Hai.3x ketemu lagi nih di part 5, ide makin banyak dan liar aja realisasi nya belum tentu bagus...Moga-moga aja terhibur. Di part sebelum nya akhir nya satu pasangan udah resmi jadian. Gabriel dan Sivia. Terus bagaimana dengan pasangan-pasangan yang lain? Yuk mari di cek...
Oke kita beralih ke IVi. Setelah sampai ke rumah Vivi, Iwan memasukkan motor nya karena sebentar lagi akan hujan jadi sekalian neduh gitu lah.
" Tunggu bentar ya ko, ini minum nya, gue mandi dulu sekalian cuci baju. Lo baca-baca dulu aja."
" Lah lagi ujan koq cuci baju." Kata Iwan." Cucian gue banyak , lagian jemur nya ga kena ujan." Sahut Vivi kesal karena Iwan kepo banget.
Setelah eerrr ?? kurang lebih 40 menit. Vivi menghampiri Iwan yang asyik membaca.
" Mau makan ko? Udah jam setengah 2 nih. Ujan nya masih deras pula."
" Boleh lah. Gue juga udah lapar..." Sejenak Iwan terpukau gadis di depan nya tidak mengenakan kacamata harus di akui makin membuat errrr(?) cantik extra , sementara kepala nya berbalut handuk karena baru keramas. ( Author..3x...ada apa panggil.3x.. Thor tumben akur mereka..hu kirain ada apa.koment mulu.) . Vivi memakai kaos kebesaran dan celana pendek warna coklat.
" Ko.koko." Panggil Vivi akhir nya Iwan tersadar. " Tunggu gue ambil piring dulu ya."
" Eh lo ga makan bekal dari Ana ama Arnold."
" Gue makan yang dari Ko Arnold aja ..." seakan tau di pandangi Vivi melanjutkan. " Ko Arnold sekeluarga kan vegetarian. Nih ari gue lagi cia cay (vege) karena Cap go(tgl 15 penanggalan kalender cina).
" Oh lo cia cay toh pas ce it cap go." Vivi menggangguk.
" Yang punya ci Ana itu gue simpen di kulkas sebagian buat koko gue ntar, nih gue masakin cap cay buat lo ko. ( jadi yang di makan Reno tadi tuh punya nya Ana).
" Enak masakan lo.. gue beneran nih muji lo, ya meski lo nyebelin banget.." Wah Iwan cari masalah pula.
" Apaan tuh di puji terus di banting." Muka Vivi jadi manyun.
" Ngomong-ngomong banting, waktu itu lo banting gue sakit juga, emang lo bisa bela diri?" tanya Iwan , dia penasaran rupa nya.
" Ga bisa, gue cuma di ajarin bertahan ama banting orang..." Iwan bengong lagi " Ya secara badan gue kecil mau lawan keburu abis tenaga gue. Jadi ya bertahan terus kabur dah." Ujar Vivi nyantai.
Ada apa ini kenapa dia harus bertahan dan kabur. Tanya hati Iwan. Mereka melanjutkan makan, setelah membantu Vivi mencuci piring , Iwan pun pulang karena hujan udah reda.
****************************
Keesokan hari nya di kantin.
" Wah yang udah jadian selamat ya. Jangan lupa PJ PJ nya." kata Cakka
" Hu Cicak, giliran makan aja cepet.." Timpal Alvin.
" Ya PJ PJ nya tapi gue ga mau di kantin." Celetuk Rio.
" Modus lo Yo, bilang aja lo mau yang mahal." Ucap Iwan.
" Udah kalian jangan ribut. Ya udah ntar pulang sekolah gue traktir tapi inget jangan ngerampok gue ya." Ucap Gabriel sambil tertawa. Ke 5 cewe itu pun mengangguk setuju .
Skip pulang sekolah.
" Langsung ke resto nya aja." Kata Gabriel setelah menyebutkan nama resto nya.
Setelah sampai di resto mereka langsung menuju meja, di sana udah ada Rify dan Siviel.
" Vi, lo ga pesen?" Tanya Gabriel heran.
Gue jus alpuket aja ama air anget.." Kata Vivi singkat.
" Lah lo ga makan, ini udah siang." Kata Sivia.
" Kalo lo takut ga abis, ntar gue abisin." Sahut Iwan, membuat semua nya kaget. Alvin pun tersenyum seperti nya ga lama lagi mereka bakal jadian. Kata hati Alvin.
" Tumben lo Wan, ada angin apa? Angin mamiri ya" kata Cakka bercanda.
" Gue ga mau lo dosa ama makanan." Kata Iwan. Vivi tersenyum karena Iwan mengerti maksud. sementara 8 orang itu hanya bengong.
" Ya udah, nih gue pesenin buat lo, jus alpuket nya jadi ga?" Tanya Gabriel dia udah lapar maka nya mau cepet makan.
" Ga jadi, gue mau ice lemon tea no sugar." Kata Vivi.
" Maksud nya ko Iwan, salah satu dosa besar adalah membuang makanan, gue perna di bilangin gitu ama bhante di vihara gue waktu sd." Vivi menjelaskan maksud " dosa" yang di katakan Iwan.
Mereka ber8 pun mengangguk paham. Berarti lo berdua sama nih ya agama nya?" tanya Alvin, sebenar nya dia hanya memastikan . Setelah itu dia kembali tersenyum. Lelaki itu ga mau perbedaan keyakinan menjadi kendala bagi kedua nya.
Makanan pun datang mereka bersiap untuk makan , namun perbuatan Vivi membuat mereka ber8 bengong kecuali Iwan karena kemarin dia udah melihat Vivi berdoa.
" Vi, lo ngapain tadi?" tanya Shilla
" Berdoa sebelum makan." jawab Vivi " Oh gue kan vihara nya aliran beda jadi cara doa nya gitu." Jelas Vivi lagi ketika di lihat nya mereka ber8 masih bengong.
" Oh gitu, terus lo masih sering ke vihara?" tanya Alvin lagi
" Semenjak SMA udah ga lagi. kalo dulu vihara deket ama rumah gue yang di barat ( maksud nya jakarta). Di selatan gini gue ga liat ada vihara." Jawab Vivi lagi.
Kenapa gue seperti familiar dengan cara doa itu. Tapi di mana gue pernah liat. kata hati Iwan.( thor.3x napa masih misteri sih? buruan jelasin. ah dasar bawel lo ganggu aja hush ato gue timpuk)
" Eh Yo, Vin, Cakk, cocok kan." kata Gabriel tapi mata nya memandang IVi. CRA pun mengikuti arah pandangan Gabriel , mereka pun tersenyum.
" Iya cocok banget lo nanya berkali-kali juga jawaban nya cocok." kata Alvin
" Eh apa yang cocok kak?" tanya Shilla, dia bingung dengan obrolan CRAG
" Eh..maksud Alvin, lo ama dia yang cocok." timpal Rio, sekali tepuk 2 nyamuk mati (eh bener ga tuh istilah nya?) ya sekalian bantuin Alvin juga pikir Rio.
" Apaan sih lo, Yo." kata Alvin salting cuma muka nya dan Shilla udah merah, karena kulit mereka putih ya keliatan merah nya ( meskipun ga seputih Vivi).
" Wah , muka lo berdua udah merah tuh." canda Cakka
" Ish lo ya kak, bisa diem ga?" Kata Agni dan ga lama mereka berdua pun beramtem.
" DIEM LO BERDUA. KITA LAGI MAKAN." bentak Gabriel. Cagni langsung nunduk.
" Dan lo lo berempat jangan ribut jangan ada yang ngomong." kata Gabriel lagi ketika di liat nya Rify dan IVi bersiap mau beramtem. Mereka pun bubar setelah makanan di piring habis.
******************
" Vi , lo ga perhatiin Pak Dana nerangin?" Tanya Tommy ( yeah akhir nya nama yg greget itu Tommy.ha 3x) teman sebangku Vivi ketika melihat cewe itu sibuk menggambar. Vivi hanya tersenyum sekilas dan melanjutkan gambar nya hingga sebuah suara memanggil nya.
" Vivi tolong kerjakan soal di papan tulis ini." yups Pak Dana guru fisika yang terkenal killer memanggil nya. Tommy udah ketakutkan teman sebangku nya tidak bisa mengerjakan soal itu karena itu termasuk soal yang sulit. Setelah melihat soal yang di maksud. Vivi pun mengerjakan nya dalam hitungan menit dan membuat Pak Dana melotot karena jawaban nya benar. Padahal niat dia sengaja memberi soal yang sulit karena dia melihat Vivi sibuk sendiri dan tidak memperhatikan pelajaran yang sedang di jelaskan .
" Udah pak." sahut Vivi kemudian melangkah ke bangku nya lagi.
Guru fisika itu hanya bisa terdiam melihat tingkah murid nya. Namun dia sadar Vivi adalah murid beasiswa yang pasti memiliki IQ jenius. Satu kelas juga hening melihat betapa tenang nya Vivi mengerjakan soal yang bagi mereka adalah alien. Dan Vivi pun melanjutkan gambar nya meskipun pelajaran masih berlangsung, sementara Tommy hanya diam melihat tingkah Vivi, cewe itu sebenar nya baik dan pintar tak jarang membantu atau mengajarkan pelajaran yang di rasa sulit dan yang terpenting sangat cantik. ( Apa Tommy ada rasa ama Vivi, terus Iwan mau di kemanain, Thor? Ah bawel banget lo interupsi mulu).
Vivi tertidur di kelas saat pelajaran kosong , karena oma Tanjung guru bahasa indonesia sekaligus wali kelas X-1 tidak masuk hanya menitipkan tugas yang harus di kumpulkan minggu depan. Tommy yang melihat nya hanya mendiamkan saja. Baru saja cowo itu mau membangunkan , Ify sudah memegang dan mengguncangkan tubuh Vivi hingga gadis itu terbangun. " Lo tidur mulu kerjaan nya. Ke kantin yuk."
" Ini kan belum bel istirahat jadi gue tidur lah lumanyan segeran." kata Vivi lagi
" Eh cantik, 10 menit lagi bel jadi ga apa-apa kita kantin sekarang." Kata Ify kembali.
" Oke lah, gue mau ke kamar mandi dulu , gue nyusul aja ya." Sahut Vivi kembali.
" Iya, ga pake lama ya." Kata Agni.
Di dalam kamar mandi tidak ada orang selain Vivi, setelah buang air kecil.. Vivi keluar dari salah satu ruangan dan mencuci tangan nya. Dia merasakan sesuatu keluar dari hidung nya. Darah.. Dengan cepat gadis itu menarik tisu dan menyumbat darah nya. Setelah beberapa menit darah pun berhenti mengalir. Vivi menuju kekelas untuk mengambil air dari tas nya dan meminum obat di botol yang memang selalu ada di saku jaket gadis itu.. Ooo bad sign.
Tommy yang memang belum ke kantin hanya diam melihat Vivi, karena setiap hari gadis itu pasti meminum sesuatu yang di klaim gadis itu sebagai vitamin.
" Gue ke kantin dulu ya, udah di tungguin." Kata Vivi sambil berlalu. Tommy pun memandang punggung gadis itu hingga tak terlihat lagi.
" Woi lo ke toilet nya lama amat." Sahut Agni galak. Vivi hanya tersenyum begitu sudah duduk. " Sori , tadi rame." Sahut Vivi bohong. Gadis itu tidak mau membuat semua nya cemas. " Eh ini jus stoberi punya siapa?" Tanya Vivi lagi saat di lihat nya ada segelas jus di meja nya.
" Oh tadi gue yang pesenin biar cepet aja." Kata Ify. Vivi hanya menggangguk namun sesuatu mengganggu perasaan nya. Jadi dia mengedarkan pandangan nya dengan gerakan yang tidak terlalu ketara. Pandangan nya berhenti ketika di lihat nya 3 orang gadis memandang ke arah meja mereka tepat nya Ke arah Ify dengan tatapan kebencian. Hmmm gue mesti waspada ama 3 orang itu seperti nya niat mereka ga baik sama Ify. Kata hati Vivi.
" Eh lo bengong aja ntar kesambet loh." Kata Rio mengejutkan Vivi.
" Ga apa-apa gue masih ngantuk kak, maka nya bengong." ha lagi-lagi Vivi berbohong.
" Lo ga salah Vi, tadi di kelas lo udah tidur masa masih ngantuk." Tanya Agni heran.
" Ga tau nih ngantuk mulu, bawaan nya." Sahut Vivi sekena nya.
" Eh jangan-jangan "tamu" lo bentar lagi nongol. Ini udah waktu nya juga kan?" Tanya Sivia watados padahal ada 5 cowo di meja mereka.
" Viaaaaaa, lo ngomong liat-liat dulu napa? Ada cowo nih." Sahut Shilla gemas dan mencubit pipi Via.
Vivi hanya tertawa, sementara 5 cowo itu salting. Rio dan Cakka menggaruk kepala nya yang ga gatal. Alvin dan Gabriel langsung minum sementara Iwan memandang khawatir gadis di depan nya.( ecieciecie).
" Via koq lo apal sih jadwal gue? Tanya Vivi sambil menahan senyum.
" Tapi Vi serius lo ga mau cek ke dokter napa bisa sakit banget." tanya Ify.
" Udah biasa, lagipula bulan lalu gue ga pingsan koq." jawab Vivi enteng. Semua nya hanya geleng-geleng kepala.
Beralih ke 3 cewe yang di curigai Vivi memang punya niat licik salah satu di antara mereka berkata. " Tuh cewe kecentilan amat ama Rio, ga bisa di biarin nih."
" Tenang dulu, Ra. Tuh cewe belum deket ini ama Rio, lagi pula dia ade nya Gabriel salah bertindak kita bisa abis." Kata seorang cewe kepada teman nya tadi yang ternyata bernama Rara..
" Jadi gue mesti ngapain, Yan? tanya Rara kepada Yanti.
" Kita diem dulu liatin aja tuh anak mau nya apa." Kata Yanti lagi.
" Iya Ra. gue setuju ama Rara, lagian gue agak ngeri ama yang pake kacamata." ujar Nurul, dan yang di maksud Nurul tak lain Vivi.
" Yang kacamata itu badan nya kecil ngapain kita takut ama dia." Kata Rara sombong.
" Eh jangan takabur lo, Si Reno aja di bentak ama dia." ujar Nurul mengingatkan kejadian kemarin-kemarin. Sejenak Rara terdiam lalu berkata. " Gile lo ama tuh anak kecil aja takut." (ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ tega kalian .Vivi di anggap anak kecil)
Sepulang sekolah seperti biasa the flower boy mengantarkan eerrr ? ke lima cewe ini.
" Shill, lo minggu pagi ada acara ga?" Tanya Alvin ketika mereka udah di motor." Ga ada ko." Jawab Shilla.
" Emm mau ke gereja ga?" Tanya Alvin lagi.
" Mau ko."
" Oke, gue jemput jam 8 ya hari minggu." Kata Alvin kembali.
Oke sekian dulu part 5 nya, di lihat dari tanda-tanda nya Iwan bakal punya saingan. Alshill bakal nyusul Siviel tuk jadian. Ada yang mau jahatin Ify dan obat apa yang di minum Vivi? Sabar semua nya bakal terjawab di part-part berikut nya.
So tetep setia dengan cerbung yang makin gaje ini.. Dadah Mua.3x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar