Hai2x author gaje balik lagi makin mumet but its fun , sekedar flash back part sebelum nya. Iwan mencium Vivi dan Ify menarik tangan Rio..Oke mari di cek... Warning ada adegan 18++
Ify menarik tangan Rio agar beranjak dari tempat itu. Rio yang mupeng liat adegan kiss IVI pun nurut aja.. Sekilas ada pikiran Rio lakuin itu juga ke Ify (nah ya Rio 😆😆😆😆😆)
" Fy, lo mau narik tangan gue ampe putus apa?" omel Rio.
" Lagian lo kak, liatin mereka kiss ampe segitu nya." sahut Ify kesal.
" Ga nyangka aja gue ama Iwan, berani juga kiss bibir ." ucap Rio sambil ketawa gajelas hingga ....
PLETTAKKKKK " Adau Fy, sakit nih lo jitak, jadi cewe yang lembut dikit napa?" ucap Rio sambil mengusap kepala nya yang di jitak Ify.
" Rasain lo kak, siapa suruh ketawa gajelas..Eh kak buruan nih cuaca galau langsung gelap aja."
" Eh iya ayok, yuk tuh mobil gue yang warna putih." kata Rio sambil nunjuk mobil swift nya.
" Kak Rio..." Panggil Ify
" Hmmm ada apa Fy?" Tanya Rio yang sedang asyik nyetir.
" Gue laper kak." Sahut Ify polos." Ya udah kita cari resto dulu terus makan."
" Ga mau kak..." Sahut Ify lagi.
" Lah kata lo tadi laper kenapa ga mau ." Rio yang lagi nyetir bingung ..
" Buruan pulang aja kak." Sahut Ify sambil nunduk mata nya merem.
" Beneran lo ga mau makan dulu , tuh resto nya di depan.?" Rio sebetul nya juga lapar. Tiba-tiba CTARRRRRRRRRRRR. Sedetik kemudian hujan deras
" Kak Rio gue takut." Jerit Ify parno bunyi petir nya gede banget malah kayak nya ada bunyi kesambar petir..Jadi tadi Ify udah mulai parno pas liat kilat maka nya dia diem aja.
Rio mengaruk kepala nya yang tidak gatal, kemudian menjalankan mobil nya ke rumah nya karena rumah Ify masih jauh. Rio liat muka Ify makin pucet takut nya di amuk Gabriel dia.
Sampai di rumah Rio, papa Zeth dan mama Manda belum pulang dari Belanda, dan oh iya mbo Jum asisten rumah tangga nya lagi izin besok baru pulang. Rio turun dari mobil dan menarik Ify keluar dari mobil dan mengajak nya ke dalam rumah yang sedang sepi ( ternyata bukan hanya Iwan yang suka bawa Vivi ke tempat sepi).
CTAAAAAAAARRRR bunyi petir mengagetkan Ify." Ka Riooooooo." jerit Ify histeris. Rio berinisiatif untuk memeluk gadis itu..
" Lo bawel-bawel ternyata takut petir ya." Sahut Rio jail. Ga lama ceklek anggap bunyi mati lampu dan gelap.
"AAAAAAAAAAAAARRRRRRGGGGHHHHH..KAK RIOOOOOO.." Wew Ify makin panik karena dia takut gelap apalagi sedang hujan dan ada petir.
" Ya ampun Fy,.teriakan lo buat kuping gue pengeng ." sahut Rio sambil melepaskan pelukan nya dan memegang kuping nya yang sakit.
" Kaaaaa Ri..iioo,gue....takut.hiks." Lah Ify malah mewek Rio pun memeluk gadis itu kembali.
" Ssttttt jangan nangis gue ada di sini .." Tepat mengatakan itu lampu menyala dan oooo jarak Rio dan Ify sangat dekat sekitar 5 senti, awal nya kedua nya kaget namun tak lama Rio menatap dalam mata Ify dan makin memajukan wajah nya ke arah gadis itu dan tak lama kedua nya berkata bersamaan.
" Ify, lo cantik banget / Kak Rio ganteng banget." Sejenak kedua nya tersentak dan pipi kedua nya memerah.
" Fy, would you be my girl.I love you." ucap Rio mantap sambil terus menatap intens mata Ify.
Sementara yang di tatap malu-malu kucing. Ify balik menatap mata Rio intens lalu menjawab. " Yes i would.I love you too."
Rio perlahan mengecup dahi Ify kemudian berkata." Thanks to be my girl."
Ify makin merona pipi nya.
" Koq pipi nya merah sih?" Sahut Rio menggoda.
Ify langsung mencubit pinggang Rio sambil berkata. " Kak Rio reseh, aku kan malu."
" Ngapain harus malu kan pake baju ga naked." Sahut Rio jail.
" Kak Riooooooo." Ucap Ify manja sambil menutup muka dengan tangan...Rio makin kencang ketawa nya. Ify langsung kesel pas denger ketawa nya Rio memukuli pria itu hingga tak sadar dia tersandung dan menarik tangan Rio hingga tubuh Rio menindih Ify. Mereka tersentak karena jarak muka nya dekat banget Rio yang emang mupeng karena adegan kiss IVi pun deg-degan akhir nya Rio menatap mata Ify intens sementara yang di tatap pipi nya merona. Akhir nya sedetik kemudian CHUPPPP Ify tersentak saat bibir Rio menyentuh bibir nya awal nya dia kaget namun perlahan Ify membalas ciuman Rio hingga 30 menit kemudian mereka melepaskan diri karena kehabisan nafas.
" Kak Rio.....Itu first aku aku." Sahut Ify sambil mewek.
" Fy, itu juga first kiss aku. Maafin kaka ya. Kaka mupeng tadi pas liat mereka kissing." Sahut Rio sambil memeluk Ify.
" Iya aku maafin kakak, jadi seperti ini rasa nya kissing." Sahut Ify lagi." Seperti apa Fy." Ucap Rio menggoda.
" Ahh kak Riooooo." Jerit Ify manja sambil membenamkan kepala nya ke dada Rio.
( yeayyyyyy jadian saat hujan why not😄😄😄😄😄😄😄). Rify pun menghabiskan waktu sampai hujan reda kemudian Rio mengantar Ify pulang.
Sebenarnya kemana CAG dan SSA, jadi saat melihat adegan kiss yang romantis antara IVi, CAG menarik tangan gadis nya, meninggalkan Rify yang masih asyik stalker sambil berdebat, muka keenam nya memerah. Dan silahkan kalian bayangkan sendiri..(he.3x ...dasar author kampretttttttt...hoi berisik aj lo..kan yang buat cerita author...suka2x author dong....😛😛😛😛😛😛)
Back to IVi
Iwan mencium lembut bibir Vivi dan kali ini Vivi menikmati tak sadar tangan nya melingkari leher Iwan dan Iwan memeluk pinggang Vivi hingga CTAAAAAAARRRR. Bunyi petir menyadarkan mereka berdua ke alam nyata. Tak lama hujan pun turun Iwan menarik Vivi ke mobil swift hitam nya.
Karena jarak mereka dari mobil cukup jauh baju mereka sudah basah kuyub. Iwan menelan ludah saat melihat bra dan cd hitam Vivi yang jelas tercetak di balik mini dress berbahan kaos Vivi yang berwarna merah muda dan shitt paha mulus Vivi terlihat dari rok yang tersingkap . Iwan sendiri memakai kaos berwarna coklat muda dan jeans panjang berwarna hitam. Lama Iwan melihat Vivi hingga CTAAAAAAAARRRRRR, bunyi petir menyadarkan nya lalu menjalankan mobil nya tanpa tau kemana pergi.
Kesunyian menyelimuti kedua nya hingga smartphone Vivi berbunyi dan dia mengambil nya dari tas nya lalu menggeser tombol hijau.
" Iya , ko Vito ada apa....Jadi dede jangan pulang dulu ampe lusa..ga masalah sih hari ini jumat dan besok kebetulan libur....Oke minggu sore dede pulang."
Setelah Vivi mematikan sambungan telepon nya. Vivi menatap resah tubuh nya..Dalam hati dia merutuki mengapa harus memakai baju berbahan tipis yang saat basah memperlihatkan dalaman nya sekarang. Untung lah Iwan sekarang sedang fokus menyetir kalau tidak......Ah Vivi membuang jauh-jauh pikiran itu. Sejenak Vivi memandang Iwan dan teringat dada bidang pria itu saat mereka hampir melakukan nya, tak sadar Vivi menelan ludah kemudian mengarahkan pandangan ke arah depan pipi nya memerah.
Sementara Iwan yang sedang menyetir mencuri pandang kearah Vivi...Ooo dalaman dan paha mulus gadis itu membuat jengah diri nya. Dia memang sudah pernah melihat semua nya dan hampir melakukan "itu" namun akal sehat nya yang menang dan dia juga tidak tahu mengapa di dekat Vivi, dia selalu ingin mencium bibir gadis itu, jangan sampai dia lepas kendali namun dengan kondisi seperti ini darah muda nya berdesir.. Ahhh Iwan terkejut saat lampu lalu lintas berwarna merah.Ckittttt.
" Mau kemana?" tanya Iwan setelah merem mendadak dan dengan nafas terengah-engah.
" Terserah.."
" Vivi, kamu ga tau kalau kata terserah mengandung ambigu.." Kata Iwan memotong ucapan Vivi.
" Koko juga dengar kan pembicaraan ku di telepon." Jawab Vivi lagi.
" Oke kamu ikut koko minggu sore kita pulang." Kata Iwan lagi..Vivi menatap Iwan tak percaya berdua saja dengan seorang pria apalagi mereka dalam usia yang darah muda nya gampang mendidih. Belum lagi dia tidak membawa baju ganti tanpa sadar Vivi mendesah.
" Kita beli baju dulu.." Sahut Iwan mengarahkan mobil nya ke mall saat lampu lalu lintas berubah hijau.
" Tunggu sebentar.." Iwan menahan tangan Vivi dan memakai kan jaket yang memang selalu tersedia di mobil nya ke badan Vivi saat mereka keluar mobil. Tentu saja jaket itu kebesaran di badan mungil Vivi.
" Aku ga mau orang lain melihat dalaman mu. Cukup aku saja." Sahut Iwan menggoda sambil mengecup kilat bibir Vivi dan membuat pipi gadis itu memerah ( haiyaaaaa Iwan makin agresif aja 😆😆😆😆😆😆)
Di dalam mall semua mata memandang kedua nya. Kecantikan Vivi yang seperti bidadari dan muka ganteng Iwan yang maksimal ( author ngayal ketinggian timpuk aja ..hu berisik aja ) membuat para adam dan hawa mupeng, wajah oriental dan kulit putih kedua nya menyempurnakan penampilan mereka.
" HATTCHIIIII." Ohh tidak Vivi mulai bersin dan Iwan dengan sigap memegang tangan Vivi yang memang dingin.
" Kamu flu kita makan yang hangat dulu ya." Kata Iwan lembut menarik Vivi ke resto Jepang. Vivi hanya pasrah sambil terus bersin. Untung lah dia sudah selesai berbelanja dengan voucher yang memang selalu ada di tas nya. Untuk urusan voucher ko Vino jago nya dalam sebulan ada aja 10 lembar voucher yang dia dapatkan jadi untuk urusan belanja ga gitu repot untuk budget . Vivi membeli 6 mini dress , celana jeans selutut dan berikut emmhh , emmhh, emmhh 6 set dalaman yang cute . Iwan awal nya agak malu pas Vivi mengambil barang pribadi itu dan ia langsung ngabur ke bagian lain. Setelah selesai Iwan menghampiri Vivi.
" Kamu mau makan apa?" Tanya Iwan sambil melihat buku menu.
" Ramen set paket 4 aja level 4 ." Sahut Vivi
" Oke .." Kata Iwan sambil memanggil pelayan. Iwan memesan 2 porsi ramen set untuk mereka dan ice ocha serta ocha hangat untuk Vivi .
" HATCHIIHATCHI.. HATCHI... HATCHI.. HATCHI... HATCHII.. HATCHIIIII." bersin Vivi yang berenten ( bahasa apa tuh ..ya pokok ny tau lah ya.coz dulu waktu masih remaja ampe umur 27 tahun kalo bersin begitu jadi di ketawain ama temen-temen author...ye itu sih derita lo thor...hu dasar kamprett....ya baperan dah author..ya udah author cabut cau 🙋🙋...ya sana hush 3x )
Iwan ampe bengong liat Vivi bersin dan mengelap hidung nya yg mulai berair.
" Maaf karena koko kamu sakit." Sesal Iwan, kalau saja dia tidak mencium Vivi mungkin mereka terhindar dari hujan .
" Tidak apa-apa ko, setelah makan yang pedas dan hangat mudah-mudahan pilek nya sembuh." Ucap Vivi lembut, ya gadis itu melunak kepada Iwan.
Setelah makan mereka meninggalkan mall namun terlebih dahulu mengambil baju yang Vivi beli di loundry express.
Di dalam mobil keheningan terjadi, Vivi yang risih Iwan mencuri-curi pandang ke arah paha nya terus menatap ke depan. Gue ga boleh mancing ko Iwan bisa abis gue.batin Vivi.
Duh gue napa jadi gagal fokus liat bodi Vivi.batin Iwan sambil sesekali melirik paha mulus Vivi.
" Jadi mau kemana?" Tanya Iwan." Di bilang terserah." Sahut Vivi resah.
" Bener nih terserah.." Sahut Iwan menggoda, tangan kiri nya memegang wajah Vivi dan mengarahkan ke arah nya .
" Seperti nya koko bakal dapat jawaban." Sahut Iwan lagi
" Jawaban apa." Kata Vivi pipi nya udah merah banget.
" Nanti kamu juga tau." Kata Iwan sambil memainkan bibir Vivi dengan telunjuk nya.
Vivi mendesah pasrah.
Iwan mengarahkan mobil ke rumah nya di akhir weekdays rumah nya selalu kosong karena kedua orang tua nya sedang ada di Malaysia 2 bulan dan mbo Ija minta izin pulang hari jumat dan baru balik senin pagi. ( wauuu mau ngapain ya..hush sana jauh2x ganggu author aja..hu dasar lo thor ya udah bye..)
" Kamu mandi dulu , mudah-mudahan air hangat bisa buat pilek kamu sembuh. Tinggal di pencet aja air panas nya." Sahut Iwan membuyarkan lamunan Vivi.
Vivi melihat peralatan mandi Iwan yang cukup lengkap, yups dia mandi di kamar mandi yang ada di kamar Iwan. Awal nya Vivi agak risih dan oh pikiran Vivi melayang ke tubuh naked mereka dan dada bidang Iwan yang errr(?) keliatan seksi bagi nya .
" Ah lo mikirin apa sih Vi. mandi ah biar otak lo bersih." Gerutu Vivi sambil menyalakan shower. Sekitar 25 menit kemudian Vivi kelar mandi saat keluar dia kaget liat Iwan udah nangkring (?) di meja belajar nya. Oh seperti nya pria itu juga baru kelar mandi, terlihat rambut nya yang agak basah pria itu memakai kaos berwarna maroon dan jeans selutut. Gila, ko Iwan koq makin ganteng..( Ahay ya Vivi). Iwan yang nyadar Vivi udah kelar mandi pun menoleh ke arah gadis itu dan GLEK.. Iwan menelan ludah melihat Vivi. Rambut gadis itu basah dan oh tidak mini dress bertali 3 centi dan panjang 8 centi dari lutut itu membuat Vivi terlihat lebih seksi dan payudara nya seakan nantangin mata Iwan agar dia terus melihat nya. Vivi merutuki kebodohan nya memilih baju untuk di pakai, dia melihat Iwan memandang nya nanar . Sejenak mereka berpandangan kemudian Iwan beranjak berdiri dan menghampiri Vivi dan menggendong Vivi lalu mendudukkan nya di ranjang dan dia ikut duduk di ranjang.
" Vi...." Panggil Iwan lembut mata nya mengunci mata Vivi.
" Ada apa ko?" Tanya Vivi resah.
CHUPPPPPPP Iwan mencium Vivi dengan mesra, dan dorongan itu terjadi lagi tangan nya melingkari pinggang Vivi dan tangan Vivi melingkari leher Iwan.
" Vi, hhh,,mau kah kamu jadi pacar koko?" tanya Iwan di sela ciuman mereka.
" Hhh,,hhh, apa koko yakin ama perasaan koko ke dede." tanya Vivi ga sadar dia nyebut dede. Dan itu memacu sekelebat ingatan Iwan sedikit namun pasti dia melihat bayangan yang sama , hanya sepersekian detik.
" Iya koko yakin kalau koko sayang kamu. Kamu bisa liat mata koko." Ucap Iwan sambil mengetatkan pelukan nya. Vivi menatap mata Iwan dalam dan tanpa sadar dia menangis.
" Koo..." Ucap Vivi lirih.
" Sttt kenapa kamu nangis?" Ucap Iwan sambil mengecup mata Vivi.
" Aku juga ga tau kenapa aku nangis." Ucap Vivi berbohong.
Iwan membenamkan wajah Vivi ke dada nya dan mengusap lembut rambut Vivi.
Ternyata ini alasan nya mengapa aroma tubuh ini menenangkanku karena dia cinta pertama ku. Aku ingin hidup lama ya Tuhan.batin Vivi menjerit dan Vivi menangis terisak di pelukan Iwan.
" Tenanglah koko ada di sini." dan setelah mengatakan itu ingatan Iwan mengalir deras yups ingatan Iwan sudah kembali dan dia tersentak.
" Dede,,ini kamu de..Maafin koko udah lupain dan sempet jahat sama kamu,de." Iwan merengkuh wajah Vivi dan mereka berdua sama-sama terisak.
" Koko,,dede kangen koko. hiks..hiks..hiks.." Vivi terisak dia menyerah akan perasaan nya kepada Iwan. Apalagi Iwan juga sudah teringat masa lalu mereka.
" De...." Iwan menempelkan ujung hidung mereka tak lama CHUPPPPPP. Iwan mencium Vivi dengan rasa kerinduan dan bahagia karena mengingat cinta pertama nya. Vivi pun tidak menolak saat lidah Iwan menjelajahi rongga mulut nya dan lidah mereka pun bertautan ,ciuman yang liar dan panas. Hingga Iwan melepaskan ciuman mereka dia melihat bibir Vivi sudah bengkak karena permainan bibir mereka dan dia sudah menindih tubuh mungil gadis itu .. Oh tidak di tubuh mereka hanya tersisa dalaman yang melekat. Vivi begitu seksi dengan bra dan cd berwarna merah. Saat melihat mata Vivi dia melihat keresahan di mata hitam itu.
" De...ada yang mau dede ceritain ke koko ga?" tanya Iwan pada Vivi, dia merasa ada yang di sembunyikan gadis bertahi lalat di pipi kanan itu. Melihat tahi lalat yang seperti titik itu membuat Iwan geli bisa-bisa nya dulu awal mereka berjumpa dia mengira kalau itu kotoran dan mengusap-usap nya tentu saja itu membuat Vivi kesal dan meneriakin nya. " Ko, ini tahi lalat bukan kotoran." tak sadar dia tertawa membuat Vivi memukul dada nya .
" Koko kenapa ketawa sendiri ada yang lucu ya?" Tanya Vivi sewot.
" Koko cuma keingetan dulu awal liat tahi lalat kamu. koko kira kotoran maka nya koko usap." Sahut Iwan sambil mengecup pipi kanan Vivi. Karena payudara Vivi menempel di dada nya membuat adik kecil nya bangun dan menyentuh bagian bawah Vivi tak pelak itu membuat kedua nya tersentak dan pipi Vivi memerah.
" Jadi ada yang mau dede ceritain ga?" Tanya Iwan sambil menggesekkan adik kecil nya dan itu membuat Vivi mulai gelisah. Iwan terus melakukan itu dan tangan kanan nya menjelajah paha kiri Vivi hingga Vivi tidak tahan lagi.
" Dede kena leukimia ko, stadium 2." Jawab Vivi sambil memejamkan mata nya.
JEDAARRRRRR Awal nya Iwan merasa kaget namun setelah berfikir beberapa menit. Iwan berkata.
" Jadi ini alasan dede ngindarin koko selama ini. De, koko sayang dede dan ga akan koko biarin dede berjuang sendirian hadapin sakit ini."
Vivi membuka mata dan melihat ke dalam mata Iwan untuk melihat kesungguhan pria itu , mereka mencoba menyakinkan satu sama lain..Tak lama Vivi menangis.
" Sssstt jangan nangis sayang..Koko ada di sini sama dede." Ucap Iwan sambil mengusap air mata Vivi dengan kedua ibu jari nya.
" Dede juga sayang koko." Jawab Vivi sambil bergetar kedinginan. Hembusan ac yang kuat apalagi dia hanya memakai dalaman. Iwan yang melihat Vivi menggigil pun tersenyum jail.
" Dede mau ngulangin yang dulu ga, waktu dede baru abis ebtanas kelas 6?" Tanya Iwan menggoda tangan nya menyusup ke punggung Vivi mencari kaitan bra dan melepas nya.Ooooooo ternyata eh ternyata.
" Bukan nya kita pernah lakuin itu belum lama , itu sama aja kan kayak waktu itu?" jawab Vivi resah dan pipi nya memerah.
" Tapi koko mau ngulangin lagi." Kata Iwan menggoda sambil mencium leher Vivi membuat gadis itu mengerang.
" Ko...ko..hhh..hhh...geli." Ucap Vivi meracau saat puting payudara nya di eksplor bergantian oleh bibir dan tangan Iwan kadang meremas nya, tak sadar kedua tangan nya meremas adik kecil Iwan yang membuat pemilik nya makin bernafsu dan menciumi sekujur tubuh Vivi serta meninggalkan kiss mark setelah itu semua tidak terkendali.
" KOKO AHHHH HIKSS." Vivi menjerit kesakitan saat adik kecil Iwan menembus selaput dara nya. ( Akhir nya di eksekusi juga..)
" De..." CHUPPPP Iwan membungkam Vivi dengan ciuman sementara adik kecil nya terus memasuki Vivi. Setelah terbiasa dengan benda asing di bagian intim nya Vivi pun mengikuti permainan Iwan . Perasaan mereka berdua berbaur menjadi satu ikatan kuat yang tidak mudah di pisahkan.
Batin Iwan berkata. Perasaaan ini baru pertama kali ku rasakan. Aku ingin dia menjadi milikku selama nya.
Batin Vivi berkata. Aku belum pernah merasa begitu terikat seperti ini. Aku ingin bersama diri nya selama nya.
" De kamu kapan menstruasi nya?." Tanya Iwan.
" Dua minggu lagi ko, hhh" Jawab Vivi sambil terengah-engah.
" Koko tembak di dalem ya?" Tanya Iwan lagi.
Ga lama kedua nya mengerang bersamaan. Iwan mengambil saputangan dan membersihkan bagian intim Vivi noda darah tercetak di sana tanda kesucian Vivi yang Iwan ambil sebelum waktu nya.
Setelah membersihkan diri mereka berbaring sambil berpelukan di ranjang.
" De, koko minta maaf harus nya kita melakukan nya setelah kita menikah. Koko hanya ingin kamu jadi milik koko ." Ucap Iwan sambil mengelus rambut Vivi.
" Ko, dede tidak menyesal karena melakukan nya sama koko. Dede percaya koko pasti tanggung jawab sama dede." Ucap Vivi sambil membenamkan wajah ke dada Iwan dan menghirup aroma maskulin lelaki itu.
" Terima kasih atas kepercayaan dede sama koko. Errr sayang jangan lakukan itu." sahut Iwan serak rupa nya hembusan nafas Vivi di dada nya membuat adik kecil nya bangun lagi.( What kuat juga....Ooooooo)
" Lakukan apa ko?" Tanya Vivi bingung dia ga sadar tindakan nya membuat Iwan bernafsu lagi.
" Ah sudahlah ." CHUPPPPPPP Iwan mencium Vivi dengan nafsu dan adik kecil nya kembali memasuki Vivi kali ini Vivi tidak menjerit dan mereka bermain sepanjang malam.
Keesokan pagi nya di rumah Rio , lelaki itu ingin mengajak CAGI untuk jalan-jalan itung-itung refreshing saat libur dan PJ karena dia udah jadian ama Ify.
" Tinggal Iwan nih yang belum gue telepon." sahut Rio sambil menelepon Iwan.
Nada sambung pun terdengar saat di rasa udah di angkat Rio langsung bilang halo
" Halo...."
" Eh kak Rio ada apa telepon pagi-pagi" sahut suara di sebrang telepon. Rio melotot karena dia dia tau itu suara siapa dan itu suara baru bangun tidur.
" Vivi koq lo bisa angkat hape Iwan?"
" Lah ini bukan nya hape gue kak." sahut Vivi ngaco karena nyawa nya belum kumpul.
Sementara di saat yang sama Ify juga mau telepon Vivi saat sudah tersambung Ify pun kaget.
" Halo." sahut suara cowo serak karena baru bangun tidur.
" Ko Iwan koq lo yang angkat hape Vivi."
" Lah ini bukan nya hape gue Fy." sahut Iwan ngasal.
Rio/ Ify di sebrang telepon.
" VIVIIIIIIIIIIIIIIII, bangun liat hape siapa yang lo pegang." teriak Rio
" KO IWAANNNNNNNNN,bangun liat hape siapa yang lo pegang." teriak Ify.
IVi pun membuka mata karena teriakan Rify namun nyawa mereka belum terkumpul jadi setengah sadar gitu deh.Vivi yang masih di peluk Iwan pun ngedumel sambil barter hp" Ko berat jangan peluk dede terus. Oh iya dede pikir ini hape dede."
" Tapi suka kan koko peluk bukti nya semalaman dede juga peluk koko. Eh iya sama koko pikir ini hape koko. "
Vivi masih ngedumel dan ga sadar telepon masih tersambung ama Ify.
" Koko koq ga ada cape nya sih. "
" Abis dede sih yang mancing-mancing koko terus. " sahut Iwan menggoda dia juga ga sadar masih tersambung ama Rio
Rify melotot lagi mendengar samar percakapan ngawur itu dan teriak
" IWAN TJAJADI ,gue ke rumah lo sekarang ama Ify."" VIVIANNE KHO....gue ke sana ama ka Rio "
TUT TUT TUT Setelah itu IVi pun sadar percakapan vulgar mereka di dengar Rify.
" Ah koko. Kak Rio ama Ify jadi mau kemari kan." sahut Vivi kesal.
" Mang kenapa kalo mereka kemari. Ya udah sih. Kita juga udah melakukan itu."sahut Iwan sambil menyibak selimut dan mencium payudara Vivi.( wooooooo agresif juga Iwan 😅😅😅😅😅😅)
Vivi melotot karena sifat mesum Iwan makin menjadi. Dia mendorong Iwan dan beranjak menuju kamar mandi dengan keadaan naked dan bekas kissmark di mana-mana untung di leher ga ada.
" Eh mau kemana sayang?" sahut Iwan sambil menggendong Vivi. dia juga naked.
" Koko, dede mau mandi mereka mau datang kemari." sahut Vivi frustasi.
" Kalo gitu kita mandi bareng." sahut Iwan sambil melangkah kekamar mandi.
" Ah terserah lah." sahut Vivi kesal.
Sementara Rio yang udah jemput Ify meluncur ke rumah Iwan sepanjang perjalanan pikiran mereka ga tenang.
" Jangan bilang mereka...." sahut Rio parno" Masa sih mereka..." sahut Ify syok
Sesampai nya di rumah Iwan, Rio langsung menyuruh Ify turun untuk membuka kode pintu pagar , Rio tau karena sering ke rumah Iwan . Setelah memarkirkan mobil di halaman Rio menggandeng tangan Ify masuk ke dalam dengan memasukkan kode pintu. Langkah mereka terhenti di depan kamar Iwan karena ada suara , pelan-pelan dia membuka pintu dan mereka liat Vivi sedang duduk di ranjang sambil membelakangi Iwan posisi mereka juga memunggungi Rify (ngerti kan maksud nya, author ny belibet susun kata nih 😂😂😂😂😂😂) . Rio memegangi Ify yang lemas saat melihat punggung Vivi yang penuh luka lebam dan cambukan serta menutup mulut Ify agar tidak bersuara..
" Dede...waktu 1 minggu lalu koko ada beli spray sama sabun collagen buat luka banyak testimoni yang udah berhasil sini koko semprot ya ke pungggung dede." ucap Iwan lembut .
" Koko ga perna berubah ya dari dulu perhatian ama dede meski koko lagi lupa ama dede." ucap Vivi sambil senyum.
" Maaf karena koko ga ada buat dede 3 tahun ini, pasti berat menerima pukulan dari papa dede." ucap Iwan sambil menyemprotkan spray ke seluruh punggung Vivi.
" Yang penting sekarang kita sudah saling mengingat..Sejak kecelakaan itu Ko Vito Ko Vino dan Ko Viko sangat cemas sama dede karena dede tidak bisa ingat apa-apa dan papa...." sahut Vivi bergetar dia tidak dapat melanjutkan ucapan nya lagi.
" Koko menyesal kalau saja koko tidak ajak dede kabur waktu itu dan kita tidak akan kehilangan ingatan dan koko masih ada di samping dede." ucap Iwan sambil menseleting mini dress Vivi lalu memeluk perut Vivi dan meletakkan dagu nya di bahu gadis itu. Sementara sang stalker Rify mulai terharu mendengar percakapan IVi.
" Ko, sekarang dede tau kenapa dede tidur waktu koko meluk dede kemarin-kemarin.."
" Karena dede merasa terlindungi sama koko. Cinta kita membuat kita saling membutuhkan dan koko mau suatu saat dede akan menjadi Mrs Tjajadi." jawab Iwan mantap.
" Koko...hhh." sahut Vivi terengah-engah karena tangan Iwan mulai jail lagi meremas payudara nya.
" Kenapa sayang..." sahut Iwan menggoda .
Rio mendelik melihat nya sedetik kemudian.
" STOOOPPPPPPPPPPPP." teriak Rify.
Iwan yang kaget melepaskan pelukan nya dan menoleh ke arah Rify Vivi juga ikut noleh.. Rify menghampiri IVi yang salting kepergok.
" Wah lo ngapain Vivi, Wan?" tanya Rio ngamuk, sementara yang di omelin cukup santai .
" Kak Rio ini ada darah di saputangan." sahut Ify sambil mengambil barang bukti yang tergeletak di meja belajar .( Iwan ga rapi nih naro barang bukti nya 😧😧😧😧😧)
" Jangan bilang ini...."
" Gue perawanin Vivi ." jawab Iwan mantap menyambar perkataan Rio.
" Vi bilang kalo yang di bilang Iwan ga bener." omel Rio , dia masih mencari penyangkalan kalo temen nya ga bakal nekat.
" Ko Iwan bener Kak Rio." sahut Vivi singkat.
Rify pun syok mendengar nya mereka menuntut penjelasan dan mengalir lah cerita pertemuan pertama mereka waktu Iwan kelas 4 sd dan Vivi kelas 3 sd.
Flashback on
" De kita pindah rumah ya? Meski rumah nya ga besar kita pisah sama papa. Mama udah beli rumah di Jakbar. Koko koko kamu juga ikut koq." bujuk mama Siska mama nya Vivi.
Dan Vivi yang 1 semester lagi akan masuk kelas 4 pun mengiyakan. Saat pindahan Vivi melihat ada anak laki-laki seumur nya yang rumah nya di sebrang rumah Vivi namun dia membiarkan nya hingga anak itu menyapa nya.
" Hai nama ku Iwan Tjajadi nama kamu siapa?" ucap Iwan sambil mengulurkan tangan nya.
" Hai juga nama ku Vivi kosasih." sahut Vivi sambil menyambut uluran tangan Iwan sesaat kedua nya tersentak akan sentuhan itu.
" Eh Vivi kamu nanti sekolah di mana?" tanya Iwan salting.
" Sekolah di Taman Harapan Indah ( maaf pinjam nama sekolah 🙏🙏) kelas 3." jawab Vivi salting juga.
" Eh aku juga sekolah di sana kelas 4 bearti kamu adik kelas ku dong. Mulai besok kita bareng ya aku bonceng kamu." tawar Iwan.
" Eh ga ngerepotin ko?" Tanya Vivi, dia manggil Iwan koko demi kesopanan seperti nya Iwan juga ga keberatan di panggil koko. Sejak itu Iwan selalu bonceng Vivi pake sepeda dan karena sama-sama jenius mereka juara umum di sekolah.
Awal-awal Vivi tinggal di sana sangat damai hingga papa nya menemukan di mana Vivi tinggal dan memukuli nya dengan bringas. Mama Siska sedang berada di butik dan koko koko Vivi sedang di sekolah karena ada ekskul. Iwan hanya bisa diam di depan rumah dan setelah papa Argan keluar Iwan masuk dan mendapati Vivi meringkuk kesakitan perlahan dia menghampiri Vivi dan memeluk nya sambil berkata " Tenanglah koko di sini semua nya baik-baik saja." Vivi yang di peluk Iwan menangis terisak. Ini kali pertama nya dia menangis semenjak di pukuli papa nya. Waktu kecil dia pernah menangis saat di pukuli namun papa nya tidak menghentikan pukulan nya dari situ Vivi berhenti menangis dan sekarang pelukan Iwan meruntuhkan pertahan nya. Setelah puas menangis Iwan mengobati bagian belakang tubuh Vivi yang terluka mau tak mau Vivi membuka baju nya menyisakan mini set di badan nya . Awal nya mereka tidak menyadari apa-apa hingga Iwan yang mulai puber kelas 1 smp melihat Vivi yang mulai hmmmm3x seksi badan nya.
Saat itu Iwan mencuri-curi pandang melihat payudara Vivi saat dia mengobati luka lebam di belakang tubuh Vivi . Bahkan dia mimpi basah nya sama Vivi( wow ).
Akhir nya setelah Vivi kelar ebtanas pagi itu rumah Vivi kosong dan orang tua Iwan juga sedang ke Bandung.
" Dede...gimana UN nya?" tanya Iwan basa basi padahal dia tau Vivi pasti bisa mengerjakan nya.
" Lancar ko.koq tumben koko udah pulang ?" tanya Vivi
" Ada rapat guru maka nya pulang cepet de." terang Iwan.
" Ada yang mau koko bicarain ga ? Koq tumben ngomong nya muter-muter ga jelas." tembak Vivi langsung, dia curiga liat Iwan ngomong gaje.
" De, kalo koko bilang koko sayang dede. Dede percaya ga." ucap Iwan sementara Vivi hanya diam mematung tidak tahu harus berbuat apa. Ada 5 menit Vivi terdiam hingga Iwan mendekati dan memeluk nya .
" Dede bingung ko." jawab Vivi polos.
" Dede bingung kenapa?" tanya Iwan sambil mengetatkan pelukan nya.
" Ya pokok nya bingung aja...."
Belum lagi Vivi menyelesaikan ucapan nya Iwan mengecup dahi nya dan berkata. " Koko beneran sayang kamu de."
Vivi menatap mata Iwan untuk melihat keseriusan pria itu. Iwan juga berusaha meyakinkan putri hati nya ini lama mereka bertatapan hingga Iwan mengecup bibir mungil Vivi ( ternyata dari smp Iwan udah agresif 😆😆😆😆😆). Dan oooo ga tau kenapa mereka udah ada di kamar Vivi dan mereka udah naked. Saat adik kecil nya Iwan mau masuk Vivi nangis maka nya Iwan ga jadi lakuin itu..Iwan melihat tanda kissmark yang di buat nya di sekujur tubuh Vivi terutama di payudara Vivi yang mulai mekar.
" Kalau dede ga nangis koko pasti udah lakuin itu ke dede." ucap Iwan sambil memeluk Vivi, kali ini pelukan sayang bukan nafsu.
Smartphone Rio yang berdering menyadarkan keheningan mereka berempat . Rio melihat layar nya Gabriel Calling, dia mendengus dan memperlihatkan nya ke Iwan .
" Jawab aja Yo, terserah lo kalo mau bilang lo di rumah gue." jawab Iwan santai tapi tidak dengan hati nya.
" Halo...Iya Yel tadi gue jemput Ify buru-buru soal nya gue kangen banget ama dia dan mau ajak dia sarapan bareng..Iya langsung ketemu di dufan aja gue ama Ify masih agak lama soal nya.. Udah dulu ya Yel." nampak nya Rio berbaik hati tidak bilang kalo ada di rumah Iwan.
" Oke Wan ini rahasia kita berempat lagipula melihat masa lalu lo berdua gue ga bisa marah juga. Lo berdua juga udah saling inget kalo saling cinta. Tapi ada tapi nya nih kalau nanti Vivi hamil gimana?" tanya Rio , pikiran nya kusut.
" Justru kalo hamil gue bisa alasan buat nikahin dia biar Vivi lepas dari papa nya." jawab Iwan mantap .
" Arrrggghhhh gue pusing , oke lah kalo lo mau tanggung jawab tapi gimana dengan sekolah Vivi. Apalagi lo berdua juara umum." sahut Rio lagi.
Vivi menatap mata Iwan sejenak untuk mendapatan kekuatan bercerita tentang penyakit nya 5 detik kemudian.
" Kak Rio aku sakit leukimia stadium 2 dan dokter bilang kalaupun ada donor tulang sumsum yang cocok presentase keberhasilan nya 30%."
Ify yang sedari tadi menahan tangis nya tak kuat lagi dia memeluk Vivi dan berkata. " Vi koq lo ga bilang ke kita dari awal..Jadi lo mimisan dan sering ketiduran karena sakit..Lo jahat banget Vi.hiks..Lo anggap kita apa kita kan sahabat lo." Rio yang masih kaget jadi makin kaget .( kaget kuardrat)
" Fy maaf, gue ga mau bikin kalian cemas." Vivi membalas pelukan Vivi dan dia menangis..
" Vi lo nangis ya? Akhir nya gue ngerasa lo seperti cewe pada umum nya ." sahut Ify di sela tangis nya kedua pria itu hanya terdiam melihat kedua nya menangis. Setelah kedua nya tenang Rio berbicara.
" Wan lo mau ikut ga ke dufan ntar sekalian makan-makan ."
" Dalam rangka apa?" tanya Iwan.
" Gue ama Ify udah jadian mungkin lo juga sekalian PJ karena udah jadian juga." sahut Rio sambil tertawa dia mulai santai.
" Mario Gunawan gue ama Vivi udah jadian dari 3 setengah tahun yang lalu." ucap Iwan tegas Rify dan Vivi terkekeh mendengar pengakuan Iwan itu.
Kriukkkkkkkk bunyi perut Vivi membuat ke3 orang itu menoleh pada nya.
" Wah Vivi lapar yah." ledek Ify.
" Gimana ga lapar semaleman tenaga gue terkuras." sahut Vivi sambil menatap sebal ke arah Iwan sementara yang di tatap cengengesan ga jelas.
" Siapa suruh mancing-mancing terus." jawab Iwan jail. Rify cuma cengo denger nya.
" Ko Iwan Vivi stop ngomong ngawur nya ntar lo berdua keceplosan lagi di depan mereka."cerocos Ify , dia liat Rio mulai mupeng.
" Eh mancing nya gimana Wan?" tuing Rio penasaran rupa nya.
" Ya mancing ade gue bangun terus jadi ya gue hajar aja." jawab Iwan ngasal. Vivi dan Ify mendelik.
" Ko Iwannnnnnnn." bentak Vivi dan Ify.
" Ko Iwan tuh kasih makan Vivi biar gemukan." sahut Ify sambil bangun .
Saat Vivi mau bangun dia meringis karena ngerasa nyeri di bagian intim nya. Ketiga nya menatap jalan Vivi yang aneh.
"Eh Wan lo main nya berapa ronde?"tanya Rio penasaran.
" 5 ronde Yo." sahut Iwan enteng.
" Whattttt lo doyan apa gimana pantes aja tuh Vivi jalan nya susah . Mereka pasti curiga liat nya." semprot Rio.
" Ha ko Iwan ga nyangka gue." Ify cengo sambil membantu Vivi jalan.
" Itu urusan gue." sahut Iwan sambil menggendong Vivi. Vivi cuma bisa pasrah.
" Ape kate lo dah." sahut Rio singkat. Ify speechless.
" Naek mobil lo ato mobil masing-masing Yo?" tanya Iwan lagi.
" Mobil gue aja takut nya ada polisi lo kan sim nya nembak ." usul Rio dengan nada jengkel. Rio udah lewat 17 tahun maka nua punya sim .
" Ntar kita bilang ke mereka apa ka ." tanya Ify.
" Ya udah tinggal bilang kita jemput mereka di rumah. Ga usah banyak omong Fy." usul Rio.
" Terus kalo mereka tanya koq Vivi di gendong jawab apa?" tanya Ify lagi.
" Itu urusan gue Fy." kata Iwan mantap.
Dalam hati Rio dia seneng temen nya ini punya pacar tapi kenapa harus melakukan " itu" berbagai pikiran berkecamuk dalam benak Rio.
Ify juga berfikir gimana kalau nanti Vivi hamil dan sakit leukumia yang di derita Vivi.
Rio dan Ify mendesah bareng liat IVi, memang sih mereka akui Iwan jadi extra perhatian sementara Vivi jadi manja gitu.
Warung bakso sebelum dufan karena perut Vivi udah konser terus.
Rify kaget liat Iwan pesen 2 mie ayam 1 mangkok baso dan 1 mangkok pangsit, padahal mereka tau kapasitas perut Vivi yang makan nya dikit.
" Wan ga salah lo pesen banyak gini yakin abisin." tanya Rio sangsi.
" Gue laper banget Yo dan gue rasa dede juga." sahut Iwan .
" Ya udah lah ka Rio kita makan yuk ntar keburu siang." kata Ify.
IVi sibuk memisahkan sayuran dan ga lama saling menyuapi bersamaan. Iwan menyuapi daging ke Vivi dan Vivi menyuapi sayur ke Iwan kali ini Rify tidak menyoraki kedua nya tapi tersenyum melihat kemesraan IVi. ( kayak judul lagu aja😆😆😆😆😆)
" Masih ga mau makan daging ?"tanya Iwan" Masih ga mau makan sayur?" tanya Vivi
IVi mengucapkan nya barengan.
" Gimana mau gemuk dan tinggi kurang protein." sahut Iwan menggoda
" Gimana mau sehat pencernaan nya kurang serat." sahut Vivi kesal.
Rify yang melihat nya hanya tertawa melihat sindiran berbalas itu.
Ternyata eh ternyata IVi habis juga memakan 4 porsi yang membuat Ify cengo karena ga biasa nya Vivi makan banyak banget.
@ Dufan udah ada Siviel Alshill dan Cagni
" Eh Yel si Rio ama Ify masih lama ga?" tanya Cakka.
" Gue ga tau Kka, tadi sih bilang nya agak lama." jawab Iyel singkat.
" Terus si Iwan gimana ikut ga?" tanya Alvin.
" Kurang tau gue si Rio udah telepon ato ga." sahut Iyel lagi.
" Vivi ikut ga ka?"tanya Via." Ga tau deh Vivi ikut ato ga..."
" Eh itu Rio ama Ify lahhh Iwan ama Vivi ikut juga toh." sahut Cakka memicingkan mata soal ny jauh banget.
" Itu Vivi kan Shill?" tanya Agni bingung soal nya Vivi mau aja di gandeng ama Iwan. Vivi memakai mini dress bunga-bunga oranye kuning serta memakai sepatu model balerina warna hitam Iwan sendiri memakai kemeja salem celana jeans hitam panjang sepatu sport warna hitam dan jaket berwarna hitam. Orang-orang pada mupeng ngeliat IVi yang serasi. Bukan nya Rify ga ganteng dan cantik ya cuma ga ada lah yang bisa ngalahin cantik dan ganteng nya Iwan ( author ngarep.com..hahaha)
" Ya dari badan nya sih iya Ni cuma ga tau deh jiwa nya." sahut Shilla asal yang dapat toyoran dari Via dan Agni.
" Lo ya kalo ngomong suka ngasal." sahut Via sebel.
CAG hanya geleng-geleng kepala liat tingkah SSA .
Sementara itu Rify dan IVi lagi jalan samperin yang lain.
" Eh denger ya lo berdua ga usah banyak ngomong ntar keceplosan. Kita saling ingetin aja misal nya ntar ada yang keceplosan." kata Rio memberi intruksi.
" Atau kalo mau pake bahasa planet juga ga apa-apa. Yang penting Ko Iwan ama Vivi yang ngerti." usul Ify.
" Ya itu ide yang bagus ya kan de." kata Iwan dengan nada menggoda dan senyum mesum.
" YAAAAAAA, koko napa jadi mesum gini sih." sahut Vivi frustasi Iwan hanya terkekeh sementara Rify geleng-geleng kepala. Untung lah nyeri pada daerah intim Vivi sudah mereda jadi dia bisa jalan sendiri meskipun agak di paksa.
" Eh kita udah deket mereka udahan dulu." seru Rio.
" Eh Yo lama banget lo udah jamuran nih kita nunggu lo pada."semprot Cakka
" Udah lah Kka ga usa sensi eh Wan lo ikut juga nih apa mau PJ juga." sahut Alvin menengahi sekaligus menggoda karena Iwan gandeng tangan Vivi terus.
Belum sempat Iwan jawab ada seseorang menghampiri mereka dan manggil nama nya.
" Eh lo Iwan Tjajadi kan masih inget gue ga?"" Masih lo Kevin Limanto kan yang sekelas gue waktu kelas 1 smp." sahut Iwan.
" Eh lo Vivianne Kho kan yang sd ama smp sekelas ama ade gue Deni Limanto ." sahut Kevin.
" Iya ko." sahut Vivi singkat.
" Wah awet juga ternyata lo berdua pacaran nya. Udah ampir 4 tahun kan." cerocos Kevin membuat CAG dan SSA kaget.
" Eh udah dulu ya next kalo ada reuni sd atau smp ikut ya." Setelah Kevin pergi keenam orang itu menuntut penjelasan dari IVi Rify yang udah tau cuma bisa diam aja takut salah ngomong, setelah di paksa akhir lah meluncur lah cerita yang sama namun IVi belum menceritakan tentang leukimia Vivi.
Semua nya cengo maksimal denger cerita IVi hingga
" HATCHI HATCHI HATCHI HATCHI HATCHI HATCHIIII HATCHIIIII " Oooo bersin Vivi kumat lagi yang menbuat CRAG dan SISA ketawa.
" Wei bersin tuh..." ledek Cakka.
" HATCHIIIII HATCHIIIII HATCHIIIII HATCHII." wah bersin nya Vivi belum puas. Iwan yang emang pake jaket melepas nya dan memakaikan ke badan Vivi.
" Maaf ya karena koko dede sakit." sesal Iwan.
" So Sweet." kata Ify dia sengaja mengalihkan perhatian biar yang lain ga nanya macam-macam.
" Duh dunia serasa milik berdua yang lain ngontrak." sahut Rio nambahin dia liat kode mata Ify .
Semua nya langsung nyorakin IVi yang merah muka nya. Setelah puas jalan-jalan di dufan mereka janjian mau makan.
Di restoran Rio udah memesan paket untuk 10 orang di chinese food karena ga ada yang repot urusan halal haram Rio ga pusing milih menu nya. Meja nya bunder ya kayak di resto cina pada umum nya muat koq sampe 12 orang tergantung meja nya juga sih.
Setelah memesan 5 menu daging dan 5 menu sayur mereka pun makan. Saat Vivi mau mengambil satu potong daging yang keliatan nya enak Iwan menghalangi nya.
" Jangan makan yang itu yang lain aja itu kambing." sahut Iwan sambil mengambil potongan udang di sapo tahu.
" Mang kenapa Wan. Bukan nya kambing enak?" tanya Alvin sambil mengunyah potongan daging kambing.
" Dede ga bisa makan kambing bisa celeng 3 hari dia kalo makan ." sahut Iwan lagi.
" Kok tau itu kambing ko." tanya Vivi.
" Nih dari sini." ucap Iwan sambil mengangkat kelingking kanan nya maksud ny kuku. Iwan ngeledek Vivi.
" Iiiiiihh koko nyebelin banget di tanya serius malah becanda." ucap Vivi sambil merajuk... CRAG dan SISA hanya tertawa liat nya.
Akhir nya gue bisa liat lo care juga ama cewe Wan. Batin Alvin sambil melihat kedua nya.
Akhir nya gue bisa liat lo ketawa lepas Vi. batin Shilla dia juga melihat kedua nya.Alshill lalu saling menatap dan tersenyum.
" Vin Shill lo berdua napa senyum gaje gitu." tanya Cakka sambil mencomot jamur dan memakan nya.
" Tuh lo liat temen lo udah kayak manusia kan." sahut Alvin sambil menunjuk Iwan yang ngambilin sayur dan daging buat Vivi.
" Iya sih jangan pacaran mulu ama buku kerjaan nya." sahut Cakka sambil comot daging di brokoli saus tiram.
" Eh Ka Alvin ama Ka Cakka lagi ngomongin mereka ya?" sahut Agni kepo.
" Ag lo liat tuh temen lo udah beneran kayak cewe pada umum nya." sahut Shilla sambil nunjuk Vivi yang manyun karena di ledekin mulu ama Iwan.
" Eh lo berempat ngomongin apa seru amat keliatan nya." Iyel ikutan nimbrung karena kepo. Alshill dan Cagni kompak menunjuk IVi dan dia mengangguk.
" Dari awal juga udah cocok lah mereka cuma ga nyangka aja udah kenal dari kecil mereka." sahut Iyel sambil makan brokoli.
Via yang emang di samping Iyel ikut liat IVi dan nyeletuk." Bearti mereka jodoh ka Iyel bayangin aja sempet pisah dan amnesia eh sekarang bisa nyatu lagi."Mereka asyik berbincang hingga
" Hukk hukk hukk hukk..Oe." Vivi tersedak karena melihat dari kejauhan ada papa nya dia harus sembunyi tapi dia bingung harus gimana.
" Ya ampun Vi makan nya pelan-pelan." kata Ify sambil menyodorkan gelas. Vivi pun meminum nya dan berkata.
" Thanks Fy, gue ke toliet dulu ya."" Gue temenin ya Vi..." kata Ify lagi.
" GA USAHHH..eh maksud gue.gue sendiri aja ya..." sahut Vivi panik sambil menyambar tas nya dan berjalan memutari resto untuk menghindari papa nya karena papa Argan duduk di meja yang harus melewati toilet. Tak pelak tindakan Vivi membuat aneh semuanya. Iwan memutar pandangan nya ke segala arah dan dia mematung saat melihat Argan..shitt jadi itu alasan nya Vivi bertingkah aneh Rio yang penasaran mengikuti pandangan mata Iwan dan dia terkejut saat mengenali orang itu Argan Kosasih Vivi Kosasih ahhh itu pasti papa nya Vivi. Rio memberi isyarat kepada Ify untuk menyusul Vivi ke toilet. Ify pun menyusul ke toilet namun tidak menemukan Vivi dengan cepat dia menghubungi Rio.
" Ya Fy....apa Vivi ga ada di toilet..oke..3x gue bayar dulu trus kita semua cari Vivi lo keluar dulu deh..semoga Vivi ga kenapa-napa.." sahut Rio panik setengah teriak Iwan yang mendengar percakapan Rio langsung berdiri meninggalkan resto. CRAG dan SSA langsung bergegas menyusul mereka berpencar berpasangan .
Oke kelar juga part 11 maafkan untuk author yang mesum dan author sangat berharap pembaca bisa bijak menyikapu nya...Di tunggu aja part 12 nya apa kah mereka bisa menemukan Vivi mudah-mudahan part nya ending karena author udah nemu cerita baru untuk cerbung selanjut nya .. Oke sekali lagi see u next part muah 3x 😘😘😘😘😘 dadah 🙋🙋🙋
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar