Hai.3x balik lagi dengan author dan cerbung gaje ini.. Makin banyak ide yang tuing3x.. Oke di part sebelum nya Cakka menarik Iwan agar menyusul Vivi di gerbang sekolah berkat informan nya yang banyak. Ya udah mari di cek ......
" Wan, itu dia Vivi , sama siapa ya?" Kata Cakka ketika melihat target nya.
Tanpa banyak kata Iwan berlari dan mencekal tangan Vivi, sakit pasti karena mengenai luka Vivi.
" Mau kemana lo?" Bentak Iwan, Cakka dan Tommy terkejut dengan reaksi Iwan yang sangat nyeremin.
Tidak ada jawaban dari Vivi hingga Cakka menyadari gadis itu semakin pucat. " Wan, Vivi..."
Iwan melihat muka Vivi dan menyadari pucat dan dingin nya tangan itu tanpa banyak kata Iwan menggendong (again...abis author suka sih adegan ini..😆😆😆😆)
Entah karena pengaruh obat atau nyaman di gendongan Iwan, Vivi pun tertidur.
" Kak, ini tas Vivi." Kata Tommy pada Cakka, kemudian dia menyusul Iwan .
Di ruang uks.
Ify menjelaskan semua kejadian dari dia di tarik hingga Vivi tertusuk, semua nya menggeleng dengan kenekatan gadis itu kecuali Shilla. Shilla tau benar bahwa teman nya itu pasti akan memprioritaskan orang lain di banding diri nya dan ini lah yang dia takutkan Vivi terluka akibat kenekatan nya.
Semua menoleh saat pintu uks di buka dan Iwan masuk dengan menggendong Vivi yang tertidur.
" Nih anak ampir aja kabur." Kata Cakka sembari meletakkan tas Vivi di meja.
Seperti kebiasaan cowo itu melepas kacamata dan sepatu Vivi. Iwan melihat jaket Vivi yang terkena darah. Perlahan dia menggulung jaket gadis itu dan semua nya terkejut melihat perban Vivi yang terkena darah. Iwan teringat ketika dia mencekal tangan Vivi, yang errrr(?) tepat di luka Vivi. Pasti dia menggenggam nya terlalu kuat sehingga luka nya menganga kembali.
" Cepat bawa kotak p3k !" Perintah Iwan. Gabriel dengan sigap mengambil nya. Dengan telaten Iwan merawat luka Vivi terbersit rasa cemas di wajah nya. CRAG saling memandang melihat Iwan yang so sweet menurut mereka. Namun mereka memilih untuk diam.
" Gimana dengan cewe gila itu?" Tanya Gabriel pada Alvin.
" Lagi di proses dan mungkin besok hasil nya." Jawab cowo bermata sipit itu.
" Cewe sinting itu aishhh liat gara-gara mereka Ify dan Vivi sampe gini." Sahut Shilla emosi.
Selagi 9 orang itu berdiskusi, Vivi bermimpi, dia melihat seorang anak laki-laki dan perempuan berusia sekolah dasar (bayangan yang sama dengan Iwan lihat), kedua nya sedang bermain lalu situasi berubah anak perempuan itu sedang meringkuk dengan luka lebam di sekujur badan nya yang mungil itu lalu datang anak laki-laki yang langsung memeluk dia membisikkan sesuatu ke anak perempuan."
Lagi-lagi Iwan melihat tangan Vivi yang menggapai sesuatu dan entah kenapa dia langsung memegang tangan itu dan berkata " Tenanglah aku ada di sini..Semua akan berlalu." Setelah mengatakan itu perlahan Vivi mulai tenang dalam tidur nya.
CRAG dan SISA hanya terdiam melihat adegan itu.
Iwan adalah orang pertama yang Vivi lihat, gadis itu hanya mendengus pasrah karena tidak bisa menghindar lagi. 8 orang itu hanya bisa pasrah karena IVi bakal ribut . Mereka jujur agak takut melerai kedua nya.
" Bisa lo jelasin kenapa lo mau kabur tadi." Desak Iwan dengan suara meninggi.
" Emang harus ya di jelasin?" Tanya Vivi balik. Mereka saling menatap dengan penuh kemarahan.
" Lo itu ga peduli ya ama diri lo." Bentak Iwan.
" Ga peduli gimana? Luka nya udah gue perban. Gara-gara lo luka gue kebuka." Vivi balas membentak.
" Itu karena lo ga mau jujur kalo lo luka." Iwan mulai melembut nada suara nya.
" Gue bisa urus luka gue sendiri." Setelah mengatakan itu hidung gadis mengeluarkan darah. Dia mimisan lagi..Ooo bad sign again.
Semua yang ada di sana langsung panik.
" Wan cepet sumbat hidung nya, biar darah nya ga ngalir lagi.
Ishhhh kenapa harus sekarang sih. kata hati Vivi.
" Maaf kalau gue tadi bentak lo ." Kata Iwan setelah mimisan Vivi berhenti.
Vivi hanya terdiam sejenak lalu berkata." Maaf kalo gue bikin lo semua cemas."
CRAG dan SISA bernafas lega( bener ga tuh kata-kata nya) setelah IVi berbaikan.
Karena kasus ini trio RaNuTi di skor selama sebulan dan di kenai wajib lapor seminggu sekali ke kantor polisi atas tindakan anarkis dan pengeroyokan yang menyebabkan Vivi terluka. Setidak nya untuk sementara Ify terbebas dari mereka.
************************
Seperti biasa nya di kantin 10 orang itu berkumpul. Iwan cs terdiam ketika di lihat nya Riana meletakan telunjuk nya sebagai isyarat diam. Sementara Arnorld dan Reno mengekor di belakang gadis itu. Riana meletakkan telunjuk nya ke arah mata sebagai isyarat apakah Vivi pakai kacamata dan Rio pun memberi isyarat kalau gadis itu tidak memakai kacamata.
Vivi terkejut saat seseorang menutup kedua mata nya. Setelah beberapa detik orang itu menjauhkan tangan nya terlihat si atas meja ada sebuah tart ulang tahun berwarna putih hitam bermotif malaikat bersayap dengan tulisan merah happy birtday 15th Vivi.
Riana ,Arnold dan Reno pun menyanyikan lagu selamat ulang tahun di susul Iwan cs dan SISA. Mereka pun memberi ucapan selamat untuk gadis itu.
" Vi, koq lo ga bilang nih ari ultah. Takut di mintain traktiran ya?" Ceplos Cakka yang mendapat jitakan dari Agni.
" Lo ya kak, makan, makan, makan terus yang di pikiran lo." Sahut Agni sambil mendelik.
" Gue lupa ." Sahut Vivi singkat . Ah pantas saja tadi pagi ko Vito membuatkan nya mie goreng sebelum pergi jam 6 ke kampus nya(ha pagi banget) akhir nya Vivi pergi sendiri.
" Vi hadiah lo udah gue titip koko gue biar di kasih ke koko lo. Oh ya ini ada angpao dari nyokap gue ........." Arnold menggantungkan kalimat nya dan Vivi memberi tatapan aneh namun Reno memotong ucapan Arnold
" Gue juga titip koko gue biar di kasih koko lo" ujar Reno. " Oh iy nyokap gue juga kasih angpao buat lo. " lanjut Reno.
" Reno!!!!! Gue masih ngomong ama Dede napa lo potong." Bentak Arnold.
" Abis lo kelamaan." Jawab Reno santai.
" De,gue harap apa yang menjadi keinginan lo tercapai. Jangan pernah menyerah.Semangat ya." Ujar Arnold sambil menepuk pundak gadis itu. Ucapan nya sedikit bergetar karena menahan sedih singkat namun cukup membuat Iwan terhenyak .
" Sekarang gantian gue. De, gue harap lo selalu sehat. Dan kalo sakit bilang sakit. Be Happy please. " Reno pun menepuk pundak Vivi yang membuat Iwan berfikir dalam hati. Ada apa ini?
" De, hadiah lo juga gue titip koko gue. Ini angpao dari nyokap gue." ujar Riana sambil memeluk Vivi tidak seperti Arnold dan Reno yang mampu menahan tangis nya. Gadis itu menangis.
" Kenapa Ci Ana nangis?" Tanya Vivi bingung.
" Karena lo ga akan pernah nangis setelah semua yang terjadi. Biar gue yang wakilin lo nangis De." kata Riana di sela tangis nya. Ke 9 oran itu hanya terdiam tak mengerti.
Vivi hanya terdiam kemudian menepuk punggung gadis itu sebagai ungkapan terima kasih.
" De lo harus yakin kalo lo ga sendirian, ya cantik. Dan maafin gue de." setelah mengatakan itu Riana melepas gelungan rambut Vivi sehingga rambut Vivi terurai . CRAGI dan SISA terpukau melihat rambut hitam bergelombang sepanggul yang membuat gadis itu super super cantik. ( silahkan bayangkan sendiri 😅😅😅)
" De, lo punya rambut yang indah. Jangan di sembunyikan ' mereka' juga punya hak untuk di tampilkan." Kata Ria lagi sambil merapikan dan memasang jepit bewarna pastel di rambut gadis itu.
" Wah Vivi, lo cantik banget." ujar CRAG dan SISA kompak. Iwan terdiam karena terpana. Deg.5x jantung nya berdetak kencang sekali. Sebenar nya bukan hanya Iwan yang terdiam namun seluruh kantin pun terpana ( oke kalo ini author akui terlalu lebay 😆😆😆)
" Ya udah De, kita balik dulu ya." Kata Arnold sambil menarik Riana dan Reno pergi.
" APA?" kata Vivi setengah membentak ketika di lihat nya para cowo itu terpana.
" Vi, lo cantik banget." Ucap Cakka memuji dalam hati nya Agni merasa panas sekaligus takut nya Cakka mau gebetin Vivi.( sinyal cinta untuk Cagni karena hmmm Agni cemburu? )
" Iya Vi, jangan di umpetin lagi ya rambut lo. " Sahut Via.
Rio melihat Iwan tidak berkedip memadangi Vivi sampai cowo itu harus menginjak kaki Iwan.
" AAAUUUU..Apa-apaan sih lo Yo. Sakit tau." bentak Iwan.
" Lo lagian ngeliat apaan sih ga kedip. Liat bidadari lo." Sahut Rio menggoda.
" Kalian makan kue nya. Ntar pulang sekolah gue traktir sebelum itu gue harus ke suatu tempat ." sahut Vivi lembut.
Di kelas 1-1 semua mata melihat Vivi dengan takjub sampai-sampai gadis itu merasa jengah.
" Apaan lo pada liatin gue kayak gitu." Sahut Vivi setengah teriak.
" Vivi lo cantik banget sih maka nya kita terpana." Sahut Ify menimpali.
Tommy pun terpukau dengan kecantikan Vivi begitu dia duduk di bangku nya.
" Tommy!" bentak Vivi cowo itu pun tersadar dan berkata " Sori sori , abis lo cantik banget sih." Ujar Tommy setengah gombal. Vivi pun mendengus kesal. Ini lah yang dia hindarkan menjadi pusat perhatian. Punya otak super jenius sudah cukup melelahkan apalagi di tambah dengan wajah super cantik nya ini. Mulai hari ini hidup nya menjadi tambah berat. Itulah yang di pikiran Vivi.
Dan sungguh kebetulan atau apa setelah jam 10.30 mereka di pulangkan .
Vivi sudah mengabarkan kepada Vito bila akan pulang sore.
" Vi lo mau ajak kita kemana?" Tanya Shilla.
" Gue udah wa alamat ny ke cowo cowo itu. Cuma kalo ga tau alamat ny ikutin motor ko Iwan aja." Sahut Vivi singkat
Sesampai nya di tempat yang di maksud.
" Kita cuma bentar koq di sini abis itu kita makan." Kata Vivi saat melihat teman-teman nya bingung.
Vivi membawa mereka ke sebuah panti asuhan bernama Cinta Kasih ( ngarang nama panti nya)
Seorang wanita paruh baya tak lama keluar dan memanggil Vivi hingga gadis itu menoleh.
" Bunda Rani, gimana kabar nya?" Tanya Vivi sambil memeluk wanita itu.
" Baik, tumben kemari." Sahut bunda Rina
" Iya bun, mumpung ada waktu luang. Oh ya kenalkan ini teman-teman saya." Ujar Vivi memperkenalkan kedua pihak.
" Anak-anak gimana bun?" Tanya Vivi belum sempat bunda Rina menjawab serbuan anak-anak menuju Vivi .
" Cici...Cici Vivi." Salah seorang anak bertubuh tambun menghambur ke arah Vivi membuat gadis itu oleng untung saja Iwan sigap menahan badan Vivi dengan cara errrrrr(?) memeluk pinggang nya.
" Aldo, cici nya jangan di tabrak kan badan kamu gede. Untung ga jatuh." Tegur bunda Rina mengingatkan. Aldo hanya bisa menunduk " Maaf ya ci."
" Iya, cici baik-baik aja gimana kabar Aldo?"
Setelah itu Vivi di rebutin oleh anak-anak itu." Ade-ade, cici bawa teman. Kenalan dulu yuk."
Nampak nya baik anak-anak maupun CRAGI dan SISA bisa berbaur dengan baik. Para cowo menggendong anak-anak itu secara badan mereka gede (😆😆😆😆)
Setelah puas bermain Vivi cs pun pamit pulang karena mau makan-makan.
Mereka pun makan di kafe Blinkin Pink (ngarang lagi).
" Vi, lo sering ke panti asuhan?" Tanya Shilla antusias.
" Ya cukup sering dulu sebulan sekali sekarang ya tunggu ada waktu luang." jawab Vivi.
" Oh ...jarang ya ada cewe kayak lo yang masih peduli ama anak yatim piatu." Puji Rio sambil tersenyum tulus.
" Ga juga kak, di vihara gue malah tiap bulan ada acara mau itu donor darah atau baksos ke tempat-tempat yang membutuhkan kayak daerah kumuh , panti asuhan, panti werda ya masih banyak lah pokok nya." jelas Vivi
" Terus manfaat nya apa ?" Tanya Cakka kepo.
" Manfaat nya gue bisa melihat dari segala sisi. Saat melihat ke bawah gue bersyukur hidup berkecukupan karena masih banyak yang hidup dalam kekurangan. Melihat sejajar , bagi gue semua orang itu punya hak yang sama jadi kita harus memperlakukan semua makhluk dengan baik dan saat melihat ke atas, gue selalu berdoa agar gue di berikan kesempatan untuk berbuat baik." Jelas Vivi . Shilla agak malu mendengar jawaban Vivi dan dia berjanji akan mengurangi kebiasaan belanja dan Alvin tentu saja sangat berterima kasih pada Vivi karena bisa mengurangi shopaholic nya Shilla .
Bener-bener cewe yang rumit dan unik. Sejauh yang gue liat Iwan mulai suka ama Vivi, tapi gue ga tau Vivi suka ga ama Iwan. Pikir Rio sambil menelaah ( cie bahasa lo ketinggian, thor) IVi bergantian sambil mangut-manggut.
" Lo kenapa Yo, manggut-manggut gajelas." Tanya Cakka sambil menyedot es capucino nya.
Rio hanya memainkan mata nya sebagai isyarat dan Cakka menyeringai saat melihat objek yang di liat Rio.
" Progress nya ternyata lambat bro." Kata Rio sambil mengunyah makanan nya.
" Iya gue setuju ama lo Yo, ini mah kayak keong progress nya." Cakka mengiyakan perkataan Rio.
" Lo berdua ngomong apa sih? Prograss progress." Timpal Alvin dengan kompak Rio Cakka mengarahkan pandangan ke arah IVi. Alvin menghela nafas begitu mengetahui arah pembicaraan kedua teman nya.
" Gimana menurut lo, Vin?" Tanya Cakka.
" Satu sisi udah jelas sedang sisi lain masih burem." jawab Alvin ngasal yang mendapat jitakan dari Rio.
" Lo pikir soal matematika apa pake sisi segala. Dasar ngaco." Semprot Rio sementara Alvin mengusap kepala nya sambil melotot.
" Percuma lo melotot. Sipit ya sipit aja." Ledek Rio membuat Alvin manyun.
" Eh lo bertiga napa jadi beramtem sih. " Bentak Iwan pada CRA. Alhasil ketiga nya mingkem.
" Eh berarti Vivi yang paling kecil ya di antara kita." Sahut Agni.
" Terus napa kalo paling kecil?" Tanya Vivi heran.
" Lo harus banyak makan biar cepet gede." Ujar Agni meledek Vivi. Vivi hanya mendengus kesal.
" Ya sayang nya kapasitas perut gue segini. Gue ama kucing makan nya banyakan kucing...Puas lo.Ag!" Vivi ngambek, yang di respon tertawaan oleh semua nya kecuali Iwan dia hanya memandangi Vivi.
" Cie Vivi bisa ngambek juga." Ify ikutan meledek.
Mereka pun tertawa sembari menghabiskan makanan mereka.
*************************
Tak terasa udah uts, IVi yang super jenius meyelesaikan soal dalam waktu singkat. Tibalah saat pengumuman siapa yang menjadi peringkat 1 sampai 10 untuk masing-masing kelas.
Mereka syock ato kaget ya melihat Vivi mendapat juara 1 dengan nilai sempurna untuk kelas 1 dan Iwan juga juara 1 dengan nilai sempurna untuk kelas 2. Padahal juara 1 kelas 3 yaitu Doni hanya mendapat rata2x 9.5 untuk semua mapel.
" Vi ini surat buat lo." Kata seorang cowo, setelah Vivi mengurai rambut nya hampir setiap hari dia mendapat surat cinta( masih jaman ya surat cinta 😕😕) namun gadis itu hanya mendiamkan para cowo gajelas itu. Vivi yang sedang berjalan menuju kelas nya hanya bisa mendengus kesal.
" Weiii yang juara umum sekolah. Koq muka nya lecek." kata Agni begitu gadis itu melangkah masuk kelas.
" Karena INI." Sahut Vivi frustasi sambil meletakkan surat cinta itu ke atas meja Agni.
" Love letter again?" Sahut Via menggoda.
" Kelihatan nya?" Sembur Vivi , dia sangat kesal.
SISA hanya tertawa melihat kelakuan Vivi yang sedang kesal.
" APA?" Bentak Vivi kepada Tommy, kasihan cowo itu ga tau apa-apa ikut di semprot ketika baru duduk di bangku nya.
" Vi, lo di panggil ke ruang guru sekarang." kata Bella teman sekelas mereka.
Di ruang guru sudah ada Iwan dan 4 orang siswa/i yang Vivi belum tau siapa nama nya. " Jadi begini kalian di panggil ke mari , karena kalian terpilih untuk mewakili SMU Harapan Indah untuk mengikuti turnamen 2 bulan lagi . Kalian terbagi atas 3 tim. Tim pertama Iwan dan Vivi. Tim kedua George dan Billy Dan Tim Kedua Sarah dan Intan. Tim ini terbentuk karena peringkat kalian di uts kemarin." Jelas Pak Ridwan guru matematika. " Dan saya akan menjadi pembina kalian.Ada pertanyaan."
" Kapan kita mulai latihan untuk turnamen?" Tanya Iwan.
" Besok kita mulai latihan sepulang sekolah sekitar jam 12.40, kalian cukup bawa diri dan pastikan kalian sudah kenyang karena kita akan berlatih selama 2 jam" Sahut Pak Ridwan kembali. Kelas 3 tidak ikut turnamen ini karena fokus belajar untuk persiapan UN.
************************
Selama pelatihan George dan Billy mencoba mencari perhatian Vivi namun Vivi hanya mendiamkan kedua cowo itu , dia memilih berbicara kepada Sarah , Intan dan Iwan. Sebenarnya Iwan mulai jengah dengan kelakuan kedua cowo itu jadi dalam sewaktu kesempatan, Iwan sengaja merangkul Vivi atau memegang tangan Vivi dan mengajak gadis itu pulang saat jam pelatihan berakhir .( Wah Iwan mulai menunjukkan sinyal Awas gadis ini milikku. Jangan macam-macam)
Akhir nya hari turnamen pun berlangsung, duet maut IVi membuat SMU Harapan Indah menjadi juara 1 dan 3 atas duet Sarah dan Intan. CRAG dan SISA yang ikut dalam rombongan suporter pun melakukan celebrasi saat sekolah mereka memenangkan turnamen. Kontingen ( bener ga tuh istilah nya) yang mengikuti turnamen mendapat dispensasi selama 2 hari bebas tidak mengikuti pelajaran meskipun datang ke sekolah. Vivi memilih menghabiskan waktu di perpus. ( Akhir-akhir ini IVi sudah jarang ribut, tapi sekali nya ribut orang-orang ga ada yang berani misahin mereka).
" Lo mau kemana?" Tanya Iwan.
" Toilet, napa mau ikut lo ko?" Sahut Vivi ketus.
Lagi-lagi mimisan..ujar Vivi dalam hati saat di toilet,dia menyumbat hidung nya dengan tissu setelah mimisan nya reda dia ke kantin untuk membeli minum dan meminum obat di botol yang selalu ada di saku jaket nya.
" Eh lo gue cari ternyata di sini." Sahut Iwan ketus, dia cemas karena Vivi ga balik-balik maka dia pun mencari gadis itu, ketika melihat Vivi sedang duduk santai di kantin hati nya merasa lega.
TET TET TET, Anggap lah itu bunyi bel istirahat. CRAG dan SISA menuju ke meja IVi .
" Deh yang berduaan mulu." Goda Cakka
" Apaan sih lo Cakk.dateng-dateng main nyamber aja." Sembur Iwan.
" Lo di bilang berapa kali panggil gue Kka, jangan Cak emang gue cicak apa."
" Lah nama lo kan Cakka Kak, jadi di panggil Cak ga apa-apa dong." Sahut Agni
" YAAAAAA...nama gue emang Cakka, cuma kalo di panggil Cak, ga keren semuka gue dong." Sahut Cakka lagi.
Vivi yang merasa ngantuk pun memejamkan mata dengan tangan menopang dagu, dia ga peduli dengan keributan yang terjadi..
" Weeeh ini anak malah tidur.." Sahut Ify sambil menunjuk Vivi yang udah terlelap.
" Terus gimana apa kita bangunin?" Tanya Sivia sambil minum.
" Jangan dulu biarin aja, keliatan nya cape banget dia." Jawab Gabriel
Lagi-lagi Vivi bermimpi kali ini dia bermimpi buruk. Dia melihat seorang gadis berseragam smp yang sedang di pukuli dari postur tubuh nya Vivi tau itu adalah itu adalah diri nya. Dan orang yang memukul diri nya memakai pakaian formal yakni jas, seperti nya orang penting.. Ga lama laki-laki paruh baya itu berkata. " Dasar anak nakal. Di mana mama lo. Jangan harap dia bisa sembunyi terus dari gue. Ato dia lebih seneng liat lo di siksa terus." ya laki-laki itu adalah ayah Vivi.( nampak nya Vivi sering di pukuli ) Vivi hanya terdiam menerima pukulan tendangan dan cambukan yang bertubi-tubi.
Sementara Vivi bermimpi, Iwan memperhatikan dahi gadis itu berkerut yang menandakan bahwa pemilik nya sedang bermimpi. Keringat mengucur dari dahi nya. Apa yang terjadi, mengapa dia sering bermimpi buruk..Iwan berkata dalam hati.. Reflek dia mengusap kepala gadis itu dan mengelap keringat nya dengan tissu rupa nya sentuhan itu membangunkan Vivi dan dia terkejut saat tatapan mereka beradu.. Sekelebat bayangan yang sama menghampiri kedua nya. Anak laki-laki berseragam smp sedang memeluk anak perempuan berseragam sd, tubuh gadis itu penuh dengan luka lebam. Di bayangan Iwan anak laki-laki itu adalah dia namun dia tidak bisa melihat muka nya karena tertutup oleh pelukan nya. Sedang di bayangan Vivi, anak perempuan itu adalah dia sementara muka anak laki-laki itu tidak terlihat karena dia berada di pelukan nya.(oke di masa lalu ternyata kedua nya pernah dekat namun misteri kenapa kedua nya kehilangan ingatan akan author ungkap di part2x berikut nya, ah author tega nya...biarin we 😆😆😆😆😆).
CRAG dan SISA yang melihat nya kompak meneriaki mereka.
" WOIIIII, ngelamun aja lo berdua. Kalau saling suka ya jadian aja."
Namun kesenangan mereka terganggu karena seorang cowo tiba-tiba menghampiri meja mereka dan memberikan surat pada Vivi kemudian berlalu. Vivi mendengus kesal melihat surat itu memilih untuk pergi dengan meninggalkan surat nya.
" Love letter again." Sahut Agni.
Iwan yang punya firasat aneh mengikuti Vivi, benar saja bola basket melayang menuju gadis itu. Vivi yang memang selalu siaga berniat menghindar, namun sebuah tangan menahan nya dan DUUKKK Bola basket pun mengenai punggung Iwan membuat Vivi terkejut, namun dia menenangkam hati nya. Iwan memang sengaja menahan tangan Vivi dan menjadikan punggung nya menjadi sasaran bola basket. Entah kenapa dia ingin melindungi gadis itu dan menunjukkan pada para cowo itu agar berhenti mengejar gadis nya. Apa tadi kata hati nya? Gadis nya, itu arti nya dia menyukai Vivi. ( Yes Iwan menyadari perasaan nya )
Ya Tuhan, ada apa denganku. Apa aku mencintai nya. Tidak ini tidak boleh terjadi. Aku tidak boleh jatuh cinta. batin Vivi berperang, Tanpa di sadari nya air mata nya menggenang. Iwan melepaskan tangan nya saat melihat mata gadis itu berair. Tanpa banyak kata Vivi berlalu dari tempat itu errrr(?) lebih tepat nya berlari. Iwan pun berlari menyusul gadis itu..
- Apakah Iwan berhasil mengejar Vivi, tunggu aja di part 8 nya. Oke di part ini Agni menunjukkan sinyal cinta kepada Cakka dan part 8 author akan lebih banyak ke pasangan Cagni..Untuk pasangan Rify dan IVi sabar ya.. Mudah-mudahan makin banyak ide gila untuk menulis...Dan akhir kata. Dadah Muah3x . See u ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar