Senin, 26 Februari 2018

It's Start With A Wrong Way To Love You~16

Part 16~ Her sorrow ( Victoria side)


" Ko Randy mana?" Tanya Vicky setelah diri nya berhasil menguasai diri.

" Vick, gue panggilin suster dulu. Tranfusi lo udah abis tuh." Via langsung memencet bel dan tak lama kemudian suster datang.

" Udah bangun ya Victoria.  Gimana apa yang di rasain?" Tanya suster sambil mengganti kantung darah yang sudah kosong dengan cairan infus."

" Masih lemas. Sus "

" Ya wajar lah. Hb kamu waktu masuk 4,5 rendah banget kamu uda masuk 4 kantong darah.  Ntar sore di cek lagi apa masih perlu transfusi atau tidak." Jelas suster itu sambil memijit di sekitar tempat jarum agar cairan infus Vicky mengalir lancar.

" Ya udah saya tinggal dulu ya." Kata suster berambut pendek itu sebelum keluar ruangan rawat Vicky.

" Vicky kami balik dulu ya.  Besok kemari lagi." Sahut Iyel ketika di lihat nya sudah jam 5 sore.

******

" Selamat siang Victoria. " Sapa seorang dokter.

" Selamat siang juga dokter Benny dan dokter Abner." Vicky menjawab sapaan tersebut.

" Dokter Abner ini  udah lama mau ketemu kamu.  Pas saya bilang saya nanganin kamu.  Dia meminta untuk ikut." Jelas dokter penyakit dalam itu.  " Kamu bisa pulang besok.  Sekarang saya tinggal dulu kalian "

" Nona Victoria akhir nya saya bertemu anda lagi." Kata dokter Abner dengan nada lega.

"  Dan setelah melihat saya bagaimana perasaan dokter.  Lagipula dokter Pras dan dokter Benny memanggil saya dengan santai tidak seperti dokter. Formal sekali." Hati Vicky merasa sesak dan dia sadar bahwa dia harus menceritakan nya pada dokter Abber.

" Karena kakak anda atasan saya jadi secara tidak langsung anda juga atasan saya.  Memastikan kesehatan jiwa anda 0merupakan kewajiban saya sebagai psikiater anda.  Dan melihat anda jujur saya sedikit tenang karena anda tidak mencoba bunuh diri lagi dalam beberapa waktu ini."

" Sebenar nya dulu saya tidak berniat untuk bunuh diri dok.  Saya hanya berfikir pasti ada yang salah dengan saya.  Tubuh saya sakit dan penuh memar namun saya tidak bisa menangis." Vicky mulai bercerita .

" Kenapa anda berfikir seperti itu nona?" Tanya dokter Abner sambil membuka catatan konsultasi nya.

" Dok. Saya sering berfikir untuk apa ibu saya membawa saya ke dunia ini jika akhir nya nyawa nya sendiri tidak terselamatkan.  Lagipula orang tua saya tidak akan rugi apa pun kalau saya tidak di lahirkan.  Mereka pasti hidup bahagia berlima ,dan kakak saya mereka pasti bisa meraih cita-cita mereka."

" Anda akan mengerti jika sudah menjadi ibu.  Seorang ibu pasti mengutamakan anak nya terlebih dahulu daripada diri nya."

" Dan meninggalkan saya menjadi samsak hidup ayah saya.  Koma dan hampir mati berkali-kali." Potong Vicky dengan nafas memburu.

" Apa yang ayah anda lakukan memang salah.  Hanya ayah anda seorang yang terkenal.  Salah bertindak maka semua nya kacau.  Sejujur nya sudah sejak lama saya menginginkan agar ayah anda di terapi karena jelas yang lebih membutuhkan perawatan adalah ayah anda yang sangat terluka karena kehilangan istri yang di cintai nya   dan dia melampiaskan rasa terluka nya ke anda."

Keheningan tercipta beberapa saat sebelum akhir nya dokter Abner mulai berkata.

" Melihat nona sekarang saya merasa lega.  Setidak nya nona lebih menghargai hidup nona.  Apakah dia mampu menerangi hari nona yang kelam?" Tanya dokter Abner sambil menunjuk foto Joe di smartphone nya membuat Vicky tersentak.

" Semua data nona selama ini selalu masuk ke saya di manapun anda di rawat.  Saya sudah mendengar secara besar penyebab dan tindakan yang di lakukan kepada nona termasuk penyebab nya."  Jelas dokter Abner saat Vicky terbelalak. Tak lama Vicky tersenyum.

" Setidak nya saya punya alasan agar tidak melakukan hal bodoh." Jawab Vicky singkat.

" Baik. Ini pertemuan terakhir kita nona.  Anda tidak perlu bertemu dengan saya.   Namun bila suatu saat saya mendengar anda mencoba melukai diri anda lagi.  Saya akan pastikan anda mendapat full terapi di rs dan anda harus home scholling." Sahut dokter itu sambil menutup catatan konsultasi nya.

Mereka tidak sadar ada 10 pasang mata yang mendengarkan pembicaraaan mereka dari balik pintu rawat Vicky.  SISA langsung syok dan mencari pegangan kepada CRAG sementara Randy dan Kivlan tercenung mendengar nya.

Rio segera memberi isyarat agar mereka bersembunyi karena dia melihat dokter Abner akan keluar dari ruang rawat Vicky.  Setelah itu mereka masuk dan mendapati Vicky yang sedang melamun menatap keluar jendela.

" De..." Panggil Randy sembari mengusap rambut Vicky.  Lagi-lagi dia teringat Joe, namun saat menoleh dia merasa sesak saat menyadari itu hanya ilusi nya semata.  Vicky merasa mata nya memanas dan dia memaksa agar diri nya tidak menangis.

" Udah lama ko?" Tanya Vicky sembari mengulas sebuah fake smile yang jelas di sadari semua nya.

Randy yang sadar Vicky yang tidak mau mengatakan apa pun langsung menjawab. " Belum. Dede mau makan apa?"

" Nasi hainam dengan topping yang banyak." Sahut Vicky.

CRAG Kivlan serta SISA bingung mau berkata apa.

" Hello princess.  Udah sehatan." Sebuah suara menyadarkan semua bahwa Nico berada di ruangan ini bersama 3 orang teman nya.

" Shit, lo gue udah usir kenapa masih kemari.  Ganggu dede aja." Randy menepis tangan Nico yang akan menyentuh Vicky.

" Apaan sih. Vicky aja ga protes ya kan princess." Jawab Nico sambil memegang tangan Vicky sedetik kemudian dia menyentak tangan Nico hingga terlepas.

" Kita lihat siapa yang akan bertekuk lutut nanti nya." Sahut Nico sembari menyeringai.

" Dan kita lihat siapa yang akhir nya menangis darah.  Lebih baik mundur sekarang daripada kalian menyesal akhir nya." Vicky memberikan pernyataan agar kedua lelaki itu mundur.

" Kenapa gue harus mundur." Sahut Nico sebelum akhir nya keluar dari ruang rawat Vicky membuat Vicky menghela nafas.

******************************************

Vicky merasa hari-hari nya semakin berat karena menghindari kedua lelaki yang terang-terangan mengejar nya.  Namun hanya Nico yang berani bertindak frontal, seperti saat ini mereka sedang di lapangan basket indoor karena hujan yang mengguyur ibukota semenjak subuh.

Vicky sedang mengamati beberapa objek yang di rasa bagus saat tiba-tiba seseorang menempelkan sesuatu yang hangat dan lembab di bibir nya membuat 'gadis' itu melebarkan mata nya belum sempat dia melepasnya pinggang nya di peluk dengan erat dan orang itu melumat kasar bibir nya.  Vicky masih mempertahankan agar mulut nya tidak terbuka dan dia meronta di dalam pelukan lelaki yang jauh lebih besar dari badan nya.  Namun seperti nya sia-sia karena tenaga Vicky sudah terkuras.

" WOYYYY BRENGSEK LO.." Sebuah suara terdengar dan memisahkan Vicky dengan orang yang mencium nya paksa dan meninju perut nya hingga orang itu tersungkur.

" Lo nyentuh sepupu gue sekali lagi habis lo di tangan gue." Ancam Randy pada Nico yang sedang memegangi perut nya.

" Gue udah bilang kan kalo gue bakal lakuin apa aja agar lo bertekuk lutut sama gue. " Sahut Nico dengan percaya diri.

Vicky yang sudah mendapatkan kesadaran nya memandang nyalang Nico dan berkata
" Harus banget ya kamu pakai cara ini.  Sampai kapanpun saya ga akan menyerah sama kamu. "

Semua hanya terdiam saat menyaksikan semua itu, bahkan Kivlan menahan amarah saat gadis yang di sukai oleh nya di cium paksa oleh Nico.

" Well bibir lo oke juga lembut dan rasa mint." Kata Nico sambil menyentuh bibir nya dengan telunjuk kanannya , seolah masih merasakan bibir Vicky di sana.

Vicky memang menggunakan lipgloss rasa mint semenjak di Jakarta agar tidak teringat dengan Joe yang menyukai rasa manis cherry di bibir nya.

Randy meradang mendengar nada suara lelaki itu yang seakan melecehkan sepupu nya.  Baru saja Randy akan menghajar Nico, Vicky menahan nya dan berbisik " Biarkan dia tertawa puas sebelum akhir nya akan menyesali semua."  Vicky sejujurnya ingin menghajar Nico, namun dia harus tenang sembari memikirkan rencana untuk Nico.

Randy menarik tangan Vicky keluar dari lapangan indoor dan mengantarnya pulang.  Di rumah Vicky, 'gadis' itu memeluk Randy dan mulai menangis dia tidak tahan lagi dengan kelakuan Nico dan Kivlan, namun yang terpenting dia merindukan Joe. 'Koko Joe.  Maafin aku ga bisa jaga bibir aku.' Vicky meminta maaf dalam hati seakan Joe dapat mendengar nya.  Randy membiarkan sepupu nya menangis bahkan dia memberi isyarat diam pada Naufal yang baru memasuki rumah, pemuda itu melihat kejadian tadi dan dia merasa gagal melindungi nona nya.. Dalam hati nya dia bersumpah tidak akan membiarkan lelaki yang bernama Nico untuk berdekatan dengan nona nya.

*****

Beberapa hari kemudian triplet mengetahui apa yang terjadi pada Vicky dan Viko bertanya
" Harus kita apakan bocah kurang ajar ini?"

" Memberi sedikit pelajaran mungkin akan menyadarkan nya bahwa dia memilih korban yang salah." Sahut Vino geram.

" Yang salah di sini bocah itu bukan orang tua nya.  Jadi kita akan sedikit bermain dan eksekusi tetap dalam kendali dede." Vito memberi peringatan terlebih dahulu.

Semenjak itu Vicky tidak di biarkan sendirian.  Randy Kivlan Naufal CRAG SISA tidak mau kejadian yang lebih parah di lakukan oleh Nico.

Vicky sedang berada di rumah Ify saat mereka ber10 berkumpul.  Ify baru selesai kemoterapi yang untung nya tidak membuat rambut nya rontok , hanya mual muntah dan nafsu makan nya yang hilang.  Dan sel kanker nya sudah mulai berkurang.  Ify terlihat lebih segar beberapa minggu ini.

Vicky memperhatikan tingkah Kivlan yang terang-terangan mencari perhatiannya.  " Vicky lo ga cape apa ngadepin Nico?"

" Sebentar lagi dia ga bakal gangguin gue. Dan lo kak.  Entah lo ngerti atau ga.  Gue ga suka lo.  Cari cewe lain yang lebih pantes buat lo.  Gue ga sebaik yang lo kira." CRAG SISA yang tadi nya mau menggoda Vicky dan Kivlan mematung mendengar kalimat  Vicky yang bernada peringatan.

" Gimana gue tau kalo lo sama sekali ga mau membuka diri lo.  Lo terlalu introvert Vi.." Kivlan mulai geram dengan penolakan Vicky sementara 'gadis' itu meradang saat lelaki itu memanggil nya Vi.

" End of discussion.  Gue ga tertarik." Sahut Vicky setelah itu dia meninggalkan rumah Ify tanpa pamit.

" Lo udah buat kesalahan fatal.  Vicky ga suka di panggil Vi dan lo malah manggil dia seperti itu." Celetuk Alvin saat memastikan Vicky sudah pergi.

" Dari mana lo tau dia ga suka di panggil Vi?" Tanya Kivlan heran.

" Dulu awal gue ngenalin dia ke kita-kita, gue panggil Vi dan dia menegaskan panggilan Vicky untuk diri nya." Jelas Agni.

" Dia sudah terlalu banyak terluka sehingga dia menutup diri nya sedemikan rapat.  Lo harus membuka pintu hati nya agar dia bisa melihat dan menerima lo." Perkataan Rio membuat Kivlan memikirkan perbincangan Vicky dengan dokter kejiwaan nya tempo hari. Dia menyimpulkan bahwa Randy mengetahui sesuatu tentang itu terlihat dari cara lelaki itu menanggapi nya, hanya terkejut di bagian Vicky menyakiti diri nya berulang kali.  Apa dia harus meminta bantuan Randy.  Pikiran Kivlan berperang.

***********************

" Princess.." Panggilan Nico membuat Vicky  meningkatkan kewaspadaannya.  Pasal nya dia sedang sendiri dan di koridor sekolah hanya ada mereka berdua. Dia tidak mau hal yang lebih buruk dari ciuman paksa tempo hari terjadi. Apalagi senyum lelaki itu berbahaya.

" Princess...Lo mau ke mana?" Ucap lelaki itu dengan intonasi suara yang berbahaya, itu yang ada dalam pikiran Vicky.  Bearti hari ini dia harus melaksanakan rencana itu.

Vicky menghela nafas sebelum mengambil iphone nya dan menghubungi seseorang. " Ko. Udah siap kan.  Aku di koridor."

" Minta bantuan huh." Ujar Nico sambil menyeringai.

" Well.  Setidak nya kamu ga akan ganggu saya lagi." Ucap Vicky tenang.

" Vicky... " Kedua nya menoleh nampak CRAG SISA Kivlan menuju ke arah mereka.

" Main keroyokan. Eh! " Timpal Nico mencibir.

" Well mereka datang sendiri tanpa saya minta.  Lebih baik kita ke taman belakang." Ucap Vicky berjalan melewati lelaki itu sembari menelepon.

CRAG SISA Kivlan, Nico sementara ketiga teman Nico yang baru datang pun langsung menyusul Vicky menantikan apa yang akan di lakukan gadis itu.  Para lelaki memuji ketenangan sikap yang di tunjukkan Vicky.

Taman belakang

" Saya masih meminta dengan sopan agar kamu tidak mengganggu saya.  Bisa tidak kamu dengar?" Vicky masih memberi Nico satu kesempatan terakhir namun lelaki itu tidak mengindahkan nya bahkan membalas perkataan Vicky.

" Kenapa gue harus berhenti. Lo sesuai dengan tipe gue.  Beauty, seksi, cool dan smart." Seusai mengatakan itu Nico meletakkan telunjuk kanan nya di bibir nya dan memainkan nya.

Vicky menatap tajam Nico yang di balas tatapan sok tengil dari lelaki itu.  Mereka yang melihat kedua nya saling menatap menahan nafas karena suasana canggung yang tercipta.

" Baiklah kamu tidak memberi saya pilihan.  KO RANDYYYYY." Randy keluar di sertai seorang gadis manis berambut sepunggung.

Benjamin, Adrian, Tristan terutama Nico terbelalak melihat gadis itu. Sementara CRAG SISA Kivlan mengenali gadis itu sebagai adik kelas 10.

" Well melihat dari reaksi kalian berempat tentu nya kalian tau atau pura-pura bego atas kesalahan kalian pada nya." Cibir Vicky melihat muka keempat nya berubah.

Randy memegang pundak gadis yang menunduk menahan tangis, menyakinkan nya bahwa semua nya baik-baik saja.

" Maksud lo apa.  Gue ga kenal dia. Princess...."

" MASIH MAU NGELAK JUGA LO.." Vicky membentak Nico memotong perkataan lelaki itu membuat Nico merasa takut dengan aura intimidasi Vicky. Bukan hanya Nico namun semua yang ada di situ pun takut dengan Vicky. " Caroline, kemari." Panggil Vicky lembut.  Randy membimbing  gadis itu ke tempat Vicky. " Peringatan masih berlaku dan kita lihat siapa yang menyerah akhirnya."

" Kakak harus tanggung jawab.  Aku, aku hamil kak..ini anak kak Nico." Cicit Carol di pelukan Vicky sambil menangis membuat semua terkesiap. Vicky sangat mungil di banding Carol yang memiliki tinggi 163 cm.

" Hehh dasar bitch.  Lo yakin banget itu anak gue. Bisa aja kan itu anak orang lain." Maki Nico sembari menuju ke arah Carol.  Randy yang memang berada di dekat Vicky dan Carol menghalangi lelaki itu yang berniat  menarik paksa Carol.

" Wah ternyata lo banci juga ya.  Ga mau ngaku kalo itu anak lo."  Randy tersenyum mengejek.

" Kamu bener ga mau ngaku ya?" Pancing Vicky lagi. " Ko, tunjukkin ke lelaki pengecut ini apa yang kita punya." Sahut Vicky sambil mengelus punggung Carol membuat Kivlan semakin menyukai 'gadis' itu.

Randy mengeluarkan ipad nya dan saat bukti yang menunjukkan bahwa Nico lah yang mengambil kesucian Carol karena taruhan dengan teman-teman nya barulah lelaki itu jatuh terduduk.  Dia kalah oleh seorang gadis dan di permalukan di depan orang lain terutama saingan nya.

" Pertanggung jawabkan perbuatan kamu.  Dan ingat saya mengawasi kamu.  Sekali-kali kamu menyakiti Carol baik fisik maupun verbal saya ga segan buat menjauhkan Carol dari kamu dan membalaskan apa yang kamu buat 10 kali lipat." Ucap Vicky dingin. Nico masih terdiam namun tak lama air mata nya menetes, lelaki itu menyesali perbuatan nya.

" Carol, duduk yuk kamu pasti lelah berdiri lama.  Ga baik buat kandungan kamu." Vicky membimbing Carol duduk di kursi taman bahkan perlakuan Vicky sangat lembut kepada 'gadis' itu.

'Angel dan Devil in one person.' Batin CRAG serempak.  Ketiga teman Nico hanya dapat terdiam melihat sang pemimpin di permalukan.

Nico tiba-tiba berlutut di depan Carol membuat Vicky tersenyum sekilas sebelum akhir nya berdiri meninggalkan kedua nya.

" Ayo pergi mereka berdua butuh privasi."  Seruan Vicky mengejutkan semua nya.

" Eh yakin de. Nico ga bakal ngasarin Carol?" Tanya Randy sangsi.

" Yakin ko. dia udah berubah dan....." Vicky memotong ucapan nya sembari menunjuk ketiga teman Nico " kalian bertiga jangan macam-macam.  Harusnya kalian sadar memanfaatkan kelemahan gadis untuk kesenangan kalian benar-benar tindakan pengecut " Vicky meneruskan kalimat nya memarahi ketiga lelaki yang hanya bisa meringis mendengar nya.

Keheningan tercipta sampai ada beberapa siswa yang berlari dan berteriak. " ANTHONY...WOI BALIKIN BUKU GUE. DASAR SUE LO." Deggg Hati Vicky teriris mendengar nama itu yang mengingatkan nya pada Joe.  Tanpa banyak kata Vicky berlari meninggalkan semua nya dalam kebingungan.

Kivlan dengan cepat menyusul Vicky di ikuti Randy kemudian CRAG SISA sementara Tristan Benjamin dan Adrian memutuskan untuk menyusul teman nya Nico sang play boy insap.

Vicky berlari ke kantin.  Dia memesan segelas es batu dan sebotol green tea madu.  Vicky sudah lelah dan sesak menahan rasa rindu nya pada lelaki yang di cintai nya.  Dia rindu aroma tubuh maskulin Joe yang menyapa penciuman nya, rindu tubuh kekar yang memeluk nya namun yang terutama  dia merindukan mata coklat Joe yang meneduhkan, membuat Vicky teringat Prince masa kecil nya.  Mata yang membuat Vicky seolah melupakan rasa sakit di sekujur tubuh nya saat menatap mata coklat baik milik Prince maupun Joe

' Prince di mana kamu.  Maaf aku ga bisa nikah sama kamu begitu kita dewasa.  Aku udah jatuh cinta ama lelaki lain.' Batin Vicky berbicara.

Randy menghampiri sepupu nya yang mematung di meja nya.  Kemudian memgusap rambut Vicky yang mulai memanjang menyentuh lipatan bawah ketiak nya.

" Ko. Kenapa harus dengan cara kasar baru Nico melepaskan dede dan mau bertanggung jawab atas kehamilan Carol?" Vicky bertanya mengalihkan rasa sesak yang di rasakaan nya.  Randy yang tau  sepupu nya berbohong hanya dapat mengusap sayang rambut Vicky.

" Karena kamu terlalu sempurna de. Membuat para lelaki ga akan menyerah untuk mendapatkan kamu sampai lelaki itu mundur saat mengetahui kalau mereka sudah kalah dari dede."  Randy menjawab Vicky lembut.

" Ah sempurna ya? Mereka menilai dede terlalu tinggi.  Dede tidak sesempurna yang mereka pikirkan." Vicky menekankan kata sempurna membuat Randy mengerenyit apa yang sudah di lalui sepupu nya ini.  Ingin rasa nya Randy mendesak Vicky bercerita namun dia sadar bahwa semua nya perlu waktu.

Kivlan CRAG SISA hanya tertegun mendengar percakapan sepasang sepupu itu.

Tbc






















Sabtu, 10 Februari 2018

It's Start With a Wrong Way To Love You~15

Part 15 ~ The truth of the past and the mission for find her ( Johanness side)

" You are in problem. Cousin." Ucapan Lukas membuat Joe penat.  

Dia akan melakukan doa puasa selama seminggu untuk meminta petunjuk atas permasalahan nya.  Dia mencintai Vicky namun dia terikat janji dengan ' Rapunzel' nya.

Lukas menelepon Rico dan tanpa menunggu lama. Rico sudah sampai di rumah nya.

" Joe udah terikat janji ama gadis masa kecil nya. Padahal yang dia cinta itu Vicky." Rico tidak mengerti apa yang di bicarakan Lukas.

" Luke.  Lo cerita dari awal.  Gue ga ngerti kalo lo sepotong-sepotong gitu cerita nya.  Lukas menghela nafas sebelum akhir nya bercerita dari awal dan tentang Eve yang merupakan ' Rapunzel' Joe. 

Rico mengangguk sebelum otak nya memulai informasi itu. Rico terbelalak saat Lukas menunjukkan foto kalung salib Joe.  Dia seperti mengingat sesuatu. Perlahan dia membuka smart phone nya.  

" Luke. Kalung ini sama bukan model nya?" Tanya Rico sambil menunjukkan foto kalung salib itu.

" What!! Kenapa ada dua? Padahal Joe bilang itu cuma 1 di dunia. Qiume sengaja pesen dan ikut merancang model nya." Lukas terkesiap.

" So that girl is liar.  Lo bisa nebak ga siapa pemilik kalung ini sekarang?" Tanya Rico menyeringai, dia sedang menunggu panggilan tersambung.

" Jangan bilang..." Sebelum Lukas melanjutkan kalimat nya Rico sudah berbicara dengan seseorang di seberang sana.

" Ko Viko.  Ada waktu ga? Gue ama Lukas mau ketemu nih ? Oke gue otw ama Lukas ke sana." Setelah menutup panggilan Rico tersenyum sembari berkata." You'll right, dude. Yuk kita ketemu ko Viko.  Gue ceritain sambil jalan." Rico menarik tangan Lukas yang masih terpaku di tempat nya.

Flashback on

" Vicky. Itu kalung lo liatin mulu. Kaga bakal gue ambil juga." Kata Rico saat mereka di kamar gadis itu.  Mereka sedang belajar untuk kenaikan kelas ke tingkat 9.

" Ini dari prince masa kecil gue.  Gue kan Rapunzel, Co." Cerita Vicky sambil tetap memandangi kalung itu.

" Dulu waktu umur gue 5 atau 6 tahun. Gue ketemu seorang laki-laki yang sebaya gue. Gue keluar rumah saat bokap gue abis mukulin gue.  Gue lagi bengong di ayunan taman deket rumah.  Tiba-tiba dia ngulurin eskrim coklat ke gue.  Kata nya mood gue pasti membaik.  Pas gue liat mata nya teduh banget. Co. Rasa nya sakit di badan gue lenyap gitu aja.  
Dia bilang 'Rapunzel jangan sedih lagi ada Prince di sini yang bakal bawa Rapunzel keluar dari istana dan nenek sihir'.  Gue tanya kenapa Rapunzel. Laki-laki itu jawab ' Karena rambut kamu kayak Rapunzel panjang dan di kepang.  Prince ga bakal jadiin rambut Punzel buat tali.  Tapi Prince janji kalau kita udah dewasa.  Prince bakal nikah ama Rapunzel. Sejak itu kami sering bermain bersama termasuk makan eskrim coklat  foto-foto polaroid yang gue dan dia simpen. Oh main ayunan juga." Vicky menghela nafas. " Namun malam itu bokap mukulin gue sampe gue koma. Bangun-bangun gue di RS, Co.  Saat gue keluar RS gue ga ketemu Prince karena kita pindah rumah di sini karena bisnis bokap meningkat pesat. Satu-satu nya kenangan gue ama Prince adalah kalung salib ini dan gue kasih kalung bintang bulan gue." 

" Oh so sweet banget cerita lo. Prince and Rapunzel." Sahut Rico sambil memeluk Vicky.

Flashback off

" Anjirrr.  Mereka berdua jodoh dari kecil. Cerita lo persis sama kayak yang Joe ceritain." Lukas tertawa sambil memutar setir nya.

" Lo girang boleh tapi ga usa lebay juga.  Lagi nyetir juga." Rico mendengus.

" Jadi ada apa Ric?" Tanya Viko begitu mereka bertiga bertemu.

" Ko. Kita bisa ke kamar Vicky ga? Soal nya ada yang mau gue pastiin."

Viko memandang aneh kedua nya.  Setelah Lukas dan Rico menjelaskan semua nya.  Lelaki itu mengangguk. " Oke lah. Sekalian gue mau liat Prinze dan Rapunzel nya. Lo tau emang di mana nyimpen nya?" 

" Vicky cuma bawa diri kan setelah keluar rs?" Tanya Rico memastikan. Setelah Viko mengangguk Rico menghela nafas lega.

Rico mengeluarkan kotak kecil ada di bawah lemari.  Setelah membuka nya tampak foto-foto dan sebuah kalung salib  di dalam nya.
" Ini kalung yang asli. Luke. Yang ada di Eve itu palsu. 

" Yeah dan foto ini juga ada di Joe. Mereka minta 2 kali foto dan cetak rupa nya dulu. Cerdas banget mereka." Lukas kembali tertawa sementara Viko memandangi ratusan foto polaroid itu.

" Ah pantas saja dede waktu itu lebih berseri.  Ternyata Prince nya datang toh." Viko membuka suara nya.

" Ada apa ini ?" Tanya sebuah suara, saat ketiga nya menoleh. Vito dan Vino ikut bergabung dengan mereka.  Lukas menjelaskan hal yang sama pada kedua nya.

" Jadi mereka emang berjodoh dari kecil." Sahutan serempak kedua nya membuat ketiga nya tertawa.

" Mereka bisa bertemu saat kalian selesai UN dan kalo kalian bisa menemukan di mana dede bersekolah sebelum kalian UN.  Kita akan berusaha buat dede lepas dari keluarga ini.  Selanjut nya dede tanggung jawab Joe. Dan untuk wali nikah jangan berharap papa atau kami yang jadi wali nya. Mengeluarkan dede dari keluarga ini berarti memutus hubungan, dede ga akan mendapatkan 1 persen pun warisan.  Kecuali bila papa kami sudah tiada. Kami baru dapat mengubah wasiat nya. Dan rumah serta isi nya yang dede tempatin di Jakarta itu anggap lah hadiah kami untuk mereka berdua. " Perkataan Vino membuat Lukas dan Rico terbelalak.

" Saat kalian sudah menemukan nya.  Joe perlu kemari buat minta restu terakhir dari kami.  Setidak nya kami harus memastikan adik kami di tangan pria yang tepat." Ucap Vino lagi.

Lukas dan Rico tersenyum mendengar nya. Well Lukas akan berbuat apa saja buat menemukan Rapunzel asli nya Joe.

" Boleh ini kami bawa?" Tanya Rico sambil memegang kaleng itu. Ketiga nya pun mengangguk.

" Langsung ke rumah Joe. Belum terlalu malam kan?" Tanya Rico.

" Lo kayak cewe aja. Woy sadar lo punya burung juga. " Sahut Lukas mencibir. Rico hanya mendengus.

" Joe. Yaelah malah tidur lagi nih anak. Joe. Woy bangun." Lukas mengguncang tubuh Joe yang tertutupi selimut.

" Berisik. " Jerit Joe sambil tarik menarik selimut dengan Lukas.

" Udah biarin aja kalo dia ga mau denger kalo ko Vino udah kasih restu dan dia ga mau liat ini." Sahut Rico sambil mengeluarkan sebuah foto dan menempelkan nya di kening Joe.

" Foto siapa sih?"

" Foto lo ama Rapunzel, dasar sepupu dodol buka mata lo." Sahut Lukas gemas.

Mendengar kata Rapunzel membuat Joe langsung melebarkan mata dan mengambil foto yang ada di kening nya.  Sedetik kemudian dia tersentak. Yang di katakan Lukas benar .  Saat duduk dia lebih terkejut saat melihat sebuah kaleng terbuka di mana ada ratusan foto nya and Rapunzel , kalung salib nya dan sebuah buku diary.

" Lo dapat dari mana semua ini?" Tanya Joe.

" Lo kan pinter Joe. Coba lo tebak." Kata Lukas menggoda. Joe mendengus sebentar dia mulai berfikir Lukas dan Rico dan tadi dia sempat mendengar restu dari Vino.

" Rapunzel gue.  Vivi bukan Eve." Teriak Joe nyaring tidak lama dia tertawa membuat kedua nya merinding.

" Tugas kita pertama adalah menemukan Vicky sebelum UN. Setelah itu lo bisa ketemu triplet buat minta restu dan ketemu Vicky." Perkataan Lukas membuat dada Joe menghangat.

" Tapi setelah itu Vicky akan di keluarkan dari keluarga nya.  Koko nya bahkan tidak berani menjadi wali nikah Vicky selama bokap nya hidup.  Inti nya begitu lo bertemu Vicky.  Dia tanggung jawab lo." Kata Lukas lagi.

Joe terdiam kemudian akhir nya menjawab." Dia memang tanggung jawab gue sejak gue merusak nya.  Gue pastiin saat bersama gue dia ga bakal kelaparan walau tidak berlimpah harta seperti saat ini."

" Oke case is closed ya. Lo jangan perhatian lagi ke Eve karena lo sama Vicky udah jodoh dari dulu." Ucapan Rico membuat Joe terkekeh sahabat pacar nya benar-benar dapat di andalkan.

" Kita tunggu dia buka mulut dan menyadari kesalahan nya.  Dan gue ga akan ngerespon dia apa-apa. Chat Ethan dan Rey  sekarang, syukur-syukur masih bangun tuh anak dua." Perintah Joe.

" Lo nya aja yang bocah jam 9 udah tidur.  sekarang weekend woi.. ya uda tunggu gue chat mereka biar kemari." Sahut Lukas jengkel.

" Bocah yang ini bisa buat Vivi teriak dan mendesah. Gue kangen banget ama Vivi. Lagi ngelamunin dia tiba-tiba aja gue on.  Mau lampiasin ke siapa? Ya uda gue mandi  air dingin terus tidur." Sahut Joe dengan tampang merana.

" Anjirrr omongan lo. Joe. " Sahut Lukas merinding.  Sementara Rico tertawa.

" Body nya Vicky seksi ya? Ampe buat lo on terus ya?" Tanya Rico menggoda.

" Cuma sama Vivi tubuh gue bereaksi. " Sahut nya lagi.

" Sama Eve ga ada nafsu nya?" Tanya Rico memastikan.

" Boro-boro nafsu jantung gue aja ga berdebar kalo di deket dia.  Ga kayak Vivi."

" Stop Joe. Ntar lo on lagi. Rico udah cukup nanya nya. Sepupu gue udah cinta banget ama sohib lo. Oke." Lukas memotong perkataan Joe yang terlihat mulai melamunkan Vicky.  Kedua nya hanya tersenyum aneh.

Rey dan Ethan hanya terdiam saat Lukas dan Rico menceritakan semua nya.

" Joe. Maafin sepupu gue.  Padahal gue udah bilangin dia."

" Gue uda maafin dia yang ngebohongin gue.  Untung hati gue ga bisa di bohongin.  Gue tunggu ampe dia sadar dan ngaku kalo dia bukan Rapunzel gue. " Ucap Joe akhir nya.

" Iya nanti gue bilangin pelan-pelan.  Jadi gue ga boleh bilang ke dia kalo gue udah tau dia boong." Kata Ethan lagi.

" Iya. Biar gimana dia cewe.  Dan gue ga mau mempermalukan dia kalo gue yang bongkar kebohongan nya." Sahut Joe.

" Thanks Joe.  Sekarang kita mulai misi pencarian kita." Kata Ethan sambil tersenyum.  Setidak nya Joe tidak membenci nya karena kelakuan Eve.

***************************************

Di cafe MATRIX

Lukas meminta bantuan ketua osis mereka untuk mencari jejak Vicky di Jakarta.  Ketua osis pasti juga memiliki hubungan dengan sesama ketua osis di lain sekolah bukan.

" Please banget ya. Do. Tolong bantu kita nyari Victoria di Jakarta. Joe uda banyak kan nyumbang prestasi selama ini buat sekolah ini.  Jadi gue mohon kali ini kita sebagai temen nya bantu dia bersatu lagi dengan Victoria." Permintaan Lukas membuat Aldo berfikir-fikir.

" Nanti gue omongin dulu ke anak osis pas lagi acara informal."

" Tapi lo harus pastiin anak osis ga bocor ke satu sekolah.  Yang tau masalah ini gue Ethan Reynald Rico dan pasti nya Joe. " Lukas berbicara lagi.

" Why?" Tanya nya sambil menyeruput es capucino nya.

" Yang terpenting pastikan dulu keberadaan Victoria.  Baru setelah itu kita bicarakan lagi." Aldo mengangguk saat mendengar penjelasan Lukas yang masuk akal.

" Joe cinta mati ya ama Vicky.  Pantes aja gitu tahun ajaran baru dia kayak glommy gitu.  Ternyata separuh jiwa nya pergi toh."
Aldo terkekeh saat mengatakan itu.  Lelaki itu mengingat bagaimana Joe memperlakukan teman sekelas nya itu dengan lembut.  Sampai-sampai membuat dia ribut dengan Caren pacar nya karena gadis itu ingin di perlakukan sama seperti Vicky.

******************************************

Ethan sedang bertengkar dengan Eve sore itu di rumah Eve.

" Ih. Ini pasti karena kak Ethan kak Joe menjauh dari Eve, padahal kak Joe udah mulai deket ama Eve." Caci gadis itu.

" Bukan kakak yang buat Joe jauh dari kamu.  Tapi emang kamu yang ga pernah masuk dalam hati Joe.  Bukan kamu.  Hanya 1 orang dan Joe mencintai nya." Sahut Ethan balik.

" Terus di mana dia.  Kenapa dia ninggalin kak Joe.."

" Cukup Eve!! Sekarang terserah kamu.  Tapi kalau Joe dan gadis sudah bertemu lagi.  Kamu akan menyadari kalau perkataan kakak benar.  Jangan sampai kamu menangis meraung-raung karena kamu memang tidak pernah dapat bersaing dengan nya." Ethan membanting pintu kamar Eve meninggalkan tante Rina, mama Eve yang terkejut.

Mama Rina sudah menyerah membujuk anak nya yang keras kepala.  Awal mengetahui Ethan tidak mau membantu sepupu nya membuat wanita itu marah.  Dia bahkan membujuk suami nya untuk menjodohkan Eve dengan Joe.  Namun suami nya yang pernah melihat Joe jalan berdua dengan Vito dan Vito memperkenalkan nya sebagai calon adik ipar membuat lelaki itu takut untuk mengusik Vito dan keluarga nya.  Salah bertindak perusahaan nya jatuh ke tangan triplet.

" Ma..Lupakan rencana perjodohan Eve dengan Johanness.  Lelaki itu calon adik ipar dari triplet Christoper.  Mereka akan menikah dalam 5 atau 6 tahun lagi."

" Kan baru rencana.  Lagipula siapa sih mereka sampe papa segan sama mereka."

" Ayah gadis itu Wilson Christoper.  Pemilik top 100 perusahaan di dunia.  Kalau dia mau dia bisa membuat bangkrut perusahaan kita." Perkataan suami nya membuat mama Rina menegang.

" Jadi Eve ga bisa dengan Johanness. Ya, pa." Hermawan mengangguk membuat istri nya mendesah.

Mama Rina perlahan membuka pintu kamar anak nya.  Anak gadis nya sedang menangis dengan bantal menutupi muka nya.  Dengan lembut dia mengusap rambut Eve.

" Ma. Kak Ethan jahat. Ga suka kalo Eve deket ama kak Joe.  Padahal Eve cinta banget ama kak Joe." Eve menangis sesunggukan.

" Eve. Ethan ngelakuin itu karena ga mau kamu terluka sayang.  Lelaki itu sudah punya calon istri." Mama Rina berusaha menyadarkan putri nya.

" Semua orang bilang gitu tapi mana bukti nya.  Mana gadis itu di mana?" Eve menangis histeris berjam-jam setelah lelah gadis itu tertidur.

******************************************

" Tumben sepupu lo ga ada. Than?" Tanya Rey saat mereka berempat di kantin.

" Eve kemarin nangis histeris malam nya demam.  Masuk rs dia. Ngigau manggil nama lo Joe." Kata Ethan lemas.

" Lo ga berharap Joe jenguk dia kan.  Meskipun dia sepupu lo.  Dia udah keterlaluan." Celetuk Lukas.

" Ga. Kalo lo jenguk dia merasa Joe kasih harapan ke dia." Sahut Ethan frustasi di satu sisi dia ga tega ama Eve tapi di sisi lain Ethan sadar bahwa Joe hanya mencintai Vicky.

" Ya uda biarin aja Eve.  Dia di tangani ama dokter yang bagus kan." Kata Joe akhir nya.
" Gue belum bilang ya.  Kata Ko Viko waktu Vivi di kuret janin nya ada dua.  Jadi seandai nya anak gue lahir langsung punya dua gue." Kata Joe sambil menerawang.

" Kangen banget ya lo ama Vicky?" Tanya Lukas yang sebenar nya sebuah pernyataan.

" Tokcer juga lo Joe. Nanti kalo uda sah mudah-mudahan lo dapat kembar lagi." Sahut Rey sembari meminum es teh nya.

Cindy yang duduk di belakang mereka yang terhalang dinding terkejut mendengar kan ini. Janin anak.  Bearti Joe dan gadis yang bernama Vicky sudah berhubungan intim yang arti nya Joe bukan perjaka lagi.

' Eve tunggu saja sampai mereka berdua bertemu.  Lo bakal nangis darah ' Batin Cindy melengos.  Dia penat mendengar hal ini.  Saat akan berjalan dia tidak memperhatikan sekitar sehingga gadis itu tersandung namun saat membuka mata nya dia terkejut saat gelas jus sirsak nya terlempar di jaket Lukas yang memandang nya tajam.

"Maafin saya. Ko. Saya ga sengaja." Cicit Cindy sambil mendekati Lukas.

" Berasa dejavu ga lo Joe?" Tanya Rey yang di sambut kekehan Joe sementara Lukas menahan amarah nya.

" Lo cuciin jaket gue." Bentak Ethan sambil melepas jaket nya. Setelah memastikan tidak ada apa-apa lagi di saku nya lelaki itu melempar nya ke arah Cindy yang makin memucat. " Bawa ke kelas gue kalo udah beres."

" Iya ko." Sahut Cindy lemas.  Dia semakin merasakan pening di kepala nya. " Saya permisi dulu ko." Sahut Cindy dengan gemetar.  Ah asam lambung nya kumat rupa nya.

Baru beberapa meter Cindy berjalan, gadis itu terjatuh.  Seorang gadis yang juga teman sekelas nya Bella kaget dan berteriak . " WOIII PADA DIEM AJA BUKAN NYA DI TOLONGIN. CINDYYYYY PINGSAN INI.  DASAR BEGO SEMUA."

Keempat nya menoleh dan melihat seorang gadis mengumpati orang yang mengelilingi Cindy, sementara dia menepuk pipi Cindy berharap gadis itu sadar.

" Koq gue kayak nya bisa ngeramal ya kalo Lukas bentar lagi punya cewe." Celetukan Ethan membuat Lukas mendengus.  Lelaki itu segera menghampiri gadis yang berteriak tadi lalu menggendong Cindy di ikuti dengan Bella yang menyusul di belakang nya.

" Bener-bener mirip lo dulu awal nya. Joe." Rey tertawa keras membuat Ethan dan Joe mengusap wajah nya kasar. " Gue mah ogah banget lah ya. Masa punya pacar dikit-dikit pingsan. Cewe gue mesti strong." Sambung nya lagi masih tertawa.

" Woi uda ketawa nya.  Kita liat yuk Lukas ama tuh cewe." Sahut Ethan menarik lengan Rey.

UKS

" Cin.. Yaelah nih anak ga bangun bangun lagi.  Cin..Cindyyy. " Seru Bella sambil menepuki pipi Cindy membuat Lukas menjadi gemas melihat nya.

" Udah biar gue yang urus temen lo.  Lo cariin minyak kayu putih." Kalimat Lukas membuat Bella terkesiap setelah menemukan nya gadis itu menyerahkan nya pada Lukas.

Lukas menuangkan cairan itu ke telunjuk nya dan mulai mendekatkan nya ke hidung Cindy, lelaki itu melakukan nya berkali-kali hingga gadis itu sadar.

Cindy merasa kepala nya sakit saat membuka mata nya.
" Lo ga ketakukan kan pas gue bentak tadi?"  Suara itu memaksa Cindy menoleh dan saat melihat Lukas, gadis itu tersentak.

" Aaaaku mimiminta maaf. Udah ngerepotin koko." Cindy tergagap saat Lukas memandang nya tajam.

" Ckk. Nyusahin aja sih lo." Gumam Lukas yang masih dapat di dengar Cindy.

Pintu UKS terbuka dan ketiga lelaki muncul di belakang nya .

" Oii. Jadi udah sadar nih calon pacar Lukas." Seruan Rey membuat Bella menoleh ke arah  nya.

" Kakak yang kemarin lempar bola sampe mangkok bakso aku pecah kan. Udah gitu pake kabur lagi. BAKA." Tunjuk Bella pada Rey sambil mengumpati lelaki itu.  Ethan Joe dan Lukas terkejut melihat teman nya di maki oleh seorang gadis.  Sedang Cindy, rasa pusing kembali mendera nya ketika mendengar Bella dan Rey mulai bertengkar.

Lukas melirik ke arah Cindy yang memijit pelipis nya. Lelaki itu tau bahwa Cindy terganggu dengan keributan ini.
"  KELUARRRRR KALO MAU RIBUT. INI UKS." Teriakan Lukas membungkam kedua nya.  Joe dan Ethan mengerti bahwa mereka harus keluar dari ruangan ini membiarkan dua sejoli ini memulai kisah nya.

Ethan menarik Rey dan Bella sebelum keluar meninggalkan Lukas dan Cindy.

*****************************************

3 bulan sebelum UN

" Kak Lukas liat Cindy ga?" Tanya Bella sambil terengah ke4 nya yang sedang duduk di kantin.

" Lah dia kan temen sekelas lo. Oneng. Pain lo nanyain ke kita." Rey menyahuti Bella semenjak kejadian UKS berdua sering bertengkar.  Sedang hubungan Lukas dan Cindy tidak jelas status nya.

" Gue nanya ke kak Lukas bukan lo. BA-KA." Bella menekankan kata Baka.

" Oi udah kali ribut nya. Gue tadi sempet liat Cindy ke arah gudang sekolah.  Kayak menghindari sesuatu. " Perkataan Ethan membuat Bella terkesiap.

" Shit... Belum puas apa kakak tiri nya nyiksa di rumah.  Sekarang di sekolahan juga. Dasar bitch." Umpat Bella sambil berlari keluar.

Keempat lelaki itu tersentak sebelum akhir nya menyusul Bella.

Di gudang belakang sekolah nampak seorang gadis dengan penampilan acak-acakan pipi nya memerah akibat bekas tamparan. Kedua tangan nya di cekal oleh dua orang gadis sementara di depan nya seorang gadis memegang cutter dan mengarahkan nya ke pipi mulus nya.

" WOY DASAR PEREK LEPASIN TEMEN GUE." Teriakan Bella membuat ketiga orang itu terkejut apalagi saat Bella menendang kedua gadis yang mencekal Cindy dan mendorong gadis yang memegang cutter.

Baru saja mereka akan manghajar balik Bella . Klik. Sebuah suara menyadarkan ketiga bahwa ada yang menfoto aksi mereka.  Mereka memucat saat mengetahui Lukas yang melakukan nya.  Tanpa banyak kata 3 gadis itu kabur.

" Cin..Masih bisa jalan ga?" Tanya Bella cemas.

" Mungkin.  Untung gue kasih lo memory card gue.  Jadi gue bisa nunjukkin ke bokap gue kelakuan istri dan anak nya."

" Ya udah. Gue bawa laptop, kita bisa save di sana buat jaga-jaga aja." Kata Bella lagi.

" Ehh.. turunin saya ko. Saya bisa jalan sendiri." Pekik Cindy saat Lukas menggendong nya.

" Kita ke uks. Joe bawa laptop gue ke sana dan lo ikut gue." Cindy meringis saat mendengar kalimat Lukas."

Setelah mengobati Cindy.  Lukas memasukkan memory card itu ke laptop nya dan mencopy isi nya.

" Ck..Kakak tiri lo perek juga ya." Sahutan Bella yang spontan membuat keempat lelaki itu melihat layar laptop Lukas yang sedang di utak atik Bella.

Bella masih asyik melihat foto kakak tiri Cindy yang sedang berciuman dengan tubuh setengah telanjang.  Sementara para lelaki sudah mengalihkan pandangan mereka ke tempat lain.

" Woiii. Cin..Ini folder apaan boleh gue buka ga?" Tanya Bella saat melihat folder Step Cousin.

" Boleh itu sepupu tiri gue.  Dia bae banget ama gue.  Dia sekolah di Jakarta." Jawab Cindy lemah.

" Wow sepupu lo hansem juga kenalin atuh ke gue.  Lagi jomblo neh.  Ya sayang udah punya cewe.  EBUSETTTTTT CANTIK BANGET CEWE NYA." Teriakan Bella membuat para lelaki menoleh lagi ke arah nya dan melihat objek yang di maksud.  Seketika itu juga mereka terbelalak.

" Itu sepupu nya Bel. Bukan pacar.  Lo liat aja nih di instagram gue Ko Randy ada caption. " With my cousin. Victoria Christoper Jacobus." Perkataan Cindy membuat Joe langsung tertawa nyaring membuat kedua gadis yang sedang berbicara itu terkejut.  Joe yang terkenal dingin bisa tertawa selepas itu.

" Biarin aja. Ga usa peduliin dia. Eh betewe sepupu lo sekolah di mana?" Tanya Lukas. Lelaki itu mengambil alih sekarang.

Tbc




















Jumat, 09 Februari 2018

It's Start With a Wrong Way To Love You~14

Part 14~ Another Problem ( Victoria side)

" Tenang yang ambil gambar lo cuma Rio koq." Perkataan Iyel membuat Vicky lega namun saat mendengar Rio mengambil foto diri nya.  Vicky kembali gusar.  Apalagi gosip diri nya yang berpacaran dengan Rio yang entah dari mana kabar nya sampai ke telinga nya.

" Ayo pulang.  Mau ujan." Ajak Rio datar.

CTARRRRRRR Bunyi petir mengejutkan Vicky dan Rio saat di mobil.  Vicky memucat di kursi penumpang sementara Rio mengingat Ify karena gadis itu saat takut pada petir.  Rio menghadap ke arah Vicky dan terkejut melihat Vicky yang mematung seakan hanya raga nya yang berada di tempat ini tapi tidak dengan jiwa nya.

Joe yang selalu memeluk nya mengatakan bahwa semua baik-baik saja.  Vicky sesaat merasa nyaman saat seseorang memeluk nya namun indra penciuman nya mengingatkan otak nya bahwa ini bukan wangi tubuh Joe, parfum mereka juga berbeda. Kesadaran itu membuat Vicky mendorong orang itu yang ternyata Rio.

" Kita jalan sekarang. Kak." Sahut Vicky memecah situasi canggung mereka berdua.

" Vicky boleh gue masuk.  Hujan nya makin deras dan gue ga mau kecelakaan karena jalanan licin." Kata Rio setelah mereka sampai di rumah Vicky.  Mobil fortuner nya tidak terparkir di garasi yang berarti salah satu dari triplet memakai nya berikut dengan Pak Tino sebagai supir nya.

Setelah memarkirkan Jazz putih di garasi.  Rio mengikuti Vicky.  Vicky menuju dapur meninggalkan Rio sendiri di ruang tamu.

10 menit kemudian.  Vicky datang membawa segelas teh hangat manis dan blueberry chesse cake yang di buat nya kemarin.  Gadis itu sudah berganti baju kaus pink bergambar eifell dan celana  bahan selutut berwarna hitam.

" Lo tinggal sama siapa?" Tanya Rio tiba-tiba.

" Bi Parni sekeluarga." Jawab Vicky singkat.

" Lo. Mau ga jadi cewe gue?" Tanya Rio tiba-tiba membuat Vicky terkejut.  Dia ga bisa membiarkan hal ini berlarut-larut.  Habis sudah kesabaran nya.

" Ga mau." Raut muka Vicky udah terlihat menyeramkan di mata Rio, namun lelaki itu masih nekat bertanya lagi.  Rio ingin cepat move on dari Ify.

" Kenapa? Gue kan ganteng. Banyak yang antri jadi pacar gue." Desak Rio.

" Kak Rio.  Besok kita bicarakan lagi. Sekarang lebih baik kakak pulang karena hujan uda reda." Saat itu lah Rio mengerti kalau dia sudah melakukan kesalahan besar. Vicky sama sekali tidak menyukai nya.

Vicky segera masuk ke kamar nya mengambil iphone dan menelepon seseorang.

****************************************

Esok hari nya Vicky terlambat bangun yang mengakibatkan diri nya nyaris telat 1 detik lagi bell berbunyi dan pintu gerbang tertutup.  Untung saja Naufal mengebut motor nya.  Tetap saja dia terlambat di pelajaran pertama.  Di belakang nya Vicky melihat Ify juga terlambat namun mata nya merah seperti habis menangis dan berat tubuh nya turun. Setidak nya itu yang di lihat Vicky.

" Kalian berdua terlambat. Jangan harap bisa masuk kelas saya." Kata Pak Dana guru biologi killer.

" Baik.  Tapi biarkan kami menaruh tas kami dahulu setelah itu kami keluar dari kelas ini." Ucapan Vicky membuat Ify menoleh.  Seperti nya dia tau kalau Ify keberatan membawa tas nya.

" Baik. Setelah itu keluar dan hukuman kalian cari artikel tentang materi hari ini 20 lembar kertas A4.  Kumpulkan minggu depan."

" Victoria. Ify." Sebuah suara membuat kedua nya menoleh.  Bu Dina guru kesenian mereka berdiri dengan kesulitan karena banyak nya buku.

" Tolong antarkan ini ke kelas 12 ipa 1. Saya harus ke kelas 10-3 sekarang juga." Kata Bu Dina sambil menyerahkan buku-buku itu ke Vicky dan Ify. " Oh tunggu masih ada beberapa buku lagi."

Setelah semua buku lengkap kedua nya berjalan beriringan.  Sesampai nya di depan kelas Vicky berucap dengan datar membuat Ify terkesiap. " Tegakkan badan dan kepala lo kalo emang lo yang memulai semua kekacauan ini. Ify, kesabaran gue udah abis.  Dan ingat lo ga bakal gue lepasin."

Vicky mengetuk pintu lalu masuk di susul Ify di belakang.  Suasana kelas yang tadi nya hening berubah menjadi riuh di susul suit-suitan. Ify menjadi bulan-bulanan di kelas ini.

" Ketika mantan dan calon pacar berdampingan." Ucapan Cakka membuat Rio menelan ludah nya.  Dia belum menceritakan perihal kemarin kepada ketiga nya.

" Madu dan racun berdampingan." Oh double shit Rio makin pusing mendengar celetukan garing Lintar.  Lelaki paling lemes di kelas nya.  Rio memandang kedua gadis yang berada di depan.  Ify terlihat menahan tangis nya, namun saat melihat mata Vicky lelaki itu merinding karena dia mengerti arti tatapan itu.  Gadis itu sudah gusar dan Rio merasa akan ada hal buruk yang terjadi.

" Ini buku nya pak.  Kami permisi dulu." Kalimat Vicky yang terdengar dingin membungkam seisi kelas itu dan mereka menyadari gadis itu marah besar.

Ify jalan terlebih dahulu di susul Vicky di belakang nya.  BRAKKKKK.. Gadis itu membanting pintu kelas 12 ipa 1 membuat sang guru yang berada di meja guru terkejut.  Begitu juga dengan seisi kelas.  Guru itu paham kalau sedari tadi Vicky menahan amarah nya karena apa yang di lakukan satu kelas ini sangat tidak pantas.

" Ada yang belum lo ceritain ke kita ya?" Tanya Alvin saat melihat Rio yang terdiam.

Ify memperhatikan Vicky yang melamun sambil berjalan.  Ify merasa bersalah karena dia memang masih mencintai Rio, andaikan takdir tidak mempermainkan nya dia masih bersama Rio dan tidak di kucilkan seluruh sekolah.  Bahkan dia melibatkan Kivlan sepupu nya sebagai tameng.  Ya seluruh sekolah menganggap mereka berpacaran.  Karena masalah itu dia meminta Kivlan untuk bersekolah di tempat nya dan menjadi 'pacar' Ify di sekolah.

Vicky berada 1 meter di depan nya dan Ify melihat bola basket dengan kecepatan tinggi ke arah Vicky, Ify berteriak spontan " VICKYYY AWASSSSS."

Terlambat bola basket itu mengenai mukanya.  Vicky jatuh terduduk menahan sakit, darah mengalir dari hidung nya.  Dia sempat melihat beberapa orang ke arah nya sebelum semua nya mendadak gelap.

Sang pelaku pelemparan.  Lelaki berpostur tegap langsung menggendong tubuh Vicky yang terkulai ke uks melewati koridor kelas 12 tentu nya di lihat oleh oleh semua nya dari jendela kelas.

Silau itu di rasakan Vicky saat membuka nya.  Hidung nya masih terasa sakit.  Saat melihat sekitar dia melihat SSA mengelilingi nya.  Vicky mencoba bangun namun rasa pusing memaksa nya untuk berbaring kembali.

" Sini gue bantu duduk nya." Kata Via lembut.

" Kalian koq di sini?" Tanya Vicky setelah dia berbaring.

" Guru nya ga masuk.  Kita dapet kabar dari kak Iyel yang liat lo di gendong ama anak 12-ips4." Jelas Via.

" Duh idung lo masih memar Vick.  Lagian  yang main bola basket  keterlaluan." Ucap Shilla dengan semangat 45.

" Itu udah di kompres Shill. Beberapa hari
 juga ilang memar nya. Vicky putih banget jadi ada luka dikit juga keliatan." Agni menjawab gemas Shilla.

Pintu uks terbuka dan CRAG plus Randy masuk menghampiri Vicky yang duduk di ranjang.  CAG plus Randy bertanya-tanya tentang keadaan Vicky.

" Kak Rio.  Sepulang sekolah kita ber8 perlu bicara." Ucapan Vicky membuat Randy terdiam.  Sepupu nya akan bertindak.

" Kenapa ga sekarang aja?" Tanya Cakka masih lola.

" Kalian ga masalah membicarakan IFY padahal ada ko Randy." Sahut Vicky balik.

" Ga masalah.  Lagipula semua di sekolah udah tau kalo gue dan Ify udah berakhir..."

" Dan menjadikan gue pacar Kak Rio.  Buat menunjukkan ke Ify kalo lo uda menemukan pengganti nya.  Padahal lo berdua masih saling mencintai."  Vicky memotong ucapan Rio membuat lelaki itu meradang.

" DIA SENDIRI YANG MUTUSIN GUE DAN PACARAN AMA KIVLAN.  JADI GA MUNGKIN IFY MASIH CINTA AMA GUE..."
Tukk Randy menyentil kepala Rio saat melihat tatapan mata Vicky yang tajam.

"  Itu arti nya lo melihat sebatas mata bukan dengan hati lo. Dan lo semua sangat kekanakan saat menghadapi Ify.  Gue akan nunjukkin apa yang Ify sembunyikan selama ini."

" Kalau dia memang selingkuh?" Tanya Alvin to the point

" Maka gue akan menerima pernyataan cinta kak Rio kemarin walau pun gue tau itu palsu."  Jawaban Vicky membuat semua nya terdiam.

Suasana canggung tercipta di antara ke 9 nya.  BRAKK pintu uks kali ini terbuka kasar di susul 4 lelaki yang memasuki uks.

" Sori.  Gue yang lempar bola itu ampe buat lo pingsan dan mimisan." Sahut seorang lelaki berwajah bule dan oriental. Di belakang nya berdiri ketiga lelaki yang menatap intens interaksi teman nya dan Vicky.

"  Sekolah macam apa yang membiarkan murid nya berkeliaran di jam pelajaran." Vicky berdecak melihat ruang uks yang jadi ramai.

" Sekolah yang para guru nya sedang ada rapat." Jawab lelaki itu lagi santai.  Dia bukan nya tidak tau dengan suasana canggung yang tercipta di ruangan ini.  Namun dia pura-pura tidak tahu.

" DEDE.... Sejak kapan tanda ini ada?" Jerit Randy saat dia melihat sekilas pergelangan tangan Vicky.  Dia menggulung lengan jaket Vicky dan mengusap nya.  Para lelaki tersentak melihat Randy sang play boy sekolah bertindak manis pada seorang gadis.

Rasa nya Vicky ingin menghilang saja. Sekarang semua orang mengetahui luka sayatan yang berbekas itu.  Perlakuan Randy membuat Vicky teringat Joe.  Dia ingat saat pertama kali lelaki itu melihat nya.  Joe mengecup lembut luka nya meyakinkan diri nya bahwa semua baik-baik saja.

Lagi-lagi Rio melihat nya , Vicky yang melamun meninggalkan raga nya sedang jiwa nya berkelana di alam lamunan.

Randy tersentak melihat keadaan sepupu nya.  " KELUARRRRRR SEMUAAAAA."  Randy berteriak mengusir semua nya.

" Apa hak lo buat usir gue." Tantang lelaki bule itu.

Teriakan Randy menyadarkan Vicky. Dia mengedipkan mata berkali-kali memaksa cairan bening itu tidak keluar.  Setidak nya bukan sekarang namun nanti.  Dia memaksa diri untuk bangun dan keluar dari uks saat perhatian semua teralihkan pada Randy dan lelaki bule itu.

GREB.. " Mau ke mana lo." Vicky terkesiap saat sebuah tangan mencekal tangan nya.  " Urusan kita belum kelar. Princess."  Vicky menghela nafas kasar saat lelaki bule itu menyeringai pada nya.  Jenis seringai yang Vicky pahami maksud nya.  Lelaki itu menginginkan Vicky dan dia menatap nya dengan lapar.

" Pulang sekolah kita lanjutkan lagi pembicaraan ini.  Dan tolong lepas tangan kamu dari saya.  Atau.."

" Atau apa princess?" Sadar bahwa cara lembut tidak akan ampuh.  Vicky mengambil ancang-ancang setelah sebelum nya dia berhitung dalam hati.

BRAKKKKK.  Dengan cepat Vicky berputar menyikut dan membanting lelaki bule membuat semua nya tersentak.  Sedetik kemudian dia berkata. " I had warning you. But you don't listen me.  Pulang sekolah kita selesaikan  urusan kita.  Antara kalian dengan Ify .  "

Randy ikut berlari menyusul Vicky meninggalkan 11 orang yang mematung mendengar kalimat Vicky yang datar dan dingin.

" Gue suka cewe dingin dan kasar. " Sahut Lelaki bule sambil berdiri di bantu ketiga teman nya.

" Woy. Sarap lo. Nic. Cewe orang lo embat.  Itu punya Randy juga." Sahut Seorang yang rambut nya jabrik. Tristan

" Enak aja lo mau jadiin dia korban. Dia calon nya Rio tau." Sembur Cakka.

" Baru calon kan. Belum jadi pacar." Sahut Lelaki bule itu Nicholas.

CRAG SSA keluar dari uks meninggal kan Nicholas. Tristan. Adrian dan Benjamin  di sana.

"  Kita ikutin mereka nanti." Perintah Nico pada ketiga nya.

SSA yang merasa suasana hati Vicky semakin buruk membiarkan saja gadis itu mengutak atik iphone nya.  Setelah beberapa saat dia menuju meja Ify dan Debo dan berkata.

" This game is over this day."  Membuat Ify dan Debo meringis mendengar nya.

KRINGGGGGG Bunyi bel pulang membuat satu persatu murid berhamburan keluar.  Memang merekq di pulangkan cepat sekitar jam 11.00

" Non.. Pulang sekarang?" Tanya Naufal saat Vicky dan SSA keluar kelas.

" Saya perlu menyelesaikan urusan dulu.  Belum tau jam berapa pulang nya. Kalau bi Parni mulai cemas kamu tau kan harus berbuat apa?" Perkataan Vicky membuat Naufal mengangguk.

Di parkiran

CRAG menunggu ke4 gadis itu dengan gelisah.  Penasaran dengan apa yang Vicky rencanakan.

" Lo punya no IFY kan? Send ke gue." Perintah Vicky.  Setelah beberapa menit Vicky berbicara " Taro hape gue di depan.  Ada tempelan nya kan di motor?"

" Kita mau apa Vicky?" Tanya Rio lagi.

" Ikutin Ify gue install gps di iphone gue. Kali ini gue ikut lo kak." Kata Rio sembari mengambil helm di motor Rio.

' Gadis ini mengerikan.' batin CRAG serempak.

Keempat motor itu pun meninggalkan sekolah tanpa menyadari bahwa ada 4 motor lagi yang mengikuti mereka.

GPS Vicky menunjukkan sinyal kuat saat berada di RS Kanker.  Mereka terus mengikuti Vicky yang mendengar GPS secara wire less sembari melirik sekeliling dan dia tersenyum saat menemukan target nya.

" Ready for a surprise?" Tanya Vicky pada ke 7 nya.

Vicky perlahan menghampiri target, Ify dan Kivlan yang sedang berbicara dengan lelaki berjas dokter.  Dia berjalan tanpa suara dan berhenti di belakang kedua nya memberi isyarat diam kepada dokter berusia 50an yang langsung di  mengerti.

" Ify kamu ga bisa nunda untuk kemo lagi kanker kamu udah makin parah." Kata Kivlan pada Ify yang terisak.  Vicky memberi isyarat ke7 nya mendekat sembari mendengar percakapan kedua nya.

" Ify ga mau kemo. kak. Biarin aja Ify mati. Kak Rio udah ga peduli lagi ama Ify. " Perkataan Ify membuat Rio tersentak.  Kemo mati.  Ify sakit kanker.

" KAMU SALAH FY.  GUE TETEP PEDULI AMA LO.  JADI INI ALASAN DI BALIK PENGKHIANATAN LO. " Bentakan Rio membuat Ify dan Kivlan kaget bahkan Ify terbata dalam memanggil lelaki itu.

" Kak Riii Riio."

Kivlan segera menyingkir menghampiri Vicky yang berbicara dengan dokter Pras.  Nampak nya Vicky dan dokter saling mengenal baik.  Kedua nya sedang berbincang ringan membiarkan ke 8 orang itu mengeluarkan uneg-uneg nya.

" Anak nakal. Koe. Di cariin dokter Abner kamu.  Dia khawatir karena kamu tidak menghubungi dia lagi. Terus ini kenapa idung bisa memar. Nduk." Sahut dokter Pras sambil menyentil dahi nya.

" Dokter mah nyentil saya mulu.  Saya jadi ketularan dokter.  Sering nyentilin orang sekarang.  Tadi saya meleng pas jalan. Jadi ga sempet menghindar saat kena bola basket." Balas Vicky sambil mengelus dahi nya.  " Dok. Kalau saya tampar Ify ga apa kan.  Yang penting dia mau kemo."

" Sakarep mu lah. Nduk." Jawab dokter Pras membuat Kivlan meringis.  Rupa nya sedari tadi berbincang dengan dokter onkologi itu Vicky masih memperhatikan Ify yang masih keras kepala.

Perlahan Vicky menghampiri Ify yang berteriak lalu menampar nya membuat CRAG SSA terkejut.  Berhasil Ify sudah tenang dan dia jatuh terduduk.  Vicky berjongkok di depan nya menangkup wajah gadis tirus itu dan berkata.

" Sorry for that.  Gue udah bilang ke lo tadi pagi.  Well ternyata ini yang lo sembunyiin.  Gue emang bukan lo yang sakit kanker.  Cuma gue bukan pengecut yang melemparkan hati ke sembarang orang.  Asal lo tau Fy.  Gue pernah beberapa kali koma, harapan hidup gue tipis.  Tapi gue masih hidup karena gue tau masih ada orang yang sayang sama gue.  Sementara lo yang masih kuat, ga mau berjuang buat kesembuhan lo."

" Apa guna nya gue kemo kalau pada akhir nya gue juga mati." Balas Ify lagi.

" Ngomong ama siapa lo. Lucu banget.  Semua orang pasti mati.  Emang lo kira manusia itu makhluk abadi kayak vampir atau werewolf. Ha!" Vicky mulai membentak Ify membuat Ify terkesiap.  CRAG dan SSA ingin membantu Ify namun Kivlan mencegah nya.  Dokter Pras menatap pasien teman sejawat nya yang bertitel sp kj itu dengan tenang.  Diam-diam dia mengambil smartphone dan mengvidio kan nya.  Dia akan mengirimkan nya ke dokter Abner.

" Lo bisa jadian ama Kak Rio kalo gue...gue udah ga ada." Ify bersekiras dengan pendirian nya.

" Ck.. Gue ga suka Rio. Pengecut banget sih lo. Pasrah gitu aja.  Kita kan belum tau hasil nya sebelum mencoba kemo itu.  Dan seandai nya kemo ga berhasil, lo kalah dengan terhormat karena perjuangan lo ngadepin penyakit ini.  Ify lo punya orang tua, adik, sepupu, teman yang mendukung perjuangan lo. Tapi yang terlebih cinta dari dia lah yang membuat lo harus nya ga rela ninggalin dia. " Kata Vicky menunjuk Rio yang mulai menangis. Kivlan merasakan rasa yang aneh saat menatap Vicky lama.

" Kak Rio...Hiks..Maafin gue. Kak.. Gue sayang ama lo." Ify mulai terisak dan memanggil Rio membuat lelaki itu berjongkok, menggantikan posisi Vicky.


Vicky hampir saja terjatuh kalau tidak di tahan Alvin.  Lelaki itu memapah nya ke kursi terdekat.

" Koe napa. Nduk?" Tanya dokter Pras menghampiri Vicky yang duduk di kursi RS.

" Pusing dok." Jawab Vicky singkat.  Dokter Pras menyenter mata bawah Vicky dengan pulpen nya.  Dan memanggil suster untuk mentensi Vicky.

" Harus nya kamu bukan bagian saya.  Cuma ini resep penambah darah. salep buat memar.  Banyakin minum susu biar kalsium nya cukup dan yang terpenting banyakin karbo.  Kamu kurus banget, nduk." Sahut Dok Pras sambil menyerahkan secarik resep.

" Dokter pasti bisa nyembuhin Ify.  Apalagi sekarang pengobatan nya makin canggih kan dok." Sahut Vicky sambil melihat Ify yang di peluk Rio.  Kedua nya sudah menjalin kasih kembali.

" Ada yang lo sembuyiin kak?" Tanya Vicky saat melihat Kivlan membuat lelaki itu mendesah.

" Perhatian semua nya.  Gue mau ngaku.  Gue sama Ify sepupuan.  Gue anak ade nyokap nya Ify. " Pengakuan Kivlan membuat CRAG SSA tersentak.

" Jadi lo ga selingkuh. Fy." Ify menggeleng menjawab pertanyaan Shilla.

" Gue uda bilang kan.  Lo cuma liat pake mata bukan hati lo.  Lo mengabaikan bahwa fakta lebih penting bukan hanya pengakuan semata." Ucapan Vicky membuat semua nya terdiam.
" Gue yang memenangkan game ini kak. Dan gue anggep omongan lo yang kemarin ga ada."

Mereka tidak sadar bahwa ada yang mengamati mereka sedari tadi.

" Nic.  Lo yakin masih mau deketin Victoria." Tanya Tristan

" Yakin banget lah.  Tuh cewe smart dan body nya juga oke." Sahut Nico sambil mengeluarkan rokok nya.

**********************************

Semua sudah kembali seperti semula untuk Ify.  Ify kembali berpacaran dengan Rio.  CRAG mendapat teman baru yakni Kivlan. Sepupu Ify.  Gadis itu setuju untuk menjalani kemoterapi.

Vicky duduk dengan Debo.  Karena dia sadar tempat itu seharus nya punya Ify.  Dia mulai menjauhkan diri dari CRAG SISA.  Gadis itu juga menghindar dari Kivlan dan Nico yang terang-terangan mendekati nya.

Vicky sedang menggambar saat sebuah tangan mengelus kepala nya.  Dengan sebal dia menyimpan peralatan nya dan melihat siapa pelaku nya.  Nico.

" Hai Princess. " Sapa Nico dengan senyum smirk nya.  Vicky ga suka dengan senyum itu.  Mesum. Kesan yang Vicky tangkap dari sosok Nico.  Vicky menahan rambut nya yang terkena angin dengan tangan kiri membuat luka sayatan itu terlihat jelas Nico yang duduk di samping kanan nya.

" Well untuk ukuran cewe smart.  Ternyata lo cukup bodoh yah." Kata Nico membuat Vicky tertawa dalam hati dengan asumsi ngawur lelaki itu.

" Well.  Untuk ukuran cowo play boy kamu cukup nekat buat deketin cewe yang lagi dekat dengan seseorang." Vicky balik bertanya.

" Setidak nya gue jamin kalo gue pasti bisa muasin lo di banding dia." Ucapan Nico membuat Vicky tersentak. Apakah play boy ini tau diri nya tidak perawan.

" Setidak nya saya ga bakal sembarangan menggoda orang yang tidak pantas di goda." Vicky mulai berfikir agar tidak kalah dalam permainan kata-kata ini.

" Terus kenapa lo ga coba membuat gue agar pantas lo goda?" Vicky mulai gusar, rasa nya ingin memaki lelaki kurang ajar ini.  Namun Vicky tidak mau membuat lelaki itu di atas angin dengan membiarkan diri nya emosi.

" You are not my type." Kata Vicky sedingin mungkin.

" So what is your type?" Tanya Nico lagi.  Kali ini Vicky mendiamkan nya.  Rasa pusing menyadarkan nya bahwa dia belum makan sejak...... Kemarin malam! Arti nya sudah hampir 18 jam perut nya belum terisi pantas saja kepala nya semakin berdenyut.  Suara yang terdengar di telinga nya semakin lama terasa menjauh hingga akhir nya kegelapan yang menyapa nya.

****************************************

Saat Vicky membuka mata warna putih mendominasi mata nya.  Dia melirik di tangan kiri nya tertancap jarum infus dengan selang berwarna merah. Vicky mengerutkan dahi melihat nya.  Merah berarti darah.  Dia mulai menegok ke atas sebuah kantong darah dengan tulisan AB+ menempel di tiang transfusi.

" Vicky, lo udah bangun?" Tanya seorang gadis yang Vicky masih disoriented untuk mengenali nya.  Setelah memandang beberapa detik gadis itu menjawab.

" Baru Fy.  Lo ama siapa?"

" Ama yang lain tuh Via Shilla ama Agni. Kalo yang cowo lagi parkir motor dulu." Jawab Ify sambil menunjuk SSA di belakang.

" Gimana cerita nya gue bisa di rumah sakit?" Tanya Vicky bingung.  Belum lagi SISA menjawab sebuah suara menyela nya.

" Non. Udah bangun.  Syukurlah.  Non udah pingsan 3 hari.  Kata nya non anemia akut.  Tensi non juga rendah.  Sekarang non mau apa? Ntar di rumah biar bibi buatin." Cerocos bi Parni dengan khas seorang ibu. Tanpa di sadari air mata nya menitik.

" Non.  Mana yang sakit.  Koq non nangis?" Tanya bi Parni khawatir. CRAG SISA terdiam melihat nya.

" Saya lemas bi.  Buatin saya jus buah buah bit campur aja ama buah lain.  Kalo perlu tambahin madu."

" Ya udah ini barang nya non.  Kalo ada perlu panggil bibi ya.  Bibi di luar dulu."

" Jadi kenapa gue bisa di rs?" Tanya Vicky lagi.

" Nico. Kivlan dan Randy yang bawa lo ke rs."  Alvin menjawab pertanyaan Vicky.

Flashback On

Nico menoleh saat Vicky tidak merespon nya.  Lelaki itu terkejut melihat wajah Vicky yang memucat, peluh menetes dari pelipis nya.

" Vicky.  Are you okay?" Tanya Nico sambil menepuk-nepuk Vicky yang pingsan.

" Woyyyy.  Lo apain sepupu gue?" Bentak Randy garang sambil mendorong Nico dan mengambil alih Vicky ke pelukan nya.  Pernyataan Randy membuat semua yang ada di lapangan terkejut.

" Gue ga apa-apain sepupu lo. Ran." Sahut Nico setelah pulih rasa terkejut nya.

" Lo berdua kalo ribut terus kapan bawa Vicky ke dokter nya." Kivlan tiba-tiba membentak kedua nya. Dia gemas melihat kedua lelaki itu yang malah bertengkar.   Dengan cepat dia menggendong Vicky yang berada di pelukan Randy menuju mobil nya.

" Woi lo bawa kemana sepupu gue. Lan. Tungguin." Randy berlari menyusul Kivlan .

" Eh.  Princess." Sahut Nico lalu mengejar Kivlan juga.

CRAG SISA yang melihat nya hanya menggelengkan kepala.

" Sepupu lo. Fy.  Gercep juga." Kata Agni.

" Ya uda kita bantuin Kivlan jadian ama Vicky.  Saingan lo cuma Nico doang." Kata Cakka.

" Via lo mau ke mana?" Tanya Shilla saat melihat Via menuju tempat Vicky tadi.

" Itu ambil tas dan barang nya Vicky masih geletakan nih." Sahut Via membereskan peralatan gambar Vicky.  Via terkesiap saat melihat hasil gambar Vicky yang hampir jadi .  Sepasang anak kecil yang berpakai an pangeran dan putri kerajaan.  Di bawah nya tertulis Prince and Rapunzel.  Ya Vicky menggambar masa lalu nya dengan Prince.

" Anjirrr bagus banget gambar nya." Celetuk Cakka heboh saat mengambil buku skesta Vicky dari tangan Via.

Flashback Off

Ya inti nya sih gitu Vick.  Soal nya kita beresin tas dan peralatan gambar lo." Kata Via lagi.

" Tiga orang bodoh itu ampe gontok-gontokan di rs gitu kami dateng.  Dan pada ga mau ada yang ngalah.  Jadi setelah 2 hari 2 malam mereka tepar juga." Ucap Iyel sambil tertawa.

" Mereka berdua suka sama gue ya?" Pertanyaan yang lebih tepat nya pernyataan yang keluar dari mulut Vicky membuat CRAG SISA terkejut.  Apalagi Vicky menghela nafas berat.  Mereka sadar  bahwa Vicky tidak menyukai kedua nya.

Tbc
















It's Start With a Wrong Way To Love You ~13

Part 13~ A Little bitch ( Johanness side)

Joe memutuskan aktif kembali di klub basket bersamaan dengan masuk nya Rico di tahun ajaran baru ini.  Menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas dengan harapan tidak terlalu merindukan Vicky.

Setiap malam sebelum tidur, lelaki itu menatap sebentar foto Vicky lalu berdoa.  Sebuah kebiasaan baru lelaki itu semenjak gadis itu meninggalkan nya.

Satu sekolah pun seakan tabu untuk sekedar membicarakan nama gadis itu.

Rico mengambil jurusan ips. Dia sudah mantap akan mengambil kuliah hukum.

Viko serius saat mengatakan akan membantu Joe.  Dia merekomendasi perusahaan papa Martin di bidang pertambangan yang berada di Kalimantan kepada kolega nya.  Viko berharap perusahaan papa Martin meningkat meskipun sedikit demi sedikit.

Malam itu Viko dan Joe sedang makan di resto china.  Viko tertarik dengan analisa bisnis Joe.  Nampak nya Joe sudah bisa ikut meeting dengan klien untuk mempersiapkan diri mengelola perusahaan nanti nya.  Sekarang yang terpenting menyelesaikan sekolah dan mengikuti UN.

*****************************************

Ethan sedang di kantin saat sepupu nya. Eveline memandang penuh minat Joe yang sedang berjalan ke arah mereka di barengi Lukas dan Rey.

" Kakak.  Kenalin sama temen kakak dong.  Aku kayak nya suka deh ama dia." Rajukan Eve, membuat Ethan terkesiap, siapakah  dari ke3 teman nya yang di maksud.

" Yang mana. Eve?" Tanya Ethan mencoba tenang.

" Itu kak. Yang paling depan." DEGGGG.  Ethan mencelos saat Eve menunjuk Joe.

" Yang itu jangan." Jawab Ethan singkat.  Dia ngeri dengan ancaman triplet pada Joe.

" Yah udah kalo kakak ga mau ngenalin.  Eve bisa usaha sendiri." Rajuk Eve lagi membuat nya pening. Aduh kenapa sepupu nya bisa jatuh cinta sama Joe pula. Batin Ethan mencelos.

Setelah Joe, Lukas dan Rey duduk Eve mulai melancarkan aksi nya.  Gadis itu menarik tangan Joe untuk berkenalan.

" Hai kak. Nama nya siapa? Aku Eveline, sepupu nya kak Ethan." Ucap gadis itu masih memegang tangan Joe.  Sedetik kemudian Joe menyentak tangan Eve membuat gadis itu meringis.  Namun dia tetap berusaha " Ih kakak koq sombong. Aku kan cuma mau kenalan aja." Lukas dan Rey segera menatap tajam Ethan agar mengurus sepupu nya.

" Eve. Kakak kan uda bilang jangan. Kamu masih maksa." Ethan mencoba membujuk sepupu nya.

" Kakak apaan sih. Koq jadi ngeselin gini." Yang ngeselin itu kamu Eve.  Batin Ethan berbicara.

" Joeee.." Akhir nya Rico memanggil lelaki itu karena sedari tadi dia melihat gadis yang bersama Ethan keras kepala saat di tolak berkenalan oleh Joe.

Joe berdiri dan menghampiri Rico keluar dari kantin.  Setelah sebelum nya Rico melempar pandangan tidak suka pada Ethan.

" Ihhh. Kakak itu reseh amat sih.  Masa gangguin aku PDKT ama kakak itu." Rajuk Eve sambil keluar kantin membuat Lukas tersentak dan berbicara.

" Gue tau dia sepupu lo. Tapi Joe sepupu gue.  Jadi jaga jangan sampe lo nyesel. Than."

" Iya gue tau.  Gue akan coba bujuk Eve buat ga deketin dia.  Kalau sampe gue ga berhasil.  Gue serahin ama lo. Luke. " Kata Ethan akhir nya.

******************************************

Eve semakin gencar mendekati Joe, bahkan dia seakan menutup hati nya bahwa Joe tidak sedikit pun melirik pada nya.

Siang itu mereka sedang latihan basket.  Eve yang melihat pujaan hati nya langsung berbinar. Secepat kilat dia pergi ke kantin membeli sebotol air mineral.  Dia bermaksud memberikan nya pada Joe.

Selepas latihan, 12 orang tim basket beristirahat melepas lelah. Joe yang sedang mengatur nafas nya terkesiap saat ada yang mengulurkan sebotol air mineral.  Settttt dengan cepat Ethan mengambil botol itu dari sepupu nya dan meneguk habis isi nya.

" Kenapa kakak yang minum sih? Kan aku beli buat kak Joe. Ihh kak Ethan nyebelin. " Amuk Eve pada Ethan.

Rico yang mengerti  Joe haus dan kelelahan segera mengulurkan sebotol minuman ion yang masih tersegel. " Thanks. Co." Jawab Rico sambil meneguk pelan dan menghabiskan isi nya.

" Nope. Tugas gue sekarang jagain lo dari cewe centil itu." Jawab Rico singkat.

Kedua nya segera bangun dari duduk nya menuju ruangan ganti dan bergegas pulang.

" Kak Joe.  Anterin Eve pulang dong." Gadis itu masih usaha membuat Ethan gemas.

" Udah bareng kakak aja." Tawar Ethan.

" Ga mau kak Ethan bawa motor nya ngebut."

" Lo bareng gue.  Hari ini gue ga bawa motor." Potong Rico cepat. Ethan. Rey dan Lukas tau pasti lelaki itu berbohong. " Ayo buruan.  Kita ke tempat ko Vito." Ucapan Rico yang terakhir membuat Joe menjalankan motor nya.

" Ih..Kenapa sih semua orang kayak ngehalangin aku buat deket kak Joe. Huaaaaa.  Hikss...Kak Ethan jahat. Eve laporin mama." Eve merajuk sambil berlari keluar dan menyetop taksi.

" Sepupu lo bebal banget sih." Dengus Rey.

" Maklum anak bungsu. Lagipula karena kaya jadi di manjain ama om tante dan kakak laki-laki nya 2 orang.

" Lebih kaya mana. Om lu ato keluarga nya Vicky." Ceplos Lukas

" Vicky."

" Nah lo tau." Sahut Rey.

Malam itu Ethan di tegur keluarga nya karena membuat Eve menangis.

" Ethan ga kasih Eve kenalan ama temen Ethan. Ma. "

" Kenapa? Itu sepupu kamu ngambek tante kamu sampe telepon mama.  Kata Eve dia nyalahin kamu."

" Ma.  Ethan ga bisa cerita lengkap nya. Yang pasti Joe udah punya pacar dan sekarang mereka lagi terpisah demi kebaikan mereka berdua.  Yang pasti orang tua Joe uda ketemu ama keluarga gadis itu sebelum dia pergi. Lukas, sepupu Joe juga udah ingetin Ethan buat bicara ama Eve. Cuma Eve nya aja yang keras kepala.  Sampai Lukas bertindak. Ethan ga bisa jamin bakal bisa bantu in Eve. Ma."

" Kan yang terpenting mereka uda ga bareng lagi. Kan. Harus nya Eve bisa dapet kesempatan juga dong." Kata mama Ethan masih bersikeras.

" Ma. Keluarga gadis itu jauh lebih kaya dari pada om Hermawan. Kalau mereka mau.  Mereka bisa membeli perusahaan om." Jawaban Ethan membuat  muka mama nya pias.

" Eh.  Mama....bakal coba omongin ini ke tante mu.  Kalau yang nama nya Joe ga  boleh Eve dekati." Mama Ethan menyerah juga akhir nya.  Membuat Ethan menggeleng.

*****************************************

Rupa nya Eve masih tidak mau mengerti.  Sekarang dia akan mencoba seribu satu cara.  Saat ini dia sedang berada di taman belakang.  Begitu melihat Lukas dan Joe gadis itu menyelinap agar dapat menguping pembicaraan mereka.

" Jadi kemarin lo mimpiin lagi Rapunzel. Gadis masa kecil lo?" Rapunzel, seringai Eve perlahan muncul.

" Ya dia berkepang samping.  Gaun pastel cerah dan flat shoes senada.  Sebelum dia ngilang kita sempet tukeran hadiah gitu.  Dia kasih gue kalung bintang bulan dan gue kasih dia kalung salib gue." Jawab Joe lagi.

" Sori Rapunzel.  Gue bakal jadiin lo kunci buat dapetin kak Joe." Sahut Eve kembali menguping pembicaraan kedua nya.

Dirumah nya Eve membuat catatan
1. Rapunzel berkepang samping.
2. Kalung Rapunzel ada sama Joe, bulan bintang.
3. Kalung Joe bentuk salib. Salib nya seperti apa(?).
4. Rapunzel memanggil Joe Prince.
5. Prince dan Rapunzel suka makan eskrim coklat saat bersama.
6. Prince dan Rapunzel suka main ayunan.

****************************************

Eve mengepang samping rambut nya.  Dia menambahkan jepit mungil yang menambah manis tampilan nya.

" Eve. Tumben lo di kepang rambut nya?" Tanya Cindy teman sebangku nya.  Gadis itu heran melihat Eve yang biasa nya tomboy tiba-tiba menjadi girly.

" Iya nih.  Gue mau gebet kakak kelas." Kata Eve antusias.

" Kakak kelas?"

" Temen nya kak Ethan.." Cindy mengingat-ingat muka sepupu Eve.  Dia mengangguk saat mendapat gambaran Ethan dan ketiga teman nya.

" Oh. Yang mana Eve orang nya?" Tanya Cindy memastikan.

" Johanness." Degggg Cindy mencelos saat Eve mengatakan itu.  Dia mendengar cerita dari kakak tiri nya yang kelas 12 sekarang.  Kalau Joe itu pintar dan punya pacar yang cantik dan pintar.  Namun tidak jelas apa sebab nya mengapa gadis itu tidak ada kabar nya.  Yang pasti mereka belum putus.

" Eve.  Cari yang lain aja. Jangan dia." Cindy mencoba membujuk Eve.

" Kenapa sih lo juga kayak kak Ethan ga suka gue sama kak Joe."

" Karena dia udah punya pacar.  For God Sake, Eve mereka belum putus.  Lo mau jadi PHO." Cindy berteriak ga tahan dengan ocehan Eve.

" Lo bohong Cin.  Kalo kak Joe punya pacar. Mana....Kak Joe sendiri kan bukti nya." Eve balik memarahi Cindy.

" Jangan bilang gue ga bilangin lo.  Sekarang terserah lo." Kata Cindy akhir nya.

" Kenapa sih semua orang ngelarang gue.  Pacar.  Mana orang nya.  Bukti nya kak Joe sendirian." Dumel Eve sepanjang koridor.  Dia terus mengomel hingga Brukk

" Auuu." Eve terjatuh dengan bokong mencium lantai.

" Bisa bangun ga ?" Sebuah suara yang di kenal Eve membuat gadis itu menggeleng.  Dia berharap Joe menggendong nya.

Setelah mengetik di iphone nya ga lama Ethan menghampiri mereka.

" Ga bisa bangun dia. " Setelah berkata itu Joe langsung melenggang pergi membuat Eve cemberut.

" Udah ga usa gendong Eve. Uda ga sakit lagi." Sahut Eve sambil berteriak.

Lukas yang melihat itu bergumam. " Rencana itu baru bisa terlaksana setelah UN." Lukas menghela nafas. " Sekitar 6 bulan lagi." Sambung Lukas setelah menghitung.

******************************************

Rupa nya keberuntungan memihak Eve. Gadis itu melihat Joe yang sedang membeli es krim.  Setelah mengambil eskrim yang sama dia mencolek punggung Joe, membuat lelaki itu menoleh sebentar dan keluar setelah menerima kembalian dari kasir.

Hujan deras membuat Joe batal menyalakan motor.  Dia tidak membawa jas hujan hanya t-shirt dan jeans hitam selutut yang di kenakan nya.

Joe mengingat kenangan nya dengan Vicky.  Mereka berteduh di teras toko yang tutup.  Sepi jelas. Selain karena hujan deras dan hari sudah malam membuat lelaki itu leluasa untuk melumat bibir Vicky yang semanis cherry. Bibir yang menjadi candu bagi nya.  Payudara yang pas di telapak tangan nya dan tentu saja vagina Vicky yang masih terasa sempit bagi penis nya, walaupun mereka sering melakukan hubungan intim yang berakhir dengan hamil nya Vicky.

" Kakak koq ninggalin aku sih?" Tanya Eve manja.  Membuyarkan lamunan Joe. Joe malas meladeni sepupu Ethan yang keras kepala ini.

" Karena saya malas bicara dengan kamu." Kata Joe to the point, dia tidak ingin memberi harapan sekecil mungkin pada gadis ini.

Dasar Eve yang keras kepala.  Dia menganggap Joe sok jual mahal pada diri nya.  Hujan sudah reda menyisakan rintik kecil.  Joe melirik ke Eve, gadis itu hanyut dalam lamunan nya.  Kesempatan itu di pakai Joe untuk menjalankan motor nya tanpa di ganggu Eve.

" Kak Joe koq aku di tinggal."

*****************************************

Entah bagaimana cara nya.  Eve bisa mendapatkan kalung salib serupa dengan milik Joe  dan memamerkan nya saat lelaki itu ada.  Awal nya Joe terkejut melihat kalung salib itu.  Terlebih Eve yang menunjukkan gelagat bahwa dia lah Rapunzel.

Joe mulai bimbang saat mendapati kenyataan bahwa Eve adalah ' Rapunzel'nya.  Bahkan lelaki itu mulai melunak pada gadis itu.  Lukas dan Rico tentu saja tidak senang dengan hal ini.

" Sepupu lo gimana sih. Kata nya janji mau jaga hati nya buat Vicky.  Ini baru di deketin ama setan kecil aja udah mulai goyah." Rico mengeluarkan uneg-uneg nya.

" Gue curiga ada yang ga beres.  Gue selidikin dulu apa yang Eve lakuin.  Baru kita pikirin rencana selanjut nya.

Eve berhasil membujuk Joe untuk pergi berdua dengan nya.   Gadis itu berdandan mengenakan gaun dan flat shoes yang sama sekali bukan gaya nya yang biasa tomboy.

" Eve buruan cari novel nya terus kita pulang." Kata Joe saat mereka di toko buku.  Joe merasa tetap ada yang miss saat mengetahui Eve adalah 'Rapunzel' nya. Saat bersama Rapunzel atau pun Vicky dia merasa detak jantung nya berdebar.  Namun dengan Eve lelaki itu tidak merasakan apa-apa.

" Ih kakak aku masih mau jalan." Rajuk Eve.

" Gue uda ngantuk Eve.  Buruan balik dari pada balik nya celaka karena gue ga konsen bawa mobil nya.

" Ih sore-sore uda ngantuk."

" Gue telepon Ethan buat nemenin lo.  Kalo lo masih mau di sini." Ucapan Joe membuat Eve melengos.  Gadis itu menurut juga.

Joe merasa lega saat bertemu gadis kecil nya.  Namun hati nya tetap untuk Vicky. Malam ini dia harus berbicara dengan Lukas tidak peduli bahwa Eve yang meminta nya merahasiakan kalau dia adalah 'Rapunzel' nya di depan semua orang.  Eve tentu saja takut ketahuan bahwa dia bukan lah Rapunzel Joe. Gadis itu sudah di butakan cinta yang membuat nya nekat melakukan apapun.

Setelah mengantar Eve pulang, Joe menelepon Lukas.

" Jadi apa yang mau lo ceritain?" Tanya Lukas to the point saat berada di kamar Joe.

" Gue udah ketemu Rapunzel." Perkataan Joe membuat Lukas terbelalak.

" Jangan bilang Rapunzel lo..."

" Eveline.  Gue baru tau seminggu ini.  Namun ada yang salah Luke." Lukas terdiam menanti Joe melanjutkan cerita nya. " Dulu saat kecil jantung gue selalu berdebar saat bersama Rapunzel. Dan waktu bersama Vivi itu juga terjadi.  Namun Eve gue ga ngerasain apa-apa saat bareng dia." Jelas Joe.

" Itu uda jelas lo cinta nya ama Vicky bukan Eve. Lo ga usa ladenin dia lagi. Kasihan anak orang berharap lama-lama." Saran Lukas akhir nya.

" Masalah nya gue ada janji sama Rapunzel waktu kecil bakal nikah sama dia." Ucap Joe membuat Lukas terkejut.

" You are in problem. Cousin." Ucap Lukas akhir nya.

Tbc




Kamis, 08 Februari 2018

It's Start With a Wrong Way To Love You~ 12

Part 12 ~ New Life Without Him ( Victoria side)

Setelah 3 hari Vicky melewati masa kritis nya.  Saat terbangun dan melihat ketiga kakak kembar nya dia merasa ada yang salah.

" De.. Dede ga tau ya kalau lagi hamil?" Vicky terkesiap mendengar pertanyaan Viko dan dia mengingat-ingat memang dia belum mendapatkan menstruasi nya hampir 3 bulan.  Jadi diri nya hamil muda, tanpa sadar dia mengusap perut nya.

" De. Kamu pendarahan hebat dan bayi kamu tidak tertolong.  Jadi kamu di kuret 3 hari yang lalu." Sambung Viko lagi membuat air mata nya mengalir deras.
' Maafin mama. Nak. Mama tidak sadar kalau kamu ada di perut mama.' Vicky berbicara dalam hati nya.

" Ayah bayi itu Johanness,kan?" Vino hanya memastikan dari mulut adik nya meskipun dia sudah mengetahui kebenaran nya. 

" Ya. Dia ayah nya." Sahut Vicky singkat.  Vino memejamkan mata, memikirkan langkah apa yang harus di ambil.

" Maafin dede. Dede udah buat kalian kecewa.  Jangan salahkan Koko Johanness." Kata Vicky terisak.

" Tapi dia uda menghamili kamu, de. Kenapa kamu masih belain dia." Vino berteriak kencang membuat Vicky makin terisak.  Viko yang tidak tahan memeluk tubuh adik nya dan mengusap punggung nya.

" Vino.  Jaga nada suara kamu. Kamu buat dede takut." Vito menegur Vino.

" Memang Ko Johanness sudah menodai dede.  Namun dia membuktikan bahwa dia hanya melihat pada dede. Meskipun saat kami sedang berdua banyak perempuan yang menggoda nya.  Bahkan saat tidak ada dede. Dia tidak memandang perempuan lain.  Dia bersedia melakukan apa pun untuk kebahagiaan dede. Bukankah itu sudah cukup membuktikan bahwa dia bertanggung jawab dan setia." Jawab Vicky masih terisak. Viko mengeratkan pelukan nya pada Vicky.

" Baiklah. De.  Kalian berdua harus berpisah sementara demi kebaikan kalian.  Dan putuskan komunikasi dengan nya ataupun Rico. Bahkan kamu harus lenyap dari semua sosmed kamu. Privat dan kunci biar tidak ada yang dapat melacak kamu. " Putus Vino membuat Vicky kembali terisak.   Membayangkan diri nya harus berpisah dengan Joe membuat jiwa nya hilang separuh.

" Baiklah." Vicky menjawab sebelum akhir nya mengusap air mata nya.  Mulai hari ini dia bersumpah tidak akan meneteskan air mata, setidak nya sampai Joe datang kembali untuk membebaskan diri nya dalam 'menara tinggi'.  

****************************************

" Non Vicky. Sarapan udah siap. Makan dulu baru berangkat." Ucap Bi Parni menyiapkan sandwich isian tuna dan segelas susu coklat.

" Bilang pak  Tino saya di anterin pake motor aja.  Jakarta macet bi.  Saya stress kalo naek mobil macet-macetan." Kata Vicky membuat art itu menghampiri supir Vicky sekaligus suami nya.

Tak lama Pak Tino datang dan mengatakan dia tidak terlalu lancar mengendarai motor dan menawarkan agar  Naufal anak nya yang bersekolah di tempat Vicky juga untuk berangkat bersama.

Naufal dapat bersekolah di SMA CrownBlue .  Sekolah elit di Jakarta dengan biaya Viko, dengan alasan dapat menjadi bodyguard 'gadis' itu.  Lelaki yang tinggi badan nya 175 cm dan berumur 15 tahun itu tentu saja senang dapat meneruskan pendidikan nya tanpa membebankan kedua orang tua nya.  Selain itu dia mahir beberapa bela diri seperti tae kwon do dan judo. Tahun ini dia bersiap untuk mendapat sabuk hitam untuk kedua nya.

" Emang kamu udah punya sim?" Tanya Vicky saat memakai hoddie jaket berwana marron di kepala nya sebelum helm agar rambut bob sebahu nya tidak berantakkan. Seragam baru nya tidak memiliki rompi jadi sebagai ganti nya Vicky memakai jaket untuk menaruh iphone dan beberapa kartu serta uang tunai.

Saat tiba di Jakarta, Vicky langsung meminta di antar ke salon untuk memotong rambut hitam panjang yang selalu di elus Joe.  

" Nembak non. Udah siap belum. Pegangan biar ga jatuh. Non." Ucapan Naufal membuat Vicky tersenyum kecil sedetik kemudian dia memegang pegangan besi yang ada di belakang. Tas ransel nya dia taruh di dada membatasi dia dengan Naufal.

" Non. Mau saya antar ke ruangan kepsek ga?" Tanya Naufal saat mereka tiba di sekolah baru.  Luas dan berskala internasional namun tetap mengutamakan budaya nusantara. Contoh nya hari jumat mereka di wajibkan memakai batik dengan bawahan putih khas sma.

" Boleh." Setelah mengunci helm dan motor. Kedua nya menuju ke ruangan kepsek.

" Non. Ntar pulang nya mau barengan saya atau di jemput bapak?" Tanya Naufal sopan.

" Jakarta panas ya kalo makin siang? Ya uda deh. Saya telepon Pak Tino aja biar di jemput.  Cuma kamu juga stand by ya. Takut nya bapak mu ga bisa jemput saya.  Ntar saya chat jadi atau ga nya.  Biar kamu ga h2c." 

" Saya duluan non." Pamit Naufal sopan. Vicky hanya mengangguk sebagai respon.

" Selamat pagi pak. Saya murid baru dari bandung. Victoria." Vicky mengucapkan salam kepada pak Budi Hartanto, pria berumur 55 tahun itu dengan sopan.

" Victoria Christoper Jacobus.  Oke.  Ini wali kelas kamu. Ibu Ratna Amalia.  Guru kimia. Kelas kamu 11-ipa 3.  Silahkan pergi ke kelas. Semoga betah di sekolah ini." Ucap pak Budi ramah.

" Kamu sabar-sabar aja ya.  Temen sekelas mu.  Kalo pake bahasa sekarang orang nya pada gokil.  Ibu aja sampe stress kalo ngadepin mereka."  Ibu Ratna mencoba memulai percakapan dengan murid baru nya ini.  Entah kenapa dia menangkap ada yang salah dengan Vicky.

" Kalo begitu.  Ibu juga harus membiasakan  diri dengan kelakuan saya.  Satu yang saya pastikan bahwa nilai saya pasti seperti yang ibu lihat di rapor sekolah saya dulu." Deggg perkataan Vicky membuat ibu guru berambut sebahu itu merinding.  Murid baru nya terlihat minim ekrpresi saat nengatakan nya.

" Baiklah.  Asal kamu menepati apa yang kamu katakan." 

" Vicky, seperti itu saya biasa di panggil." Kata Vicky saat mereka berdua sampai ke depan kelas 11-ipa 3.  Vicky memejamkan mata sejenak sebelum akhir nya menarik nafas lembut.

Terdengar suara bising sebelum akhir nya suara menggelegar bu Ratna membungkam seisi kelas. " SELAMAT PAGI ANAK-ANAK. KITA KEDATANGAN MURID BARU PINDAHAN DARI BANDUNG.  VICKY SILAHKAN MASUK."

Dengan langkah santai Vicky memasuki kelas baru nya.  Seisi kelas terpana melihat Vicky yang cantik nya kebangetan.

" Mojang Bandung emang geulis pisan. Euy." Celetuk seorang murid lelaki dengan logat sunda kental. Fixed dia asli urang sunda.
" Neng  Iteng. Kang Kabayan di sini. Neng." Celetuk seorang murid pria lagi yang jelas-jelas playboy.

Vicky hanya terdiam melihat teman-teman baru nya menggoda diri nya.  Dia menatap datar.  Sebelum akhir nya setengah berteriak saat memperkenal kan diri nya membuat semua memperhatikan diri nya.

" Nama gue Victoria Christoper Jacobus. Salam kenal."

" Udah Vicky? Baik ada yang mau bertanya?" Tanya Bu Ratna kepada murid nya.

" Ada pin bb dan medsos nya apa?" Tanya seorang lelaki yang mengaku Kabayan tadi.

" Gue ga main sosmed." Jawab Vicky singkat.  Melihat Vicky yang mulai gusar sementara para lelaki di kelas ini masih semangat buat menggoda Vicky membuat guru 40 tahun itu langsung berteriak.

" VICKY.  KAMU DUDUK DI SEBELAH SIVIA. SIVIA ANGKAT TANGAN KAMU. DEBO IFY JANGAN BERISIK."

Vicky menuju bangku nya. 3 bangku di baris ketiga.  Setelah memastikan Vicky duduk dan guru yang mengajar di kelas ini datang.  Bu Ratna langsung keluar.  Dia butuh minuman dingin manis untuk meredakan stress nya.

" Hai. Nama gue Sivia Esterina. Panggil Via aja.  Salken ya." Sahut seorang gadis chubby bermata sipit sambil mengulurkan tangan yang di sambut oleh Vicky.

" Hai. Gue Agni Rachman dan ini Shilla Tjoeng." Sahut seorang yang agak tomboi dengan rambut sebahu sedang cewe yang di samping nya girly banget dengan rambut sepunggung. Kedua nya duduk di belakang mereka

Pelajaran matimatika adalah pelajaran yang di benci hampir seluruh siswa. Apalagi jika sang guru menjelaskan nya dengan berbelit.

Vicky tidak peduli siapa yang mengajar.  Sembari melihat sekilas materi dan soal di papan, gadis itu menggambar di buku sketsa nya.  Entah karena selalu waspada atau reflek yang bagus.  Vicky menangkap spidol itu dengan lincah membuat Via yang di sebelah nya terkejut.

" Kamu. Murid baru. Kerjakan semua soal di papan. " Perintah guru matimatika. Pria bertampang sangar dengan membentak.  Sang guru pak Hasyim kesal karena ada 1 murid yang tidak memperhatikan saat dia mengajar.

Vicky melangkah maju. Setelah melihat beberapa saat.  Gadis itu dengan lincah menulis jawaban soal yang di minta.  Sekitar 10 menit Vicky berhasil mengerjakan 8 soal yang bagi murid lain adalah alien.

" Sudah pak. Silahkan di cek." Kata Vicky tenang.  Membuat Pak Hasyim dan seisi kelas terkejut.

" Oke. Jawaban kamu benar.  Silahkan balik ke tempat duduk. Siapa nama kamu?" Tanya Pak Hasyim setelah memeriksa jawaban Vicky.  Gagal niat dia buat menghukum murid baru.

" Victoria Christoper Jacobus. Panggilan Vicky. Terima kasih pak." Sang guru terkesiap saat Vicky mengucapkan terima kasih.  Meskipun nakal namun dia masih menaruh rasa hormat pada guru.  Belum perna ada murid yang seperti gadis itu.  Diam-diam pak Hasyim berencana mengikut sertakan Vicky lomba matematika jika gadis itu memang pintar.

Setelah memberi tugas rumah sebanyak 10 soal yang di kumpulkan minggu depan.  Pak Hasyim keluar meskipun masih ada waktu 15 menit jam pelajaran nya.  Galak-galak begitu beliau masih punya hati menbebaskan penat murid-murid nya apalagi setelah ini istirahat pertama.

" Vicky. Ke kantin yuk." Teriak Sivia sambil menarik tangan Vicky.

"Boleh. Cuma ke toilet dulu. Gue belum tau tempat nya." Sivia menarik Vicky setelah memberi kode pada Agni dan Shilla bahwa mereka berdua akan menyusul.

Kantin

" Kata nya kelas kamu ada murid baru ya?" Tanya seorang lelaki bergaya harajuku di depan Agni.

" Iya lagi ke toilet dulu ama Via bentar lagi kemari."

" Cantik ga?" Tanya lelaki di depan Shilla.

" Cantik banget. Ko. Putih badan nya pendek eh mungil. Beuh cowo di kelas aja pada ngeces pas dia masuk." Sahut Shilla antusias.

" Boleh lah kita jodohin ama si ketos.  Biar move on, move on." Sahut seorang di samping cowo yang di depan Agni.  Sementara sang ketos yang di bicarakan sedang melihat iphone nya tidak memperhatikan pembicaraan teman-teman dengan pacar masing-masing.

" Eh itu mereka datang. " Seru Shilla membuat ketiga lelaki itu menoleh. Ketiga nya serempak berkata. " Cantik."

" Vi.. Ga usa peduliin mereka. Emang norak banget. " Vicky menjadi gusar mendengar panggilan Agni untuk nya. Hanya Joe yang boleh memanggil nya seperti itu.  Dan dia akan menegaskan hal  itu.

" Yang di depan Shilla nama nya Ko Alvin. Pacar nya. Depan Via kak Gabriel Pacar nya. Depan gue kak Cakka pacar gue . Dan di depan lo. Mario ketos kita yang bentar lagi pensiun.
a
" Victoria Christoper Jacobus. Kalian bisa panggil gue VIC-KY." Sahut Vicky sambil menyalami ketiga nya.  Para lelaki dan Agni sadar bahwa gadis itu menegaskan panggilan nya.  Gabriel menyikut Rio saat lelaki itu tetap berfokus pada iphone nya.  Saat tersadar Rio melihat gadis yang baru pertama kali di lihat nya.  Vicky sudah tidak mengulurkan tangan setelah selesai menyalami Gabriel semetara Rio masih fokus ke iphone nya.

" Murid baru Yo. Nama nya Vicky. Lo dari tadi ga dengerin kita sih." Omel Gabriel pada cowo berkulit hitam manis itu.

" Cantik kan. Yo. Cantik manis dan yang pasti asli ga menipu luar cantik tapi dalam busuk." Sahut Cakka setengah berteriak membuat Vicky tidak nyaman. Dia melirik sekitar kantin dan mendapati di samping mereka duduk terdapat sepasang muda mudi yang duduk, di mana sang gadis menundukkan kepala nya sementara sang lelaki mengepalkan tangan nya menahan amarah.  Vicky segera tersadar ada yang tidak beres antara 2 orang di samping nya  dengan orang-orang yang berada di meja ini.

" NAUFAL!!!" Teriak Vicky memotong Alvin yang akan berbicara menanggapi Cakka.  Lelaki yang memang baru memasuki kantin segera menghampiri nona nya.

" Iya. Non." Panggilan Naufal tak ayal membuat ke 7 nya mengerutkan dahi.

" Bapak mu kemana sih? Kenapa hape nya ga aktif."  Intonasi suara Vicky makin membuat mereka memperhatikan kedua nya.

" Barusan ibu telepon. Kakak Non yang pertama ada meeting mendadak dan supir perusahan sakit, terus  yang ada waktu cuma bapak. Hape bapak kebetulan mati. Tapi saya ga bisa anterin non. Ada urusan." Jelas Naufal.

" Urusan apa? Nanti saya bilang ke bi Parni kalau kamu macam-macam." Desak Vicky.

" Eh..itu..eh."

" Buruan jujur daripada saya bilang ke bi Parni." Ancam Vicky setelah melihat pemuda itu mulai tergagap.

" Mau ikut ini non." Jujur Naufal akhir nya sambil menyerahkan brosur tulisan aksara cina. Yang di baca sekilas oleh Vicky.

" Mang kamu tau mau di ajak kemana?" Tanya Vicky setelah selesai membaca brosur itu.

" Mau ke pameran tae kwon do non." Jawab Naufal akhir nya.

" Nunduk kamu." Perintah Vicky yang langsung di turuti Naufal. Sedetik kemudian Vicky langsung menyentil dahi nya membuat Naufal meringis.  CRAG dan SSA hanya melongo melihat nya.

" Dasar ceroboh. kamu di tipu tau. Emang kamu kira saya ga ngerti arti nya. Udah ga usah pergi ke sana. Pulang anterin saya. Ck.. Nanti saya bilang ko Vino buat kursusin kamu mandarin."

" Eh. Ga perlu..."

" Sana balik. Saya tunggu depan kelas pas pulang." Vicky menyuruh Naufal pergi karena ke 7 nya makin intens melihat mereka berdua.

" Iya Non. Permisi kakak semua.  Saya ke ke kelas dulu." Pamit Naufal.

" Gue mau ke sana dulu. " Sahut Vicky sambil menunjuk kedai makanan yang ada gorengan nya.

" Eh iya. Lo belum pesen ya. Gue aja yang pesenin." Kata Via sambil beranjak bangun.

" Ga perlu. Via." Sahut Vicky menahan tangan Via  sedetik kemudian dia beranjak dari meja.

" Tuh anak buat gue merinding." Ceplos Cakka.

" Emang lo kira dia setan. Mungkin karena baru kali maka nya dia belum enjoy gitu." Sahut Alvin.

Rio hanya memandang bergantian antara Ify dan Kivlan serta Vicky.

" Buset lo beli nya banyak amat. Yakin bisa abis?" Celetuk Iyel heran. Saat Vicky balik ke meja dengan 2 kantong plastik bening gorengan pastel martabak telur dan risol. Serta sebotol minuman ion dingin.

" Ya bawa pulang ato ga kalian juga makan. Nih." Sahut Vicky membuka kedua plastik.  Setelah Vicky mengambil pastel nya. Cakka juga mengambil gorengan itu di susul yang lain kecuali Shilla karena dia takut gemuk.

" Lo kalo olahraga nya kenceng.  Mau makan berminyak juga ga bakal gemuk. Shill. Enak loh nih pastel sama risol nya." Celetukan Vicky membuat Shilla terkejut karena Vicky menebak tepat yang ada di pikiran nya.  Sedetik kemudian dia mengambil risol dan memakan nya.

" Iya enak. Masih ada ga ya. Gue jadi mau beli."

" Udah abis gue borong." Sahut Vicky sambil mengunyah gorengan nya.  Dia udah makan 4.

" Koq lo bisa tau ada gorengan seenak ini?" Tanya Cakka.

" Waktu itu ada temen bi Parni yang datang bawain gorengan. Ternyata dia buka kantin di sini. Tuh di sana. Mbo Anti nama nya." Vicky menunjuk kedai makanan yang di maksud.

Bunyi bel menandakan kalau istirahat sudah abis padahal gorengan Vicky masih banyak. Vicky mengikat kantung itu dan menyerahkan nya ke Iyel dan berkata.
" Bawa. Ntar buat Shilla pas istirahat kedua."

Shilla udah jalan dulu sehingga tidak mendengar percakapan mereka.  CRAG mengerutkan dahi saat mendengar nya.

" Yo. Liat luar nya aja dingin. Dalam nya mah baik.  Lo coba aja dulu." Sahut Alvin setelah para cewe tidak terlihat.   Rio merasa bimbang mau mencoba mendekati Vicky atau tidak.

Skip jam 13.30 bel pulang sekolah berbunyi.  Naufal sudah setia menunggu di depan kelas nona nya.  SSA dan CAG merasa terlambat menyuruh Rio mengantar Vicky pulang.  Rio sendiri menatap Ify dan Kivlan dengan tatapan kecewa.

" De.. Akhir nya ketemu juga."  Sapa seorang lelaki berwajah oriental dengan tinggi 178 cm.

" Ko Randy. Lama ga ketemu.  Oh iya kenalin ko. Naufal anak supir aku Naufal ini kakak sepupu dari saudara mama saya." Sahut Vicky mengenalkan mereka.  Namun saat Randy menatap Naufal lama. Vicky langsung menyentil dahi Randy dan berkata. " Emang anak supir ga boleh ya sekolah di sini. Mentang-mentang sekolah elit gitu."

" Aduh si eneng sensi banget sih. Ya maaf. Tadi nya mau ngerjain nih bocah eh malah gue yang kena ama majikan nya." Randy berkata sambil terkekeh. " Eh de. Makan yuk koko laper nih. Sekalian ngobrol-ngobrol kita.

" Naufal kamu ada waktu ga. Ikut makan saya." Tanya Vicky pada pemuda di samping nya.

" Ada non tapi jam setengah 7 saya mesti latihan tae kwon do." Jawab Naufal.

" Ya uda kita makan deket sini aja. Ayo gue bayarin." Sahut Randy sambil merangkul bahu Naufal membuat nya tidak bisa menolak.

Warung bakso

Randy menceritakan perihal Rio yang putus dari Ify yang bernama lengkap Alisia Ify  Umari, karena Ify selingkuh dengan Kivlan.  Debo sepupu Ify dari pihak papa.  Maka nya dia tidak memusuhi Ify seperti teman sekelas nya.  Kivlan murid pindahan semester lalu. Sekelas dengan CRAG yang di kelas 12-ipa 1.  Randy sendiri di kelas 12-ips 3.

" Koko percaya Ify selingkuh?" Tanya Vicky lagi.

" Ga. Ify beneran cinta ama Rio. Gue tau hanya dengan liat mata nya. Secara koko kan pakar nya cewe." Selesai mengatakan itu.  Vicky kembali menghadiahkan jitakan pada Randy.

" Pakar apa play boy.  Naufal kamu jangan kayak ko Randy ya.  Mesti baik dan setia ama perempuan." Randy meringis saat Vicky menasihati Naufal.

" Eh ya. Lo latihan tae kwon do di mana?" Tanya Randy. Dan setelah menyebut nama sanggar nya lelaki itu terpekik karena tempat latihan mereka sama.

" Fal. Minta no lo juga.  Ntar janjian kita di sana." Kata Randy sebelum mereka pulang.

******************************************

Vicky bukan nya tidak tahu usaha CAG SSA  beberapa waktu ini, agar dia dan Rio pacaran.  Rio bahkan juga mulai mendekati diri nya.  Kesal.. Sudah pasti namun dia harus menahan diri sambil memikirkan rencana agar mengungkap apa yang di sembunyikan Ify Debo Kivlan dan Deva adik Ify.

Contoh nya saat ini.  Mereka memaksa Vicky menonton latihan basket CRAG dan SSA latihan cheer setelah pulang sekolah.  Naufal harus langsung pulang mengantar Bi Parni ke dokter wanita berusia 40tahun itu mengeluh pusing dari kemarin.

" Pulang nya di anter kak Rio koq. Vick.  Jadi ga usa takut gimana pulang nya." Bujukan dari Shilla membuat Vicky luluh.

Latihan di mulai dan Vicky teringat diri nya yang menemani Joe latihan basket pada akhir pekan.

Flashback On

" Ga apa kan nemenin koko latihan?" Tanya Joe sambil mengusap kepala nya.  Lelaki itu sudah siap dengan seragam basket nya.

Joe. Lukas. Ethan. Rey, Revan dan Tristan latihan tanding melawan kelas 11-ips5.

Joe begitu serius memasukkan bola berlari lincah menghindari lawan.  1 setengah jam kemudian tim Joe menang.  Lelaki itu menghampiri Vicky yang mengulurkan sebotol minuman ion.  Keringat membasahi seragam nya namun menimbulkan kesan seksi di mata Vicky.  Dengan cepat dia mengecup pipi kiri lelaki itu.

" Sabar sweety. Ntar koko buat kamu mendesah." Bisik Joe di telinga Vicky membuat nya makin geli.

Flashback Off

Vicky menunduk mencegah agar butiran bening itu tidak keluar dari mata nya. Dengan kasar dia mengusap wajah nya.  Dia meneguk habis minuman dingin yang tadi nya di rencanakan untuk Rio.  Sesuatu yang dingin menyentuh pipi nya membuat Vicky menoleh.  Rio yang menempelkan botol mineral dingin di sana.  Berdiri membuat Vicky harus menengok ke atas. Tinggi Rio sekitar 179 cm.

" Kepanasan lo.  Tunggu gue ganti baju terus anterin pulang." Intonasi suara Rio yang dingin membuat Vicky berjengit.

" Ko RANDYYY." Vicky langsung berteriak saat melihat sepupu nya .  Belum ada yang mengetahui status mereka kecuali Naufal.

" De.. Belom pulang? Mana Naufal?" Tanya Randy sambil mendaratkan bokong nya di kursi penonton.

" Anter Bi Parni ke dokter.  Dan dede kena bujukan maut Shilla buat nontonin mereka latihan basket dan cheers." Jelas Vicky.

" Mau ikut ekskul apa, de? Udah seminggu kan.  Semua wajib ikut ekskul loh" Tanya Randy lagi.  Randy sendiri dia ikut ekskull  fotografi.

" Harus ikut ya? Pengen nya ekskul yang ga berisik dan bisa di mana pun."

" Ntar koko kasih reff semua ekskull yang ada di sini.  Wa aja gapapa kan?" Vicky mengangguk dia bersiap berdiri namun karena tidak waspada seragam nya terkena minuman dingin.  Hari ini dia tidak memakai jaket nya karena cuaca panas banget.

Seragam Vicky yang basah mencetak tanktop marron di balik nya.  Belum sempat Vicky bereaksi.  Shilla entah dari mana langsung mendorong gadis yang menumpahkan minuman ke seragam Vicky dan berteriak. "PUNYA MATA GA SIH LO. ATAU MATA LO CUMA BISA DI PAKE BUAT HAL YANG GUNA"

Gadis yang di teriaki Shilla mengerejab sebelum akhir nya berbicara. " Vicky. Sori ya. Nih lo pake aja jaket gue buat nutupin seragam lo yang basah."

Kali ini Alvin yang berbicara. " Ga perlu lo tawarin jaket lo. Ga usa pura-pura bae deh. IFY."

Bahkan Iyel Cakka dan Agni ikut mencerca Ify.  Randy dan Vicky memperhatikan Rio dan Via yang terdiam.  Dari kejauhan dia melihat Kivlan datang menghampiri mereka.

" STOPPP. " Vicky berteriak membuat semua terdiam.  " Kalian childish banget sih.  Ify udah ga apa-apa.  Gue tau lo ga sengaja. Gue ga perlu jaket lo. Ko Randy ayo kita ke sana." Ucap Vicky sambil menarik Ify keluar dari pertikaian mendekati Kivlan.
" Tegakkin badan lo. Tunjukkin ke mereka kalo lo ga salah." Perkataan Vicky membuat Ify menangis.

" Jaga Ify  dan ingat gue mulai ga nyaman dengan semua ini.  Jangan sampai kesabaran gue abis. " Vicky berbicara menatap Kivlan membuat lelaki itu ngeri.  Randy yang berada di sebelah nya juga meringis.

" Vicky.  Lo ngapain belain dia. Tuh cewe sengaja." Shilla menyalahkan Vicky saat mereka kembali.

" Ify ga sengaja.  End of discusion. Gue pulang ama ko Randy." Vicky menghela nafas kasar sebelum menarik tangan Randy.

" Apa ada yang Vicky tau sementara kita tidak tau." Rio membuka suara akhir nya setelah melihat interaksi keempat nya terutama Randy yang meringis dan Kivlan yang memucat.

" Jadi itu menurut lo. Yo." Lelaki itu hanya menggerakkan bahu pertanda dia bingung.

" Lo gagal deh anterin Vicky pulang.  Ah gara-gara cewe pengkhianat itu. " Cakka mengomel ga jelas karena PDKT Rio yang gagal.

******************************************

Ekskull gambar itu yang Vicky ikuti akhir nya. Dengan alasan bisa menggambar apa  saja dan di mana saja yang terpenting waktu pertemuan 2 kali seminggu rabu dan kamis. Mereka menyerahkan hasil yang di gambar dan sedikit evaluasi dari pembina.

Awal nya Shilla dan Agni memaksa nya ikut ekskull cheers yang di tolak mentah-mentah oleh Vicky.  Mengandalkan cidera kaki kanan saat smp 3 saat berlatih senam yang menunjang pertunjukkan ballet nya. Vicky sudah pulih dan bisa berlatih balet lagi namun gadis itu malas berlatih lagi.  Vicky hanya berkata cidera kaki pada mereka.

Dan karena alasan itu pula Naufal jarang pulang bersama nya.  Meninggalkan dia dan Rio yang mencoba mendekati diri nya.

Siang itu Vicky sedang duduk di lapangan outdoor.  Dia menggambar SSA yang latihan cheers setelah mengambil beberapa objek yang bagus dengan iphone nya.  Gadis itu mulai fokus menggambar.

Menggambar membuat Vicky merasakan kehadiran Joe di sekitar nya.  Vicky terkejut saat mendapati CRAG dan SSA di dekat nya saat menyimpan peralatan menggambar nya di satu tas tenteng yang berseleting.  " Kalian udah lama?" Tanya nya.

" Banget.  Sampe bidadari ini ga nyadar kalo udah di kelilingi orang." Cakka menggombal membuat Vicky terkesiap.

" Dan lo ga tau kalo sedari tadi ada yang foto diri lo.  Banyak banget." Plash Ucapan Alvin membuat nya pucat.  Dia tidak boleh terlihat dulu saat ini.



Tbc