Author POV
" Ooooo....Ini gawat....Gawat.." Sahut Rico syok.. Entah lah, lelaki itu merasa sesuatu yang buruk akan terjadi. Tiba-tiba kepala nya pening kembali dan dia ingin tidur.
Di resto padang
Joe speechless saat melihat Vicky yang menghabiskan 2 piring nasi, 3 potong paru dan 2 perkedel. Dia bergidik melihat nafsu makan Vicky yang besar minggu-minggu ini. ' Dia uda periode belum sih. Koq makan nya banyak amat. Tapi kenapa masih kurus. Kemana lari nya tuh makanan.' Hati Joe bertanya. Lelaki itu ga berani bertanya, takut di gaplok kalo salah omong.
" Udah belum? Pulang yuk.." Ajak Joe, Vicky hanya mengangguk.
" Ko. Anter aku pulang besok sore. Duh ngantuknya." Kata Vicky sembari meminum es jeruk nya. Akhir-akhir ini dia selalu ingin makan atau minum yang asam dan pedas.
Joe menyeringai, karena udah 2 minggu dia ' puasa' berakibat dia harus sering mandi air dingin di satu hari. Sesekali sih oke lama-lama bisa masuk angin.
Seperti biasa weekend di rumah Joe sangat sepi. Mbo Minah pulang ke rumah nya , menjenguk anaknya hari minggu malam baru balik. Hanya ada satpam yang bermalasan di pintu gerbang, untunglah perumahan rumah Joe sangat aman. Tidak lucu bukan jika rumah mu kecurian padahal ada security yang berjaga.
" Vi...I want you." Tadi nya Vicky ingin menolak namun dia ingat sudah 2 minggu mereka tidak melakukan nya. Kasihan Joe tidak ada pelampiasan hasrat.
" Oke.. But be slowly, please." Vicky memohon sebelum melumat bibir Joe lembut yang di balas lumatan kasar lelaki itu.
" Sweety..Koko mau kamu yang di atas." Kata Joe sambil menarik tubuh Vicky dan menimpa Joe membuat lelaki itu terkekeh. " Dulu koko marah saat kamu nindih koko. Sekarang malah koko yang pengen."
" Ah..." Desah Vicky saat Joe meremas bokong nya dan menggesekkan vagina nya ke milik Joe yang sudah mengacung tegak.
Vicky menutup mata menahan sakit saat vagina nya menerima batang Joe yang besar, lelaki itu menangkup pipi nya dan berbisik. " Open your eyes. I want see."
" Arghhhhh." Jerit Vicky saat Joe menekan bokong Vicky memaksa vagina nya menelan kejantanan Joe seluruh nya.
" Kamu boleh gigit pukul cubit koko buat ngurangin sakit nya." Vicky meringis tidak memperdulikan perkataan Joe, membuat lelaki itu gemas dan menciumi leher Vicky meninggalkan beberapa tanda merah di sana. Berhasil Vicky mulai rileks dan menggerakan pinggul nya, seirama dengan gerakan Joe, kedua nya mencapai pelepasan bersamaan di sertai ambruk nya Vicky di dada bidang lelaki itu.
Vicky terbelalak saat merasakan kejantanan Joe yang kembali menegang di dalam vagina nya. Badan nya sudah lemas, Joe menyeringai melihat Vicky yang cemberut, sedetik kemudian dia membalikkan tubuh mereka menjadi posisi misionaris. " 'Dia' belum terpuaskan sweety." Joe menghujam bagian bawah Vicky dengan cepat, namun ketika di lihat nya wajah lelah gadis itu, dia memperlambat tempo gerakan nya. Gairah Vicky kembali terpancing dan mereka melakukan nya sepanjang malam.
Sinar matahari menembus di celah tirai, memaksa Joe membuka mata nya . Di sebelah nya Vicky masih terlelap, Joe mendapati diri nya memeluk perut Vicky dan saat mengusap nya dia bergumam. " Lebih berisi sedikit ga terlalu kurus." Rasa nya kalau lapar tidak melanda nya, Joe ingin di ranjang sampai siang hari.
" Vi..Bangun. makan dulu. Uda lapar koko." Joe mengecupi wajah Vicky yang membuat gadis itu kegelian dan membuka mata nya.
" Mandi dulu, ntar kita keluar makan." Vicky bukan nya ga mau bangun, hanya badan nya terlalu lemas dan vagina nya terasa panas dan nyeri.
" Aku ga bisa bangun ko. Lemes banget." Rajuk Vicky.
" Ya uda koko gendong aja. Apa perlu koko mandiin sekalian ?"
" Yang ada bukan mandi kalo koko yang mandiin." Sahut Vicky kesal.
" Kita mandi Vi. Koko ga mau kamu sakit kalo kelamaan kena air." Sahut Joe sambil menggendong Vicky ke kamar mandi.
******************************************
Seminggu saat ujian kenaikan kelas. Vicky memutuskan mengambil jurusan ipa di formulir nya.
Di kantin saat jam pelajaran. Para guru rapat 2 jam, dan itu menjadi surga bagi para murid. " Kamu kalo jadi ambil ipa, buku koko buat kamu." Kata Joe sembari membaca buku kimia nya.
" Ya udah atur aja. Ko." Sahut Vicky sambil mengunyah keju lembaran yang asin itu.
Lukas dan Rico yang kebetulan di dekat mereka langsung terkesiap melihat daftar makanan aneh yang Vicky makan akhir-akhir ini. Kedua nya berpandangan sejenak sebelum akhir nya menghela nafas.
Rico membeli 2 botol minuman teh hijau madu dingin untuk nya dan Lukas. Kedua lelaki itu berjalan beriringan menuju taman belakang sekolah.
" Jadi lo udah nyadar kan ada yang beda ama Vicky." Kata Lukas tiba-tiba.
" Iya. 2 bulan ini Vicky mood nya labil banget. Sensian. Dia minta makanan yang aneh dan yang terpenting dia sedikit berisi." Sahut Rico sambil meneguk minuman nya.
" Tadi nya gue mau bilang hal ini ke Joe, cuma sikon nya ga pas. Sebentar lagi UKK dan hal ini pasti buat pikiran Joe terpecah.
" Tapi kalau seandai nya benar . Ini udah mau jalan 3 bulan. Luke. Lo pikir gampang nyembunyiin ini lebih lama." Sahut Rico frustasi.
" 2 minggu lagi dan kita akan membicarakan ini dengan Joe. Oke. Tapi jangan libatkan Vicky dulu. Kita perlu tau apa reaksi Joe tentang hal ini." Tutup Lukas. Lelaki itu juga sama pusing nya dengan Rico.
" Oke 2 minggu lagi dan gue harap Ethan dan Rey tidak curiga atau pun tahu apa yang kita bicarakan." Sehabis minuman itu, Rico melempar botol ny ke tempat sampah yang berjarak 6 meter . One shoot dan botol itu meluncur indah pada tempat sampah itu.
" Lemparan lo oke juga. Minat ga lo ikut ekskull basket. Ya itung-itung nambahin tinggi badan." Tawar Lukas.
" Boleh juga, ntar gue daftar." Rico sudah sudah tidak berlatih tinju karena Kenzo dapat exchange Jepang 2 tahun sampai lulus S1 nya. Saat latihan tinju Rico mengingat Ken dan itu membuat nya sedih.
******************************************
Hari terakhir UKK. Hari kebebasan para murid selama 15 hari sebelum memasuki kelas baru.
Setelah mengantar Vicky pulang. Joe langsung ke rumah Lukas karena sepupu nya itu memanggil nya.
" Luke. Tumben ada Rico." Kata Joe saat memasuki kamar Lukas.
" Iya. Gue yang minta dia ke sini. " Sahut Lukas sambil menghela nafas.
" Joe. Lo nyadar ga sih ada yang berubah sama Vicky." Tembak Rico langsung.
" Berubah.." Joe tampak berfikir dan mengaitkan kejadian beberapa bulan terakhir dan dia mendesah saat mengingat nya. " Gue lupa kalau malam itu... masa subur...Vivi.....dan gue ga pake pengaman. OH SHITTT..VIVI HAMIL ANAK GUE."
Teriakan Joe membuat Lukas dan Rico menghela nafas kasar.
" Joe. Gue tau lo pinter. Tapi kenapa lo goblok sih 'main' ga aman gitu. Lo pikir deh gimana nya susah nya keadaan Vicky. Oh shit bokap nya udah pulang pula dari Belgia." Fixed Rico panik sementara Joe hanya terdiam.
" RICO. SHUT UP YOUR MOUTH CALM DOWN. Tadi kan Joe uda antar Vicky pulang. Oke kita tunggu kabar dari Vicky baru bicarakan hal ini sama dia dan lo Joe. Lo harus TANGGUNG JAWAB udah buat anak orang HAMIL." Lukas yang kesal membentak Rico dan menekankan kata tanggung jawab dan hamil pada Joe.
Malam itu pikiran Joe kalut pasal nya sedari dia mengantar Vicky pulang, 'gadis' itu tidak dapat si hubungi. Lukas terpaksa harus menginap menemani sepupu nya. Sedari tadi dia bertukar pesan dengan Rico perihal menghilang nya Vicky. Joe tidak bisa ke rumah Vicky karena sedang ada papa 'gadis' itu . Membayangkan perlakuan yang di alami Vicky di tambah dengan kemungkinan Vicky hamil membuat Joe frustasi.
*****************************************
Seminggu kemudian
Lukas, Ethan dan Rey sedang berada di rumah Joe membujuk Joe yang kelihatan kacau. Orang tua nya yang baru pulang dari Jerman kemarin pun kaget melihat keadaan anak bungsu mereka yang memprihatinkan.
Sedang ketiga lelaki remaja itu membujuk Joe untuk makan. Tiba-tiba terjadi keributan. Triplet datang dan mendorong pintu kamar Joe. Kedua dari triplet menghajar Joe sementara hanya 1 yang terdiam di susul Rico di belakang nya. Tak lama kedua orang tua Joe masuk ke kamar Joe dan terkejut melihat ke anarkisan kedua kembar itu
" Brengsek lo.. Lo buat ade gue hamil.." Teriak 1 lelaki yang Joe kenali adalah Vino. Koko Vicky yang belum sempat dia temui.
Umpatan itu membuat semua terkejut kecuali Lukas dan Rico. Joe merasa sakit di sekujur tubuh nya, namun saat mengingat Vicky yang sedang mengandung anak nya, dia memberanikan diri menatap mata kedua kembar dan itu menimbulkan rasa takjub pada Viko yang sedari tadi mengamati kedua kakak nya yang menghajar Joe. Dalam hati dia berjanji akan membantu Joe mendapatkan Vicky kembali. Lelaki itu tahu bahwa Joe sangat mencintai adik nya. Vito dan Vino pun dapat melihat kesungguhan yang di tunjukkan mata Joe.
Papa Martin berkata dalam hati nya ' Boy. Kau sudah dewasa rupa nya.'
" Cukup berhenti. Katakan ada apa ini. Mari semua nya ikut saya turun." Suara berat menginterupsi. Papa Martin akan bertindak rupa nya.
Triplet duduk berhadapan dengan Joe dan kedua orang tua nya, sementara Rico, Lukas, Ethan dan Rey duduk di sisi kiri dan kanan mereka.
" Jadi siapa yang mau menjelaskan pokok masalah nya?" Tanya Papa Martin tenang.
" Biar saya saja Suk. Pertama-tama perkenalkan saya Vito kakak tertua yang di samping kiri saya Vino kakak kedua dan sebelah kanan saya Viko kakak ketiga Victoria. Jadi seminggu yang lalu Victoria masuk rumah sakit dan hasil yang paling mengejutkan menyatakan bahwa adik kami hamil."
" Dan karena apa Victoria masuk rumah sakit?" Tanya Papa Martin tenang walau dalam hati dia merutuk atas perbuatan bejad anak nya.
" Katakan lah ini mengumbar aib kami. Malam itu papa kami mabuk sehabis menjamu relasi nya dan sesampai nya di rumah beliau menemukan Victoria di dapur sedang makan setidak nya itu pengakuan art kami. Belum lagi Victoria menghabiskan makanan nya dia di seret dan..."
" Di siksa. Terus bagaimana dengan anak kami." Joe memotong ucapan Vito, membuat kedua orang tua nya terhenyak.
" Setelah puas menyiksa Victoria dan cucu nya yang masih berada dalam kandungan. Papa kami masuk ke dalam kamar dan pergi ke Swiss pada esok hari nya. Saya menemukan Victoria terbaring di lantai dengan darah yang menetes di sela paha nya. Saya langsung membawa nya ke rumah sakit dan dokter yang merawat Victoria berkata kandungan nya tidak terselamatkan dan perlu di lakukan kuretase. Saat itu saya terkejut dan mengabari kedua saudara saya." Kali ini Vino yang berbicara.
Flashback On
" Ya Tuhan. De.. Bertahanlah." Vino dengan sigap membawa tubuh Vicky tanpa memperdulikan bahwa papa mereka akan memergoki nya. Pelayan yang sedari tadi melihat aksi boss besar nya segera mempersiapkan baju nona nya. Pelayan wanita yang berusia 19 tahun itu meletakkan tas pakaian di mobil dan menyelimuti nona nya.
" Ayo ikut saya. Saya perlu kamu buat pegangin dede di belakang." Nada suara Vino yang dingin dan terlihat marah membuat pelayan wanita itu tidak berani membantah.
Sepanjang perjalanan pelayan wanita yang bernama Audi memeluk nona nya. Dia memang baru setengah tahun bekerja di keluarga Christoper namun dari awal melihat nona nya, dia sudah menyayangi Vicky sebagai adik nya.
Sesampai nya di RS. Vino menggendong Vicky yang semakin memucat dengan darah yang masih menetes di paha nya.
Setelah di tangani dokter yang merupakan dosen dulu dia berkuliah. Vino menelepon kedua saudara nya.
Beberapa jam terlalui, matahari sudah terbit. Dokter Bram keluar dan menyapa Vino. Raut muka nya sulit di gambarkan.
" Adik kalian kritis. Dan mohon maaf kandungan nya tidak dapat di selamatkan jadi tadi sudah di lakukan tindakan kuretase. Berdoa saja dalam beberapa hari ini masa kritis nya terlewati kalau tidak. Kalian harus merelakan nya."
Setelah kepergian dokter Bram, Vino mengumpati Viko." Lo dengan segala kesenangan ONS lo. Lupa kalau apa yang lo perbuat pada wanita-wanita itu bisa saja terjadi sama adik perempuan lo."
Viko tidak berani membantah karena apa yang di ucapkan Vino memang benar.
" Apa lelaki itu yang menghamili dede?" Tanya Vino dengan emosi yang masih menumpuk.
" Ada baik nya kita memberitahu Rico tentang dede di sini. Kita juga perlu bertanya pada dia." Usul Vito membuat Vino terkesiap.
Tidak lama setelah Vino menelepon nya, Rico tiba di RS dengan raut muka panik.
" Gimana keadaan Vicky. Ko?"
" Masih kritis. Dan bayi nya tidak dapat di selamatkan. Apa kamu tahu mengenai kehamilan dede?"
" Ja ja jadi Vicky memang hamil dan Joe belum sempat mengetahui nya dan se se sekarang ba bayi mereka tidak selamat." Kata Rico tergagap dan tanpa di tanya triplet. Rico sudah membeberkan siapa yang menghamili adik mereka.
" Apa kalian sudah pernah bertemu dengan Joe ini?" Tanya Vino tajam dan kedua nya mengangguk.
"Kamu selalu tidak punya waktu untuk bertemu dengan kekasih adik mu. Padahal kami berdua sudah beberapa kali bertemu dengan nya. Dia anak yang ramah dan menurut pengamatan ku. Dia sangat mencintai dede." Jelas Vito sabar.
" Kalau dia mencintai dede. Kenapa dia menghamili nya?" Tanya Vino keras. " Dan . Rico kenapa dede hamil padahal kamu udah janji bakal jagain dia."
Rico yang di tunjuk Vino pun langsung terkejut dan menjelaskan awal mula hubungan Vicky dan Joe. Ketiga nya terkesiap saat mengetahui adik nya di perkosa. Viko menyesal dengan kegiatan ONS yang di lakukan nya selama 4 tahun terakhir.
" De..Maafin koko. Karena kesenangan koko. Dede ikut kena akibat nya." Viko terisak, tiba-tiba dia merasa ONS itu menjijikkan.
" Ko Vino. Johanness memang bersalah karena menodai Vicky, namun lelaki itu pula lah yang menjadi sandaran Vicky. Dia mencintai Vicky dengan cara nya sendiri dan yang terpenting dia menjangkau hati Vicky yang bahkan kalian dan saya sendiri tidak dapat menggapai nya. Saya memang bersalah lalai menjaga Vicky. Namun di sisi lain saya juga tenang mempercayakan Vicky pada Johanness." Jelas Rico panjang lebar.
" Atas dasar apa kamu berfikir seperti itu. Fakta nya lelaki itu menghamili dede." Vino masih berkeras dengan pendapat nya.
" Masa kalian tidak merasakan bahwa Vicky lebih bersinar dan bahagia saat bersama lelaki itu. Ya, fakta bahwa Vicky hamil memang tak terbantahkan. Dan saya sebagai lelaki dapat melihat kesungguhan di mata Joe, bahkan sepupu dan kedua teman nya dapat merasakan hal yang saya rasakan. Inti nya lelaki itu menebus kesalahan nya pada Vicky dengan memperlakukan Vicky as his queen. Joe hanya melihat pada Vicky walau pun banyak gadis yang lebih seksi dari Vicky. Tubuh nya sudah terikat dan spontan bereaksi pada Vicky."
" Vin. Aku juga melihat Joe sebagai lelaki yang gentle. Dia tidak pernah sekalipun marah pada dede meskipun dia jengkel setengah mati saat Vicky merajuk." Viko mulai berani berbicara setelah mendengar Rico. Dia akan berusaha membela Joe dari kedua kakak nya ini.
" Dan kamu membela dia bukan karena, kalian suka melakukan sex. " Vino masih emosi.
" Fakta bahwa kami suka melakukan sex memang tidak terelakkan. Namun satu perbedaan kami. Aku suka melakukan ONS dengan berbagai macam wanita. Namun Joe hanya melakukan nya dengan dede." Viko mulai melakukan pembelaan nya.
" Aku dapat menjamin nya dengan nyawaku. Brother." Putus Viko setelah melihat tatapan tajam Vino. Rico sudah terdiam, dia bingung haruskah memberitahu Lukas atau tidak.
" Vin. Aku juga akan memberikan pendapat ku tentang Joe. Tatapan mata Joe pada dede adalah pandangan memuja. Dan tatapan itu seperti tatapan mata papa pada mama. Tidakkah kau mengingat nya tatapan papa yang memuja mama menganggap mama adalah sumber kehidupan nya. Begitu juga dengan Joe. Anak itu memang bersalah namun dia memperbaiki nya dan itu bentuk tanggung jawab sesungguh nya." Kali ini Vito yang berbicara. " Tapi aku kepingin menghajar bocah sialan itu. " Dengus Vito di akhir kalimat nya membuat Vino melunak.
" Ya setelah dede sadar. Kita akan menghajar nya . Namun kita harus memisahkan mereka berdua sementara. Jangan sampai perusahaan orang tua Joe hancur di tangan papa."
Ketiga nya tersenyum melihat Vino yang sudah membaik.
" Dan kamu. Rico. Kamu boleh jenguk dede ,tapi setelah ini kami akan menjauhkan Vicky dari Joe termasuk kamu. Ini demi kebaikan mereka dan kamu juga. Jangan coba-coba memberitahu kepada lelaki itu atau kamu terima akibat nya." Nada Vino yang mengancam membuat Rico mengkeret di tempat nya.
Flashback Off
Papa Martin menghela nafas kasar, sementara Joe tertunduk setelah mendengar kenyataan anak nya tidak terselamatkan, dia berusaha menahan air mata nya yang akan menetes. Dia menarik dan menghembuskan nafas beberapa saat sebelum akhir nya berbicara.
" Jadi saya harus berpisah sementara dengan Vivi.. "
" Ya. Itu keputusan yang terbaik untuk kalian berdua. Paling lama 5 tahun tapi ada kemungkinan lebih cepat dari itu." Kata Vito.
" Baiklah. Sekarang semua sudah jelas sekarang apa lagi yang dapat kami bantu?" Tanya Papa Martin mencairkan suasana.
" Kami hanya ingin.."
" Saya pasti bertanggung jawab. Karena pada hari saya merusak nya, dia merupakan tanggung jawab saya sampai salah satu dari kami di pisahkan oleh maut. Mungkin terdengar kurang sopan. Namun saya sangat ingin menikahi Vivi." Joe kembali memotong ucapan Vito. Dia memandang triplet dengan mata memerah namum masih menyimpan tekad sekeras baja.
" Maka jaga burung mu agar tidak terlepas dari sangkar nya. Dasar bocah sialan." Semua nya mengangga saat kalimat pedas yang di ucapkan Vino terlontar. Lelaki itu masih ingin menguji seberapa keras usaha Joe. Papa Martin sebagai lelaki berumur 50 tahun tentu dapat melihat ujian yang di lemparkan Vino pada putra nya.
" Kalau itu tidak usah khawatir. Kalau di perlukan saya akan melakukan kebiri kimia temporari." Jawaban yang di berikan Joe membuat semua yang ada di sana tersentak.
' Dasar sepupu gila.' Batin Lukas mengumpat.
' Ouu. Vicky. Lo beruntung banget dah dapetin Joe. Lelaki nekat dan bertanggung jawab.' Rico tersenyum dalam hati nya.
'Gue tau lo nekat. Joe. Cuma ini fixed lo uda gila karena cewe.' Rey berdecak dalam hati nya.
' Kata Tju Pa Kai bener ya. Dari dulu begini lah cinta. Penderitaan nya tiada berhenti.' Ethan teringat serial Journey to the west yang semalam sudah tamat di tonton di dvd nya.
" Well. Bocah nyali lo boleh juga. Lo ga perlu sampe seperti itu. Karena kami bertiga khusus nya gue akan ngawasin lo. Jadi cukup jaga burung lo buat ade gue." Ucap Vino setelah hilang rasa terkejut nya.
" Kalau begitu kami permisi dulu. Asuk. Ai kami permisi pulang dulu. Maaf atas pukulan nya." Kata Vino akhir nya. Dia sudah tenang setelah bertemu keluarga Joe.
" Silahkan. Tidak usah sungkan. Bocah ini memang harus di hajar. Tadi nya saya ingin menghajarnya juga. Namun pukulan kalian berdua sudah cukup dasyat untuk seminggu." Papa Martin menyahut.
" Kalian pulang duluan. Aku masih ada urusan dengan nya." Kata Viko saat kedua kembaran nya beranjak keluar.
Papa Martin dan Mama Sisca mengantar kedua nya ke pintu gerbang.
" Jadi adik ipar. Tenang aja gue pasti bantu lo. Tapi seperti yang Vino bilang kalo lo ga jaga burung lo. Gue bakal kebiri fisik burung lo." Ucap Viko santai membuat Rico tersenyum.
Joe juga tersenyum di antara rasa sakit di tubuh nya. Tubuhnya hanya bereaksi pada Vicky. Meskipun banyak yang lebih seksi namun itu tak dapat membangkitkan gairah lelaki itu. Hanya dengan Vicky. Joe bernafsu walau hanya sekedar mencium aroma tubuh nya.
Well kalau dalam permainan catur. Joe sudah memegang kuda yang bakal menjaga menjegal pion musuh nya.
Namun kedua orang tua Joe dan ketiga teman Joe meringis mendengar perkataan Viko.
Tbc
" Ah..." Desah Vicky saat Joe meremas bokong nya dan menggesekkan vagina nya ke milik Joe yang sudah mengacung tegak.
Vicky menutup mata menahan sakit saat vagina nya menerima batang Joe yang besar, lelaki itu menangkup pipi nya dan berbisik. " Open your eyes. I want see."
" Arghhhhh." Jerit Vicky saat Joe menekan bokong Vicky memaksa vagina nya menelan kejantanan Joe seluruh nya.
" Kamu boleh gigit pukul cubit koko buat ngurangin sakit nya." Vicky meringis tidak memperdulikan perkataan Joe, membuat lelaki itu gemas dan menciumi leher Vicky meninggalkan beberapa tanda merah di sana. Berhasil Vicky mulai rileks dan menggerakan pinggul nya, seirama dengan gerakan Joe, kedua nya mencapai pelepasan bersamaan di sertai ambruk nya Vicky di dada bidang lelaki itu.
Vicky terbelalak saat merasakan kejantanan Joe yang kembali menegang di dalam vagina nya. Badan nya sudah lemas, Joe menyeringai melihat Vicky yang cemberut, sedetik kemudian dia membalikkan tubuh mereka menjadi posisi misionaris. " 'Dia' belum terpuaskan sweety." Joe menghujam bagian bawah Vicky dengan cepat, namun ketika di lihat nya wajah lelah gadis itu, dia memperlambat tempo gerakan nya. Gairah Vicky kembali terpancing dan mereka melakukan nya sepanjang malam.
Sinar matahari menembus di celah tirai, memaksa Joe membuka mata nya . Di sebelah nya Vicky masih terlelap, Joe mendapati diri nya memeluk perut Vicky dan saat mengusap nya dia bergumam. " Lebih berisi sedikit ga terlalu kurus." Rasa nya kalau lapar tidak melanda nya, Joe ingin di ranjang sampai siang hari.
" Vi..Bangun. makan dulu. Uda lapar koko." Joe mengecupi wajah Vicky yang membuat gadis itu kegelian dan membuka mata nya.
" Mandi dulu, ntar kita keluar makan." Vicky bukan nya ga mau bangun, hanya badan nya terlalu lemas dan vagina nya terasa panas dan nyeri.
" Aku ga bisa bangun ko. Lemes banget." Rajuk Vicky.
" Ya uda koko gendong aja. Apa perlu koko mandiin sekalian ?"
" Yang ada bukan mandi kalo koko yang mandiin." Sahut Vicky kesal.
" Kita mandi Vi. Koko ga mau kamu sakit kalo kelamaan kena air." Sahut Joe sambil menggendong Vicky ke kamar mandi.
******************************************
Seminggu saat ujian kenaikan kelas. Vicky memutuskan mengambil jurusan ipa di formulir nya.
Di kantin saat jam pelajaran. Para guru rapat 2 jam, dan itu menjadi surga bagi para murid. " Kamu kalo jadi ambil ipa, buku koko buat kamu." Kata Joe sembari membaca buku kimia nya.
" Ya udah atur aja. Ko." Sahut Vicky sambil mengunyah keju lembaran yang asin itu.
Lukas dan Rico yang kebetulan di dekat mereka langsung terkesiap melihat daftar makanan aneh yang Vicky makan akhir-akhir ini. Kedua nya berpandangan sejenak sebelum akhir nya menghela nafas.
Rico membeli 2 botol minuman teh hijau madu dingin untuk nya dan Lukas. Kedua lelaki itu berjalan beriringan menuju taman belakang sekolah.
" Jadi lo udah nyadar kan ada yang beda ama Vicky." Kata Lukas tiba-tiba.
" Iya. 2 bulan ini Vicky mood nya labil banget. Sensian. Dia minta makanan yang aneh dan yang terpenting dia sedikit berisi." Sahut Rico sambil meneguk minuman nya.
" Tadi nya gue mau bilang hal ini ke Joe, cuma sikon nya ga pas. Sebentar lagi UKK dan hal ini pasti buat pikiran Joe terpecah.
" Tapi kalau seandai nya benar . Ini udah mau jalan 3 bulan. Luke. Lo pikir gampang nyembunyiin ini lebih lama." Sahut Rico frustasi.
" 2 minggu lagi dan kita akan membicarakan ini dengan Joe. Oke. Tapi jangan libatkan Vicky dulu. Kita perlu tau apa reaksi Joe tentang hal ini." Tutup Lukas. Lelaki itu juga sama pusing nya dengan Rico.
" Oke 2 minggu lagi dan gue harap Ethan dan Rey tidak curiga atau pun tahu apa yang kita bicarakan." Sehabis minuman itu, Rico melempar botol ny ke tempat sampah yang berjarak 6 meter . One shoot dan botol itu meluncur indah pada tempat sampah itu.
" Lemparan lo oke juga. Minat ga lo ikut ekskull basket. Ya itung-itung nambahin tinggi badan." Tawar Lukas.
" Boleh juga, ntar gue daftar." Rico sudah sudah tidak berlatih tinju karena Kenzo dapat exchange Jepang 2 tahun sampai lulus S1 nya. Saat latihan tinju Rico mengingat Ken dan itu membuat nya sedih.
******************************************
Hari terakhir UKK. Hari kebebasan para murid selama 15 hari sebelum memasuki kelas baru.
Setelah mengantar Vicky pulang. Joe langsung ke rumah Lukas karena sepupu nya itu memanggil nya.
" Luke. Tumben ada Rico." Kata Joe saat memasuki kamar Lukas.
" Iya. Gue yang minta dia ke sini. " Sahut Lukas sambil menghela nafas.
" Joe. Lo nyadar ga sih ada yang berubah sama Vicky." Tembak Rico langsung.
" Berubah.." Joe tampak berfikir dan mengaitkan kejadian beberapa bulan terakhir dan dia mendesah saat mengingat nya. " Gue lupa kalau malam itu... masa subur...Vivi.....dan gue ga pake pengaman. OH SHITTT..VIVI HAMIL ANAK GUE."
Teriakan Joe membuat Lukas dan Rico menghela nafas kasar.
" Joe. Gue tau lo pinter. Tapi kenapa lo goblok sih 'main' ga aman gitu. Lo pikir deh gimana nya susah nya keadaan Vicky. Oh shit bokap nya udah pulang pula dari Belgia." Fixed Rico panik sementara Joe hanya terdiam.
" RICO. SHUT UP YOUR MOUTH CALM DOWN. Tadi kan Joe uda antar Vicky pulang. Oke kita tunggu kabar dari Vicky baru bicarakan hal ini sama dia dan lo Joe. Lo harus TANGGUNG JAWAB udah buat anak orang HAMIL." Lukas yang kesal membentak Rico dan menekankan kata tanggung jawab dan hamil pada Joe.
Malam itu pikiran Joe kalut pasal nya sedari dia mengantar Vicky pulang, 'gadis' itu tidak dapat si hubungi. Lukas terpaksa harus menginap menemani sepupu nya. Sedari tadi dia bertukar pesan dengan Rico perihal menghilang nya Vicky. Joe tidak bisa ke rumah Vicky karena sedang ada papa 'gadis' itu . Membayangkan perlakuan yang di alami Vicky di tambah dengan kemungkinan Vicky hamil membuat Joe frustasi.
*****************************************
Seminggu kemudian
Lukas, Ethan dan Rey sedang berada di rumah Joe membujuk Joe yang kelihatan kacau. Orang tua nya yang baru pulang dari Jerman kemarin pun kaget melihat keadaan anak bungsu mereka yang memprihatinkan.
Sedang ketiga lelaki remaja itu membujuk Joe untuk makan. Tiba-tiba terjadi keributan. Triplet datang dan mendorong pintu kamar Joe. Kedua dari triplet menghajar Joe sementara hanya 1 yang terdiam di susul Rico di belakang nya. Tak lama kedua orang tua Joe masuk ke kamar Joe dan terkejut melihat ke anarkisan kedua kembar itu
" Brengsek lo.. Lo buat ade gue hamil.." Teriak 1 lelaki yang Joe kenali adalah Vino. Koko Vicky yang belum sempat dia temui.
Umpatan itu membuat semua terkejut kecuali Lukas dan Rico. Joe merasa sakit di sekujur tubuh nya, namun saat mengingat Vicky yang sedang mengandung anak nya, dia memberanikan diri menatap mata kedua kembar dan itu menimbulkan rasa takjub pada Viko yang sedari tadi mengamati kedua kakak nya yang menghajar Joe. Dalam hati dia berjanji akan membantu Joe mendapatkan Vicky kembali. Lelaki itu tahu bahwa Joe sangat mencintai adik nya. Vito dan Vino pun dapat melihat kesungguhan yang di tunjukkan mata Joe.
Papa Martin berkata dalam hati nya ' Boy. Kau sudah dewasa rupa nya.'
" Cukup berhenti. Katakan ada apa ini. Mari semua nya ikut saya turun." Suara berat menginterupsi. Papa Martin akan bertindak rupa nya.
Triplet duduk berhadapan dengan Joe dan kedua orang tua nya, sementara Rico, Lukas, Ethan dan Rey duduk di sisi kiri dan kanan mereka.
" Jadi siapa yang mau menjelaskan pokok masalah nya?" Tanya Papa Martin tenang.
" Biar saya saja Suk. Pertama-tama perkenalkan saya Vito kakak tertua yang di samping kiri saya Vino kakak kedua dan sebelah kanan saya Viko kakak ketiga Victoria. Jadi seminggu yang lalu Victoria masuk rumah sakit dan hasil yang paling mengejutkan menyatakan bahwa adik kami hamil."
" Dan karena apa Victoria masuk rumah sakit?" Tanya Papa Martin tenang walau dalam hati dia merutuk atas perbuatan bejad anak nya.
" Katakan lah ini mengumbar aib kami. Malam itu papa kami mabuk sehabis menjamu relasi nya dan sesampai nya di rumah beliau menemukan Victoria di dapur sedang makan setidak nya itu pengakuan art kami. Belum lagi Victoria menghabiskan makanan nya dia di seret dan..."
" Di siksa. Terus bagaimana dengan anak kami." Joe memotong ucapan Vito, membuat kedua orang tua nya terhenyak.
" Setelah puas menyiksa Victoria dan cucu nya yang masih berada dalam kandungan. Papa kami masuk ke dalam kamar dan pergi ke Swiss pada esok hari nya. Saya menemukan Victoria terbaring di lantai dengan darah yang menetes di sela paha nya. Saya langsung membawa nya ke rumah sakit dan dokter yang merawat Victoria berkata kandungan nya tidak terselamatkan dan perlu di lakukan kuretase. Saat itu saya terkejut dan mengabari kedua saudara saya." Kali ini Vino yang berbicara.
Flashback On
" Ya Tuhan. De.. Bertahanlah." Vino dengan sigap membawa tubuh Vicky tanpa memperdulikan bahwa papa mereka akan memergoki nya. Pelayan yang sedari tadi melihat aksi boss besar nya segera mempersiapkan baju nona nya. Pelayan wanita yang berusia 19 tahun itu meletakkan tas pakaian di mobil dan menyelimuti nona nya.
" Ayo ikut saya. Saya perlu kamu buat pegangin dede di belakang." Nada suara Vino yang dingin dan terlihat marah membuat pelayan wanita itu tidak berani membantah.
Sepanjang perjalanan pelayan wanita yang bernama Audi memeluk nona nya. Dia memang baru setengah tahun bekerja di keluarga Christoper namun dari awal melihat nona nya, dia sudah menyayangi Vicky sebagai adik nya.
Sesampai nya di RS. Vino menggendong Vicky yang semakin memucat dengan darah yang masih menetes di paha nya.
Setelah di tangani dokter yang merupakan dosen dulu dia berkuliah. Vino menelepon kedua saudara nya.
Beberapa jam terlalui, matahari sudah terbit. Dokter Bram keluar dan menyapa Vino. Raut muka nya sulit di gambarkan.
" Adik kalian kritis. Dan mohon maaf kandungan nya tidak dapat di selamatkan jadi tadi sudah di lakukan tindakan kuretase. Berdoa saja dalam beberapa hari ini masa kritis nya terlewati kalau tidak. Kalian harus merelakan nya."
Setelah kepergian dokter Bram, Vino mengumpati Viko." Lo dengan segala kesenangan ONS lo. Lupa kalau apa yang lo perbuat pada wanita-wanita itu bisa saja terjadi sama adik perempuan lo."
Viko tidak berani membantah karena apa yang di ucapkan Vino memang benar.
" Apa lelaki itu yang menghamili dede?" Tanya Vino dengan emosi yang masih menumpuk.
" Ada baik nya kita memberitahu Rico tentang dede di sini. Kita juga perlu bertanya pada dia." Usul Vito membuat Vino terkesiap.
Tidak lama setelah Vino menelepon nya, Rico tiba di RS dengan raut muka panik.
" Gimana keadaan Vicky. Ko?"
" Masih kritis. Dan bayi nya tidak dapat di selamatkan. Apa kamu tahu mengenai kehamilan dede?"
" Ja ja jadi Vicky memang hamil dan Joe belum sempat mengetahui nya dan se se sekarang ba bayi mereka tidak selamat." Kata Rico tergagap dan tanpa di tanya triplet. Rico sudah membeberkan siapa yang menghamili adik mereka.
" Apa kalian sudah pernah bertemu dengan Joe ini?" Tanya Vino tajam dan kedua nya mengangguk.
"Kamu selalu tidak punya waktu untuk bertemu dengan kekasih adik mu. Padahal kami berdua sudah beberapa kali bertemu dengan nya. Dia anak yang ramah dan menurut pengamatan ku. Dia sangat mencintai dede." Jelas Vito sabar.
" Kalau dia mencintai dede. Kenapa dia menghamili nya?" Tanya Vino keras. " Dan . Rico kenapa dede hamil padahal kamu udah janji bakal jagain dia."
Rico yang di tunjuk Vino pun langsung terkejut dan menjelaskan awal mula hubungan Vicky dan Joe. Ketiga nya terkesiap saat mengetahui adik nya di perkosa. Viko menyesal dengan kegiatan ONS yang di lakukan nya selama 4 tahun terakhir.
" De..Maafin koko. Karena kesenangan koko. Dede ikut kena akibat nya." Viko terisak, tiba-tiba dia merasa ONS itu menjijikkan.
" Ko Vino. Johanness memang bersalah karena menodai Vicky, namun lelaki itu pula lah yang menjadi sandaran Vicky. Dia mencintai Vicky dengan cara nya sendiri dan yang terpenting dia menjangkau hati Vicky yang bahkan kalian dan saya sendiri tidak dapat menggapai nya. Saya memang bersalah lalai menjaga Vicky. Namun di sisi lain saya juga tenang mempercayakan Vicky pada Johanness." Jelas Rico panjang lebar.
" Atas dasar apa kamu berfikir seperti itu. Fakta nya lelaki itu menghamili dede." Vino masih berkeras dengan pendapat nya.
" Masa kalian tidak merasakan bahwa Vicky lebih bersinar dan bahagia saat bersama lelaki itu. Ya, fakta bahwa Vicky hamil memang tak terbantahkan. Dan saya sebagai lelaki dapat melihat kesungguhan di mata Joe, bahkan sepupu dan kedua teman nya dapat merasakan hal yang saya rasakan. Inti nya lelaki itu menebus kesalahan nya pada Vicky dengan memperlakukan Vicky as his queen. Joe hanya melihat pada Vicky walau pun banyak gadis yang lebih seksi dari Vicky. Tubuh nya sudah terikat dan spontan bereaksi pada Vicky."
" Vin. Aku juga melihat Joe sebagai lelaki yang gentle. Dia tidak pernah sekalipun marah pada dede meskipun dia jengkel setengah mati saat Vicky merajuk." Viko mulai berani berbicara setelah mendengar Rico. Dia akan berusaha membela Joe dari kedua kakak nya ini.
" Dan kamu membela dia bukan karena, kalian suka melakukan sex. " Vino masih emosi.
" Fakta bahwa kami suka melakukan sex memang tidak terelakkan. Namun satu perbedaan kami. Aku suka melakukan ONS dengan berbagai macam wanita. Namun Joe hanya melakukan nya dengan dede." Viko mulai melakukan pembelaan nya.
" Aku dapat menjamin nya dengan nyawaku. Brother." Putus Viko setelah melihat tatapan tajam Vino. Rico sudah terdiam, dia bingung haruskah memberitahu Lukas atau tidak.
" Vin. Aku juga akan memberikan pendapat ku tentang Joe. Tatapan mata Joe pada dede adalah pandangan memuja. Dan tatapan itu seperti tatapan mata papa pada mama. Tidakkah kau mengingat nya tatapan papa yang memuja mama menganggap mama adalah sumber kehidupan nya. Begitu juga dengan Joe. Anak itu memang bersalah namun dia memperbaiki nya dan itu bentuk tanggung jawab sesungguh nya." Kali ini Vito yang berbicara. " Tapi aku kepingin menghajar bocah sialan itu. " Dengus Vito di akhir kalimat nya membuat Vino melunak.
" Ya setelah dede sadar. Kita akan menghajar nya . Namun kita harus memisahkan mereka berdua sementara. Jangan sampai perusahaan orang tua Joe hancur di tangan papa."
Ketiga nya tersenyum melihat Vino yang sudah membaik.
" Dan kamu. Rico. Kamu boleh jenguk dede ,tapi setelah ini kami akan menjauhkan Vicky dari Joe termasuk kamu. Ini demi kebaikan mereka dan kamu juga. Jangan coba-coba memberitahu kepada lelaki itu atau kamu terima akibat nya." Nada Vino yang mengancam membuat Rico mengkeret di tempat nya.
Flashback Off
Papa Martin menghela nafas kasar, sementara Joe tertunduk setelah mendengar kenyataan anak nya tidak terselamatkan, dia berusaha menahan air mata nya yang akan menetes. Dia menarik dan menghembuskan nafas beberapa saat sebelum akhir nya berbicara.
" Jadi saya harus berpisah sementara dengan Vivi.. "
" Ya. Itu keputusan yang terbaik untuk kalian berdua. Paling lama 5 tahun tapi ada kemungkinan lebih cepat dari itu." Kata Vito.
" Baiklah. Sekarang semua sudah jelas sekarang apa lagi yang dapat kami bantu?" Tanya Papa Martin mencairkan suasana.
" Kami hanya ingin.."
" Saya pasti bertanggung jawab. Karena pada hari saya merusak nya, dia merupakan tanggung jawab saya sampai salah satu dari kami di pisahkan oleh maut. Mungkin terdengar kurang sopan. Namun saya sangat ingin menikahi Vivi." Joe kembali memotong ucapan Vito. Dia memandang triplet dengan mata memerah namum masih menyimpan tekad sekeras baja.
" Maka jaga burung mu agar tidak terlepas dari sangkar nya. Dasar bocah sialan." Semua nya mengangga saat kalimat pedas yang di ucapkan Vino terlontar. Lelaki itu masih ingin menguji seberapa keras usaha Joe. Papa Martin sebagai lelaki berumur 50 tahun tentu dapat melihat ujian yang di lemparkan Vino pada putra nya.
" Kalau itu tidak usah khawatir. Kalau di perlukan saya akan melakukan kebiri kimia temporari." Jawaban yang di berikan Joe membuat semua yang ada di sana tersentak.
' Dasar sepupu gila.' Batin Lukas mengumpat.
' Ouu. Vicky. Lo beruntung banget dah dapetin Joe. Lelaki nekat dan bertanggung jawab.' Rico tersenyum dalam hati nya.
'Gue tau lo nekat. Joe. Cuma ini fixed lo uda gila karena cewe.' Rey berdecak dalam hati nya.
' Kata Tju Pa Kai bener ya. Dari dulu begini lah cinta. Penderitaan nya tiada berhenti.' Ethan teringat serial Journey to the west yang semalam sudah tamat di tonton di dvd nya.
" Well. Bocah nyali lo boleh juga. Lo ga perlu sampe seperti itu. Karena kami bertiga khusus nya gue akan ngawasin lo. Jadi cukup jaga burung lo buat ade gue." Ucap Vino setelah hilang rasa terkejut nya.
" Kalau begitu kami permisi dulu. Asuk. Ai kami permisi pulang dulu. Maaf atas pukulan nya." Kata Vino akhir nya. Dia sudah tenang setelah bertemu keluarga Joe.
" Silahkan. Tidak usah sungkan. Bocah ini memang harus di hajar. Tadi nya saya ingin menghajarnya juga. Namun pukulan kalian berdua sudah cukup dasyat untuk seminggu." Papa Martin menyahut.
" Kalian pulang duluan. Aku masih ada urusan dengan nya." Kata Viko saat kedua kembaran nya beranjak keluar.
Papa Martin dan Mama Sisca mengantar kedua nya ke pintu gerbang.
" Jadi adik ipar. Tenang aja gue pasti bantu lo. Tapi seperti yang Vino bilang kalo lo ga jaga burung lo. Gue bakal kebiri fisik burung lo." Ucap Viko santai membuat Rico tersenyum.
Joe juga tersenyum di antara rasa sakit di tubuh nya. Tubuhnya hanya bereaksi pada Vicky. Meskipun banyak yang lebih seksi namun itu tak dapat membangkitkan gairah lelaki itu. Hanya dengan Vicky. Joe bernafsu walau hanya sekedar mencium aroma tubuh nya.
Well kalau dalam permainan catur. Joe sudah memegang kuda yang bakal menjaga menjegal pion musuh nya.
Namun kedua orang tua Joe dan ketiga teman Joe meringis mendengar perkataan Viko.
Tbc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar