Jumat, 09 Februari 2018

It's Start With a Wrong Way To Love You~14

Part 14~ Another Problem ( Victoria side)

" Tenang yang ambil gambar lo cuma Rio koq." Perkataan Iyel membuat Vicky lega namun saat mendengar Rio mengambil foto diri nya.  Vicky kembali gusar.  Apalagi gosip diri nya yang berpacaran dengan Rio yang entah dari mana kabar nya sampai ke telinga nya.

" Ayo pulang.  Mau ujan." Ajak Rio datar.

CTARRRRRRR Bunyi petir mengejutkan Vicky dan Rio saat di mobil.  Vicky memucat di kursi penumpang sementara Rio mengingat Ify karena gadis itu saat takut pada petir.  Rio menghadap ke arah Vicky dan terkejut melihat Vicky yang mematung seakan hanya raga nya yang berada di tempat ini tapi tidak dengan jiwa nya.

Joe yang selalu memeluk nya mengatakan bahwa semua baik-baik saja.  Vicky sesaat merasa nyaman saat seseorang memeluk nya namun indra penciuman nya mengingatkan otak nya bahwa ini bukan wangi tubuh Joe, parfum mereka juga berbeda. Kesadaran itu membuat Vicky mendorong orang itu yang ternyata Rio.

" Kita jalan sekarang. Kak." Sahut Vicky memecah situasi canggung mereka berdua.

" Vicky boleh gue masuk.  Hujan nya makin deras dan gue ga mau kecelakaan karena jalanan licin." Kata Rio setelah mereka sampai di rumah Vicky.  Mobil fortuner nya tidak terparkir di garasi yang berarti salah satu dari triplet memakai nya berikut dengan Pak Tino sebagai supir nya.

Setelah memarkirkan Jazz putih di garasi.  Rio mengikuti Vicky.  Vicky menuju dapur meninggalkan Rio sendiri di ruang tamu.

10 menit kemudian.  Vicky datang membawa segelas teh hangat manis dan blueberry chesse cake yang di buat nya kemarin.  Gadis itu sudah berganti baju kaus pink bergambar eifell dan celana  bahan selutut berwarna hitam.

" Lo tinggal sama siapa?" Tanya Rio tiba-tiba.

" Bi Parni sekeluarga." Jawab Vicky singkat.

" Lo. Mau ga jadi cewe gue?" Tanya Rio tiba-tiba membuat Vicky terkejut.  Dia ga bisa membiarkan hal ini berlarut-larut.  Habis sudah kesabaran nya.

" Ga mau." Raut muka Vicky udah terlihat menyeramkan di mata Rio, namun lelaki itu masih nekat bertanya lagi.  Rio ingin cepat move on dari Ify.

" Kenapa? Gue kan ganteng. Banyak yang antri jadi pacar gue." Desak Rio.

" Kak Rio.  Besok kita bicarakan lagi. Sekarang lebih baik kakak pulang karena hujan uda reda." Saat itu lah Rio mengerti kalau dia sudah melakukan kesalahan besar. Vicky sama sekali tidak menyukai nya.

Vicky segera masuk ke kamar nya mengambil iphone dan menelepon seseorang.

****************************************

Esok hari nya Vicky terlambat bangun yang mengakibatkan diri nya nyaris telat 1 detik lagi bell berbunyi dan pintu gerbang tertutup.  Untung saja Naufal mengebut motor nya.  Tetap saja dia terlambat di pelajaran pertama.  Di belakang nya Vicky melihat Ify juga terlambat namun mata nya merah seperti habis menangis dan berat tubuh nya turun. Setidak nya itu yang di lihat Vicky.

" Kalian berdua terlambat. Jangan harap bisa masuk kelas saya." Kata Pak Dana guru biologi killer.

" Baik.  Tapi biarkan kami menaruh tas kami dahulu setelah itu kami keluar dari kelas ini." Ucapan Vicky membuat Ify menoleh.  Seperti nya dia tau kalau Ify keberatan membawa tas nya.

" Baik. Setelah itu keluar dan hukuman kalian cari artikel tentang materi hari ini 20 lembar kertas A4.  Kumpulkan minggu depan."

" Victoria. Ify." Sebuah suara membuat kedua nya menoleh.  Bu Dina guru kesenian mereka berdiri dengan kesulitan karena banyak nya buku.

" Tolong antarkan ini ke kelas 12 ipa 1. Saya harus ke kelas 10-3 sekarang juga." Kata Bu Dina sambil menyerahkan buku-buku itu ke Vicky dan Ify. " Oh tunggu masih ada beberapa buku lagi."

Setelah semua buku lengkap kedua nya berjalan beriringan.  Sesampai nya di depan kelas Vicky berucap dengan datar membuat Ify terkesiap. " Tegakkan badan dan kepala lo kalo emang lo yang memulai semua kekacauan ini. Ify, kesabaran gue udah abis.  Dan ingat lo ga bakal gue lepasin."

Vicky mengetuk pintu lalu masuk di susul Ify di belakang.  Suasana kelas yang tadi nya hening berubah menjadi riuh di susul suit-suitan. Ify menjadi bulan-bulanan di kelas ini.

" Ketika mantan dan calon pacar berdampingan." Ucapan Cakka membuat Rio menelan ludah nya.  Dia belum menceritakan perihal kemarin kepada ketiga nya.

" Madu dan racun berdampingan." Oh double shit Rio makin pusing mendengar celetukan garing Lintar.  Lelaki paling lemes di kelas nya.  Rio memandang kedua gadis yang berada di depan.  Ify terlihat menahan tangis nya, namun saat melihat mata Vicky lelaki itu merinding karena dia mengerti arti tatapan itu.  Gadis itu sudah gusar dan Rio merasa akan ada hal buruk yang terjadi.

" Ini buku nya pak.  Kami permisi dulu." Kalimat Vicky yang terdengar dingin membungkam seisi kelas itu dan mereka menyadari gadis itu marah besar.

Ify jalan terlebih dahulu di susul Vicky di belakang nya.  BRAKKKKK.. Gadis itu membanting pintu kelas 12 ipa 1 membuat sang guru yang berada di meja guru terkejut.  Begitu juga dengan seisi kelas.  Guru itu paham kalau sedari tadi Vicky menahan amarah nya karena apa yang di lakukan satu kelas ini sangat tidak pantas.

" Ada yang belum lo ceritain ke kita ya?" Tanya Alvin saat melihat Rio yang terdiam.

Ify memperhatikan Vicky yang melamun sambil berjalan.  Ify merasa bersalah karena dia memang masih mencintai Rio, andaikan takdir tidak mempermainkan nya dia masih bersama Rio dan tidak di kucilkan seluruh sekolah.  Bahkan dia melibatkan Kivlan sepupu nya sebagai tameng.  Ya seluruh sekolah menganggap mereka berpacaran.  Karena masalah itu dia meminta Kivlan untuk bersekolah di tempat nya dan menjadi 'pacar' Ify di sekolah.

Vicky berada 1 meter di depan nya dan Ify melihat bola basket dengan kecepatan tinggi ke arah Vicky, Ify berteriak spontan " VICKYYY AWASSSSS."

Terlambat bola basket itu mengenai mukanya.  Vicky jatuh terduduk menahan sakit, darah mengalir dari hidung nya.  Dia sempat melihat beberapa orang ke arah nya sebelum semua nya mendadak gelap.

Sang pelaku pelemparan.  Lelaki berpostur tegap langsung menggendong tubuh Vicky yang terkulai ke uks melewati koridor kelas 12 tentu nya di lihat oleh oleh semua nya dari jendela kelas.

Silau itu di rasakan Vicky saat membuka nya.  Hidung nya masih terasa sakit.  Saat melihat sekitar dia melihat SSA mengelilingi nya.  Vicky mencoba bangun namun rasa pusing memaksa nya untuk berbaring kembali.

" Sini gue bantu duduk nya." Kata Via lembut.

" Kalian koq di sini?" Tanya Vicky setelah dia berbaring.

" Guru nya ga masuk.  Kita dapet kabar dari kak Iyel yang liat lo di gendong ama anak 12-ips4." Jelas Via.

" Duh idung lo masih memar Vick.  Lagian  yang main bola basket  keterlaluan." Ucap Shilla dengan semangat 45.

" Itu udah di kompres Shill. Beberapa hari
 juga ilang memar nya. Vicky putih banget jadi ada luka dikit juga keliatan." Agni menjawab gemas Shilla.

Pintu uks terbuka dan CRAG plus Randy masuk menghampiri Vicky yang duduk di ranjang.  CAG plus Randy bertanya-tanya tentang keadaan Vicky.

" Kak Rio.  Sepulang sekolah kita ber8 perlu bicara." Ucapan Vicky membuat Randy terdiam.  Sepupu nya akan bertindak.

" Kenapa ga sekarang aja?" Tanya Cakka masih lola.

" Kalian ga masalah membicarakan IFY padahal ada ko Randy." Sahut Vicky balik.

" Ga masalah.  Lagipula semua di sekolah udah tau kalo gue dan Ify udah berakhir..."

" Dan menjadikan gue pacar Kak Rio.  Buat menunjukkan ke Ify kalo lo uda menemukan pengganti nya.  Padahal lo berdua masih saling mencintai."  Vicky memotong ucapan Rio membuat lelaki itu meradang.

" DIA SENDIRI YANG MUTUSIN GUE DAN PACARAN AMA KIVLAN.  JADI GA MUNGKIN IFY MASIH CINTA AMA GUE..."
Tukk Randy menyentil kepala Rio saat melihat tatapan mata Vicky yang tajam.

"  Itu arti nya lo melihat sebatas mata bukan dengan hati lo. Dan lo semua sangat kekanakan saat menghadapi Ify.  Gue akan nunjukkin apa yang Ify sembunyikan selama ini."

" Kalau dia memang selingkuh?" Tanya Alvin to the point

" Maka gue akan menerima pernyataan cinta kak Rio kemarin walau pun gue tau itu palsu."  Jawaban Vicky membuat semua nya terdiam.

Suasana canggung tercipta di antara ke 9 nya.  BRAKK pintu uks kali ini terbuka kasar di susul 4 lelaki yang memasuki uks.

" Sori.  Gue yang lempar bola itu ampe buat lo pingsan dan mimisan." Sahut seorang lelaki berwajah bule dan oriental. Di belakang nya berdiri ketiga lelaki yang menatap intens interaksi teman nya dan Vicky.

"  Sekolah macam apa yang membiarkan murid nya berkeliaran di jam pelajaran." Vicky berdecak melihat ruang uks yang jadi ramai.

" Sekolah yang para guru nya sedang ada rapat." Jawab lelaki itu lagi santai.  Dia bukan nya tidak tau dengan suasana canggung yang tercipta di ruangan ini.  Namun dia pura-pura tidak tahu.

" DEDE.... Sejak kapan tanda ini ada?" Jerit Randy saat dia melihat sekilas pergelangan tangan Vicky.  Dia menggulung lengan jaket Vicky dan mengusap nya.  Para lelaki tersentak melihat Randy sang play boy sekolah bertindak manis pada seorang gadis.

Rasa nya Vicky ingin menghilang saja. Sekarang semua orang mengetahui luka sayatan yang berbekas itu.  Perlakuan Randy membuat Vicky teringat Joe.  Dia ingat saat pertama kali lelaki itu melihat nya.  Joe mengecup lembut luka nya meyakinkan diri nya bahwa semua baik-baik saja.

Lagi-lagi Rio melihat nya , Vicky yang melamun meninggalkan raga nya sedang jiwa nya berkelana di alam lamunan.

Randy tersentak melihat keadaan sepupu nya.  " KELUARRRRRR SEMUAAAAA."  Randy berteriak mengusir semua nya.

" Apa hak lo buat usir gue." Tantang lelaki bule itu.

Teriakan Randy menyadarkan Vicky. Dia mengedipkan mata berkali-kali memaksa cairan bening itu tidak keluar.  Setidak nya bukan sekarang namun nanti.  Dia memaksa diri untuk bangun dan keluar dari uks saat perhatian semua teralihkan pada Randy dan lelaki bule itu.

GREB.. " Mau ke mana lo." Vicky terkesiap saat sebuah tangan mencekal tangan nya.  " Urusan kita belum kelar. Princess."  Vicky menghela nafas kasar saat lelaki bule itu menyeringai pada nya.  Jenis seringai yang Vicky pahami maksud nya.  Lelaki itu menginginkan Vicky dan dia menatap nya dengan lapar.

" Pulang sekolah kita lanjutkan lagi pembicaraan ini.  Dan tolong lepas tangan kamu dari saya.  Atau.."

" Atau apa princess?" Sadar bahwa cara lembut tidak akan ampuh.  Vicky mengambil ancang-ancang setelah sebelum nya dia berhitung dalam hati.

BRAKKKKK.  Dengan cepat Vicky berputar menyikut dan membanting lelaki bule membuat semua nya tersentak.  Sedetik kemudian dia berkata. " I had warning you. But you don't listen me.  Pulang sekolah kita selesaikan  urusan kita.  Antara kalian dengan Ify .  "

Randy ikut berlari menyusul Vicky meninggalkan 11 orang yang mematung mendengar kalimat Vicky yang datar dan dingin.

" Gue suka cewe dingin dan kasar. " Sahut Lelaki bule sambil berdiri di bantu ketiga teman nya.

" Woy. Sarap lo. Nic. Cewe orang lo embat.  Itu punya Randy juga." Sahut Seorang yang rambut nya jabrik. Tristan

" Enak aja lo mau jadiin dia korban. Dia calon nya Rio tau." Sembur Cakka.

" Baru calon kan. Belum jadi pacar." Sahut Lelaki bule itu Nicholas.

CRAG SSA keluar dari uks meninggal kan Nicholas. Tristan. Adrian dan Benjamin  di sana.

"  Kita ikutin mereka nanti." Perintah Nico pada ketiga nya.

SSA yang merasa suasana hati Vicky semakin buruk membiarkan saja gadis itu mengutak atik iphone nya.  Setelah beberapa saat dia menuju meja Ify dan Debo dan berkata.

" This game is over this day."  Membuat Ify dan Debo meringis mendengar nya.

KRINGGGGGG Bunyi bel pulang membuat satu persatu murid berhamburan keluar.  Memang merekq di pulangkan cepat sekitar jam 11.00

" Non.. Pulang sekarang?" Tanya Naufal saat Vicky dan SSA keluar kelas.

" Saya perlu menyelesaikan urusan dulu.  Belum tau jam berapa pulang nya. Kalau bi Parni mulai cemas kamu tau kan harus berbuat apa?" Perkataan Vicky membuat Naufal mengangguk.

Di parkiran

CRAG menunggu ke4 gadis itu dengan gelisah.  Penasaran dengan apa yang Vicky rencanakan.

" Lo punya no IFY kan? Send ke gue." Perintah Vicky.  Setelah beberapa menit Vicky berbicara " Taro hape gue di depan.  Ada tempelan nya kan di motor?"

" Kita mau apa Vicky?" Tanya Rio lagi.

" Ikutin Ify gue install gps di iphone gue. Kali ini gue ikut lo kak." Kata Rio sembari mengambil helm di motor Rio.

' Gadis ini mengerikan.' batin CRAG serempak.

Keempat motor itu pun meninggalkan sekolah tanpa menyadari bahwa ada 4 motor lagi yang mengikuti mereka.

GPS Vicky menunjukkan sinyal kuat saat berada di RS Kanker.  Mereka terus mengikuti Vicky yang mendengar GPS secara wire less sembari melirik sekeliling dan dia tersenyum saat menemukan target nya.

" Ready for a surprise?" Tanya Vicky pada ke 7 nya.

Vicky perlahan menghampiri target, Ify dan Kivlan yang sedang berbicara dengan lelaki berjas dokter.  Dia berjalan tanpa suara dan berhenti di belakang kedua nya memberi isyarat diam kepada dokter berusia 50an yang langsung di  mengerti.

" Ify kamu ga bisa nunda untuk kemo lagi kanker kamu udah makin parah." Kata Kivlan pada Ify yang terisak.  Vicky memberi isyarat ke7 nya mendekat sembari mendengar percakapan kedua nya.

" Ify ga mau kemo. kak. Biarin aja Ify mati. Kak Rio udah ga peduli lagi ama Ify. " Perkataan Ify membuat Rio tersentak.  Kemo mati.  Ify sakit kanker.

" KAMU SALAH FY.  GUE TETEP PEDULI AMA LO.  JADI INI ALASAN DI BALIK PENGKHIANATAN LO. " Bentakan Rio membuat Ify dan Kivlan kaget bahkan Ify terbata dalam memanggil lelaki itu.

" Kak Riii Riio."

Kivlan segera menyingkir menghampiri Vicky yang berbicara dengan dokter Pras.  Nampak nya Vicky dan dokter saling mengenal baik.  Kedua nya sedang berbincang ringan membiarkan ke 8 orang itu mengeluarkan uneg-uneg nya.

" Anak nakal. Koe. Di cariin dokter Abner kamu.  Dia khawatir karena kamu tidak menghubungi dia lagi. Terus ini kenapa idung bisa memar. Nduk." Sahut dokter Pras sambil menyentil dahi nya.

" Dokter mah nyentil saya mulu.  Saya jadi ketularan dokter.  Sering nyentilin orang sekarang.  Tadi saya meleng pas jalan. Jadi ga sempet menghindar saat kena bola basket." Balas Vicky sambil mengelus dahi nya.  " Dok. Kalau saya tampar Ify ga apa kan.  Yang penting dia mau kemo."

" Sakarep mu lah. Nduk." Jawab dokter Pras membuat Kivlan meringis.  Rupa nya sedari tadi berbincang dengan dokter onkologi itu Vicky masih memperhatikan Ify yang masih keras kepala.

Perlahan Vicky menghampiri Ify yang berteriak lalu menampar nya membuat CRAG SSA terkejut.  Berhasil Ify sudah tenang dan dia jatuh terduduk.  Vicky berjongkok di depan nya menangkup wajah gadis tirus itu dan berkata.

" Sorry for that.  Gue udah bilang ke lo tadi pagi.  Well ternyata ini yang lo sembunyiin.  Gue emang bukan lo yang sakit kanker.  Cuma gue bukan pengecut yang melemparkan hati ke sembarang orang.  Asal lo tau Fy.  Gue pernah beberapa kali koma, harapan hidup gue tipis.  Tapi gue masih hidup karena gue tau masih ada orang yang sayang sama gue.  Sementara lo yang masih kuat, ga mau berjuang buat kesembuhan lo."

" Apa guna nya gue kemo kalau pada akhir nya gue juga mati." Balas Ify lagi.

" Ngomong ama siapa lo. Lucu banget.  Semua orang pasti mati.  Emang lo kira manusia itu makhluk abadi kayak vampir atau werewolf. Ha!" Vicky mulai membentak Ify membuat Ify terkesiap.  CRAG dan SSA ingin membantu Ify namun Kivlan mencegah nya.  Dokter Pras menatap pasien teman sejawat nya yang bertitel sp kj itu dengan tenang.  Diam-diam dia mengambil smartphone dan mengvidio kan nya.  Dia akan mengirimkan nya ke dokter Abner.

" Lo bisa jadian ama Kak Rio kalo gue...gue udah ga ada." Ify bersekiras dengan pendirian nya.

" Ck.. Gue ga suka Rio. Pengecut banget sih lo. Pasrah gitu aja.  Kita kan belum tau hasil nya sebelum mencoba kemo itu.  Dan seandai nya kemo ga berhasil, lo kalah dengan terhormat karena perjuangan lo ngadepin penyakit ini.  Ify lo punya orang tua, adik, sepupu, teman yang mendukung perjuangan lo. Tapi yang terlebih cinta dari dia lah yang membuat lo harus nya ga rela ninggalin dia. " Kata Vicky menunjuk Rio yang mulai menangis. Kivlan merasakan rasa yang aneh saat menatap Vicky lama.

" Kak Rio...Hiks..Maafin gue. Kak.. Gue sayang ama lo." Ify mulai terisak dan memanggil Rio membuat lelaki itu berjongkok, menggantikan posisi Vicky.


Vicky hampir saja terjatuh kalau tidak di tahan Alvin.  Lelaki itu memapah nya ke kursi terdekat.

" Koe napa. Nduk?" Tanya dokter Pras menghampiri Vicky yang duduk di kursi RS.

" Pusing dok." Jawab Vicky singkat.  Dokter Pras menyenter mata bawah Vicky dengan pulpen nya.  Dan memanggil suster untuk mentensi Vicky.

" Harus nya kamu bukan bagian saya.  Cuma ini resep penambah darah. salep buat memar.  Banyakin minum susu biar kalsium nya cukup dan yang terpenting banyakin karbo.  Kamu kurus banget, nduk." Sahut Dok Pras sambil menyerahkan secarik resep.

" Dokter pasti bisa nyembuhin Ify.  Apalagi sekarang pengobatan nya makin canggih kan dok." Sahut Vicky sambil melihat Ify yang di peluk Rio.  Kedua nya sudah menjalin kasih kembali.

" Ada yang lo sembuyiin kak?" Tanya Vicky saat melihat Kivlan membuat lelaki itu mendesah.

" Perhatian semua nya.  Gue mau ngaku.  Gue sama Ify sepupuan.  Gue anak ade nyokap nya Ify. " Pengakuan Kivlan membuat CRAG SSA tersentak.

" Jadi lo ga selingkuh. Fy." Ify menggeleng menjawab pertanyaan Shilla.

" Gue uda bilang kan.  Lo cuma liat pake mata bukan hati lo.  Lo mengabaikan bahwa fakta lebih penting bukan hanya pengakuan semata." Ucapan Vicky membuat semua nya terdiam.
" Gue yang memenangkan game ini kak. Dan gue anggep omongan lo yang kemarin ga ada."

Mereka tidak sadar bahwa ada yang mengamati mereka sedari tadi.

" Nic.  Lo yakin masih mau deketin Victoria." Tanya Tristan

" Yakin banget lah.  Tuh cewe smart dan body nya juga oke." Sahut Nico sambil mengeluarkan rokok nya.

**********************************

Semua sudah kembali seperti semula untuk Ify.  Ify kembali berpacaran dengan Rio.  CRAG mendapat teman baru yakni Kivlan. Sepupu Ify.  Gadis itu setuju untuk menjalani kemoterapi.

Vicky duduk dengan Debo.  Karena dia sadar tempat itu seharus nya punya Ify.  Dia mulai menjauhkan diri dari CRAG SISA.  Gadis itu juga menghindar dari Kivlan dan Nico yang terang-terangan mendekati nya.

Vicky sedang menggambar saat sebuah tangan mengelus kepala nya.  Dengan sebal dia menyimpan peralatan nya dan melihat siapa pelaku nya.  Nico.

" Hai Princess. " Sapa Nico dengan senyum smirk nya.  Vicky ga suka dengan senyum itu.  Mesum. Kesan yang Vicky tangkap dari sosok Nico.  Vicky menahan rambut nya yang terkena angin dengan tangan kiri membuat luka sayatan itu terlihat jelas Nico yang duduk di samping kanan nya.

" Well untuk ukuran cewe smart.  Ternyata lo cukup bodoh yah." Kata Nico membuat Vicky tertawa dalam hati dengan asumsi ngawur lelaki itu.

" Well.  Untuk ukuran cowo play boy kamu cukup nekat buat deketin cewe yang lagi dekat dengan seseorang." Vicky balik bertanya.

" Setidak nya gue jamin kalo gue pasti bisa muasin lo di banding dia." Ucapan Nico membuat Vicky tersentak. Apakah play boy ini tau diri nya tidak perawan.

" Setidak nya saya ga bakal sembarangan menggoda orang yang tidak pantas di goda." Vicky mulai berfikir agar tidak kalah dalam permainan kata-kata ini.

" Terus kenapa lo ga coba membuat gue agar pantas lo goda?" Vicky mulai gusar, rasa nya ingin memaki lelaki kurang ajar ini.  Namun Vicky tidak mau membuat lelaki itu di atas angin dengan membiarkan diri nya emosi.

" You are not my type." Kata Vicky sedingin mungkin.

" So what is your type?" Tanya Nico lagi.  Kali ini Vicky mendiamkan nya.  Rasa pusing menyadarkan nya bahwa dia belum makan sejak...... Kemarin malam! Arti nya sudah hampir 18 jam perut nya belum terisi pantas saja kepala nya semakin berdenyut.  Suara yang terdengar di telinga nya semakin lama terasa menjauh hingga akhir nya kegelapan yang menyapa nya.

****************************************

Saat Vicky membuka mata warna putih mendominasi mata nya.  Dia melirik di tangan kiri nya tertancap jarum infus dengan selang berwarna merah. Vicky mengerutkan dahi melihat nya.  Merah berarti darah.  Dia mulai menegok ke atas sebuah kantong darah dengan tulisan AB+ menempel di tiang transfusi.

" Vicky, lo udah bangun?" Tanya seorang gadis yang Vicky masih disoriented untuk mengenali nya.  Setelah memandang beberapa detik gadis itu menjawab.

" Baru Fy.  Lo ama siapa?"

" Ama yang lain tuh Via Shilla ama Agni. Kalo yang cowo lagi parkir motor dulu." Jawab Ify sambil menunjuk SSA di belakang.

" Gimana cerita nya gue bisa di rumah sakit?" Tanya Vicky bingung.  Belum lagi SISA menjawab sebuah suara menyela nya.

" Non. Udah bangun.  Syukurlah.  Non udah pingsan 3 hari.  Kata nya non anemia akut.  Tensi non juga rendah.  Sekarang non mau apa? Ntar di rumah biar bibi buatin." Cerocos bi Parni dengan khas seorang ibu. Tanpa di sadari air mata nya menitik.

" Non.  Mana yang sakit.  Koq non nangis?" Tanya bi Parni khawatir. CRAG SISA terdiam melihat nya.

" Saya lemas bi.  Buatin saya jus buah buah bit campur aja ama buah lain.  Kalo perlu tambahin madu."

" Ya udah ini barang nya non.  Kalo ada perlu panggil bibi ya.  Bibi di luar dulu."

" Jadi kenapa gue bisa di rs?" Tanya Vicky lagi.

" Nico. Kivlan dan Randy yang bawa lo ke rs."  Alvin menjawab pertanyaan Vicky.

Flashback On

Nico menoleh saat Vicky tidak merespon nya.  Lelaki itu terkejut melihat wajah Vicky yang memucat, peluh menetes dari pelipis nya.

" Vicky.  Are you okay?" Tanya Nico sambil menepuk-nepuk Vicky yang pingsan.

" Woyyyy.  Lo apain sepupu gue?" Bentak Randy garang sambil mendorong Nico dan mengambil alih Vicky ke pelukan nya.  Pernyataan Randy membuat semua yang ada di lapangan terkejut.

" Gue ga apa-apain sepupu lo. Ran." Sahut Nico setelah pulih rasa terkejut nya.

" Lo berdua kalo ribut terus kapan bawa Vicky ke dokter nya." Kivlan tiba-tiba membentak kedua nya. Dia gemas melihat kedua lelaki itu yang malah bertengkar.   Dengan cepat dia menggendong Vicky yang berada di pelukan Randy menuju mobil nya.

" Woi lo bawa kemana sepupu gue. Lan. Tungguin." Randy berlari menyusul Kivlan .

" Eh.  Princess." Sahut Nico lalu mengejar Kivlan juga.

CRAG SISA yang melihat nya hanya menggelengkan kepala.

" Sepupu lo. Fy.  Gercep juga." Kata Agni.

" Ya uda kita bantuin Kivlan jadian ama Vicky.  Saingan lo cuma Nico doang." Kata Cakka.

" Via lo mau ke mana?" Tanya Shilla saat melihat Via menuju tempat Vicky tadi.

" Itu ambil tas dan barang nya Vicky masih geletakan nih." Sahut Via membereskan peralatan gambar Vicky.  Via terkesiap saat melihat hasil gambar Vicky yang hampir jadi .  Sepasang anak kecil yang berpakai an pangeran dan putri kerajaan.  Di bawah nya tertulis Prince and Rapunzel.  Ya Vicky menggambar masa lalu nya dengan Prince.

" Anjirrr bagus banget gambar nya." Celetuk Cakka heboh saat mengambil buku skesta Vicky dari tangan Via.

Flashback Off

Ya inti nya sih gitu Vick.  Soal nya kita beresin tas dan peralatan gambar lo." Kata Via lagi.

" Tiga orang bodoh itu ampe gontok-gontokan di rs gitu kami dateng.  Dan pada ga mau ada yang ngalah.  Jadi setelah 2 hari 2 malam mereka tepar juga." Ucap Iyel sambil tertawa.

" Mereka berdua suka sama gue ya?" Pertanyaan yang lebih tepat nya pernyataan yang keluar dari mulut Vicky membuat CRAG SISA terkejut.  Apalagi Vicky menghela nafas berat.  Mereka sadar  bahwa Vicky tidak menyukai kedua nya.

Tbc
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar