Part 18~ Finally
Joe menoleh saat para gadis meneriakan nama nya. Dia tersenyum lebar ketika melihat Vicky yang di apit oleh Monica dan Irene teman seangkatan nya.
Saat netra coklat Joe bertemu dengan netra hitam Vicky hati nya membuncah bagaikan di penuhi jutaan kupu-kupu. 5 detik sebelum akhirnya Vicky menganggukkan kepala nya pelan. Seperti mesin yang baru di isi tenaga nya. Joe mulai bergerak, dia memberi arahan kepada anggota tim nya. Ethan yang memang di rencanakan sebagai umpan mulai mendrible dan shoot. Bola itu masuk. Perlahan Tim Joe menyusul tim Rio tidak memberi kesempatan bagi tim tuan rumah itu mencetak angka.
Saat netra coklat Joe bertemu dengan netra hitam Vicky hati nya membuncah bagaikan di penuhi jutaan kupu-kupu. 5 detik sebelum akhirnya Vicky menganggukkan kepala nya pelan. Seperti mesin yang baru di isi tenaga nya. Joe mulai bergerak, dia memberi arahan kepada anggota tim nya. Ethan yang memang di rencanakan sebagai umpan mulai mendrible dan shoot. Bola itu masuk. Perlahan Tim Joe menyusul tim Rio tidak memberi kesempatan bagi tim tuan rumah itu mencetak angka.
Rio dkk mulai kesulitan karena strategi nya seolah dapat di baca dengan mudah. Tersisa 5 menit penentuan jika salah satu tim berhasil memasukkan bola maka tim itulah yang akan memenangkan pertandingan ini. Saling menjaga pertahanan membuat pertandingan semakin menegangkan hingga detik terakhir Joe berhasil merebut bola dari Kivlan dan memasukkan nya ke gawang menambah nilai tim Joe yang bertepatan dengan peluit tanda akhir permainan. Tim Joe memenangkan pertandingan ini.
Joe langsung berlari ke arah Vicky, kekasih nya yang sudah menunggu dengan air mata yang mengalir deras, mengabaikan SISA dan Carol yang menatap Vicky heran saat Vicky terus menangis saat kembali dari toilet.
Monica dan Irene yang masih mengapit Vicky pun mengerti, mereka membawa 'gadis' itu mendekat kepada Joe. Joe yang terlalu antusias pun mengangkat tubuh mungil Vicky dan mendekap erat 'gadis' itu padahal masih ada satu anak tangga yang memisahkan mereka.
Tentu saja tindakan Joe membuat kehebohan bagi yang melihat nya. Lukas sampai berdecak dan berteriak." Dasar sepupu gila.. Gue tau lo udah ga sabar." Joe hanya tertawa mendengar gerutuan Lukas sedetik kemudian, lelaki itu mengecupi puncak kepala Vicky bertubi-tubi sementara 'gadis' itu masih terisak di dada Joe, mereka tidak memperdulikan seragam basket Joe yang basah oleh keringat Joe dan air mata Vicky karena yang terpenting bagi Joe adalah memeluk gadis nya. Toh mereka dulu sering berpelukan dengan peluh yang menetes di tubuh telanjang mereka akibat percintaan keduanya yang panas.
Pemandangan itu menyentak kesadaran Kivlan bahwa ada sesuatu yang spesial di antara kedua nya dan dia tidak menyukai nya. CRAG SISA Nico dan Carol hanya terdiam melihat kedua sejoli itu. Bella yang sedari tadi bersiap, menahan Eve yang berontak saat melihat Joe memeluk Vicky.
Rico dan Naufal yang sebenar nya sudah mengetahui mengenai rencana Joe dari triplet langsung meninggalkan lapangan begitu Joe memeluk Vicky.
Lukas melemparkan tas Joe yang di tangkap oleh Rico. Rico menghampiri Joe dan Vicky yang masih berpelukan. Rico menepuk pundak Joe saat lelaki itu menoleh dia melihat tas ransel nya dan tas selempang merah marron Vicky.
Lukas dan Rico memang sepupu dan teman sejati. Kedua nya menghalau kerumunan siswa yang tentu saja di bantu Aldo sang ketos mereka dan Alfred sang ketos Crown Blue. Pertandingan ini tentu saja ide dari Aldo setelah dia berhubungan beberapa kali dengan Alfred, lelaki itu menyetujui nya. Joe berhutang banyak pada keempat nya.
Setelah semua keluar. Joe melepaskan pelukan nya menatap Vicky yang masih terisak setengah menunduk dia mengecupi kedua mata Vicky meyakinkan bahwa semua nya baik-baik saja.
" Vivi..Koko ganti baju dulu ya?" Sahut Joe sembari membuka tas ransel nya dan mengeluarkan seragam nya. Sedetik kemudian lelaki itu mulai melepas seragam basket nya dan memakai seragam sekolah nya.
" Eh sejak kapan koko punya sixpack gini?" Vicky terkejut melihat badan Joe yang lebih berotot dan itu terlihat lebih menggoda di mata Vicky. Joe hanya tersenyum mendengar komentar kekasih nya.
Vicky dengan sigap melipat setelan seragam basket Joe dan memasukkan nya ke dalam kantung plastik saat Joe memakai sabuk pinggang nya. Lelaki itu enggan memakai dasi dan rompi nya.
" Dasi dan rompi nya ga mau di pakai ko?" Tanya Vicky sambil melihat Joe meneguk minuman nya dengan cepat.
" Ga ah. Lagian uda libur ini. " Sahut nya sambil duduk di samping Vicky dan langsung memeluk nya.
" Ih pakai aja rompi nya kalau ga mau pake dasi." Vicky dengan cemberut memakaikan rompi di badan Joe. Dia tidak rela badan itu terekpos dan orang lain lain melihat nya. Joe terkekeh mendengar nada cemburu Vicky.
Mereka tidak sadar kalau Lukas, yang memiliki otak mafia menaruh kamera penyadap yang otomatis percakapan mereka terproyeksi jelas di laptop Lukas. Lukas mulai menyalakan nya setelah Joe selesai berganti baju.
Rey yang kaget melihat siaran live itu pun berujar. " Woy. Apa ga berlebihan tuh kita ngeliat mereka pacaran?"
CRAG SISA tentu saja terkejut mendengar celetukan Rey. Kivlan hanya mematung sementara Eve harus di tahan oleh Ethan dan Bella sementara Cindy duduk di sebelah kiri Lukas. Nico hanya memeluk Carol sang istri yang sedang memakan stoberi nya. Kedua nya duduk di samping kanan Lukas.
" Ya ga lah. Kecuali lo mau ada Johanness junior di perut Vicky ya gue matiin nih." Rico hanya terkekeh mendengar perkataan usil Lukas. Mereka sedang berada di luar lapangan indoor duduk di lantai seperti menonton layar tancap saat melihat kemesraan Joe pada Vicky. Lukas ingin menunjukkan pada Eve siapa yang di cintai Joe, meski pun harus mengabaikan privasi kedua nya.
Tadi nya Lukas ingin mengusir CRAG SISA Nico Carol dan Kivlan namun kesebelas nya ngotot tinggal karena tidak ingin terjadi sesuatu dengan Vicky dan mereka akhir nya mengerti bahwa hanya Joe yang boleh memanggil gadis itu Vivi.
Back to Joe dan Vicky
Joe mengusap air mata yang enggan berhenti dari kedua mata Vicky. " Hei Sweety. Vivi. Koko di sini. Udahan dong nangis nya."
" Ga bisa berhenti ko." Ucap Vicky lirih. Joe tersenyum sebelum akhir nya mengecup kening Vicky lembut dan dalam.
" Ah seperti nya ciuman ya yang bisa buat kamu berhenti nangis." Ucap Joe sambil mengelus rambut Vicky. " Kenapa di potong rambut nya. Sweety?" Tanya Joe lalu mengambil sejumput rambut Vicky dan mencium nya. Aroma stoberi yang sama saat Joe di liputi gairah nya dulu.
" Karena ga ada koko yang sering ngusap rambut ku." Jawab Vicky sambil meletakkan kepala nya di dada bidang Joe menghirup aroma maskulin lelaki itu. Setelah memuaskan indra penciuman nya, Vicky melepas pelukan Joe dan berkata. " Maaf karena aku udah ninggalin koko. "
Joe menatap mata Vicky yang mulai berkaca-kaca lagi sebelum berlutut dan memeluk perut Vicky dan berkata. " Koko yang seharus nya minta maaf. Karena koko juga kamu pergi. Mereka juga tidak terselamatkan." Selesai berkata itu Joe mengecup perut Vicky.
Kivlan dan Eve langsung terdiam saat mendengar kata mereka.
" Dari mana koko tau tentang mereka?" Tanya Vicky sambil memeluk kepala Joe yang masih berada di perut nya.
" Ya ko Vito dan ko Vino menghajar koko saat kamu masih di rumah sakit sehabis di kuret." Ucap Joe sambil duduk dan memeluk Vicky lagi.
Eve mulai menangis saat mendengar Joe mengatakan kuret. Cinta nya sudah pasti tidak berbalas pada Joe.
" Di hajar?" Tanya Vicky heran.
" Iya. Koko terkapar seminggu karena pukulan si kembar. Ya koko pantas dapetin semua nya ini. Dan koko kemari buat ini." Kata Joe sambil mengambil sekotak perhiasan dan membuka nya. Cincin emas berhias berlian. Simple namun elegan. Sekali lagi Joe berlutut sebelum berkata. " Will you marry me?"
Lukas tersenyum bangga melihat sepupu nya yang dengan tegas melamar Vicky. Dia melirik Eve yang semakin menangis melihat pemandangan itu. Dan lelaki bernama Kivlan juga seperti orang yang kehilangan semangat nya.
" Tentu aja tunggu kamu 17 setelah itu baru kita mendaftarkan pernikahan kita di gereja belum lagi kita masih harus melakukan konseling pra nikah minimal 6 bulan sebelum pernikahan. " Lanjut Joe lagi membuat Vicky tidak bisa berkata-kata.
Setelah menatap mata Joe beberapa saat Vicky berucap. " Dan kenapa koko harus terburu-buru menikahiku?"
Joe menghela nafas sebelum mengambil sesuatu dari saku rompi nya. " Do you remember this. My Rapunzel?" Kata Joe sambil meletakkan dua buah kalung ke tangan Vicky. Vicky melebarkan mata nya saat melihat kalung bulan sabit nya berdampingan dengan kalung salib Prince nya.
" Prince nya Rapunzel." Vicky kembali terisak sembari memeluk leher Joe.
Eve yang sadar kedok nya terbuka hanya dapat menunduk.
" Ya Rapunzel nya Prince. Koko uda melepas kamu dua kali. Tidak ada lagi yang ketiga. Minggu lalu koko dan orang tua koko udah ketemu dengan papa kamu. Dan papa kamu menerima lamaran koko...."
" Namun.." Vicky bertanya karena Joe tidak melanjutkan perkataan nya.
" Kamu harus kehilangan hak bagian kamu. Papa mu mencoret kamu dari kartu keluarga nya. Apa kamu bersedia? Koko pastikan kamu tidak kelaparan walaupun tidak berlimpah harta saat kamu masih menjadi keluarga Christoper." Joe berkata dengan muram.
" Tidak masalah ko. Yang terpenting koko bersama ku." Joe tersenyum mendengar perkataan Vicky. Dia memakaikan cincin itu ke jari manis Vicky. Joe bersiap akan mencium bibir Vicky namun 'gadis' itu mengelak.
" Ko. Maaf aku ga bisa jaga bibir aku. Aku di cium lelaki lain." Joe tersentak saat mendengar nya perlahan dia bertanya kapan saat Vicky di cium.
" Ga koko sangka. Koko cepet dapet hukuman nya." Joe bercerita kalau sehari sebelum nya saat dia lengah seorang gadis mencium bibir nya. " So sweety. Biar kita ilangin jejak bibir lain di bibir kita." Setelah mengatakan itu Joe menangkup pipi Vicky dan melumat bibir gadis nya.
Eve yang tak tahan melihat ciuman itu pun berlari dan entah dorongan apa. Kivlan mengejar nya. Dengan sedikit argumen antara Ethan dan Ify. Ify akhir nya mengirim pesan kepada Kivlan agar memberi kabar kepada nya.
" Tenang aja sepupu lo aman ama sepupu gue." Sahut Ify jutek sampai Rio harus meminta maaf pada Ethan.
" Oh Man. They are so hot." Nico berkomentar sebelum melumat bibir Carol membuat wanita itu memukul pelan dada suami nya. Ah dia horny melihat Joe dan Vicky yang berciuman. Tanpa banyak kata dia menggendong istri nya yang mulai mengoceh. Butuh dua ronde untuk memuaskan pelampiasan nya tentu nya dia harus bermain lembut agar tak menyakiti bayi mereka.
" Dasar pengantin baru." Cakka berkomentar masih dengan mata menatap layar yang menunjukkan ciuman hot Joe dan Vicky.
" Why it's not taste like cherry?" Sahut Joe di sela ciuman mereka.
" Cause you not here for taste it." Jawab Vicky sambil terengah.
" Hmm. It's not worst. Mungkin kamu bisa pake lipgloss dengan rasa yang beda. Jadi lebih bervariasi saat koko emut bibir kamu." Perkataan usil Joe membuat pipi Vicky merona.
Vicky meringis saat mencubit perut Joe yang keras. " Hmm. Sakit ya jari nya. Nakal sih kamu." Sahut Joe sebelum akhir nya melumat kembali bibir Vicky dengan nafsu, mengakibatkan Lukas harus mematikan siaran live itu karena para lelaki mulai horny melihat adegan panas itu apalagi tangan Joe yang nakal mulai menjelajahi seluruh tubuh Vicky.
" What the hell, jadi dari tadi lo nontonin gue sama Vivi ciuman." Bentak Joe saat lelaki itu keluar dari lapangan indoor dan mendapati teman dan tim lawan nya duduk di lantai di temani pacar mereka, hanya Rico dan Ethan yang jomblo. Vicky yang malu hanya dapat bersembunyi di punggung Joe.
" Dear...Lo keliatan kurus." Ujar Rico sembari menghampiri Vicky dan memeluk nya.
" Boy. Gue mau berduaan ama Vivi. Lo besok-besok aja ngobrol nya." Ucap Joe sambil membopong Vicky ala bridal dan membawa nya keluar dari sekolah. Membuat para lelaki terkejut sementara para gadis serempak berkata. " So sweet."
" WOY.. JANGAN BUAT JOE JUNIOR LAGI AMPE LO NIKAHIN SOHIB GUE." Teriakan Rico hanya di sambut kekehan ringan Lukas. " Apa?" Tanya Lukas saat Rico memberi pelototan nya.
" Ya uda lah. Biarin aja lagian Joe juga udah punya ktp ini. Jadi andaikan jadi lagi ya langsung nikah aja mereka." Sahutan Rey membuat Bella menjitak kepala nya.
" BA-KA..Kak Victoria udah kelas akhir sayang banget kalo putus karena hamil. Tinggal 9 bulanan ini kan sebelum UN tahun depan. Dasar belegug sia." Umpatan Bella dalam dua bahasa membuat Rey meradang sebelum akhir nya menarik gadis tomboy itu keluar.
" Tenang aja. Sepupu gue juga ga bakal goblog lagi. Kalo pun mereka main pasti mereka main aman koq. Adauuu." Sekarang Cindy yang menjitak kepala Lukas akibat perkataan vulgar kekasih nya.
" Oh. Jadi kalo main nya aman. Ko Lukas juga mau. Iya gitu." Cindy berkata sambil memanyunkan bibir nya membuat Lukas rasa nya ingin melumat bibir manis itu. Apalagi barusan dia melihat Joe dan Vicky yang berciuman penuh nafsu.
" Ya ga juga. Cindy. Koko lakuin itu juga tunggu kita nikah kali." BLUSHH Ucapan Lukas sukses membuat Cindy merona dan kabur meninggalkan kekasih nya. " Cindy..Tungguin koko. Ric. Eth.Lo berdua tolong beresin laptop gue." Sahut Lukas sambil mengejar Cindy.
" Hopeng lo tuh. Pada gila semua karena cewe." Desis Rico sambil membereskan alat tempur Lukas.
" Ya sohib lo juga cantik dan seksi sih. Jadi hopeng gue ga bisa lepas dari Vicky." Celetukan Ethan membuat Rico menggelengkan kepala nya.
" Emh.. Ethan ya. Kak Kivlan bilang ga usah cemas. Sepupu lo. Eve aman ama dia. Pas di balikin ama lo ga ada yang kurang satu pun." Ify menyela percakapan kedua nya.
" Ya udah. Gue minta no lo aja." Kata nya sambil menunjuk Rio membuat semua nya heran. " Lo pacar nya dia kan. Lebih etis gue komunikasi nya ama lo aja." Ucapan Ethan membuat semua nya mengangguk.
*****************************************
Hari ini adalah hari pernikahan Joe dan Vicky. Setelah pengumuman kelulusan UN bagi Vicky. Pemberkatan dan catatan sipil di lakukan pagi hari sementara resepsi pada sore hari nya di ball room hotel milik keluarga Joe.
Vicky meneruskan kuliah di kampus yang sama dengan Joe sebelum dalam 3 tahun ke depan Joe memboyong nya ke Jerman dan atas kesepakatan bersama. Mereka menunda memiliki anak setidak nya sampai Vicky selesai S1.
Nico dan Carol datang membawa bayi mereka yang baru berusia 6 bulan. Lukas dengan Cindy. Rey dengan Bella, sementara Rico dan Ethan datang sendiri-sendiri. CRAG dengan pasangan masing-masing. Kivlan berkuliah di Bandung dan berpacaran dengan Eve. Akhir yang bahagia untuk semua nya.
Setelah 4 jam berdiri di resepsi. Akhir nya Joe membawa pengantin nya ke kamar hotel. Dengan sedikit tertatih karena memakai heels 12 centi namun tidak mengejar tinggi badan nya dengan Joe. Vicky menghela nafas kasar saat mendaratkan bokong nya di kasur berukuran king size itu.
Joe melepas heels Vicky dan mengurut lembut kaki nya yang membengkak. " Koko bukain gaun nya ya?" Vicky hanya mengangguk lemah saat jemari Joe menurunkan resleting gaun nya. Kalau saja iphone nya tidak berdering tangan Joe sudah meremas gundukkan kenyal milik Vicky.
Vicky memanfaatkan itu dengan berlari ke kamar mandi dan membilas seluruh tubuh nya di bawah pancuran shower hangat. 15 menit kemudian Vicky keluar dengan berbalut kan handuk. Tidak menemukan Joe di kamar. Dia membuka koper dan melotot saat mendapati satu set lingerie merah marron berada di dalam nya berserta secarik kertas.
Di pake lingerie nya dear. Gue punya rencana jauhin Joe 1 jam sampe lo kelar bersiap. Jangan lupa bikin ponakan yang banyak buat gue Lukas dan Cindy .
Rico, Lukas & Cindy
Vicky tersenyum melihat nya. Dia mulai memakai lingerie seksi itu dan mengeringkan rambut nya yang sudah menyentuh garis bra bawah nya. Vicky menuju tempat tidur dan menutup diri nya dengan selimut pura-pura tertidur saat Joe membuka pintu kamar hotel mereka.
15 menit berlalu dan Vicky merasakan sisi tempat tidur nya melesak ke dalam. Joe tampak menghela nafas di belakang punggung Vicky membuat wanita itu dengan sengaja membuka sedikit selimut nya menampilkan bahu mulus Vicky.
" Udah mulai nakal ya." Kata Joe sambil menindih Vicky masih berlapiskan selimut membuat Vicky terkekeh. Tanpa banyak kata Joe menyibak selimut Vicky membuat pria itu tertegun melihat Vicky dalam balutan baju yang minim itu. Nafas nya mulai berat dan tanpa banyak kata dia mulai mencium bibir Vicky sembari meremas payudara Vicky yang mulai menegang. Setelah tubuh kedua nya polos Joe mulai memberi tanda kepemilikan nya di seluruh tubuh Vicky dan mencecap payudara Vicky membuat wanita itu mengerang.
Vicky mulai meringis saat kejantanan Joe memasuki miliknya yang sempit.
" Damn! koko ga masukin kamu 2 tahun punya kamu menyempit begini." Umpatan Joe membuat Vicky tersenyum. Tak sia-sia dia rutin meminum jamu dan melakukan perawatan vagina selama ini.
Namun punya Joe yang memang besar membuat nya kesakitan meskipun ini bukan yang pertama bagi mereka. Joe mendekatkan wajah nya ke celah paha Vicky dan memberi rangsangan dengan lidah nya berharap itu memudahkan penis nya memasuki vagina Vicky.
Setelah orgasme pertama yang di rasakan Vicky, Joe berlutut dan saat milik nya mulai memasuki milik Vicky yang basah karena pelumas nya. Joe menahan kedua tangan Vicky dan dalam sekali sentakan milik Vicky menelan kejantanannya. Joe mendiamkan sejenak sembari meremas dan mencium payudara Vicky membuat wanita itu merasa rileks, setelah itu Joe mulai menggerakan pinggul nya yang di sambut oleh Vicky.
" Vivi...Punya kamu nikmat. Oh shit." Racau Joe saat vagina Vicky meremas kuat kejantanan Joe. Sahutan dan erangan saling bersahutan memenuhi kamar hotel itu.
Kedua nya melakukan nya sepanjang malam saat Vicky mengeluarkan orgasme nya 10 kali dalam 4 ronde permainan panas mereka.
End
Tentu saja tindakan Joe membuat kehebohan bagi yang melihat nya. Lukas sampai berdecak dan berteriak." Dasar sepupu gila.. Gue tau lo udah ga sabar." Joe hanya tertawa mendengar gerutuan Lukas sedetik kemudian, lelaki itu mengecupi puncak kepala Vicky bertubi-tubi sementara 'gadis' itu masih terisak di dada Joe, mereka tidak memperdulikan seragam basket Joe yang basah oleh keringat Joe dan air mata Vicky karena yang terpenting bagi Joe adalah memeluk gadis nya. Toh mereka dulu sering berpelukan dengan peluh yang menetes di tubuh telanjang mereka akibat percintaan keduanya yang panas.
Pemandangan itu menyentak kesadaran Kivlan bahwa ada sesuatu yang spesial di antara kedua nya dan dia tidak menyukai nya. CRAG SISA Nico dan Carol hanya terdiam melihat kedua sejoli itu. Bella yang sedari tadi bersiap, menahan Eve yang berontak saat melihat Joe memeluk Vicky.
Rico dan Naufal yang sebenar nya sudah mengetahui mengenai rencana Joe dari triplet langsung meninggalkan lapangan begitu Joe memeluk Vicky.
Lukas melemparkan tas Joe yang di tangkap oleh Rico. Rico menghampiri Joe dan Vicky yang masih berpelukan. Rico menepuk pundak Joe saat lelaki itu menoleh dia melihat tas ransel nya dan tas selempang merah marron Vicky.
Lukas dan Rico memang sepupu dan teman sejati. Kedua nya menghalau kerumunan siswa yang tentu saja di bantu Aldo sang ketos mereka dan Alfred sang ketos Crown Blue. Pertandingan ini tentu saja ide dari Aldo setelah dia berhubungan beberapa kali dengan Alfred, lelaki itu menyetujui nya. Joe berhutang banyak pada keempat nya.
Setelah semua keluar. Joe melepaskan pelukan nya menatap Vicky yang masih terisak setengah menunduk dia mengecupi kedua mata Vicky meyakinkan bahwa semua nya baik-baik saja.
" Vivi..Koko ganti baju dulu ya?" Sahut Joe sembari membuka tas ransel nya dan mengeluarkan seragam nya. Sedetik kemudian lelaki itu mulai melepas seragam basket nya dan memakai seragam sekolah nya.
" Eh sejak kapan koko punya sixpack gini?" Vicky terkejut melihat badan Joe yang lebih berotot dan itu terlihat lebih menggoda di mata Vicky. Joe hanya tersenyum mendengar komentar kekasih nya.
Vicky dengan sigap melipat setelan seragam basket Joe dan memasukkan nya ke dalam kantung plastik saat Joe memakai sabuk pinggang nya. Lelaki itu enggan memakai dasi dan rompi nya.
" Dasi dan rompi nya ga mau di pakai ko?" Tanya Vicky sambil melihat Joe meneguk minuman nya dengan cepat.
" Ga ah. Lagian uda libur ini. " Sahut nya sambil duduk di samping Vicky dan langsung memeluk nya.
" Ih pakai aja rompi nya kalau ga mau pake dasi." Vicky dengan cemberut memakaikan rompi di badan Joe. Dia tidak rela badan itu terekpos dan orang lain lain melihat nya. Joe terkekeh mendengar nada cemburu Vicky.
Mereka tidak sadar kalau Lukas, yang memiliki otak mafia menaruh kamera penyadap yang otomatis percakapan mereka terproyeksi jelas di laptop Lukas. Lukas mulai menyalakan nya setelah Joe selesai berganti baju.
Rey yang kaget melihat siaran live itu pun berujar. " Woy. Apa ga berlebihan tuh kita ngeliat mereka pacaran?"
CRAG SISA tentu saja terkejut mendengar celetukan Rey. Kivlan hanya mematung sementara Eve harus di tahan oleh Ethan dan Bella sementara Cindy duduk di sebelah kiri Lukas. Nico hanya memeluk Carol sang istri yang sedang memakan stoberi nya. Kedua nya duduk di samping kanan Lukas.
" Ya ga lah. Kecuali lo mau ada Johanness junior di perut Vicky ya gue matiin nih." Rico hanya terkekeh mendengar perkataan usil Lukas. Mereka sedang berada di luar lapangan indoor duduk di lantai seperti menonton layar tancap saat melihat kemesraan Joe pada Vicky. Lukas ingin menunjukkan pada Eve siapa yang di cintai Joe, meski pun harus mengabaikan privasi kedua nya.
Tadi nya Lukas ingin mengusir CRAG SISA Nico Carol dan Kivlan namun kesebelas nya ngotot tinggal karena tidak ingin terjadi sesuatu dengan Vicky dan mereka akhir nya mengerti bahwa hanya Joe yang boleh memanggil gadis itu Vivi.
Back to Joe dan Vicky
Joe mengusap air mata yang enggan berhenti dari kedua mata Vicky. " Hei Sweety. Vivi. Koko di sini. Udahan dong nangis nya."
" Ga bisa berhenti ko." Ucap Vicky lirih. Joe tersenyum sebelum akhir nya mengecup kening Vicky lembut dan dalam.
" Ah seperti nya ciuman ya yang bisa buat kamu berhenti nangis." Ucap Joe sambil mengelus rambut Vicky. " Kenapa di potong rambut nya. Sweety?" Tanya Joe lalu mengambil sejumput rambut Vicky dan mencium nya. Aroma stoberi yang sama saat Joe di liputi gairah nya dulu.
" Karena ga ada koko yang sering ngusap rambut ku." Jawab Vicky sambil meletakkan kepala nya di dada bidang Joe menghirup aroma maskulin lelaki itu. Setelah memuaskan indra penciuman nya, Vicky melepas pelukan Joe dan berkata. " Maaf karena aku udah ninggalin koko. "
Joe menatap mata Vicky yang mulai berkaca-kaca lagi sebelum berlutut dan memeluk perut Vicky dan berkata. " Koko yang seharus nya minta maaf. Karena koko juga kamu pergi. Mereka juga tidak terselamatkan." Selesai berkata itu Joe mengecup perut Vicky.
Kivlan dan Eve langsung terdiam saat mendengar kata mereka.
" Dari mana koko tau tentang mereka?" Tanya Vicky sambil memeluk kepala Joe yang masih berada di perut nya.
" Ya ko Vito dan ko Vino menghajar koko saat kamu masih di rumah sakit sehabis di kuret." Ucap Joe sambil duduk dan memeluk Vicky lagi.
Eve mulai menangis saat mendengar Joe mengatakan kuret. Cinta nya sudah pasti tidak berbalas pada Joe.
" Di hajar?" Tanya Vicky heran.
" Iya. Koko terkapar seminggu karena pukulan si kembar. Ya koko pantas dapetin semua nya ini. Dan koko kemari buat ini." Kata Joe sambil mengambil sekotak perhiasan dan membuka nya. Cincin emas berhias berlian. Simple namun elegan. Sekali lagi Joe berlutut sebelum berkata. " Will you marry me?"
Lukas tersenyum bangga melihat sepupu nya yang dengan tegas melamar Vicky. Dia melirik Eve yang semakin menangis melihat pemandangan itu. Dan lelaki bernama Kivlan juga seperti orang yang kehilangan semangat nya.
" Tentu aja tunggu kamu 17 setelah itu baru kita mendaftarkan pernikahan kita di gereja belum lagi kita masih harus melakukan konseling pra nikah minimal 6 bulan sebelum pernikahan. " Lanjut Joe lagi membuat Vicky tidak bisa berkata-kata.
Setelah menatap mata Joe beberapa saat Vicky berucap. " Dan kenapa koko harus terburu-buru menikahiku?"
Joe menghela nafas sebelum mengambil sesuatu dari saku rompi nya. " Do you remember this. My Rapunzel?" Kata Joe sambil meletakkan dua buah kalung ke tangan Vicky. Vicky melebarkan mata nya saat melihat kalung bulan sabit nya berdampingan dengan kalung salib Prince nya.
" Prince nya Rapunzel." Vicky kembali terisak sembari memeluk leher Joe.
Eve yang sadar kedok nya terbuka hanya dapat menunduk.
" Ya Rapunzel nya Prince. Koko uda melepas kamu dua kali. Tidak ada lagi yang ketiga. Minggu lalu koko dan orang tua koko udah ketemu dengan papa kamu. Dan papa kamu menerima lamaran koko...."
" Namun.." Vicky bertanya karena Joe tidak melanjutkan perkataan nya.
" Kamu harus kehilangan hak bagian kamu. Papa mu mencoret kamu dari kartu keluarga nya. Apa kamu bersedia? Koko pastikan kamu tidak kelaparan walaupun tidak berlimpah harta saat kamu masih menjadi keluarga Christoper." Joe berkata dengan muram.
" Tidak masalah ko. Yang terpenting koko bersama ku." Joe tersenyum mendengar perkataan Vicky. Dia memakaikan cincin itu ke jari manis Vicky. Joe bersiap akan mencium bibir Vicky namun 'gadis' itu mengelak.
" Ko. Maaf aku ga bisa jaga bibir aku. Aku di cium lelaki lain." Joe tersentak saat mendengar nya perlahan dia bertanya kapan saat Vicky di cium.
" Ga koko sangka. Koko cepet dapet hukuman nya." Joe bercerita kalau sehari sebelum nya saat dia lengah seorang gadis mencium bibir nya. " So sweety. Biar kita ilangin jejak bibir lain di bibir kita." Setelah mengatakan itu Joe menangkup pipi Vicky dan melumat bibir gadis nya.
Eve yang tak tahan melihat ciuman itu pun berlari dan entah dorongan apa. Kivlan mengejar nya. Dengan sedikit argumen antara Ethan dan Ify. Ify akhir nya mengirim pesan kepada Kivlan agar memberi kabar kepada nya.
" Tenang aja sepupu lo aman ama sepupu gue." Sahut Ify jutek sampai Rio harus meminta maaf pada Ethan.
" Oh Man. They are so hot." Nico berkomentar sebelum melumat bibir Carol membuat wanita itu memukul pelan dada suami nya. Ah dia horny melihat Joe dan Vicky yang berciuman. Tanpa banyak kata dia menggendong istri nya yang mulai mengoceh. Butuh dua ronde untuk memuaskan pelampiasan nya tentu nya dia harus bermain lembut agar tak menyakiti bayi mereka.
" Dasar pengantin baru." Cakka berkomentar masih dengan mata menatap layar yang menunjukkan ciuman hot Joe dan Vicky.
" Why it's not taste like cherry?" Sahut Joe di sela ciuman mereka.
" Cause you not here for taste it." Jawab Vicky sambil terengah.
" Hmm. It's not worst. Mungkin kamu bisa pake lipgloss dengan rasa yang beda. Jadi lebih bervariasi saat koko emut bibir kamu." Perkataan usil Joe membuat pipi Vicky merona.
Vicky meringis saat mencubit perut Joe yang keras. " Hmm. Sakit ya jari nya. Nakal sih kamu." Sahut Joe sebelum akhir nya melumat kembali bibir Vicky dengan nafsu, mengakibatkan Lukas harus mematikan siaran live itu karena para lelaki mulai horny melihat adegan panas itu apalagi tangan Joe yang nakal mulai menjelajahi seluruh tubuh Vicky.
" What the hell, jadi dari tadi lo nontonin gue sama Vivi ciuman." Bentak Joe saat lelaki itu keluar dari lapangan indoor dan mendapati teman dan tim lawan nya duduk di lantai di temani pacar mereka, hanya Rico dan Ethan yang jomblo. Vicky yang malu hanya dapat bersembunyi di punggung Joe.
" Dear...Lo keliatan kurus." Ujar Rico sembari menghampiri Vicky dan memeluk nya.
" Boy. Gue mau berduaan ama Vivi. Lo besok-besok aja ngobrol nya." Ucap Joe sambil membopong Vicky ala bridal dan membawa nya keluar dari sekolah. Membuat para lelaki terkejut sementara para gadis serempak berkata. " So sweet."
" WOY.. JANGAN BUAT JOE JUNIOR LAGI AMPE LO NIKAHIN SOHIB GUE." Teriakan Rico hanya di sambut kekehan ringan Lukas. " Apa?" Tanya Lukas saat Rico memberi pelototan nya.
" Ya uda lah. Biarin aja lagian Joe juga udah punya ktp ini. Jadi andaikan jadi lagi ya langsung nikah aja mereka." Sahutan Rey membuat Bella menjitak kepala nya.
" BA-KA..Kak Victoria udah kelas akhir sayang banget kalo putus karena hamil. Tinggal 9 bulanan ini kan sebelum UN tahun depan. Dasar belegug sia." Umpatan Bella dalam dua bahasa membuat Rey meradang sebelum akhir nya menarik gadis tomboy itu keluar.
" Tenang aja. Sepupu gue juga ga bakal goblog lagi. Kalo pun mereka main pasti mereka main aman koq. Adauuu." Sekarang Cindy yang menjitak kepala Lukas akibat perkataan vulgar kekasih nya.
" Oh. Jadi kalo main nya aman. Ko Lukas juga mau. Iya gitu." Cindy berkata sambil memanyunkan bibir nya membuat Lukas rasa nya ingin melumat bibir manis itu. Apalagi barusan dia melihat Joe dan Vicky yang berciuman penuh nafsu.
" Ya ga juga. Cindy. Koko lakuin itu juga tunggu kita nikah kali." BLUSHH Ucapan Lukas sukses membuat Cindy merona dan kabur meninggalkan kekasih nya. " Cindy..Tungguin koko. Ric. Eth.Lo berdua tolong beresin laptop gue." Sahut Lukas sambil mengejar Cindy.
" Hopeng lo tuh. Pada gila semua karena cewe." Desis Rico sambil membereskan alat tempur Lukas.
" Ya sohib lo juga cantik dan seksi sih. Jadi hopeng gue ga bisa lepas dari Vicky." Celetukan Ethan membuat Rico menggelengkan kepala nya.
" Emh.. Ethan ya. Kak Kivlan bilang ga usah cemas. Sepupu lo. Eve aman ama dia. Pas di balikin ama lo ga ada yang kurang satu pun." Ify menyela percakapan kedua nya.
" Ya udah. Gue minta no lo aja." Kata nya sambil menunjuk Rio membuat semua nya heran. " Lo pacar nya dia kan. Lebih etis gue komunikasi nya ama lo aja." Ucapan Ethan membuat semua nya mengangguk.
*****************************************
Hari ini adalah hari pernikahan Joe dan Vicky. Setelah pengumuman kelulusan UN bagi Vicky. Pemberkatan dan catatan sipil di lakukan pagi hari sementara resepsi pada sore hari nya di ball room hotel milik keluarga Joe.
Vicky meneruskan kuliah di kampus yang sama dengan Joe sebelum dalam 3 tahun ke depan Joe memboyong nya ke Jerman dan atas kesepakatan bersama. Mereka menunda memiliki anak setidak nya sampai Vicky selesai S1.
Nico dan Carol datang membawa bayi mereka yang baru berusia 6 bulan. Lukas dengan Cindy. Rey dengan Bella, sementara Rico dan Ethan datang sendiri-sendiri. CRAG dengan pasangan masing-masing. Kivlan berkuliah di Bandung dan berpacaran dengan Eve. Akhir yang bahagia untuk semua nya.
Setelah 4 jam berdiri di resepsi. Akhir nya Joe membawa pengantin nya ke kamar hotel. Dengan sedikit tertatih karena memakai heels 12 centi namun tidak mengejar tinggi badan nya dengan Joe. Vicky menghela nafas kasar saat mendaratkan bokong nya di kasur berukuran king size itu.
Joe melepas heels Vicky dan mengurut lembut kaki nya yang membengkak. " Koko bukain gaun nya ya?" Vicky hanya mengangguk lemah saat jemari Joe menurunkan resleting gaun nya. Kalau saja iphone nya tidak berdering tangan Joe sudah meremas gundukkan kenyal milik Vicky.
Vicky memanfaatkan itu dengan berlari ke kamar mandi dan membilas seluruh tubuh nya di bawah pancuran shower hangat. 15 menit kemudian Vicky keluar dengan berbalut kan handuk. Tidak menemukan Joe di kamar. Dia membuka koper dan melotot saat mendapati satu set lingerie merah marron berada di dalam nya berserta secarik kertas.
Di pake lingerie nya dear. Gue punya rencana jauhin Joe 1 jam sampe lo kelar bersiap. Jangan lupa bikin ponakan yang banyak buat gue Lukas dan Cindy .
Rico, Lukas & Cindy
Vicky tersenyum melihat nya. Dia mulai memakai lingerie seksi itu dan mengeringkan rambut nya yang sudah menyentuh garis bra bawah nya. Vicky menuju tempat tidur dan menutup diri nya dengan selimut pura-pura tertidur saat Joe membuka pintu kamar hotel mereka.
15 menit berlalu dan Vicky merasakan sisi tempat tidur nya melesak ke dalam. Joe tampak menghela nafas di belakang punggung Vicky membuat wanita itu dengan sengaja membuka sedikit selimut nya menampilkan bahu mulus Vicky.
" Udah mulai nakal ya." Kata Joe sambil menindih Vicky masih berlapiskan selimut membuat Vicky terkekeh. Tanpa banyak kata Joe menyibak selimut Vicky membuat pria itu tertegun melihat Vicky dalam balutan baju yang minim itu. Nafas nya mulai berat dan tanpa banyak kata dia mulai mencium bibir Vicky sembari meremas payudara Vicky yang mulai menegang. Setelah tubuh kedua nya polos Joe mulai memberi tanda kepemilikan nya di seluruh tubuh Vicky dan mencecap payudara Vicky membuat wanita itu mengerang.
Vicky mulai meringis saat kejantanan Joe memasuki miliknya yang sempit.
" Damn! koko ga masukin kamu 2 tahun punya kamu menyempit begini." Umpatan Joe membuat Vicky tersenyum. Tak sia-sia dia rutin meminum jamu dan melakukan perawatan vagina selama ini.
Namun punya Joe yang memang besar membuat nya kesakitan meskipun ini bukan yang pertama bagi mereka. Joe mendekatkan wajah nya ke celah paha Vicky dan memberi rangsangan dengan lidah nya berharap itu memudahkan penis nya memasuki vagina Vicky.
Setelah orgasme pertama yang di rasakan Vicky, Joe berlutut dan saat milik nya mulai memasuki milik Vicky yang basah karena pelumas nya. Joe menahan kedua tangan Vicky dan dalam sekali sentakan milik Vicky menelan kejantanannya. Joe mendiamkan sejenak sembari meremas dan mencium payudara Vicky membuat wanita itu merasa rileks, setelah itu Joe mulai menggerakan pinggul nya yang di sambut oleh Vicky.
" Vivi...Punya kamu nikmat. Oh shit." Racau Joe saat vagina Vicky meremas kuat kejantanan Joe. Sahutan dan erangan saling bersahutan memenuhi kamar hotel itu.
Kedua nya melakukan nya sepanjang malam saat Vicky mengeluarkan orgasme nya 10 kali dalam 4 ronde permainan panas mereka.
End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar