Senin, 12 Desember 2016

Kenali aku cinta~part 12 ending

Kenali aku cinta ~ part 12

Hai3x author gaje balik lagi (kayak ada yang baca aja ) Warning 18++
Ga usah lama-lama kita flasback dulu Vivi yang melihat papa Argan gelisah memilih bersembunyi di toilet , namun saat Ify nyusul ke toilet Vivi ga ada..Jadi kemana Vivi yuk mari di cek.

" Vivi ga ada di toilet..Ayo kita cari tapi inget jangan sampai kita ketauan ama orang itu." ujar Rio sambil menunjuk Argan dengan mata nya.
" Emang dia siapa kayak nya gue perna liat deh tapi di mana?" tanya Alvin.
" Udah itu ntar aja yang penting Vivi nya dulu ketemu gue mau nyusul Ify lo pada berpencar ntar kalo ketemu langsung kabarin." intruksi Rio, Iwan yang denger percakapan Rio di telepon langsung cabut dari resto.

Masih di seputar Ancol cuma author ga tau gimana deksripsi in nya mudah-mudahan ngerti ya.
Alshill di sekitar apartemen.
" Duh Vivi kemana ya ko.  Tapi asuk (paman) yang di tunjuk ka Rio siapa ya....Ah iya Argan Kosasih top 100 orang terkaya di dunia." Shilla yang dari tadi inget-inget langsung teriak.
" Argan Kho... Vivianne Kho. Shill dia papa nya Vivi astaga kita harus cepet temuin Vivi.." Sahut Alvin sambil menarik tangan Shilla. Mereka muter-muter ke arah apartemen.

Siviel di seputar pantai
" Aduh Vivi kemana ya..Mana lagi sakit pula." Via udah panik sendiri.
" Tenang Vi, Vivi pasti ketemu koq." ujar Iyel menenangkan.

Rify masih nyari di seputar restoran. Rio yang menyusul Ify mengelilingi seluruh resto yang ada.

Cagni malah nyari nya agak jauh di kampus U*M ( sensor takut nyebut merek).
" Ka Cakka lo yakin Vivi bakal kemari?" tanya Agni
" Ya kurang tau juga Ag, tuh anak kan ga bisa di tebak." sahut Cakka.

Iwan yang udah mulai frustasi karena Vivi nya belum ketemu.
" De kamu di mana sih, Ya Tuhan beri petunjuk Vivi di mana." ucap Iwan nyerocos sendiri hingga ada sebuah tepukan menyadarkan nya.
" Eh Wan lo koq masih di sini ga nyusul Vivi."
" Vivi kemana, Vin." ternyata orang yang manggil Iwan itu Kevin.
" Loh gue kira lo tau, ya udah tadi gue liat dia buru-buru gue tanya mau kemana. Dia bilang mau ke ...... " jawab Kevin( maaf ga ada ide lagi hahaha)
" Oke gue tau tempat nya, thanks ya." sahut Iwan lagi.
Setelah itu Iwan mengetik pesan di grup mereka tempat Vivi berada.

Iwan berlari menuju tempat yang di maksud ( ya lah ga bawa kendaraan ) raut kecemasan tergambar di wajah nya.
Jangan kemana-mana de koko datang. ucap Iwan dalam hati nya seolah Vivi dapat mendengarnya.  Sekitar errrr(?) 15 menit kemudian Iwan sampai ke tempat yang di maksud sebuah bangunan museum anggap aja lagi sepi karena weekend orang keluar kota (πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…).
" De...." panggil Iwan ketika melihat Vivi sedang memandangi objek lukisan.  Vivi menoleh dan terdiam tak tahu harus berbuat apa. Iwan menghampiri gadis nya perlahan , bertepatan dengan CRAG dan SISA yang memelihat mereka.
" Maaf ..." ucap Iwan sambil memegang tangan Vivi.
" Untuk.." tanya Vivi sambil menegadah karena Iwan ketinggian.
" Atas semua waktu yang hilang dari kita . Koko akan berusaha melindungi kamu de." sahut Iwan sambil berlutut dia ga mau leher Vivi pegal karena liat ke atas dan itu membuat mereka di liatin banyak orang.
" Ko bisa koko berdiri..?" Vivi risih akan tatapan orang-orang kepada mereka. Dan bisik-bisik orang ( bukan bisik-bisik tetangga ya..itu judul lagu..πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…)
Astaga ganteng dan cantik banget ya kurang lebih kayak gitu lah.
" Koko ga mau leher kamu pegal karena harus dongak , biar aja kita di liat." jawab Iwan yang membuat Vivi speechless muka nya memerah bahkan para cewe melted liat nya..
" Udah bisa gombal nih? Belajar dari ka Cakka ya?" tanya Vivi sambil tertawa sementara sang objek yang di sebut udah melotot siap mau marahin Vivi cuma di tahan ama RAG . IVi belum sadar ada mereka.
" Koko ga gombal koq sayang." ucap Iwan menggoda. Keheningan tercipta di antara mereka hingga Iwan mulai menyanyi lagu Sekali Ini Saja dari Gleen Fredly

*Bersamamu kulewati lebih dari seribu malam
  Bersamamu yang kumau namun kenyataan tak sejalan
**Tuhan bila masih kuberi kesempatan
    Ijinkan aku mencinta nya
    Namun bila waktuku telah habis dengan nya
   Biar cinta hidup sekali ini saja
Back *  **
Tak sanggup bila harus jujur
Hidup tanpa hembusan nafas nya
Tuhan bila waktu dapat kuputar kembali
Sekali lagi untuk mencinta nya
Namun bila waktu ku telah habis dengan nya
Biarkan cinta ini, biarkan cinta ini
Hidup sekali ini saja

Air mata Vivi yang memang udah keluar saat Iwan menyanyi makin mengalir deras.  Semua orang tertegun mendengar suara Iwan yang merdu dan ada bariton(?) seperti suara  Josh Groban.  Iwan pun berdiri dan mengusap air mata Vivi dengan ibu jari nya sementara Vivi masih terisak. Tangisan haru bahagia sekaligus hati nya takut akan meninggalkan semua yang di sayangi nya.
Iwan mengecup dahi Vivi dan merengkuh nya dalam pelukan. " Thanks to be an angel in my life."
" ECIECIECIEEEEEEE....  Iwan romantis gila lo." ucap CRAG kompakan.
" JADIAN JADIAN JADIAN.." teriak orang-orang dalam musium..Sotoy mode on orang-orang ....
Sorakan itu menyadarkan  IVi ke alam nyata kalau dunia bukan milik berdua muka kedua nya merah dan salting abiss...Tiba-tiba " HATCHI HATCHI HATCHI HATCHI HATCHI HATCHI HATCHI HATCHI.." Oooo Vivi bersin lagi dan kayak nya lebih lama dari yang tadi.  Iwan mendesah dan menggendong Vivi yang terus bersin.
" Ke dokter yuk mumpung masih sore besok minggu dokter ga ada" perintah Iwan, Vivi hanya diam aja nahanin bersin yang sangat ganggu.
Akhir nya semua nemenin Vivi ke dokter dan pas nimbang berat Vivi malah berkurang jadi 40 kilo ampe dia di ledekin abis-abisan.

********************************

Skip hari senin seminggu kemudian, untung lah Vivi melalui upacara bendera dengan sukses di selingi dengan bersin sesekali.  Guru pas mapel sebelum istirahat ga datang jadi kelas udah kayak pasar.  Tommy mendiskusikan temuan papa nya kepada Vivi, namun Vivi hanya tersenyum.
" Thanks Tom, bilang sama bokap lo kalo ga yakin ga usah di ambil, keluarga lo ga mau mati konyol kan."
" Tapi..."
" Gue udah bersyukur banget punya temen-temen kayak lo semua dan seandai nya gue pergi nanti gue ga menyesal udah jadi temen lo." sahut Vivi tersenyum.
" Ga lo ga bakal pergi kemana-mana Vi, lo sendiri yang bilang dulu bakal optimis kenapa sekarang lo pesimis." ujar Tommy menahan marah dan merendahkan suara nya agar tidak memancing keributan di kelas..Vivi hanya terdiam dan karena 15 menit lagi istirahat SISA  maksa Vivi ke kantin untuk memakan sesuatu biar ga nambah kurus sekaligus menyelamatkan situasi canggung antara Vivi dan Tommy.
" Vi makan ya gue pesenin ya?" tawar Via.
" Bubur aja deh ...HATCHII pake sate ati dan telur puyuh minum nya HATCHIII  teh anget tawar HATCHIII." jawab Vivi di selingi bersin membuat Agni dan Shilla terkekeh namun tidak untuk Ify dia cemas banget..Oke lah kalau orang sehat kayak dia bersin mah gapapa , lah ini Vivi sakit kanker malah kena pilek tanpa sadar dia menghela nafas.
" Via gue ama Agni bakso ama es teh." Sahut Shilla .
" Gue ikut lo pesen Via." ujar Ify.
Setelah mesen dan balik kemeja nya dan nunggu 10 menit pesanan mereka datang Vivi tersenyum kecut pas melihat bubur nya, ada bawang goreng dan daun bawang di toping nya.  Via yang menyadari Vivi bengong ikut melihat ke arah bubur nya dan dia tersentak lalu berkata." Astaga Vi si pak Udin (yang jual bubur) pasti lupa padahal gue udah bilang jangan pakein bawang bawangan."
" Ya udah gue pisahin aja bawang nya." sahut Vivi mendesah sambil misahin objek yang di maksud ke pinggir mangkok, serius banget sampe dia ga sadar CRAGI udah duduk nangkring dengan manis dan menimbulkan keheranan bagi mereka.  Iwan yang melihat kegiatan Vivi pun menghela nafas dan berdiri ga lama kemudian.
" De ga usah di pisahin, bubur nya buat koko aja. Ini koko udah beliin yang baru." sahut Iwan sambil menukar mangkok bubur mereka.
" Koko kapan dateng nya? Koq dede ga liat?" sahut Vivi kaget.
" Lo nya sih terlalu asyik misahin tuh bawang maka nya ga sadar koko lo dateng." sahut Alvin mencandai Vivi.
" Ih ko Alvin apaan sih.HATCHI HATCHI." ujar Vivi sambil bersin.
" Belom bae juga lo Vi?" tanya Rio sambil memakan soto mie nya.
" Ini sih udah mendingan ka.. Bersin nya Vivi sesekali aja." ujar Ify mewakili(?) Vivi menjawab soal nya Vivi menutup mulut nya.
" Kalau masih sakit kenapa masuk? Kan bisa istirahat di rumah?" tanya Iyel sambil ngunyah batagor.
" Dia mah bandel ga bakal mau denger siapa pun." jawab Iwan sembari meminum es teh nya.
Cakka yang merasa heran akan Rify dan Iwan pun nyeletuk.
" Lo bertiga sejak kapan jadi jubir ny Vivi ?"
PLETAKKKKK " ADAAAUUU Ag, koq gue di jitak?" ringis Cakka sambil mengelus kepala nya yang kena sasaran jitak Agni.
" Lagian lo juga ka, jubir jubir. bibir iya.Lo liat aja Vivi gimana mau ngomong masih bersin gitu." sewot Agni.
" BUAHAHAHAHAHAHAHA." tawa RAGI dan SSI pecah ngeliat kelakuan Cagni.
" Rasain lo Kka, kalo ngomong suka asal aja sih lo." kata Rio.
Vivi yang dari tadi udah celeng karena bersin makin celeng aja karena berisik.  Jadi nya ya dia diem aja sambil makan dikit-dikit padahal lidah nya pahit banget alhasil setelah beberapa suap. " Hoee..." Vivi langsung berdiri dan ngabur ke kamar mandi. SISA pun langsung menyusul Vivi meninggalkan CRAGI yang bengong.
Jangan bilang.... tapi masa iya secepat itu....batin Rio berkata sedetik kemudian dia menyenggol Iwan yang emang duduk di samping nya.
Iwan menatap Rio dengan tatapan Apa. Yang di balas Rio dengan tatapan itu Vivi muntah-muntah.
Iwan balas menatap juga masa secepat itu.
Rio membalas dengan tatapan ga ada yang mungkin lo berdua udah lakuin "itu"!
Tiba-tiba Iyel nyeletuk " Lo berdua udah beda haluan nih koq saling natap gitu."
PLETAKKKK Iwan dan Rio menjitak Iyel yang ngomong ngasal..
" Adaauuu lo berdua nih kepala nih bukan kelapa." ringis Iyel.
" Lo ngomong ga di pikir dulu gue normal lagi bukti nya ade lo jadi pacar gue." sahut Rio sewot.
Drtttt drtttt hape Alvin bergetar dia mengambil nya terlihat 1 message from ShillaSayang
Ko Alvin, Vivi muntah terus muka nya pucet banget badan nya juga lemes.buru ke toilet
" Woiii diem lo pada nih liat." ujar Alvin sambil menunjukkan layar smartphone nya.  Iwan langsung ngacir pas liat pesan itu. Di ikuti oleh CRAG di belakang nya.

Di toilet cewe Vivi terus muntah sambil di selingi bersin (bayangin sendiri lah gimana rasa nya πŸ˜₯πŸ˜₯πŸ˜₯πŸ˜₯) Via dan Agni menepuk-nepuk punggung Vivi sementara Ify megangin rambut Vivi supaya ga kena muntahan.  Shilla menunggu di luar toilet menghalangi siswi yang akan masuk.
" Gimana Vi enakan ga?" tanya Agni.
" Enakan kalo udah di keluarin, eh gue mau makan yang asem asem nih." jawab Vivi .
Deggg Ify seakan punya pikiran yang sama kayak Rio . Vivi mau makan yang asem tadi muntah tapi masa iya cepet banget udah jadi.
" Lo bisa jalan ga?" tanya Via.
" Bisa ayo keluar yuk." sahut Vivi sambil berjalan keluar dari toilet begitu baru beberapa langkah BRUKKKKKKKK
Vivi pingsan dan siswa/i yang ada di sekitar toilet mengerubungi Vivi.  SISA kompak memanggil nama Vivi .  Iwan yang melihat kerumuman banyak langsung meringsek masuk dan langsung menggendong Vivi ke uks di susul CRAG dan SISA.

Di uks Iwan membaringkan Vivi dan melepaskan sepatu gadis itu.  Ify mengoleskan minyak angin ke hidung Vivi sementara Via yang memegang tangan Vivi tersentak " Tangannya dingin banget."
Iwan langsung mengambil alih tugas Ify dan Via sambil sesekali berbisik di telinga Vivi " Bangun de koko di sini."
Ga lama Vivi terbangun dan berkata. " Maaf udah buat semua khawatir."
" Ga apa-apa yang penting dede udah sadar." kata Iwan lagi.
" Ko , dede udah cape..  Dan ga ada penyesalan lagi kalau dede pergi nanti." sahut Vivi lirih.
" Ga, dede ga akan pergi kemana pun tanpa koko.  Pasti ada harapan buat kita. Banyak yang udah sembuh dari kanker dan jadi survivor!" Iwan berteriak karena marah dan frustasi akan perkataan Vivi.
CAG dan SSA ikut terkejut mendengar nya.
" Vi lo sakit kanker dan selama ini nanggung sakit sendiri tega ya lo.lo kira kita bukan sahabat lo apa!" teriak Shilla histeris sampe Alvin harus nenangin.
" Maaf in gue. Gue ga mau jadi beban semua orang." ucap Vivi lirih.
" Vi , pantes aja lo sering ketiduran di kelas karena sakit." ucap Via sambil terisak.
Agni yang notabene nya tomboi juga ga bisa nahan tangis. " Vivi temen itu harus seneng dan susah bareng-bareng. Kita lawan sama-sama kanker lo Vi. Gue percaya lo pasti sembuh."
Akhir nya SISA memeluk Vivi sambil menangis sementara CRAG merangkul pundak Iwan untuk memberi kekuatan pada nya.(rangkulan cowo ya bukan kayak teletubies).  Ternyata ada rapat guru jadi pada kosong pelajaran cuma belum boleh di pulangin jadi ya mereka nongkrong di uks.  Tiba-tiba kriukkkkk bunyi perut Vivi mengejutkan semua nya.
" Mau makan apa, de?" Tanya Iwan sambil mengelus kepala Vivi.
" Makan rujak enak kali ya ko. Asem-asem pedes." sahut Vivi sekena nya.
Rify saling menatap dan ga lama menggelengkan kepala nya.
" Rujak...  Ga salah de nanti maag nya kambuh loh." tanya Iwan bingung.
" Pokok nya mau RUJAKK...Enak kalo lagi eneg gini." sahut Vivi menekankan kata Rujak nya.
CAG dan SSA yang ga ngerti apa-apa cuma bisa diam aja.
" Ya udah makan rujak. Tapi makan nasi dulu ya." bujuk Iwan lagi.
" GA MAU MAKAN NASI...RUJAAKKKK.." bentak Vivi membuat semua nya cengo ternyata Vivi manja dan keras kepala juga.
" Iya kita makan rujak cuma makan yang manis dulu ya kayak kue biar ga kaget perut nya." kata Iwan akhir nya nyerah juga dia.
" Masih lemes ga?" tanya Iwan lagi sambil membantu Vivi jalan.

Skip kantin mereka lanjutin makan yang sempet tertunda.  Yang buat cengo ternyata Vivi makan nya banyak juga meski cuma ngemil,  donat coklat keju, risoles sayur, pastel , tahu goreng isi dan rujak tentu nya. Eh pas abis makan rujak sempet-sempetnya nyomot siomay Iwan.
" Vi lo ternyata bisa makan banyak juga ya. Mudah-mudahan lo cepet gemuk dan tinggi ya." celetuk Cakka yang membuat Rio menyenggol Iwan lagi.
Masa sih udah jadi...batin Iwan.
" Makan dikit salah makan banyak komplen.." sahut Vivi jutek membuat Cakka jiper.
" Weii, Vi sensi amat lo tuh liat ka Cakka ampe diem gitu." sahut Agni menggoda.
" Maafin gue ka Cakka." sahut Vivi nyesel.
" De sifat dede udah balik kayak dulu..Ga mau kalah dan kadang jutek ama orang.  Kka lo mesti nyesuain diri.  Ini mah ga seberapa di banding dia jutekin 2 temen cowo gue yang godain dia." beber Iwan yang sukses buat Vivi manyun.
" Abis temen koko ganjen banget sih masa masih sd aja udah ngegombal  bukan nya belajar." sahut Vivi lagi.
" Ya lo kan cuma mau di gombalin ama Iwan aja kan." sahut Iyel sekena nya yang membuat pipi IVi merah.
" Lah tuh pipi lo berdua napa merah?" tanya Rio usil.
" Oh jadi de Vivi cuma mau di gombalin ama ko Iwan nih cerita nya." sahut Cakka menggoda.
" Gombalin lagi Wan lo kan paling jago tuh. Bukti nya cewe-cewe aja pada melted liat lo gombalin Vivi ."ya Alvin juga ikut-ikutan godain IVi.  Di tengah keceriaan itu ada beberapa pasang mata yang memandang mereka dengan tatapan yang sulit di artikan.  Vivi yang memang feeling nya kuat langsung waspada dan menyapu pandangan nya ke penjuru kantin dengan gerakan yang tidak terlalu kentara. Tatapan nya terkunci saat melihat beberapa orang yang melihat ke arah meja mereka.. Dan mereka sadar kalau gerak gerik mereka terbaca oleh Vivi karena Vivi melotot kearah mereka seakan berkata. Awas lo pada macem-macem lagi.  Ify yang menyadari Vivi diam ikut melihat ke arah pandang Vivi dan dia tersentak lalu menyenggol Shilla Via dan Agni.  SSA pun ikut kaget saat Vivi dan orang-orang itu saling melotot.
" Ishhhhh tuh cewe-cewe sinting ga ada kapok nya apa ya? " sahut Agni emosi sehingga CRAGI ikut menoleh.
Vivi yang ga tahan pun berjalan menghampiri Trio RaNuTi masih tetap saling melotot tepat nya dia dan Rara. Membuat semua menganga akan kenekatan Vivi.
" Jangan kira kita bakal lepasin lo." sahut Rara sinis..Tuing3x ga kapok ternyata dia.
" Masih punya nyali juga lo.." sahut Vivi dingin.
" Ya gue ga bakal berhenti sebelum Rio jadi pacar gue...Ga pantes Rio pacaran ama cewe centil itu. Dan lo juga bakal gue ancurin .Dasar rubah." sahut Rara agak bentak. Udah kalap dia ,Vivi cuma tenang aja.
" Terus lo mau apain gue?" tanya Vivi santai.
" Ih dasar rubah.." Rara mau melayangkan tamparan untuk Vivi namun sebuah suara mengejutkan nya.
" STOPPPPP...." ternyata itu Reno yang memang dari awal Vivi nyamperin Trio RaNuTi udah memperhatikan. Jadi saat Rara mau nampar Vivi dia memegang tangan Rara.
" EH LO MAU NGAPAIN DEDE HA....DASAR LO IKUT GUE...GUE BAKAL BUAT LO GA BAKAL GANGGUIN DEDE DAN TEMEN NYA LAGI." bentak Reno sambil menarik paksa Rara, sementara Nurul dan Yanti di tarik juga sama dua cowo temen Reno.  Muka mereka udah pucet banget.
" De, lo jangan ikutin gue." teriak Reno lagi.
Setelah itu CRAGI dan SISA menghampiri Vivi.
" Ka Rio lo bisa cegah ko Reno ga. Gue takut mereka bakal "abis" di tangan ko Reno." ucap Vivi.
" Gue juga ga yakin bisa Vi, Reno itu berandalan maka nya semua murid ga ada yang berani cari masalah ama Reno cs." sahut Rio.
" Lagian salah mereka juga napa cari masalah juga Vi." sahut Agni.
" Udah de tenang aja ya mudah-mudahan Reno ga kalap." sahut Iwan. " Emmm jadi selama koko ga ada Reno nih yang jadi bodyguard nya dede.. Koko cemburu ah." sambung Iwan lagi yang membuat Vivi melotot sempet-sempet nya becanda saat begini.
" Ish koko becanda mulu..Itu gimana nasib Rara cs ." sahut Vivi sambil memukul dada Iwan.
" Tapi suka kan." sahut Iwan ngeledek ..Vivi yang emang lagi kesel langsung pergi aja dari kantin lebih tepat nya lari sambil ngedumel. " Auhhh ah.."
" Wah Wan ngambek tuh anak orang."sahut Alvin jail.
" Ya udah gue kejar dulu ya.." Sahut Iwan sambil lari.
" Gue ga pernah liat Iwan sebahagia itu sejak kenal dia dari kelas 2 smp." Ujar Cakka.
" Iya Kka gue setuju ama lo . Kita berdoa aja buat mereka berdua ." kata Iyel.
Rify yang emang dari tadi saling melirik pun keluar kantin.
" Eh lo berdua mau kemana?"tanya Iyel.
" Pacaran.." jawaban Rio membuat Iyel melotot dan mencak-mencak." Yo awas lo macem-macem ama ade gue."

" Ka Rio masa sih udah jadi." tanya Ify saat mereka udah berdua.
" Ga ada yang ga mungkin Fy, mereka kan udah "itu" ." Timpal Rio . Ga lama kedua nya mendesah.

Kita ke IVi, Vivi lari menuju perpus namun sebelum masuk tangan nya ditarik sama  Iwan yang mengajak nya ke atap sekolah.
" De , angin nya sepoi-sepoi." kata Iwan sambil menarik Vivi untuk duduk .
" Iya jadi ngantuk." sahut Vivi sambil menyenderkan kepala nya di bahu Iwan.
" Tapi jangan tidur dong." timpal Iwan.
" Abis enak sih." jawab Vivi singkat.
" Apa nya yang enak de." goda Iwan jari telunjuk kanan nya melingkari bibir Vivi.
" Ah koko jangan mulai deh. Ga bisa liat tempat nih......." CHUUUPPPPPP Iwan membungkam mulut Vivi dengan bibir nya.
" Jadi kalau di kamar boleh nih." ucap Iwan di sela ciuman mereka.
" Koko hhh.....jangan di sini.hhh." sahut Vivi terengah-engah karena Iwan meremas payudara nya.
" Bener nih ya kalo ntar di kamar dede mau." sahut Iwan mesum dan mendapat cubitan di pinggang nya.
" Auuuuu..sakit de..Awas ntar ya..koko bales." sahut Iwan sambil meringis.
" Ih koko koq makin mesum aja sih." sahut Vivi frustasi.
" Tapi suka kan." ceplos Iwan membuat Vivi speechless.

Skip pulang sekolah mereka mampir ke warung bakso karena Vivi lapar lagi membuat semua nya cengo.( author juga πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…)
" Vi lo ga salah nih mau makan sebanyak ini." sahut Via kaget pas pesenan mereka dateng.
" Gue laper Via, HATCHIII..lagian ada koko ini kalo ga abis." sahut Vivi sekena nya membuat Iwan menggaruk kepala nya yang tidak gatal sementara CRAG SISA udah ngakak abis.

**************************(

Skip lagi beberapa hari semenjak kejadian dengan Trio RaNuTi, CRAGI yang kebetulan lagi mapel olahraga kaget pas liat 3 cewe rese itu nangis-nangis pas liat Vivi yang abis dari ruang guru.
" Wan itu cewe lo ga apa-apa ?" tanya Cakka
" Kka lo katarak yah.jelas-jelas tuh trio reseh yang nangis. Di apain ya ama Reno ?" celetuk Iyel.
" Reno di lawan ya mampus tuh anak."
Sahut Alvin.
" Lah Rara kan mau gampar Vivi maka nya Reno ngamuk."celetuk Cakka.
" Wah Wan lo jangan macem-macem bearti ama Vivi,  kalo ga abis lo ama Reno." celetuk Iyel yang sukses membuat Iwan keselek saat minum sampe Rio nepuk punggung nya.
" Kenapa lo Wan. Jangan bilang lo udah macem-macem ama Vivi." sahut Cakka yang membuat Iwan salting.
" Kka lo kalo udah urusan gini cepet aje lo." sahut Rio bantu Iwan ngomong soal nya masih keselek.
" Eh itu Vivi udah jalan lagi mau di samperin ga?" tanya Alvin.
" Kayak nya ga deh dia di panggil pak Dana tuh."sahut Rio. CRAGI pun melihat Vivi dan pak Dana ke ruang guru lagi.
10 menit kemudian .
" Weitssss ga salah tuh guru, masa orang nya kecil di suruh bawa buku banyak banget." sahut Cakka yang lagi-lagi ngeliat Vivi.  Vivi bawa buku banyak banget ga sesuai dengan badan nya.
" Bantuin tuh cewe lo, mumpung bebas nih." usul Rio yang kalah cepat dengan langkah kaki Iwan yang udah ke tempat Vivi.
" Buset cepet banget tuh anak." Alvin sampe geleng-geleng. CRAG tersenyum liat IVi yang jomplang Iwan tinggi banget, Vivi nya pendek ( ga pendek keles thor, gue mungil..lah Vivi nya baper..πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚author tega buat gue pendek gini..Vi ,.author juga pendek maka nya sengaja biar ada temen nya...ish itu sih derita lo thor, koq gue yang kena...ah author kabur deh sebelum di amuk Vivi πŸ‘£πŸ‘£πŸ‘£πŸ‘£πŸ‘£πŸ‘£πŸ‘£).

" De.."ucap Iwan sambil mengambil semua buku di tangan Vivi." Mau di bawa kemana?" tanya Iwan lagi.
" Ke kelas 12-ipa 3 ko." jawab Vivi singkat.
" Lah koq pak Dana bisa suruh dede?" tanya Iwan lagi.
" Ga tau juga ko. Mungkin karena dede kemarin ketiduran bentar.  Cuma pas di bangunin Tommy karena pak Dana suruh kerjain soal di papan tulis.dede bener koq jawab nya." jelas Vivi.
" Pengaruh obat ya pasti ngantuk de."sahut Iwan..Tanpa mereka sadari pas mereka jalan semua mata memandang mereka.  Ada yang iri ada yang mupeng ada yang bilang cocok karena sama-sama pinter, cantik dan ganteng pula. Yups satu sekolah udah tau kalo mereka pacaran.
" Tadi trio cewe itu kenapa de?" tanya Iwan saat mereka udah dari kelas XII-IPA3 .
" Minta maaf sama bilang ga bakal ganggu kita lagi." jawab Vivi.
" Oh gitu ya udah sana masuk ntar istirahat cerita ." ucap Iwan sambil mengusap puncak kepala Vivi.

Skip istirahat Vivi menceritakan kalo trio RaNuTi udah ga bakal gangguin mereka lagi..Semua lega sekaligus bingung dengan apa yang di lakuin Reno. Belom lagi hilang penasaran mereka, kantin di hebohkan dengan Reno cs yang gandeng trio RaNuTi.
" Eh itu Reno rangkul Rara kan?" tanya Alvin syok
" Itu juga Bayu rangkul Yanti." sahut Iyel.
" Lah Arman juga rangkul Nurul." timpal Cakka.
" Wah gue tau nih ternyata bener gosip Reno cs suka ama trio rese itu. Nah karena tempo hari Rara mau nampar Vivi maka nya...." Rio menggantungkan kalimat nya .
" Reno cs kerjain mereka ampe mereka kapok dan sekalian jadiin pacar." Iwan menyelesaikan kalimat Rio.
" Kira-kira ko Reno lakuin apa ya?" tanya Shilla bingung.
" Ya udah sih yang penting trio rese ga macem-macem lagi." sahut Agni.
" Ya gue setuju ama Agni." sahut Via.
Vivi yang merasa mual ( ooooooo) memilih untuk minum namun " Hoeee...hoeee" dia ga tahan lagi jadi tanpa ba bi bu Vivi langsung lari ke toilet.  Menimbulkan keheranan bagi CAG dan SSA, tapi tidak dengan Rify dan Iwan yang saling melempar pandangan.

Di toilet Vivi memuntahkan semua isi perut nya, Ify yang memang bilang mau nyusul sampe panik sendiri.  Setelah 10 menit Vivi kelar juga.
" Vi apa yang lo rasain sekarang?" tanya Ify sambil menyodorkan minyak kayu putih ke Vivi.
" Mual Fy perut gue rasa nya ngudek-ngudek ." jawab Vivi lemah.
" Ya udah lo mau makan apa biar enakan." tanya Ify.
" Kayak nya ngemil keju batangan enak nih. Ada asin nya gitu." jawab Vivi membuat Ify kaget.
" Lo yakin mau makan itu Vi." tanya Ify memastikan dan di jawab anggukan oleh Vivi.

**************************

Skip tak terasa udah 2 minggu dan kebiasaan aneh Vivi yang membuat Rify yakin kalau hasil perbuatan Iwan jadi. Keju batangan harus tersedia di tas belum lagi Vivi mual pas mencium wangi parfum CRAG yang bagi Vivi menyengat.
" Wan, si Vivi udah menstruasi belum?" tanya Rio saat dia main ke rumah Iwan.  Rio sengaja mau ngomong berdua.
" Ga tau juga gue...Astaga lo juga curiga dia hamil." sahut Iwan sambil nutup mulut nya.
" Ya gimana ga curiga gue Vivi mual muntah. Komplen ama wangi parfum nyengat, trus makan nya kadang minta yang aneh-aneh belum lagi tuh keju di cemilin ama dia." sahut Rio berapi-api.
" Ya kalo jadi bagus lah gue bisa nikahin dia." sahut Iwan enteng yang membuat Rio melotot.
" Aishh lo ya nikah yang lo pikirin. lo berdua masih sekolah ktp aja belum ada." Rio mencak-mencak.
" Sekarang mending gue harus pastiin dulu Vivi hamil ato ga." sahut Iwan mantap
" Gimana cara nya Wan?" tanya Rio.
" Dengan ini...." sahut Iwan sambil menunjukkan beberapa merek alat tes kehamilan dari yang murah sampe mahal.
" Ishhh gimana lo dapetin tuh barang ?" tanya Rio sambil geleng-geleng sementara Iwan hanya tersenyum jail. " Ya udah sekarang kita pastiin Vivi hamil ato ga." sahut Rio lagi.
" Emh gue jemput Vivi dulu kemari. Lo mau tetep di sini atau malmingan ama Ify." tanya Iwan.
" Gue jemput Ify kemari biar kita sama-sama tau hasil nya." kata Rio.
" Tapi lo jemput nya lamaan ya." sahut Iwan enteng.
" Jangan bilang lo mau...." sahut Rio menggantungkan kalimat nya karena dia tau maksud Iwan. " Dasar lo."

" Dede nginep ya di rumah koko. Lagian Ko Vito juga baru besok malem kan pulang camping nya." ajak Iwan saat dia sampai di rumah Vivi.
" Ya udah dede ganti baju dulu ya." sahut Vivi namun sebelum dia masuk kamar Iwan udah gendong dia.  Vivi melihat pintu gerbang dan pintu depan udah di kunci maka nya dia melotot.
" Kokoooooo, turunin dede koko mau apa?" sahut Vivi sambil meronta namun Iwan udah menidurkan nya di ranjang dan menindih tubuh nya. Ooooooo.
" Koko udah ga tahan sayang..." sahut Iwan sambil mencium leher Vivi dan itu sukses membuat Vivi mengerang.
" Koko hhh ..." CHUPPPPPPP..Iwan mencium bibir Vivi dengan ganas sambil meremas payudara gadis itu.  Vivi udah ga berkutik lagi saat bibir Iwan menjelajahi payudara nya dan dia mendesah saat puting nya di hisap bergantian dan kedua tangan nya pun  meremas adik kecil Iwan dan membuat Iwan mengerang.
" Aaahhhhh." Vivi menjerit saat Iwan menyatukan tubuh mereka dan itu membuat Iwan harus menutup mulut gadis itu dengan bibir nya. Ciuman yang penuh nafsu dan liar.
Gila masih sempit aja nih punya dede padahal sering gue masukin. kata hati Iwan.
" Koko sayang dede." sahut Iwan di sela aktivitas mereka.
" Dede juga sayang koko.ahhhh." sahut Vivi dengan mata sayu. " Ko masih lama ga?" tanya Vivi, dia udah lemas tapi keliatan nya Iwan masih kuat aja.
" Masih de. Lagian punya dede seret amat sih jadi koko ketagihan." Sahut Iwan menggoda.
" Koko aahhh.." Vivi tidak dapat meneruskan kalimat nya karena Iwan mencium serta menjilati leher nya. Dan ga lama kedua nya mengerang bersamaan yang arti nya permainan mereka udah kelar.

" De mau makan dulu ga?"tanya Iwan saat mereka di atas motor Iwan.
" Mau makan mie ayam bakso pangsit" sahut Vivi lagi.

Skip di rumah Iwan, belum ada tanda-tanda Rio dan Ify datang.
" Ko, hoek..hoek." Vivi langsung lari ke kamar mandi dan muntah -muntah, Iwan pun menyusul dan menepuk lembut punggung Vivi.  Setelah reda muntah nya , Iwan pun menggendong Vivi dan menidurkan nya di tepi ranjang.
" Bentar ya koko ambil air anget dulu." Sekitar 2 menit kemudian Iwan menyodorkan gelas berisi air hangat yang langsung Vivi minum.
" Mual banget ko..  Udah 3 kali dede muntah hari ini." Keluh Vivi yang membuat Iwan mengelus perut Vivi ga lama Vivi mengerang karena perut nya kram bertepatan dengan Rify yang masuk.
" Kenapa de?" Tanya Iwan panik.
" Perut dede kram ko." sahut Vivi lirih.
" Dede pipis trus tampung di sini yah." Kata Iwan sambil menyodorkan tabung kecil dari plastik.
" Buat apa ko?"tanya Vivi
" Ntar dede juga tau." jawab Iwan lagi.
" Yuk gue bantu Vi." Kata Ify sambil memegangi tangan Vivi jalan ke kamar mandi.
Iwan yang memegangi tabung itu lalu memasukkan semua alat tespek itu dan setelah menunggu 30 detik dia dan Rify melotot melihat hasil nya.
" Wan selamat." Kata Rio lemas dan syok sambil memegang salah satu hasil tespek tersebut. Dia mau memastikan.
" Ko Iwan ...Vivi.." Ify terbata-bata sambil ikut liatin tespek di tangan Rio.
Iwan yang bingung dan senang menghampiri Vivi yang tertidur karena ngantuk dan lelah . Dia mengelus dan mencium perut Vivi yang masih rata di mana calon anak nya berada sekarang.  Yups hasil nya garis dua meskipun yang satu agak samar yang arti nya Vivi positif hamil. Rify hanya bisa saling berpandangan sambil menghela nafas.  Belum lagi Rio mau ngomong, ga tau dari mana datang nya tiba-tiba CAG dan SSA udah ada di dalam kamar Iwan.  Cakka yang melihat benda aneh di tangan Rio langsung merebut nya dan dia pun ikut terkejut dan mejatuhkan nya. Alvin dan Iyel yang melihat benda yang di jatuhkan Cakka pun ikut terkejut.
" Ini punya siapa?" tanya Via polos, padahal kalau melihat Iwan yang mengelus-ngelus perut Vivi semua juga tau.. Shilla yang gemas ama Via langsung mencubit pipi chubby Via.
" Bakpia lo beneran ga tau ato gimana sih." Sahut Shilla sewot.
" Adauu sakit Shill, beneran gue ga tau." Jawab Via polos yang membuat CRAG SIA tepok jidat.
" Aduh bang Iyel kasih tau dong ama neng pia nya itu punya siapa." Sahut Alvin setelah kaget nya ilang.
Yups ada sekitar 5 menit mereka kaget dan saling mengoper tespek itu.
" Hoe..hoe..hoe." Vivi terbangun dan lari kekamar mandi untuk muntah membuat fokus semua nya teralih. Iwan pun menyusul ke kamar mandi dan menepuk pelan punggung Vivi untuk membantu nya.
" Hoee..hoe..hoe.." kali ini muntah Vivi sangat parah ada kali 5 menit baru reda.

RAG dan SSA pun mengintrograsi IVi akan hasil tespek yang bergaris dua itu.  Hanya Iwan yang menjawab karena Vivi merasa mabok dan puyeng, Ify membantu mengoleskan minyak angin ke leher Vivi.
Dan mumpung masih sabtu sore Iwan mengantarkan Vivi ke dokter sementara CRAG dan SISA menunggu di rumah.  Hasil nya Vivi hamil 2 minggu, setelah di beri vitamin penguat kandungan mereka balik.
" De jangan cape-cape ya.  Jaga anak kita." kata Iwan saat mereka di mobil.
" Iya terus gimana dengan pengobatan dede kalau dede hamil?"   tanya Vivi lagi.
" Sabtu depan lagi kita ke dokter nya. ya udah yuk.mereka udah nunggu."

****************************

Semenjak itu Vivi jadi super bawel.  CRAG SISA juga ikut-ikutan kena getah nya.  Yang Vivi mau mereka pake baju superhero.(ngidam yang anehπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚). Cakka batman  Rio spiderman Alvin aquaman. Gabriel superman.  Shilla  elektra Ify wonderwoman Via catwoman Agni storm.
Vivi mau foto mereka ber8 dengan berbagai pose.  Sementara si tersangka nya kewalahan karena Vivi mau makan mangga muda yang di petik langsung dari pohon nya.

*****************************

Hari ini pas lagi istirahat seperti biasa mereka di kantin Vivi menatap gelisah 4 cewe yang terus menatap ke meja mereka. Entah kenapa feeling nya ga enak. CRAGI belum gabung karena masih ada kesibukan.
" Itu cewe-cewe kenapa sih.ngeliatin kemari ampe segitu nya." Gumam Vivi yang di dengar Shilla. Shilla ikut melihat apa yang Vivi liat." Cewe rese lagi nih" sahut Shilla yang membuat SIA ikut nengok.
" Koq mereka kemari ." Ucap Via.
" Masa takut sih ama mereka.kita kan ga punya salah." Sahut Agni berapi-api.
"Kita liat mereka mau apa." Sahut Ify.
Mereka pun melanjutkan makan hingga.
BRAAAAAAKKKKK meja mereka di gebrak oleh 4 cewe itu, membuat semua nya menoleh ke mereka. Tommy yang kebetulan di kantin langsung menelepon Iwan.
" Eh lo jangan kecentilan deh ama Rio." Sahut cewe berambut panjang pada Ify.
" Lah gue kan pacar nya, jadi wajar dong gue deket ama dia."sahut Ify ketus.
" Lo juga jangan sok kecantikan juga deh di depan Iwan." bentak cewe yang di ikat ekor kuda.
Vivi yang malas meladeni hanya diam aja percuma juga lawan cewe yang otak nya kosong.
"Eh lo denger ga yang gue ngomong budek ya lo." Bentak cewe itu lagi.
Vivi memberi kode pada SISA untuk keluar dari kantin. Merasa ga di anggap cewe yang di ikat ekor kuda menjambak rambut Ify sementara cewe yang berambut panjang mendorong Vivi, Via dan Agni yang berusaha menolong gagal karena jarak mereka jauh dan di tahan oleh 2 cewe lain hanya Shilla yang bebas dari jagaan dan dia menghampiri Vivi yang udah tersungkur di lantai. Shilla mencoba menyadarkan Vivi yang pingsan. SIA mengamuk lalu menampar cewe yang jegal mereka Agni malah nampar juga cewe yang dorong Vivi.
CRAGI datang dan menghampiri gadis mereka. " STOPPP APA-APAAN INI."bentak Rio ke 4 cewe itu.
" Urusan kita belum beres ya."sahut Ify sinis.
" Urusan mereka biar gue yang urus.lo pada urus dede aja." sahut seorang cowo yang adalah Reno. Ekspresi muka nya dingin dan kejam membuat 4 cewe itu ketakutan dan memohon pada SISA untuk menyelamatkan mereka namun Reno cs udah menarik paksa mereka.
" Dede..."sahut Iwan sambil menggendong Vivi yang pingsan.  Rio yang melihat darah mengalir di kaki Vivi memberi kode pada yang lain nya.
" Wan kita bawa ke rs aja." Kata Iyel.
" Ya udah langsung ketemu di sana aja."sahut Iwan sambil berlari dengan menggendong Vivi.  CRAG SISA mengikuti dari belakang.

@ RS ternyata dorongan itu mengenai rahim Vivi dan mau ga mau Iwan harus merelakan anak nya pergi daripada Vivi kehilangan nyawa.
" Yang sabar bro. Nyawa Vivi yang terpenting lagipula kita masih sekolah." ucap Rio.
" Ya Wan Rio bener.  Kita fokus buat kesembuhan Vivi aja dulu." Sahut Alvin.
"  Iya Wan lagipula kalo Vivi udah sembuh lo kan bisa buat lagi." Ujar Cakka enteng  yang mendapat toyoran dari Iyel.
" Iya lo bisa buat lagi tapi lo harus nikahin Vivi dulu ." Sahut Iyel sewot.
" Iya thanks banget ya semua nya."ucap Iwan akhir nya.
Setelah 3 jam Vivi pun terbangun dia melihat CRAGI SISA di sekitar tempat tidur nya.
" Koko...dede di mana?"tanya Vivi lemah.
" Dede di rumah sakit..de..anak kita udah ga ada lagi.maafin koko ya ga bisa jagain anak kita." Sahut Iwan sambil memegang tangan Vivi.
" Ga mungkin koko bohong kan ama dede. Bilang kalo koko becanda." sahut Vivi histeris sambil  menangis dan memukuli dada Iwan. SISA ikut menangis melihat nya. Ga lama dia pingsan lagi.
" Ga perlu surat ijin sakit kan?"tanya Iwan setelah dia bisa menguasai diri.
" Kata dokter sih besok udah bisa pulang lagipula sesekali bolos nilai Vivi ga bakal jeblok."sahut Rio.
" Lagipula kalo ada surat ijin lo berdua bakal di DO karena ada keterangan nya." Sahut Iyel lagi.

******************************

Setelah keluar dari rs semua berjalan seperti biasa.  Para cewe yang mau ganggu mereka juga ga berani daripada habis di tangan Reno.  Iwan berusaha ga nyentuh Vivi meskipun sulit banget kalo dulu setiap hari sekarang seninggu sekali tentu nya pakai pengaman ( tetep aja judul nya mereka "itu" thor.. bawel amat sih yang buat cerita mang siapa sana hush.3x author mau lanjut lagi.).

Sabtu sore itu seperti biasa mereka ber10 berkumpul di rumah Iyel-Ify, smartphone Vivi berbunyi ternyata dari dokter Firman.
" Iya dok ada apa?..oh besok saya harus ke sana...ok baik dok..terima kasih sampai ketemu besok."
" Ada apa de?" tanya Iwan.
" Besok di suruh ke rs sama dokter Firman.." ucap Vivi menggantungkan kalimat nya.
" Ya uda koko antar ya?"tawar Iwan.
" Nyusul aja ko..Kayak nya dokter Firman mau ngomong juga ama ko Vito." sahut Vivi lagi.  Semenjak ingatan mereka berdua balik Iwan sering bertemu dengan Vito dan sesekali dengan Vino namun karena Viko kuliah di Bandung, jadi Iwan belum sempat ketemu.
" Ya udah kita semua nyusul aja ya?" usul Rio.

******************************

***Skip esok hari nya di Rs khusus kanker.  Semua nya udah pada ngumpul.
" Vivi, Vito ayo masuk." kata dok Firman.
Di dalam ruangan raut muka dok Firman sangat serius. Ada 1 menit dia terdiam sebelum bicara. " Menurut hasil pemeriksaan kemarin kanker kamu mengalami penurunan ke stadium 2 awal ini hal yang bagus dan lagi kita sudah menemukan donor sumsum yang cocok untuk kamu."
" Persentase kebehasilan nya berapa dok?" tanya Vivi lagi.
" Masih sama dengan awal 30% , namun sekarang kita punya dua opsi yaitu melanjutkan pengobatan karena kanker kamu menunjukkan penurunan stadium atau operasi.. Terserah dengan pilihan kalian.  Jika kamu memilih untuk pengobatan namun di tengah-tengah program kamu drop kita akan melakukan operasi dengan persentase yang 30% itu." Jelas dok Firman.
" Dok baik kami mengerti. Akan kami diskusikan dulu secepat nya akan saya kabari." kata Vito lagi.
" Iya baik lah saya mengerti." sahut dok Firman lagi.
Setelah Vivi dan Vito keluar dari ruangan mereka memberitahukan kedua opsi yang di berikan oleh dok Firman lebih tepat nya tim dokter rumah sakit.

Skip setelah berdiskusi beberapa hari Vivi memutuskan untuk melakukan pengobatan..Kemoterapi dan obat-obatan yang dosis nya lebih tinggi ternyata tidak membuat rontok rambut Vivi hanya membuat nafsu makan berkurang. Namun CRAGI dan SISA selalu menyemangati Vivi untuk makan. Malah Cakka sampai bilang. " Lo harus makan terserah deh lo mau makan apa yang penting perut lo keisi. Muntah ya makan lagi." kadang-kadang bisa lempeng juga tuh pikiran Cakka.
Vivi masih masuk sekolah dan pas uas dapat peringkat 1 dengan nilai sempurna untuk tingkat X ,sedang Iwan juga peringkat 1 dengan nilai sempurna untuk tingkat XI.

Ga kerasa udah beberapa bulan Vivi menjalani pengobatan namun tidak menunjukkan penurunan stadium meski stadium nya tidak bertambah juga bisa di bilang stabil.
Dan selama itu 5 pasang ini juga makin lengket aja dengan ciri khas masing-masing. IVi dengan couple perfecto.  Rify couple koplak. Cagni couple basket + ribut. Alshill couple romantis.  Siviel couple gombal.   Lagi-lagi uts Vivi dan Iwan dapat nilai sempurna mendapat kan juara umum di sekolah Harapan Indah.

Vivi juga udah ketemu dengan papa Yanto dan mama Mitha, orang tua Iwan.  Mereka senang bisa ketemu lagi dengan Vivi terutama mama Mitha karena dia ga punya anak perempuan.   Malahan mama Mitha ingin cepat-cepat melakukan upacara pertunangan buat Iwan dan Vivi.  Menerima dengan terbuka meski tau Vivi ada sakit.

Papa Yanto bertemu dengan papa Abner untuk membicarakan masalah Vivi.  Papa Yanto berfikir sejenak dan bercerita kalau dulu mereka memang tidak punya kekuasaan sebesar Argan namun sekarang dia pemilik Tjadi's corp dan peringkat nya top 88 orang terkaya di dunia yang arti nya kekuasaan nya jauh di atas Argan.  Bermodalkan itu para papa pun berani untuk melawan Argan apabila kasus ini sampai ke pengadilan.

Tibalah hari pertunangan Iwan dan Vivi yang di adakan di rumah Iwan.  Ketiga koko kembar Vivi ngumpul semua. Mama Sisca baru bisa ke Indonesia sekitar 2 tahun lagi  rencana awal mama Sisca mau ajak Vivi tinggal di Ausie sekalian kuliah juga di sana cuma karena Vivi udah ketemu Iwan itu di pending dulu rencana nya.
" De udah siap belum?"tanya Ko Viko saat masih di rumah.
" Vik masih  setengah 6 ini acara nya kan jam 8 tenang dikit napa?" sahut Vino.
" Iya gue tau ini masih setengah 6 cuma gue penasaran aja dede kita bakal secantik apa sih." Sahut Viko sambil mondar mandir.
" Viko..lo bisa diem ga.gue pusing liat lo kayak setrikaan." bentak Vito.
" Yang pasti dede kita cantik banget sampe Iwan kepincut ama dede."sahut Vino.
" Eh itu dede udah kelar dandan nya." sahut Viko.
" Wauuu cantik nya dede kita."sahut trio koko Vivi kompakan. Mereka terkesima.
" Koko dede malu nih. Ayo pergi udah di tunggu." kata Vivi menarik tangan Vito.

Di rumah Iwan waktu udah nunjukin angka 7 malam Iwan udah gelisah sampe CRAG harus menenangkan nya dan 15 menit kemudian yang di tunggu datang.  SISA memberi kode pada CRAGI.  Semua terkesima pas liat Vivi dia memakai gaun selutut berwarna maroon dengan flat shoes senada dengan makeup natural membuat Vivi seperti dewi yang turun dari kahyangan (author lebay.com timpuk aja nih. uh ganggu aja lo hush2x sana).
Iwan menghampiri Vivi mereka saling mengagumi melalui tatapan mata. Iwan yang memakai kemeja bewarna senada dengan Vivi dan memakai setelan jas serta sepatu pantopel dan jangan lupakan kacamata yang membuat kesan dewasa.
" Koko ganteng banget/dede cantik banget." kata IVi barengan.  Iwan memegang tangan Vivi dan menggandeng nya ke ruang utama tempat di adakan pesta pertunangan.  Hanya keluarga serta CRAG SISA yang datang dan dokter Firman tentu nya.

Tak terasa uas untuk kenaikan kelas udah berlalu lagi-lagi Iwan juara 1 palarel di tingkat XI dengan nilai sempurna dan Vivi juara 1 palarel di tingkat X dengan nilai sempurna arti nya mereka dapat beasiswa full lagi.
CRAGI juga udah naik ke tingkat XII sekelas lagi XII-IPA1 dan SISVA naik ke tingkat XI mereka sekelas lagi kelas XI-IPA1.
Tommy tidak sekelas mereka karena masuk jurusan IPS di kelas XI-IPS2, dia mau kuliah hukum dan menjadi jaksa.

Saat sedang mengerjakan soal di kelas Vivi merasa sesuatu mengalir dari hidung nya dan tak lama pandangan nya gelap.  Dia terjatuh dari kursi membuat Bella teman sebangku nya teriak .  Pak Dana yang sedang menulis di meja gurupun menghampiri Vivi dan menggendong nya ke uks di ikuti SISA.

Di uks Vivi sudah pingsan selama 30 menit badan nya semakin dingin.  Tak lama CRAGI pun masuk ke uks dan Iwan menggendong Vivi untuk membawa nya ke rs. CRAG dan SISA pun ikut menemani.

Di rs kanker . Iwan menggendong Vivi yang tak sadarkan diri.  Dokter Firman yang kebetulan ada di ruang igd pun kaget maka nya dia langsung menyuruh suster untuk mempersiapkan ruang icu.  Sekitar sejam kemudian di tubuh Vivi sudah terpasang alat medis dan detak jantung.

Keadaan Vivi ternyata memburuk udah 3 hari tidak sadarkan diri. Trio kembar gantian menjaga Vivi saat malam hari.  CRAGI dan SISA pun selalu menemani Vivi setelah pulang sekolah.  Mereka berbicara dengan maksud merangsang otak Vivi untuk merespon. Mereka berbincang biasa hingga Ify menyadari nafas Vivi tersengal-sengal dan dia berteriak." Vivi.."
Semua menoleh ke arah Vivi, Iwan langsung memegang tangan Vivi yang semakin dingin.  Rio berinisiatif untuk memanggil dokter.
" Adik-adik keluar dulu sebentar." Kata seorang dokter muda.
" Cakka dan Alvin menarik Iwan karena dia ga mau beranjak dari ruangan.
Trio kembar yang mendapat kabar langsung bergegas ke rs. CRAG yang menjawab pertanyaan trio kembar sementara SISA sibuk berdoa.
Rio melihat ke arah Iwan yang tertunduk dia melihat mata Iwan merah dan ada airmata.  Rio pun menyikut CAG yang ikut melihat ke arah Iwan.  Tatapan nya kosong dan dia menangis. Selama berteman dengan Iwan baru kali ini mereka melihat Iwan menangis.  SISA terharu melihat Iwan yang begitu mencintai Vivi.
" Tuhan jangan ambil nyawa nya." Doa Iwan dalam hati.

Beberapa jam kemudian dokter Firman pun keluar raut muka nya begitu serius.
" Maaf kami sudah berusaha semampu kami namun Tuhan berkehendak lain. Kami tidak dapat menyelamatkan nyawa Vivi."
JEDERRRRRRR .  Semua bagai di sambar petir mendengar berita itu dan Iwan langsung berlari ke ruangan icu dia menghampiri Vivi yang sudah tidak bernafas. Dia memeluk Vivi sembari memegang tangan Vivi.
" De jangan tinggalin koko sendiri...  Bagaimana koko bisa hidup tanpa dede. Dede bangun koko mencintai dede.." Iwan terus berbisik di telinga Vivi.  SISA pun ikut menangis melihat Vivi yang tidak bernafas lagi CRAG hanya bisa menenangkan mereka.  Trio kembar pun menangis melihat adik mereka yang sudah tertidur.

Sementara itu di alam lain roh Vivi yang memakai baju putih sedang berjalan menuju tempat gelap hingga ada suara yang memanggil nya.
" Sedang apa kamu di sini. Tempat mu bukan di sini ayo kembali lah.  Ikuti Aku." Kata sosok putih bersayap itu.
"  Kalau di sini bukan tempat ku terus di manakah tempatku." Kata Vivi kepada sosok yang ternyata adalah seorang wanita cantik seperti bidadari.
" Kamu belum waktu nya di sini kembali lah ke dunia.  Masih banyak yang membutuhkan mu.  Khusus nya dia."kata bidadari sambil menunjuk Iwan yang sedang berbisik di tubuh nyata nya.
" Koko.." sahut Vivi lirih.
" Cinta nya begitu besar kepada mu .  Masa kamu mau meninggalkan nya sekarang." kata bidadari itu lagi.
" Ayo ikutlah semua nya menunggu mu dan setelah kamu bangun penyakit mu sudah tidak ada lagi di tubuh mu. " Kata bidadari itu sambil mendorong roh Vivi untuk masuk kembali ke tubuh nya.

Iwan masih terus berbisik ditelinga Vivi tangan nya masih menggengam tangan Vivi.  Ada setengah jam Iwan seperti itu sampai CRAG berfikir untuk menyeretnya. Namun sebelum mereka melakukan nya Agni melihat tangan kiri Vivi yang tidak di genggam Iwan bergerak sedikit awal nya dia mengira salah lihat sampai dia mengucek mata nya namun gerakan tangan Vivi makin kuat hingga Vivi terbatuk dan semua memandang tak percaya kalau Vivi membuka mata nya dan terharu akan kejadian yang sulit di mengerti.  Alvin kali ini yang berinisiatif memanggil dokter.
" Dede ...Terima kasih udah sadar buat koko..Jangan tinggalin koko lagi."sahut Iwan sambil mengecup dahi Vivi.
" Koko...dede sayang koko.." sahut Vivi lemah.
Tak lama tim dokter pun masuk dan menyuruh semua keluar dari ruangan. Namun Vivi mengenggam tangan erat tangan Iwan. Mau ga mau dokter membolehkan Iwan untuk tetap berada di ruangan.

Di luar ruangan semua takjub akan besar nya kekuatan cinta Iwan dan keajaiban yang di terima Vivi.  Mereka menunggu sekitar 1 jam kemudian masuk ke ruangan icu.  Mereka melihat IVi masih saling mengenggam seakan takut terpisahkan.
Yang di katakan bidadari itu memang benar kanker Vivi sudah sembuh tetapi tetap harus kontrol 6 bulan sekali untuk pencegahan.

Ada sekitar 2 minggu Vivi di rumah sakit sebelum akhir nya di perbolehkan pulang.  Trio kembar udah balik beraktivitas seperti biasa.   Argan tidak berani untuk mendekati Vivi karena di ancam oleh papa Yanto dia tidak bisa berkutik karena kekuasaan nya jauh di bawah Yanto.

********************************************

8 tahun kemudian di hari pernikahan IVi.
Iwan sudah menjadi dokter spesialis penyakit dalam.  Vivi juga udah kelar S2 ekonomi konsentrasi pemasaran .  Mereka memang berniat menikah begitu Vivi lulus
Mereka yang terakhir menikah di banding CRAG SISA.  Cagni dan Siviel menikah sekitar 3 tahun yang lalu hanya beda bulan.  Allshill 2 tahun yang lalu sedang Rify setahun yang lalu .

Cagni udah punya 2 anak  yang berumur 2 tahun bernama Anggara Nugraha dan Ashanti Nugraha berumur 7 bulan ( wow mepet amat).

Siviel lagi dalam proses karena Via lagi hamil 7 bulan.

Rify juga lagi proses karena Ify lagi hamil 5 bulan.

Alshill udah punya 1 anak umur 8 bulan bernama Jonathan Tanubrata.

Back to IVi mereka udah pemberkatan nikah pagi tadi jadi sore ini resepsi nya.
Sepupu Iwan yang menjadi pengiring pengantin pria dan sepupu Vivi yang menjadi pengiring pengantin wanita yang megangin ekor gaun Vivi yang panjang nya semeter.  Tamu undangan takjub melihat Vivi yang begitu cantik dalam balutan gaun pengantin di tambah dengan tiara yang menghiasi kepala Vivi membuat nya menjadi ratu sehari.  Dan Iwan pun semakin dewasa dan berkharisma.

Sekitar 4 jam resepsi akhir nya IVi pun berdua dalam kamar hotel tempat resepsi di adakan.  Iwan membantu Vivi mencopot tiara dan hiasan di rambut Vivi serta membuka gaun pengantin Vivi.  Dia menyuruh Vivi untuk mandi duluan setelah itu dia.
" De..kirain udah tidur." Sahut Iwan saat melihat Vivi sedang minum minuman ion.
" Belum dede pengen minum poc*ri , seger banget soal nya." jawab Vivi singkat.
" Ya kalo seger mau di apain." Sahut Iwan menggoda.
"  Koko ya setelah 4 jam wajar lah seger pas minum ini." Sahut Vivi kesal.
" Masa sih cuma karena setelah resepsi ga yang lain nya."
" Kokoooooo.....apaan sih.." namun sebelum Vivi menyelesaikan omelan nya Iwan udah mengunci bibir nya dengan ciuman mesra dan mereka pun menyatukan tubuh mereka dengan rasa cinta dan tentu nya udah halal...

Yupsss kelar juga cerita nya di part ini entah kenapa author pengin cepat di tuntaskan. Maka nya terkesan ekspress banget dan panjangan.  Maaf kalau ada adegan yang vulgar just imagination.  Bukan nya mau muna juga banyak pelajar yang melakukan itu .  Jangan salahkan orang tua namun itu tergantung anak nya maka nya penting bagi orang tua untuk membimbing dan jangan sekali-kali anak di larang tanpa sebab yang tidak jelas karena sang anak akan mencoba mencari tau sendiri.  Nanti kalau ada inspirasi author edit dikit-dikit dah cerita nya.. oke cukup sekian sampai jumpa di cerbung author yang lain.. Bye2x ..Muah2xπŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹πŸ™‹
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar