gaun Vivi yang panjang nya semeter.  Tamu undangan takjub melihat Vivi yang begitu cantik dalam balutan gaun pengantin di tambah dengan tiara yang menghiasi kepala Vivi membuat nya menjadi ratu sehari.  Dan Iwan pun semakin dewasa dan berkharisma.

Sekitar 4 jam resepsi akhir nya IVi pun berdua dalam kamar hotel tempat resepsi di adakan.  Iwan membantu Vivi mencopot tiara dan hiasan di rambut Vivi serta membuka gaun pengantin Vivi.  Dia menyuruh Vivi untuk mandi duluan setelah itu dia.
" De..kirain udah tidur." Sahut Iwan saat melihat Vivi sedang minum minuman ion.
" Belum dede pengen minum poc*ri , seger banget soal nya." jawab Vivi singkat.
" Ya kalo seger mau di apain." Sahut Iwan menggoda.
"  Koko ya setelah 4 jam wajar lah seger pas minum ini." Sahut Vivi kesal.
" Masa sih cuma karena setelah resepsi ga yang lain nya."
" Kokoooooo.....apaan sih.." namun sebelum Vivi menyelesaikan omelan nya Iwan udah mengunci bibir nya dengan ciuman mesra dan mereka pun menyatukan tubuh mereka dengan rasa cinta dan tentu nya udah halal...

Yupsss kelar juga cerita nya di part ini entah kenapa author pengin cepat di tuntaskan. Maka nya terkesan ekspress banget dan panjangan.  Maaf kalau ada adegan yang vulgar just imagination.  Bukan nya mau muna juga banyak pelajar yang melakukan itu .  Jangan salahkan orang tua namun itu tergantung anak nya maka nya penting bagi orang tua untuk membimbing dan jangan sekali-kali anak di larang tanpa sebab yang tidak jelas karena sang anak akan mencoba mencari tau sendiri.  Nanti kalau ada inspirasi author edit dikit-dikit dah cerita nya.. oke cukup sekian sampai jumpa di cerbung author yang lain.. Bye2x ..Muah2xπŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹