Jumat, 23 Desember 2016

Like Romeo and Juliet ~ part 2


Hai3x balik lagi dengan author gaje ini. Mudah-mudahan banyak inspirasi yang keluar saat menulis.  Ga usah lama-lama kita lanjut part 2 nya yuk mari di cek.

CRAG cengo saat Iwan mengatakan akan mengejar Vivi sampe-sampe Alvin memegang dahi Iwan dan berkomentar. " Otak lo beneran udah geser ya karena di gampar cewe cupu itu."
" Ish kodok apaan sih , gue ga sakit malahan gue serius . Kan udah gue bilang gue punya mainan baru." Sahut Iwan lagi.
Gue harap nanti nya lo ga bakal nyesel Wan. Batin Rio dia bener-bener curiga sama Vivi

Skip pulang sekolah karena ada perekrutan anggota ekskul baru maka lapangan pun penuh dengan ketua dan anggota ekskull serta anak kelas X. SISA pun ingin mendaftar maka nya ikut ke lapangan sementara Vivi mau pulang aja eh ternyata pintu gerbang masih di kunci jadi mau ga mau dia ikut melihat seleksi anggota ekskul,  mau ke perpustakaan juga udah sepi banget.

" Ya ade-ade siapa yang mau ikut cheer?" tanya seorang cewe yang pake seragam cheers.
Shilla pun ikut menarik SIVA untuk menemani nya. " Eh saya mau ikut kak."
" Panggil kak Zahra aja kakak ketua cheer di sini kamu sendiri ato gimana."
" Eh saya juga mau ikut kak. " sahut Via.
" Oke kamu berdua siapa nama kamu? Kita tes dulu ya kemampuan dasar kamu."
" Shilla Tjoeng/ Sivia Estherina." Jawab mereka kompakan
" Oke Shilla Sivia ada lagi ga teman kamu yang mau ikut.  Kamu yang pakai kacamata postur tubuh kamu bagus meski pun kamu kurus. Mau ikutan cheer ga?" Tanya Zahra pada Vivi. Vivi memang sampai sekarang latihan balet meskipun seminggu 3 kali. Mata orang yang terbiasa melakukan gerakan cheers atau sejenis nya memang ga bisa di bohongi.
" Saya ga ada waktu kak . pulang sekolah masih harus belajar." Sahut Vivi beralasan.
" Oh ya udah kalo gitu padahal saya yakin kamu bisa loh." Sahut Zahra lagi.
Shilla dan Via pun mengganti rok dengan celana olahraga agar leluasa bergerak .  Mereka berdua memukau dengan gerakan cheer yang lumanyan sulit.

Setelah rekrut untuk cheer selesai saat nya Agni dan Ify yang menarik SSV ke lapangan tengah karena rekrut tim putra basket udah kelar dan sekarang waktu nya untuk tim putri.
CRAGI khusus nya Rio Cakka menyeringai saat melihat Ify Agni.  Mereka mau ngerjain 2 cewe itu.  Alshill saling melotot sementara Iyel memandang Via dengan tatapan cinta padahal Via udah risih dengan tatapan Iyel.  Vivi memilih untuk menggambar di buku skesta nya sambil menunggu perekrutan kelar.  Iwan yang melihat 'mainan nya' tidak melihat diri nya hanya mendengus pelan.
Saat nya Agni dan Ify menunjukkan kemampuan bermain basket nya meskipun Cakka dan Rio selalu mengerjai mereka namun mereka bisa mengimbangi dua cowo reseh hingga DUKKKK bola terpental menuju arah Vivi yang memang tidak lagi menggambar saat Ify dan Agni main.  Maka dalam hitungan detik dia menghindar dengan berjongkok akhir nya bola itu di tangkap oleh seseorang di belakang Vivi yang ternyata Tommy.  Semua orang terpukau dengan reaksi cepat Vivi, Iwan malahan cuma bengong aja.
Via yang berada di samping Vivi langsung membangunkan nya.
" Udah kelar belom rekrut nya ? Gue mau pulang sekarang dan gue ga mau ikut ekskull apapun." Tegas Vivi.
" Seperti nya masih lama deh Vi." Sahut Shilla.
" Ish bener-bener pemaksaan banget sih ga semua orang mau ikut ekskul kan.  Gue balik sekarang." Ujar Vivi sambil memesan ojek online.
" Terus gimana cara nya lo keluar?" Tanya Via lagi.
" Vi lo ga apa-apa kan?" Tanya Agni setelah mereka kelar main basket.
" Ga apa-apa gue balik sekarang ya?" Sahut Vivi.
" Hmm ya udah kalo lo mau balik cuma gimana lo keluar dari sini gerbang masih di kunci? " tanya Ify .
" Wait and see." Sahut Vivi ke arah gerbang , Via yang melihat tali di tangan Vivi pun menggelengkan kepala nya. " Jangan bilang...jangan bilang."
CRAGI yang sedang berbincang pun kaget saat Vivi melemparkan tali ke atas lalu memanjat bak film action( tau kan ya yang sering ada di film itu loh maksud nya), emh satu lapangan pun cengo melihat Vivi yang luwes memanjat pagar . Vivi melambaikan tangan ke arah SISA.  Ga lama driver ojek online pun datang dan mengantarkan Vivi pulang.
" Udah gue duga dia bakal manjat.  Dasar anak sableng." Sahut Via dia ga kaget karena udah pernah liat Vivi manjat karena menghindari cowo yang mengejar nya.  Via pun menceritakan pengalaman Vivi yang di kejar-kejar cowo yang membuat SIA mengangguk paham dengan skill lompat Vivi.

Di tempat lain CRAGI yang masih bengong dengan aksi Vivi pun berbicara.
" Itu cewe bin cupu yang mau lo kejar kan Wan?" Tanya Iyel.
" Lincah juga tuh cewe culun bin cupu meski pun kecil badan nya." Komentar Alvin.
" Tuh cewe bin cupu beneran ajaib." Kata Cakka
" Wan, lo yakin mau ngejar tuh anak?" Tanya Rio memastikan.
Iwan yang masih bengong pun tidak memperhatikan CRAG hingga PLETAKKK
" ADAUUUU. Siapa yang jitak gue?" Tanya Iwan sambil meringis.
" Gue yang jitak lo. Habis nya lo bengong aja di ajak ngomong." Sahut Alvin melotot namun RCI meledek nya.
" Vin , percuma lo melotot mata lo ga bakal belo." Sahut Cakka enteng.
" Hemmm oke gue bakal terus kejar tuh cewe culun bin cupu." Sahut Iwan mantap.
" Lo yakin Wan. Emang lo suka ama tuh anak? " tanya Rio lagi.
" Kalo gue kejar emang nya gue harus suka gitu ama dia di bilang gue punya mainan baru." Sahut Iwan lagi.
" Terserah lo lah kalo udah kena batu nya tau rasa lo.".sahut Rio sewot.

Semenjak itu Iwan selalu mengejar dan berusaha mengerjai Vivi.  Untung lah dia selalu lolos dari perangkap Iwan.  Hari itu Vivi yang sudah kelar mengerjakan ulangan Fisika dalam waktu 15 menit pun mengumpulkan nya ke Pak Dana.  Awal nya Pak Dana ga percaya namun setelah dia memeriksa sekilas jawaban Vivi. Guru Fisika yang terkenal killer pun tersentak karena benar semua jawaban nya. Dalam hati dia berkata nambah lagi stok anak jenius di sekolah ini.
Vivi berjalan menuju kantin untuk makan mumpung ada waktu senggang lagi asyik-asyik nya dia makan soto, Iwan duduk di hadapan nya membuat Vivi menghentikan makan nya.  Dia meminum es teh nya untuk menenangkan diri.
" Koq udahan makan nya?" Tanya Iwan dengan nada menggoda.  Vivi memilih untuk mendiamkan nya sambil berfikir cara untuk kabur dari Iwan.
" Hmm gue tau mending lo ikut gue aja dan kita bisa ngulangin itu lagi." Kata Iwan menggoda.  Vivi yang tau Iwan mau mengerjai nya pun langsung berdiri dan berjalan keluar kantin namun tangan nya di tarik Iwan.
" Saya mau ke perpus ko." Sahut Vivi dingin dan formal.
" Oke kita pergi sama-sama." Kata Iwan sambil menarik Vivi ke perpus.

Di perpus Vivi yang memang mau membaca buku karangan Shakespeare pun langsung menuju rak sastra, dia mendesah karena buku yang dia mau baca di taro di bagian yang tinggi banget.  Setelah melihat sekitar Vivi mengambil bangku dan naik untuk mengambil nya, namun buku nya terjepit di antara buku lain nya sehingga Vivi berusaha menarik nya hingga BRAKKKK Bangku yang Vivi pakai jatuh untung Iwan sigap jadi langsung menangkap tubuh Vivi.  Jarak muka mereka lagi-lagi dekat hingga Iwan mendudukan Vivi ke kursi yang ada di dekat mereka dan mengambil buku yang di maksud. " Lain kali minta bantuan kalo ga bisa udah tau badan nya kecil." Sahut Iwan menasehati.
" Lo suka karya Shakespeare ya?" Tanya Iwan.  Mereka pun terlibat perbincangan mengenai semua karya Shakespeare.  Mereka sejenak melupakan permusuhan mereka berdua, meskipun Vivi belum mau banyak berbicara di luar konteks Shakespeare.

Tak terasa udah 3 minggu mereka sekolah di smu Harapan Indah.  Minggu sore Via sedang berjalan-jalan di taman untuk menikmati suasana namun dia di hadang oleh dua orang preman . " Aduh neng sendirian aja.  Ikut kita main yuk."
" Ih apaan sih pake pegang-pegang . " sahut Via sambil menepis tangan preman yang mulai kurang ajar itu.
" Aduh neng, ga usah jual mahal deh kita jamin lo bakal ketagihan ." sahut Preman yang satu lagi sambil menarik tangan Via.
" Dasar cowo kurang ajar ga usah pegang-pegang." Jerit Via.
" Wah lo di ajak baik-baik ga mau . Terpaksa kita kasarin." Kata preman 1
" TOLONGGGGG...TOLONGGGGG.." Jerit Via dia udah takut sampe-sampe nangis terisak.
" Percuma aja lo teriak ga bakal ada yang nolongin lo." Kata preman 2.
Tiba-tiba BUKKKK BUKKKK BUKKK Seseorang memukul kedua preman itu hingga tersungkur lalu meneriaki nya.
" JANGAN MACEM-MACEM AMA CEWE GUE." Ternyata itu Iyel setelah itu Iyel menarik tangan Via menuju mobil nya.
" Via. Kamu ga apa-apa?" Tanya Iyel lembut saat mereka di mobil.
" Makasih kak. hiks .kalo aja hiks ga ada kakak hiks . Saya ga tau lagi hiks.." sahut Via terbata dan terisak. Iyel pun langsung memeluk Via dan menenangkan nya.
" Sssttt.  Udah jangan nangis lagi ya. Kan ada aku. Yuk aku antar pulang udah sore nih."

Skip malam hari nya saat mau tidur Via yang teringat saat Iyel menolong dan mengklaim kalo dia adalah cewe Iyel pun guling-guling di kasur.
" Tadi kak Gabriel bilang gue cewe nya.  Apa mungkin dia suka gue. Emmhh di bandingkan 5 cowo yang super nyebelin kak Iyel betteran lah.  Dan omenji gue baru sadar senyum nya manis banget. What gue muji dia apa jangan-jangan gue suka ama dia.  Tau ah gue tidur aja udah malem." Setelah puas ngoceh sendiri Via pun tertidur.

Sementara di tempat lain seorang cowo juga lagi senyum-senyum sendiri di kasur nya. " Ah Via lo meski cubby tapi cantik banget..Gue jatuh cinta nih ama lo.  Pokok nya mulai besok gue harus pdkt ama dia." Sahut seorang cowo yang ternyata Iyel.  Setelah puas ngomong sendiri Iyel pun tertidur.

Keesokan hari nya smu Harapan Indah di kejutkan dengan Gabriel dan Sivia yang barengan ke sekolah , padahal CRAGI dan SISVA ga pernah akur. Malahan Iyel mengantar Via sampe ke kelas.
" Bakpia cubby. Lo koq bisa barengan ama cowo rese itu." Kata Ify sewot.
" Eh itu..itu Kak Gabriel yang jemput gue." Jawab Via.
" Loh koq bisa? Yakin lo ga di kerjain Via." Tanya Shilla memastikan.
" Eh kemarin kak Gabriel nolongin gue dari preman-preman pas gue lagi jalan-jalan di taman. " sahut Via lagi.
" Ya udah kita liatin dulu aja.  Kalo si cowo rese ngerjain lo . Awas aja." Sahut Agni berapi-api.
" Iya Agni bener kita liatin dulu aja kak Gabriel mau apa." Sahut Vivi menguatkan perkataan Agni.

Di kelas XI-IPA 2 kelas CRAGI.  CARI mengintrograsi Iyel yang berjalan berdua dengan Via. Cewe yang notabene nya musuh mereka.
" Yel, koq lo bisa bareng ama cewe cubby rese itu?" Tanya Alvin.
" Gue yang jemput Via." Jawab Iyel singkat.
" Ha koq bisa lo jemput dia?" tanya Cakka.
" Gue kayak nya suka deh ama tuh cewe." Sahut Iyel sambil mesem-mesem. Dia kayak ngeliat ada Via di sana lengkap dengan efek bunga-bunga tentu nya.
" HAAAAA.  LO SUKA AMA CEWE ITU YANG JELAS-JELAS MUSUH KITA." Jerit Rio untung belum banyak yang masuk.
" Ssttt  Lo apaan sih teriak iya gue suka ama Sivia. Puas lo." Sahut Iyel sambil membekap mulut Rio.
" Ya udah kalo beneran suka ama dia, kita ..." Iwan menggantungkan kalimat nya sampe-sampe Iyel deg-degan. " Kita ga bakal larang lo koq. Perasaan lo ya hak lo." Sambung Iwan yang membuat Iyel lega.
" Beneran nih gue boleh pdkt nih ama Via?" Tanya Iyel yang di jawab anggukan oleh CARI.

Skip istirahat SISA menarik Vivi kekantin karena bunyi perut Vivi yang konser.  Untung kantin masih sepi dan mereka duduk di meja yang bukan tempat biasa CRAGI duduk.
" Lo mau makan apa Vi?" Tanya Via.
" Gue ikut lo pesen aja Via." Sahut Vivi.
" Via gue Shilla Agni baso ama es jeruk" teriak Ify.
Ga lama Via dan Vivi balik dengan membawa pesanan.
" Pantesan lo ikut pesen.  Abang nya aja ampe stress denger request lo. Jangan pake micin bawang goreng daun bawang cabe 3 sendok. Mie nya mau mateng banget lah." Sahut Via saat mereka balik ke meja.  Vivi hanya tertawa kemudian memakan mi nya dengan speed kenceng karena lapar ga sampe 7 menit Vivi udah kelar bertepatan dengan CRAGI yang duduk di meja mereka.
SIA saling melotot dengan ARC. Lain hal nya dengan Iwan yang menatap  Vivi dengan tatapan usil yang di balas dengan tatapan sedingin es dari Vivi.  Sementara Siviel saling menatap dengan tatapan kagum, pokok nya dunia milik berdua yang lain ngontrak.
 Iwan menunduk bibir nya mendekati telinga Vivi sambil berbisik. " Jangan malu-malu ama gue.  Lo harus nya seneng karena udah gue cium." Dan ga lama CHUPPP Iwan mencium belakang telinga Vivi.  PLAKKKKKK Vivi menampar Iwan dan berlalu dari kantin. Iwan dengan cepat menyusul nya.
Adegan yang terjadi antara IVi menimbulkan kehebohan di kantin.
CRAG cengo melihat teman nya mencium cewe bin cupu dan di tampar pula. DUKKKKK. Ify menendang kaki Rio dan mengancam nya. " Awas temen lo buat temen gue kenapa-napa."
" Auuuuu..Lo jadi cewe yang lembut dikit kenapa?" Ringis Rio.
" Eh kita susul mereka ga?" Tanya Iyel.
" Gue lapar banget Yel mending ga usa di susul.  Gue yakin Iwan ga bakal ngapa-ngapain Vivi koq." Sahut Cakka melas. PLETAKKKKK.. Cakka meringis karena di jitak Agni. " Kalau temen gue kenapa-napa. Lo semua tanggung jawab."
Dalam hati Iyel merutuki tindakan nekat Iwan yang membuat pdkt sama Via terancam gatot.
Via pun mencelos antara marah dengan perlakuan Iwan kepada Vivi dan rasa suka nya pada Iyel.
Alshill pun saling melemparkan pandangan marah.

Back to IVi, Vivi berlari tak tentu arah hingga tiba ke tangga menuju atap sekolah.  Dia duduk selonjor di semen menikmati angin sepoi-sepoi hingga dia merasa ngantuk dan tertidur.  Iwan yang sempat kehilangan jejak Vivi melihat ke arah tangga yang sama  dan dia melangkahkan kaki menuju atap.  Dia menyeringai melihat 'mainan nya' sedang tertidur perlahan dia menghampiri Vivi dan duduk di sebelah Vivi.  Iwan tersentak saatt melihat dahi Vivi berkerut dan Vivi gelisah dalam tidur nya. Apa dia sedang bermimpi buruk. Kata hati Iwan. Dia pun memeluk gadis itu dan menyandarkan kepala Vivi di bahu nya. Kedua tangan nya menggengam kedua tangan gadis itu tak lama Vivi pun tenang dalam tidurnya.  Bel masuk juga udah berbunyi sejak tadi namun Iwan tidak berniat untuk membangunkan Vivi malahan dia semakin erat memeluk gadis itu.  Vivi yang merasakan ada sesuatu yang menjaga diri nya perlahan membuka mata nya dan dia terkejut karena sedang di peluk Iwan sedetik kemudian dia meronta-ronta untuk melepaskan diri.
" Percuma aja lo ngelawan tenaga lo bakal abis." Sahut Iwan mengetatkan pelukan nya. Dia menempelkan hidung nya ke leher Vivi untuk menghirup aroma tubuh gadis itu lalu CHUPPPP Iwan menciumi leher Vivi dan membuat Vivi kegelian namun dia tetap harus mengontrol emosi nya.  Vivi terus meronta hingga Iwan mendorong tubuh nya kebawah dan memposisikan tubuh nya di atas tubuh mungil Vivi.  Fixed Vivi takut namun dia tidak boleh memperlihatkan nya di depan Iwan maka dari itu dia memasang ekspresi galak dan tatapan marah dengan harapan Iwan akan takut.  Iwan tersenyum penuh kemenangan melihat 'mainan nya' bereaksi marah bukan nya tanpa ekspresi seperti kemarin-kemarin.  Dia bertekad untuk membuat gadis itu takluk pada nya.
8CHUPPPP Lagi-lagi Iwan mencuri ciuman dari nya.  Kali ini Iwan mencium bibir nya dengan lembut dan mesra.  Vivi yang awal nya meronta pun perlahan menyerah dan tes tes tes air mata nya mengalir saat ciuman mereka berlangsung yang mengakibatkan rasa asin namun Iwan tidak memperdulikan nya dan terus mencium Vivi hingga 30 menit kemudian dia melepaskan ciuman nya. Oooo tidak,  hanya tersisa bra dan celana dalam berwarna marron, namun bra nya pun sudah setengah merosot dan kedua tangan Iwan meremas payudara nya.  Keadaan Iwan juga sama berantakan kancing seragam nya terbuka menampilkan kulit dada lelaki itu yang mulai bertumbuh di sela kaus oblong putih yang masih menempel di tubuh nya. Vivi yang merasa marah dan terhina pun memukuli dada Iwan dan berteriak.
" Belum puas lo udah nyuri first kiss gue sekarang lo mau apa lagi ha." Vivi terisak sambil memakai seragam sekolah nya.  Setelah itu dia berlari menuju kelas nya.  Meninggalkan Iwan yang terdiam mematung  karena ledakan amarah Vivi.
" Apa gue udah keterlaluan? Habis nya cewe culun bin cupu itu punya daya tarik yang berbeda dengan yang lain. " Iwan berbicara sendiri tidak percaya dia bisa berbuat kurang ajar pada seorang gadis.
Untung lah guru yang mengajar sedang berhalangan. BRAAKKKKK Semua nya kaget saat Vivi mendobrak pintu kelas dengan keras dan ada bekas air mata yang tidak bisa di sembunyikan . Vivi menuju bangku nya dan mengambil buku skesta yang ada di tas nya dan mulai menggambar.  Tommy plus SISA pun tidak berani menanyai Vivi karena gadis itu sedang kalut.
Via pun makin bingung dengan status hubungan nya dengan Gabriel.  Hmm baru aja mulai pdkt udah ada masalah.  Batin Via mendesah.

Sementara itu di sisi lain kelas ada 3 orang yang senang melihat Vivi seperti ini mereka tidak lain adalah Dian, Rara dan Laras.
" Rasain tuh cewe cupu. Salah sendiri pake sok gampar salah satu the flower boys." Sahut Dian sinis.
" Iya biar cewe cupu itu ga usah sok ganjen pake deket-deket ama Iwan." Sahut Rara.
" Tapi kasihan tuh cewe sampe nangis gitu." Sahut Laras agak lola kalo 2 temen nya ga suka ama Vivi.

Skip pulang sekolah Vivi udah tenang dan mengatakan pada Via tidak apa-apa kalau mau pdkt dengan Iyel. Urusan dia itu sama Iwan bukan Iyel jadi dia ga mau membuat teman nya galau. Via pun memeluk Vivi sebagai ucapan terima kasih.
" Lo di apain sama ko Iwan?" tanya Ify saat mereka sedang menunggu jemputan.  Ify mau nganterin Vivi pulang karena cemas.
" Lo cerita aja Vi. Gimana kita bisa bantu lo kalo lo diem aja." Bujuk Agni. Vivi menghela nafas namun sebelum dia bercerita 5 motor  berbeda warna menghampiri mereka yang pengendaranya CRAGI.  Vivi yang tidak mau menatap Iwan membuang muka ke arah lain.
" Urusan kita berdua belum kelar." Sahut Iwan sambil turun dari motor.  Vivi menoleh ke arah Iwan yang menghampiri diri nya  kemudian memukuli Iwan dengan tas nya.  Dia meledak karena perlakuan Iwan yang seenak nya.
" SALAH APA GUE AMA LO.  LO ANGGAP GUE APA? PELACUR AJA ADA HARGA NYA .  LO SEENAK NYA AJA CIUM GUE DAN TADI LO MAU PERKOSA GUE ."  Vivi teriak sambil terus memukuli Iwan.  CRAG dan SISA pun terkejut mendengar pengakuan Vivi.  Untunglah tidak ada murid lain kalau tidak posisi Iwan sebagai humas osis jadi taruhan nya.  Iwan pun terdiam menerima pukulan Vivi yang tidak ada apa-apa nya buat dia.  Rio memegang kepala nya tanda dia sakit kepala akan perbuatan Iwan. CAG SISA pun terdiam karena bingung melihat ledakan amarah Vivi.  SISA menarik Vivi menjauh karena supir Ify sudah datang.

Sepeninggal SISVA.  CRAG mengintrograsi Iwan.
" Wan, lo udah gila ya itu anak orang jangan lo rusakin." Sahut Rio kesal + jengkel.
" Lo suka kan ama tuh cewe bin cupu." Kata Alvin menyudutkan.
" Wan. Lo salah-salah jabatan humas osis lo jadi taruhan nya." Sahut Cakka.
" Wan. Gue udah mulai pdkt ama Via lo kacauin. " sahut Iyel sewot
" Gue juga ga tau gue suka ama tuh cewe culun bin cupu.  Yang pasti dia beda banget ama cewe kebanyakan.  Dan yang tadi oke gue akuin gue ga bisa kontrol tangan gue untuk buka seragam nya pas gue cium bibir nya." Kata Iwan mengakui dosa nya.
" Wadefak! Pantes aja lo di gampar. Lo mulai sekarang jangan deket-deket dia kalo lo ga yakin lo suka ama dia. " Saran Rio.
" Masalah nya gue seneng banget pas deket dia.  Liat dia marah daripada harus diam tanpa ekspresi." Keluh Iwan.
" Itu arti nya lo suka ama Vivi Wan. Gue saranin jangan mainin anak orang." Kata Rio lagi.  CAG pun hanya mengangguk.

Skip malam hari nya di rumah Ify. Deva adik Ify yang sedang melihat kakak nya melamun di balkon pun mengagetkan nya.
" HEEEYYYYY JANGAN MENTANG-MENTANG TEMEN GUE BADAN NYA KECIL LO BISA SEENAKNYA AJA MAININ DIA." teriak Ify membuat Deva harus menutup kuping nya karena pengeng . Bahkan Rio pun langsung menuju balkon yang menghadap ke rumah Ify.
" Eh nenek lampir ini udah malem lo pake teriak-teriak ." Balas Rio.
" Eh pesek hitem karena siapa gue teriak.  Temen lo tuh yang udah nyakitin temen gue." Sahut Ify lagi.
" Emm Fy. Gue ke sana sekarang. Ada yang mau gue omongin tentang mereka." Sahut Rio sambil menutup jendela.
" Buset kak teriakan lo buat kuping gue sakit." Sahut Deva setelah kaget nya ilang.
" Lagian lo dedep iseng aja ngagetin gue." Sahut Ify lagi.
" Ih kak nama gue Deva bukan dedep." Kata Deva lagi.
" Non Ify ada den Rio di bawah." Kata mba Surti di depan pintu Ify.
" Eh pesek item buruan ngomong." Sahut Ify jutek.
" Eh behel cungkring. Nih kalo bukan karena mereka ogah gue dateng ke mari." Sahut Rio.  Dan ga lama pun Rify mendiskusikan tentang IVi . Rio pun menceritakan tentang lebam di leher Vivi dan Iwan yang keliatan nya suka ama Vivi tapi gengsi.  Ify menceritakan tentang Vivi yang sering menggambar malaikat dan iblis serta Vivi yang tak mempermasalahkan Siviel untuk pdkt.  Mereka berdua menghela nafas bersamaan.
" Ya udah kita liatin aja dulu mereka." Usul Rio.
" Iya kak. Pokok nya kalo temen lo macem-macem awas aja." Ancam Ify

Besok nya Rio mendiskusikan apa yang dia omongin dengan Ify ke CAGI namun Rio tidak mengatakan luka lebam Vivi.
" Yel. Lo masih aman tuk pdkt ama Via. Tapi lo Wan jangan ganggu Vivi dulu. Jangan deketin dia. Ok" Saran Rio pada Iyel dan kepada Iwan berupa perintah .  Iyel pun langsung bersemangat mendengar nya tidak dengan Iwan yang manyun karena ga bisa deket-deket ama 'mainan nya'.

Ify pun mengatakan pada Vivi untuk tenang karena Iwan ga bakal ganggu dia lagi, setidak nya sekarang. Dia masih ga berani tanya tentang luka lebam yang ada di leher Vivi.

Dua minggu sudah Iyel melakukan pdkt kepada Via.  Antar jemput sekolah. Chatingan di malam hari atau pun berduaan di sekolah. Iyel mantap akan menjadikan Via pacar nya.

Akhir nya part 2 kelar juga.  Tetep ada kesan omes nya tuk pasangan IVi 😂😂😂😂😂😂😂.  Di tunggu aja part 3 nya Iyel akan menembak Sivia yang arti nya author harus ngayal tingkat tinggi or liat referensi drakor agar dapat inspirasi nya.  Ok sampai jumpa 😘😘😘😘😘😘😘🙋🙋🙋🙋.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar